SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
MANUSIA DAN 
PERADABAN 
PERTEMUAN PERTAMA 
SETELAH MID SEMESTER
A. PENGERTIAN ADAB DAN PERADABAN 
Kata “adab” menurut KUBI dapat diartikan 
sebagai “kesopanan, budi bahasa, dan tata 
krama”. 
Sedangkan kata “peradaban” adalah 
kemajuan lahir batin dari segi kebudayaan. 
Dengan demikian, konsep peradaban yang 
berasal dari kata “adab” bisa diartikan akhlak 
atau kesopanan serta kehalusan budi pekerti 
yang berhubungan erat dengan konsep nilai, 
moral, etika, dan estetika yang ada di 
masyarakat.
 Istilah peradaban sering dikaitkan dengan hasil 
kebudayaan masyarakat di masa lalu, tetapi 
sebenarnya tidak selalu demikian, melainkan 
dapat terjadi pada masa kini dan menjadi acuan 
bagi masyarakat dunia. 
Suatu bangsa yang sudah maju yang terpenting 
sudah menghasilkan satu atau beberapa unsur 
kebudayaan yang tinggi nilainya, dan unsur-unsur 
kebudayaan yang lain biasanya mendukung bagi 
perkembangan peradaban itu. 
Benda-benda yang dihasilkannya menunjukkan 
adanya kemampuan bangsanya dalam berkarya 
diakui oleh dunia sepanjang zaman. Beberapa 
negara yang telah memiliki peradaban yang tinggi: 
Yunani, Perancis, Inggris, Jerman, Amerika, 
Jepang, Cina, dan negara-negara lain yang 
memiliki kapasitas kemampuan berkarya tinggi.
Fairchild menyebutkan bahwa peradaban 
adalah kebudayaan yang berkembang 
mencapai tingkat tertentu yang tampak pada 
taraf intelektualitas, keindahan, teknologi, dan 
spiritual tertentu yang dihasilkan masyarakat. 
Sedangkan Koentjaraningrat menyebutkan 
bahwa peradaban atau civilization biasa 
dipakai untuk menyebut bagian-bagian dan 
unsur-unsur dari kebudayaan yang halus dan 
indah, seperti: kesenian, ilmu pengetahuan 
serta sopan santun dan sistem pergaulan 
yang kompleks dalam suatu masyarakat 
dengan struktur yang kompleks.
Dalam konteks pengertian di atas menunjukkan 
bahwa peradaban pada dasarnya merupakan 
bagian dari kebudayaan yang berkembang pada 
taraf yang tinggi. Bagian dari kebudayaan yang 
dimaksud adalah unsur-unsur kebudayaan itu 
sendiri. 
Unsur-unsur kebudayaan yang berkembang 
pada taraf yang tinggi tersebut tidak dapat 
meliputinya semuanya, namun masing-masing 
bangsa atau negara memiliki spesifikasi 
keunggulan sendiri-sendiri. Misalnya: 
perkembangan di bidang teknologi dan ilmu 
pengetahuan yang dimiliki oleh bangsa-bangsa 
seperti Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Cina, 
dan India.
Konteks peradaban manusia sebenarnya tidak 
cukup hanya dilihat dari kapasitas kemajuan 
teknologi dan bangunannya, melainkan juga perlu 
dilihat dari keteraturan masyarakatnya dalam 
menghadapi fenomena hidup dan kehidupan 
sehari-hari yang sangat kompleks persoalannya. 
Selain itu, juga dilihat peran manusia sebagai 
makhluk ciptaan tuhan sebagai makhluk individu 
dan makhluk sosial dalam menjalankan 
kewenangannya untuk mengolah alam dan juga 
menjaga dan melindunginya dari kerusakan. 
Sehingga cerminan dari masyarakat beradab 
harus dapat mengakomodasi beberapa komponen 
berikut: 
1) Memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang 
tinggi;
2) Masyarakatnya hidup secara teratur didasarkan 
pada nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan; 
3) Memiliki hasil seni yang tinggi nilainya. 
Dalam kapasitasnya sebagai makhluk yang 
beradab maupun masyarakat adab maka manusia 
harus mampu mewujudkan terbentuknya 
masyarakat yang dapat memenuhi ketiga dari 
komponen yang telah disebutkan di atas, sehingga 
akan tercipta kehidupan masyarakat yang berada 
dalam ketenangan, kenyamanan, ketentraman dan 
kedamaian. 
Dengan demikian, akan terwujudlah makna hakiki 
dari kehidupan manusia yang beradab, yaitu 
terwujudnya ketenangan, kenyamanan, 
ketentraman, dan kedamaian dalam kehidupan 
masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut tidaklah 
mudah, karena dasar terwujudnya manusia 
beradab dan masyarakat adab tidak sebatas 
pada tingkat kemajuan manusia secara fisik 
melainkan juga yang bersifat idealitas dan 
aktivitasnya. 
Peradaban yang semata-mata dilihat dari 
bangunan fisik dalam kenyataannya sering 
kali banyak memakan korban manusia. 
Misalnya, proses pembuatan candi 
Borobudur yang disinyalir dibangun dengan 
kerja paksa atau “kerja rodi”, sehingga 
memakan korban harkat dan martabat 
manusia, bahkan nyawa manusia.
Disamping itu, peradaban yang sebatas pada 
aspek ide dan aktivitas dalam kenyataannya juga 
dapat menginjak-injak harkat dan martabat 
manusia. Konsep-konsep ideologi yang digagas 
tanpa mempertimbangkan kepentingan harkat 
dan martabat manusia sering menimbulkan 
tindakan yang tidak manusiawi. 
Sebagai contoh, ideologi yang bersifat absolut 
yang berpihak pada kekuasaan raja yang 
melahirkan jiwa-jiwa feodalistik, ideologi liberalis 
yang berpihak kepada kepentingan kapitalis, dan 
ideologi yang hanya berpihak kepada 
kepentingan negara sehingga melahirkan paham 
komunis yang kurang memperhatikan hak-hak 
asasi manusia.
B. MASYARAKAT MADANI 
Istilah masyarakat madani digunakan dari 
kalangan muslim yang merujuk pada kisah 
Nabi Muhammad SAW ketika memimpin kota 
madinah, sebuah kota yang sebelumnya 
bernama Yastrib di wilayah Arab. Pada saat itu 
situasi kota sedang terjadi bencana 
kemasyarakatan, berbagai suku bangsa saling 
bermusuhan dan terjadi pertikaian. Kondisi ini 
mengundang Nabi Muhammmad SAW untuk 
mendamaikan mereka, dan akhirnya berhasil di 
damaikan sehingga dapat hidup berdampingan 
dengan baik.
