SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
MANAJEMEN OPERASIONAL II
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2014
LILIA PASCA RIANI, SE., ST., M.Sc.
PERTEMUAN II – V :
INVENTORY MANAGEMENT
PENGERTIAN
Pengertian persediaan adalah suatu aktiva
yang meliputi barang-barang milik perusahaan
yang disimpan khusus untuk dijual dalam
suatu periode usaha tertentu, atau masih dalam
pengerjaan proses produksi, ataupun
persediaan bahan baku yang menunggu
penggunaannya dalam suatu proses produksi.
Persediaan bahan baku/bahan mentah
Persediaan Bagian produk/komponen
yang dibeli
Persediaan bahan-bahan pembantu
Persediaan barang-barang setengah
jadi/barang dalam proses
Persediaan barang jadi
JENIS-JENIS PERSEDIAAN
PRODUKSI
Menghendaki
tingkat
persediaan yg
besar
PEMBELIAN
Menghendaki
tingkat
persediaan yg
besar
PEMASARAN
Menghendaki
tingkat
persediaan yg
rendah
KEUANGAN
Menghendaki
tingkat
persediaan yg
rendah
• Adalah persediaan yang memungkinkan
perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan
tanpa bergantung pada supplier.
Fungsi
decoupling
• Mempertimbangkan penghematan atau potongan
pembelian, biaya pengangkutan per unit menjadi
lebih murah dan sebagainya.
Fungsi
economic
lot sizing
• Dalam hal ini perusahaan dapat mengadakan
persediaan musiman. Dengan mempertimbangkan
peramalan permintaan melalui data masa lalu untuk
mengantisipasi fluktuasi permintaan atau fluktuasi
harga.
Fungsi
antisipasi
FUNGSI PERSEDIAAN
Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya
barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan
Menghilangkan resiko dari material yang dipesan
berkualitas tidak baik sehingga harus dikembalikan.
Untuk mengantisipasi bahan-bahan yang dihasilkan
secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan
itu tidak ada di pasaran
Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan atau
menjamin kelancaran arus produksi.
Mencapai penggunaan mesin yang optimal
PERANAN PERSEDIAAN
Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Persediaan
Untuk melangsungkan usahanya dengan lancar
maka kebanyakan perusahaan merasakan
perlunya mempunyai persediaan. Besar kecilnya
persediaan yang dimiliki perusahaan ditentukan
oleh berbagai faktor, antara lain:
1. Volume yang dibutuhkan untuk melindungi jalannya
perusahaan terhadap gangguan kehabisan yang akan dapat
menghambat atau mengganggu jalannya proses produksi
2. Volume produksi yang direncanakan, yang sangat
tergantung pada volume penjualan yang direncanakan.
3. Besarnya pembelian bahan baku setiap kali pembelian
untuk mendapatkan biaya pembelian yang minimal.
4. Estimasi tentang fluktuasi harga bahan yang
bersangkutan di waktu-waktu yang akan datang.
5. Peraturan-peraturan pemerintah yang
menyangkut persediaan bahan.
6. Tingkat kecepatan bahan baku
menjadi rusak atau turun kualitasnya.
7. Biaya penyimpanan dan resiko
penyimpanan di gudang
Biaya Pemesanan (ordering Cost,
Procurement Costs) : Biaya yg dikeluarkan
sehubungan dengan kegiatan pemesanan
bahan/barang, sejak dari pemesanan sampai
tersedia barang di gudang.
Biaya administrasi & Penempatan Order
Biaya Pemilihan Vendor atau Pemasok
Biaya Pengangkutan & Bongkar Muat
Biaya Penerimaan & Pemeriksaan Barang
BIAYA-BIAYA DALAM
PERSEDIAAN
Kalo
Perusahaan
memproduksi
psd sendiri
spt : Mesin,
Peralatan atau
proses
manufaktur
lain dari suatu
rencana
produksi,
maka biaya
ini disebut
Set-up Costs
• Biasanya bersifat variabel terhadap frekuensi
pesanan
• Total biaya pemesanan
–TOC = F. ( S / Q )
Keterangan :
Q = kuantitas pesanan
S = Penjualan tahunan
F = Biaya tetap
Biaya Penyimpanan (Carriying Costs, holding Costs)
meliputi :
Biaya sewa gudang
Biaya administrasi pergudangan
Biaya Gaji Pelaksana pergudangan
Biaya listrik
Biaya asuransi dan penyusutan barang
selama dlm penyimpanan
• Biasanya bersifat variabel terhadap jumlah
inventori yang dibeli
• Total biaya penyimpanan :
–TCC = C. P. A
• Persediaan rata-rata
–Averrage = Q / 2
= ( S / N ) / 2 Keterangan :
Q = kuantitas pesanan
S = Penjualan tahunan
N = Frekwensi pemesanan
C = Biaya penyimpanan
P = Harga beli per unit
Total Biaya Persediaan
• TIC = TCC + TOC
atau
• TIC = C. P. ( Q / 2 ) + F. ( S / Q)
Keterangan :
Q = kuantitas pesanan
S = Penjualan tahunan
F = Biaya tetap
C = Biaya penyimpanan
P = Harga beli per unit
MODEL-MODEL PENGELOLAAN
PERSEDIAAN
• Persediaan dibedakan
berdasarkan nilai investasi/nilai
persediaan yang terpakai dalam
satu periode.
• Nilai persediaan yang dimaksud
adalah volume persediaan yg
disebut “Volume tahunan
Rupiah”
KLASIFIKASI ABC
Kriteria masing-masing kelas
dalam metode ini adalah sbb :
Kelas A :
Persediaan
memiliki nilai
volume tahunan
rupiah yg tinggi
mewakili 70 %
dari total nilai
persediaan.
Kelas B :
Persediaan dg
nilai volume
tahunan rupiah
yg menengah
mewakili 20 %
dari total nilai
persediaan
tahunan.
Kelas C :
Barang yg nilai
volume tahunan
rupiahnya
rendah, yg
mewakili 10 %
dari total nilai
persediaan.
Kasus 1 :
Suatu perusahaan dlm proses produksinya
menggunakan 10 item bahan baku. Kebutuhan
persediaan selama satu tahun dan harga bahan baku per
unit seperti dalam tabel berikut :
Item Kebutuhan (unit/tahun) Harga (rupiah/unit)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
800
3000
600
800
1000
2400
1800
780
780
1000
600
100
2200
550
1500
250
2500
1500
12200
200
analisa :
Item Volume
tahunan
(Unit)
Harga
per unit
(rupiah)
Volume
tahunan
(ribu Rp)
Nilai
Kumulatif
(Ribu Rp)
