Merupakan tugas penelitian dari satu mata kuliah saya yaitu Kajian Gender. Disini saya mengambil sampel yaitu jurusan Pendidikan Antropologi, Teknik Elektro dan PJKR di UNIMED.
2. Pengertian Gender
• Secara umum Gender adalah perbedaan yang tampak antara laki-laki
dan perempuan apabila dilihat dari nilai dan tingkah laku.
• Fakih (2006: 71) mengemukakan bahwa gender merupakan suatu sifat yang
melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksikan secara
sosial maupun kultural.
• Menurut Santrock (2003: 365) gender mengacu pada dimensi sosial-budaya
seorang laki-laki dan perempuan.
• Istilah gender merujuk pada karakteristik dan ciri-ciri sosial yang diasosiasikan
pada laki-laki dan perempuan. Karakteristik dan ciri yang diasosiasikan pada
interpretasi sosial dan cultural tentang apa artinya menjadi laki-laki atau perempuan
(Rahmawati, 2004: 19).
3. Pengertian Pendidikan
• Menurut Prof. H. Mahmud Yunus pendidikan ialah suatu usaha yang dengan
sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan
bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-cita.
• Menurut Driyarkara, pendidikan diartikan sebagai suatu upaya dalam
memanusiakan manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke taraf yang
insani.
• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan yaitu sebuah
proses pembelajaran bagi setiap individu untuk mencapai pengetahuan dan
pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek tertentu dan spesifik.
4. Data Lapangan
Jurusan: PJKR (FIK) 2014
Teknik Elektro (FT)
2014
Pend. Antropologi (FIS)
2013
Jenis
Kelamin:
L P L P L P
Jumlah: 200 orang 57 orang 38 orang 24 orang 45 orang 151 orang
5. Analisa Lapangan
• Mahasiswa jurusan PJKR, Teknik Elektro dan Pendidikan Antropologi
memilih jurusan atas dasar kemauan sendiri dan pandangan mereka
terhadap gender tertentu yang lebih banyak jumlahnya. Pengaruhnya yaitu
lingkungan dan masyarakat memiliki pandangan bahwa jurusan tertentu
merupakan tempatnya laki-laki dan jurusan tertentu lebih pantas untuk
perempuan.
• Hal ini tidak akan menjadi masalah jika salah satu pihak gender merasa
tidak dirugikan dengan pandangan tersebut. Dan sejauh ini belum ada
yang mempersoalkan masalah jurusan yang lebih banyak jumlah laki-laki
atau perempuan di Unimed sendiri.
6. Lanjutan...
Dari hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa baik dari
jurusan Teknik, PJKR terlihat bahwa mereka memilih jurusan tersebut
atas dasar kemauan sendiri dan dan terjadi perubahan jika dulu jumlah
mereka dominan berjenis kelamin laki-laki bahkan hampir tidak ada
perempuan sekarang jumlah perempuan sudah lumayan banyak
meskipun belum dominan
Untuk jurusan Antropologi sendri lebih banyak perempuan karena
perempuan pada umumnya lebih tertarik bekerja dalam ruangan
seperti dejelaskan sebelumnya.
7. Hubungan Antar Gender dan
Pendidikan
Indonesia telah mencapai kemajuan dalam meningkatkan
kesetaraan dan keadilan gender, terutama di bidang pendidikan.
Pendidikan merupakan unsur utama dalam upaya pencerdasan
bangsa dan memiliki andil bagi terbentuknya relasi gender
dalam masyarakat.
8. Isu Gender dalam Pendidikan
Sesuai dengan topik, isu gender meliputi pengelompokan siswa /
mahasiswa dalam bidang kejuruan, jurusan keahlian dan program
studi.
Dalam pembagian jurusan dan program studi telah memunculkan
gejala pemisahan gender (gender segregation) ke dalam bidang
keahlian dan pekerjaan yang berlainan. Gejala ini merupakan
diskriminasi gender secara sukarela (voluntarily discrimination). Hal
ini muncul karena kondisi sosio-kultur masyarakat terhadap peran-
peran gender yang sudah terlembagakan.
9. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa Mahasiswa yang memilih jurusan PJKR, Teknik
Elektro dan Pendidikan Antropologi dominan bersadarkan keinginan sendiri tanpa
keterpaksaan.
Alasan mengapa suatu jurusan didominasi oleh perempuan dan laki-laki karena
banyak kaum perempuan yang lebih menyukai di bidang pendidikan dan senang
bekerja di dalam ruangan atau indoor. Sedangkan laki-laki lebih meyukai kegiatan
olah fisik dan juga teknik.
Pendidikan merupakan satu keharusan yang wajib dimiliki oleh laki-laki maupun
perempuan. Tidak ada lagi diskriminasi gender antar perempuan dan laki-laki dalam
pendidikan dan dapat dilihat melalui perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan
dalam kelas belajar dan lain-lain.