SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
54
D. SUMBER PENGETAHUAN
A. Penalaran
1. Pengertian Penalaran
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, penalaran berasal dari kata
nalar yang berarti pertimbangan baik buruk, budi pekerti dan akal budi. Dari
pengertian tersebut terdapat kata akal yang merupakan sarana untuk berfikir.
Kemampuan menalar hanya di miliki oleh manusia. Dengan kemampuan
menalar manusia dapat mengembangkan pengetahuan lainyang kian hari
kian berkembang.
Penalaran merupakan kegiatan berfikir yang mempunyai karakteristik
tertentu dalam menemukan kebenaran. Karekteristik tersebut ditandai
dengan pola berfikir yang runtut dengan menggunakan kaidah-kaidah yang
baku.Dari pengetahuan hasil penalaran, manusia dapat menentukan nilai
moral, etika dan estetika.
Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penalaran akan terus
berkembang.Tujuan manusia mengembangkan pengetahuan adalah untuk
mengatasi dan memenuhi tantangan hidup. Faktor yang menyebabkan
pengetahuan berkembang dengan pesat adalah bahasa dan kerangka
berfikir yang dimiliki manusia.
Bahasa merupakan sarana komunikasi yang sangat efektif dan
penting dalam kehidupan manusia yang berfungsi untuk menyampaikan
55
informasi dan jalan fikiran yang melatar belakangi informasi tersebut kepada
orang lain, baik secara lisan maupun tulisan.
Kerangka berfikir yang dimaksud adalah di mulai dengan mengamati
fakta dan data, menganalisa hubungan sebab akibat sampai kepada
penarikan sebuah kesimpulan.
2. Hakikat Penalaran
Hakikat dari penalaran adalah berpikir secara logis dan sistematis
dengan mengikuti alur tertentu berdasarkan pengamatan dan penginderaan
dalam menemukan suatu kebenaran.
Sebagai suatu kegiatan berpikir, maka penalaran mempunyai ciri – ciri
tertentu. Ciri yang pertama ialah adanya suatu pola pikir yang disebut logika.
Dalam hal ini maka dapat dikatakan bahwa setiap bentuk penalaran
mempunyai logikanya sendiri. Berpikir logis adalah kegiatan berpikir menurut
suatu pola tertentu, ciri yang kedua adalah bersifat analitik dari proses
berpikirnya. Penalaran merupakan suatu kegiatan berpikir yang
menyandarkan diri kepada suatu analisis dan kerangka berpikir yang
digunakan untuk analisis tersebut adalah logika penalaran yang
bersangkutan.
56
B. Logika
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu menghadapi perubahan
dan permasalahan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan
pemikiran yang teratur dan terarah agar didapat keputusan yang benar atas
penyelesaian masalah tersebut. Cara berfikir yang demikian disebut logika.
Menurut Dr.W. Poespoprojo, logika adalah ilmu kecakapan menalar
atau berfikir dengan tepat ( The Science and art of correct thingking ).
Pengertian diatas mengindikasikan bahwa berfikir atau menalar adalah
kegiatan akal budi manusia untuk mengolah pengetahuan yang kita terima
melalui panca indra dan ditujukan untuk mencapai suatu kebenaran.
Berfikir menunjukkan suatu bentuk kegiatan akal yang khas dan
terarah. Dalam katagori ini hasil lamunan dan hayalan tidak termasuk
kegiatan berfikir. Suatu pemikiran dikatakan tepat dan jitu bila dilakukan
dengan penganalisaan, pembuktian dengan alasan-alasan tertentu dan
adanya kaitan antara yang satu dengan lainnya. Pemikiran yang demikian
disebut dengan logis.
Jalan pemikiran yang mengesampingkan hal-hal tersebut diatas
dikatagorikan pemikiran yang tidak logis. Logika merupakan ilmu yang
fundamental yang secara sistematis menyelidiki, merumuskan dan
menerangkan asas-asas yang harus ditaati agar orang dapat berfikir dengan
tepat, lurus dan teratur.
57
Maksud dan tujuan logika adalah kecakapan menerapkan aturan-
aturan pemikiran yang tepat terhadap persoalan-persoalan yang kongrit
yang kita hadapi , serta pembiasaan sikap ilmiah, kritis dan obyektif.
Untuk sampai kepada suatu pemikiran yang tepat , logika menganalisa
unsur-unsur pemikiran manusia. Materi logika antara lain :
1. Permasalahan
Yaitu memahami apa yang menjadi permasalahan yang sedang di
hadapi.Kegiatan mengerti ini dapat di bangun melalui penginderaan misalnya
dengan mengamati.
2. Adanya kausualitas
Yaitu adanya keterkaitan. Pekerjaan otak selanjutnya setelah mengerti
permasalahan adalah membangun hubungan yang ada antara berbagai
fakta.
3. Adanya kesimpulan
Pekerjaan akal yang ketiga adalah membangun kesimpulan . Kesimpulan ini
didapat atas serangkaian kegiatan mulai dari mengerti hubungan
permasalahan dan fakta yang dari keduanya dapat ditarik kesimpulan.
C. Sumber – Sumber Pengetahuan
Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan
pemahaman dan potensi untuk menindaki, yang lantas melekat di benak
58
seseorang. Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif
terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola.
Banyak sekali makna pengatahuan dari berbagai ahli,disaini saya akn coba
merangkum mkana dari pengetahuan itu sendiri Adapun pengetahuan
menurut beberapa ahli adalah:
Menurut Pudjawidjana (1983), pengetahuan adalah reaksi dari
manusia atas rangsangannya oleh alam sekitar melalui persentuhan melalui
objek dengan indera dan pengetahuan merupakan hasil yang terjadi setelah
orang melakukan penginderaan sebuah objek tertentu.
Menurut Ngatimin (1990), pengetahuan adalah sebagai ingatan atas
bahan-bahan yang telah dipelajari dan mungkin ini menyangkut tentang
mengikat kembali sekumpulan bahan yang luas dari hal-hal yang terperinci
oleh teori, tetapi apa yang diberikan menggunakan ingatan akan keterangan
yang sesuai.
Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan adalah merupakan hasil
dari tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek
tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telingan.
Dari beberapa pengertian pengetahuan di atas dapatdisimpulkan
bahwa pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui dan diperoleh
seseorang dari persentuhan panca indera terhadap objek tertentu.
59
Pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil dari proses melihat,
mendengar, merasakan, dan berfikir yang menjadi dasar manusia dan
bersikap dan bertindak. pengetahuan merupakan ingatan atas bahan-bahan
yang telah dipelajari,dilihat , didengar sebelumnya.
Menurut Jujun S. Suriasumantri, sumber pengetahuan itu ada empat;
masing – masing Empirisme, Rasionalisme, Intuisi, Wahyu.
1. Empirisme
Kata ini berasal dari kata Yunani empeirikos, artinya pengalaman.
Menurut aliran ini manusia memperoleh pengetahuan melalui
pengalamannya. Dan bila dikembalikan kepada kata Yunaninya, pengalaman
yang dimaksud adalah pengalaman inderawi.(Ahmad Tafsir, 200).Dalam hal
ini harus ada 3 hal, yaitu yang mengetahui (subjek), yang diketahui (objek)
dan cara mengetahui (pengalaman).
Kaum empiris menggunakan metode induktif dalam menyusun
pengetahuannya. Mereka berpendapat bahwa pengetahuan manusia itu
bukan didapatkan lewat penalaran rasional yang bersifat abstrak, tetapi lewat
fakta / pengalaman yang konkrit. Gejala – gelaja alamiah menurut kaum
empiris ini adalah bersifat konkrit dan dapat dinyatakan lewat tangkapan
panca – indera manusia.
60
Teori empirikal mengatakan bahwa penginderaan adalah satu-
satunyayang membekali akal manusia dengan konsepsi-konsepsi dan
gagasan-gagasanadalah potensi yang tercermin dalamberbagai persepsi
inderawi.Jadi, ketika kita mengindera sesuatu, kita dapat memiliki suatu
konsepsi tentangnya yakni menangkap pola dari sesuatu itu dalam akal-budi
kita.(Baqir Ash-Shadr, Muhammad, 1994).
Masalah utama yang timbul dalam penyusunan pengetahuan secara
empiris ini, adalah bahwa pengetahuan yang dikumpulkan itu cenderung
untuk menjadi suatu kumpulak fakta – fakta. Kumpulan tersebut belum tentu
bersifat konsisten, dan mungkin saja terdapat hal – hal yang bersifat
kontradiktif. Suatu kumpulan mengenai fakta, atau kaitan mengenai berbagai
