SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia hidup didunia tidak hanya memerlukan kebutuhan pokok saja. Akan
tetapi manusia juga memerlukan informasi untuk mengetahui keadaan di
lingkungan sekitar mereka. Dalam upaya untuk memperoleh informasi, manusia
seringkali melakukan komunikasi ataupun cara-cara lain yang bisa digunakan.
Salah satu informasi yang didapat dari komunikasi adalah pengetahuan.
Pengetahuan sangat diperlukan bagi kehidupan manusia karena dapat memberikan
manfaat yang sangat besar bagi kehidupan. Dalam mencari pengetahuan, tak
jarang manusia harus mempelajari Epistemologi. Epistemologi disebut juga
sebagai teori pengetahuan karena mengkaji seluruh tolok ukur ilmu-ilmu manusia,
termasuk ilmu logika dan ilmu-ilmu manusia yang bersifat gamblang, merupakan
dasar dan pondasi segala ilmu dan pengetahuan.
Sejak semula, epistemologi merupakan salah satu bagian dari filsafat
sistematik yang paling sulit. Sebab epistemologi menjangkau permasalahan-
permasalahan yang membentang luas, sehingga tidak ada sesuatu pun yang boleh
disingkirkan darinya. Selain itu pengetahuan merupakan hal yang sangat abstrak
dan jarang dijadikan permasalahan ilmiah di dalam kehidupan sehari-hari.
Pengetahuan biasanya diandaikan begitu saja. Oleh sebab itu, perlu diketahui apa
saja yang menjadi dasar-dasar pengetahuan yang dapat digunakan manusia untuk
mengembangkan diri dalam mengikuti perkembangan informasi yang pesat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Epistemologi ?
2. Bagaimana ruang lingkup Epistimologi ?
3. Apa saja aliran- aliran yang ada dalam Epistemologi ?
4. Bagaimana pengaruh Epistemologi terhadap peradaban manusia ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Epistemologi
2. Untuk mengetahui ruang lingkup Epistemoligi
3. Untuk mengetahui aliran-aliran yang ada dalam Epistemologi
4. Untuk mengetahui pengaruh epistemologi bagi kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Epistemologi
Istilah “Epistemologi” berasal dari bahasa Yunani yaitu “episteme” yang
berarti pengetahuan dan ‘logos” berarti perkataan, pikiran, atau ilmu. Kata
“episteme” dalam bahasa Yunani berasal dari kata kerja epistamai, artinya
menundukkan, menempatkan, atau meletakkan. Maka, secara harafiah episteme
berarti pengetahuan sebagai upaya intelektual untuk menempatkan sesuatu dalam
kedudukan setepatnya. Bagi suatu ilmu pertanyaan yang mengenai definisi ilmu
itu, jenis pengetahuannya, pembagian ruang lingkupnya, dan kebenaran
ilmiahnya, merupakan bahan-bahan pembahasan dari epistemologinya.
Epistemologi sering juga disebut teori pengetahuan (theory of knowledge).
Epistemologi lebih memfokuskan kepada makna pengetahuan yang berhubungan
dengan konsep, sumber, dan kriteria pengetahuan, jenis pengetahuan, dan lain
sebagainya.
Beberapa ahli yang mencoba mengungkapkan definisi dari pada
epistemologi adalah P. Hardono Hadi. Menurut beliau epistemologi adalah cabang
filsafat yang mempelajari dan mencoba menentukan kodrat dan skope
pengetahuan, pengandaian-pengandaian dan dasarnya, serta pertanggung jawaban
atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki. Tokoh lain yang mencoba
mendefinisikan epistemoogi adalah D.W Hamlyin, beliau mengatakan bahwa
epistemologi sebagai cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup
pengetahuan, dasar dan pengandaian – pengandaian serta secara umum hal itu
dapat diandalkannya sebagai penegasan bahwa orang memiliki pengetahuan.[1]
Runes dalam kamusnya menjelaskan bahwa epistemology is the branch of
philosophy which investigates the origin, stukture, methods and validity of
knowledge. Itulah sebabnya kita sering menyebutnya dengan istilah epistemologi
untuk pertama kalinya muncul dan digunakan oleh J.F Ferrier pada tahun 1854
(Runes, 1971-1994).
B. Ruang Lingkup Epistemologi
M. Arifin merinci ruang lingkup epistemologi, meliputi hakekat, sumber
dan validitas pengetahuan. Mudlor Achmad merinci menjadi enam aspek, yaitu
hakikat, unsur, macam, tumpuan, batas, dan sasaran pengetahuan. Bahkan, A.M
Saefuddin menyebutkan, bahwa epistemologi mencakup pertanyaan yang harus
dijawab, apakah ilmu itu, dari mana asalnya, apa sumbernya, apa hakikatnya,
bagaimana membangun ilmu yang tepat dan benar, apa kebenaran itu,
mungkinkah kita mencapai ilmu yang benar, apa yang dapat kita ketahui, dan
sampai dimanakah batasannya. Semua pertanyaan itu dapat diringkat menjadi dua
masalah pokok ; masalah sumber ilmu dan masalah benarnya ilmu. Mengingat
epistemologi mencakup aspek yang begitu luas, sampai Gallagher secara ekstrem
menarik kesimpulan, bahwa epistemologi sama luasnya dengan filsafat. Usaha
menyelidiki dan mengungkapkan kenyataan selalu seiring dengan usaha untuk
menentukan apa yang diketahui dibidang tertentu.
Dalam pembahasa-pembahsan epistemologi, ternyata hanya aspek-aspek
tertentu yang mendapat perhatian besar dari para filosof, sehingga mengesankan
bahwa seolah-olah wilayah pembahasan epistemologi hanya terbatas pada aspek-
aspek tertentu. Sedangkan aspek-aspek lain yang jumlahnya lebih banyak
cenderung diabaikan.
M. Amin Abdullah menilai, bahwa seringkali kajian epistemologi lebih
banyak terbatas pada dataran konsepsi asal-usul atau sumber ilmu pengetahuan
secara konseptual-filosofis. Sedangkan Paul Suparno menilai epistemologi banyak
membicarakan mengenai apa yang membentuk pengetahuan ilmiah. Sementara
itu, aspek-aspek lainnya justru diabaikan dalam pembahasan epistemologi, atau
setidak-tidaknya kurang mendapat perhatian yang layak.
Namun, penyederhanaan makna epistemologi itu berfungsi memudahkan
pemahaman seseorang, terutama pada tahap pemula untuk mengenali sistematika
filsafat, khususnya bidang epistemologi. Hanya saja, jika dia ingin mendalami dan
menajamkan pemahaman epistemologi, tentunya tidak bisa hanya memegangi
makna epistemologi sebatas metode pengetahuan, akan tetapi epistemologi dapat
menyentuh pembahasan yang amat luas, yaitu komponen-komponen yang terkait
langsung dengan “bangunan” pengetahuan.
C. Aliran-Aliran Epistemologi
Ada beberapa aliran yang berbicara tentang ini, diantaranya :
1. Empirisme
Kata empiris berasal dari kata yunani empieriskos yang berasal dari kata
empiria, yang artinya pengalaman. Menurut aliran ini manusia memperoleh
pengetahuan melalui pengalamannya. Dan bila dikembalikan kepada kata
yunaninya, pengalaman yang dimaksud ialah pengalaman inderawi. Manusia tahu
es dingin karena manusia menyentuhnya, gula manis karena manusia
mencicipinya.
John locke (1632-1704) bapak aliran ini pada zaman modern
mengemukakan teori tabula rusa yang secara bahasa berarti meja lilin. Maksudnya
ialah bahwa manusia itu pada mulanya kosong dari pengetahuan, lantas
pengalamannya mengisi jiwa yang kosong itu, lantas ia memiliki pengetahuan.
Mula- mula tangkapan indera yang masuk itu sederhana, lama-lama sulit, lalu
tersusunlah pengetahuan berarti.berarti, bagaimanapun kompleks (sulit)-nya
pengetahuan manusia, ia selalu dapat dicari ujungnya pada pengalaman indera.
Sesuatu yang tidak dapat diamati dengan indera bukan pengetahuan yang benar.
Jadi, pengalaman indera itulah sumber pengetahuan yang benar.
Karena itulah metode penelitian yang menjadi tumpuan aliran ini adalah
metode eksperimen. Kesimpulannya bahwa aliran empirisme lemah karena
keterbatasan indera manusia. Misalnya benda yang jauh kelihatan kecil,
sebenarnya benda itu kecil ketika dilihat dari jauh sedangkan kalau dilihat dari
dekat benda itu besar.
2. Rasionalisme
Secara singkat aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian
pengetahuan. Pengetahuan yang benar diperoleh dan diukur dengan akal.
Manusia, menurut aliran ini, menmperoleh pengetahuan melalui kegiatan akal
menangkap objek. Bapak aliran ini adalah Descartes (1596-1650). Descartes
seorang filosof yang tidak puas dengan filsafat scholastic yang pandangannya
bertentangan, dan tidak ada kepastian disebabkan oleh kurangnya metode berpikir
yang tepat. Dan ia juga mengemukakan metode baru, yaitu metode keragu-raguan.
Jika orang ragu terhadap segala sesuatu, dalam keragu-raguan itu jelas ia sedang
berpikir. Sebab, yang sedang berpikir itu tentu ada dan jelas ia sedang erang
menderang. Cogito Ergo Sun (saya berpikir, maka saya ada).
Rasio merupakan sumber kebenaran. Hanya rasio sajalah yang dapat
membawa orang kepada kebenaran. Yang benar hanya tindakal akal yang terang
benderang yang disebut Ideas Claires el Distictes (pikiran yang terang benderang
dan terpilah-pilah). Idea terang benderang inilah pemberian tuhan seorang
dilahirkan ( idea innatae = ide bawaan). Sebagai pemberian tuhan, maka tak
mungkin tak benar. Karena rasio saja yang dianggap sebagai sumber kebenaran,
aliran ini disebut rasionlisme. Aliran rasionalisme ada dua macam , yaitu dalam
bidang agama dan dalam bidang filsafat. Dalam bidang agama , aliran
rasionalisme adalah lawan dari otoritas dan biasanya digunakan untuk mengkritik
ajran agama. Adapun dalam bidang filsafat, rasionalisme adalah lawan dari
empirisme dan sering berguna dalam menyusun teori pengetahuan .
3. Positivisme
Tokoh aliaran ini adalah august compte (1798-1857). Ia menganut paham
empirisme. Ia berpendapat bahwa indera itu sangat penting dalam memperoleh
pengetahuan. Tetapi harus dipertajam dengan alat bantu dan diperkuat dengan
eksperimen. Kekeliruan indera akan dapat dikoreksi lewat eksperimen.
Eksperimen memerlukan ukuran-ukuran yang jelas. Misalnya untuk mengukur
jarak kita harus menggunakan alat ukur misalnya meteran, untuk mengukur berat
menggunakan neraca atau timbangan misalnya kiloan . Dan dari itulah kemajuan
