Teks tersebut membahas beberapa teori sosiologi modern dan postmodern, yaitu teori struktural fungsionalisme, neofungsionalisme, dan teori konflik. Teori-teori tersebut membahas tentang bagaimana masyarakat berfungsi dan berubah, serta menekankan peran konflik dalam masyarakat.
3. Fungsionalisme Struktural / Struktural
Fungsionalisme
Teori Struktural Fungsional mengasumsikan bahwa masyarakat
merupakan sebuah sistem yang terdiri dari berbagai bagian yang
saling berhubungan. Bagian-bagian tersebut berfungsi dalam
segala kegiatan yang dapat meningkatkan kelangsungan hidup dari
sistem.
4. Teori Fungsionalisme Struktural menekankan
kepada keteraturan dan mengabaikan konflik
dan perubahan-perubahan dalam masyarakat.
Konsep utamanya adalah fungsi, disfungsi,
fungsi laten, fungsi manifest dan keseimbangan.
5. Tokoh-tokoh yang pertama kali mencetuskan
fungsional yaitu August Comte, Emile Durkheim dan
Herbet Spencer.
Teori fungsional ini menganut faham positivisme,
yaitu suatu ajaran yang menyatakan bahwa spesialisasi
harus diganti dengan pengujian pengalaman secara
sistematis. Sehingga dalam melakukan pengkajian
haruslah mengikuti aturan ilmu pengetahuan alam.
6. Inti dari Fungsionalisme Struktural
1. Teori Stratifikasi Fungsional dan Kritiknya (Kingsley Davis & Wilbert
Moore 1945)
Menurut mereka startifikasi adalah suatu fenomena universal dan
penting. Dan startifikasi juga merupakan suatu keharusan fungsional.
Fungsional membagi stratifikasi menjadi 2 masalah, yaitu:
• Bagaimana cara masyarakat menanamkan kepada individu yang
“tepat” keinginan untuk mengisi posisi tertentu
• Setelah individu berada dalam posisis yg tepat bagaimana cara
masyarakat menanamkan keinginan pada mereka untuk
memenuhi persyaratan posisi mereka.
7. Masalah dalam penempatan sosial yang terjadi pada Stratifikasi:
1. Posisi tertentu lebih menyenangkan untuk diduduki ketimbang posisi yang
lain
2. Posisi tertentu lebih penting untuk menjaga kelangsungan hidup
masyarakat ketimbang posisi yang lain
Posisi-posisi sosial yang berbeda memerlukan bakat & kemampuan yang
berbeda pula.
Menurut Davis & Moore masyarakat yang berada dalam posisis yang tinggi
dianggap kurang menyenangkan tetapi lebih penting untuk kelangsungan
masyarakat & membuat masyarakat menjadi lebi tekun. Sedangkan masyrakat
yang posisinya rendah lebih menyenangkan namun kurang penting & tidak
begitu memerlukan bakat kemampuan yang besar.
8. Kritik terhadap teori startifikasi struktural
fungsional ini adalah adanya individu-individu
yang berusaha untuk terus melanggengkan
posisi istimewa orang-orang yang sudah
memiliki kekuasaan, prestise dan uang.
9. 2. Fungsionalisme Struktural Talcott Parsons
Talcott Parsons melahirkan teori fungsional tentang
perubahan. Dalam teorinya Parsons menganalogikan perubahan
sosial dalam masyarakat seperti halnya pertumbuhan pada
makhluk hidup.
Ketika masyarakat berubah, masyarakat akan tumbuh dengan
kemampuan yang lebih baik untuk menanggulangi permasalahan
hidupnya. Parsons merupakan ahli yang optimis memandang
perubahan.
10. Skema sistem tindakan yang disebut AGIL. Talcott Parsons
• Adaptation / Adaptasi
• Goal Attainment / Pencapaian Tujuan
• Integration / Integrasi
• Latency / Latensi atau Pemeliharaan Pola
Cara untuk membentuk sistem yaitu:
• Sistem organisme biologis : berhubungan dengan fungsi adaptasi
• Sistem kepribadian: Menggerakkan seluruh sumber daya untuk mencapai
tujuan.
• Sistem sosial: berhubungan dengan fungsi integrasi dengan mengontrol
komponen-komponen pembentuk masyarakat.
• Sistem kebudayaan: berhubungan dengan fungsi pemeliharaan
11. NeoFungsionalisme
Neofungsionalisme dibentuk karena terjadinya kemerosotan dari teori
Fungsionalisme Struktural. Neofungsionalisme juga adalah suatu pembaruan,
perluasan dan perbaikan dari Fungsionalisme Struktural.
Kelemahan fungsionalisme struktural Parsons yang perlu diatasi oleh
Neofungsionalisme menurut menurut Alexander, adalah:
• Anti-individu;
• Antagonisme terhadap perubahan;
• Konservatisme;
• Idealisme; dan
• Anti-empiris.
Alexander sendiri membuat teori untuk mengatasi atau sebagai jalan keluar
permasalahan tersebut namun sayang teori yang telah dibuatnya tidak cukup berhasil
sebab mirip dengan teori tindakan sosial Bailey yang dikenal dalam teori antropologi.
12. Orientasi Dasar Neofungsionalisme Menurut Alexander:
1. Neofungsionalisme bekerja dengan model masyarakat deskriptif. Jadi
neofungsionalisme bersifat terbuka dan plural
2. Neofungsionalisme memusatkan perhatian sama besarnya dengan
tindakan dan keteraturan
3. Neofungsionalisme tetap memperhatikan masalah integrasi
4. Neofungsionalisme tetap menerima penekanan Parsonsian tradisional
seperti kepribadian, kultur, dan sistem sosial
5. Neofungsionalisme memusatkan perhatian pada perubahan sosial dalam
proses diferensiasi dalam sistem sosial, kultura dan kepribadian.
13. Teori Konflik
Teori konflik merupakan teori yang berperan menentang teori
Fungsionalisme struktural. Tokoh dalam teori ini adalah Ralf
Dahrendorf.
Dahrendorf berpendapat bahwa masyarakat memiki 2 wajah yaitu
konflik dan konsensus.
Teori Konflik melihat bahwa setiap elemen atau institusi
memberikan sumbangan terhadap disintegerasi sosial.
14. 1. Otoritas
Dahrendorf mengatakan otoritas tidak terletak
dalam diri individu, tetapi didalam posisi.
Otoritas dalam setiap asosiasi bersifat dikotomi.
Kepentingan juga termasuk dalam teori
konfliknya Dahrendorf.