fakta, belum menjamin terwujudnya suatu sistem pengetahuan yang
sistematis. Seperti dikatakan Albert Einstein dalam bukunya, Physic and
Reality mengingatkan bahwa “tak ada metode induktif yang memungkinkan
berkembangnya konsep dasar suatu ilmu…”. Kaum empiris menganggap
bahwa dunia fisik adalah nyata, karena merupakan gejala yang tetangkap
oleh pancaindera manusia.
Dan berikut merupakan tokoh-tokoh dalam empirisme :
a. Francis Bacon (1210-1292 M),
Bacon dianggap sebagai bapak ilmu pengetahuan modern, oleh
banyak sejarawan. Filsafat dan tulisannya sangat berpengaruh dalam
61
mengobarkan revolusi pengetahuan pada abad ke 17. Filsafat Bacon
menekankan empirisme (teori yang menyatakan bahwa pengetahuan hanya
dapat diperoleh dari pengalaman langsung) dan induksi. Inti filsafat Bacon
adalah metode induksi berlawanan dengan metode deduksi untuk memahami
sifat alam semesta.
b. Thomas Hobbes (1588-1679 M),
Sebagai penganut empirisme, pengenalan atau pengetahuan
diperoleh melalui pengalaman. Pengalaman adalah awal dari segala
pengetahuan,juga awal pengetahuan tentang asas-asas yang diperoleh dan
diteguhkan oleh pengalaman. Segala pengetahuan diturunkan dari
pengalaman. Dengan demikian, hanya pengalamanlah yang memberi
jaminan kepastian
c. John Locke (1632-1704M),
Menurut Locke, pengalamanlah yang menjadi dasar dari segala
pengetahuan. Namun demikian, empirisme dihadapkan pada sebuah
persoalan yang sampai begitu jauh belum bisa dipecahkan secara
memuaskan oleh filsafat. Persoalannya adalah menunjukkan bagaimana kita
mempunyai pengetahuan tentang sesuatu selain diri kita dan cara kerja
pikiran itu sendiri.
d. David Hume (1711-1776M),
Pemikiran empirisnya terakumulasi dalam ungkapannya yang singkat
yaitu I never catch my self at any time with out a perception (saya selalu
62
memiliki persepsi pada setiap pengalaman saya). Dari ungkapan ini Hume
menyampaikan bahwa seluruh pemikiran dan pengalaman tersusun dari
rangkaian-rangkaian kesan (impression).
2. Rasionalisme
Rasionalisme adalah paham yang mengatakan bahwa akal itulah
alatpencari dan pengukur pengetahuan. Pengetahuan dicari dengan akal,
temuannyadiukur dengan akal pula. Dicari dengan akal itulah dicari dengan
berfikir logis.Diukur dengan akal artinya diuji apakah temuan itu logis atau
tidak. Bila logisbenar; bila tidak salah. Dengan akal inilah aturan untuk
manusia dan alam itudibuat. Ini juga berarti bahwa kebenaran itu bersumber
pada akal (A. Tafsir,2004).
Teori rasionalis adalah teori para filosof Eropa seperti Descartes
(1596–1650) dan Immanuel Kant ( 1724 – 1804 ) dan lain-lain. Teori-teori
tersebutterangkum dalam kepercayaan adanya dua sumber bagi konsepsi.
Pertama,penginderaan (sensasi). Kita mengkonsepsikan panas, cahaya,
rasa, dan suarakarena penginderaan kita terhadap semua itu.
Dalam menyusun pengetahuannya, kaum rasionalis menggunakan
metode deduktif. Premis yang dipakai dalam penalarannya, didapatkan dari
ide-ide yang menurut anggapannya jelas dan dapat diterima. Ide-ide ini
menurut mereka bukanlah ciptaan pemikiran manusia. Prinsip itu sendiri jauh
63
sudah ada sebelum manusia memikirkannya. Akhirnya paham semacam ini
kita kenal sebagai paham Idealisme.
Selanjutnya Muhammad Baqir Ash-Shadr (1994) mengatakan
dalampandangan kaum rasionalis, pengetahuan manusia terbagi menjadi
dua, pertama, pengetahuan yang mesti, yaitu bahwa akal mesti mengakui
suatuproporsi tertentu tanpa mencari dalil atau bukti kebenarannya. Akal,
secaraalami mesti mencarinya, tanpa bukti dan penetapan apapun, kedua,
informasidari pengetahuan teoritis, akal tidak akan mempercayainya
kebenaran beberapaproporsi, kecuali dengan pengetahuan-pengetahuan
pendahulu.
Kaum rasionalis memakai faham rasionalisme. Kaum ini menggunakan
metode deduktif dalam menyusun pengetahuannya. Premis yang dipakai
dalam penalarannya didapatkan dari ide yang menurut anggapannya jelas
dan dapat diterima (idealisme).
Fungsi pikirannya hanyalah mengenali prinsip tersebut yang lalu
menjadi pengetahuannya, sementara pengalaman tidak memiliki
prinsip. Masalah utama yang dihadapi kaum rasionalis adalah evaluasi dari
kebenaran premis-premis yang dipakainya dalam penalaran deduktif.
Adapun asas pemikiran yang sebagai mana di ketahui pangkal atau
asal dari mana sesuatu itu muncul dan dimengerti. Maka asas pemikiran
adalah pengetahuan di mana pengetahuan muncul dan dimengerti. Asas ini
dapat di bedakan menjadi tiga, yaitu:
64
a. Asas Identitas ( Prinsipium Identitatis )
Asas identitas adalah dasar dari semua pemikiran prinsip ini
mengatakan bahwa sesuatu itu adalah dia sendiri bukan lainnya.
b. Asas Kontradiksi ( Prinsipium Contradictoris )
Prinsip ini mengatakan bahwa pengingkaran sesuatu tidak mungkin
sama dengan pengakuannya. Jika di akui bahwa sesuatu itu bukan A
maka tidak mungkin pada saat itu ia adalah A.
c. Asas Penolakan Kemungkinan Ketiga ( Principium Exclusi Tartii
Qanun Imtina)
Asas ini mengatakan bahwa antara pengakuan dan pengingkaran
terletak pada salah satunya. Pengakuan dan pengingkaran merupakan
pertantangan mutlak.
3. Intuisi
Intuisi merupakan pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui proses
penalaran tertentu. Intuisi bersifat personal dan tidak dapat diramalkan.
Sebagian dasar untuk menyusun pengetahuan secara teratur maka intuisi ini
tidak dapat diandalkan.
Seseorang yang sedang terpusat pemikirannya pada suatu masalah
tiba-tiba saja menemukan jawaban atas permasalahan tersebut. Jawaban
atas permasalahan yang sedang dipikirkannya muncul dibenaknya bagaikan
65
kebenaran yang membukakan pintu. Suatu masalah yang kita pikirkan, yang
kemudian kita tunda karena menemui jalan buntu, tiba-tiba muncul dibenak
kita yang lengkap dengan jawabannya (Jujun, 2005).
Selanjutnya menurut Jujun (2005: 53), Intuisi bersifat personal dan
tidak bisa diramalkan. Pengetahuan intuisi dapat dipergunakan sebagai
hipotesis bagi analisis selanjutnya dalam menentukan benar tidaknya
pernyataan yang dikemukakan. Kegiatan intuisi dan analisis bisa saling
membantu dalam menentukan kebenaran. Bagi Maslow intuisi merupakan
pengalaman puncak (peak experience) sedangkan bagi Nietzchen intuisi
merupakan inteligensi yang paling tinggi.
Menurut Henry Bergson, intuisi adalah hasil dari evolusi pemahaman
yang tertinggi. Kemampuan ini mirip dengan insting, tetapi berbeda dengan
dan kebebasannya. Pengembangan kemampuan ini (intuisi) memerlukan
suatu usaha. Kemampuan inilah yang dapat memahami kebenaran yang
utuh, yang tetap, yang unique. Instuisi ini menangkap objek secara langsung
tanpa melalui pemikiran. Jadi, akal dan indera hanya mampu menghasilkan
pengetahuan yang tidak utuh (spatial), sedangka instuisi dapat menghasilkan
pengetahuan yang utuh, tetap.
Pengetahuan intuitif dapat dipergunakan sebagai hipotesis bagi
analisis selanjutnya dalam menentukan kebenaran. Pengalaman intuitif
seringa hanya dianggap sebagai sebuah halusinasi atau bahkan sebuah ilusi
belaka. Sementara itu oleh kaum beragama intuisi (hati) dipandang sebagai
66
sumber pengetahuan yang mulia. Dari riwayat hidup matinya Sokrates,
pengetahuan intuitif disebutnya sebagai “theoria” dimana cara untuk sampai
pada pengetahuan itu adalah refleksi terhadap diri sendiri.
Perpaduan antara rasa, naluri, dan pengalaman yang mendalam
terhadap permasalahan. Sehingga menimbulkan tingkat pemahaman yang
melampaui batas-batas logika. Kemampuan intutif bagi seorang seniman
dianggap penting, Terutama untuk memutuskan berbagai pekerjaan
kompleks tanpa harus melampaui perhitungan dan pembuktian lapangan.
Jadi, Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa
melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu
tiba-tiba saja datang dari dunia lain dan diluar kesadaran. Misalnya saja,
seseorang tiba-tiba saja terdorong untuk membaca sebuah buku. Ternyata, di
