SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
MANAJEMEN PERSEDIAAN
a. Pengertian Persediaan
Perusahaan yang melakukan usahanya dalam bidang pengolahan, komponen perusahaan
merupakan komponen pokok yang harus mendapatkan perhatian secara penuh. Perusahaan yang
kekurangan persediaan akan mengalami hambatan dalam proses produksinya. Sebaliknya
perusahaan yang kelebihan persediaan menjadikan perusahaan tidak efisien, karena banyaknya
dana yang terikat dalam persediaan.
Dalam perusahaan manufaktur ada 3 jenis persediaan yaitu : 1) Persediaan Bahan Baku,
2) Persediaan Barang Dalam Proses dan 3) Persediaan Barang Jadi
1) Persediaan baha baku
Persediaan bahan baku dalam perusahaan ditentukan oleh beberapa faktor
yaitu :
a. Tingkat produksi
b. Fluktuasi karena faktor musim
c. Kelancaran Pasokan Bahan Baku
d. Efisiensi skedul pembelian
e. Pola proses produksi
2) Persediaan Barang Dalam Proses
Barang dalam proses adalah barang yang belum selesai dikerjakan yang masih
membutuhkan waktu untuk penyelesaian. Ada beberapa faktor yang menentukan tingkat
persediaan barang dalam proses antara lain :
a. Jangka waktu periode produksi
b. Keputusan membuat atau membli
c. Kompleksitas siklus produksi
2) Persediaan Barang Jadi
Persediaan barang jadi adalah barang yang sudah selesai dan siap ntuk dipaarkan. Faktor
yang menentukan besarnya arang jadi adalah :
a. Koordinasi bagian produksi dan bagian penjualan
b. Persyaratan penjualan dan kebijakan kredit
c. Tingkat Penjualan
b. Penentuan Pembelian yang Ekonomis
Formula yang digunakan untuk menentukan Economical Order Quantity adalah sebagai berikut :
EOQ 
2 RO
CP
EOQ = Kuantitas pemesanan yang paling ekonomis
O = Biaya pemesanan setiap kali pesan
R = Kebutuhan bahan tahunan
C = Presentase biaya simpan
P = Harga beli per unit persediaan
a. Biaya pesan Biaya yang diperlukan dari pemesanan sampai barang itu tiba di gudang
dan siap untuk digunakan
b. Biaya simpan adalah biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu yang ada umumnya
akan meningkat dengan meningkatnya persediaan yang disimpan
c. Stockout Cost yaitu biaya yang timbul karena tidak tersedianya bahan yang cukup
Formula tersebut dapat diterapkan jika dipenuhi empat asumsi dasar sebagai berikut : a)
Tingkat penjualan dapat diperkirakan, b) Penggunaan bahan yang konstan, c) Pemesanan dapat
dilakukan seketika, dan d) Pengiriman dapat dilakukan dengan cepat. Dalam kondisi kepastian,
asumsi bahwa pemesanan dapat dilakukan seketika juga pengiriman bahan, maka reorder
pointnya akan sama dengan nol.
Tetapi apabila pemesanan tidak dapat dilakukan seketika maka dapat ditentukan reorder
pointnya :
1. Tentukan tingkat penggunaan harian
2. Lead time adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan pemesanan sampai barang
