Teori stratifikasi sosial-fungsional menjelaskan bahwa stratifikasi sosial diperlukan untuk memotivasi individu menduduki posisi yang penting untuk kelangsungan masyarakat meski kurang menyenangkan, dengan memberikan hadiah seperti penghasilan dan prestise yang tinggi. Teori ini mendapat kritik karena tidak semua posisi penting mendapat imbalan setinggi itu, dan banyak orang yang mampu tetapi tidak pernah diber
3. Teori yang menjelaskan terjadinya stratifikasi sosial
dalam perspektif konflik dan fungsional
Teori Stratifikasi Sosial
Terdapat beberapa teori mengenai stratifikasi sosial :
1. Teori Stratifikasi Sosial-Fungsional
Teori stratifikasi sosial merupakan teori sosial yang
diintrodusir dan dikembangkan oleh Kingsley Davis dan
Wilbert Moore (1945). Mereka memandang stratifikasi
sosial sebagai sesuatu yang universal dan bagi mereka tidak
ada masyarakat yang tidak terstratifikasi, karena masyarakat
memerlukan sistem semacam itu dan terwujud dalam
sistem stratifikasi. Stratifikasi sebagai struktur, dengan
menegaskan bahwa stratifikasi tidak berarti individu dalam
sistem stratifikasi namun sebagai sistem posisi.
4. Dalam hal ini Davis dan Moore tidak menekankan
bagaimana mendapatkan posisi atau kedudukan itu dalam
masyarakat, akan tetapi menekankan pada bagaimana cara
posisi tertentu mempengaruhi tingkat prestise dalam
masyarakat.
Persoalan krusial dalam stratifikasi sosial-fungsional adalah
bagaimana masyarakat memotivasi dan menempatkan
individu pada posisi/kedudukannya yang tepat di
masyarakat, dan bagaimana masyarakat menanamkan
motivasi kepada individu untuk memenuhi persyaratan
dalam mengisi posisi tersebut.
5. Penempatan sosial yang tepat dalam
masyarakat seringkali menjadi masalah
karena :
Posisi tertentu lebih menyenangkan dari
pada posisi yang lain.
Posisi tertentu lebih penting untuk
menjaga kelangsungan hidup masyarakat
dari posisi yang lain.
Posisi-posisi sosial yang berbeda
memerlukan bakat dan kemampuan yang
berbeda pula.
·
6. Dari ketiga hal di atas Davis dan Moore lebih
memberikan perhatian pada posisi yang
penting dalam masyarakat untuk menjaga
kelangsungan hidup masyarakat. Ini merupakan
posisi yang lebih tinggi tingkatannya dalam
stratifikasi masyarakat yang memerlukan bakat
dan kemampuan terbaik meski dianggap
kurang menyenangkan.
7. Oleh karena itu masyarakat harus memberikan
penghargaan yang terbaik (award) bagi individu
yang menduduki posisi ini agar dapat bekerja
dengan tekun. Sebaliknya posisi-posisi lainnya
dianggap lebih rendah dalam stratifikasi
masyarakat, kurang penting, dan tidak terlalu
memerlukan bakat dan kemampuan terlalu besar
namun menyenangkan.
8. Selain itu masyarakat tidak terlalu menuntut
individu yang menduduki posisi rendah ini untuk
malaksanakan kewajiban mereka dengan tekun.
Individu yang berada di puncak stratifikasi harus
menerima hadiah/imbalan yang memadai dari
fungsi yang dilaksanakannya itu dalam bentuk
prestise yang tinggi, gaji besar, dan kesenangan
yang cukup. Ini untuk meyakinkan bahwa individu
mau menduduki posisi yang tinggi itu dalam
masyarakat.
9. 2. Teori Evolusioner-Fungsionalis (Talcott Parsons)
Teori ini menjelaskan bahwa evolusi sosial secara umum terjadi
karena sifat kecenderungan masyarakat untuk berkembang yang
disebut sebagai kapasitas adaptif. Kapasitas adaptif adalah
kemampuan masyarakat untuk merespon lingkungan dan
mengatasi berbagai masalah yang selalu dihadapi manusia
sebagai makhluk sosial. Timbulnya stratifikasi sebagai aspek
penting dalam evolusi akibat meningkatnya kapasitas adaptif
dalam kehidupan sosial.
10. Beberapa kelemahan teori Parsons :
Konsep tentang kapasitas adaptif sangat
diragukan. Parsons berpendapat bahwa semakin
kontemporer dan kompleks masyarakat, semakin
unggul efektivitas etnosentrisme. Padahal semakin
kontemporer masyarakat maka mekanisme
adaptifnya berbeda dari masyarakat terdahulu.
Parsons tidak melihat sisi negatif dari stratifikasi
sosial yang mungkin berpengaruh.
11. 3. Teori Surplus (derdasarkan teori konflik)
Teori surplus dikemukakan oleh Gerhard Lenski. Teori
ini berorientasi materialistis dan berdasarkan teori
konflik. Teori konflik menegaskan dominasi beberapa
kelompok sosial tertentu oleh kelompok sosial yang
lain, melihat tatanan didasarkan atas manipulasi dan
kontrol oleh kelompok dominan, dan melihat
perubahan sosial terjadi secara cepat dan tidak
teratur ketika kelompok subordinat menggeser
kelompok dominan. Teori konflik yang bertentangan
dengan teori Parsons, berasumsi bahwa manusia
adalah makhluk yang mementingkan diri sendiri dan
selalu berusaha untuk mensejahterakan dirinya.