dalam buku tersebut ditemukan keterangan yang dicari-carinya selama
bertahun-tahun. Atau misalnya, merasa bahwa ia harus pergi ke sebuah
tempat, ternyata disana ia menemukan penemuan besar yang mengubah
hidupnya. Namun tidak semua intuisi berasal dari kekuatan psikologi, tetapi
sebagian intuisi bisa dijelaskan sebab musebnya.
4. Wahyu
Wahyu, dalam arti bahasanya adalah isyarat yang cepat. Wahyu
adalah sumber pengetahuan yang bersandar pada otoritas Tuhan sebagai
67
sang Maha Ilmu. Wahyu Allah dikodifikasikan dalam tiga buah kitab suci
yaitu: Taurat, Injil, Alquran.
Sumber pengetahuan yang disebut “wahyu” identik dengan agama
atau kepercayaan yang sifatnya mistis. Ia merupakan pengetahuan yang
bersumber dari tuhan melalui hambanya yang terpilih untuk menyampaikan
nabi dan rasul. Melalui wahyu atau agama, manusia diajarkan tentang
sejumlah penegetahuan. Baik yang terjangkau ataupun tidak terjangkau oleh
manusia.
Wahyu merupakan pengetahuan yang disampaikan tuhan kepada
manusia. Pengetahuan ini disalurkan lewat nabi-nabi yang di utusannya
sepanjang zaman. Agama merupakan pengetahuan bukan saja mengenai
kehidupan sekarang yang terjangkau pengalaman, namun juga mencakup
masalah-masalah yang bersifat trasendental seperti latar belakang
penciptaan manusia dan hari kemudian di akherat nanti. Pengetahuan ini
didasarkan pada kepercayaan kepada tuhan yang merupakan sumber
pengetahuan, kepercayaan kepada nabi sebagai perantara dan kepercayaan
terhadap wahyu sebagai cara penyampaian, merupakan dasar dari
penyusunan pengetahuan ini. Kepercayaan adalah titik tolak dalam agama.
Suatu pernyataan harus dipercaya dahulu utuk dapat diterima, pernyataan ini
bisa saja selanjutnya dikaji dengan metode lain. Secara rasional bisa dikaji
umpamanya apakah pernyataan-pernyataaan yang terkandung didalamnya
bersifat konsisten atau tidak. Dipihak lain secara empiris bisa dikumpulkan
68
fakta-fakta yang mendukung pernyataan tersebut atau tidak. Singkatnya
agama dimulai dengan rasa percaya, dan lewat pengajian selanjutnya
kepercayaan itu bisa meningkat atau menurun. Pengetahuan lain seperti ilmu
perumpamaannya. Ilmu dimulai dengan rasa tidak percaya, dan setelah
melalui proses pengkajian ilmiah, kita bisa diyakinkan atau tetap pada
pendirian semula.
D. Kriteria Kebenaran
Berfikir merupakan suatu aktifitas manusia untuk menemukan
kebenaran. Apa yang disebut benar oleh seseorang belum tentu benar bagi
orang lain. Oleh karena itu diperlukan suatu ukuran atau criteria kebenaran.
Ada tiga jenis kebenaran yaitu: kebenaran epistemology (berkaitan dengan
pengetahuan), kebenaran ontologism (berkaitan dengan sesuatu yang ada
atau diadakan), dan kebenaran semantic (berkaitan dengan bahasa dan
tuturkata).
Ada 4 teori kebenaran: yaitu teori Korespondensi, Teori Koherensi,
Teori Pragmatisme, dan Teori Kebenaran Religius. Ketiga teori pertama
mempunyai perbedaan paradigma. Teori koherensi mendasarkan diri pada
kebenaran rasio, teori korespondensi pada kebenaran faktual, dan teori
fragmatisme fungsional pada fungsi dan kegunaan kebenaran itu sendiri.
Tetapi keempatnya memiliki persamaan. Yaitu pertama, seluruh teori
melibatkan logika, baik logika formal maupun material (deduktif dan induktif),
69
kedua melibatkan bahasa untuk menguji kebenaran itu, dan ketiga
menggunakan pengalaman untuk mengetahui kebenaran itu.
1. Teori Korespondensi
Teori korespondensi (Correspondence Theory of Truth) menerangkan
bahwa kebenaran atau sesuatu keadaan benar itu terbukti benar bila ada
kesesuaian antara arti yang dimaksud suatu pernyataan dengan objek yang
dituju oleh pernyataan tersebut. Kebenaran adalah kesesuaian pernyataan
dengan fakta, yang berselaras dengan realitas, yang serasi dengan situasi
aktual.
Dengan demikian ada lima unsure yang perlu yaitu pernyataan
(statement), persesuaian (agreement), situasi (situation), kenyataan (realitas)
dan putusan (judgement). Kebenaran adalah fidelity to objective reality. Atau
dengan bahasa latinnya: edaequatio intelectus et rei (kesesesuaian pikiran
dengan kenyataan).
Teori ini dianut oleh aliran realis. Pelopornya Plato, Aristoteles dan
Moore. Dikembangkan lebih lanjut oleh Ibnu Sina, Thomas Aquinas diabad
skolastik, serta oleh Bertrand Russel pada abad Modern. Cara berfikir ilmiah
yaitu logika induktif menggunakan teori korespondensi ini.
70
2. Teori Koherensi
Teori koherensi (The Coherence Theory of Truth) menganggap suatu
pernyataan benar bila didalamnya tidak ada pertentangan, bersifat koheren
dan konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang telah dianggap benar.
Dengan demikian suatu pernyataan dianggap benar, jika pernyataan itu
dilaksanakan atas petimbangan yang konsisten dan pertimbangan lain yang
telah diterima kebenarannya. Rumusan kebenaran adalah, truth is a
systematic coherence, dan truth is consistency.
Jika A = B dan B = C, maka A = C. Logika matematik yang deduktif
memakai teori kebenaran koherensi ini. Logika ini menjelaskan bahwa
kesimpulan akan benar, jika premis-premis yang digunakan juga benar. Teori
ini digunakan oleh aliran metafisikus-rasionalis dan idealis.
Teori ini sudah ada sejak pra Socrates, kemudian dikembangkan oleh
Benedictus Spinoza dan George Hegel. Suatu teori dianggap benar apabila
telah dibuktikan (justifikasi) benar dan tahan uji (testable). Kalau teori ini
bertentangan dengan data terbaru yang benar atau dengan teori lama yang
benar, maka teori itu akan gugur atau batal dengan sendirinya.
3. Teori Pragmatisme
Teori pragmatism (the pragmatic theory of truth) menganggap suatu
pernyataan, teori itu memiliki kebenaran bila memiliki kegunaan dan manfaat
bagi kehidupan manusia. Kaum pragmatis menggunakan kriteria
71
kebenarannya dengan kegunaan (utility), dapat dikerjakan (workability), dan
akibat yang memuaskan (satisfactory consequence). Oleh karena itu tidak
ada kebenaran yang mutlak/tetap, kebenarannya tergantung pada kerja,
manfaat dan akibatnya. Akibat/hasil yang memuaskan bagi kaum pragmatis
adalah :
a. Sesuai dengan keinginan dan tujuan.
b. Sesuai dan teruji dengan suatu eksperimen.
c. Ikut membantu dan mendorong perjuangan untuk tetap eksis (ada).
Teori ini merupakan sumbangan paling nyata dari para filsup Amerika.
Tokohnya adalah Charles S. Pierce (1839–1914) dan diikuti oleh William
James dan John Dewey (1859–1952).
E. Kebenaran Religius
Berpendirian bahwa kebenaran ialah kebenaran Ilahi = divine truth,
kebenaran yang bersumber dari tuhan, kebenaran ini disampaikan melalui
wahyu. Manusia bukan semata makhluk jasmani yang ditentukan oleh hukum
alam dan kehidupan saja. Ia juga makhluk rohaniah sekaligus, pendukung
nilai. Kebenaran tidak cukup diukur dengan rasio individu, akan tetapi harus
bisa menjawab kebutuhan dan memberi keyakinan pada seluruh umat.
Karena itu kebenaran haruslah mutlak, berlaku sepanjang sejarah manusia.
72
Kebenaran religius menjadi sebuah kebenaran yang mutlak untuk tiap
penganutnya sekalipun dalam tiap kitab suci dan sabda yang dijadikan
pedoman dalam teori kebenaran memiliki perbedaan pemahaman, tafsir,
pendapat sebab kebenaran disini tidak hanya diperuntukan untuk
kepentingan kelompok (bersifat universal) maka perlu adanya orang – orang
yang ahli untuk membahasakannya supaya tidak menjadikan kebenaran
sebagai sumber konflik.
Ketiga teori kebenaran sebelumnya menggunakan alat, budi,fakta,
realitas dan kegunaan sebagai landasannya. Dalam teori kebenaran agama
digunakan wahyu yang bersumber dari Tuhan. Sebagai makluk pencari
kebenaran, manusia dan mencari dan menemukan kebenaran melalui
agama. Dengan demikian, sesuatu dianggap benar bila sesuai dan koheren
dengan ajaran agama atau wahyu sebagai penentu kebenaran mutlak.agama
dengan kitab suci dan haditsnya dapat memberikan jawaban atas segala
persoalan manusia, termasuk kebenaran.

