SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
RESUME II
MANAJEMEN KEUANGAN
DISUSUN OLEH :
Lingga Adi Permana
11011700753
2S-MA
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Jln. Raya Jakarta No.1 B, Panancangan, Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten 42124
Teknik Penganggaran Barang dan Modal
Teknik PenganggaranModal
Dalam operasional sebuah perusahaan, perusahaan akan melakukan investasi dalam aktiva
tetap dengan harapan untuk mendapatkan kembali dana yang diinvestasikan tersebut
seperti pada aktiva lancar.
Penganggaran modal atau capital budgeting merupakan keseluruhan proses perencanaan
dan pengambilan keputusan terkait dana dimana jangka waktu pengembalian dana tersebut
melebihi waktu satu tahun.
Sedangkan capital asset merupakan aset yang dimiliki sebuah perusahaan dengan masa
pemanfaatan lebih dari satu tahun. Pada umumnya biaya yang dikeluarkan untuk
mengelola aset ini sangat besar, sehingga teknik penganggaran modal mutlak diperlukan.
Salah satu contoh dari capital budgeting adalah pengeluaran dana untuk aktiva tetap
seperti bangunan, tanah, peralatan, dan mesin. Penganggaran modal menjabarkan rencana
jangka panjang dalam hal mendanai proyek besar untuk jangka panjang. Capital budgeting
ini berfungsi untuk mengidentifikasi investasi yang potensial. Jika sudah ditemukan, maka
teknik ini dapat diterapkan untuk menentukan pilihan investasi. Setelah memilih investasi,
lalu dilakukan audit pada saat pelaksanaannya.
Pada umumnya, proyek menggunakan penganggaran modal sebagai dasar untuk
mengambil keputusan investasinya, seperti mengganti mesin produksi atau mengganti
sistem pembuangan limbah pabrik.
Keputusan dalam penganggaran modal akan memberikan pengaruh yang sangat besar
terhadap kesehatan keuangan perusahaan dalam waktu jangka panjang. Sebuah proyek
yang dibuat berdasarkan pada keputusan penganggaran modal akan dapat berjalan lancar
dan akan mendorong pemasukan perusahaan jangka panjang. Namun sebaliknya,
penggangaran modal yang tidak tepat akan mengakibatkan proyek perusahaan mengalami
kerugian atau kebangkrutan. Selain itu, keputusan penganggaran modal juga dapat
digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan seperti jenis barang atau jasa apa
yang akan dibuat? Bagaimana menjualnya pada pelanggan? Bagaimana menjualnya ke
pasar?
Pada prinsipnya penganggaran modal memiliki arti yang sangat penting dalam hal:
1. Pengangaran modal merupakan keputusan jangka panjang.
2. Dalam melakukan investasi dibutuhkan dana yang besar.
Dalam menganalisa potensi investasi aktiva tetap dapat dilakukan dengan teknik analisa
penganggaran modal dengan metode :
1. Periode pembayaran kembali (Payback period):
Metode yang digunakan untuk menentukan berapa lama sebuah investasi akan kembali.
Kelebihan dari metode ini adalah penghitungan yang mudah dan sederhana sehingga dapat
dengan mudah digunakan oleh perusahaan skala kecil. Sedangkan kelemahannya adalah
tidak memperhatikan nilai waktu dari uang dan tidak memperhatikan penerimaan investasi
yang diperoleh setelah payback period tercapai.
2.Pembayaran kembali terdiskonto (Discount Payback Period):
Lamanya waktu yang dibutuhkan bagi arus kas investasi yang didiskontokan pada biaya
modal investasi untuk menutup biaya.
3.Nilai sekarang bersih (Net Present Value):
Selisih antara nilai sekarang dari cash inflow/proceeds dengan pengeluaran untuk
keperluan investasi / capital outlays.
4.Tingkat pengembalian internal (IRR – Internal Rate of Return):
Metode yang digunakan untuk mencari suatu tingkat bunga yang membuat PV dari cash
inflow akan sama dengan nilai cash outflownya / investasi yang telah dikeluarkan.
5. IRR yang dimodifikasi (MIRR – Modified IRR)
Investasi penambahan kapasitas juga bersifat sebagai investasi penggantian. Dengan
demikian maka tingkat ketidakpastian pada investasi penambahan kapasitas lebih besar
daripada investasi penggantian. Dengan mempertimbangan ukuran yang ditetapkan, maka
perusahaan dapat memilih usulan proyek mana yang dapat diterima, ditolak, dan ditunda.