Di kota tersebut Nabi Muhammad SAW 
berhasil membangun peradaban yang tinggi, 
sehingga nama kota Yastrib diganti menjadi 
Madinah. 
Menurut Nurcholis Madjid, seperti yang 
dikutip Rumadi dalam bukunya yang berjudul 
Paradigma Masyarakat Madani versus Civil 
Society, kata Madinah berasal dari bahasa 
Arab Madaniyah yang berarti peradaban, 
maka masyarakat madani memiliki asosiasi 
(tautan, pertalian atau pembentukan 
hubungan) dengan masyarakat beradab.
Menurut Rumadi dalam Hariyono, masyarakat 
madani adalah masyarakat yang telah 
mengenal, menghormati, dan melindungi hak-hak 
dasar manusia atau human rights 
warganya, yang kemudian dikenal dengan hak-hak 
sipil (civil rights). 
Sedangkan Affan Gaffar menafsirkan istilah 
masyarakat madani tidak lain adalah civil 
society, yang menekankan pengertian bahwa 
individu dan kelompok dalam masyarakat dapat 
saling berinteraksi dengan semangat toleransi. 
Di dalam ruang tersebut masyarakat dapat 
melakukan partisipasi dalam pembentukan 
kebijaksanaan publik dalam suatu negara.
 Civil Society adalah kondisi masyarakat yang 
diberi makna memiliki peradaban dan sering kali 
dikontoversikan dengan masyarakat yang tidak 
beradab atau barbarian. 
Gagasan adanya masyarakat madani memiliki 
arti penting bagi terwujudnya masyarakat adab 
di Indonesia, karena sifat kemajukan yang ada 
membutuhkan pribadi-pribadi manusia yang 
berjiwa besar dalam bertoleransi dan menerima 
keanekaragaman atau bentuk pluralisme yang 
ada. 
 Civil Society adalah sebuah gambaran 
masyarakat, baik secara individual maupun 
secara kelompok, dalam negara yang mampu 
berinteraksi dengan negara secara independen.
 Eisenstadt dalam hariyono menyebutkan adanya 
komponen-komponen tertentu sebagai syarat adanya 
civil society, antara lain yaitu: 
1. Memiliki otonomi 
Civil society haruslah sebuah masyarakat yang 
terlepas sama sekali dari pengaruh negara, melainkan 
terdapat suatu kemandirian dalam mengelola asosiasi 
yang terbentuk pada masyarakat, baik itu di bidang 
ekonomi, politik, maupun di bidang sosial. 
2. Memiliki akses terhadap lembaga negara 
 Individu maupun lembaga publik dapat melakukan 
partipasi politik dan menyalurkan pendapat dengan 
berbagai bentuk dan berbagai cara, misalnya menulis 
pikiran pembaca di media massa, menulis surat 
langsung kepada lembaga eksekutif, legilatif maupun 
yudikatif, unjuk rasa agar kasusnya diperhatikan oleh 
pemerintah dan diketahui publik, terlibat langsung 
maupun tidak langsung dalam organisasi politik yang 
ada.
3. Terdapat arena publik yang otonom 
 Arena publik adalah suatu ruang tempat warga negara 
mengembangkan dirinya secara maksimal dalam segala 
aspek kehidupan. Mereka dapat melakukan kegiatannya 
dengan leluasa antara negara dan masyarakat harus 
saling memberikan otoritas masing-masing. Negara 
tidak perlu bersikap sewenang-wenang terhadap 
masyarakat, sebaliknya masyarakat tidak perlu bersikap 
anarkis dan ilegal. 
4. Arena publik tersebut terbuka bagi semua lapisan 
masyarakat. 
 Masyarakat dapat mengetahui apa saja yang terjadi di 
sekitar lingkungan kehidupannya. Diskusi yang bersifat 
terbuka yang menyangkut masalah publik merupakan 
suatu keharusan, sehingga kebijaksanaan publik tidak 
hanya melibatkan sekelompok kecil orang.
C. TRADISI VERSUS MODERNISASI 
Manusia sebagai pencipta budaya menempatkan 
dirinya dalam kebiasaan-kebiasaan yang terpola 
secara lama menjadi sebuah tradisi. 
Tradisi sering diartikan sebagai adat kebiasaan 
yang dilakukan secara turun-temurun dan masih 
terus dilakukan di masyarakat. Masing-masing 
tempat atau suku memiliki tradisi yang berbeda-beda. 
Dalam alam pikiran mistis, antara manusia dan 
alam, baik itu alam metafisik, fisik, dan sosial 
merupakan satu kesatuan yang erat, serta saling 
ketergantungan.
Alam pemikiran mistis tersebut dalam 
perkembangannya membentuk pemahaman 
individu maupun kelompok masyarakat untuk 
berteologi atau mempercayai keyakinan-keyakinan 
tertentu akan adanya kebenaran kekuatan 
supernatural. 
Tradisi itu antara lain berupa keyakinan bahwa 
kelahiran, kematian, dan keselamatan berkaitan 
dengan eksistensi peristiwa kehidupan manusia 
yang harus diminta serta dihindari dengan 
perantara upacara-upacara. 
Penghormatan terhadap para leluhur, lambang-lambang 
pohon kehidupan , air, dan sebagainya 
menunjukkan sikap transedent (di luar segala 
kesanggupan manusia) yang menandakan adanya 
pengakuan atas kekuasaan-kekuasaan terhadap 
apa yang ada di atas dan di luar diri manusia.
Pewarisan terus-menerus atas tradisi tersebut 
melalui proses yang panjang serta membentuk 
adat-istiadat (customs), yang kemudian dinyatakan 
dalam bentuk pengetahuan praktis, kepercayaan 
atau religiusitas, dan nilai-nilai sosial. 
Oleh karenanya, tradisi memiliki sifat rigid (kaku), 
interpretasi, dan justification (pembenaran) yang 
bersifat supernatural. Dalam taraf kemampuan 
berpikir yang masih mistis, tradisi dipandang 
sebagai kebenaran yang bersifat tetap, abadi, dan 
tidak mudah berubah karena bersifat memaksa. 
Andai kata nilai-nilai tradisi tersebut mengalami 
perubahan, maka tradisi akan memandangnya 
sebagai perubahan yang bersumber dari kemauan 
Tuhan.
Dalam masyarakat tradisonal peran mitos 
menjadi penting. Mitos adalah cerita tentang 
kejadian atau peristiwa alam dan kehidupan 
manusia yang mampu memberikan pedoman 
dan arah tertentu kepada sikap sekelompok 
orang. 
Cerita tersebut dapat dituturkan tetapi dapat 
juga diungkapkan lewat kesenian seperti tari-tarian 
