SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Internalisasi lebih mengarah pada norma-norma individu yang
menginternalisasikan norma-norma tersebut. Belajar lebih mengarah pada
proses pembelajaran tingkah laku, yang sebelumnya tidak dimiliki sekarang
telah dimiliki akibat proses pembelajaran tersebut. Sedangkan Spesialisasi
lebih mengarah pada kekhususan yang telah dimiliki oleh seorang individu.
Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, kita pasti selalu bersosialisasi
terhadap individu lain dimanapun kita berada. Perbedaan antar karakter
menjadi identitas diri individu masing-masing. Perilaku setiap individu pun
berbeda-beda, karena dari itu membuat individu lain mengambil suatu
tindakan yang berbeda-beda. Tindakan-tindakan yang diambil oleh masing-
masing individu bisa dibagi menjadi dua yaitu tindakan positif dan negatif.
Tindakan positif akan diambil jika antar individu saling mengharagai adanya
norma-norma yang berlaku. Kalau tindakan negatif, akan diambil jika antar
individu tidak mengutamakan norma-norma yang ada, seperti saling egois,
berbeda pendapat, merasa derajatnya lebih tinggi dari individu lain, dan
sebagainya.
 Pemuda adalah generasi yang diharapkan terhadap bangsa dan negaranya
untuk meneruskan generasi sebelumnya. Tapi terkkadang pemuda zaman
sekarang tidak menyadari bahwa didiri mereka terbebani menjadi pengganti
generasi sebelumnya.
 Macam – macam Pemuda
 Jenis Pemuda Urakkan
 Jenis Pemuda Nakal
 Jenis Pemuda Radikal
 Jenis Pemuda Sholeh
 Internalisasi adalah perubahan dalam masyarakat.
Sedangkan Sosialisasi adalah suatu peroses yang mempelajari tentang norma –
norma masyarakat yang akan membentuk keperibadiannnya dilingkungan
masyarakat. Jadi jika tidak adanya Internalisasi dan Sosialisasi didalam
lingkungan masyarakat. Maka tidak akan ada perubahan dilingkungan itu.
 Pengertian Sosialisasi
 Sosialisasi adalah suatu peroses yang mempelajari
tentang norma – norma masyarakat yang akan
membentuk kepribadiannya dilingkungan
masyarakat, dan dapat berfungsi sebagai peranan
di kelompok individu.
 Banyak sekali remaja- remaja sekarang yang tidak
memiliki norma-norma kehidupan ,dimana jika
suatu keluarga tidak menanamkan norma” kepada
anaknya maka yang akan timbul adalah masalah
yang kana di terima oleh anaknya pada saat remaja
yang dimana masa-masa seperti ini harus di
berikan contoh” yang baik agar kelak menjadi anak
yang memiliki pemikiran dan prilaku yang
baik,dan menjadi contoh dikalangan masyarakat.
 Proses Sosialisasi
 Proses Sosialisasi ada 4 yaitu:
 Tahapan Persiapan > Tahapan ini ilakukan sejak manusia dilahirkan, pada
saat anak – anak mulai mempersiapkan dirinya untuk mengenal dunia
sosialisasi dari lingkungan rumah, media dan tempat – tempat yag
disinggahinya dengan cara meniru walaupun tidak sempurna.
 Tahapan Meniru > Di mana seorang anak yang mulai sempurna untuk
meniru apa yang dilakukan orang dewasa. Dia mulai mengetahui namanya,
nama orang tuanya, dan apa yang dilakukan oleh orang tuanya.
 Tahapan Siap Bertindak > Tahapan ini memulai seorang anak yang hanya
meniru menjadi seorang diri yang dia inginkan, menyadari adanya suatu
norma yang ada dirumah maupun dilingkungannya, dan mulai
mendapatkan kompleks yang harus dihadapinya didalam bersosialisasi.
 Tahapan Norma Kolektif > Tahapan ini sudah dianggap dewasa karna
didalam dirinya sudah tau sepenuhnya apa itu arti norma dalam
kehidupanyang sebenarnya, memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap
orang yang iia kenal maupun orang yang iia tidak kenal dalam arti
Masyarakat Luas.
 Tujuan sosialisasi ada 4 yaitu:
 Memberikan ketrampilan terhadap seseorang agar mampu mengimbangi
hidup bermasyarakat.
 Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif.
 Membantu mengendalikan fungsi – fungsi organic yang dipelajari melalui
latihan – latihan mawas diri yang tepat.
 Membiasakan diri dengan berprilaku sesuai dengan nilai – nilai dan
kepercayaan pokok yang ada dimasyarakat.
 Orinentasi mendua
 Biasanya bagi orang tua yang mengharapkan
kepada anak”nya supaya kelak nanti akan
menjadi orang yang memiliki norma yang baik
serta memiliki wawasan yang luas, kebanyakan
orangtua pada umumnya harapa-harapan bagi
anak’’nya agar menjadi orang yang sukses dari
orangtuanya.
 2.PERAN MEDIA MASSA
 Sekarang banyak sekali informasi. Dengan demikian, kesan semakin
permisifnya masyarakat juga tercermin pada isi media yang beredar.
Sementara masa remaja yang merupakan periode
peralihan dari masa kanak-
kanak menuju masa dewasa, ditandai beberapa ciri. Pertama,
keinginan memenuhi dan menyatakan identitas diri. Kedua,
kemampuan melepas diri dari ketergantungan orang tua. Ketiga,
kebutuhan memperoleh akseptabilitas di tengah sesama remaja.
 Ciri-ciri ini menyebabkan kecenderungan remaja melahap
begitu saja arus informasi yang serasi ·dengan selera
dan keinginan mereka. Zulkarimen juga mengamati,
para tetua yang tadinya berfungsi sebagai penapis informasi
atau pemberi rekomendasi terhadap pesan-
pesan yang diterima kini tidak berfungsi sebagai sediakala.
 Sebagai jalan ke luar ahli komunikasi ini melihat
perlunya membekali remaja dengan keterampilan berinformasi
yang mencakup kemampuan menemukan, memilih, menggunakan
dan mengevaluasi informasi. Keterampilan ini ada baiknya
disisipkan lewat pelajaran yang ada di sekolah, sehingga secara
builtin menjadi bagian yang utuh dari keseluruhan prcstasi
belajar remaja di sekolah masing-masing.
 3. PERGURUAN DAN PENDIDIKAN.
 A. MENGEMBANGKAN POTENSI / GENERASI / MUDA
 Biasanya untuk mengembangkan potensi yang ada didalam diri kita
,biasanya dimulai mengetahuinya dari generasi muda atau masa muda
,karena di masa ini kita lebih gampang menggali potensi kita ,tidak mudah
untuk mengetahui potensi yang ada di dalam diri kita ,dengan cara
mencoba –mencoba sampai akhirnya memndapatkan potensi yang ada
didalam diri kita .CONTOH : saya tidak terbiasa dengan bermain bola
tetapi setelah saya galih-galih ternyata saya lumayan berbakat di bidang
bola tersebut akhirnya daya mulai terbiasa bermain bola pada akhirnya
saya bisa main bola hingga sekarang.
 CONTOH LAGI: si budi tidak terbiasa dengan ketinggian tetapi di mencoba
untuk melakukan panjat tebing ,ternyata dia mampu untuk menaiki tebing
tersebut hingga ujung dan mencapai puncaknya,budi tidak percaya bahwa