Arus Kas dan Resiko Proyek
PengertianAliran Kas
Aliran kas merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari
aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk
dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
B. MengestimasikanArus Kas
Langkah yang paling penting dan paling sulit dalam penganggaran modal adalah
mengestimasikan arus kas suatu proyek yaitu pengeluaran investasi dan arus kas masuk
bersih per tahun setelah suatu proyek dijalankan. Banyak variabel yang terdapat di
dalamnya, dan banyak individu dan departemen yang berpartisipasi dalam proses ini.
Sangat sulit untuk meramalkan secara akurat biaya-biaya dan pendapatan terkait dengan
suatu proyek yang besar dan kompleks, sehingga kesalahan dalam peramalan kadang kala
dapat menjadi sangat besar.
Beberapa fungsi staf keuangan dalam proses peramalan, yaitu:
1. Mendapatkan informasi dari berbagai departemen, misalnya produksi dan pemasaran.
2. Memastikan bahwa semua orang yang terlibat dalam peramalan menggunakan
seperangkat asumsi perekonomian yang konsisten.
3. Memastikan bahwa tidak terjadi bias yang inheren di dalam peramalan.
Hal yang terakhir di atas sangatlah penting karena para manajer sering kali terlibat secara
emosional dengan proyek kesayangan mereka dan menumbuhkan penyakit “rasa
membangun kerajaan” di mana keduanya dapat mengarah pada terjadinya bias-bias di
dalam peramalan arus kas yang membuat proyek yang buruk terlihat bagus di atas kertas.
C. MengidentifikasiArus Kas yang Relevan
Arus kas relevan bagi suatu proyek adalah tambahan arus kas bebas yang diharapkan
perusahaan jika melaksanakan proyek tersebut, yaitu arus kas yang di luar yang
diharapkan perusahaan apabila tidak menjalankan proyek tersebut. Arus kas relevan juga
merupakan arus kas tertentu yang harus diprhitungkan dalam pengambilan keputusan
penganggaran modal.
Langkah awal dari setiap analisis penganggaran modal adalah mengidentifikasikan arus
kas relevan. Yang diartikan sebagai serangkaian arus kas yang spesifik yang harus
diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. Ada dua peraturan yang penting untuk
membantu menghindari kesalahan mengestimasikan anggaran, yaitu:
1. Keputusan penganggaran modal harus didasarkan atas arus kas, bukan laba akuntansi.
2. Hanya penambahan arus kas saja yang relevan.
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat beberapa arus kas relevan di bawah ini:
1. Arus kas proyek
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok
yaitu:
a. Aliran kas awal merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk
kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan, dan
sebagainya. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar.
b. Aliran kas operasional merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional
proyek, seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas
operasional merupakan aliran kas masuk dan aliran kas keluar.
c. Aliran kas akhir merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek,
seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.[2]
Sebagai catatan bahwa nilai sbuah perusahaan akan tergantung pada arus kas bebasnya,
demikian pula nilai suatu proyek dan memahami arus kas proyek berbeda dari laba
akuntansi.
a. Biaya aktiva tetap
Setiap proyek membutuhkan aktiva, dan pembelian aktiva menggambarkan arus kas
negatif karena pada suatu proyek seluruh biaya aktiva tetap merupakan arus kas relevan
termasuk biaya pengiriman dan biaya pemasangannya.
b. Beban nonkas
Karena depresiasi melindungi laba terhadap pajak maka meliki dampak pada arus kas
meskipun depresiasi itu sendiri bukanlah suatu arus kas. Karenanya, depresiasi harus
ditambahkan kepada laba bersih ketika kita menghitung estimasi arus kas suatu proyek.
c. Perubahan dalam modal kerja operasi bersih
Perubahan dalam modal kerja operasi bersih yaitu peningkatan aktiva lancar yang
dihasilkan dari proyek baru dikurangi dengan peningkatan utang dagang dan akrual scara
spontan. Jika perubahannya positif, sebagaimana biasanya terjadi dalam proyek ekspansi,
maka pendanaan tambahan, diluar biaya perolehan aktiva tetap, masih akan dibutuhkan.
d. Pembayaran bunga tidak dipehitungkan dalam arus kas proyek
Pada proses diskonto ini mengurangi arus kas untuk biaya modal proyek. Jika pembayaran
bunga terlebih dahulu dikurangkan dan hasilnya kemudian didiskontokan akan
menyebabkan biaya modal dihitung dua kali.
Arus kas proyek adalah arus kas yang tersedia bagi seluruh investor, pemegang obligasi
dan juga pemegang saham, jadi pembayaran bunga tidak dikurangkan.