atau pementasan wayang. 
Dalam masyarakat modern, mitos dianggap 
sebagai rangkaian peristiwa atau cerita yang 
menghibur, karena dalam masyarakat modern 
mengedepankan konsep inovasi yang di dukung 
oleh aspirasi, rasionalitas, dan achievement 
motivation yang tinggi.
Kesadaran berinovasi akan menghasilkan 
kebudayaan baru yang berupa lahirnya 
teknologi dan penerapannya, perubahan 
struktur masyarakat dari sistem otoriter ke 
sistem egaliter, sikap mental untuk berprestasi 
dan maju, serta inovasi di berbagai bidang, 
antara lain: inovasi produksi kebutuhan hidup 
manusia, seni, pendidikan, dan iptek. 
Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa 
modernisasi adalah proses yang terjadi pada 
masyarakat untuk dapat melakukan inovasi, 
dengan di dukung oleh tingkat aspirasi, 
rasionalitas, dan achievement motivation.
D. PERADABAN DAN PROBLEMATIKANYA 
Seiring dengan perkembangan ilmu 
pengetahuan dan teknologi modern yang makin 
berkembang pesat. Peradaban manusia juga 
menandakan adanya perubahan-perubahan 
pola perilaku dalam menghadapi tantangan 
zaman, baik itu dari segi sosial maupun 
budayanya. Perubahan-perubahan yang terjadi 
ada yang bersifat positif dan ada pula yang 
bersifat negatif. 
Dampak yang bersifat positif antara lain dengan 
berkembangnya IPTEK maka segala 
kebutuhan manusia akan dengan mudah 
terbantu oleh sarana dan prasarana yang telah
Semua bentuk kemajuan yang terjadi tidak 
menutup kemungkinan adanya problem bagi 
kehidupan itu sendiri yang semakin kompleks. 
Dampak negatif dari perkembangan IPTEK yang 
sekarang ini antara lain adalah masalah-masalah 
yang terkait dengan kondisi sosial, politik, budaya, 
lingkungan, dan lain-lain. Misalnya di sektor 
lingkungan hidup, terjadinya pemanasan global 
banyak ditopang oleh limbah maupun asap pabrik 
serta bangunan-bangunan rumah kaca. 
Era globalisasi telah telah melanda semua penjuru 
dunia. Kekuatan global barat yang 
direpresentasikan dengan kekuatan gaya hidup 
barat (eropa dan amerika) telah jadi ikon budaya 
bagi dunia modern dan mengancam eksitensi 
budaya lokal.
Gaya hidup tersebut memiliki ciri-ciri, yaitu: (1) 
gaya hidup instan; (2) pola pikir linier (pola pikir 
untuk mencapai suatu tujuan tertentu) ;dan (3) 
lahirnya paham post-modern yang memunculkan 
pola pikir zig-zag (paham yang menginginkan 
kebebasan tanpa ada batasan dan tanpa ada 
aturan yang menghalangi). Gaya hidup global 
tersebut mulai tampak saat masuknya produk-produk 
instan seperti: coca-cola, Mc Donald, 
Kentucky, gaya hidup hedonisme (memuja 
kesenangan, besenang-senang). 
 Nilai-nilai sosial budaya global tersebut belum 
tentu cocok untuk masyarakat Indonesia. Kondisi 
masyarakat Indonesia yang masih dalam taraf 
negara berkembang belum siap menerima nilai-nilai 
budaya baru yang umumnya dari barat.
Perubahan sosial yang terjadi dewasa ini 
banyak dipengaruhi oleh peradaban manusia 
yang didasarkan pada indikator zaman 
sebagai berikut: 
1) Perkembangan IPTEK yang pesat; 
2) Perkembangan informasi dan komunikasi 
yang canggih; 
3) Isu politik ekonomi pasar bebas yang 
cenderung kapitalistik; 
4) Isu globalisasi dan pengaruhnya terhadap 
gaya hidup; 
5) Pertambahan penduduk yang belum 
terkendali.
Peradaban manusia yang sudah serba 
elektronik dan mekanik telah mempengaruhi 
cara berpikir manusia yang mekanik pula. 
Semua peralatan di desain untuk 
mempermudah kerja manusia dengan bantuan 
mekanik dan elektrik, sehingga bantuan 
manusia pun sebatas tenga ahli. 
Kondisi ini secara sosial berdampak pada 
penguranga tenaga kerja, sehingga berdampak 
pada bertambahnya pengangguran yang dapat 
menimbulkan masalah sosial di masyarakat. 
Di sisi lain, peradaban manusia ditopang 
dengan sarana informasi dan komunikasi yang
Hal itu mempermudah manusia untuk 
mengakses segala informasi dan peristiwa dari 
belahan bumi manapun. Saling pengaruh antar 
budaya pun akan mudah terjadi, sehingga 
batas-batas nasionalisme pun menjadi 
menepis, pola-pola hidup lama yang semula 
jadi tradisi mulai terpinggirkan oleh gaya hidup 
baru dari luar. 
Dalam isu politik ekonomi barat tentang pasar 
bebas, mengakomodasi masuknya barang 
produksi dari manca negara ke negara lain 
dengan mudah. Kondisi ini menimbulkan 
persaingan usaha dalam negeri semakin ketat, 
sehingga dapat mempengaruhi produktivitas 
dunia usaha dalam negeri yang bisa
Isu globalisasi dan pengaruhnya dapat dilihat 
dari norma-norma dan nilai-nilai antar budaya 
dan bangsa saling berbenturan dan 
memperlihatkan dominasi kekuatan 
pengaruhnya bagi peradaban di muka bumi. 
Dominasi kekuatan tersebut sangat terasa 
pada level gaya hidup, yang di indonesia lebih 
menonjol pada gaya hidup pragmatisme 
(manfaat praktis) dan hedonisme. 
Fenomena lain yang juga menjadi problem 
serius bagi peradaban manusia adalah 
populasi jumlah penduduk dunia yang makin 
meningkat. Problema yang muncul adalah 
masalah kebutuhan pokok manusia yaitu 
ketersediaan pangan dan tempat tinggal serta
Semua problem kehidupan manusia di atas 
adalah bagian dari sebuah konsekuensi 
peradaban, yang dalam perkembangannya 
menuntut adanya dinamika dan perubahan-perubahan 
pola perilaku manusia itu sendiri. 
Perubahan pola perilaku yang terjadi pada 
diri manusia dalam taraf tertentu akan 
menjadi sebuah pembiasaan, sehingga akan 
membentuk suatu pola budaya tersendiri 
yang mempresentasikan adanya peradaban 
baru.
SEKIAN 
& 
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Riska Yuliatiningsih
 
manusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosialmanusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosial
Muhyi Nurrasyid
 
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaPerbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Adrian Ekstrada
 
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Doan Gabriel Silalahi
 
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasarMakalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
Ervina Cranberry's
 
Makalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiMakalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap Globalisasi
Cici Cweety
 

What's hot (20)

Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
 
Makalah multikulturalisme
Makalah multikulturalismeMakalah multikulturalisme
Makalah multikulturalisme
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
 
Kebudayaan Dan Masyarakat (materi kuliah sosiologi)
Kebudayaan Dan Masyarakat (materi kuliah sosiologi)Kebudayaan Dan Masyarakat (materi kuliah sosiologi)
Kebudayaan Dan Masyarakat (materi kuliah sosiologi)
 
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan IlmuPancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
 
manusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosialmanusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosial
 
Makalah Perkembangan IPTEK di Indonesia
Makalah Perkembangan IPTEK di IndonesiaMakalah Perkembangan IPTEK di Indonesia
Makalah Perkembangan IPTEK di Indonesia
 
Laporan hasil wawancara kelompok 4
Laporan hasil wawancara   kelompok 4Laporan hasil wawancara   kelompok 4
Laporan hasil wawancara kelompok 4
 
Keterampilan Berbicara dan Menulis
Keterampilan Berbicara dan MenulisKeterampilan Berbicara dan Menulis
Keterampilan Berbicara dan Menulis
 
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)
 
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaPerbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
 
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasarMakalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 
Makalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiMakalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap Globalisasi
 
Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam
Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam
Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam
 
Islam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanIslam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaan
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 

Viewers also liked

Presentasi manusia dan peradaban
Presentasi manusia dan peradabanPresentasi manusia dan peradaban
Presentasi manusia dan peradaban
Deni Wahyu
 
Manusia dan peradaban
Manusia dan peradabanManusia dan peradaban
Manusia dan peradaban
astro-z
 
Pgri sejak lahirnya orde baru
Pgri sejak lahirnya orde baruPgri sejak lahirnya orde baru
Pgri sejak lahirnya orde baru
WaQhyoe Arryee
 
Kuliah 8 Kritikan Seni STPM 2012
Kuliah 8 Kritikan Seni  STPM 2012Kuliah 8 Kritikan Seni  STPM 2012
Kuliah 8 Kritikan Seni STPM 2012
Norhayati Ismail
 
Ilmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasarIlmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasar
budinhm
 

Viewers also liked (20)

Ilmu Sosial dan Budaya BAB III Manusia dan peradaban
Ilmu Sosial dan Budaya BAB III Manusia dan peradabanIlmu Sosial dan Budaya BAB III Manusia dan peradaban
Ilmu Sosial dan Budaya BAB III Manusia dan peradaban
 
Manusia dan peradaban
Manusia dan peradabanManusia dan peradaban
Manusia dan peradaban
 
Presentasi manusia dan peradaban
Presentasi manusia dan peradabanPresentasi manusia dan peradaban
Presentasi manusia dan peradaban
 
MAKALAH ISBD (Manusia dan peradabannya)
MAKALAH ISBD (Manusia dan peradabannya)MAKALAH ISBD (Manusia dan peradabannya)
MAKALAH ISBD (Manusia dan peradabannya)
 
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban ManusiaHakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
 
Ppt isbd
Ppt isbdPpt isbd
Ppt isbd
 
Manusia dan peradaban
Manusia dan peradabanManusia dan peradaban
Manusia dan peradaban
 
Isbd power point klmpok 5
Isbd power point klmpok 5Isbd power point klmpok 5
Isbd power point klmpok 5
 