dirinya mampu untuk memanjat tebing tersebut ,sejak itu budi mulai
mengetahui potensi yang ada didalam dirinya.
 Pola dasar Pembinaan dan pengembangan Generasi Muda
 Landasan Idiil
 Landasan Konstitusional
 Landasan Strategis
 Landasan Historis
 Landasan Normatif
 Menurut Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda yang
ada di atas telah ditetapkan oleh mentri pendidikan dan kebudayaan dalam
keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan NO 00323/U/1978
Tanggal 28 Oktober 1978.
 Banyak sekali masalah – masalah yang ada dikalangan
generasai muda, contohnya :
 Menurunnya jiwa idealisme, patriorisme dan nasionalisme
dikalangan generasi muda.
 Kurangnya Gizi yang dapat menghambat pertumbuhan dan
perkembangan generasi muda.
 Kawin Muda
 Pergaulan Bebas
 Meningkatnya Kenakalan Remaja (Tauran, Mabuk –
mabukan, ganja, Narkoba).
 Belum adanya peraturan UUD yang menyangkut tentang
Generasi Muda.
 Potensi – potensi Generasi Muda.
 Idealisme dan daya kritis
 Dinamika dan kreativitas
 Keberanian Mengambil Resiko
 Opimis dan kegairahan semangat
 Sifat kemandirian, disiplin, peduli, dan bertanggung jawab
 B. PENDIDIKAN DAN PERGURUANTINGGI.
 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
ilmu di bidang keinginannya masing – masing agar
bermanfaat bagi agama, keluarga, masyarakat, dan
bangsa.
 Sedangkan perguruan tinggi adalah satuan
pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi
disebut Mahasiswa sedangkan tenaga pendidikan
perguruan tinggi disebut dosen. disinilah seseorang
dapat mengembangkan lebih dalam lagi ilmu – ilmu
yang telah didapat dari pendidikan sebelumnya
(SD,SMP,SMA), yang akan berpeluang besar
menggantikan generasi sebelumnya, dan dapat
memajukan bangsa dan negaranya.
 Pengertian Perguruan Tinggi, pemahaman kita
dan kemampuan belajar yang lebih tinggi dalam
usia dewasa, setelah mengumpulkan sejumlah
tahun keterampilan dan pengalaman
profesional. Ada alasan sederhana untuk itu.
Pada remaja, ketika kami memutuskan untuk
melanjutkan pendidikan, kami tidak memiliki
kapasitas dan kedewasaan untuk mengerti
bagaimana kita akan menggunakan dan
menerapkan pengetahuan yang kita sedang
terkena. Jadi, Perguruan Tinggi untuk
menghafal palsu percaya bahwa kita belajar apa
yang kita benar-benar menghafal. Namun, tidak
lama setelah itu, kita lupa banyak hal.
 CONTOH ; jika ingin menjadi presiden atau
menteri ,kita harus dituntut bisa menguasai
beberapa hal atau bidang yang bersangkutan
,jika kita tidak bisa menguasai suatu bidang
,maka kita tidak akan dipake atau ditunjuk oleh
masyarakat untuk menjadi presiden.
 Jadi sangat penting pendidikan dan perguruan
tinggi ini adalah modal kita kelak untuk
mencapai tujuan dan cita-cita kita
 Peranan Sosial Mahasiswa bisa dikatakan pemuda
yang aktif dan berintelektual yang akan berperan
sebagai generasi yang diharapkan akan meneruskan
generasi sebelumnya, yang akan membangun
negaranya menjadi lebih baik (maju). Sedangkan
Pemuda adalah sesorang Individu atau kelompok
yang berperan aktif didalam masyarakat dan bisa
dikatakan Mahasiswa atau tidak, karena belum
semua pemuda yang berintelektual mampu secara
ekonomi untuk menjenjang pendidikan yang lebih
tinggi, karna biaya pendidikan yang semakin
mahal. Bisa dikatakan Pemuda memiliki Sosialisasi
yang tinggi yang dapat berperan penting
dilingkungan masyarakat kuhususnya bersosialisai
untuk menjadi penengah didalam lingkungan
sekitar maupun secara luas.
 Pengertian Pemuda
Pemuda adalah sekolompok orang yang
mempunyai semangat dan sedang dalam tahap
pencarian jati diri. Pemuda juga merupakan
generasi penerus bangsa. Beberapa orang
mengatakan, pemuda tidak dilihat dari usianya
melainkan dari semangatnya. Maju mundurnya
suatu bangsa tidak lepas dari peranan para
pemuda. Karena kalau bukan para pemuda
pemuda, siapa lagi yang akan meneruskan
perjuangan bangsa kita kedepannya.
 Penertian Identitas
Sedangkan identitas atau jati diri (kepribadian)
adalah sikap atau sifat yang ada dalam diri
seseorang. Pada saat usia masih mudalah
biasanya orang mulai melakukan pencarian jati
diri atau mengenali identitas dirinya. Siapa dia
dan bagaimana dia.
 Pemuda dan Identitas
Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi
muda merupakan konsep-konsep yang selalu
dikaitkan dengan masalah dan merupakan beban
modal bagi para pemuda. Tetapi di lain pihak
pemuda juga menghadapi pesoalan seperti
kenakalan remaja, ketidakpatuhan kepada orang
tua, frustasi, kecanduan narkotika, masa depan
suram. Semuanya itu akibat adanya jurang antara
keinginan dalam harapan dengan kenyataan yang
mereka hadapi.
Kaum muda dalam setiap masyarakat dianggap
sedang mengalami apa yang dinamakan
”moratorium”. Moratorium adalah masa
persiapan yang diadakan masyarakat untuk
memungkinkan pemuda-pemuda dalam waktu
tertentu mengalami perubahan.
 I. Ada beberapa kedudukan pemuda dalam
pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat,
antara lain:
a. Kemurnian idealismenya
b. Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap
nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru
c. Semangat pengabdiannya
d. Sepontanitas dan dinamikanya
e. Inovasi dan kreativitasnya
f. Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-
gagasan baru
g. Keteguhan janjinya dan keinginan untuk
menampilkan sikap dan keperibadiannya yang
mandiri
h. Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang
dapat merelevansikan
 II. Menurut pola dasar pembinaan dan
pengembangan generasi muda bahwa generasi
muda dapat dilihat dari berbagai aspek sosial,
yakni:
1. Sosial psikologi
2. sosial budaya
3. sosial ekonomi
4. sosial politik
 a. Masalah-masalah yang menyangkut generasi muda
dewasa ini adalah:
Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme
dan patriotisme di kalangan generasi muda
b. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda
terhadap masa depannya
c. Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan
fasilitas pendidikan yang tersedia
d. Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.
e. Kurangnya gizi yang dapat menghambat
pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
f. Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah
umur
g. Adanya generasi muda yang menderita fisik dan
mental
h. Pergaulan bebas
i. Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan
narkotika
j. Belum adanya peraturan perundang-undangan yang
mengangkut generasi muda.