More Related Content

What's hot

Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomenaPengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomenaM fazrul
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiHosyatul Aliyah
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Alfis Khisoli
 
Konsep paradigma thomas kuhn
Konsep paradigma thomas kuhnKonsep paradigma thomas kuhn
Konsep paradigma thomas kuhnMuhtadi Bilhaq
 
Pendekatan-Pendekatan Studi Islam
Pendekatan-Pendekatan Studi IslamPendekatan-Pendekatan Studi Islam
Pendekatan-Pendekatan Studi IslamShollana
 
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYAALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYAWulandari Rima Kumari
 
Makalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian FilsafatMakalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian Filsafatsayid bukhari
 
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHMakalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHSoga Biliyan Jaya
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuankikiismayanti
 
Makalah filsafat umum
Makalah filsafat umumMakalah filsafat umum
Makalah filsafat umumAyah Abeeb
 
Kumpulan soal dan jawab
Kumpulan soal dan jawabKumpulan soal dan jawab
Kumpulan soal dan jawabAlmayszaroh
 
epistemologi
epistemologiepistemologi
epistemologiM fazrul
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuWarnet Raha
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaBuyung Iskandar
 

What's hot (20)

Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomenaPengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : Ontologi
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
 
Konsep paradigma thomas kuhn
Konsep paradigma thomas kuhnKonsep paradigma thomas kuhn
Konsep paradigma thomas kuhn
 
Pendekatan-Pendekatan Studi Islam
Pendekatan-Pendekatan Studi IslamPendekatan-Pendekatan Studi Islam
Pendekatan-Pendekatan Studi Islam
 
Hakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat IlmuHakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat Ilmu
 
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYAALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
 
Makalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian FilsafatMakalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian Filsafat
 
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHMakalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
 
Tugas makalah wawasan nusantara
Tugas makalah wawasan nusantaraTugas makalah wawasan nusantara
Tugas makalah wawasan nusantara
 
Makalah filsafat umum
Makalah filsafat umumMakalah filsafat umum
Makalah filsafat umum
 
Makalahku filsafat modern
Makalahku filsafat modernMakalahku filsafat modern
Makalahku filsafat modern
 
Dimensi Aksiologis
Dimensi AksiologisDimensi Aksiologis
Dimensi Aksiologis
 
Hakikat Ilmu Pengetahuan
Hakikat Ilmu PengetahuanHakikat Ilmu Pengetahuan
Hakikat Ilmu Pengetahuan
 
Kumpulan soal dan jawab
Kumpulan soal dan jawabKumpulan soal dan jawab
Kumpulan soal dan jawab
 
epistemologi
epistemologiepistemologi
epistemologi
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmu
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agama
 
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmuOntologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
 

Viewers also liked

14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baru
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baru14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baru
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baruFakhri Cool
 
Logika Matematika; Penarikan Kesimpulan
Logika Matematika; Penarikan KesimpulanLogika Matematika; Penarikan Kesimpulan
Logika Matematika; Penarikan KesimpulanMaya Sy
 
Berpikir ilmiah
Berpikir ilmiahBerpikir ilmiah
Berpikir ilmiahhiriza
 
Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)Nur Aqwamah
 
Urgensi dan jenis Penelitian
Urgensi dan jenis PenelitianUrgensi dan jenis Penelitian
Urgensi dan jenis PenelitianAlfaze Ghautama
 
Persepsi sosial
Persepsi sosial Persepsi sosial
Persepsi sosial tyaadhietz
 

Viewers also liked (12)

14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baru
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baru14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baru
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baru
 
Makalah filsafat
Makalah filsafatMakalah filsafat
Makalah filsafat
 
hakikat penelitian pendidikan
hakikat penelitian pendidikanhakikat penelitian pendidikan
hakikat penelitian pendidikan
 
