2. DEFINISI GENDER
GENDER ADALAH SESUATU YANG
TERBENTUK SECARA SOSIAL SERTA
BUKAN DARI ANATOMI BIOLOGIS ATAU
BENTUK TUBUH LAKI-LAKI ATAU
PEREMPUAN. LALU ARTI GENDER DALAM
PENDIDIKAN ADALAH YAKNI HAMPIR
SAMA SEPERTI PENGERTIAN GENDER
PADA UMUMNYA TETAPI RUANG
LINGKUPNYA ADA DALAM DUNIA
PENDIDIKAN.
3. PROBLEMATIKA SENSITIF GENDER DALAM
PENDIDIKAN
1. AKSES
Yang dimaksud dengan aspek akses
adalah fasilitas pendidikan yang sulit
dicapai. Misalnya, banyak sekolah dasar
di tiap-tiap kecamatan namun untuk
jenjang pendidikan selanjutnya seperti
SMP dan SMA tidak banyak. Tidak
setiap wilayah memiliki sekolah tingkat
SMP dan seterusnya, hingga banyak
siswa yang harus menempuh perjalanan
jauh untuk mencapainya.
2. PARTISIPASI
Aspek partisipasi dimana tercakup di
dalamnya faktor bidang studi dan
statistik pendidikan. Dalam masyarakat
kita di Indonesia, dimana terdapat
sejumlah nilai budaya tradisional yang
meletakkan tugas utama perempuan di
arena domestik, seringkali anak
perempuan agak terhambat untuk
memperoleh kesempatan yang luas
untuk menjalani pendidikan formal.
3. MANFAAT DAN
PENGUASAAN
Kenyataan banyaknya angka buta huruf
di Indonesia di dominasi oleh kaum
perempuan. Data BPS tahun 2003,
menunjukkan dari jumlah penduduk
buta aksara usia 10 tahun ke atas
sebanyak 15.686.161 orang, 10.643.823
orang di antaranya atau 67,85 persen
adalah perempuan. Pendidikan tidak
hanya sekedar proses pembelajaran,
tetapi merupakan salah satu
”narasumber” bagi segala pengetahuan
karenanya ia instrumen efektif transfer
nilai termasuk nilai yang berkaitan
dengan isu gender. Dengan demikian
pendidikan juga sarana sosialisasi
kebudayaan yang berlangsung secara
formal termasuk di sekolah.
4. KESETARAAN GENDER DALAM
PENDIDIKAN
Kesetaraan gender merupakan kesamaan kondisi bagi laki-laki atau perempuan guna memperoleh kesempatan serta
hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berpartisipasi dalam kegiatan politik, sosial budaya, pendidikan, serta kesamaan
dalam menikmati hasil pembangunan. Sehingga terwujudnya kesetaraan gender ditandai dengan tidak adanya diskriminasi
antara perempuan dan laki-laki, dengan begitu mereka memiliki kesempatan berpartisipasi dan memperoleh manfaat
yang adil dari pembangunan.
Contoh kesetaraan gender dalam dunia pendidikan bisa dikatakan seperti :
1. Yang menjadi ketua kelas boleh perempuan, tetapi dalam dunia pendidikan biasanya yang jadi laki-laki.
2. Murid perempuan menjadi ketua organisasi.
3. Murid laki-laki ikut melaksanakan piket kelas.
5. KESIMPULAN
GENDER DIPAHAMI SEBAGAI SUATU KONSEP YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGIDENTIFIKASI
PERBEDAAN ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DILIHAT DARI SEGI SOSIAL DAN BUDAYA
NON BIOLOGIS. KONSEP GENDER TERSEBUT MENGACU PADA SEPERANGKAT SIFAT, PERAN,
TANGGUNG JAWAB, FUNGSI, HAK DAN PERILAKU YANG MELEKAT PADA LAKI-LAKI DAN
PEREMPUAN AKIBAT BENTUKAN BUDAYA DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT DIMANA TEMPAT
INDIVIDU TUMBUH DAN DIBESARKAN.
KESETARAAN GENDER MERUPAKAN KESAMAAN KONDISI BAGI LAKI-LAKI ATAU
PEREMPUAN GUNA MEMPEROLEH KESEMPATAN SERTA HAK-HAKNYA SEBAGAI MANUSIA, AGAR
MAMPU BERPARTISIPASI DALAM KEGIATAN POLITIK, SOSIAL BUDAYA, PENDIDIKAN, SERTA
KESAMAAN DALAM MENIKMATI HASIL PEMBANGUNAN. SEHINGGA TERWUJUDNYA
KESETARAAN GENDER DITANDAI DENGAN TIDAK ADANYA DISKRIMINASI ANTARA PEREMPUAN
DAN LAKI-LAKI, DENGAN BEGITU MEREKA MEMILIKI KESEMPATAN BERPARTISIPASI DAN
MEMPEROLEH MANFAAT YANG ADIL DARI PEMBANGUNAN.