 III. Peran pemuda dalam masyarakat:
a. Peranan pemuda yang didasarkan atas
usaha pemuda untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan.
b. Peranan pemuda yang menolak unsur
menyesuaikan diri dengan lingkungannya
c. Asas edukatif
d. Asas persatuan dan kesatuan bangsa
e. Asas swakarsa
f. Asas keselarasan dan terpadu
g. Asas pendayagunaan dan fungsionaliasi
 IV. Arah pembinaan dan pengembangan
generasi muda ditunjukan pada pembangunan
yang memiliki keselarasn dan keutuhan antara
ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni:
a. Orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Masa
Esa.
b. Orientasi dalam dirinya sendiri
c. Orientasi ke luar hidup di lingkungan
 V. Peranan mahasiswa dalam masyarakat
adalah:
a. Agen of change
b. Agen of development
c. Agen of modernization
Oleh karena itu kita sebagai pemuda-pemudi
harapan bangsa jangan sampai kehilangan
identitas kita. Marilah kita mulai melakukan
perubahan dari diri kita sendiri agar kita dapat
memajukan bangsa ini dan kita dapat menjadi
pemuda yang bermanfaat bagi agama dan bangsa.
 Masa remaja adalah masa tarnsisi dan secara psikologis sangat
problematis , masa ini memungkinkan mereka berada dalm anomi
(keadaan tanpa norma atau hukum , red) , akibat kontradiksi norma
maupun orientasi mendua.
Dalam keadaan demikian , seringkali muncul perilaku menyimpang atau
kecendrungan melakukan pelnggaran . kondisi ini juga memungkinkan
mereka menjadi sasaran pengaruh media massa.
 PERAN MEDIA MASSA
ciri-ciri menyebabkan kecendrungan remaja melahap begitu saja arus
informasi yang serasi dengan selera dan keinginan sebagai penapis
informasi atau pemberi rekomendasi terhadap peasn-pesan yang di
terima kini tidak berfungsi sebagai sediakala.
 PERLU DIKEMBANGKAN :
Dari artikel terseut dapat disimpulkan bahwa masalh kepemudaan dapat
di tinjau adri asumsi yaitu :
1.penghayatan mengenai proses perkembangan bukan sebagai suatu
kontinum yang sambung tetapi fragmentaris , terpecah-pecah , dan setiap
fargmen mempunyai artinya sendiri-sendiri.
2.posisi pemuda dalam arah kehidupan itu sendiri .tafsiran-tafsiarn
klasik didasarkan pada anggapan bahwa kehidupan mempunyai pola
yang banyak sedikitnya.
 PEMUDA DAN IDENTITAS
Pemuda adalah suatu generasi yang
dipundaknya terbebani bermacam-macam
harapan , terutama dari generasi lainya.hal ini
dapt dimengerti karena pemuda diharapkan
sebagai generasi penerus , generasi yang harus
mengisi dan melangsungkan estafet
pembangunan secara terus menerus.
 POTENSI-POTENSI PEMUDA
a.Idealis dan daya kritis : secara sosiologis generasi
muda belum mapan dalam tatanan yang ada ,
maka ia dapat melihat kekurangan-kekurangan
dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari
gagasan baru.
b.dinamika dan kreatifitas.
c.keberanian mengambil resiko
d.optimis dan kegairahan semangat
e.sikap kemandirian dan disiplin murni
f.terdidik
g.keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan.
h.patriotismedan nasionalisme
i.sikpa kesatria
j.kemampuan kekuasaan ilmu dan teknologi.
 Studi Kasus :
Pemuda adalah seseorang yang berpikir bahwa
segala hal harus berubah menjadi lebih baik,
namun mengetahui bahwa dirinyalah yang harus
lebih dulu diubah. Pemuda adalah seseorang yang
berpikir bahwa tidak ada yang tidak bisa ia
lakukan demi sebuah perubahan kearah yang lebih
baik. Pemuda adalah seseorang yang tahu bahwa
dipundaknyalah tugas menjaga diri, keluarga,
kampung halaman, negara dan agama diletakkan.
Tetapi diatas semua itu, Pemuda adalah seseorang
yang bertindak dengan penuh kesadaran dan
tanggung jawab dalam melaksanakan itu semua.
Karena jika hanya berada di tataran pemikiran
tanpa dilanjutkan dengan tindakan atau karya
nyata maka dunia tidak akan berubah.
 Pengertian Sosialisasi.
Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang
individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup,
nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar
dapat diterima oleh masyarakatnya. Berikut pengertian sosialisasi menurut
para ahli
a. Keluarga
Pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan
saudara-saudaranya.
b. Sekolah
Pendidikan di sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan
merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara formal.
c. Teman bermain (kelompok bermain)
Kelompok bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam
pembentukan kepribadian anak. Dalam kelompok bermain anak akan belajar
bersosialisasi dengan teman sebayanya.
d. Media Massa
Media massa seperti media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun
media elektronik (televisi, radio, film dan video). Besarnya pengaruh media
massa sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang
disampaikan.
e. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat,
dan efektif mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang.
 Studi Kasus :
Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan
kebudayaan dan lingkungan sosial yang
bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang
mementingkan nilai-nilai dan norma-norma
kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi dititik
beratkan pada soal individu dalam kelompok
melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh
karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian
dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai
suatu produk sosialisasi, merupakan kesadaran
terhadap diri sendiri dan memandang adanya
pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran
terhadap diri sendiri membuat timbulnya sebutan
“aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang
sulit dipelajari.
 -internalisasi belajar dan sosialisasi.
 Ketiga kata atau istilah internalisasi, belajar, dan
spesialisasi pada dasarnya memiliki pengertian
yang hampir sama. Proses berlangsungnya sama
yaitu melalui interaksi sosial. Istilah internalisasi
lebih ditekankan pada norma-norma individu yang
menginternalisasikan norma-norma tersebut, atau
proses norma-norma kemasyarakatan yang tidak
berhenti sampai institusional saja, akan tetapi norma
tersebut mendarah daging dalam jiwa anggota
masyarakat. Norma tersebut dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu norma yang mengatur pribadi
(mencakup norma kepercayaan dan kesusilaan) dan
norma yang mengatur hubungan pribadi
(mencakup kaidah kesopanan dan kaidah hukum).