sains benar benar dimulai. Kebenaran diperoleh dengan akal dan didukung oleh
bukti empirisnya. Dan alat bantu itulah bagian dari aliran positivisme. Jadi, pada
dasarnya positivisme bukanlah suatu aliran yang dapat berdiri sendiri. Aliran ini
menyempurnakan empirisme dan rasionalisme.
4. Intuisionisme
Henri Bergson (1859-1941) adalah tokoh aliran ini. Ia menganggap tidak
hanya indera yang terbatasa, akal juga terbatas. Objek yang selalu berubah,
demikian bargson. Jadi, pengetahuan kita tentangnya tidak pernah tetap.
Intelektual atau akal juga terbatas. Akal hanya dapat memahami suatu objek bila
ia mengonsentrasikan dirinya pada objek itu, jadi dalam hal itu manusia tidak
mengetahui keseluruhan (unique), tidak dapat memahami sifat-sifat yang tetap
pada objek. Misalnya manusia menpunyai pemikiran yang berbeda-beda. Dengan
menyadari kekurangan dari indera dan akal maka bergson mengembangkan satu
kemampuan tingkat tinggi yang dimiliki manusia, yaitu intuisi.
5. Kritisme
Aliran ini muncul pada abad ke-18 suatu zaman baru dimana seseorang
ahli pemikir yang cerdas mencoba menyelesaikan pertentangan antara
rasionalisme dengan empirisme. Seorang ahli pikir jerman Immanuel Kant (1724-
18004) mencoba menyelesaikan persoalan diatas, pada awalnya, kant mengikuti
rasionalisme tetapi terpengaruh oleh aliran empirisme. Akhirnya kant mengakui
peranan akal harus dan keharusan empiris, kemudian dicoba mengadakan sintesis.
Walaupun semua pengetahuan bersumber pada akal (rasionalisme), tetapi adanya
pengertian timbul dari pengalaman (empirime).
Jadi, metode berpikirnya disebut metode kiritis. Walaupun ia mendasarkan
diri dari nilai yang tinggi dari akal, tetapi ia tidak mengingkari bahwa adanya
persoalan-persoalan yang melampaui akal.
6. Idealisme
Idealisme adalah suatu aliran yang mengajarkan bahwa hakikat dunia fisik
hanya dapat dipahami dalam kaitan dengan jiwa dan roh. Istilah idealisme diambil
dari kata idea yaitu suatu yang hadir dalam jiwa. Pandangan ini dimiliki oleh plato
dan pada filsafat modern.
Idealisme mempunyai argumen epistemologi tersendiri. Oleh karena itu,
tokoh-tokoh teisme yang mengajarkan bahwa materi tergantung pada spirit tidak
disebut idealisme karena mereka tidak menggunakan argumen epistemologi yang
digunakan oleh idealisme. Idealisme secara umum berhubungan dengan
rasionalisme. Ini adalah mazhab epistemologi yang mengajarkan bahwa
pengetahuan apriori atau deduktifdapat diperoleh dari manusia denganakalnya
D. Pengaruh Epistemologi
Secara global epistemologi berpengaruh terhadap peradaban manusia.
Suatu peradaban, sudah tentu dibentuk oleh teori pengetahuannya. Epistemologi
mengatur semua aspek studi manusia, dari filsafat dan ilmu murni sampai ilmu
sosial. Epistemologi dari masyarakatlah yang memberikan kesatuan dan koherensi
pada tubuh, ilmu-ilmu mereka itu suatu kesatuan yang merupakan hasil
pengamatan kritis dari ilmu-ilmu dipandang dari keyakinan, kepercayaan dan
sistem nilai mereka. Epistemologilah yang menentukan kemajuan sains dan
teknologi. Wujud sains dan teknologi yang maju disuatu negara, karena didukung
oleh penguasaan dan bahkan pengembangan epistemologi. Tidak ada bangsa yang
pandai merekayasa fenomena alam, sehingga kemajuan sains dan teknologi tanpa
didukung oleh kemajuan epistemologi. Epistemologi menjadi modal dasar dan
alat yang strategis dalam merekayasa pengembangan-pengembangan alam
menjadi sebuah produk sains yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Demikian
halnya yang terjadi pada teknologi. Meskipun teknologi sebagai penerapan sains,
tetapi jika dilacak lebih jauh lagi ternyata teknologi sebagai akibat dari
pemanfaatan dan pengembangan epistemologi.
Epistemologi senantiasa mendorong manusia untuk selalu berfikir dan
berkreasi menemukan dan menciptakan sesuatu yang baru. Semua bentuk
teknologi yang canggih adalah hasil pemikiran-pemikiran secara epistemologis,
yaitu pemikiran dan perenungan yang berkisar tentang bagaimana cara
mewujudkan sesuatu, perangkat-perangkat apa yang harus disediakan untuk
mewujudkan sesuatu itu, dan sebagainya.
E. Makna dan Kebenaran
Kebenaran adalah suatu nilai utama di dalam kehidupan manusia, sebagai
nilai-nilai yang menjadi fungsi rohani manusia, artinya sifat manusiawi atau
martabat kemanusiaan selalu berusaha memeluk suatu kebenaran (Syam dalam
Sofyan, 2010: 425). Sedangkan menurut Russel (dalam Sofyan, 2010: 425)
mengatakn bahwa kebenaran adalah suatu sifat kepercayaan dan diturunkan dari
kalimat yang menyatakan kepercayaan tersebut. Kebenaran merupakan suatu
hubungan antara suatu kepercayaan dan fakta. Menurut Djaelani (dalam Sofyan,
2010: 425) kebenaran adalah persesuaian antara pernyataan dengan fakta-fakta itu
sendiri atau pertimbangan (judgment) dan situasi yang dipertimbangkan itu
berusaha melukiskannya.
Kebenaran adalah soal hubungan antara pengetahuan dan apa yang
dijadikan objeknya, yaitu apabila terdapat persesuaian dalam hubungan antara
objek dan pengetahuan kita tentang objek itu (Gazalba dalam Sofyan, 2010: 426).
Menurut adalah kesesuaian dengan fakta. Kebenaran adalah perwujudan dari
pemahaman subjek tentang sesuatu, terutama yang bersumber dari sesuatu yang di
luar subjek, yaitu fakta, peristiwa, nilai-nilai (norma hukum) yang bersifat umum.
Kebenaran menurut Plato dan Aritoteles adalah pernyataan yang dianggapbenar
itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya (Jalaludin
dalamSofyan, 2010: 426). Kebenaran itu tampaknya bersifat relatif sebab apa
yang dianggap benar oleh suatu masyarakat atau bangsa, belum tentu akan dinilai
sebagai suatu kebenaran oleh masyarakat atau bangsa lain. Dari beberapa
pengertian di atas, penulis memahami bahwa kebenaran adalah sesuatu yang nyata
dan sesuai dengan fakta dan bersifat relatif. Artinya apa yang dianggap seseorang
benar, belum tentu orang lain menganggap benar.
1. Sifat Kebenaran
Menurut Mintaredja (dalamSofyan, 2010: 430) mengatakan kebenaran
dapat digunakan sebagai suatu benda yang konkret atau abstrak. Subjek
menyatakan suatu preposisi yang diuji memiliki suatu kualitas, sifat, hubungan,
dan nilai itu sendiri. Kebenaran dalam filsafat dibedakan menjadi tiga hal.
a. Pengetahuan biasa memiliki inti kebenaran sifatnya subjektif, artinya
amat terikat pada subjek yang mengenal. Dengan demikian,
pengetahuan tahap pertama ini memiliki sifat selalu benar, sejauh
sarana untuk memperoleh pengetahuan bersifat normal atau tidak ada
penyimpangan.
b. Pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang tetap menetapkan objek
yang khas atau spesifik dengan menerapkan metodologi yang khas
pula. Kebenaran ilmiah bersifat relatif, maksudnya kandungan
kebenaran mendapatkan revisi yaitu selalu diperkaya oleh penemuan
yang paling mutakhir.
c. Pengetahuan filsafat, yaitu pengetahuan yang pendekatannya melalui
metodologi pemikiran filsafat yang sifatnya mendasar dan menyeluruh
dengan model pemikiran yang analitis, kritis, dan spekulatif. Sifat
kebenaran dalam pengetahuan filsafat itu absolut.
d. Kebenaran pengetahuan yang terkandung dalam pengetahuan agama
memiliki sifat dogmatis. Suatu agama selalu dihampiri oleh keyakinan
tertentu, sehingga pernyataan dalam kitab suci agama memiliki
kebenaran sesuai dengan keyakinan yang digunakan untuk memahami.
a) Teori-Teori Kebenaran
a. Teori koherensi
Teori ini menegaskan bahwa suatu proposisi (pernyataan suatu
penegetahuan) diakui benar atau sahih jika proposisi itu memiliki hubungan
dengan ide atau gagasan dari proposisi sebelumnya yang juga sahih dan dapat
dibuktikan secara logika sesuai dengan keterangan dan ketentuan logika. Teori
koherensi adalah kebenaran yang ditegakkan atas dasar hubungan keputusan baru
dengan keputusan-keputusan yang telah diketahui dan diakui kebenarannya
terlebih dahulu. Matematika dan silogisme adalah contoh teori koherensi. Contoh:
3 + 4= 7; 5 + 2=7; 6 + 1=7. Tiga pernyataan tadi benar dan konsisten, sebab
pernyataan dan kesimpulan yang ditariknya adalah konsisten dengan pernyataan
dan kesimpulan terdahulu yang dianggap benar.
b. Teori Korespondensi
Teori ini mengatakan bahwa suatu pengetahuan itu benar, apabila
proposisi bersesuaian dengan realitas yang menjadi objek pengetahuan itu dan
kepastian inderawi. Dengan demikian, kesahihan pengetahuan itu dapat
dibuktikan secara langsung. Suatu pernyataan benar apabila materi pengetahuan
yang dikandung pernyataan itu berkoresponden (berhubungan) dengan objek yang
dituju. Ibu kota Indonesia adalah Jakarta. Maka pernyataan itu benar oleh karena
pernyataan itu berkorespenden dengan objek aktual yaitu Jakarta memang Ibu
Kota Republik Indonesia.
c. Teori Pragmatis
Menegaskan bahwa pengetahuan itu sahih, jika proposisinya memiliki
konsekuensi kegunaan atau benar-benar bermanfaat bagi yang memiliki
pengetahuan itu. Aliran pragmatisme menyatakan bahwa nilai akhir dari suatu ide
atau kebenaran yang disepakati adalah kegunaannya untuk menyelesaikan
masalah-masalah praktis. Teori kesahihan pragmatis adalah teori kesahihan yang
termasuk teori tradisional, selain koheren dan korespodensi. Teori berkembang
pada abad XIX dan awal abad XX.
Suatu pernyataan benar diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut
bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Konsekuensi dari pernyataan tersebut
memunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia. Sekiranya ada orang
mengatakan teori X tersebuat dikembangkan teknik Y dalam meningkatkan
kemampuan belajar dan ternyata secara aktual bahwa teknik Y dalam