Nilai
Kumulatif
(%)
Kelas
1 800 600 480
2 3000 100 300
3 600 2200 1320
4 800 550 440
5 1000 1500 1500
6 2400 250 600
7 1800 2500 4500
8 780 1500 1170
9 780 12200 9516
10 1000 200 200
analisa :
Item Volume
tahunan
(Unit)
Harga
per unit
(rupiah)
Volume
tahunan
(ribu Rp)
Nilai
Kumulatif
(%)
Kelas
9 780 12200 9516
7 1800 2500 4500
5 1000 1500 1500
3 600 2200 1320
8 780 1500 1170
6 2400 250 600
1 800 600 480
4 800 550 440
2 3000 100 300
10 1000 200 200
analisa :
Item Volume
tahunan
(Unit)
Harga
per unit
(rupiah)
Volume
tahunan
(ribu Rp)
Nilai
Kumulatif
(Ribu Rp)
9 780 12200 9516 9516
7 1800 2500 4500 14016
5 1000 1500 1500 15516
3 600 2200 1320 16836
8 780 1500 1170 18006
6 2400 250 600 18606
1 800 600 480 19086
4 800 550 440 19526
2 3000 100 300 19826
10 1000 200 200 20026
analisa :
Item Volume
tahunan
(Unit)
Harga per
unit
(rupiah)
Volume
tahunan
(ribu Rp)
Nilai
Kumulatif
(Ribu Rp)
Nilai
Kumulatif
(%)
Kelas
9 780 12200 9516 9516 47,5
7 1800 2500 4500 14016 70,0
5 1000 1500 1500 15516 77,5
3 600 2200 1320 16836 84,1
8 780 1500 1170 18006 89,9
6 2400 250 600 18606 92,9
1 800 600 480 19086 95,3
4 800 550 440 19526 97,5
2 3000 100 300 19826 99,0
10 1000 200 200 20026 100,0
Hasil analisa 1:
Item Volume
tahunan
(Unit)
Harga per
unit
(rupiah)
Volume
tahunan
(ribu Rp)
Nilai
Kumulatif
(Ribu Rp)
Nilai
Kumulatif
(%)
Kelas
9 780 12200 9516 9516 47,5 A
7 1800 2500 4500 14016 70,0 A
5 1000 1500 1500 15516 77,5 B
3 600 2200 1320 16836 84,1 B
8 780 1500 1170 18006 89,9 B
6 2400 250 600 18606 92,9 C
1 800 600 480 19086 95,3 C
4 800 550 440 19526 97,5 C
2 3000 100 300 19826 99,0 C
10 1000 200 200 20026 100,0 C
Tugas 1 :
Suatu perusahaan dlm proses produksinya
menggunakan 8 item bahan baku. Kebutuhan persediaan
selama satu tahun dan harga bahan baku per unit seperti
dalam tabel berikut :
Item Kebutuhan (unit/tahun) Harga (rupiah/unit)
1
2
3
4
5
6
7
8
80
240
170
900
300
70
65
280
600
100
2200
550
1500
250
2500
1500
Tugas 2 :
Item Kebutuhan (unit/tahun) Harga (rupiah/unit)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
20
38
42
10
40
55
70
30
25
40
100
98
1000
300
1500
9000
800
1550
300
250
100
90
450
1800
• TUGAS LATIHAN
1. Pusat perbelanjaan Sentani Square City (SSC) membuka cabang
baru di Koya Barat. Terdapat banyak sekali barang yang harus
disediakan untuk menjaga permintaan konsumen seperti dlm tabel
berikut. Saudara diminta untuk menentukan klasifikasi barang
yang harus mendapatkan perhatian utama.
Barang Permintaan/tahun (unit) Harga per unit
( ribuan rupiah)
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
5000
4000
1500
300
2000
1500
1000
500
600
2800
10
25
45
1000
80
10
40
25
600
25
PERTEMUAN BERIKUTNYA
ECONOMIC ORDERING QUANTITY
• Model EOQ (Economic Ordering Quantity)
adalah Suatu rumusan untuk menentukan
kuantitas pesanan paling optimal.
• Optimal : paling efisien : biaya paling rendah
KUANTITAS PESANAN
EKONOMIS ( E O Q)
Ordering
Cost
Holding
Cost
Biaya total
paling rendah
ASUMSI pada EOQ
Barang yg dipesan & disimpan hanya
satu macam.
Kebutuhan/permintaan barang diketahui
& konstan.
Biaya pemesanan & biaya penyimpanan
diketahui dan konstan.
Harga barang tetap & tidak tergantung
dari jumlah yg dibeli.
Waktu tenggang (lead time) diketahui
dan konstan.
Contoh Kasus
• PT. Feminim merupakan suatu perusahaan yg
memproduksi tas wanita. Perusahaan ini
memerlukan suatu komponen material sebanyak
12.000 unit selama satu tahun. Biaya
pemesanan komponen itu Rp. 50.000 utk setiap
kali pemesanan, tidak tergantung dari jumlah
komponen yg dipesan. Biaya penyimpanan (per
unit/tahun) sebesar 10 % dari nilai persediaan.
Harga komponen Rp. 3.000 per unit.
Tentukan jumlah pesanan yg paling ekonomis
(EOQ) yg memberikan biaya total persediaan
rendah.
Frekuensi
Pesanan
(Kali)
Jumlah
Pesanan
(Unit)
Psd Rata-
rata (Unit)
Biaya pemesanan
(Rp)
Biaya penyimpanan
(Rp)
Biaya Total
(Rp)
1 12,000 6,000 50,000 1,800,000 1,850,000
2 6,000 3,000 100,000 900,000 1,000,000
3 4,000 2,000 150,000 600,000 750,000
4 3,000 1,500 200,000 450,000 650,000
5 2,400 1,200 250,000 360,000 610,000
6 2,000 1,000 300,000 300,000 600,000
7 1,714 857 350,000 257,100 607,100
8 1,500 750 400,000 225,000 625,000
• Grafik
0
200000
400000
600000
800000
1000000
1200000
1400000
1600000
1800000
2000000
1 2 3 4 5 6 7 8
Biaya pemesanan (Rp)
Biaya penyimpanan (Rp)
Biaya Total (Rp)
Kasus II
• PT. Murti Autoparts merupakan suatu perusahaan
yg memproduksi komponen kendaraan bermotor.
Perusahaan ini memerlukan material
komponen sebanyak 30.000 unit selama satu
tahun. Biaya pemesanan komponen itu Rp.
70.000 utk setiap kali pemesanan, tidak
tergantung dari jumlah komponen yg dipesan.
Biaya penyimpanan (per unit/tahun) sebesar
10 % dari nilai persediaan. Harga komponen
Rp. 4.000 per unit.
Tentukan jumlah pesanan yg paling ekonomis
(EOQ).
Tabel Simulasi :
Frekuensi
Pesanan
(Unit)
Jumlah
Pesanan / Q
(Unit)
Persediaan
Rata-rata
/(Unit)
Biaya
Persediaan
(Rp)
Biaya
Penyimpana
n (Rp)
Total Biaya
(Rp)
1 30000 15000 70.000 6.000.000 6.070.000
2 15000 7500 140.000 3.000.000 3.140.000
3
4
5
2
Q
Analisa dg FORMULA :
• D = Jumlah kebutuhan barang
(unit/tahun)
• S = TOC = By pemesanan /
Ordering Cost (rupiah/pesanan)
• c = By penyimpanan (% thd nilai
barang)
• H = TCC = c x P = biaya
penyimpanan (rupiah/unit/tahun)
• Q = jumlah pemesanan
(unit/pesanan)
• F = frekuensi pemesanan
• T = jarak waktu antar pesanan
(tahun, hari)
• TC / TIC = biaya total persediaan
(rupiah/tahun)
H
DS
Q
2*