 -PROSES SOSIALISASI.
 Melalui proses sosialisasi, seseorang akan terwarnai
cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya.
Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan dapat
diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang
menajdi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di
tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya.
Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi
manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan
kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk.
Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang
membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan
diri, bagaimana cara hidup dan bagaimana cara
berpikir kelompoknya agar dapat berperan dan
berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan
salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota
masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial.
 -Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan
 Generasi Muda

 Maksud dari pola pembinaan dan pengembangan generasi
muda adalah agar semua pihak yang turut serta dan
berkepentingan dalam penanganannya benar-benar
menggunakan sebagai pedoman sehingga pelaksanaanya
dapat terarah, menyeluruh dan terpadu. Serta dapat
mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.

 Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda
disusun berlandaskan :
 Landasan idiil : Pancasila
 Landasan konstitusional : UUD 1945
 Landasan Strategis : Garis-garis besar haluan negara
 Landasan historis : Sumpah pemuda tahun 1928 dan
Proklamasi kemerdekaan
 Landasan normatif : etika, tata nilai dan tradisi luhur yang
hidup dalam masyarakat
 Pendapat/opini:
 Kita sebagai mahasiswa atau pemuda harus bisa
bersosialisasi dalam masyarakat dan mampu
memberikan contoh yang baik untuk masyarakat. Dan
mampu menyalurkan aspirasi rakyat kepada
pemerintah, tetapi tidak dengan cara yang anarkis. Kini
perananan tersebut sudah menurun drastis, karena
pemuda sekarang lebih suka dengan kesenangan dan
selalu mementingkan diri sendiri.
 Perilaku pemuda sangat rentan dengan kondisi dimana
dia berada dan beraktifitas. Karena masa remaja yang
dimiliki pemuda adalah masa dimana seorang pemuda
menemukan jati dirinya. Dalam menemukan jati dirinya
berpengaruh kepada dimana dia tinggal dan dimana dia
beraktifitas. Banyak kekosongan waktu yang di miliki
oleh seorang pemuda dalam mencari identitas dirinya.
Dalam kekosongan waktu yang dimiliki seorang
pemuda biasanya pemuda melakukan aktifitas yang
disukainya atau hanya sekedar bermain saja.
 * PEMUDA DAN IDENTITAS
 Perilaku pemuda sangat rentan dengan kondisi
dimana dia berada dan beraktifitas. Karena masa
remaja yang dimiliki pemuda adalah masa
dimana seorang pemuda menemukan jati
dirinya. Dalam menemukan jati dirinya
berpengaruh kepada dimana dia tinggal dan
dimana dia beraktifitas. Banyak kekosongan
waktu yang di miliki oleh seorang pemuda
dalam mencari identitas dirinya. Dalam
kekosongan waktu yang dimiliki seorang
pemuda biasanya pemuda melakukan aktifitas
yang disukainya atau hanya sekedar bermain
saja.
 PERGURUAN DAN PENDIDIKAN
 Mengembangkan potensi generasi muda
 Potensi Generasi Muda dapat dikembangkan melalui bidangnya
masing – masing agar tercapai suatu keinginan yang selaras antara
Generasi sebelumnya dan Generasi Baru yang akan mencapai
suatu negara yang maju dan sejahtera.
 Pengertian pendidikan dan perguruan tinggi
 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki ilmu di
bidang keinginannya masing-masing agar bermanfaat bagi agama,
keluarga, masyarakat, dan bangsa.
 Sedangkan perguruan tinggi adalah satuan pendidikan
penyelenggara pendidikan tinggi disebut Mahasiswa sedangkan
tenaga pendidikan perguruan tinggi disebut dosen. disinilah
seseorang dapat mengembangkan lebih dalam lagi ilmu-ilmu yang
telah didapat dari pendidikan sebelumnya (SD,SMP,SMA), yang
akan berpeluang besar menggantikan generasi sebelumnya, dan
dapat memajukan bangsa dan negaranya.
 Alasan untuk berkesempatan mengenyam pendidikan
tinggi
 Mengapa semua individu khususnya di Indonesia wajib
mengenyam pendidikan selama 12 tahun? maka jika
tidak, akan terjadi akibat seperti Pengangguran Semakin
Banyak, Generasi Muda tidak ada, perampokan,
pembunuhan dan lain sebagainya. (Menakutkan bukan)
faktor: hanya karena pendidikan yang mahal.
Syukurlah pemerintah punya program sekolah gratis
selama 9 tahun, “itu setahu saya karna saat SMA saya
masih bayar”. Jadi kesimpulannya mengapa individu
harus mengenyam pendidikan adalah karna setiap
individu harus sekolah Minimal selama 12 tahun agar
disaat seseorang beranjak dewasa, seseorang itu dapat
bermanfaat sebagai pemuda yang aktif didalam
lingkungan masyarakat dan akan menjadi Generasi
Penerus yang akan menjadi Pemimpin yang baik
mengerti rakyat dan memajukan bangsa ini ke arah
yang lebih baik
Peran Pendidikan dan Perguruan Tinggi dalam Mengembangkan Potensi Generasi Muda

More Related Content

What's hot

Perkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa AkhirPerkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa AkhirAi Nurhasanah
 
PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN : MATAKULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN STAIN SALATIGA
PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN : MATAKULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN STAIN SALATIGAPRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN : MATAKULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN STAIN SALATIGA
PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN : MATAKULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN STAIN SALATIGAIrsyadul Ibad
 
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahanPerkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahanBarna Yudha SutanMudo
 
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-KanakPermasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-KanakAn Rachma
 
Perkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalPerkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalCommunity Design
 
Pertemuan ke-5 Edward Spranger
Pertemuan ke-5 Edward SprangerPertemuan ke-5 Edward Spranger
Pertemuan ke-5 Edward SprangerVivia Maya Rafica
 
remaja dan masalahnya
remaja dan masalahnyaremaja dan masalahnya
remaja dan masalahnyahaqiemisme
 
Layanan konseling di sekolah
Layanan konseling di sekolahLayanan konseling di sekolah
Layanan konseling di sekolahRubianto Cure
 
Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar
Faktor – faktor yang mempengaruhi belajarFaktor – faktor yang mempengaruhi belajar
Faktor – faktor yang mempengaruhi belajarFAS DC
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
Hak Kesehatan Reproduksi dan Seksual PPT (Materi PMR)
Hak Kesehatan Reproduksi dan Seksual PPT (Materi PMR)Hak Kesehatan Reproduksi dan Seksual PPT (Materi PMR)
Hak Kesehatan Reproduksi dan Seksual PPT (Materi PMR)Andhika Pratama
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifStevany Sinaga
 
Ppt perkembangan masa anak awal
Ppt perkembangan masa anak awalPpt perkembangan masa anak awal
Ppt perkembangan masa anak awalkhumairoh
 
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayiMakalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayiDhiah Febri
 
power point mengenal bakat dan minat
power point mengenal bakat dan minatpower point mengenal bakat dan minat
power point mengenal bakat dan minatDini1115500023
 
Dewasa madya
Dewasa madyaDewasa madya
Dewasa madyaelmakrufi
 
Psikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasaPsikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasaAstri Firdasannah
 

What's hot (20)

Perkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa AkhirPerkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa Akhir
 
PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN : MATAKULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN STAIN SALATIGA
PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN : MATAKULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN STAIN SALATIGAPRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN : MATAKULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN STAIN SALATIGA
PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN : MATAKULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN STAIN SALATIGA
 
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahanPerkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
 
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-KanakPermasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
 
Perkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalPerkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awal
 
Pertemuan ke-5 Edward Spranger
Pertemuan ke-5 Edward SprangerPertemuan ke-5 Edward Spranger
Pertemuan ke-5 Edward Spranger
 
remaja dan masalahnya
remaja dan masalahnyaremaja dan masalahnya
remaja dan masalahnya
 
Layanan konseling di sekolah
Layanan konseling di sekolahLayanan konseling di sekolah
Layanan konseling di sekolah
 
STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK
STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAKSTIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK
STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK
 
Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar
Faktor – faktor yang mempengaruhi belajarFaktor – faktor yang mempengaruhi belajar
Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Hak Kesehatan Reproduksi dan Seksual PPT (Materi PMR)
Hak Kesehatan Reproduksi dan Seksual PPT (Materi PMR)Hak Kesehatan Reproduksi dan Seksual PPT (Materi PMR)
Hak Kesehatan Reproduksi dan Seksual PPT (Materi PMR)
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
 
Ppt perkembangan masa anak awal
Ppt perkembangan masa anak awalPpt perkembangan masa anak awal
Ppt perkembangan masa anak awal
 
PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
 
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayiMakalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
 
Ppt carl rogers
Ppt carl rogersPpt carl rogers
Ppt carl rogers
 
power point mengenal bakat dan minat
power point mengenal bakat dan minatpower point mengenal bakat dan minat
power point mengenal bakat dan minat
 
Dewasa madya
Dewasa madyaDewasa madya
Dewasa madya
 
Psikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasaPsikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasa
 

Similar to Peran Pendidikan dan Perguruan Tinggi dalam Mengembangkan Potensi Generasi Muda

Tugas Ilmu Sosial Dasar 4
Tugas Ilmu Sosial Dasar 4Tugas Ilmu Sosial Dasar 4
Tugas Ilmu Sosial Dasar 4sopiannudin
 
Pemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasiPemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasiabelavier
 
Bab 4 Pemuda dan Sosialisasi
Bab 4 Pemuda dan SosialisasiBab 4 Pemuda dan Sosialisasi
Bab 4 Pemuda dan SosialisasiMondo Icon
 
Isd ii rachmiatimagfiroh_15115496
Isd ii rachmiatimagfiroh_15115496Isd ii rachmiatimagfiroh_15115496
Isd ii rachmiatimagfiroh_15115496RizkyariestaH
 
Tugas ilmu sosial dasar 4
Tugas ilmu sosial dasar 4Tugas ilmu sosial dasar 4
Tugas ilmu sosial dasar 4sopiannudin
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianCornelia Riasdita
 
Pemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasiPemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasiVinda Syakira
 
Sosioantropologi
SosioantropologiSosioantropologi
Sosioantropologifikry_
 
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadianProses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadianCNVIP
 
TUGAS 3 ISD (pertemuan 4)
TUGAS 3 ISD (pertemuan 4)TUGAS 3 ISD (pertemuan 4)
TUGAS 3 ISD (pertemuan 4)rgnaayu
 
Makalah Bahasa Indonesia - Pergaulan Bebas
Makalah Bahasa Indonesia - Pergaulan BebasMakalah Bahasa Indonesia - Pergaulan Bebas
Makalah Bahasa Indonesia - Pergaulan BebasPryses Jaklyn
 

Similar to Peran Pendidikan dan Perguruan Tinggi dalam Mengembangkan Potensi Generasi Muda (20)

Tugas ISD Pertemuan ke-4
Tugas ISD Pertemuan ke-4Tugas ISD Pertemuan ke-4
Tugas ISD Pertemuan ke-4
 
Tugas Ilmu Sosial Dasar 4
Tugas Ilmu Sosial Dasar 4Tugas Ilmu Sosial Dasar 4
Tugas Ilmu Sosial Dasar 4
 
Pemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasiPemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasi
 
Pemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasiPemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasi
 
Bab 4 Pemuda dan Sosialisasi
Bab 4 Pemuda dan SosialisasiBab 4 Pemuda dan Sosialisasi
Bab 4 Pemuda dan Sosialisasi
 
Isd ii rachmiatimagfiroh_15115496
Isd ii rachmiatimagfiroh_15115496Isd ii rachmiatimagfiroh_15115496
Isd ii rachmiatimagfiroh_15115496
 
Isd pert 4
Isd pert 4Isd pert 4
Isd pert 4
 
Ilmu sosial dasar 1
Ilmu sosial dasar 1Ilmu sosial dasar 1
Ilmu sosial dasar 1
 
Asigment
AsigmentAsigment
Asigment
 
Pertemuan 4 Pemuda dan Sosialisasi
Pertemuan 4 Pemuda dan SosialisasiPertemuan 4 Pemuda dan Sosialisasi
Pertemuan 4 Pemuda dan Sosialisasi
 
Tugas ilmu sosial dasar 4
Tugas ilmu sosial dasar 4Tugas ilmu sosial dasar 4
Tugas ilmu sosial dasar 4
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Pemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasiPemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasi
 
Sosioantropologi
SosioantropologiSosioantropologi
Sosioantropologi
 
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadianProses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Ppt ppd
Ppt ppdPpt ppd
Ppt ppd
 
Ppt ppd
Ppt ppdPpt ppd
Ppt ppd
 
Ppt ppd
Ppt ppdPpt ppd
Ppt ppd
 
TUGAS 3 ISD (pertemuan 4)
TUGAS 3 ISD (pertemuan 4)TUGAS 3 ISD (pertemuan 4)
TUGAS 3 ISD (pertemuan 4)
 
Makalah Bahasa Indonesia - Pergaulan Bebas
Makalah Bahasa Indonesia - Pergaulan BebasMakalah Bahasa Indonesia - Pergaulan Bebas
Makalah Bahasa Indonesia - Pergaulan Bebas
 

More from HehePangibulan2

Toleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragamaToleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragamaHehePangibulan2
 
Belajar dasar membuat gambar gif
Belajar dasar membuat gambar gifBelajar dasar membuat gambar gif
Belajar dasar membuat gambar gifHehePangibulan2
 
Manajemen layanan sistem informasi(1)
Manajemen layanan sistem informasi(1)Manajemen layanan sistem informasi(1)
Manajemen layanan sistem informasi(1)HehePangibulan2
 
Cv ( curriculum vitae (ilmu sosial dasar)#
Cv ( curriculum vitae (ilmu sosial dasar)#Cv ( curriculum vitae (ilmu sosial dasar)#
Cv ( curriculum vitae (ilmu sosial dasar)#HehePangibulan2
 

More from HehePangibulan2 (11)

Toleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragamaToleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragama
 
Belajar dasar membuat gambar gif
Belajar dasar membuat gambar gifBelajar dasar membuat gambar gif
Belajar dasar membuat gambar gif
 
Manajemen resiko
Manajemen resikoManajemen resiko
Manajemen resiko
 
Materi 5 g teknologi
Materi 5 g teknologiMateri 5 g teknologi
Materi 5 g teknologi
 
M1 etika dan profesi
M1 etika dan profesiM1 etika dan profesi
M1 etika dan profesi
 
Funsi sdm
Funsi sdmFunsi sdm
Funsi sdm
 
Manajemen layanan sistem informasi(1)
Manajemen layanan sistem informasi(1)Manajemen layanan sistem informasi(1)
Manajemen layanan sistem informasi(1)
 
Metode regulasi falsi
Metode regulasi falsiMetode regulasi falsi
Metode regulasi falsi
 
Kecerdasan bisnis
Kecerdasan bisnisKecerdasan bisnis
Kecerdasan bisnis
 
Manusia & keadilan
Manusia & keadilanManusia & keadilan
Manusia & keadilan
 
Cv ( curriculum vitae (ilmu sosial dasar)#
Cv ( curriculum vitae (ilmu sosial dasar)#Cv ( curriculum vitae (ilmu sosial dasar)#
Cv ( curriculum vitae (ilmu sosial dasar)#
 