meningkatkan kemampuan belajar, maka teori X dianggap benar, sebab teori X ini
adalah bersifat fungsional dan memunyai kegunaan. Suatu benar kalau dapat
dimanfaatkan secara praktis dan tidak mempermasalahkan hakikatnya.
d. Teori kesahihan semantik
Teori yang menekankan arti dan makna suatu proposisi. Menurut teori ini
arti dan makna sesungguhnya mengacu pada referensi atau realitas dan bisa juga
arti definitif dengan menunjuk ciri khas yang ada. Teori kebenaran semantik
menyatakan bahwa proposisi itu memunyai nilai kebenaran bila proposisi itu
memiliki arti.
e. Teori kebenaran sintaksis
Proposisi yang mengikuti keteraturan gramatika yang telah diisyaratkan.
Suatu adalah benar, bila mengikuti atau mematuhi hal yang diisyaratkan dari
proposisi itu tidak mengikuti syarat atau keluar dari hal yang diisyaratkan, maka
proposisi itu memunyai arti.
f. Teori kesahihan logika yang berlebihan
Teori ini hendak menunjukkan bahwa proposisi menunjukkan bahwa
proposisi logis yang memiliki term berbeda, tetapi berisi informasi sama, dan
tidak perlu dibuktikan lagi atau sudah menjadi bentuk logik yang berlebihan.
Misal, siklus adalah lingkaran atau lingkaran adalah bulatan dan sebagainya.
Proposisi lingkaran bulat tidak perlu dibuktikan lagi karena lingkaran adalah
sesuatu yang terdiri dari rangkaian titik tertentu, sehingga berupa garis yang bulat.
Teori ini banyak dianut olah kelompok aliran positivism, seperti Ayer, Gallagher.
F. Kepercayaan
Disamping berdimensi berfikir maka manusia itu berdimensi percaya.
Percaya adalah sikap dan sifat, membenarkan sesuatu, atau menganggap sesuatu
sebagai benar. Kepastian adalah sikap mental atas dasar keyakinan bahwa ada
kebenaran, tetapi kebenaran yang diselidiki sendiri. Adapula kemungkinan bahwa
orang memunyai keyakinan akan kebenaran bukan karena penyelidikkan sendiri,
melainkan atas pemberitahuan pihak lain. Ahli ilmu falak mengatakan misalnya
bahwa pada tanggal tertentu akan ada gerhana bulan. Penulis yakin bahwa
pemberitahuan itu benar, jadi setelah diberitahu itu, penulis tahu akan sesuatu
kebenaran. Pengetahuan yang tercapai itu disebut kepercayaan. Kepastian terdapat
karena percaya ini tidak perlu kurang pastinya dari kepastian yang diperoleh
sendiri. Jadi, kepercayaan itu adalah anggapan atau sikap mental bahwa sesuatu
itu benar. Arti lain dari kepercayaan adalah sesuatu yang diakui sebagai benar.
Kita tidak bisa membayangkan manusia dapat hidup tanpa kepercayaan apapun
baik dalam arti yang pertama maupun dalam arti yang kedua.
Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia
merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran.
Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu
benar atau keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran. Jika keyakinan tidak
ada keraguan yang akan muncul dan kesalahan akan sering kali menghalangi.
Keyakinan sangat penting dalam kehidupan seperti keyakinan dalam memeluk
agama. Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang
menganggap suatu premisi benar. Kita yakin dalam satu hal maka kepercayaan
akan muncul. Keyakinan sangan berdampingan dalam hidup. Contoh, pada saat
kesulitan menghampiri maka sangat di perlukan sikap keyakinan agar kesulitan
yang di alami dapat di lewatkan. Kenyakinan sangat vital dalam hidup. Tidak
ada salahnya kita gunakan keyakinan kita dengan penuh percaya, mudah-mudahan
bisa membantu dalam hidup.
1. Macam-macam Kepercayaan
a. Kepercayaan dalam kehidupan sehari-hari
Kita lihat dalam kehidupan sehari-hari yang kita akui sebagai ibu kandung
kita, sesungguhnya kita terima semata-mata atas dasar kepercayaan karena kita
tidak merasa perlu membuktikannya. Kita dapat makan sebagai hal yang dapat
kita lakukan sehari-hari, apabila kita senantiasa dikuasai kesangsian atau
ketidakpercayaan atas setiap makanan yang kita makan itu. Dihubungkan dengan
contoh lain, kita tidak akan pernah naik kendaraan bermotor yang dikemudikan
orang lain bila kita tidak memunyai kepercayaan atas kendaraan (mobil, kereta
api, kapal laut, pesawat terbang, dan sebagainya) yang kita tumpangi dan bila kita
memunyai kepercayaan kepada pengemudinya tanpa kita terlebih dahulu
mempelajari dan menyelidiki secara ilmiah segala seluk beluk mesin kendaraan.
Tanpa kita terlebih dahulu mengetes dan mengecek kemampuan dan kemahiran
pengemudi secara seksama. Walaupun yang kita percayai pada mulanya dengan
begitu saja itu mungkin saja kemudian dapat diperkuat dengan bukti-bukti hasil
penyelidikan rasional, namun itu masalah kemudian bukan masalah permulaan.
b. Kepercayaan dalam ilmu pengetahuan
Amidjaja, Rektor ITB pernah mengemukakan bahwa dalam ilmu
pengetahuan yang dilandasi dengan kesangsian, namun masalah kepercayaan
tidak dapat dikesampingkan. Para pemula dalam disiplin ilmu pengetahuan
tertentu pertama-tama menerima saja terlebih dahulu suatu dalil atau aksioma atas
dasar kepercayaan. Walaupun dalam perkembangan kemudia melalui proses
analisa dan penelitian rasional akhirnya sampai juga pada dalil aksioma yang pada
mulanya diterima begitu saja atas dasar kepercayaan itu. Ilmu pengetahuan dalam
mengemukakan pendapat bersandar pada ponstulat-ponstulat tertentu atau
kebenaran-kebenaran yang sudah diterima dengan begitu sebelum secara mutlak
yang diterima begitu saja atas dasar kepercayaan semat-mata. Sekali lagi kita
tegaskan bahwa dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan sekalipun yang konon
diawali dengan keraguan dan kesangsian itu sendiri.
c. Kepercayaan dalam filsafat
Seseorang yang terkemukan dari penyangsi modern ialah Descartes (1596-
1650) seorang ilmu pasti yang paling ulung pada zamannya yang juga peletak
dasar rasionalisme yang sebenarnya di Eropa. menurut aliran rasionalime akal
manusia itu memang cukup kuat untuk memecahkan segala soal, cukup kuat
untuk mencapai kebenaran yang terakhir setidak-tidaknya cukup kuat untuk
mengejarnya atas dasar akal sendiri. Penuh keyakinan aliran rasionalisme percaya
dengan maksud percaya adalah esa, akan hal manusia sebagai kunci yang
membuka segala rahasia. Hanyalah dapat ditanyakan keyakinan itu berdasarkan
atas apa? Pada pikiran hemat kami tidak dapat dihindarkan, keterangan bahwa
penelitian akal manusia sebagai dasar atas pangkal filsafat dan ilmu pengetahuan
adalah suatu pemilihan yang ada pada tidak akal sifatnya. Rasionalisme memilih
akal itu karena kepercayaan terhadap akal. Dalam kepercayan itu tidak dicapai
dengan jalan pikiran yang akali melainkan kepercayaan itulah tidak lain daripada
keyakinan. Atas dasar rasionalisme memilih akal manusia sebagai titik berangkat
atau akal pikiran.
Tiap-tipa filosof membutuhkan suatu pangkal pikiran atau titik berangkat.
Ada yang memilih akal sebagai titik berangkat, ada yang memilih arus hidup ada
yang memilih eksistensi. Pemilihan itu tergantung daripada keyakinan ahli pikir
sendiri. Jadi dalam filsafat sekalipun yang katanya mencari keberanaran secara
radikal, integral, universal itu, terbukti bahwa ada unsur atau faktor kepercayaan
tersebut menjadi pangkal tolaknya sendiri.
d. Kepercayaan dalam agama
Manusia memerlukan suatu bentuk kepercayan. Hal itu akan
mengahadirkan nilai-nilai guna untuk menopang hidupnya. Sikap kepercayaan
atau ragu yang sempurna tidak mungkin dapat terjadi, tetapi selain kepercayaan
itu dapat dianut sesuai dengan kebutuhan demikian pula cara kepercayaanpun
harus benar pula. Menganut kepercayaan yang salah bukan saja dikehendaki,
tetapi bahkan berbahaya. Disebabkan kepercayaan itu diperlukan maka dalam
kenyataannya kita temui bentuk-bentuk kepercayaan iu berbeda satu dengan yang
lainnya.
Faktor kepercayaan ini mutlak dalam agama. Dalam agama, kepercayaan
merupakan suatu unsur yang amat penting dan dalam hal ini amat masuk akal
alaannya kebenaran yang dipercayai oleh kaum yang beragama ini diyakini sebab
diberitahukan oleh yang tak dapat berdusta (Tuhan sendiri) atau paling sedikit
seorang yang menerima tugas memberitahukan kebenaran ini kepada umat
manusia, ia patut dipercaya. Percaya ialah menerima kebenaran demi
kewibawaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengetahuan dapat diperoleh melalui beberapa hal yaitu:
1. Pengetahuan diperoleh dari akal, yakni pengetahuan yang didapatkan
melalui proses berpikir yang logis sehingga dapat diterima oleh akal. Dari
sini memunculkan aliran rasionalisme.
2. Pengetahuan diperoleh dari pengalaman, yakni pengetahuan baru muncul
ketika indera manusia menimba pengalaman dengan cara melihat dan
mengamati berbagai kejadian dalam kehidupan, jadi ketika manusia lahir
benar-benar dalam keadaan yang bersih dan suci dari apapun. Aliran yang
mempunyai paham ini adalah aliran empirisme.
3. Pengetahuan diperoleh dari intuisi, yakni pengetahuan yang bersifat
personal, dan hanya orang-orang tertentu yang mendapatkan pengetahuan
ini.
B. Saran
Manusia dalam berbuat tentunya terdapat kesalahan yang sifatnya tersilap
dari yang telah ditetapkan atau seharusnya. Apalagi dalam kegiatan menyusun
makalah ini. Untuk itu, penulis harapkan dari pembaca, mohon kritik dan
sarannya guna perbaikkan penyusunan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad tafsir, 2009. filsafat umum akal dan hati sejak thales sampai capra.
Remaja Rosdakarya, Bandung.hal 23
Ahmad Tafsir,2009. Filsafat umum akal dan hati sejak thales sampai
capra.Bandung. PT. Remaja Rosdakarya. Hal 24-28
Achmadi,asmoro,2012. Filsafat umum. PT. Raja grafindo persada, jakarta. Hal
118-119
Hakim, M.A. dan Drs. Bani Ahmad Saebani, M.Si. 2008. filsafat umum dari
metologi sampai teofilosofi. Pustaka Setia, Bandung. Hal 206