EOQ dengan
RUMUS :
*Q
D
*F 
*F
kerjahari
*T 
• Grafik
Q
Q/2
0
Jumlah Persediaan
(unit)
Tingkat
persediaan
Rata-rata
persediaan
Waktu
• EOQ dpt dihitung :
• Frekuensi Pesanan :
• Jika 1 tahun = 365 hari, maka jangka waktu
antar tiap pesanan
unitQ 2000* 300
)50000)(12000)(2(

tahunkaliF Q
D
/6* 2000
12000
* 
hariT pesananFrekuensi
tahunperjahari
61* 6
365ker

PERKEMBANGAN TEORI
MANAJEMEN PERSEDIAAN
Teori tradisional
Teori EOQ
Teori MRP
Teori MRP II
Teori ERP
JIT
TEORI
TRADISIONAL
Memaksimalkan laba mensyaratkan perlunya
meminimalkan biaya yang berkaitan dengan
persediaan
Meminimalkan biaya pemesanan = menyimpan &
memproduksi barang dalam jumlah yang besar
Memininalkan biaya penyimpanan = memesan
dalam jumlah kecil = intensitas pemesanan akan
semakin sering dan meningkatkan biaya pemesanan
Keseimbangan antara kedua hal ini membuat
perusahaan menerapkan kebijakan yg efektif dalam
hal menyimpan persediaan
EOQ dengan Safety Stock
• Jika perusahaan menetapkan jumlah minimum
persediaan yang harus ada digudang (Safety
Stock) maka jumlah barang yang ada di gudang:
• Setiap kali jumlah persediaan mencapai Safety
Stock maka perusahaan harus segera membeli
sebesar EOQ
• Persediaan digudang tidak pernah mencapai nol
= EOQ + Safety Stock
SAFETY STOCK :
Safety Stock/Iron Stock yaitu persediaan minimal yang harus ada
untuk menjamin kelancaran proses produksi akibat adanya
kemungkinan kekurangan persediaan (out of stock).
Adanya Safety stock/Iron Stock bahkan security stock sebagai
sumber inefisiensi. Oleh karena itu sebisa mungkin
persediaan minimal jumlahnya harus ditekan (seminimal
mungkin)
Out of Stock bisa terjadi karena beberapa hal :
1. Penggunaan bahan dasar di dalam proses produksi yang
lebih besar dari pada yang diperkirakan sebelumnya.
2. Pesanan/pembelian bahan dasar tidak dapat tepat datang
pada waktunya (atau lead time tidak terpenuhi/tidak tepat)
Reorder Point (ROP)
Reorder point adalah titik yang menunjukkan
jumlah barang yang harus ada di gudang, sewaktu
perusahaan harus mengadakan pemesanan lagi,
sehingga penerimaan material yang dipesan itu
tepat waktu dimana persediaan diatas safety stock
sama dengan nol
Safety stock adalah batas pengaman
persediaan yang harus ada dalam gudang
untuk menjaga kontinuitas produksi.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam
penentuan besarnya Reorder point adalah :
1. Penggunaan selama tenggang waktu
mendapatkan barang (procurement lead time).
2. Besarnya safety stock.
Reorder Point (ROP)
Reorder point = safety stock +
penggunaan selama lead time
Reorder point = Prosestase tertentu dr. Safety
Stock + Kebutuhan Lead Time
Lead Time = Penggunaan bahan baku selama
tenggang waktu mendapatkan barang.
TEORI MRP I
MRP merupakan metode perencanaan dan
penjadwalan pesanan dan inventory untuk
memperoleh material yang tepat dari sumber
yang tepat, untuk penempatan yang tepat, dan
pada waktu yang tepat.
KOMPONEN MRP
• Perencanaan dalam skala total bersifat jangka
panjang yang kemudian dalam pelaksanaan nya
dibuat secara lebih terperinci untuk memenuhi
kebutuhan jangka pendek.
Jadwal Produksi
Induk (Master
Production
Scheduling)
• Daftar komponen, data lengkap mengenai
bahan baku, dan urutan proses produksi yang
diperlukan untuk membuat atau merakit satu
unit produk.
Struktur Produk
(Bill Of Material
/ BOM)
• Catatan tentang persediaan komponen
digudang yang sudah dipesan. Catatan ini harus
salalu uptu date atas transaksi-transaksi yang
terjadi seperti penerimaan, pengeluaran, produk
gagal, produk rusak, produk kadaluarsa untuk
menghindadi kesalahan dalam pemrosesan.
Catatan Daftar
Persediaan
(Inventory
Records File)
45
Contoh BOM
Daun Meja
Kaki
Palang Panjang
Palang Pendek
46
Struktur Produk / Bill of Material
Meja
Kaki
(4)
Palang Panjang
(2)
Palang Pendek
(2)
Daun Meja
(1)
Rakitan Kaki
(1)
TEORI MRP II
• MRP berevolusi menjadi MRP II (Manufacturing
Resources Planning, yang melingkupi faktor tambahan
seperti perencanaan jangka panjang, master schedulling,
rough cut capacity planning dan shoop floor control.
MRP I telah memasukan unsur pengawasan dan
pelaporan. Setelah MRP I perusahaan menyadari bahwa
banyak hal yang harus dipadukan antara lain keuangan,
peramalan, sales order, analisa penjualan, distribusi,
quality control serta sistem pelaporan dan pengawasan
lebih lanjut.
• MRP II - Berdasarkan MRP - Metode terkomputerisasi
untuk perencanaan simultan terhadap semua sumber daya
dalam sebuah perusahaan, meliputi financials,
manufacturing dan manajemen distribusi.
ENTERPRISES RESOURCES
PLANNING (ERP)
Sistem ERP secara modular biasanya
menangani proses manufaktur, logistik,
distribusi, persediaan (inventory), pengapalan,
invoice dan akuntasi perusahaan. Ini berarti
bahwa sistem ini nanti akan membantu
mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan,
pengiriman, produksi, manajemen persediaan,
manajemen kualitas dan sumber daya manusia.
Keuntungan penggunaan ERP
• Integrasi data keuangan
Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa
melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik
• Standarisasi Proses Operasi
Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga
terjadi peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan
kualitas produk
• Standarisasi Data dan Informasi
Menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan,
terutama untuk perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak
business unit dengan jumlah dan jenis bisnis yg berbeda-beda
• Keuntungan yg bisa diukur
Penurunan inventori, Penurunan tenaga kerja secara total, Peningkatan
service level, Peningkatan kontrol keuangan, penurunan waktu yang di
butuhkan untuk mendapatkan informasi
*
• Persediaan diperoleh dan dimasukkan dalam
produksi tepat pada saat dibutuhkan.
*
• Tidak ada persediaan mengendap digudang
*
• Hal yang dibutuhkan:
• 1. Sistem informasi persediaan dan produksi
yang tepat
• 2. Pembelian dengan efisiensi tinggi
• 3. Pemasok yang dapat diandalkan
• 4. Pengelolaan yang efisien
JUST IN TIME (JIT)
SILAHKAN BERTANYA