Recently uploaded

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 

Peran Pendidikan dan Perguruan Tinggi dalam Mengembangkan Potensi Generasi Muda

  • 1. Internalisasi lebih mengarah pada norma-norma individu yang menginternalisasikan norma-norma tersebut. Belajar lebih mengarah pada proses pembelajaran tingkah laku, yang sebelumnya tidak dimiliki sekarang telah dimiliki akibat proses pembelajaran tersebut. Sedangkan Spesialisasi lebih mengarah pada kekhususan yang telah dimiliki oleh seorang individu. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, kita pasti selalu bersosialisasi terhadap individu lain dimanapun kita berada. Perbedaan antar karakter menjadi identitas diri individu masing-masing. Perilaku setiap individu pun berbeda-beda, karena dari itu membuat individu lain mengambil suatu tindakan yang berbeda-beda. Tindakan-tindakan yang diambil oleh masing- masing individu bisa dibagi menjadi dua yaitu tindakan positif dan negatif. Tindakan positif akan diambil jika antar individu saling mengharagai adanya norma-norma yang berlaku. Kalau tindakan negatif, akan diambil jika antar individu tidak mengutamakan norma-norma yang ada, seperti saling egois, berbeda pendapat, merasa derajatnya lebih tinggi dari individu lain, dan sebagainya.
  • 2.  Pemuda adalah generasi yang diharapkan terhadap bangsa dan negaranya untuk meneruskan generasi sebelumnya. Tapi terkkadang pemuda zaman sekarang tidak menyadari bahwa didiri mereka terbebani menjadi pengganti generasi sebelumnya.  Macam – macam Pemuda  Jenis Pemuda Urakkan  Jenis Pemuda Nakal  Jenis Pemuda Radikal  Jenis Pemuda Sholeh  Internalisasi adalah perubahan dalam masyarakat. Sedangkan Sosialisasi adalah suatu peroses yang mempelajari tentang norma – norma masyarakat yang akan membentuk keperibadiannnya dilingkungan masyarakat. Jadi jika tidak adanya Internalisasi dan Sosialisasi didalam lingkungan masyarakat. Maka tidak akan ada perubahan dilingkungan itu.
  • 3.  Pengertian Sosialisasi  Sosialisasi adalah suatu peroses yang mempelajari tentang norma – norma masyarakat yang akan membentuk kepribadiannya dilingkungan masyarakat, dan dapat berfungsi sebagai peranan di kelompok individu.  Banyak sekali remaja- remaja sekarang yang tidak memiliki norma-norma kehidupan ,dimana jika suatu keluarga tidak menanamkan norma” kepada anaknya maka yang akan timbul adalah masalah yang kana di terima oleh anaknya pada saat remaja yang dimana masa-masa seperti ini harus di berikan contoh” yang baik agar kelak menjadi anak yang memiliki pemikiran dan prilaku yang baik,dan menjadi contoh dikalangan masyarakat.
  • 4.  Proses Sosialisasi  Proses Sosialisasi ada 4 yaitu:  Tahapan Persiapan > Tahapan ini ilakukan sejak manusia dilahirkan, pada saat anak – anak mulai mempersiapkan dirinya untuk mengenal dunia sosialisasi dari lingkungan rumah, media dan tempat – tempat yag disinggahinya dengan cara meniru walaupun tidak sempurna.  Tahapan Meniru > Di mana seorang anak yang mulai sempurna untuk meniru apa yang dilakukan orang dewasa. Dia mulai mengetahui namanya, nama orang tuanya, dan apa yang dilakukan oleh orang tuanya.  Tahapan Siap Bertindak > Tahapan ini memulai seorang anak yang hanya meniru menjadi seorang diri yang dia inginkan, menyadari adanya suatu norma yang ada dirumah maupun dilingkungannya, dan mulai mendapatkan kompleks yang harus dihadapinya didalam bersosialisasi.  Tahapan Norma Kolektif > Tahapan ini sudah dianggap dewasa karna didalam dirinya sudah tau sepenuhnya apa itu arti norma dalam kehidupanyang sebenarnya, memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap orang yang iia kenal maupun orang yang iia tidak kenal dalam arti Masyarakat Luas.  Tujuan sosialisasi ada 4 yaitu:  Memberikan ketrampilan terhadap seseorang agar mampu mengimbangi hidup bermasyarakat.  Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif.  Membantu mengendalikan fungsi – fungsi organic yang dipelajari melalui latihan – latihan mawas diri yang tepat.  Membiasakan diri dengan berprilaku sesuai dengan nilai – nilai dan kepercayaan pokok yang ada dimasyarakat.
  • 5.  Orinentasi mendua  Biasanya bagi orang tua yang mengharapkan kepada anak”nya supaya kelak nanti akan menjadi orang yang memiliki norma yang baik serta memiliki wawasan yang luas, kebanyakan orangtua pada umumnya harapa-harapan bagi anak’’nya agar menjadi orang yang sukses dari orangtuanya.
  • 6.  2.PERAN MEDIA MASSA  Sekarang banyak sekali informasi. Dengan demikian, kesan semakin permisifnya masyarakat juga tercermin pada isi media yang beredar. Sementara masa remaja yang merupakan periode peralihan dari masa kanak- kanak menuju masa dewasa, ditandai beberapa ciri. Pertama, keinginan memenuhi dan menyatakan identitas diri. Kedua, kemampuan melepas diri dari ketergantungan orang tua. Ketiga, kebutuhan memperoleh akseptabilitas di tengah sesama remaja.  Ciri-ciri ini menyebabkan kecenderungan remaja melahap begitu saja arus informasi yang serasi ·dengan selera dan keinginan mereka. Zulkarimen juga mengamati, para tetua yang tadinya berfungsi sebagai penapis informasi atau pemberi rekomendasi terhadap pesan- pesan yang diterima kini tidak berfungsi sebagai sediakala.  Sebagai jalan ke luar ahli komunikasi ini melihat perlunya membekali remaja dengan keterampilan berinformasi yang mencakup kemampuan menemukan, memilih, menggunakan dan mengevaluasi informasi. Keterampilan ini ada baiknya disisipkan lewat pelajaran yang ada di sekolah, sehingga secara builtin menjadi bagian yang utuh dari keseluruhan prcstasi belajar remaja di sekolah masing-masing.
  • 7.  3. PERGURUAN DAN PENDIDIKAN.  A. MENGEMBANGKAN POTENSI / GENERASI / MUDA  Biasanya untuk mengembangkan potensi yang ada didalam diri kita ,biasanya dimulai mengetahuinya dari generasi muda atau masa muda ,karena di masa ini kita lebih gampang menggali potensi kita ,tidak mudah untuk mengetahui potensi yang ada di dalam diri kita ,dengan cara mencoba –mencoba sampai akhirnya memndapatkan potensi yang ada didalam diri kita .CONTOH : saya tidak terbiasa dengan bermain bola tetapi setelah saya galih-galih ternyata saya lumayan berbakat di bidang bola tersebut akhirnya daya mulai terbiasa bermain bola pada akhirnya saya bisa main bola hingga sekarang.  CONTOH LAGI: si budi tidak terbiasa dengan ketinggian tetapi di mencoba untuk melakukan panjat tebing ,ternyata dia mampu untuk menaiki tebing tersebut hingga ujung dan mencapai puncaknya,budi tidak percaya bahwa dirinya mampu untuk memanjat tebing tersebut ,sejak itu budi mulai mengetahui potensi yang ada didalam dirinya.  Pola dasar Pembinaan dan pengembangan Generasi Muda  Landasan Idiil  Landasan Konstitusional  Landasan Strategis  Landasan Historis  Landasan Normatif  Menurut Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda yang ada di atas telah ditetapkan oleh mentri pendidikan dan kebudayaan dalam keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan NO 00323/U/1978 Tanggal 28 Oktober 1978.
  • 8.  Banyak sekali masalah – masalah yang ada dikalangan generasai muda, contohnya :  Menurunnya jiwa idealisme, patriorisme dan nasionalisme dikalangan generasi muda.  Kurangnya Gizi yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan generasi muda.  Kawin Muda  Pergaulan Bebas  Meningkatnya Kenakalan Remaja (Tauran, Mabuk – mabukan, ganja, Narkoba).  Belum adanya peraturan UUD yang menyangkut tentang Generasi Muda.  Potensi – potensi Generasi Muda.  Idealisme dan daya kritis  Dinamika dan kreativitas  Keberanian Mengambil Resiko  Opimis dan kegairahan semangat  Sifat kemandirian, disiplin, peduli, dan bertanggung jawab