diterima
3. Reorder point adalah pemakaian per hari kali lead time.
Reorder point akan meningkat sebesar safety stock, begitu juga biaya total persediaan
akan meningkat sebesar biaya simpan safety stock.
Contoh 1:
Kebutuhan bahan PT. “ BARITA “ selama 1 tahun 480.000 unit dengan harga per unit Rp 10,
Biaya pesan setiap kali pesan Rp Rp 60.000, Biaya simpan 40% dari nilai rata-rata persediaan.
Safety Stock 30.000 unit dan waktu tungu (lead time) selama 1/2 bulan. Hitunglah :
1. Hitung EOQ
2. Hitung ROP
Penyelesaian :
Perhitungan EOQ
EOQ= 2xRxO
CxP
EOQ= 2x480.000x60.000
10 x 0.40
EOQ= 14400000000
EOQ= 120.000 unit
Pembelian paling ekonomis tersebut dapat dibuktikan sebagai berikut :
Keterangan
Frekwensi pembelian
1X 2X 3X 4X 5X
Persediaan 480000 240000 160000 120000 96000
Rata-rata persdiaan 240000 120000 80000 60000 48000
Nilai persediaan 2400000 1200000 800000 600000 480000
Biaya pesan 60000 120000 180000 240000 300000
Biaya simpan 960000 480000 320000 240000 192000
Total biaya 1020000 600000 500000 480000 492000
ROP
Safety stock
Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa pembelian pada EOQ adalah pembelian yang
paling ekonomis, yang ditunjukkan total biaya pesan dan simpan yang paling rendah yaiti =
Rp 480.000.
Perhitungan ROP
ROP = Safety stock + Penggunaan selama masa tunggu
ROP = 30.000 + (480.000/12x0.5)
ROP = 30.000 + 20.000
ROP= 50.000 unit
20.000
30.000
0 ½ Bulan
Contoh 2:
PT. X menentukan persediaan besi untuk 10.000 unit, penjualan tahunan diperkirakan sebesar
5.000.000 unit. Biaya pembuatan produk Rp. 10.000/unit Biaya simpan adalah 40%. Biaya
penjadwalan sekali produksi Rp. 500.000
Ditanyakan :
a. Berapa skala produksi yang ekonomis (gunkan EOQ)
b. Berapa biaya persediaan total setiap tahun?
c. Jika persediaan besi diturunkan menjadi 5.000 unit bagaimana pengaruhnya terhadap biaya
persediaan?
d. Jika biaya penjadwalan sekali produksi menjadi sebesar Rp. 800.000 Berapakah kuantitas
produksi optimal ?
Jawab :
a. biaya produksi = harga beli
Biaya tetap production run dapat dilihat sebagai pesan :
R = 5.000.000 unit
P = Rp. 10.000
O = Rp. 500.000
C = 40%
EOQ 
2RO
CP
2(5.000.000)(500.000)
40%(10.000)
EOQ = 35.355 unit
b. Biaya persediaan tahunan
Frekuensi produksi = 5.000.000/35.355
= 141,42
Ordering Cost = Rp. 500.000 (141,42)
= Rp. 70.710.000
Carrying Cost = 35.355/2 + 10.000 = 27.678 unit
= 40% (Rp 10.000) (27.678)
= Rp. 110.712.000
Biaya total = Rp. 110.712.000 + Rp. 70.710.000 = Rp. 181.422.000
c. Rata-rata Persediaan
Biaya simpanan = 35.355/2 + 5.000 = 22.678 unit
= 40% (Rp. 10.000) (22.678)
= Rp. 90.712.000
Biaya total =Rp. 90.712.000 + Rp. 70.710.000
= Rp. 161.422.000
d. Jika biaya production run meang datangnjadi Rp. 800.000
EOQ 
2RO
CP
2(5.000.000) (800.000)
40% (10.000)
EOQ = 44,721 unit