More Related Content

What's hot

8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaanLambok_siregar
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiFransisco Laben
 
manajemen operasional
manajemen operasionalmanajemen operasional
manajemen operasionalIstiqomah II
 
Manajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I ProduktifitasManajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I ProduktifitasLilia Pascariani
 
Material Requirement Planning - Modul
Material Requirement Planning - ModulMaterial Requirement Planning - Modul
Material Requirement Planning - Modulteja permana
 
Supply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPTSupply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPTYesica Adicondro
 
Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Eni Cahyani
 
Perencanaan kapasitas lengkap
Perencanaan kapasitas lengkapPerencanaan kapasitas lengkap
Perencanaan kapasitas lengkapYesica Adicondro
 
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagangKelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagangHan Ahsan
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan ForecastingINDAHMAWARNI1
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Lulu Wildatiumi
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganOwnskin
 
Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )nurulllah
 
Contoh biaya bersama dan sampingan
Contoh biaya bersama dan sampingan Contoh biaya bersama dan sampingan
Contoh biaya bersama dan sampingan Diana Marlyna
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaNugroho Adi
 

What's hot (20)

8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
manajemen operasional
manajemen operasionalmanajemen operasional
manajemen operasional
 
Manajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I ProduktifitasManajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I Produktifitas
 
Manajemen Piutang & Persediaan
Manajemen Piutang & PersediaanManajemen Piutang & Persediaan
Manajemen Piutang & Persediaan
 
Material Requirement Planning - Modul
Material Requirement Planning - ModulMaterial Requirement Planning - Modul
Material Requirement Planning - Modul
 
MO II Forecasting
MO II ForecastingMO II Forecasting
MO II Forecasting
 
ABC, ABM, ABB, AND JIT
ABC, ABM, ABB, AND JITABC, ABM, ABB, AND JIT
ABC, ABM, ABB, AND JIT
 
Supply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPTSupply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPT
 
Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas
 
Perencanaan kapasitas lengkap
Perencanaan kapasitas lengkapPerencanaan kapasitas lengkap
Perencanaan kapasitas lengkap
 
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagangKelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
 
Presentasi manajemen piutang
Presentasi manajemen piutangPresentasi manajemen piutang
Presentasi manajemen piutang
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumen
 
Contoh biaya bersama dan sampingan
Contoh biaya bersama dan sampingan Contoh biaya bersama dan sampingan
Contoh biaya bersama dan sampingan
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
 

Viewers also liked

Tugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of Material
Tugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of MaterialTugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of Material
Tugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of MaterialVicky Fakhrurrazi
 
Bom(tugas kalijah)
Bom(tugas kalijah)Bom(tugas kalijah)
Bom(tugas kalijah)ridho ziska
 
Pengertian persediaan (2)
Pengertian persediaan (2)Pengertian persediaan (2)
Pengertian persediaan (2)anaanniesa
 
Manajemen keuangan (investasi dalam kas)
Manajemen keuangan (investasi dalam kas)Manajemen keuangan (investasi dalam kas)
Manajemen keuangan (investasi dalam kas)Cita Puji Bestari
 
IPO Industri Furniture
IPO Industri FurnitureIPO Industri Furniture
IPO Industri Furniturearykustriani
 
Bahan presentasi evaluasi produksi
Bahan presentasi evaluasi produksiBahan presentasi evaluasi produksi
Bahan presentasi evaluasi produksiHikmah Madani
 
ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU
ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARUANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU
ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARUBukan Untuk Sembarang Hati
 
Manajemen produksi sari roti juhaeri - pasca sarjana universitas pamulang
Manajemen produksi sari roti   juhaeri - pasca sarjana universitas pamulangManajemen produksi sari roti   juhaeri - pasca sarjana universitas pamulang
Manajemen produksi sari roti juhaeri - pasca sarjana universitas pamulangJuhaeri Susanto
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaanIsmha Mhanyun
 

Viewers also liked (13)

BOM_003_050_059
BOM_003_050_059BOM_003_050_059
BOM_003_050_059
 
Tugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of Material
Tugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of MaterialTugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of Material
Tugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of Material
 
Bom(tugas kalijah)
Bom(tugas kalijah)Bom(tugas kalijah)
Bom(tugas kalijah)
 
Pengertian persediaan (2)
Pengertian persediaan (2)Pengertian persediaan (2)
Pengertian persediaan (2)
 
Manajemen keuangan (investasi dalam kas)
Manajemen keuangan (investasi dalam kas)Manajemen keuangan (investasi dalam kas)
Manajemen keuangan (investasi dalam kas)
 