  • 9.  B. PENDIDIKAN DAN PERGURUANTINGGI.  Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki ilmu di bidang keinginannya masing – masing agar bermanfaat bagi agama, keluarga, masyarakat, dan bangsa.  Sedangkan perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi disebut Mahasiswa sedangkan tenaga pendidikan perguruan tinggi disebut dosen. disinilah seseorang dapat mengembangkan lebih dalam lagi ilmu – ilmu yang telah didapat dari pendidikan sebelumnya (SD,SMP,SMA), yang akan berpeluang besar menggantikan generasi sebelumnya, dan dapat memajukan bangsa dan negaranya.
  • 10.  Pengertian Perguruan Tinggi, pemahaman kita dan kemampuan belajar yang lebih tinggi dalam usia dewasa, setelah mengumpulkan sejumlah tahun keterampilan dan pengalaman profesional. Ada alasan sederhana untuk itu. Pada remaja, ketika kami memutuskan untuk melanjutkan pendidikan, kami tidak memiliki kapasitas dan kedewasaan untuk mengerti bagaimana kita akan menggunakan dan menerapkan pengetahuan yang kita sedang terkena. Jadi, Perguruan Tinggi untuk menghafal palsu percaya bahwa kita belajar apa yang kita benar-benar menghafal. Namun, tidak lama setelah itu, kita lupa banyak hal.
  • 11.  CONTOH ; jika ingin menjadi presiden atau menteri ,kita harus dituntut bisa menguasai beberapa hal atau bidang yang bersangkutan ,jika kita tidak bisa menguasai suatu bidang ,maka kita tidak akan dipake atau ditunjuk oleh masyarakat untuk menjadi presiden.  Jadi sangat penting pendidikan dan perguruan tinggi ini adalah modal kita kelak untuk mencapai tujuan dan cita-cita kita
  • 12.  Peranan Sosial Mahasiswa bisa dikatakan pemuda yang aktif dan berintelektual yang akan berperan sebagai generasi yang diharapkan akan meneruskan generasi sebelumnya, yang akan membangun negaranya menjadi lebih baik (maju). Sedangkan Pemuda adalah sesorang Individu atau kelompok yang berperan aktif didalam masyarakat dan bisa dikatakan Mahasiswa atau tidak, karena belum semua pemuda yang berintelektual mampu secara ekonomi untuk menjenjang pendidikan yang lebih tinggi, karna biaya pendidikan yang semakin mahal. Bisa dikatakan Pemuda memiliki Sosialisasi yang tinggi yang dapat berperan penting dilingkungan masyarakat kuhususnya bersosialisai untuk menjadi penengah didalam lingkungan sekitar maupun secara luas.
  • 13.  Pengertian Pemuda Pemuda adalah sekolompok orang yang mempunyai semangat dan sedang dalam tahap pencarian jati diri. Pemuda juga merupakan generasi penerus bangsa. Beberapa orang mengatakan, pemuda tidak dilihat dari usianya melainkan dari semangatnya. Maju mundurnya suatu bangsa tidak lepas dari peranan para pemuda. Karena kalau bukan para pemuda pemuda, siapa lagi yang akan meneruskan perjuangan bangsa kita kedepannya.
  • 14.  Penertian Identitas Sedangkan identitas atau jati diri (kepribadian) adalah sikap atau sifat yang ada dalam diri seseorang. Pada saat usia masih mudalah biasanya orang mulai melakukan pencarian jati diri atau mengenali identitas dirinya. Siapa dia dan bagaimana dia.
  • 15.  Pemuda dan Identitas Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah dan merupakan beban modal bagi para pemuda. Tetapi di lain pihak pemuda juga menghadapi pesoalan seperti kenakalan remaja, ketidakpatuhan kepada orang tua, frustasi, kecanduan narkotika, masa depan suram. Semuanya itu akibat adanya jurang antara keinginan dalam harapan dengan kenyataan yang mereka hadapi. Kaum muda dalam setiap masyarakat dianggap sedang mengalami apa yang dinamakan ”moratorium”. Moratorium adalah masa persiapan yang diadakan masyarakat untuk memungkinkan pemuda-pemuda dalam waktu tertentu mengalami perubahan.
  • 16.  I. Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat, antara lain: a. Kemurnian idealismenya b. Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru c. Semangat pengabdiannya d. Sepontanitas dan dinamikanya e. Inovasi dan kreativitasnya f. Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan- gagasan baru g. Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang mandiri h. Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan
  • 17.  II. Menurut pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa generasi muda dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yakni: 1. Sosial psikologi 2. sosial budaya 3. sosial ekonomi 4. sosial politik
  • 18.  a. Masalah-masalah yang menyangkut generasi muda dewasa ini adalah: Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda b. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya c. Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia d. Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja. e. Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan f. Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur g. Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental h. Pergaulan bebas i. Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika j. Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.
  • 19.  III. Peran pemuda dalam masyarakat: a. Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. b. Peranan pemuda yang menolak unsur menyesuaikan diri dengan lingkungannya c. Asas edukatif d. Asas persatuan dan kesatuan bangsa e. Asas swakarsa f. Asas keselarasan dan terpadu g. Asas pendayagunaan dan fungsionaliasi
  • 20.  IV. Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda ditunjukan pada pembangunan yang memiliki keselarasn dan keutuhan antara ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni: a. Orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa. b. Orientasi dalam dirinya sendiri c. Orientasi ke luar hidup di lingkungan
  • 21.  V. Peranan mahasiswa dalam masyarakat adalah: a. Agen of change b. Agen of development c. Agen of modernization Oleh karena itu kita sebagai pemuda-pemudi harapan bangsa jangan sampai kehilangan identitas kita. Marilah kita mulai melakukan perubahan dari diri kita sendiri agar kita dapat memajukan bangsa ini dan kita dapat menjadi pemuda yang bermanfaat bagi agama dan bangsa.
  • 22.  Masa remaja adalah masa tarnsisi dan secara psikologis sangat problematis , masa ini memungkinkan mereka berada dalm anomi (keadaan tanpa norma atau hukum , red) , akibat kontradiksi norma maupun orientasi mendua. Dalam keadaan demikian , seringkali muncul perilaku menyimpang atau kecendrungan melakukan pelnggaran . kondisi ini juga memungkinkan mereka menjadi sasaran pengaruh media massa.  PERAN MEDIA MASSA ciri-ciri menyebabkan kecendrungan remaja melahap begitu saja arus informasi yang serasi dengan selera dan keinginan sebagai penapis informasi atau pemberi rekomendasi terhadap peasn-pesan yang di terima kini tidak berfungsi sebagai sediakala.  PERLU DIKEMBANGKAN : Dari artikel terseut dapat disimpulkan bahwa masalh kepemudaan dapat di tinjau adri asumsi yaitu : 1.penghayatan mengenai proses perkembangan bukan sebagai suatu kontinum yang sambung tetapi fragmentaris , terpecah-pecah , dan setiap fargmen mempunyai artinya sendiri-sendiri. 2.posisi pemuda dalam arah kehidupan itu sendiri .tafsiran-tafsiarn klasik didasarkan pada anggapan bahwa kehidupan mempunyai pola yang banyak sedikitnya.