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialMakalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
 
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Bonsai Peradaban
Bonsai PeradabanBonsai Peradaban
Bonsai Peradaban
 
ISBD
ISBDISBD
ISBD
 
Pgri sejak lahirnya orde baru
Pgri sejak lahirnya orde baruPgri sejak lahirnya orde baru
Pgri sejak lahirnya orde baru
 
Kebudayaan lombok
Kebudayaan lombokKebudayaan lombok
Kebudayaan lombok
 
MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN
MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN
MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN
 
Kuliah 8 Kritikan Seni STPM 2012
Kuliah 8 Kritikan Seni  STPM 2012Kuliah 8 Kritikan Seni  STPM 2012
Kuliah 8 Kritikan Seni STPM 2012
 
Ilmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasarIlmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasar
 
Manusia dan peradaban
Manusia dan peradabanManusia dan peradaban
Manusia dan peradaban
 
Keragaman budaya
Keragaman budayaKeragaman budaya
Keragaman budaya
 

Similar to Manusia dan Peradaban

manusia_dan_peradaban_
manusia_dan_peradaban_manusia_dan_peradaban_
manusia_dan_peradaban_
Nova Ci Necis
 
Modul lengkap titas ppg ambilan jun 2011 edit
Modul lengkap titas ppg ambilan jun 2011 editModul lengkap titas ppg ambilan jun 2011 edit
Modul lengkap titas ppg ambilan jun 2011 edit
SK Batu Sembilan
 
Bab 2 (peradaban dan tamadun)
Bab 2 (peradaban dan tamadun)Bab 2 (peradaban dan tamadun)
Bab 2 (peradaban dan tamadun)
Afiq Izzudin
 
Manusia adalah makhluk yang beradab sehingga mampu menciptakan peradaban
Manusia adalah makhluk yang beradab sehingga mampu menciptakan peradabanManusia adalah makhluk yang beradab sehingga mampu menciptakan peradaban
Manusia adalah makhluk yang beradab sehingga mampu menciptakan peradaban
Noli Waruwu
 
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya
Mohammad Yaqin
 
Tugas konsep masyarakat madani
Tugas konsep masyarakat madaniTugas konsep masyarakat madani
Tugas konsep masyarakat madani
Bilhad Hard
 
Makalah sosiontropologi kebudayaan
Makalah sosiontropologi kebudayaanMakalah sosiontropologi kebudayaan
Makalah sosiontropologi kebudayaan
Yadhi Muqsith
 

Similar to Manusia dan Peradaban (20)

manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
 
ilmu ketamadunan (TITAS)
ilmu ketamadunan (TITAS)ilmu ketamadunan (TITAS)
ilmu ketamadunan (TITAS)
 
manusia_dan_peradaban_
manusia_dan_peradaban_manusia_dan_peradaban_
manusia_dan_peradaban_
 
Modul lengkap titas ppg ambilan jun 2011 edit
Modul lengkap titas ppg ambilan jun 2011 editModul lengkap titas ppg ambilan jun 2011 edit
Modul lengkap titas ppg ambilan jun 2011 edit
 
2-manusia-masyarakat-dan-budaya.ppt
2-manusia-masyarakat-dan-budaya.ppt2-manusia-masyarakat-dan-budaya.ppt
2-manusia-masyarakat-dan-budaya.ppt
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat Madani
 
Bab 2 (peradaban dan tamadun)
Bab 2 (peradaban dan tamadun)Bab 2 (peradaban dan tamadun)
Bab 2 (peradaban dan tamadun)
 
Manusia adalah makhluk yang beradab sehingga mampu menciptakan peradaban
Manusia adalah makhluk yang beradab sehingga mampu menciptakan peradabanManusia adalah makhluk yang beradab sehingga mampu menciptakan peradaban
Manusia adalah makhluk yang beradab sehingga mampu menciptakan peradaban
 
Kebudayaan nasional
Kebudayaan nasionalKebudayaan nasional
Kebudayaan nasional
 
ppt mengidentifikasi modal manusia dan budaya.ppt
ppt mengidentifikasi modal manusia dan budaya.pptppt mengidentifikasi modal manusia dan budaya.ppt
ppt mengidentifikasi modal manusia dan budaya.ppt
 
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Tugas konsep masyarakat madani
Tugas konsep masyarakat madaniTugas konsep masyarakat madani
Tugas konsep masyarakat madani
 
Titas
TitasTitas
Titas
 
ppt kelompok vi .pptx
ppt kelompok vi .pptxppt kelompok vi .pptx
ppt kelompok vi .pptx
 
Ilmu Sosial dan Budaya
Ilmu Sosial dan BudayaIlmu Sosial dan Budaya
Ilmu Sosial dan Budaya
 
Makalah sosiontropologi kebudayaan
Makalah sosiontropologi kebudayaanMakalah sosiontropologi kebudayaan
Makalah sosiontropologi kebudayaan
 
masyarakat madani
masyarakat madanimasyarakat madani
masyarakat madani
 
Tamadun Islam
Tamadun IslamTamadun Islam
Tamadun Islam
 
Hbef1503 tugasan masyarakat n tamadun
Hbef1503 tugasan masyarakat n tamadunHbef1503 tugasan masyarakat n tamadun
Hbef1503 tugasan masyarakat n tamadun
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Manusia dan Peradaban

