2. PENDAHULUAN
Angka kejadian penyakit degenerasi
meningkat karena transisi epidemiologi
Operasi orthopedi meningkat
Perlu penanganan komprehensif
Kerja tim yang baik termasuk fisioterapi
Semua anggota tim perlu mengetahui kerja
fisioterapis
PEningkatan pemahaman fisioterapi pada
pasca bedah orthopedi
3. RUANG LINGKUP ORTHOPEDI
Fractur fisioterapi biasanya berperan dalam tahap
lanjut penanganan setelah fiksasi
Cidera jaringan lunak fisioterapi sebagai kontak
pertama dengan pasien
Rhematologi fisioterapi bekerja dalam tim untuk
penanganan pasien
Penyakit tulang fisioterapi juga dalam tim
Deformitas congenital Fisioterapi bekerja dalam tim
Joint Replacment Fisioterapi berperan segera
setelah pemasangan prothese
4. Fraktur
Klasifikasi fraktur; meliputi fraktur terbuka atau
tertutup; bentuk patah (tranverse, spiral, cominuted,
crush, greenstick), disposisi fragment fraktur
(undisplaced, displaced, impacted, stable)
Penyebab fraktur; trauma langsung, trauma tidak
langsung, patologik, stress/ fatigue, avulsi
Penanganan fraktur (tindakan medis); reduksi,
imobilisasi (external dan internal), rehabilitasi
5. Joint Replacement
Aspek penting dari joint replacment, fiksasi,
masalah fungsi yang muncul, asesmen,
rehabilitasi umum
Hip joint replacement, type sendi panggul,
sisi insisi, komplikasi (dislokasi, luka, vena
trombosis, fraktur, nyeri hebat post op,
failure). rehabilitasi
Knee Joint replacement; type sendi lutut,
kriteria dari knee replacement, komplikasi,
rehabilitasi
6. KEPMENKES 1363
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan
kesehatan yang ditujukan kepada individu
dan atau kelompok untuk mengembangkan,
memelihara dan memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan
dengan menggunakan penanganan secara
manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik,
elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan
fungsi, komunikasi.
7. KEPMENKES 1363 Pasal 12
(1)Fisioterapis dalam melaksanakan praktik
fisioterapi berwenang untuk melakukan ;
a. Asesmen fisioterapi yang meliputi
pemeriksaan dan evaluasi
b. Diagnosa fisioterapi
c. Perencanaan fisioterapi
d. Intervensi fisioterapi
e. Evaluasi/re-evaluasi/re-asesmen.
8. Fisioterapi pada Fraktur
Fisioterapi dilakukan segera setelah
dilakukan mobilisasi dalam keadaan akut
fraktur
Terdapat prinsip dasar fisioterapi pada
penanganan fraktur
Fisioterapi bekerja dalam tim dalam
penanganan terhadap kasus kasus fraktur
9. Masalah Fisioterapi pada Fraktur
Bengkak dilakukan penanganan dengan
posisitioning dan latihan serta massage
Nyeri massage, positioning
Kelemahan otot latihan
Ketebertasan gerak latihan
Gangguan weight bearing latihan
10. Masalah fisioterapi pada Joint
Replacement
Gangguan gerak sendi terutama pada
ekstensi, abduksi dan rotasi, dilakukan
latihan reedukasi
Kekuatan otot dilakukan dengan latihan
Memelihara fungsi vaskular dan respirasi
Reedukasi untuk menjaga stabilitas sendi
yang baru dan latihan jalan
11. Tujuan terapi latihan
Kekuatan
Daya tahan dan kebugaran
Mobilitas dan fleskibilitas
Stabilitas
Relaksasi
Kordinasi, keseimbangan dan Kemampuan
Fungsional
12. Latihan pada Pasca bedah
Latihan dimulai dengan bentuk isometrik (latihan
tanpa adanya gerakan pada sendi)
Pada hari kelima dapat mulai diberikan latihan
isotonik dengan penambahan beban secara bertahap
dibawah pengawasan fisioterapis
Latihan penambahan gerak sendi dilakukan secara
hati hati dibawah pengawasan fisioterapis
Latihan fungsional dilakukan ketika pasien sudah
mampu berjalan
13. Positioning pada tempat tidur
Tinggikan bagian distal untuk melancarkan
sirkulasi darah
Hindari posisi bergerak pada sendi
Usahakan dalam posisi anatomis dan
fungsional
Untuk total hip selalu dalam posisi abduksi
Pada total knee dengan penggunaan CPM
perhatikan bengkak dan rasa nyeri
14. Mobilisasi tempat tidur
Pasien pasca bedah perlu bantuan dalam
berubah posisi ketika tidur
Terutama pada posisi bridging untuk bab dan
bak
Proses pembelajarannya sebaiknya
dipersiapkan sebelum operasi
Khusus bagi pasien THP perhatikan posisi
kaki agar tetap abduksi
15. Weight Bearing exercise
Latihan berjalan dilakukan bila pasien sudah
memiliki keseimbangan berdiri secara
independen
Pada umumnya latihan berjalan terdiri atas
non, partial dan full weight bearing
Tahap latihan berjalan tergantung kepada
permintaan dari Dokter yang melakukan
operasi
16. Massage
Massage dapat diberikan pada pasien post
op untuk melancarkan sirkulasi darah dan
mengurangi nyeri.
Massage diberikan bila tidak ada luka terbuka
Sebaiknya tidak diberikan pada daerah
perpatahan
Gunakan pelincin untuk menghindari iritasi
Lakukan efflurage dan stroking