Sumber Pengetahuan
Sumber PengetahuanSumber Pengetahuan
Sumber Pengetahuan
 
Logika Matematika; Penarikan Kesimpulan
Logika Matematika; Penarikan KesimpulanLogika Matematika; Penarikan Kesimpulan
Logika Matematika; Penarikan Kesimpulan
 
Berpikir ilmiah
Berpikir ilmiahBerpikir ilmiah
Berpikir ilmiah
 
Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)
 
Urgensi dan jenis Penelitian
Urgensi dan jenis PenelitianUrgensi dan jenis Penelitian
Urgensi dan jenis Penelitian
 
Persepsi sosial
Persepsi sosial Persepsi sosial
Persepsi sosial
 
Makalah dan Paper
Makalah dan PaperMakalah dan Paper
Makalah dan Paper
 
makalah filsafat
makalah filsafatmakalah filsafat
makalah filsafat
 
Paper
PaperPaper
Paper
 

Similar to Makalah Sumber Pengetahuan

Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikannoviyanty
 
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...DeffaNovitasari
 
02 epistimologi
02 epistimologi02 epistimologi
02 epistimologiadysintang
 
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas sRangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas sDwiKhusnulRahmat
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahIska Nangin
 
filsafat-pengetahuan-epistemologi
filsafat-pengetahuan-epistemologifilsafat-pengetahuan-epistemologi
filsafat-pengetahuan-epistemologiCapung Humve
 
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajianFilosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajianSigit Kindarto
 
Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
EpistemologiMzHendra
 
Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okRizal Fahmi
 
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat IlmuMakalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmusayid bukhari
 
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_S
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_SKelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_S
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_SAyuRatnaSari14
 
Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)
Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)
Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)iin_sainah
 

Similar to Makalah Sumber Pengetahuan (20)

Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikan
 
2 dasar dasar pengetahuan
2 dasar dasar pengetahuan2 dasar dasar pengetahuan
2 dasar dasar pengetahuan
 
Bab i .2.
Bab i .2.Bab i .2.
Bab i .2.
 
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
 
Epistimologi
EpistimologiEpistimologi
Epistimologi
 
Epistimologi
EpistimologiEpistimologi
Epistimologi
 
02 epistimologi
02 epistimologi02 epistimologi
02 epistimologi
 
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas sRangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
 
Kel12_EPISTEMOLOGI.pptx
Kel12_EPISTEMOLOGI.pptxKel12_EPISTEMOLOGI.pptx
Kel12_EPISTEMOLOGI.pptx
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnah
 
filsafat-pengetahuan-epistemologi
filsafat-pengetahuan-epistemologifilsafat-pengetahuan-epistemologi
filsafat-pengetahuan-epistemologi
 
Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
Epistemologi
 
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajianFilosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
 
Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
Epistemologi
 
Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran ok
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat IlmuMakalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
 
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_S
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_SKelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_S
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_S
 
KELOMPOK 12_PFI_S
KELOMPOK 12_PFI_SKELOMPOK 12_PFI_S
KELOMPOK 12_PFI_S
 
Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)
Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)
Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)
 

More from sayid bukhari

LDK-POTENSI DIRI.pptx
LDK-POTENSI DIRI.pptxLDK-POTENSI DIRI.pptx
LDK-POTENSI DIRI.pptxsayid bukhari
 
Kebijakan Pemanfaatan TIK Pembelajaran
Kebijakan Pemanfaatan TIK PembelajaranKebijakan Pemanfaatan TIK Pembelajaran
Kebijakan Pemanfaatan TIK Pembelajaransayid bukhari
 
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan StrukturMakalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktursayid bukhari
 
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi IlmuMakalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmusayid bukhari
 
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat IlmuMakalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat Ilmusayid bukhari
 
Implikasi dan implementasi Filsafat Ilmu
Implikasi dan implementasi Filsafat IlmuImplikasi dan implementasi Filsafat Ilmu
Implikasi dan implementasi Filsafat Ilmusayid bukhari
 

More from sayid bukhari (6)

LDK-POTENSI DIRI.pptx
LDK-POTENSI DIRI.pptxLDK-POTENSI DIRI.pptx
LDK-POTENSI DIRI.pptx
 
Kebijakan Pemanfaatan TIK Pembelajaran
Kebijakan Pemanfaatan TIK PembelajaranKebijakan Pemanfaatan TIK Pembelajaran
Kebijakan Pemanfaatan TIK Pembelajaran
 
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan StrukturMakalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
 
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi IlmuMakalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
 
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat IlmuMakalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
 
Implikasi dan implementasi Filsafat Ilmu
Implikasi dan implementasi Filsafat IlmuImplikasi dan implementasi Filsafat Ilmu
Implikasi dan implementasi Filsafat Ilmu
 