More Related Content

What's hot

Portofolio Pendidikan Agama Islam
Portofolio Pendidikan Agama IslamPortofolio Pendidikan Agama Islam
Portofolio Pendidikan Agama IslamYossrizal Ramadhan
 
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiArtikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiNasruddin Asnah
 
Makalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islamMakalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islamsaiful anwar
 
Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)Fenti Anita Sari
 
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realismeFilsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realismeDewi Atin Surya
 
Pengertian keimanan dan ketakwaan
Pengertian keimanan dan ketakwaanPengertian keimanan dan ketakwaan
Pengertian keimanan dan ketakwaaneryeryey
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptari susanto
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaBram Agus Leonardo
 
Ppt. filsafat ontologi
Ppt. filsafat ontologiPpt. filsafat ontologi
Ppt. filsafat ontologipipit1992
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaPujiati Puu
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...Dadang DjokoKaryanto
 
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomenaPengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomenaM fazrul
 
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiproblematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiLtfltf
 
Makalah Ilmu Budaya Dasar - Manusia dan Harapan
Makalah Ilmu Budaya Dasar - Manusia dan HarapanMakalah Ilmu Budaya Dasar - Manusia dan Harapan
Makalah Ilmu Budaya Dasar - Manusia dan HarapanShafa Nabilah Eka Puteri
 
ilmu dan pengetahuan
ilmu dan pengetahuanilmu dan pengetahuan
ilmu dan pengetahuanalvinkasenda
 

What's hot (20)

Portofolio Pendidikan Agama Islam
Portofolio Pendidikan Agama IslamPortofolio Pendidikan Agama Islam
Portofolio Pendidikan Agama Islam
 
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiArtikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
 
Karakteristik warga negara yang demokratis
Karakteristik warga negara yang demokratisKarakteristik warga negara yang demokratis
Karakteristik warga negara yang demokratis
 
Makalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islamMakalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islam
 
Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)
 
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
 
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realismeFilsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
 
Pengertian keimanan dan ketakwaan
Pengertian keimanan dan ketakwaanPengertian keimanan dan ketakwaan
Pengertian keimanan dan ketakwaan
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
 
Makalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remajaMakalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remaja
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
 
Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
Epistemologi
 
Ppt. filsafat ontologi
Ppt. filsafat ontologiPpt. filsafat ontologi
Ppt. filsafat ontologi
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...
 
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomenaPengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
 
Hakikat berbicara
Hakikat berbicaraHakikat berbicara
Hakikat berbicara
 
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiproblematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
 
Makalah Ilmu Budaya Dasar - Manusia dan Harapan
Makalah Ilmu Budaya Dasar - Manusia dan HarapanMakalah Ilmu Budaya Dasar - Manusia dan Harapan
Makalah Ilmu Budaya Dasar - Manusia dan Harapan
 
ilmu dan pengetahuan
ilmu dan pengetahuanilmu dan pengetahuan
ilmu dan pengetahuan
 

Similar to Epistemologi makna & kebenaran ok

Cabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat PendidikanCabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat PendidikanAnnisa Fauzia
 
Kelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_s
Kelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_sKelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_s
Kelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_slilisnurkhafida
 
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...DeffaNovitasari
 
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1juniotrov
 
Kelompok 6 Filsafat Ilmu Full Materi
Kelompok 6 Filsafat Ilmu Full MateriKelompok 6 Filsafat Ilmu Full Materi
Kelompok 6 Filsafat Ilmu Full MateriDimasBimaAndika
 
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Stugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Smitamitadwisetyani
 
TUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMUTUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMUSeptiTirta
 
Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikannoviyanty
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Tugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiatiTugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiatiJulianaRafiati
 
TEORI DAN KONSEP EPISTEMOLOGI.pptx
TEORI DAN KONSEP EPISTEMOLOGI.pptxTEORI DAN KONSEP EPISTEMOLOGI.pptx
TEORI DAN KONSEP EPISTEMOLOGI.pptxAuliaZikra2
 

Similar to Epistemologi makna & kebenaran ok (20)

Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
Epistemologi
 
Cabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat PendidikanCabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat Pendidikan
 
Cabang
CabangCabang
Cabang
 
Kelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_s
Kelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_sKelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_s
Kelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_s
 
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
 
Filsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - EpistemologiFilsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - Epistemologi
 
ESTIMOLOGI ILMU.docx
ESTIMOLOGI ILMU.docxESTIMOLOGI ILMU.docx
ESTIMOLOGI ILMU.docx
 
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
 
Kelompok 6 Filsafat Ilmu Full Materi
Kelompok 6 Filsafat Ilmu Full MateriKelompok 6 Filsafat Ilmu Full Materi
Kelompok 6 Filsafat Ilmu Full Materi
 
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Stugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
 
