1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyusunan paper ini diawali dengan adanya beberapa asumsi dasar yang
menganalogikan setiap masyarakat merupakan suatu struktur unsur yang relative
gigih dan stabil yang mana struktur tersebut dapat berintegrasi dengan baik. Setiap
struktur sosial yang berfungsi didasarkan pada konsensus mengenai nilai di
kalangan para anggotanya dan mempunyai fungsi memberikan sumbangan pada
terpeliharanya masyarakat sebagai suatu sistem.
Sebagai langkah untuk memahami pola-pola, kategorisasi
(pengelompokan) dan memahami arah pemikiran seorang individu dalam
menghadapi persoalan hidupnya kita membutuhkan teori. Namun hal tersebut
tidak berarti bahwa teori hanya digunakan oleh kalangan expert saja. Bahkan
manusia awam sekalipun pasti tidak lepas dari kerangka mitos, dan pandangan
subjektif dalam menghadapi kenyataan hidupnya. Secara umum dalam
mempelajari ilmu tentang masyarakat, ada beberapa perspektif teori agung yang
umum digunakan dalam melihat realitas. Perspektif ini menganalogikan
masyarakat sebagai tubuh (biologis) dengan masing-masing bagian memerankan
fungsi tertentu dan melihat masyarakat sebagai susunan bagian-bagian yang saling
berhubungan dan bekerjasama dalam memelihara stabilitas dalam masyarakat.
Selain itu pula memandang masyarakat sebagai suatu jaringan kelompok
yang bekerjasama secara terorganisasi. Jaringan kelompok tersebut bekerja dalam
suatu cara yang relatif teratur berdasarkan aturan dan nilai yang dianut oleh
2. sebagian besar masyarakat. Dan untuk mencapai sistem kerja tersebut maka setiap
kelompok dalam masyarakat akan melaksanakan tugas tertentu secara kontinu.
Tugas tersebut merupakan cerminan dari apa yang disebut sebagai fungsional.
1.2 Rumusan Masalah
Untuk membuat paper ini menjadi lebih menarik dan dapat menjadi
masukan yang bernilai bagi pembaca. Saya rumuskan dua masalah yang
akan dibahas. Pertama, bagaimanakah aplikasi dari narasi agung dalam
perspektif modernisasi dikaitkan dengan filsafat? Dan yang kedua adalah
apakah perubahan social yang terjadi pada masyarakat modernisasi?
1.3 Tujuan
Tujuan paper ini untuk dipraktekkan dalam menjelaskan modernisasi.
Bahwa ada negara maju dan negara berkembang yang kesemuanya linear. Dan
inilah yang memicu kritik struktural fungsional dari teori lain yang masih dalam
satu paradigma fakta sosial, yakni struktural konflik bahwa evolusi menuju tertib
sosial, kohesi, integrasi, harmoni dan solidaritas tidak melihat kemungkinan
terjadinya perubahan sosial di masyarakat.
Di lain hal juga menjelaskan pengaruh pemikiran naturalisme (melihat
semua hal yang ada di dunia ada sebabnya). Rasionalisme yang berasumsi bahwa
manusia mempunyai akal untuk menjelaskan sebab-sebab sesuatu.
Positivisme/empirisme yang berasumsi bahwa sesuatu dapat diobservasi dan
diukur secara empiris. Evolusi sosial, yang berasumsi bahwa proses dorongan
yang perubahan dengan suatu pola tertentu. Social reform, asumsinya yakni suatu
3. perubahan kearah yang lebih baik melahirkan ide tentang perubahan yang bersifat
linear. Dan konformisme yang mengasumsikan bahwa setiap individu dalam
masyarakat akan menyesuaikan diri dengan kehendak umum.