Recently uploaded

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 

Makalah Sumber Pengetahuan

  • 1. 54 D. SUMBER PENGETAHUAN A. Penalaran 1. Pengertian Penalaran Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, penalaran berasal dari kata nalar yang berarti pertimbangan baik buruk, budi pekerti dan akal budi. Dari pengertian tersebut terdapat kata akal yang merupakan sarana untuk berfikir. Kemampuan menalar hanya di miliki oleh manusia. Dengan kemampuan menalar manusia dapat mengembangkan pengetahuan lainyang kian hari kian berkembang. Penalaran merupakan kegiatan berfikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran. Karekteristik tersebut ditandai dengan pola berfikir yang runtut dengan menggunakan kaidah-kaidah yang baku.Dari pengetahuan hasil penalaran, manusia dapat menentukan nilai moral, etika dan estetika. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penalaran akan terus berkembang.Tujuan manusia mengembangkan pengetahuan adalah untuk mengatasi dan memenuhi tantangan hidup. Faktor yang menyebabkan pengetahuan berkembang dengan pesat adalah bahasa dan kerangka berfikir yang dimiliki manusia. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang sangat efektif dan penting dalam kehidupan manusia yang berfungsi untuk menyampaikan
  • 2. 55 informasi dan jalan fikiran yang melatar belakangi informasi tersebut kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan. Kerangka berfikir yang dimaksud adalah di mulai dengan mengamati fakta dan data, menganalisa hubungan sebab akibat sampai kepada penarikan sebuah kesimpulan. 2. Hakikat Penalaran Hakikat dari penalaran adalah berpikir secara logis dan sistematis dengan mengikuti alur tertentu berdasarkan pengamatan dan penginderaan dalam menemukan suatu kebenaran. Sebagai suatu kegiatan berpikir, maka penalaran mempunyai ciri – ciri tertentu. Ciri yang pertama ialah adanya suatu pola pikir yang disebut logika. Dalam hal ini maka dapat dikatakan bahwa setiap bentuk penalaran mempunyai logikanya sendiri. Berpikir logis adalah kegiatan berpikir menurut suatu pola tertentu, ciri yang kedua adalah bersifat analitik dari proses berpikirnya. Penalaran merupakan suatu kegiatan berpikir yang menyandarkan diri kepada suatu analisis dan kerangka berpikir yang digunakan untuk analisis tersebut adalah logika penalaran yang bersangkutan.
  • 3. 56 B. Logika Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu menghadapi perubahan dan permasalahan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan pemikiran yang teratur dan terarah agar didapat keputusan yang benar atas penyelesaian masalah tersebut. Cara berfikir yang demikian disebut logika. Menurut Dr.W. Poespoprojo, logika adalah ilmu kecakapan menalar atau berfikir dengan tepat ( The Science and art of correct thingking ). Pengertian diatas mengindikasikan bahwa berfikir atau menalar adalah kegiatan akal budi manusia untuk mengolah pengetahuan yang kita terima melalui panca indra dan ditujukan untuk mencapai suatu kebenaran. Berfikir menunjukkan suatu bentuk kegiatan akal yang khas dan terarah. Dalam katagori ini hasil lamunan dan hayalan tidak termasuk kegiatan berfikir. Suatu pemikiran dikatakan tepat dan jitu bila dilakukan dengan penganalisaan, pembuktian dengan alasan-alasan tertentu dan adanya kaitan antara yang satu dengan lainnya. Pemikiran yang demikian disebut dengan logis. Jalan pemikiran yang mengesampingkan hal-hal tersebut diatas dikatagorikan pemikiran yang tidak logis. Logika merupakan ilmu yang fundamental yang secara sistematis menyelidiki, merumuskan dan menerangkan asas-asas yang harus ditaati agar orang dapat berfikir dengan tepat, lurus dan teratur.
  • 4. 57 Maksud dan tujuan logika adalah kecakapan menerapkan aturan- aturan pemikiran yang tepat terhadap persoalan-persoalan yang kongrit yang kita hadapi , serta pembiasaan sikap ilmiah, kritis dan obyektif. Untuk sampai kepada suatu pemikiran yang tepat , logika menganalisa unsur-unsur pemikiran manusia. Materi logika antara lain : 1. Permasalahan Yaitu memahami apa yang menjadi permasalahan yang sedang di hadapi.Kegiatan mengerti ini dapat di bangun melalui penginderaan misalnya dengan mengamati. 2. Adanya kausualitas Yaitu adanya keterkaitan. Pekerjaan otak selanjutnya setelah mengerti permasalahan adalah membangun hubungan yang ada antara berbagai fakta. 3. Adanya kesimpulan Pekerjaan akal yang ketiga adalah membangun kesimpulan . Kesimpulan ini didapat atas serangkaian kegiatan mulai dari mengerti hubungan permasalahan dan fakta yang dari keduanya dapat ditarik kesimpulan. C. Sumber – Sumber Pengetahuan Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk menindaki, yang lantas melekat di benak
  • 5. 58 seseorang. Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola. Banyak sekali makna pengatahuan dari berbagai ahli,disaini saya akn coba merangkum mkana dari pengetahuan itu sendiri Adapun pengetahuan menurut beberapa ahli adalah: Menurut Pudjawidjana (1983), pengetahuan adalah reaksi dari manusia atas rangsangannya oleh alam sekitar melalui persentuhan melalui objek dengan indera dan pengetahuan merupakan hasil yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan sebuah objek tertentu. Menurut Ngatimin (1990), pengetahuan adalah sebagai ingatan atas bahan-bahan yang telah dipelajari dan mungkin ini menyangkut tentang mengikat kembali sekumpulan bahan yang luas dari hal-hal yang terperinci oleh teori, tetapi apa yang diberikan menggunakan ingatan akan keterangan yang sesuai. Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telingan. Dari beberapa pengertian pengetahuan di atas dapatdisimpulkan bahwa pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui dan diperoleh seseorang dari persentuhan panca indera terhadap objek tertentu.
  • 6. 59 Pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil dari proses melihat, mendengar, merasakan, dan berfikir yang menjadi dasar manusia dan bersikap dan bertindak. pengetahuan merupakan ingatan atas bahan-bahan yang telah dipelajari,dilihat , didengar sebelumnya. Menurut Jujun S. Suriasumantri, sumber pengetahuan itu ada empat; masing – masing Empirisme, Rasionalisme, Intuisi, Wahyu. 1. Empirisme Kata ini berasal dari kata Yunani empeirikos, artinya pengalaman. Menurut aliran ini manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamannya. Dan bila dikembalikan kepada kata Yunaninya, pengalaman yang dimaksud adalah pengalaman inderawi.(Ahmad Tafsir, 200).Dalam hal ini harus ada 3 hal, yaitu yang mengetahui (subjek), yang diketahui (objek) dan cara mengetahui (pengalaman). Kaum empiris menggunakan metode induktif dalam menyusun pengetahuannya. Mereka berpendapat bahwa pengetahuan manusia itu bukan didapatkan lewat penalaran rasional yang bersifat abstrak, tetapi lewat fakta / pengalaman yang konkrit. Gejala – gelaja alamiah menurut kaum empiris ini adalah bersifat konkrit dan dapat dinyatakan lewat tangkapan panca – indera manusia.
  • 7. 60 Teori empirikal mengatakan bahwa penginderaan adalah satu- satunyayang membekali akal manusia dengan konsepsi-konsepsi dan gagasan-gagasanadalah potensi yang tercermin dalamberbagai persepsi inderawi.Jadi, ketika kita mengindera sesuatu, kita dapat memiliki suatu konsepsi tentangnya yakni menangkap pola dari sesuatu itu dalam akal-budi kita.(Baqir Ash-Shadr, Muhammad, 1994). Masalah utama yang timbul dalam penyusunan pengetahuan secara empiris ini, adalah bahwa pengetahuan yang dikumpulkan itu cenderung untuk menjadi suatu kumpulak fakta – fakta. Kumpulan tersebut belum tentu bersifat konsisten, dan mungkin saja terdapat hal – hal yang bersifat kontradiktif. Suatu kumpulan mengenai fakta, atau kaitan mengenai berbagai fakta, belum menjamin terwujudnya suatu sistem pengetahuan yang sistematis. Seperti dikatakan Albert Einstein dalam bukunya, Physic and Reality mengingatkan bahwa “tak ada metode induktif yang memungkinkan berkembangnya konsep dasar suatu ilmu…”. Kaum empiris menganggap bahwa dunia fisik adalah nyata, karena merupakan gejala yang tetangkap oleh pancaindera manusia. Dan berikut merupakan tokoh-tokoh dalam empirisme : a. Francis Bacon (1210-1292 M), Bacon dianggap sebagai bapak ilmu pengetahuan modern, oleh banyak sejarawan. Filsafat dan tulisannya sangat berpengaruh dalam