  • 1. MANUSIA DAN PERADABAN PERTEMUAN PERTAMA SETELAH MID SEMESTER
  • 2. A. PENGERTIAN ADAB DAN PERADABAN Kata “adab” menurut KUBI dapat diartikan sebagai “kesopanan, budi bahasa, dan tata krama”. Sedangkan kata “peradaban” adalah kemajuan lahir batin dari segi kebudayaan. Dengan demikian, konsep peradaban yang berasal dari kata “adab” bisa diartikan akhlak atau kesopanan serta kehalusan budi pekerti yang berhubungan erat dengan konsep nilai, moral, etika, dan estetika yang ada di masyarakat.
  • 3.  Istilah peradaban sering dikaitkan dengan hasil kebudayaan masyarakat di masa lalu, tetapi sebenarnya tidak selalu demikian, melainkan dapat terjadi pada masa kini dan menjadi acuan bagi masyarakat dunia. Suatu bangsa yang sudah maju yang terpenting sudah menghasilkan satu atau beberapa unsur kebudayaan yang tinggi nilainya, dan unsur-unsur kebudayaan yang lain biasanya mendukung bagi perkembangan peradaban itu. Benda-benda yang dihasilkannya menunjukkan adanya kemampuan bangsanya dalam berkarya diakui oleh dunia sepanjang zaman. Beberapa negara yang telah memiliki peradaban yang tinggi: Yunani, Perancis, Inggris, Jerman, Amerika, Jepang, Cina, dan negara-negara lain yang memiliki kapasitas kemampuan berkarya tinggi.
  • 4. Fairchild menyebutkan bahwa peradaban adalah kebudayaan yang berkembang mencapai tingkat tertentu yang tampak pada taraf intelektualitas, keindahan, teknologi, dan spiritual tertentu yang dihasilkan masyarakat. Sedangkan Koentjaraningrat menyebutkan bahwa peradaban atau civilization biasa dipakai untuk menyebut bagian-bagian dan unsur-unsur dari kebudayaan yang halus dan indah, seperti: kesenian, ilmu pengetahuan serta sopan santun dan sistem pergaulan yang kompleks dalam suatu masyarakat dengan struktur yang kompleks.
  • 5. Dalam konteks pengertian di atas menunjukkan bahwa peradaban pada dasarnya merupakan bagian dari kebudayaan yang berkembang pada taraf yang tinggi. Bagian dari kebudayaan yang dimaksud adalah unsur-unsur kebudayaan itu sendiri. Unsur-unsur kebudayaan yang berkembang pada taraf yang tinggi tersebut tidak dapat meliputinya semuanya, namun masing-masing bangsa atau negara memiliki spesifikasi keunggulan sendiri-sendiri. Misalnya: perkembangan di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh bangsa-bangsa seperti Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Cina, dan India.
  • 6. Konteks peradaban manusia sebenarnya tidak cukup hanya dilihat dari kapasitas kemajuan teknologi dan bangunannya, melainkan juga perlu dilihat dari keteraturan masyarakatnya dalam menghadapi fenomena hidup dan kehidupan sehari-hari yang sangat kompleks persoalannya. Selain itu, juga dilihat peran manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial dalam menjalankan kewenangannya untuk mengolah alam dan juga menjaga dan melindunginya dari kerusakan. Sehingga cerminan dari masyarakat beradab harus dapat mengakomodasi beberapa komponen berikut: 1) Memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi;
  • 7. 2) Masyarakatnya hidup secara teratur didasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan; 3) Memiliki hasil seni yang tinggi nilainya. Dalam kapasitasnya sebagai makhluk yang beradab maupun masyarakat adab maka manusia harus mampu mewujudkan terbentuknya masyarakat yang dapat memenuhi ketiga dari komponen yang telah disebutkan di atas, sehingga akan tercipta kehidupan masyarakat yang berada dalam ketenangan, kenyamanan, ketentraman dan kedamaian. Dengan demikian, akan terwujudlah makna hakiki dari kehidupan manusia yang beradab, yaitu terwujudnya ketenangan, kenyamanan, ketentraman, dan kedamaian dalam kehidupan masyarakat.
  • 8. Untuk mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah, karena dasar terwujudnya manusia beradab dan masyarakat adab tidak sebatas pada tingkat kemajuan manusia secara fisik melainkan juga yang bersifat idealitas dan aktivitasnya. Peradaban yang semata-mata dilihat dari bangunan fisik dalam kenyataannya sering kali banyak memakan korban manusia. Misalnya, proses pembuatan candi Borobudur yang disinyalir dibangun dengan kerja paksa atau “kerja rodi”, sehingga memakan korban harkat dan martabat manusia, bahkan nyawa manusia.
  • 9. Disamping itu, peradaban yang sebatas pada aspek ide dan aktivitas dalam kenyataannya juga dapat menginjak-injak harkat dan martabat manusia. Konsep-konsep ideologi yang digagas tanpa mempertimbangkan kepentingan harkat dan martabat manusia sering menimbulkan tindakan yang tidak manusiawi. Sebagai contoh, ideologi yang bersifat absolut yang berpihak pada kekuasaan raja yang melahirkan jiwa-jiwa feodalistik, ideologi liberalis yang berpihak kepada kepentingan kapitalis, dan ideologi yang hanya berpihak kepada kepentingan negara sehingga melahirkan paham komunis yang kurang memperhatikan hak-hak asasi manusia.
  • 10. B. MASYARAKAT MADANI Istilah masyarakat madani digunakan dari kalangan muslim yang merujuk pada kisah Nabi Muhammad SAW ketika memimpin kota madinah, sebuah kota yang sebelumnya bernama Yastrib di wilayah Arab. Pada saat itu situasi kota sedang terjadi bencana kemasyarakatan, berbagai suku bangsa saling bermusuhan dan terjadi pertikaian. Kondisi ini mengundang Nabi Muhammmad SAW untuk mendamaikan mereka, dan akhirnya berhasil di damaikan sehingga dapat hidup berdampingan dengan baik.