IPO Industri Furniture
IPO Industri FurnitureIPO Industri Furniture
IPO Industri Furniture
 
Bahan presentasi evaluasi produksi
Bahan presentasi evaluasi produksiBahan presentasi evaluasi produksi
Bahan presentasi evaluasi produksi
 
Investasi
InvestasiInvestasi
Investasi
 
ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU
ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARUANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU
ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU
 
Manajemen produksi sari roti juhaeri - pasca sarjana universitas pamulang
Manajemen produksi sari roti   juhaeri - pasca sarjana universitas pamulangManajemen produksi sari roti   juhaeri - pasca sarjana universitas pamulang
Manajemen produksi sari roti juhaeri - pasca sarjana universitas pamulang
 
Manajemen Produksi
Manajemen ProduksiManajemen Produksi
Manajemen Produksi
 
Contoh penganggaran pada perusahaan
Contoh penganggaran pada perusahaanContoh penganggaran pada perusahaan
Contoh penganggaran pada perusahaan
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 

Similar to EOQ INVENTORY

Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.pptBab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.pptridwaneffendi18
 
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.pptPPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.pptapriliadwis
 
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptxPengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptxBeritaDunia3
 
MANAJEMEN PERSEDIAAN (2).ppt
MANAJEMEN PERSEDIAAN (2).pptMANAJEMEN PERSEDIAAN (2).ppt
MANAJEMEN PERSEDIAAN (2).pptAnnisaRohima1
 
5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaanAnisa Muvit
 
Resume 1 psak 14 persediaan
Resume 1  psak 14 persediaanResume 1  psak 14 persediaan
Resume 1 psak 14 persediaangresyestepina
 
Metode Persediaan - Awaludin Siking.ppt
Metode Persediaan - Awaludin Siking.pptMetode Persediaan - Awaludin Siking.ppt
Metode Persediaan - Awaludin Siking.pptAwaludin Siking
 
Pertemuan 8 Manajemen Persediaan.ppt
Pertemuan 8 Manajemen Persediaan.pptPertemuan 8 Manajemen Persediaan.ppt
Pertemuan 8 Manajemen Persediaan.pptEmillioJosephine1
 
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdf
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdfTM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdf
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdfdodikprakoso2
 
7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaanSimon Patabang
 
Operation Research_Model Pengendalian Persediaan new.pptx
Operation Research_Model Pengendalian Persediaan new.pptxOperation Research_Model Pengendalian Persediaan new.pptx
Operation Research_Model Pengendalian Persediaan new.pptxEdizonJambormias2
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaanR S
 
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian PersediaanMercu Buana University
 
Model inventory management
Model inventory managementModel inventory management
Model inventory managementAkhmad Yunani
 
Manajemen persediaan 2
Manajemen persediaan 2Manajemen persediaan 2
Manajemen persediaan 2Ghazy Haq
 

Similar to EOQ INVENTORY (20)

Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.pptBab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
 
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.pptPPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
 
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptxPengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
 
MANAJEMEN PERSEDIAAN (2).ppt
MANAJEMEN PERSEDIAAN (2).pptMANAJEMEN PERSEDIAAN (2).ppt
MANAJEMEN PERSEDIAAN (2).ppt
 
5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan
 
Resume 1 psak 14 persediaan
Resume 1  psak 14 persediaanResume 1  psak 14 persediaan
Resume 1 psak 14 persediaan
 
Metode Persediaan - Awaludin Siking.ppt
Metode Persediaan - Awaludin Siking.pptMetode Persediaan - Awaludin Siking.ppt
Metode Persediaan - Awaludin Siking.ppt
 
Akuntansi Biaya 7.pdf
Akuntansi Biaya 7.pdfAkuntansi Biaya 7.pdf
Akuntansi Biaya 7.pdf
 
Pertemuan 8 Manajemen Persediaan.ppt
Pertemuan 8 Manajemen Persediaan.pptPertemuan 8 Manajemen Persediaan.ppt
Pertemuan 8 Manajemen Persediaan.ppt
 
Pertemuan 9 mana. pers.perm independen
Pertemuan 9 mana. pers.perm independenPertemuan 9 mana. pers.perm independen
Pertemuan 9 mana. pers.perm independen
 
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdf
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdfTM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdf
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdf
 
7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan
 
Manajemen Persediaan.ppt
Manajemen Persediaan.pptManajemen Persediaan.ppt
Manajemen Persediaan.ppt
 
3 skb aspek teknis
3 skb    aspek teknis3 skb    aspek teknis
3 skb aspek teknis
 
Operation Research_Model Pengendalian Persediaan new.pptx
Operation Research_Model Pengendalian Persediaan new.pptxOperation Research_Model Pengendalian Persediaan new.pptx
Operation Research_Model Pengendalian Persediaan new.pptx
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
 
Model inventory management
Model inventory managementModel inventory management
Model inventory management
 
Bab. 14 Manajemen Persediaan
Bab. 14 Manajemen PersediaanBab. 14 Manajemen Persediaan
Bab. 14 Manajemen Persediaan
 
Manajemen persediaan 2
Manajemen persediaan 2Manajemen persediaan 2
Manajemen persediaan 2
 

More from Lilia Pascariani

More from Lilia Pascariani (11)

SOAL UTS MO II tahun 2014
SOAL UTS MO II tahun 2014SOAL UTS MO II tahun 2014
SOAL UTS MO II tahun 2014
 
MO II Kuis inventory
MO II Kuis inventoryMO II Kuis inventory
MO II Kuis inventory
 
Satuan dasar perkuliahan
Satuan dasar perkuliahanSatuan dasar perkuliahan
Satuan dasar perkuliahan
 
MO I Materi Strategi Layout
MO I Materi Strategi LayoutMO I Materi Strategi Layout
MO I Materi Strategi Layout
 
MO I Strategi Lokasi
MO I Strategi LokasiMO I Strategi Lokasi
MO I Strategi Lokasi
 
MO I Strategi Proses
MO I Strategi ProsesMO I Strategi Proses
MO I Strategi Proses
 
MO I Overview
MO I OverviewMO I Overview
MO I Overview
 
Manajemen Operasional I Kuis Proyek
Manajemen Operasional I Kuis ProyekManajemen Operasional I Kuis Proyek
Manajemen Operasional I Kuis Proyek
 
Manajemen Operasional I Proyek
Manajemen Operasional I ProyekManajemen Operasional I Proyek
Manajemen Operasional I Proyek
 
Manajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I ProduktifitasManajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I Produktifitas
 
Manajemen Operasional I Overview
Manajemen Operasional I OverviewManajemen Operasional I Overview
Manajemen Operasional I Overview
 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

EOQ INVENTORY

  • 1. MANAJEMEN OPERASIONAL II FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2014 LILIA PASCA RIANI, SE., ST., M.Sc. PERTEMUAN II – V : INVENTORY MANAGEMENT
  • 2. PENGERTIAN Pengertian persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan yang disimpan khusus untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau masih dalam pengerjaan proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.
  • 3. Persediaan bahan baku/bahan mentah Persediaan Bagian produk/komponen yang dibeli Persediaan bahan-bahan pembantu Persediaan barang-barang setengah jadi/barang dalam proses Persediaan barang jadi JENIS-JENIS PERSEDIAAN
  • 5. • Adalah persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan tanpa bergantung pada supplier. Fungsi decoupling • Mempertimbangkan penghematan atau potongan pembelian, biaya pengangkutan per unit menjadi lebih murah dan sebagainya. Fungsi economic lot sizing • Dalam hal ini perusahaan dapat mengadakan persediaan musiman. Dengan mempertimbangkan peramalan permintaan melalui data masa lalu untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan atau fluktuasi harga. Fungsi antisipasi FUNGSI PERSEDIAAN
  • 6. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan Menghilangkan resiko dari material yang dipesan berkualitas tidak baik sehingga harus dikembalikan. Untuk mengantisipasi bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada di pasaran Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan atau menjamin kelancaran arus produksi. Mencapai penggunaan mesin yang optimal PERANAN PERSEDIAAN
  • 7. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persediaan Untuk melangsungkan usahanya dengan lancar maka kebanyakan perusahaan merasakan perlunya mempunyai persediaan. Besar kecilnya persediaan yang dimiliki perusahaan ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain:
  • 8. 1. Volume yang dibutuhkan untuk melindungi jalannya perusahaan terhadap gangguan kehabisan yang akan dapat menghambat atau mengganggu jalannya proses produksi 2. Volume produksi yang direncanakan, yang sangat tergantung pada volume penjualan yang direncanakan. 3. Besarnya pembelian bahan baku setiap kali pembelian untuk mendapatkan biaya pembelian yang minimal. 4. Estimasi tentang fluktuasi harga bahan yang bersangkutan di waktu-waktu yang akan datang. 5. Peraturan-peraturan pemerintah yang menyangkut persediaan bahan. 6. Tingkat kecepatan bahan baku menjadi rusak atau turun kualitasnya. 7. Biaya penyimpanan dan resiko penyimpanan di gudang
  • 9. Biaya Pemesanan (ordering Cost, Procurement Costs) : Biaya yg dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan bahan/barang, sejak dari pemesanan sampai tersedia barang di gudang. Biaya administrasi & Penempatan Order Biaya Pemilihan Vendor atau Pemasok Biaya Pengangkutan & Bongkar Muat Biaya Penerimaan & Pemeriksaan Barang BIAYA-BIAYA DALAM PERSEDIAAN Kalo Perusahaan memproduksi psd sendiri spt : Mesin, Peralatan atau proses manufaktur lain dari suatu rencana produksi, maka biaya ini disebut Set-up Costs
  • 10. • Biasanya bersifat variabel terhadap frekuensi pesanan • Total biaya pemesanan –TOC = F. ( S / Q ) Keterangan : Q = kuantitas pesanan S = Penjualan tahunan F = Biaya tetap
  • 11. Biaya Penyimpanan (Carriying Costs, holding Costs) meliputi : Biaya sewa gudang Biaya administrasi pergudangan Biaya Gaji Pelaksana pergudangan Biaya listrik Biaya asuransi dan penyusutan barang selama dlm penyimpanan
  • 12. • Biasanya bersifat variabel terhadap jumlah inventori yang dibeli • Total biaya penyimpanan : –TCC = C. P. A • Persediaan rata-rata –Averrage = Q / 2 = ( S / N ) / 2 Keterangan : Q = kuantitas pesanan S = Penjualan tahunan N = Frekwensi pemesanan C = Biaya penyimpanan P = Harga beli per unit
  • 13. Total Biaya Persediaan • TIC = TCC + TOC atau • TIC = C. P. ( Q / 2 ) + F. ( S / Q) Keterangan : Q = kuantitas pesanan S = Penjualan tahunan F = Biaya tetap C = Biaya penyimpanan P = Harga beli per unit
  • 15. • Persediaan dibedakan berdasarkan nilai investasi/nilai persediaan yang terpakai dalam satu periode. • Nilai persediaan yang dimaksud adalah volume persediaan yg disebut “Volume tahunan Rupiah” KLASIFIKASI ABC
  • 16. Kriteria masing-masing kelas dalam metode ini adalah sbb : Kelas A : Persediaan memiliki nilai volume tahunan rupiah yg tinggi mewakili 70 % dari total nilai persediaan. Kelas B : Persediaan dg nilai volume tahunan rupiah yg menengah mewakili 20 % dari total nilai persediaan tahunan. Kelas C : Barang yg nilai volume tahunan rupiahnya rendah, yg mewakili 10 % dari total nilai persediaan.
  • 17. Kasus 1 : Suatu perusahaan dlm proses produksinya menggunakan 10 item bahan baku. Kebutuhan persediaan selama satu tahun dan harga bahan baku per unit seperti dalam tabel berikut : Item Kebutuhan (unit/tahun) Harga (rupiah/unit) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 800 3000 600 800 1000 2400 1800 780 780 1000 600 100 2200 550 1500 250 2500 1500 12200 200
  • 18. analisa : Item Volume tahunan (Unit) Harga per unit (rupiah) Volume tahunan (ribu Rp) Nilai Kumulatif (Ribu Rp) Nilai Kumulatif (%) Kelas 1 800 600 480 2 3000 100 300 3 600 2200 1320 4 800 550 440 5 1000 1500 1500 6 2400 250 600 7 1800 2500 4500 8 780 1500 1170 9 780 12200 9516 10 1000 200 200