PPT Filsafat.pptx
PPT Filsafat.pptxPPT Filsafat.pptx
PPT Filsafat.pptx
 
TUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMUTUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMU
 
Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikan
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Tugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiatiTugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiati
 
TEORI DAN KONSEP EPISTEMOLOGI.pptx
TEORI DAN KONSEP EPISTEMOLOGI.pptxTEORI DAN KONSEP EPISTEMOLOGI.pptx
TEORI DAN KONSEP EPISTEMOLOGI.pptx
 

More from Rizal Fahmi

Sistem perilndungana anak
Sistem perilndungana anakSistem perilndungana anak
Sistem perilndungana anakRizal Fahmi
 
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesia
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesiaMakalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesia
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesiaRizal Fahmi
 
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesia
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesiaMakalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesia
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesiaRizal Fahmi
 
Laporan spj bendahara
Laporan spj bendaharaLaporan spj bendahara
Laporan spj bendaharaRizal Fahmi
 
Pkl tria rozanda
Pkl tria rozandaPkl tria rozanda
Pkl tria rozandaRizal Fahmi
 
Jadwal tahunan posyandu
Jadwal tahunan posyanduJadwal tahunan posyandu
Jadwal tahunan posyanduRizal Fahmi
 
Makalah koperasi & usaha kecil menengah
Makalah koperasi & usaha kecil menengahMakalah koperasi & usaha kecil menengah
Makalah koperasi & usaha kecil menengahRizal Fahmi
 
Hubungan industri dengan lingkungan
Hubungan industri dengan lingkunganHubungan industri dengan lingkungan
Hubungan industri dengan lingkunganRizal Fahmi
 
Perbedaan hukum laut internasional dan nasional
Perbedaan hukum laut internasional dan nasionalPerbedaan hukum laut internasional dan nasional
Perbedaan hukum laut internasional dan nasionalRizal Fahmi
 
Upaya dalam mempertahankan keutuhan uud dan nkri
Upaya dalam mempertahankan keutuhan uud dan nkriUpaya dalam mempertahankan keutuhan uud dan nkri
Upaya dalam mempertahankan keutuhan uud dan nkriRizal Fahmi
 
Kosmologi ruang waktu dan gerak
Kosmologi ruang waktu dan gerakKosmologi ruang waktu dan gerak
Kosmologi ruang waktu dan gerakRizal Fahmi
 
Makalah air dan kesehatan
Makalah air dan kesehatanMakalah air dan kesehatan
Makalah air dan kesehatanRizal Fahmi
 
Alat musik tradisional
Alat musik tradisionalAlat musik tradisional
Alat musik tradisionalRizal Fahmi
 
Peningkatan hasil belajar tentang keragaman dan sejarah suku bangsa serta bud...
Peningkatan hasil belajar tentang keragaman dan sejarah suku bangsa serta bud...Peningkatan hasil belajar tentang keragaman dan sejarah suku bangsa serta bud...
Peningkatan hasil belajar tentang keragaman dan sejarah suku bangsa serta bud...Rizal Fahmi
 
Metode pemelajaran unit
Metode pemelajaran unitMetode pemelajaran unit
Metode pemelajaran unitRizal Fahmi
 

More from Rizal Fahmi (16)

Sistem perilndungana anak
Sistem perilndungana anakSistem perilndungana anak
Sistem perilndungana anak
 
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesia
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesiaMakalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesia
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesia
 
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesia
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesiaMakalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesia
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesia
 
Laporan spj bendahara
Laporan spj bendaharaLaporan spj bendahara
Laporan spj bendahara
 
Pkl tria rozanda
Pkl tria rozandaPkl tria rozanda
Pkl tria rozanda
 
Jadwal tahunan posyandu
Jadwal tahunan posyanduJadwal tahunan posyandu
Jadwal tahunan posyandu
 
Makalah koperasi & usaha kecil menengah
Makalah koperasi & usaha kecil menengahMakalah koperasi & usaha kecil menengah
Makalah koperasi & usaha kecil menengah
 
Hubungan industri dengan lingkungan
Hubungan industri dengan lingkunganHubungan industri dengan lingkungan
Hubungan industri dengan lingkungan
 
Perbedaan hukum laut internasional dan nasional
Perbedaan hukum laut internasional dan nasionalPerbedaan hukum laut internasional dan nasional
Perbedaan hukum laut internasional dan nasional
 
Upaya dalam mempertahankan keutuhan uud dan nkri
Upaya dalam mempertahankan keutuhan uud dan nkriUpaya dalam mempertahankan keutuhan uud dan nkri
Upaya dalam mempertahankan keutuhan uud dan nkri
 
Kosmologi ruang waktu dan gerak
Kosmologi ruang waktu dan gerakKosmologi ruang waktu dan gerak
Kosmologi ruang waktu dan gerak
 
Makalah air dan kesehatan
Makalah air dan kesehatanMakalah air dan kesehatan
Makalah air dan kesehatan
 
Alat musik tradisional
Alat musik tradisionalAlat musik tradisional
Alat musik tradisional
 
Peningkatan hasil belajar tentang keragaman dan sejarah suku bangsa serta bud...
Peningkatan hasil belajar tentang keragaman dan sejarah suku bangsa serta bud...Peningkatan hasil belajar tentang keragaman dan sejarah suku bangsa serta bud...
Peningkatan hasil belajar tentang keragaman dan sejarah suku bangsa serta bud...
 
Metode pemelajaran unit
Metode pemelajaran unitMetode pemelajaran unit
Metode pemelajaran unit
 
Cover
CoverCover
Cover
 

Recently uploaded

kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxPutriAriatna
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 

Recently uploaded (12)

kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 

Epistemologi makna & kebenaran ok

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia hidup didunia tidak hanya memerlukan kebutuhan pokok saja. Akan tetapi manusia juga memerlukan informasi untuk mengetahui keadaan di lingkungan sekitar mereka. Dalam upaya untuk memperoleh informasi, manusia seringkali melakukan komunikasi ataupun cara-cara lain yang bisa digunakan. Salah satu informasi yang didapat dari komunikasi adalah pengetahuan. Pengetahuan sangat diperlukan bagi kehidupan manusia karena dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan. Dalam mencari pengetahuan, tak jarang manusia harus mempelajari Epistemologi. Epistemologi disebut juga sebagai teori pengetahuan karena mengkaji seluruh tolok ukur ilmu-ilmu manusia, termasuk ilmu logika dan ilmu-ilmu manusia yang bersifat gamblang, merupakan dasar dan pondasi segala ilmu dan pengetahuan. Sejak semula, epistemologi merupakan salah satu bagian dari filsafat sistematik yang paling sulit. Sebab epistemologi menjangkau permasalahan- permasalahan yang membentang luas, sehingga tidak ada sesuatu pun yang boleh disingkirkan darinya. Selain itu pengetahuan merupakan hal yang sangat abstrak dan jarang dijadikan permasalahan ilmiah di dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan biasanya diandaikan begitu saja. Oleh sebab itu, perlu diketahui apa saja yang menjadi dasar-dasar pengetahuan yang dapat digunakan manusia untuk mengembangkan diri dalam mengikuti perkembangan informasi yang pesat.
  • 2. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Epistemologi ? 2. Bagaimana ruang lingkup Epistimologi ? 3. Apa saja aliran- aliran yang ada dalam Epistemologi ? 4. Bagaimana pengaruh Epistemologi terhadap peradaban manusia ? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian Epistemologi 2. Untuk mengetahui ruang lingkup Epistemoligi 3. Untuk mengetahui aliran-aliran yang ada dalam Epistemologi 4. Untuk mengetahui pengaruh epistemologi bagi kehidupan
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Epistemologi Istilah “Epistemologi” berasal dari bahasa Yunani yaitu “episteme” yang berarti pengetahuan dan ‘logos” berarti perkataan, pikiran, atau ilmu. Kata “episteme” dalam bahasa Yunani berasal dari kata kerja epistamai, artinya menundukkan, menempatkan, atau meletakkan. Maka, secara harafiah episteme berarti pengetahuan sebagai upaya intelektual untuk menempatkan sesuatu dalam kedudukan setepatnya. Bagi suatu ilmu pertanyaan yang mengenai definisi ilmu itu, jenis pengetahuannya, pembagian ruang lingkupnya, dan kebenaran ilmiahnya, merupakan bahan-bahan pembahasan dari epistemologinya. Epistemologi sering juga disebut teori pengetahuan (theory of knowledge). Epistemologi lebih memfokuskan kepada makna pengetahuan yang berhubungan dengan konsep, sumber, dan kriteria pengetahuan, jenis pengetahuan, dan lain sebagainya. Beberapa ahli yang mencoba mengungkapkan definisi dari pada epistemologi adalah P. Hardono Hadi. Menurut beliau epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari dan mencoba menentukan kodrat dan skope pengetahuan, pengandaian-pengandaian dan dasarnya, serta pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki. Tokoh lain yang mencoba mendefinisikan epistemoogi adalah D.W Hamlyin, beliau mengatakan bahwa epistemologi sebagai cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup
  • 4. pengetahuan, dasar dan pengandaian – pengandaian serta secara umum hal itu dapat diandalkannya sebagai penegasan bahwa orang memiliki pengetahuan.[1] Runes dalam kamusnya menjelaskan bahwa epistemology is the branch of philosophy which investigates the origin, stukture, methods and validity of knowledge. Itulah sebabnya kita sering menyebutnya dengan istilah epistemologi untuk pertama kalinya muncul dan digunakan oleh J.F Ferrier pada tahun 1854 (Runes, 1971-1994). B. Ruang Lingkup Epistemologi M. Arifin merinci ruang lingkup epistemologi, meliputi hakekat, sumber dan validitas pengetahuan. Mudlor Achmad merinci menjadi enam aspek, yaitu hakikat, unsur, macam, tumpuan, batas, dan sasaran pengetahuan. Bahkan, A.M Saefuddin menyebutkan, bahwa epistemologi mencakup pertanyaan yang harus dijawab, apakah ilmu itu, dari mana asalnya, apa sumbernya, apa hakikatnya, bagaimana membangun ilmu yang tepat dan benar, apa kebenaran itu, mungkinkah kita mencapai ilmu yang benar, apa yang dapat kita ketahui, dan sampai dimanakah batasannya. Semua pertanyaan itu dapat diringkat menjadi dua masalah pokok ; masalah sumber ilmu dan masalah benarnya ilmu. Mengingat epistemologi mencakup aspek yang begitu luas, sampai Gallagher secara ekstrem menarik kesimpulan, bahwa epistemologi sama luasnya dengan filsafat. Usaha menyelidiki dan mengungkapkan kenyataan selalu seiring dengan usaha untuk menentukan apa yang diketahui dibidang tertentu. Dalam pembahasa-pembahsan epistemologi, ternyata hanya aspek-aspek tertentu yang mendapat perhatian besar dari para filosof, sehingga mengesankan
  • 5. bahwa seolah-olah wilayah pembahasan epistemologi hanya terbatas pada aspek- aspek tertentu. Sedangkan aspek-aspek lain yang jumlahnya lebih banyak cenderung diabaikan. M. Amin Abdullah menilai, bahwa seringkali kajian epistemologi lebih banyak terbatas pada dataran konsepsi asal-usul atau sumber ilmu pengetahuan secara konseptual-filosofis. Sedangkan Paul Suparno menilai epistemologi banyak membicarakan mengenai apa yang membentuk pengetahuan ilmiah. Sementara itu, aspek-aspek lainnya justru diabaikan dalam pembahasan epistemologi, atau setidak-tidaknya kurang mendapat perhatian yang layak. Namun, penyederhanaan makna epistemologi itu berfungsi memudahkan pemahaman seseorang, terutama pada tahap pemula untuk mengenali sistematika filsafat, khususnya bidang epistemologi. Hanya saja, jika dia ingin mendalami dan menajamkan pemahaman epistemologi, tentunya tidak bisa hanya memegangi makna epistemologi sebatas metode pengetahuan, akan tetapi epistemologi dapat menyentuh pembahasan yang amat luas, yaitu komponen-komponen yang terkait langsung dengan “bangunan” pengetahuan. C. Aliran-Aliran Epistemologi Ada beberapa aliran yang berbicara tentang ini, diantaranya : 1. Empirisme Kata empiris berasal dari kata yunani empieriskos yang berasal dari kata empiria, yang artinya pengalaman. Menurut aliran ini manusia memperoleh
  • 6. pengetahuan melalui pengalamannya. Dan bila dikembalikan kepada kata yunaninya, pengalaman yang dimaksud ialah pengalaman inderawi. Manusia tahu es dingin karena manusia menyentuhnya, gula manis karena manusia mencicipinya. John locke (1632-1704) bapak aliran ini pada zaman modern mengemukakan teori tabula rusa yang secara bahasa berarti meja lilin. Maksudnya ialah bahwa manusia itu pada mulanya kosong dari pengetahuan, lantas pengalamannya mengisi jiwa yang kosong itu, lantas ia memiliki pengetahuan. Mula- mula tangkapan indera yang masuk itu sederhana, lama-lama sulit, lalu tersusunlah pengetahuan berarti.berarti, bagaimanapun kompleks (sulit)-nya pengetahuan manusia, ia selalu dapat dicari ujungnya pada pengalaman indera. Sesuatu yang tidak dapat diamati dengan indera bukan pengetahuan yang benar. Jadi, pengalaman indera itulah sumber pengetahuan yang benar. Karena itulah metode penelitian yang menjadi tumpuan aliran ini adalah metode eksperimen. Kesimpulannya bahwa aliran empirisme lemah karena keterbatasan indera manusia. Misalnya benda yang jauh kelihatan kecil, sebenarnya benda itu kecil ketika dilihat dari jauh sedangkan kalau dilihat dari dekat benda itu besar. 2. Rasionalisme Secara singkat aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian pengetahuan. Pengetahuan yang benar diperoleh dan diukur dengan akal. Manusia, menurut aliran ini, menmperoleh pengetahuan melalui kegiatan akal menangkap objek. Bapak aliran ini adalah Descartes (1596-1650). Descartes
  • 7. seorang filosof yang tidak puas dengan filsafat scholastic yang pandangannya bertentangan, dan tidak ada kepastian disebabkan oleh kurangnya metode berpikir yang tepat. Dan ia juga mengemukakan metode baru, yaitu metode keragu-raguan. Jika orang ragu terhadap segala sesuatu, dalam keragu-raguan itu jelas ia sedang berpikir. Sebab, yang sedang berpikir itu tentu ada dan jelas ia sedang erang menderang. Cogito Ergo Sun (saya berpikir, maka saya ada). Rasio merupakan sumber kebenaran. Hanya rasio sajalah yang dapat membawa orang kepada kebenaran. Yang benar hanya tindakal akal yang terang benderang yang disebut Ideas Claires el Distictes (pikiran yang terang benderang dan terpilah-pilah). Idea terang benderang inilah pemberian tuhan seorang dilahirkan ( idea innatae = ide bawaan). Sebagai pemberian tuhan, maka tak mungkin tak benar. Karena rasio saja yang dianggap sebagai sumber kebenaran, aliran ini disebut rasionlisme. Aliran rasionalisme ada dua macam , yaitu dalam bidang agama dan dalam bidang filsafat. Dalam bidang agama , aliran rasionalisme adalah lawan dari otoritas dan biasanya digunakan untuk mengkritik ajran agama. Adapun dalam bidang filsafat, rasionalisme adalah lawan dari empirisme dan sering berguna dalam menyusun teori pengetahuan . 3. Positivisme Tokoh aliaran ini adalah august compte (1798-1857). Ia menganut paham empirisme. Ia berpendapat bahwa indera itu sangat penting dalam memperoleh pengetahuan. Tetapi harus dipertajam dengan alat bantu dan diperkuat dengan eksperimen. Kekeliruan indera akan dapat dikoreksi lewat eksperimen. Eksperimen memerlukan ukuran-ukuran yang jelas. Misalnya untuk mengukur