More Related Content

What's hot

Kompartemen Bebas African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan, Jakarta, 16-17 Maret...
Kompartemen Bebas African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan, Jakarta, 16-17 Maret...Kompartemen Bebas African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan, Jakarta, 16-17 Maret...
Kompartemen Bebas African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan, Jakarta, 16-17 Maret...Tata Naipospos
 
Manajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdf
Manajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdfManajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdf
Manajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdfEmmyRindaIntanPradit
 
Kapital dalam pembangunan ekonomi
Kapital dalam pembangunan ekonomiKapital dalam pembangunan ekonomi
Kapital dalam pembangunan ekonomiyuniar putri
 
Kelas 12 smk_teknik_pemesinan_gerinda_5
Kelas 12 smk_teknik_pemesinan_gerinda_5Kelas 12 smk_teknik_pemesinan_gerinda_5
Kelas 12 smk_teknik_pemesinan_gerinda_5gigihastoto1
 
Budidaya enthok mudah dan sederhana
Budidaya enthok mudah dan sederhanaBudidaya enthok mudah dan sederhana
Budidaya enthok mudah dan sederhanaFitriHastuti2
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasionalNenta1005
 
Just In Time dan Sistem Kanban
Just In Time dan Sistem KanbanJust In Time dan Sistem Kanban
Just In Time dan Sistem KanbanAstika Nuryani
 
Bab perdagangan internasional
Bab perdagangan internasionalBab perdagangan internasional
Bab perdagangan internasionalZuyyina Afwa
 
Risiko Virus ASF, Rute Masuknya dan Dampak Ekonomi - Kementan, Tangerang, 14...
Risiko Virus ASF, Rute Masuknya dan Dampak Ekonomi  - Kementan, Tangerang, 14...Risiko Virus ASF, Rute Masuknya dan Dampak Ekonomi  - Kementan, Tangerang, 14...
Risiko Virus ASF, Rute Masuknya dan Dampak Ekonomi - Kementan, Tangerang, 14...Tata Naipospos
 
Intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi
Intensifikasi, ekstensifikasi  dan diversifikasiIntensifikasi, ekstensifikasi  dan diversifikasi
Intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasiHafshah Zuhairoh
 
Teori dasar pengendalian kualitas
Teori dasar    pengendalian kualitasTeori dasar    pengendalian kualitas
Teori dasar pengendalian kualitasdodi mulya
 
Bab 12 Sistem Kos Proses
Bab 12 Sistem Kos ProsesBab 12 Sistem Kos Proses
Bab 12 Sistem Kos ProsesTatag Wahyoe
 
Distribusi pendapatan nasional
Distribusi pendapatan nasionalDistribusi pendapatan nasional
Distribusi pendapatan nasionaldestaputranto
 
METODE-PENGUKURAN-PERAMALAN.ppt
METODE-PENGUKURAN-PERAMALAN.pptMETODE-PENGUKURAN-PERAMALAN.ppt
METODE-PENGUKURAN-PERAMALAN.pptCaiHejo
 
Unit 2 masalah ekonomi dan cara mengatasinya
Unit 2 masalah ekonomi dan cara mengatasinyaUnit 2 masalah ekonomi dan cara mengatasinya
Unit 2 masalah ekonomi dan cara mengatasinyaRandy Ikas
 

What's hot (20)

Em.13
Em.13Em.13
Em.13
 
Kompartemen Bebas African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan, Jakarta, 16-17 Maret...
Kompartemen Bebas African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan, Jakarta, 16-17 Maret...Kompartemen Bebas African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan, Jakarta, 16-17 Maret...
Kompartemen Bebas African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan, Jakarta, 16-17 Maret...
 
Manajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdf
Manajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdfManajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdf
Manajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdf
 
Kapital dalam pembangunan ekonomi
Kapital dalam pembangunan ekonomiKapital dalam pembangunan ekonomi
Kapital dalam pembangunan ekonomi
 
Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
Kelas 12 smk_teknik_pemesinan_gerinda_5
Kelas 12 smk_teknik_pemesinan_gerinda_5Kelas 12 smk_teknik_pemesinan_gerinda_5
Kelas 12 smk_teknik_pemesinan_gerinda_5
 
Perdagangan internasional
Perdagangan internasionalPerdagangan internasional
Perdagangan internasional
 
Budidaya enthok mudah dan sederhana
Budidaya enthok mudah dan sederhanaBudidaya enthok mudah dan sederhana
Budidaya enthok mudah dan sederhana
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasional
 
Just In Time dan Sistem Kanban
Just In Time dan Sistem KanbanJust In Time dan Sistem Kanban
Just In Time dan Sistem Kanban
 
Bab perdagangan internasional
Bab perdagangan internasionalBab perdagangan internasional
Bab perdagangan internasional
 
Risiko Virus ASF, Rute Masuknya dan Dampak Ekonomi - Kementan, Tangerang, 14...
Risiko Virus ASF, Rute Masuknya dan Dampak Ekonomi  - Kementan, Tangerang, 14...Risiko Virus ASF, Rute Masuknya dan Dampak Ekonomi  - Kementan, Tangerang, 14...
Risiko Virus ASF, Rute Masuknya dan Dampak Ekonomi - Kementan, Tangerang, 14...
 