  • 11. Di kota tersebut Nabi Muhammad SAW berhasil membangun peradaban yang tinggi, sehingga nama kota Yastrib diganti menjadi Madinah. Menurut Nurcholis Madjid, seperti yang dikutip Rumadi dalam bukunya yang berjudul Paradigma Masyarakat Madani versus Civil Society, kata Madinah berasal dari bahasa Arab Madaniyah yang berarti peradaban, maka masyarakat madani memiliki asosiasi (tautan, pertalian atau pembentukan hubungan) dengan masyarakat beradab.
  • 12. Menurut Rumadi dalam Hariyono, masyarakat madani adalah masyarakat yang telah mengenal, menghormati, dan melindungi hak-hak dasar manusia atau human rights warganya, yang kemudian dikenal dengan hak-hak sipil (civil rights). Sedangkan Affan Gaffar menafsirkan istilah masyarakat madani tidak lain adalah civil society, yang menekankan pengertian bahwa individu dan kelompok dalam masyarakat dapat saling berinteraksi dengan semangat toleransi. Di dalam ruang tersebut masyarakat dapat melakukan partisipasi dalam pembentukan kebijaksanaan publik dalam suatu negara.
  • 13.  Civil Society adalah kondisi masyarakat yang diberi makna memiliki peradaban dan sering kali dikontoversikan dengan masyarakat yang tidak beradab atau barbarian. Gagasan adanya masyarakat madani memiliki arti penting bagi terwujudnya masyarakat adab di Indonesia, karena sifat kemajukan yang ada membutuhkan pribadi-pribadi manusia yang berjiwa besar dalam bertoleransi dan menerima keanekaragaman atau bentuk pluralisme yang ada.  Civil Society adalah sebuah gambaran masyarakat, baik secara individual maupun secara kelompok, dalam negara yang mampu berinteraksi dengan negara secara independen.
  • 14.  Eisenstadt dalam hariyono menyebutkan adanya komponen-komponen tertentu sebagai syarat adanya civil society, antara lain yaitu: 1. Memiliki otonomi Civil society haruslah sebuah masyarakat yang terlepas sama sekali dari pengaruh negara, melainkan terdapat suatu kemandirian dalam mengelola asosiasi yang terbentuk pada masyarakat, baik itu di bidang ekonomi, politik, maupun di bidang sosial. 2. Memiliki akses terhadap lembaga negara  Individu maupun lembaga publik dapat melakukan partipasi politik dan menyalurkan pendapat dengan berbagai bentuk dan berbagai cara, misalnya menulis pikiran pembaca di media massa, menulis surat langsung kepada lembaga eksekutif, legilatif maupun yudikatif, unjuk rasa agar kasusnya diperhatikan oleh pemerintah dan diketahui publik, terlibat langsung maupun tidak langsung dalam organisasi politik yang ada.
  • 15. 3. Terdapat arena publik yang otonom  Arena publik adalah suatu ruang tempat warga negara mengembangkan dirinya secara maksimal dalam segala aspek kehidupan. Mereka dapat melakukan kegiatannya dengan leluasa antara negara dan masyarakat harus saling memberikan otoritas masing-masing. Negara tidak perlu bersikap sewenang-wenang terhadap masyarakat, sebaliknya masyarakat tidak perlu bersikap anarkis dan ilegal. 4. Arena publik tersebut terbuka bagi semua lapisan masyarakat.  Masyarakat dapat mengetahui apa saja yang terjadi di sekitar lingkungan kehidupannya. Diskusi yang bersifat terbuka yang menyangkut masalah publik merupakan suatu keharusan, sehingga kebijaksanaan publik tidak hanya melibatkan sekelompok kecil orang.
  • 16. C. TRADISI VERSUS MODERNISASI Manusia sebagai pencipta budaya menempatkan dirinya dalam kebiasaan-kebiasaan yang terpola secara lama menjadi sebuah tradisi. Tradisi sering diartikan sebagai adat kebiasaan yang dilakukan secara turun-temurun dan masih terus dilakukan di masyarakat. Masing-masing tempat atau suku memiliki tradisi yang berbeda-beda. Dalam alam pikiran mistis, antara manusia dan alam, baik itu alam metafisik, fisik, dan sosial merupakan satu kesatuan yang erat, serta saling ketergantungan.
  • 17. Alam pemikiran mistis tersebut dalam perkembangannya membentuk pemahaman individu maupun kelompok masyarakat untuk berteologi atau mempercayai keyakinan-keyakinan tertentu akan adanya kebenaran kekuatan supernatural. Tradisi itu antara lain berupa keyakinan bahwa kelahiran, kematian, dan keselamatan berkaitan dengan eksistensi peristiwa kehidupan manusia yang harus diminta serta dihindari dengan perantara upacara-upacara. Penghormatan terhadap para leluhur, lambang-lambang pohon kehidupan , air, dan sebagainya menunjukkan sikap transedent (di luar segala kesanggupan manusia) yang menandakan adanya pengakuan atas kekuasaan-kekuasaan terhadap apa yang ada di atas dan di luar diri manusia.
  • 18. Pewarisan terus-menerus atas tradisi tersebut melalui proses yang panjang serta membentuk adat-istiadat (customs), yang kemudian dinyatakan dalam bentuk pengetahuan praktis, kepercayaan atau religiusitas, dan nilai-nilai sosial. Oleh karenanya, tradisi memiliki sifat rigid (kaku), interpretasi, dan justification (pembenaran) yang bersifat supernatural. Dalam taraf kemampuan berpikir yang masih mistis, tradisi dipandang sebagai kebenaran yang bersifat tetap, abadi, dan tidak mudah berubah karena bersifat memaksa. Andai kata nilai-nilai tradisi tersebut mengalami perubahan, maka tradisi akan memandangnya sebagai perubahan yang bersumber dari kemauan Tuhan.