  • 8. jarak kita harus menggunakan alat ukur misalnya meteran, untuk mengukur berat menggunakan neraca atau timbangan misalnya kiloan . Dan dari itulah kemajuan sains benar benar dimulai. Kebenaran diperoleh dengan akal dan didukung oleh bukti empirisnya. Dan alat bantu itulah bagian dari aliran positivisme. Jadi, pada dasarnya positivisme bukanlah suatu aliran yang dapat berdiri sendiri. Aliran ini menyempurnakan empirisme dan rasionalisme. 4. Intuisionisme Henri Bergson (1859-1941) adalah tokoh aliran ini. Ia menganggap tidak hanya indera yang terbatasa, akal juga terbatas. Objek yang selalu berubah, demikian bargson. Jadi, pengetahuan kita tentangnya tidak pernah tetap. Intelektual atau akal juga terbatas. Akal hanya dapat memahami suatu objek bila ia mengonsentrasikan dirinya pada objek itu, jadi dalam hal itu manusia tidak mengetahui keseluruhan (unique), tidak dapat memahami sifat-sifat yang tetap pada objek. Misalnya manusia menpunyai pemikiran yang berbeda-beda. Dengan menyadari kekurangan dari indera dan akal maka bergson mengembangkan satu kemampuan tingkat tinggi yang dimiliki manusia, yaitu intuisi. 5. Kritisme Aliran ini muncul pada abad ke-18 suatu zaman baru dimana seseorang ahli pemikir yang cerdas mencoba menyelesaikan pertentangan antara rasionalisme dengan empirisme. Seorang ahli pikir jerman Immanuel Kant (1724- 18004) mencoba menyelesaikan persoalan diatas, pada awalnya, kant mengikuti
  • 9. rasionalisme tetapi terpengaruh oleh aliran empirisme. Akhirnya kant mengakui peranan akal harus dan keharusan empiris, kemudian dicoba mengadakan sintesis. Walaupun semua pengetahuan bersumber pada akal (rasionalisme), tetapi adanya pengertian timbul dari pengalaman (empirime). Jadi, metode berpikirnya disebut metode kiritis. Walaupun ia mendasarkan diri dari nilai yang tinggi dari akal, tetapi ia tidak mengingkari bahwa adanya persoalan-persoalan yang melampaui akal. 6. Idealisme Idealisme adalah suatu aliran yang mengajarkan bahwa hakikat dunia fisik hanya dapat dipahami dalam kaitan dengan jiwa dan roh. Istilah idealisme diambil dari kata idea yaitu suatu yang hadir dalam jiwa. Pandangan ini dimiliki oleh plato dan pada filsafat modern. Idealisme mempunyai argumen epistemologi tersendiri. Oleh karena itu, tokoh-tokoh teisme yang mengajarkan bahwa materi tergantung pada spirit tidak disebut idealisme karena mereka tidak menggunakan argumen epistemologi yang digunakan oleh idealisme. Idealisme secara umum berhubungan dengan rasionalisme. Ini adalah mazhab epistemologi yang mengajarkan bahwa pengetahuan apriori atau deduktifdapat diperoleh dari manusia denganakalnya D. Pengaruh Epistemologi Secara global epistemologi berpengaruh terhadap peradaban manusia. Suatu peradaban, sudah tentu dibentuk oleh teori pengetahuannya. Epistemologi
  • 10. mengatur semua aspek studi manusia, dari filsafat dan ilmu murni sampai ilmu sosial. Epistemologi dari masyarakatlah yang memberikan kesatuan dan koherensi pada tubuh, ilmu-ilmu mereka itu suatu kesatuan yang merupakan hasil pengamatan kritis dari ilmu-ilmu dipandang dari keyakinan, kepercayaan dan sistem nilai mereka. Epistemologilah yang menentukan kemajuan sains dan teknologi. Wujud sains dan teknologi yang maju disuatu negara, karena didukung oleh penguasaan dan bahkan pengembangan epistemologi. Tidak ada bangsa yang pandai merekayasa fenomena alam, sehingga kemajuan sains dan teknologi tanpa didukung oleh kemajuan epistemologi. Epistemologi menjadi modal dasar dan alat yang strategis dalam merekayasa pengembangan-pengembangan alam menjadi sebuah produk sains yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Demikian halnya yang terjadi pada teknologi. Meskipun teknologi sebagai penerapan sains, tetapi jika dilacak lebih jauh lagi ternyata teknologi sebagai akibat dari pemanfaatan dan pengembangan epistemologi. Epistemologi senantiasa mendorong manusia untuk selalu berfikir dan berkreasi menemukan dan menciptakan sesuatu yang baru. Semua bentuk teknologi yang canggih adalah hasil pemikiran-pemikiran secara epistemologis, yaitu pemikiran dan perenungan yang berkisar tentang bagaimana cara mewujudkan sesuatu, perangkat-perangkat apa yang harus disediakan untuk mewujudkan sesuatu itu, dan sebagainya.
  • 11. E. Makna dan Kebenaran Kebenaran adalah suatu nilai utama di dalam kehidupan manusia, sebagai nilai-nilai yang menjadi fungsi rohani manusia, artinya sifat manusiawi atau martabat kemanusiaan selalu berusaha memeluk suatu kebenaran (Syam dalam Sofyan, 2010: 425). Sedangkan menurut Russel (dalam Sofyan, 2010: 425) mengatakn bahwa kebenaran adalah suatu sifat kepercayaan dan diturunkan dari kalimat yang menyatakan kepercayaan tersebut. Kebenaran merupakan suatu hubungan antara suatu kepercayaan dan fakta. Menurut Djaelani (dalam Sofyan, 2010: 425) kebenaran adalah persesuaian antara pernyataan dengan fakta-fakta itu sendiri atau pertimbangan (judgment) dan situasi yang dipertimbangkan itu berusaha melukiskannya. Kebenaran adalah soal hubungan antara pengetahuan dan apa yang dijadikan objeknya, yaitu apabila terdapat persesuaian dalam hubungan antara objek dan pengetahuan kita tentang objek itu (Gazalba dalam Sofyan, 2010: 426). Menurut adalah kesesuaian dengan fakta. Kebenaran adalah perwujudan dari pemahaman subjek tentang sesuatu, terutama yang bersumber dari sesuatu yang di luar subjek, yaitu fakta, peristiwa, nilai-nilai (norma hukum) yang bersifat umum. Kebenaran menurut Plato dan Aritoteles adalah pernyataan yang dianggapbenar itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya (Jalaludin dalamSofyan, 2010: 426). Kebenaran itu tampaknya bersifat relatif sebab apa yang dianggap benar oleh suatu masyarakat atau bangsa, belum tentu akan dinilai sebagai suatu kebenaran oleh masyarakat atau bangsa lain. Dari beberapa pengertian di atas, penulis memahami bahwa kebenaran adalah sesuatu yang nyata
  • 12. dan sesuai dengan fakta dan bersifat relatif. Artinya apa yang dianggap seseorang benar, belum tentu orang lain menganggap benar. 1. Sifat Kebenaran Menurut Mintaredja (dalamSofyan, 2010: 430) mengatakan kebenaran dapat digunakan sebagai suatu benda yang konkret atau abstrak. Subjek menyatakan suatu preposisi yang diuji memiliki suatu kualitas, sifat, hubungan, dan nilai itu sendiri. Kebenaran dalam filsafat dibedakan menjadi tiga hal. a. Pengetahuan biasa memiliki inti kebenaran sifatnya subjektif, artinya amat terikat pada subjek yang mengenal. Dengan demikian, pengetahuan tahap pertama ini memiliki sifat selalu benar, sejauh sarana untuk memperoleh pengetahuan bersifat normal atau tidak ada penyimpangan. b. Pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang tetap menetapkan objek yang khas atau spesifik dengan menerapkan metodologi yang khas pula. Kebenaran ilmiah bersifat relatif, maksudnya kandungan kebenaran mendapatkan revisi yaitu selalu diperkaya oleh penemuan yang paling mutakhir. c. Pengetahuan filsafat, yaitu pengetahuan yang pendekatannya melalui metodologi pemikiran filsafat yang sifatnya mendasar dan menyeluruh dengan model pemikiran yang analitis, kritis, dan spekulatif. Sifat kebenaran dalam pengetahuan filsafat itu absolut. d. Kebenaran pengetahuan yang terkandung dalam pengetahuan agama memiliki sifat dogmatis. Suatu agama selalu dihampiri oleh keyakinan
  • 13. tertentu, sehingga pernyataan dalam kitab suci agama memiliki kebenaran sesuai dengan keyakinan yang digunakan untuk memahami. a) Teori-Teori Kebenaran a. Teori koherensi Teori ini menegaskan bahwa suatu proposisi (pernyataan suatu penegetahuan) diakui benar atau sahih jika proposisi itu memiliki hubungan dengan ide atau gagasan dari proposisi sebelumnya yang juga sahih dan dapat dibuktikan secara logika sesuai dengan keterangan dan ketentuan logika. Teori koherensi adalah kebenaran yang ditegakkan atas dasar hubungan keputusan baru dengan keputusan-keputusan yang telah diketahui dan diakui kebenarannya terlebih dahulu. Matematika dan silogisme adalah contoh teori koherensi. Contoh: 3 + 4= 7; 5 + 2=7; 6 + 1=7. Tiga pernyataan tadi benar dan konsisten, sebab pernyataan dan kesimpulan yang ditariknya adalah konsisten dengan pernyataan dan kesimpulan terdahulu yang dianggap benar. b. Teori Korespondensi Teori ini mengatakan bahwa suatu pengetahuan itu benar, apabila proposisi bersesuaian dengan realitas yang menjadi objek pengetahuan itu dan kepastian inderawi. Dengan demikian, kesahihan pengetahuan itu dapat dibuktikan secara langsung. Suatu pernyataan benar apabila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkoresponden (berhubungan) dengan objek yang dituju. Ibu kota Indonesia adalah Jakarta. Maka pernyataan itu benar oleh karena
  • 14. pernyataan itu berkorespenden dengan objek aktual yaitu Jakarta memang Ibu Kota Republik Indonesia. c. Teori Pragmatis Menegaskan bahwa pengetahuan itu sahih, jika proposisinya memiliki konsekuensi kegunaan atau benar-benar bermanfaat bagi yang memiliki pengetahuan itu. Aliran pragmatisme menyatakan bahwa nilai akhir dari suatu ide atau kebenaran yang disepakati adalah kegunaannya untuk menyelesaikan masalah-masalah praktis. Teori kesahihan pragmatis adalah teori kesahihan yang termasuk teori tradisional, selain koheren dan korespodensi. Teori berkembang pada abad XIX dan awal abad XX. Suatu pernyataan benar diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Konsekuensi dari pernyataan tersebut memunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia. Sekiranya ada orang mengatakan teori X tersebuat dikembangkan teknik Y dalam meningkatkan kemampuan belajar dan ternyata secara aktual bahwa teknik Y dalam meningkatkan kemampuan belajar, maka teori X dianggap benar, sebab teori X ini adalah bersifat fungsional dan memunyai kegunaan. Suatu benar kalau dapat dimanfaatkan secara praktis dan tidak mempermasalahkan hakikatnya. d. Teori kesahihan semantik Teori yang menekankan arti dan makna suatu proposisi. Menurut teori ini arti dan makna sesungguhnya mengacu pada referensi atau realitas dan bisa juga arti definitif dengan menunjuk ciri khas yang ada. Teori kebenaran semantik