RODENTA HAMA GUDANG
RODENTA HAMA GUDANG RODENTA HAMA GUDANG
RODENTA HAMA GUDANG
 
Intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi
Intensifikasi, ekstensifikasi  dan diversifikasiIntensifikasi, ekstensifikasi  dan diversifikasi
Intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi
 
Teori dasar pengendalian kualitas
Teori dasar    pengendalian kualitasTeori dasar    pengendalian kualitas
Teori dasar pengendalian kualitas
 
Bab 12 Sistem Kos Proses
Bab 12 Sistem Kos ProsesBab 12 Sistem Kos Proses
Bab 12 Sistem Kos Proses
 
Distribusi pendapatan nasional
Distribusi pendapatan nasionalDistribusi pendapatan nasional
Distribusi pendapatan nasional
 
METODE-PENGUKURAN-PERAMALAN.ppt
METODE-PENGUKURAN-PERAMALAN.pptMETODE-PENGUKURAN-PERAMALAN.ppt
METODE-PENGUKURAN-PERAMALAN.ppt
 
Unit 2 masalah ekonomi dan cara mengatasinya
Unit 2 masalah ekonomi dan cara mengatasinyaUnit 2 masalah ekonomi dan cara mengatasinya
Unit 2 masalah ekonomi dan cara mengatasinya
 
Teori perdagangan internasional modern
Teori perdagangan internasional modernTeori perdagangan internasional modern
Teori perdagangan internasional modern
 

Similar to Manajemen persediaan

PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.pptPPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.pptapriliadwis
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaanIsmha Mhanyun
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaanIsmha Mhanyun
 
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.pptBab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.pptridwaneffendi18
 
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptxPengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptxBeritaDunia3
 
Manajemen Keuangan: Persediaan
Manajemen Keuangan: PersediaanManajemen Keuangan: Persediaan
Manajemen Keuangan: PersediaanQuraeni Wardhany
 
8. Akuntansi Biaya Bahan Baku.pptx
8. Akuntansi Biaya Bahan Baku.pptx8. Akuntansi Biaya Bahan Baku.pptx
8. Akuntansi Biaya Bahan Baku.pptxHasrianiani7
 
Pengendalian Fasilitas dan Bahan
Pengendalian Fasilitas dan BahanPengendalian Fasilitas dan Bahan
Pengendalian Fasilitas dan BahanSobry Lhs
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaanLambok_siregar
 
Manajemen persediaan buat 1732011
Manajemen persediaan buat 1732011Manajemen persediaan buat 1732011
Manajemen persediaan buat 1732011Dhoi' D
 
Mengelola persediaan pada supply chain
Mengelola persediaan pada supply chainMengelola persediaan pada supply chain
Mengelola persediaan pada supply chainTaufik Arief Widodo
 
Metode Persediaan - Awaludin Siking.ppt
Metode Persediaan - Awaludin Siking.pptMetode Persediaan - Awaludin Siking.ppt
Metode Persediaan - Awaludin Siking.pptAwaludin Siking
 
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdf
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdfTM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdf
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdfdodikprakoso2
 
Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantityTito Riyanto
 
Bab 6 manajemen persediaan
Bab 6 manajemen persediaanBab 6 manajemen persediaan
Bab 6 manajemen persediaanDodi Suryadi
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaanIffa Tabahati
 
Modul praktikum-akuntansi-biaya
Modul praktikum-akuntansi-biayaModul praktikum-akuntansi-biaya
Modul praktikum-akuntansi-biayaaninabil08
 

Similar to Manajemen persediaan (20)

PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.pptPPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.pptBab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
 
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptxPengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
 
Manajemen Keuangan: Persediaan
Manajemen Keuangan: PersediaanManajemen Keuangan: Persediaan
Manajemen Keuangan: Persediaan
 
8. Akuntansi Biaya Bahan Baku.pptx
8. Akuntansi Biaya Bahan Baku.pptx8. Akuntansi Biaya Bahan Baku.pptx
8. Akuntansi Biaya Bahan Baku.pptx
 
Pengendalian Fasilitas dan Bahan
Pengendalian Fasilitas dan BahanPengendalian Fasilitas dan Bahan
Pengendalian Fasilitas dan Bahan
 