  • 19. analisa : Item Volume tahunan (Unit) Harga per unit (rupiah) Volume tahunan (ribu Rp) Nilai Kumulatif (%) Kelas 9 780 12200 9516 7 1800 2500 4500 5 1000 1500 1500 3 600 2200 1320 8 780 1500 1170 6 2400 250 600 1 800 600 480 4 800 550 440 2 3000 100 300 10 1000 200 200
  • 20. analisa : Item Volume tahunan (Unit) Harga per unit (rupiah) Volume tahunan (ribu Rp) Nilai Kumulatif (Ribu Rp) 9 780 12200 9516 9516 7 1800 2500 4500 14016 5 1000 1500 1500 15516 3 600 2200 1320 16836 8 780 1500 1170 18006 6 2400 250 600 18606 1 800 600 480 19086 4 800 550 440 19526 2 3000 100 300 19826 10 1000 200 200 20026
  • 21. analisa : Item Volume tahunan (Unit) Harga per unit (rupiah) Volume tahunan (ribu Rp) Nilai Kumulatif (Ribu Rp) Nilai Kumulatif (%) Kelas 9 780 12200 9516 9516 47,5 7 1800 2500 4500 14016 70,0 5 1000 1500 1500 15516 77,5 3 600 2200 1320 16836 84,1 8 780 1500 1170 18006 89,9 6 2400 250 600 18606 92,9 1 800 600 480 19086 95,3 4 800 550 440 19526 97,5 2 3000 100 300 19826 99,0 10 1000 200 200 20026 100,0
  • 22. Hasil analisa 1: Item Volume tahunan (Unit) Harga per unit (rupiah) Volume tahunan (ribu Rp) Nilai Kumulatif (Ribu Rp) Nilai Kumulatif (%) Kelas 9 780 12200 9516 9516 47,5 A 7 1800 2500 4500 14016 70,0 A 5 1000 1500 1500 15516 77,5 B 3 600 2200 1320 16836 84,1 B 8 780 1500 1170 18006 89,9 B 6 2400 250 600 18606 92,9 C 1 800 600 480 19086 95,3 C 4 800 550 440 19526 97,5 C 2 3000 100 300 19826 99,0 C 10 1000 200 200 20026 100,0 C
  • 23. Tugas 1 : Suatu perusahaan dlm proses produksinya menggunakan 8 item bahan baku. Kebutuhan persediaan selama satu tahun dan harga bahan baku per unit seperti dalam tabel berikut : Item Kebutuhan (unit/tahun) Harga (rupiah/unit) 1 2 3 4 5 6 7 8 80 240 170 900 300 70 65 280 600 100 2200 550 1500 250 2500 1500
  • 24. Tugas 2 : Item Kebutuhan (unit/tahun) Harga (rupiah/unit) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 20 38 42 10 40 55 70 30 25 40 100 98 1000 300 1500 9000 800 1550 300 250 100 90 450 1800
  • 25. • TUGAS LATIHAN 1. Pusat perbelanjaan Sentani Square City (SSC) membuka cabang baru di Koya Barat. Terdapat banyak sekali barang yang harus disediakan untuk menjaga permintaan konsumen seperti dlm tabel berikut. Saudara diminta untuk menentukan klasifikasi barang yang harus mendapatkan perhatian utama. Barang Permintaan/tahun (unit) Harga per unit ( ribuan rupiah) A B C D E F G H I J 5000 4000 1500 300 2000 1500 1000 500 600 2800 10 25 45 1000 80 10 40 25 600 25
  • 27. • Model EOQ (Economic Ordering Quantity) adalah Suatu rumusan untuk menentukan kuantitas pesanan paling optimal. • Optimal : paling efisien : biaya paling rendah KUANTITAS PESANAN EKONOMIS ( E O Q) Ordering Cost Holding Cost Biaya total paling rendah
  • 28. ASUMSI pada EOQ Barang yg dipesan & disimpan hanya satu macam. Kebutuhan/permintaan barang diketahui & konstan. Biaya pemesanan & biaya penyimpanan diketahui dan konstan. Harga barang tetap & tidak tergantung dari jumlah yg dibeli. Waktu tenggang (lead time) diketahui dan konstan.
  • 29. Contoh Kasus • PT. Feminim merupakan suatu perusahaan yg memproduksi tas wanita. Perusahaan ini memerlukan suatu komponen material sebanyak 12.000 unit selama satu tahun. Biaya pemesanan komponen itu Rp. 50.000 utk setiap kali pemesanan, tidak tergantung dari jumlah komponen yg dipesan. Biaya penyimpanan (per unit/tahun) sebesar 10 % dari nilai persediaan. Harga komponen Rp. 3.000 per unit. Tentukan jumlah pesanan yg paling ekonomis (EOQ) yg memberikan biaya total persediaan rendah.
  • 30. Frekuensi Pesanan (Kali) Jumlah Pesanan (Unit) Psd Rata- rata (Unit) Biaya pemesanan (Rp) Biaya penyimpanan (Rp) Biaya Total (Rp) 1 12,000 6,000 50,000 1,800,000 1,850,000 2 6,000 3,000 100,000 900,000 1,000,000 3 4,000 2,000 150,000 600,000 750,000 4 3,000 1,500 200,000 450,000 650,000 5 2,400 1,200 250,000 360,000 610,000 6 2,000 1,000 300,000 300,000 600,000 7 1,714 857 350,000 257,100 607,100 8 1,500 750 400,000 225,000 625,000
  • 31. • Grafik 0 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000 1400000 1600000 1800000 2000000 1 2 3 4 5 6 7 8 Biaya pemesanan (Rp) Biaya penyimpanan (Rp) Biaya Total (Rp)
  • 32. Kasus II • PT. Murti Autoparts merupakan suatu perusahaan yg memproduksi komponen kendaraan bermotor. Perusahaan ini memerlukan material komponen sebanyak 30.000 unit selama satu tahun. Biaya pemesanan komponen itu Rp. 70.000 utk setiap kali pemesanan, tidak tergantung dari jumlah komponen yg dipesan. Biaya penyimpanan (per unit/tahun) sebesar 10 % dari nilai persediaan. Harga komponen Rp. 4.000 per unit. Tentukan jumlah pesanan yg paling ekonomis (EOQ).
  • 33. Tabel Simulasi : Frekuensi Pesanan (Unit) Jumlah Pesanan / Q (Unit) Persediaan Rata-rata /(Unit) Biaya Persediaan (Rp) Biaya Penyimpana n (Rp) Total Biaya (Rp) 1 30000 15000 70.000 6.000.000 6.070.000 2 15000 7500 140.000 3.000.000 3.140.000 3 4 5 2 Q
  • 34. Analisa dg FORMULA : • D = Jumlah kebutuhan barang (unit/tahun) • S = TOC = By pemesanan / Ordering Cost (rupiah/pesanan) • c = By penyimpanan (% thd nilai barang) • H = TCC = c x P = biaya penyimpanan (rupiah/unit/tahun) • Q = jumlah pemesanan (unit/pesanan) • F = frekuensi pemesanan • T = jarak waktu antar pesanan (tahun, hari) • TC / TIC = biaya total persediaan (rupiah/tahun) H DS Q 2*  EOQ dengan RUMUS : *Q D *F  *F kerjahari *T 