  • 19. Dalam masyarakat tradisonal peran mitos menjadi penting. Mitos adalah cerita tentang kejadian atau peristiwa alam dan kehidupan manusia yang mampu memberikan pedoman dan arah tertentu kepada sikap sekelompok orang. Cerita tersebut dapat dituturkan tetapi dapat juga diungkapkan lewat kesenian seperti tari-tarian atau pementasan wayang. Dalam masyarakat modern, mitos dianggap sebagai rangkaian peristiwa atau cerita yang menghibur, karena dalam masyarakat modern mengedepankan konsep inovasi yang di dukung oleh aspirasi, rasionalitas, dan achievement motivation yang tinggi.
  • 20. Kesadaran berinovasi akan menghasilkan kebudayaan baru yang berupa lahirnya teknologi dan penerapannya, perubahan struktur masyarakat dari sistem otoriter ke sistem egaliter, sikap mental untuk berprestasi dan maju, serta inovasi di berbagai bidang, antara lain: inovasi produksi kebutuhan hidup manusia, seni, pendidikan, dan iptek. Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa modernisasi adalah proses yang terjadi pada masyarakat untuk dapat melakukan inovasi, dengan di dukung oleh tingkat aspirasi, rasionalitas, dan achievement motivation.
  • 21. D. PERADABAN DAN PROBLEMATIKANYA Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang makin berkembang pesat. Peradaban manusia juga menandakan adanya perubahan-perubahan pola perilaku dalam menghadapi tantangan zaman, baik itu dari segi sosial maupun budayanya. Perubahan-perubahan yang terjadi ada yang bersifat positif dan ada pula yang bersifat negatif. Dampak yang bersifat positif antara lain dengan berkembangnya IPTEK maka segala kebutuhan manusia akan dengan mudah terbantu oleh sarana dan prasarana yang telah
  • 22. Semua bentuk kemajuan yang terjadi tidak menutup kemungkinan adanya problem bagi kehidupan itu sendiri yang semakin kompleks. Dampak negatif dari perkembangan IPTEK yang sekarang ini antara lain adalah masalah-masalah yang terkait dengan kondisi sosial, politik, budaya, lingkungan, dan lain-lain. Misalnya di sektor lingkungan hidup, terjadinya pemanasan global banyak ditopang oleh limbah maupun asap pabrik serta bangunan-bangunan rumah kaca. Era globalisasi telah telah melanda semua penjuru dunia. Kekuatan global barat yang direpresentasikan dengan kekuatan gaya hidup barat (eropa dan amerika) telah jadi ikon budaya bagi dunia modern dan mengancam eksitensi budaya lokal.
  • 23. Gaya hidup tersebut memiliki ciri-ciri, yaitu: (1) gaya hidup instan; (2) pola pikir linier (pola pikir untuk mencapai suatu tujuan tertentu) ;dan (3) lahirnya paham post-modern yang memunculkan pola pikir zig-zag (paham yang menginginkan kebebasan tanpa ada batasan dan tanpa ada aturan yang menghalangi). Gaya hidup global tersebut mulai tampak saat masuknya produk-produk instan seperti: coca-cola, Mc Donald, Kentucky, gaya hidup hedonisme (memuja kesenangan, besenang-senang).  Nilai-nilai sosial budaya global tersebut belum tentu cocok untuk masyarakat Indonesia. Kondisi masyarakat Indonesia yang masih dalam taraf negara berkembang belum siap menerima nilai-nilai budaya baru yang umumnya dari barat.
  • 24. Perubahan sosial yang terjadi dewasa ini banyak dipengaruhi oleh peradaban manusia yang didasarkan pada indikator zaman sebagai berikut: 1) Perkembangan IPTEK yang pesat; 2) Perkembangan informasi dan komunikasi yang canggih; 3) Isu politik ekonomi pasar bebas yang cenderung kapitalistik; 4) Isu globalisasi dan pengaruhnya terhadap gaya hidup; 5) Pertambahan penduduk yang belum terkendali.
  • 25. Peradaban manusia yang sudah serba elektronik dan mekanik telah mempengaruhi cara berpikir manusia yang mekanik pula. Semua peralatan di desain untuk mempermudah kerja manusia dengan bantuan mekanik dan elektrik, sehingga bantuan manusia pun sebatas tenga ahli. Kondisi ini secara sosial berdampak pada penguranga tenaga kerja, sehingga berdampak pada bertambahnya pengangguran yang dapat menimbulkan masalah sosial di masyarakat. Di sisi lain, peradaban manusia ditopang dengan sarana informasi dan komunikasi yang
  • 26. Hal itu mempermudah manusia untuk mengakses segala informasi dan peristiwa dari belahan bumi manapun. Saling pengaruh antar budaya pun akan mudah terjadi, sehingga batas-batas nasionalisme pun menjadi menepis, pola-pola hidup lama yang semula jadi tradisi mulai terpinggirkan oleh gaya hidup baru dari luar. Dalam isu politik ekonomi barat tentang pasar bebas, mengakomodasi masuknya barang produksi dari manca negara ke negara lain dengan mudah. Kondisi ini menimbulkan persaingan usaha dalam negeri semakin ketat, sehingga dapat mempengaruhi produktivitas dunia usaha dalam negeri yang bisa
  • 27. Isu globalisasi dan pengaruhnya dapat dilihat dari norma-norma dan nilai-nilai antar budaya dan bangsa saling berbenturan dan memperlihatkan dominasi kekuatan pengaruhnya bagi peradaban di muka bumi. Dominasi kekuatan tersebut sangat terasa pada level gaya hidup, yang di indonesia lebih menonjol pada gaya hidup pragmatisme (manfaat praktis) dan hedonisme. Fenomena lain yang juga menjadi problem serius bagi peradaban manusia adalah populasi jumlah penduduk dunia yang makin meningkat. Problema yang muncul adalah masalah kebutuhan pokok manusia yaitu ketersediaan pangan dan tempat tinggal serta
  • 28. Semua problem kehidupan manusia di atas adalah bagian dari sebuah konsekuensi peradaban, yang dalam perkembangannya menuntut adanya dinamika dan perubahan-perubahan pola perilaku manusia itu sendiri. Perubahan pola perilaku yang terjadi pada diri manusia dalam taraf tertentu akan menjadi sebuah pembiasaan, sehingga akan membentuk suatu pola budaya tersendiri yang mempresentasikan adanya peradaban baru.