  • 23.  PEMUDA DAN IDENTITAS Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan , terutama dari generasi lainya.hal ini dapt dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus , generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus.
  • 24.  POTENSI-POTENSI PEMUDA a.Idealis dan daya kritis : secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada , maka ia dapat melihat kekurangan-kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru. b.dinamika dan kreatifitas. c.keberanian mengambil resiko d.optimis dan kegairahan semangat e.sikap kemandirian dan disiplin murni f.terdidik g.keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan. h.patriotismedan nasionalisme i.sikpa kesatria j.kemampuan kekuasaan ilmu dan teknologi.
  • 25.  Studi Kasus : Pemuda adalah seseorang yang berpikir bahwa segala hal harus berubah menjadi lebih baik, namun mengetahui bahwa dirinyalah yang harus lebih dulu diubah. Pemuda adalah seseorang yang berpikir bahwa tidak ada yang tidak bisa ia lakukan demi sebuah perubahan kearah yang lebih baik. Pemuda adalah seseorang yang tahu bahwa dipundaknyalah tugas menjaga diri, keluarga, kampung halaman, negara dan agama diletakkan. Tetapi diatas semua itu, Pemuda adalah seseorang yang bertindak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab dalam melaksanakan itu semua. Karena jika hanya berada di tataran pemikiran tanpa dilanjutkan dengan tindakan atau karya nyata maka dunia tidak akan berubah.
  • 26.  Pengertian Sosialisasi. Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya. Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli a. Keluarga Pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan saudara-saudaranya. b. Sekolah Pendidikan di sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara formal. c. Teman bermain (kelompok bermain) Kelompok bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan kepribadian anak. Dalam kelompok bermain anak akan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya. d. Media Massa Media massa seperti media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik (televisi, radio, film dan video). Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan. e. Lingkungan kerja Lingkungan kerja merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan efektif mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang.
  • 27.  Studi Kasus : Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu produk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendiri dan memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang sulit dipelajari.
  • 28.  -internalisasi belajar dan sosialisasi.  Ketiga kata atau istilah internalisasi, belajar, dan spesialisasi pada dasarnya memiliki pengertian yang hampir sama. Proses berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial. Istilah internalisasi lebih ditekankan pada norma-norma individu yang menginternalisasikan norma-norma tersebut, atau proses norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusional saja, akan tetapi norma tersebut mendarah daging dalam jiwa anggota masyarakat. Norma tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu norma yang mengatur pribadi (mencakup norma kepercayaan dan kesusilaan) dan norma yang mengatur hubungan pribadi (mencakup kaidah kesopanan dan kaidah hukum). 
  • 29.  -PROSES SOSIALISASI.  Melalui proses sosialisasi, seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menajdi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial.
  • 30.  -Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan  Generasi Muda   Maksud dari pola pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakan sebagai pedoman sehingga pelaksanaanya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu. Serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.   Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :  Landasan idiil : Pancasila  Landasan konstitusional : UUD 1945  Landasan Strategis : Garis-garis besar haluan negara  Landasan historis : Sumpah pemuda tahun 1928 dan Proklamasi kemerdekaan  Landasan normatif : etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat
  • 31.  Pendapat/opini:  Kita sebagai mahasiswa atau pemuda harus bisa bersosialisasi dalam masyarakat dan mampu memberikan contoh yang baik untuk masyarakat. Dan mampu menyalurkan aspirasi rakyat kepada pemerintah, tetapi tidak dengan cara yang anarkis. Kini perananan tersebut sudah menurun drastis, karena pemuda sekarang lebih suka dengan kesenangan dan selalu mementingkan diri sendiri.  Perilaku pemuda sangat rentan dengan kondisi dimana dia berada dan beraktifitas. Karena masa remaja yang dimiliki pemuda adalah masa dimana seorang pemuda menemukan jati dirinya. Dalam menemukan jati dirinya berpengaruh kepada dimana dia tinggal dan dimana dia beraktifitas. Banyak kekosongan waktu yang di miliki oleh seorang pemuda dalam mencari identitas dirinya. Dalam kekosongan waktu yang dimiliki seorang pemuda biasanya pemuda melakukan aktifitas yang disukainya atau hanya sekedar bermain saja.
  • 32.  * PEMUDA DAN IDENTITAS  Perilaku pemuda sangat rentan dengan kondisi dimana dia berada dan beraktifitas. Karena masa remaja yang dimiliki pemuda adalah masa dimana seorang pemuda menemukan jati dirinya. Dalam menemukan jati dirinya berpengaruh kepada dimana dia tinggal dan dimana dia beraktifitas. Banyak kekosongan waktu yang di miliki oleh seorang pemuda dalam mencari identitas dirinya. Dalam kekosongan waktu yang dimiliki seorang pemuda biasanya pemuda melakukan aktifitas yang disukainya atau hanya sekedar bermain saja.
  • 33.  PERGURUAN DAN PENDIDIKAN  Mengembangkan potensi generasi muda  Potensi Generasi Muda dapat dikembangkan melalui bidangnya masing – masing agar tercapai suatu keinginan yang selaras antara Generasi sebelumnya dan Generasi Baru yang akan mencapai suatu negara yang maju dan sejahtera.  Pengertian pendidikan dan perguruan tinggi  Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki ilmu di bidang keinginannya masing-masing agar bermanfaat bagi agama, keluarga, masyarakat, dan bangsa.  Sedangkan perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi disebut Mahasiswa sedangkan tenaga pendidikan perguruan tinggi disebut dosen. disinilah seseorang dapat mengembangkan lebih dalam lagi ilmu-ilmu yang telah didapat dari pendidikan sebelumnya (SD,SMP,SMA), yang akan berpeluang besar menggantikan generasi sebelumnya, dan dapat memajukan bangsa dan negaranya.
  • 34.  Alasan untuk berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi  Mengapa semua individu khususnya di Indonesia wajib mengenyam pendidikan selama 12 tahun? maka jika tidak, akan terjadi akibat seperti Pengangguran Semakin Banyak, Generasi Muda tidak ada, perampokan, pembunuhan dan lain sebagainya. (Menakutkan bukan) faktor: hanya karena pendidikan yang mahal. Syukurlah pemerintah punya program sekolah gratis selama 9 tahun, “itu setahu saya karna saat SMA saya masih bayar”. Jadi kesimpulannya mengapa individu harus mengenyam pendidikan adalah karna setiap individu harus sekolah Minimal selama 12 tahun agar disaat seseorang beranjak dewasa, seseorang itu dapat bermanfaat sebagai pemuda yang aktif didalam lingkungan masyarakat dan akan menjadi Generasi Penerus yang akan menjadi Pemimpin yang baik mengerti rakyat dan memajukan bangsa ini ke arah yang lebih baik