  • 15. menyatakan bahwa proposisi itu memunyai nilai kebenaran bila proposisi itu memiliki arti. e. Teori kebenaran sintaksis Proposisi yang mengikuti keteraturan gramatika yang telah diisyaratkan. Suatu adalah benar, bila mengikuti atau mematuhi hal yang diisyaratkan dari proposisi itu tidak mengikuti syarat atau keluar dari hal yang diisyaratkan, maka proposisi itu memunyai arti. f. Teori kesahihan logika yang berlebihan Teori ini hendak menunjukkan bahwa proposisi menunjukkan bahwa proposisi logis yang memiliki term berbeda, tetapi berisi informasi sama, dan tidak perlu dibuktikan lagi atau sudah menjadi bentuk logik yang berlebihan. Misal, siklus adalah lingkaran atau lingkaran adalah bulatan dan sebagainya. Proposisi lingkaran bulat tidak perlu dibuktikan lagi karena lingkaran adalah sesuatu yang terdiri dari rangkaian titik tertentu, sehingga berupa garis yang bulat. Teori ini banyak dianut olah kelompok aliran positivism, seperti Ayer, Gallagher. F. Kepercayaan Disamping berdimensi berfikir maka manusia itu berdimensi percaya. Percaya adalah sikap dan sifat, membenarkan sesuatu, atau menganggap sesuatu sebagai benar. Kepastian adalah sikap mental atas dasar keyakinan bahwa ada kebenaran, tetapi kebenaran yang diselidiki sendiri. Adapula kemungkinan bahwa
  • 16. orang memunyai keyakinan akan kebenaran bukan karena penyelidikkan sendiri, melainkan atas pemberitahuan pihak lain. Ahli ilmu falak mengatakan misalnya bahwa pada tanggal tertentu akan ada gerhana bulan. Penulis yakin bahwa pemberitahuan itu benar, jadi setelah diberitahu itu, penulis tahu akan sesuatu kebenaran. Pengetahuan yang tercapai itu disebut kepercayaan. Kepastian terdapat karena percaya ini tidak perlu kurang pastinya dari kepastian yang diperoleh sendiri. Jadi, kepercayaan itu adalah anggapan atau sikap mental bahwa sesuatu itu benar. Arti lain dari kepercayaan adalah sesuatu yang diakui sebagai benar. Kita tidak bisa membayangkan manusia dapat hidup tanpa kepercayaan apapun baik dalam arti yang pertama maupun dalam arti yang kedua. Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar atau keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran. Jika keyakinan tidak ada keraguan yang akan muncul dan kesalahan akan sering kali menghalangi. Keyakinan sangat penting dalam kehidupan seperti keyakinan dalam memeluk agama. Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu premisi benar. Kita yakin dalam satu hal maka kepercayaan akan muncul. Keyakinan sangan berdampingan dalam hidup. Contoh, pada saat kesulitan menghampiri maka sangat di perlukan sikap keyakinan agar kesulitan yang di alami dapat di lewatkan. Kenyakinan sangat vital dalam hidup. Tidak ada salahnya kita gunakan keyakinan kita dengan penuh percaya, mudah-mudahan bisa membantu dalam hidup.
  • 17. 1. Macam-macam Kepercayaan a. Kepercayaan dalam kehidupan sehari-hari Kita lihat dalam kehidupan sehari-hari yang kita akui sebagai ibu kandung kita, sesungguhnya kita terima semata-mata atas dasar kepercayaan karena kita tidak merasa perlu membuktikannya. Kita dapat makan sebagai hal yang dapat kita lakukan sehari-hari, apabila kita senantiasa dikuasai kesangsian atau ketidakpercayaan atas setiap makanan yang kita makan itu. Dihubungkan dengan contoh lain, kita tidak akan pernah naik kendaraan bermotor yang dikemudikan orang lain bila kita tidak memunyai kepercayaan atas kendaraan (mobil, kereta api, kapal laut, pesawat terbang, dan sebagainya) yang kita tumpangi dan bila kita memunyai kepercayaan kepada pengemudinya tanpa kita terlebih dahulu mempelajari dan menyelidiki secara ilmiah segala seluk beluk mesin kendaraan. Tanpa kita terlebih dahulu mengetes dan mengecek kemampuan dan kemahiran pengemudi secara seksama. Walaupun yang kita percayai pada mulanya dengan begitu saja itu mungkin saja kemudian dapat diperkuat dengan bukti-bukti hasil penyelidikan rasional, namun itu masalah kemudian bukan masalah permulaan. b. Kepercayaan dalam ilmu pengetahuan Amidjaja, Rektor ITB pernah mengemukakan bahwa dalam ilmu pengetahuan yang dilandasi dengan kesangsian, namun masalah kepercayaan tidak dapat dikesampingkan. Para pemula dalam disiplin ilmu pengetahuan tertentu pertama-tama menerima saja terlebih dahulu suatu dalil atau aksioma atas dasar kepercayaan. Walaupun dalam perkembangan kemudia melalui proses analisa dan penelitian rasional akhirnya sampai juga pada dalil aksioma yang pada
  • 18. mulanya diterima begitu saja atas dasar kepercayaan itu. Ilmu pengetahuan dalam mengemukakan pendapat bersandar pada ponstulat-ponstulat tertentu atau kebenaran-kebenaran yang sudah diterima dengan begitu sebelum secara mutlak yang diterima begitu saja atas dasar kepercayaan semat-mata. Sekali lagi kita tegaskan bahwa dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan sekalipun yang konon diawali dengan keraguan dan kesangsian itu sendiri. c. Kepercayaan dalam filsafat Seseorang yang terkemukan dari penyangsi modern ialah Descartes (1596- 1650) seorang ilmu pasti yang paling ulung pada zamannya yang juga peletak dasar rasionalisme yang sebenarnya di Eropa. menurut aliran rasionalime akal manusia itu memang cukup kuat untuk memecahkan segala soal, cukup kuat untuk mencapai kebenaran yang terakhir setidak-tidaknya cukup kuat untuk mengejarnya atas dasar akal sendiri. Penuh keyakinan aliran rasionalisme percaya dengan maksud percaya adalah esa, akan hal manusia sebagai kunci yang membuka segala rahasia. Hanyalah dapat ditanyakan keyakinan itu berdasarkan atas apa? Pada pikiran hemat kami tidak dapat dihindarkan, keterangan bahwa penelitian akal manusia sebagai dasar atas pangkal filsafat dan ilmu pengetahuan adalah suatu pemilihan yang ada pada tidak akal sifatnya. Rasionalisme memilih akal itu karena kepercayaan terhadap akal. Dalam kepercayan itu tidak dicapai dengan jalan pikiran yang akali melainkan kepercayaan itulah tidak lain daripada keyakinan. Atas dasar rasionalisme memilih akal manusia sebagai titik berangkat atau akal pikiran.
  • 19. Tiap-tipa filosof membutuhkan suatu pangkal pikiran atau titik berangkat. Ada yang memilih akal sebagai titik berangkat, ada yang memilih arus hidup ada yang memilih eksistensi. Pemilihan itu tergantung daripada keyakinan ahli pikir sendiri. Jadi dalam filsafat sekalipun yang katanya mencari keberanaran secara radikal, integral, universal itu, terbukti bahwa ada unsur atau faktor kepercayaan tersebut menjadi pangkal tolaknya sendiri. d. Kepercayaan dalam agama Manusia memerlukan suatu bentuk kepercayan. Hal itu akan mengahadirkan nilai-nilai guna untuk menopang hidupnya. Sikap kepercayaan atau ragu yang sempurna tidak mungkin dapat terjadi, tetapi selain kepercayaan itu dapat dianut sesuai dengan kebutuhan demikian pula cara kepercayaanpun harus benar pula. Menganut kepercayaan yang salah bukan saja dikehendaki, tetapi bahkan berbahaya. Disebabkan kepercayaan itu diperlukan maka dalam kenyataannya kita temui bentuk-bentuk kepercayaan iu berbeda satu dengan yang lainnya. Faktor kepercayaan ini mutlak dalam agama. Dalam agama, kepercayaan merupakan suatu unsur yang amat penting dan dalam hal ini amat masuk akal alaannya kebenaran yang dipercayai oleh kaum yang beragama ini diyakini sebab diberitahukan oleh yang tak dapat berdusta (Tuhan sendiri) atau paling sedikit seorang yang menerima tugas memberitahukan kebenaran ini kepada umat manusia, ia patut dipercaya. Percaya ialah menerima kebenaran demi kewibawaan.
  • 20. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pengetahuan dapat diperoleh melalui beberapa hal yaitu: 1. Pengetahuan diperoleh dari akal, yakni pengetahuan yang didapatkan melalui proses berpikir yang logis sehingga dapat diterima oleh akal. Dari sini memunculkan aliran rasionalisme. 2. Pengetahuan diperoleh dari pengalaman, yakni pengetahuan baru muncul ketika indera manusia menimba pengalaman dengan cara melihat dan mengamati berbagai kejadian dalam kehidupan, jadi ketika manusia lahir benar-benar dalam keadaan yang bersih dan suci dari apapun. Aliran yang mempunyai paham ini adalah aliran empirisme. 3. Pengetahuan diperoleh dari intuisi, yakni pengetahuan yang bersifat personal, dan hanya orang-orang tertentu yang mendapatkan pengetahuan ini. B. Saran Manusia dalam berbuat tentunya terdapat kesalahan yang sifatnya tersilap dari yang telah ditetapkan atau seharusnya. Apalagi dalam kegiatan menyusun makalah ini. Untuk itu, penulis harapkan dari pembaca, mohon kritik dan sarannya guna perbaikkan penyusunan selanjutnya.
  • 21. DAFTAR PUSTAKA Ahmad tafsir, 2009. filsafat umum akal dan hati sejak thales sampai capra. Remaja Rosdakarya, Bandung.hal 23 Ahmad Tafsir,2009. Filsafat umum akal dan hati sejak thales sampai capra.Bandung. PT. Remaja Rosdakarya. Hal 24-28 Achmadi,asmoro,2012. Filsafat umum. PT. Raja grafindo persada, jakarta. Hal 118-119 Hakim, M.A. dan Drs. Bani Ahmad Saebani, M.Si. 2008. filsafat umum dari metologi sampai teofilosofi. Pustaka Setia, Bandung. Hal 206