Akuntansi Biaya 7.pdf
Akuntansi Biaya 7.pdfAkuntansi Biaya 7.pdf
Akuntansi Biaya 7.pdf
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 
AKUNTNASI BIAYA
AKUNTNASI BIAYAAKUNTNASI BIAYA
AKUNTNASI BIAYA
 
Manajemen persediaan buat 1732011
Manajemen persediaan buat 1732011Manajemen persediaan buat 1732011
Manajemen persediaan buat 1732011
 
Mengelola persediaan pada supply chain
Mengelola persediaan pada supply chainMengelola persediaan pada supply chain
Mengelola persediaan pada supply chain
 
Metode Persediaan - Awaludin Siking.ppt
Metode Persediaan - Awaludin Siking.pptMetode Persediaan - Awaludin Siking.ppt
Metode Persediaan - Awaludin Siking.ppt
 
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdf
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdfTM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdf
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdf
 
Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantity
 
Bab 6 manajemen persediaan
Bab 6 manajemen persediaanBab 6 manajemen persediaan
Bab 6 manajemen persediaan
 
MO II Inventory
MO II InventoryMO II Inventory
MO II Inventory
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Modul praktikum-akuntansi-biaya
Modul praktikum-akuntansi-biayaModul praktikum-akuntansi-biaya
Modul praktikum-akuntansi-biaya
 

Recently uploaded

pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsSOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsedyardy
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1YudiPradipta
 

Recently uploaded (12)

pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsSOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1
 