12. Kesamaan dasar dapat terjadi dalam masyarakat dimana
kerjasama menjadi hal yang esensial dalam mencapai
kepentingan individu. Jika terjadi surplus, perebutan
tidak dapat dihindari dan surplus akhirnya dikuasai oleh
individu atau kelompok yang paling berkuasa.
Besarnya surplus ditentukan oleh kemampuan
teknologi. Teori surplus dapat dirumuskan : kemajuan
teknologi----meningkatnya produktivitas ekonomi----
terbentuknya surplus ekonomi----perjuangan untuk
menguasai surplus----timbulnya stratifikasi sosial----
makin meningkatnya produktivitas sosial----makin
meningkatnya stratifikasi.
13. 4. Teori Kelangkaan (berdasarkan teori konflik)
Teori kelangkaan yang merupakan devasi
pemikiran Michael Hammer, Morton Fried dan
Rac Lesser. Teori kelangkaan beranggapan bahwa
penyebab timbulnya stratifikasi adalah tekanan
jumlah penduduk. Tekanan penduduk yang
semakin besar menyebabkan semakin kuatnya
egoisme dalam pemilikan tanah, dan hubungan
produksi (dalam pemikiran Marxisme) telah
menghilangkan apa yang disebut sebagai
pemilikan bersama.
14. Perbedaan akses terhadap sumber daya muncul dan
suatu kelompok memaksa kelompok lainnya bekerja
keras untuk menghasilkan surplus ekonomi melebihi apa
yang dibutuhkan. Dengan meningkatnya tekanan
penduduk dan teknologi, perbedaan akses terhadap
sumber daya makin nyata dan stratifikasi semakin
intensif dengan dorongan politik yang semakin besar.
15. Previlage atau hak-hak istimewa yang diterima
individu yang menduduki stratifikasi struktural yang
tinggi dari masyarakat. Dan hal ini akan
melanggengkan posisi istimewa orang-orang yang
telah memiliki kekuasaan, prestise, dan uang. Karena
orang-orang ini berhak mendapatkan hadiah/imbalan
seperti itu dari masyarakat demi kebaikan masyarakat
sendiri.
Teori stratifikasi sosial-fungsional mendapatkan Banyak
kritik, khususnya terkait dengan :
16. Ide tentang posisi fungsional yang berbeda-beda
arti pentingnya bagi masyarakat . Seperti Pengumpul
sampah meski dalam posisi rendah, tidak bergengsi
dan berpenghasilan kecil namun mungkin lebih
penting bagi kelangsungan hidup masyarakat di
banding dengan seorang manajer periklanan yang
berpenghasilan besar.
17. Imbalan yang lebih besar tidak selalu
berlaku untuk posisi yang lebih penting.
Perawat mungkin lebih penting daripada
seorang bintang film/sinetron. Tetapi
bintang film/sinetron lebih besar
kekuasaan/pengaruhnya, prestisenya, dan
penghasilannya dibandingkan dengan
seorang perawat.
18. Orang yang mampu menduduki posisi tinggi
sebenarnya tidak terbatas. Hanya saja banyak
orang yang terhalang secara struktural untuk
mencapai kedudukan tinggi di masyarakat
khususnya untuk mendapatkan pendidikan dan
pelatihan yang diperlukan untuk mencapai posisi
bergengsi itu meski memiliki kemampuan.
19. Dengan kata lain banyak orang yang
memiliki kemampuan namun tidak pernah
mendapatkan/diberikan kesempatan
untuk menunjukkan kemampuannya.
Mereka yang berada pada posisi tinggi
mempunyai kepentingan tersembunyi
untuk mempertahankan agar jumlah
mereka tetap kecil, dan kekuasaan serta
pendapatan mereka tetap tinggi.
20. Teori ini menyatakan bahwa struktur sosial yang
terstratifikasi sudah ada sejak masa lalu, maka ia akan
tetap ada di masa datang. Padahal ada kemungkinan
bahwa masyarakat di masa depan akan ditata menurut
cara lain tanpa stratifikasi.
21. Kita tidak harus menawarkan kepada
orang kekuasaan, prerstise dan uang untuk
membuat mereka mau menduduki posisi
tingkat tinggi. Orang dapat sama-sama
termotivasi oleh kepuasan mengerjakan
pekerjaan yang baik atau oleh peluang yang
tersedia untuk malayani orang lain.
22. Adapun kelemahan terhadap Teori Stratifikasi
Struktural-Fungsional ialah :
- Teori ini menolak keberadaan masyarakat
tanpa kelas pada waktu kapanpun.
- Teori ini melanggengkan orang yang pada
keadaan awal telah memiliki kekuasaan, prestise
dan uang.
- Posisi penting yang disebutkan dalam teori ini
merupakan sesuatu yang relatif satu dengan
yang lain.