  • 8. 61 mengobarkan revolusi pengetahuan pada abad ke 17. Filsafat Bacon menekankan empirisme (teori yang menyatakan bahwa pengetahuan hanya dapat diperoleh dari pengalaman langsung) dan induksi. Inti filsafat Bacon adalah metode induksi berlawanan dengan metode deduksi untuk memahami sifat alam semesta. b. Thomas Hobbes (1588-1679 M), Sebagai penganut empirisme, pengenalan atau pengetahuan diperoleh melalui pengalaman. Pengalaman adalah awal dari segala pengetahuan,juga awal pengetahuan tentang asas-asas yang diperoleh dan diteguhkan oleh pengalaman. Segala pengetahuan diturunkan dari pengalaman. Dengan demikian, hanya pengalamanlah yang memberi jaminan kepastian c. John Locke (1632-1704M), Menurut Locke, pengalamanlah yang menjadi dasar dari segala pengetahuan. Namun demikian, empirisme dihadapkan pada sebuah persoalan yang sampai begitu jauh belum bisa dipecahkan secara memuaskan oleh filsafat. Persoalannya adalah menunjukkan bagaimana kita mempunyai pengetahuan tentang sesuatu selain diri kita dan cara kerja pikiran itu sendiri. d. David Hume (1711-1776M), Pemikiran empirisnya terakumulasi dalam ungkapannya yang singkat yaitu I never catch my self at any time with out a perception (saya selalu
  • 9. 62 memiliki persepsi pada setiap pengalaman saya). Dari ungkapan ini Hume menyampaikan bahwa seluruh pemikiran dan pengalaman tersusun dari rangkaian-rangkaian kesan (impression). 2. Rasionalisme Rasionalisme adalah paham yang mengatakan bahwa akal itulah alatpencari dan pengukur pengetahuan. Pengetahuan dicari dengan akal, temuannyadiukur dengan akal pula. Dicari dengan akal itulah dicari dengan berfikir logis.Diukur dengan akal artinya diuji apakah temuan itu logis atau tidak. Bila logisbenar; bila tidak salah. Dengan akal inilah aturan untuk manusia dan alam itudibuat. Ini juga berarti bahwa kebenaran itu bersumber pada akal (A. Tafsir,2004). Teori rasionalis adalah teori para filosof Eropa seperti Descartes (1596–1650) dan Immanuel Kant ( 1724 – 1804 ) dan lain-lain. Teori-teori tersebutterangkum dalam kepercayaan adanya dua sumber bagi konsepsi. Pertama,penginderaan (sensasi). Kita mengkonsepsikan panas, cahaya, rasa, dan suarakarena penginderaan kita terhadap semua itu. Dalam menyusun pengetahuannya, kaum rasionalis menggunakan metode deduktif. Premis yang dipakai dalam penalarannya, didapatkan dari ide-ide yang menurut anggapannya jelas dan dapat diterima. Ide-ide ini menurut mereka bukanlah ciptaan pemikiran manusia. Prinsip itu sendiri jauh
  • 10. 63 sudah ada sebelum manusia memikirkannya. Akhirnya paham semacam ini kita kenal sebagai paham Idealisme. Selanjutnya Muhammad Baqir Ash-Shadr (1994) mengatakan dalampandangan kaum rasionalis, pengetahuan manusia terbagi menjadi dua, pertama, pengetahuan yang mesti, yaitu bahwa akal mesti mengakui suatuproporsi tertentu tanpa mencari dalil atau bukti kebenarannya. Akal, secaraalami mesti mencarinya, tanpa bukti dan penetapan apapun, kedua, informasidari pengetahuan teoritis, akal tidak akan mempercayainya kebenaran beberapaproporsi, kecuali dengan pengetahuan-pengetahuan pendahulu. Kaum rasionalis memakai faham rasionalisme. Kaum ini menggunakan metode deduktif dalam menyusun pengetahuannya. Premis yang dipakai dalam penalarannya didapatkan dari ide yang menurut anggapannya jelas dan dapat diterima (idealisme). Fungsi pikirannya hanyalah mengenali prinsip tersebut yang lalu menjadi pengetahuannya, sementara pengalaman tidak memiliki prinsip. Masalah utama yang dihadapi kaum rasionalis adalah evaluasi dari kebenaran premis-premis yang dipakainya dalam penalaran deduktif. Adapun asas pemikiran yang sebagai mana di ketahui pangkal atau asal dari mana sesuatu itu muncul dan dimengerti. Maka asas pemikiran adalah pengetahuan di mana pengetahuan muncul dan dimengerti. Asas ini dapat di bedakan menjadi tiga, yaitu:
  • 11. 64 a. Asas Identitas ( Prinsipium Identitatis ) Asas identitas adalah dasar dari semua pemikiran prinsip ini mengatakan bahwa sesuatu itu adalah dia sendiri bukan lainnya. b. Asas Kontradiksi ( Prinsipium Contradictoris ) Prinsip ini mengatakan bahwa pengingkaran sesuatu tidak mungkin sama dengan pengakuannya. Jika di akui bahwa sesuatu itu bukan A maka tidak mungkin pada saat itu ia adalah A. c. Asas Penolakan Kemungkinan Ketiga ( Principium Exclusi Tartii Qanun Imtina) Asas ini mengatakan bahwa antara pengakuan dan pengingkaran terletak pada salah satunya. Pengakuan dan pengingkaran merupakan pertantangan mutlak. 3. Intuisi Intuisi merupakan pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui proses penalaran tertentu. Intuisi bersifat personal dan tidak dapat diramalkan. Sebagian dasar untuk menyusun pengetahuan secara teratur maka intuisi ini tidak dapat diandalkan. Seseorang yang sedang terpusat pemikirannya pada suatu masalah tiba-tiba saja menemukan jawaban atas permasalahan tersebut. Jawaban atas permasalahan yang sedang dipikirkannya muncul dibenaknya bagaikan
  • 12. 65 kebenaran yang membukakan pintu. Suatu masalah yang kita pikirkan, yang kemudian kita tunda karena menemui jalan buntu, tiba-tiba muncul dibenak kita yang lengkap dengan jawabannya (Jujun, 2005). Selanjutnya menurut Jujun (2005: 53), Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diramalkan. Pengetahuan intuisi dapat dipergunakan sebagai hipotesis bagi analisis selanjutnya dalam menentukan benar tidaknya pernyataan yang dikemukakan. Kegiatan intuisi dan analisis bisa saling membantu dalam menentukan kebenaran. Bagi Maslow intuisi merupakan pengalaman puncak (peak experience) sedangkan bagi Nietzchen intuisi merupakan inteligensi yang paling tinggi. Menurut Henry Bergson, intuisi adalah hasil dari evolusi pemahaman yang tertinggi. Kemampuan ini mirip dengan insting, tetapi berbeda dengan dan kebebasannya. Pengembangan kemampuan ini (intuisi) memerlukan suatu usaha. Kemampuan inilah yang dapat memahami kebenaran yang utuh, yang tetap, yang unique. Instuisi ini menangkap objek secara langsung tanpa melalui pemikiran. Jadi, akal dan indera hanya mampu menghasilkan pengetahuan yang tidak utuh (spatial), sedangka instuisi dapat menghasilkan pengetahuan yang utuh, tetap. Pengetahuan intuitif dapat dipergunakan sebagai hipotesis bagi analisis selanjutnya dalam menentukan kebenaran. Pengalaman intuitif seringa hanya dianggap sebagai sebuah halusinasi atau bahkan sebuah ilusi belaka. Sementara itu oleh kaum beragama intuisi (hati) dipandang sebagai
  • 13. 66 sumber pengetahuan yang mulia. Dari riwayat hidup matinya Sokrates, pengetahuan intuitif disebutnya sebagai “theoria” dimana cara untuk sampai pada pengetahuan itu adalah refleksi terhadap diri sendiri. Perpaduan antara rasa, naluri, dan pengalaman yang mendalam terhadap permasalahan. Sehingga menimbulkan tingkat pemahaman yang melampaui batas-batas logika. Kemampuan intutif bagi seorang seniman dianggap penting, Terutama untuk memutuskan berbagai pekerjaan kompleks tanpa harus melampaui perhitungan dan pembuktian lapangan. Jadi, Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja datang dari dunia lain dan diluar kesadaran. Misalnya saja, seseorang tiba-tiba saja terdorong untuk membaca sebuah buku. Ternyata, di dalam buku tersebut ditemukan keterangan yang dicari-carinya selama bertahun-tahun. Atau misalnya, merasa bahwa ia harus pergi ke sebuah tempat, ternyata disana ia menemukan penemuan besar yang mengubah hidupnya. Namun tidak semua intuisi berasal dari kekuatan psikologi, tetapi sebagian intuisi bisa dijelaskan sebab musebnya. 4. Wahyu Wahyu, dalam arti bahasanya adalah isyarat yang cepat. Wahyu adalah sumber pengetahuan yang bersandar pada otoritas Tuhan sebagai