Manajemen persediaan

  • 1. MANAJEMEN PERSEDIAAN a. Pengertian Persediaan Perusahaan yang melakukan usahanya dalam bidang pengolahan, komponen perusahaan merupakan komponen pokok yang harus mendapatkan perhatian secara penuh. Perusahaan yang kekurangan persediaan akan mengalami hambatan dalam proses produksinya. Sebaliknya perusahaan yang kelebihan persediaan menjadikan perusahaan tidak efisien, karena banyaknya dana yang terikat dalam persediaan. Dalam perusahaan manufaktur ada 3 jenis persediaan yaitu : 1) Persediaan Bahan Baku, 2) Persediaan Barang Dalam Proses dan 3) Persediaan Barang Jadi 1) Persediaan baha baku Persediaan bahan baku dalam perusahaan ditentukan oleh beberapa faktor yaitu : a. Tingkat produksi b. Fluktuasi karena faktor musim c. Kelancaran Pasokan Bahan Baku d. Efisiensi skedul pembelian e. Pola proses produksi 2) Persediaan Barang Dalam Proses Barang dalam proses adalah barang yang belum selesai dikerjakan yang masih membutuhkan waktu untuk penyelesaian. Ada beberapa faktor yang menentukan tingkat persediaan barang dalam proses antara lain : a. Jangka waktu periode produksi b. Keputusan membuat atau membli c. Kompleksitas siklus produksi 2) Persediaan Barang Jadi Persediaan barang jadi adalah barang yang sudah selesai dan siap ntuk dipaarkan. Faktor yang menentukan besarnya arang jadi adalah : a. Koordinasi bagian produksi dan bagian penjualan
  • 2. b. Persyaratan penjualan dan kebijakan kredit c. Tingkat Penjualan b. Penentuan Pembelian yang Ekonomis Formula yang digunakan untuk menentukan Economical Order Quantity adalah sebagai berikut : EOQ  2 RO CP EOQ = Kuantitas pemesanan yang paling ekonomis O = Biaya pemesanan setiap kali pesan R = Kebutuhan bahan tahunan C = Presentase biaya simpan P = Harga beli per unit persediaan a. Biaya pesan Biaya yang diperlukan dari pemesanan sampai barang itu tiba di gudang dan siap untuk digunakan b. Biaya simpan adalah biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu yang ada umumnya akan meningkat dengan meningkatnya persediaan yang disimpan c. Stockout Cost yaitu biaya yang timbul karena tidak tersedianya bahan yang cukup Formula tersebut dapat diterapkan jika dipenuhi empat asumsi dasar sebagai berikut : a) Tingkat penjualan dapat diperkirakan, b) Penggunaan bahan yang konstan, c) Pemesanan dapat dilakukan seketika, dan d) Pengiriman dapat dilakukan dengan cepat. Dalam kondisi kepastian, asumsi bahwa pemesanan dapat dilakukan seketika juga pengiriman bahan, maka reorder pointnya akan sama dengan nol. Tetapi apabila pemesanan tidak dapat dilakukan seketika maka dapat ditentukan reorder pointnya : 1. Tentukan tingkat penggunaan harian 2. Lead time adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan pemesanan sampai barang diterima 3. Reorder point adalah pemakaian per hari kali lead time. Reorder point akan meningkat sebesar safety stock, begitu juga biaya total persediaan akan meningkat sebesar biaya simpan safety stock.
  • 3. Contoh 1: Kebutuhan bahan PT. “ BARITA “ selama 1 tahun 480.000 unit dengan harga per unit Rp 10, Biaya pesan setiap kali pesan Rp Rp 60.000, Biaya simpan 40% dari nilai rata-rata persediaan. Safety Stock 30.000 unit dan waktu tungu (lead time) selama 1/2 bulan. Hitunglah : 1. Hitung EOQ 2. Hitung ROP Penyelesaian : Perhitungan EOQ EOQ= 2xRxO CxP EOQ= 2x480.000x60.000 10 x 0.40 EOQ= 14400000000 EOQ= 120.000 unit Pembelian paling ekonomis tersebut dapat dibuktikan sebagai berikut : Keterangan Frekwensi pembelian 1X 2X 3X 4X 5X Persediaan 480000 240000 160000 120000 96000 Rata-rata persdiaan 240000 120000 80000 60000 48000 Nilai persediaan 2400000 1200000 800000 600000 480000 Biaya pesan 60000 120000 180000 240000 300000 Biaya simpan 960000 480000 320000 240000 192000 Total biaya 1020000 600000 500000 480000 492000
  • 4. ROP Safety stock Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa pembelian pada EOQ adalah pembelian yang paling ekonomis, yang ditunjukkan total biaya pesan dan simpan yang paling rendah yaiti = Rp 480.000. Perhitungan ROP ROP = Safety stock + Penggunaan selama masa tunggu ROP = 30.000 + (480.000/12x0.5) ROP = 30.000 + 20.000 ROP= 50.000 unit 20.000 30.000 0 ½ Bulan Contoh 2: PT. X menentukan persediaan besi untuk 10.000 unit, penjualan tahunan diperkirakan sebesar 5.000.000 unit. Biaya pembuatan produk Rp. 10.000/unit Biaya simpan adalah 40%. Biaya penjadwalan sekali produksi Rp. 500.000 Ditanyakan : a. Berapa skala produksi yang ekonomis (gunkan EOQ) b. Berapa biaya persediaan total setiap tahun? c. Jika persediaan besi diturunkan menjadi 5.000 unit bagaimana pengaruhnya terhadap biaya persediaan? d. Jika biaya penjadwalan sekali produksi menjadi sebesar Rp. 800.000 Berapakah kuantitas produksi optimal ? Jawab :
  • 5. a. biaya produksi = harga beli Biaya tetap production run dapat dilihat sebagai pesan : R = 5.000.000 unit P = Rp. 10.000 O = Rp. 500.000 C = 40% EOQ  2RO CP 2(5.000.000)(500.000) 40%(10.000) EOQ = 35.355 unit b. Biaya persediaan tahunan Frekuensi produksi = 5.000.000/35.355 = 141,42 Ordering Cost = Rp. 500.000 (141,42) = Rp. 70.710.000 Carrying Cost = 35.355/2 + 10.000 = 27.678 unit = 40% (Rp 10.000) (27.678) = Rp. 110.712.000 Biaya total = Rp. 110.712.000 + Rp. 70.710.000 = Rp. 181.422.000 c. Rata-rata Persediaan Biaya simpanan = 35.355/2 + 5.000 = 22.678 unit = 40% (Rp. 10.000) (22.678) = Rp. 90.712.000 Biaya total =Rp. 90.712.000 + Rp. 70.710.000 = Rp. 161.422.000 d. Jika biaya production run meang datangnjadi Rp. 800.000 EOQ  2RO CP 2(5.000.000) (800.000) 40% (10.000) EOQ = 44,721 unit