  • 36. • EOQ dpt dihitung : • Frekuensi Pesanan : • Jika 1 tahun = 365 hari, maka jangka waktu antar tiap pesanan unitQ 2000* 300 )50000)(12000)(2(  tahunkaliF Q D /6* 2000 12000 *  hariT pesananFrekuensi tahunperjahari 61* 6 365ker 
  • 37. PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN PERSEDIAAN Teori tradisional Teori EOQ Teori MRP Teori MRP II Teori ERP JIT
  • 38. TEORI TRADISIONAL Memaksimalkan laba mensyaratkan perlunya meminimalkan biaya yang berkaitan dengan persediaan Meminimalkan biaya pemesanan = menyimpan & memproduksi barang dalam jumlah yang besar Memininalkan biaya penyimpanan = memesan dalam jumlah kecil = intensitas pemesanan akan semakin sering dan meningkatkan biaya pemesanan Keseimbangan antara kedua hal ini membuat perusahaan menerapkan kebijakan yg efektif dalam hal menyimpan persediaan
  • 39. EOQ dengan Safety Stock • Jika perusahaan menetapkan jumlah minimum persediaan yang harus ada digudang (Safety Stock) maka jumlah barang yang ada di gudang: • Setiap kali jumlah persediaan mencapai Safety Stock maka perusahaan harus segera membeli sebesar EOQ • Persediaan digudang tidak pernah mencapai nol = EOQ + Safety Stock
  • 40. SAFETY STOCK : Safety Stock/Iron Stock yaitu persediaan minimal yang harus ada untuk menjamin kelancaran proses produksi akibat adanya kemungkinan kekurangan persediaan (out of stock). Adanya Safety stock/Iron Stock bahkan security stock sebagai sumber inefisiensi. Oleh karena itu sebisa mungkin persediaan minimal jumlahnya harus ditekan (seminimal mungkin) Out of Stock bisa terjadi karena beberapa hal : 1. Penggunaan bahan dasar di dalam proses produksi yang lebih besar dari pada yang diperkirakan sebelumnya. 2. Pesanan/pembelian bahan dasar tidak dapat tepat datang pada waktunya (atau lead time tidak terpenuhi/tidak tepat)
  • 41. Reorder Point (ROP) Reorder point adalah titik yang menunjukkan jumlah barang yang harus ada di gudang, sewaktu perusahaan harus mengadakan pemesanan lagi, sehingga penerimaan material yang dipesan itu tepat waktu dimana persediaan diatas safety stock sama dengan nol Safety stock adalah batas pengaman persediaan yang harus ada dalam gudang untuk menjaga kontinuitas produksi. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan besarnya Reorder point adalah : 1. Penggunaan selama tenggang waktu mendapatkan barang (procurement lead time). 2. Besarnya safety stock.
  • 42. Reorder Point (ROP) Reorder point = safety stock + penggunaan selama lead time Reorder point = Prosestase tertentu dr. Safety Stock + Kebutuhan Lead Time Lead Time = Penggunaan bahan baku selama tenggang waktu mendapatkan barang.
  • 43. TEORI MRP I MRP merupakan metode perencanaan dan penjadwalan pesanan dan inventory untuk memperoleh material yang tepat dari sumber yang tepat, untuk penempatan yang tepat, dan pada waktu yang tepat.
  • 44. KOMPONEN MRP • Perencanaan dalam skala total bersifat jangka panjang yang kemudian dalam pelaksanaan nya dibuat secara lebih terperinci untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek. Jadwal Produksi Induk (Master Production Scheduling) • Daftar komponen, data lengkap mengenai bahan baku, dan urutan proses produksi yang diperlukan untuk membuat atau merakit satu unit produk. Struktur Produk (Bill Of Material / BOM) • Catatan tentang persediaan komponen digudang yang sudah dipesan. Catatan ini harus salalu uptu date atas transaksi-transaksi yang terjadi seperti penerimaan, pengeluaran, produk gagal, produk rusak, produk kadaluarsa untuk menghindadi kesalahan dalam pemrosesan. Catatan Daftar Persediaan (Inventory Records File)
  • 45. 45 Contoh BOM Daun Meja Kaki Palang Panjang Palang Pendek
  • 46. 46 Struktur Produk / Bill of Material Meja Kaki (4) Palang Panjang (2) Palang Pendek (2) Daun Meja (1) Rakitan Kaki (1)
  • 47. TEORI MRP II • MRP berevolusi menjadi MRP II (Manufacturing Resources Planning, yang melingkupi faktor tambahan seperti perencanaan jangka panjang, master schedulling, rough cut capacity planning dan shoop floor control. MRP I telah memasukan unsur pengawasan dan pelaporan. Setelah MRP I perusahaan menyadari bahwa banyak hal yang harus dipadukan antara lain keuangan, peramalan, sales order, analisa penjualan, distribusi, quality control serta sistem pelaporan dan pengawasan lebih lanjut. • MRP II - Berdasarkan MRP - Metode terkomputerisasi untuk perencanaan simultan terhadap semua sumber daya dalam sebuah perusahaan, meliputi financials, manufacturing dan manajemen distribusi.
  • 48. ENTERPRISES RESOURCES PLANNING (ERP) Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice dan akuntasi perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia.
  • 49. Keuntungan penggunaan ERP • Integrasi data keuangan Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik • Standarisasi Proses Operasi Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk • Standarisasi Data dan Informasi Menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan jenis bisnis yg berbeda-beda • Keuntungan yg bisa diukur Penurunan inventori, Penurunan tenaga kerja secara total, Peningkatan service level, Peningkatan kontrol keuangan, penurunan waktu yang di butuhkan untuk mendapatkan informasi
  • 50. * • Persediaan diperoleh dan dimasukkan dalam produksi tepat pada saat dibutuhkan. * • Tidak ada persediaan mengendap digudang * • Hal yang dibutuhkan: • 1. Sistem informasi persediaan dan produksi yang tepat • 2. Pembelian dengan efisiensi tinggi • 3. Pemasok yang dapat diandalkan • 4. Pengelolaan yang efisien JUST IN TIME (JIT)