  • 14. 67 sang Maha Ilmu. Wahyu Allah dikodifikasikan dalam tiga buah kitab suci yaitu: Taurat, Injil, Alquran. Sumber pengetahuan yang disebut “wahyu” identik dengan agama atau kepercayaan yang sifatnya mistis. Ia merupakan pengetahuan yang bersumber dari tuhan melalui hambanya yang terpilih untuk menyampaikan nabi dan rasul. Melalui wahyu atau agama, manusia diajarkan tentang sejumlah penegetahuan. Baik yang terjangkau ataupun tidak terjangkau oleh manusia. Wahyu merupakan pengetahuan yang disampaikan tuhan kepada manusia. Pengetahuan ini disalurkan lewat nabi-nabi yang di utusannya sepanjang zaman. Agama merupakan pengetahuan bukan saja mengenai kehidupan sekarang yang terjangkau pengalaman, namun juga mencakup masalah-masalah yang bersifat trasendental seperti latar belakang penciptaan manusia dan hari kemudian di akherat nanti. Pengetahuan ini didasarkan pada kepercayaan kepada tuhan yang merupakan sumber pengetahuan, kepercayaan kepada nabi sebagai perantara dan kepercayaan terhadap wahyu sebagai cara penyampaian, merupakan dasar dari penyusunan pengetahuan ini. Kepercayaan adalah titik tolak dalam agama. Suatu pernyataan harus dipercaya dahulu utuk dapat diterima, pernyataan ini bisa saja selanjutnya dikaji dengan metode lain. Secara rasional bisa dikaji umpamanya apakah pernyataan-pernyataaan yang terkandung didalamnya bersifat konsisten atau tidak. Dipihak lain secara empiris bisa dikumpulkan
  • 15. 68 fakta-fakta yang mendukung pernyataan tersebut atau tidak. Singkatnya agama dimulai dengan rasa percaya, dan lewat pengajian selanjutnya kepercayaan itu bisa meningkat atau menurun. Pengetahuan lain seperti ilmu perumpamaannya. Ilmu dimulai dengan rasa tidak percaya, dan setelah melalui proses pengkajian ilmiah, kita bisa diyakinkan atau tetap pada pendirian semula. D. Kriteria Kebenaran Berfikir merupakan suatu aktifitas manusia untuk menemukan kebenaran. Apa yang disebut benar oleh seseorang belum tentu benar bagi orang lain. Oleh karena itu diperlukan suatu ukuran atau criteria kebenaran. Ada tiga jenis kebenaran yaitu: kebenaran epistemology (berkaitan dengan pengetahuan), kebenaran ontologism (berkaitan dengan sesuatu yang ada atau diadakan), dan kebenaran semantic (berkaitan dengan bahasa dan tuturkata). Ada 4 teori kebenaran: yaitu teori Korespondensi, Teori Koherensi, Teori Pragmatisme, dan Teori Kebenaran Religius. Ketiga teori pertama mempunyai perbedaan paradigma. Teori koherensi mendasarkan diri pada kebenaran rasio, teori korespondensi pada kebenaran faktual, dan teori fragmatisme fungsional pada fungsi dan kegunaan kebenaran itu sendiri. Tetapi keempatnya memiliki persamaan. Yaitu pertama, seluruh teori melibatkan logika, baik logika formal maupun material (deduktif dan induktif),
  • 16. 69 kedua melibatkan bahasa untuk menguji kebenaran itu, dan ketiga menggunakan pengalaman untuk mengetahui kebenaran itu. 1. Teori Korespondensi Teori korespondensi (Correspondence Theory of Truth) menerangkan bahwa kebenaran atau sesuatu keadaan benar itu terbukti benar bila ada kesesuaian antara arti yang dimaksud suatu pernyataan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Kebenaran adalah kesesuaian pernyataan dengan fakta, yang berselaras dengan realitas, yang serasi dengan situasi aktual. Dengan demikian ada lima unsure yang perlu yaitu pernyataan (statement), persesuaian (agreement), situasi (situation), kenyataan (realitas) dan putusan (judgement). Kebenaran adalah fidelity to objective reality. Atau dengan bahasa latinnya: edaequatio intelectus et rei (kesesesuaian pikiran dengan kenyataan). Teori ini dianut oleh aliran realis. Pelopornya Plato, Aristoteles dan Moore. Dikembangkan lebih lanjut oleh Ibnu Sina, Thomas Aquinas diabad skolastik, serta oleh Bertrand Russel pada abad Modern. Cara berfikir ilmiah yaitu logika induktif menggunakan teori korespondensi ini.
  • 17. 70 2. Teori Koherensi Teori koherensi (The Coherence Theory of Truth) menganggap suatu pernyataan benar bila didalamnya tidak ada pertentangan, bersifat koheren dan konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang telah dianggap benar. Dengan demikian suatu pernyataan dianggap benar, jika pernyataan itu dilaksanakan atas petimbangan yang konsisten dan pertimbangan lain yang telah diterima kebenarannya. Rumusan kebenaran adalah, truth is a systematic coherence, dan truth is consistency. Jika A = B dan B = C, maka A = C. Logika matematik yang deduktif memakai teori kebenaran koherensi ini. Logika ini menjelaskan bahwa kesimpulan akan benar, jika premis-premis yang digunakan juga benar. Teori ini digunakan oleh aliran metafisikus-rasionalis dan idealis. Teori ini sudah ada sejak pra Socrates, kemudian dikembangkan oleh Benedictus Spinoza dan George Hegel. Suatu teori dianggap benar apabila telah dibuktikan (justifikasi) benar dan tahan uji (testable). Kalau teori ini bertentangan dengan data terbaru yang benar atau dengan teori lama yang benar, maka teori itu akan gugur atau batal dengan sendirinya. 3. Teori Pragmatisme Teori pragmatism (the pragmatic theory of truth) menganggap suatu pernyataan, teori itu memiliki kebenaran bila memiliki kegunaan dan manfaat bagi kehidupan manusia. Kaum pragmatis menggunakan kriteria
  • 18. 71 kebenarannya dengan kegunaan (utility), dapat dikerjakan (workability), dan akibat yang memuaskan (satisfactory consequence). Oleh karena itu tidak ada kebenaran yang mutlak/tetap, kebenarannya tergantung pada kerja, manfaat dan akibatnya. Akibat/hasil yang memuaskan bagi kaum pragmatis adalah : a. Sesuai dengan keinginan dan tujuan. b. Sesuai dan teruji dengan suatu eksperimen. c. Ikut membantu dan mendorong perjuangan untuk tetap eksis (ada). Teori ini merupakan sumbangan paling nyata dari para filsup Amerika. Tokohnya adalah Charles S. Pierce (1839–1914) dan diikuti oleh William James dan John Dewey (1859–1952). E. Kebenaran Religius Berpendirian bahwa kebenaran ialah kebenaran Ilahi = divine truth, kebenaran yang bersumber dari tuhan, kebenaran ini disampaikan melalui wahyu. Manusia bukan semata makhluk jasmani yang ditentukan oleh hukum alam dan kehidupan saja. Ia juga makhluk rohaniah sekaligus, pendukung nilai. Kebenaran tidak cukup diukur dengan rasio individu, akan tetapi harus bisa menjawab kebutuhan dan memberi keyakinan pada seluruh umat. Karena itu kebenaran haruslah mutlak, berlaku sepanjang sejarah manusia.
  • 19. 72 Kebenaran religius menjadi sebuah kebenaran yang mutlak untuk tiap penganutnya sekalipun dalam tiap kitab suci dan sabda yang dijadikan pedoman dalam teori kebenaran memiliki perbedaan pemahaman, tafsir, pendapat sebab kebenaran disini tidak hanya diperuntukan untuk kepentingan kelompok (bersifat universal) maka perlu adanya orang – orang yang ahli untuk membahasakannya supaya tidak menjadikan kebenaran sebagai sumber konflik. Ketiga teori kebenaran sebelumnya menggunakan alat, budi,fakta, realitas dan kegunaan sebagai landasannya. Dalam teori kebenaran agama digunakan wahyu yang bersumber dari Tuhan. Sebagai makluk pencari kebenaran, manusia dan mencari dan menemukan kebenaran melalui agama. Dengan demikian, sesuatu dianggap benar bila sesuai dan koheren dengan ajaran agama atau wahyu sebagai penentu kebenaran mutlak.agama dengan kitab suci dan haditsnya dapat memberikan jawaban atas segala persoalan manusia, termasuk kebenaran.