2. Arus kas tambahan
Arus kas tambahan adalah arus kas bersih yang dapat berhubungan dengan suatu proyek
investasi. Ada tiga masalah khusus dalam menentukan arus kas tambahan, yaitu:
a. Biaya tertanam
Biaya tertanam adalah pengeluaran kas yang telah terjadi dan tidak dapat diperoleh
kembali, tanpa melihat apakah proyek tersebut diterima atau ditolak. Karena biaya
tertanam bukanlah biaya tambahan, maka biaya ini tidak boleh dimasukkan ke dalam
analisis.
b. Biaya kesempatan
Biaya kesempatan adalah pengembalian dari alternatif terbaik penggunaan sebuah aktiva,
atau tingkat pengembalian tertinggi yang tidak akan diperoleh jika sejumlah dana
diinvestasikan pada suatu proyek tertentu.
c. Pengaruh pada bagian lain dari proyek tertentu (eksternalitas)
Eksternalitas yaitu pengaruh yang dimiliki proyek terhadap arus kas bagian-bagian lain
dari perusahaan. Oleh karena itu, laba tambahan yang pada kenyataannya akan masuk
kekantor pusat atau kantor cabangnya. Jadi tidak boleh diperhitungkan sebagai laba
tambahan dalam pengambilan keputusan penganggaran modal.
Kanibalisasi terjadi apabila pengenalan sebuah produk baru mengakibatkan penjualan
produk yang sudah ada mengalami penurunan. Biasanya perusahaan tidak ingin
menganibalisasi produk yang sudah ada, tetapi sering kali jika perusahaan tersebut tidak
melakukannya, perusahaan lain akan melakukannya.
3. Penentuan waktu arus kas
Penentuan waktu arus kas harus diperhitungkan secara tepat agar kita dapat mengetahui
kapan di dalam satu periode pemasukan atau pengeluaran kas terjadi.
D. MengevaluasiProyek PenganggaranModal
Arus kas tambahan sangat dipengaruhi oleh apakah proyek ini merupakan suatu proyek
ekspansi baru atau proyek pengganti.
1. Proyek ekspansi baru yaitu suatu proyek di mana perusahaan berinvestasi pada aktiva
baru untuk meningkatkan penjualan. Jadi arus kas tambahan hanya berupa arus kas masuk
dan arus kas keluar dari proyek. Oleh karena itu, perusahaan hanya membandingkan
bagaimana nilai yang ada dengan tanpa proyek yang diusulkan.
2. Proyek pengganti yaitu suatu proyek yang menggantikan sebuah aktiva yang ada
dengan aktiva yang baru. Jadi arus kas tambahan berupa tambahan pemasukan dan
pengeluaran yang terjadi dari investasi pada aktiva yang baru. Maka perusahaan
membandingkan antara nilai yang terjadi jika membeli aktiva yang barudan nilai jika tetap
menggunakan aktiva yang sudah ada sebelumnya.
Dalam setiap kasus, arus kas umumnya memperhitungkan hal-hal berikut:
a. Pengeluaran investasi awal
b. Arus kas operasi selama umur proyek
c. Arus kas tahun terakhir
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah
memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan.
Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga, yaitu:
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan
sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan
investasi awal
Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada
daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
Ketiga, capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan atau perkembangan
kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang
1. Analisis arus kas
Ada beberapa langkah dalam menyusun arus kas, yaitu:
a. Menentukan minimum kas
b. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
c. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi
deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
d. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya
transaksi financial dan budget kas yang final.[4]
2. Mengambil keputusan
Setelah melakukan analisis melalui langkah-langkah yang ada di atas, menunjukkan
bahwa proyek ini mengembalikan dana yang diinvestasikan dalam waktu tertentu. Maka
melalui analisis ini melahinkan keputusan apakah proyek ini dapat diterima atau tidak
E. PengenalanAnalisis Risiko
Setelah arus kas kita ketahui selanjutnya kita akan menganalisis risiko yang kemungkinan
akan kita hadapi lalu membandingkan apakah keuntungan yang akan didapat sebanding
dengan risikonya. Ada tiga jenis risiko yang berbeda, yaitu risiko berdiri sendiri, risiko
perusahaan dan risiko pasar. Mengingat tujuan utama perusahaan adalah untuk
mamaksimalkan nilai bagi pemegang saham, dan ini sangat berpengaruh terhadap para
pemegang saham. Karena para pemegang saham umumnya terdiversifikasi, maka ukuran
risiko yang paling relevan adalah risiko pasar.
Risiko perusahaan juga penting karena tiga alasan:
1. Pemegang saham yang tidak terdiversifikasi.
2. Studi empiris determinan tingkat pengembalian yang diminta (k) biasanya
menunjukkan bahwa risiko perusahaan sama-sama memengaruhi harga saham.
3. Stabilitas perusahaan sangat penting bagi para manajer, karyawan, pelanggan,
pemasok, dan kreditor, dan juga bagi masyarakat di mana perusahaan beroperasi.
F. Teknik Untuk Mengukur Risiko Berdiri Sendiri
1. Analisis sensitivitas
Analisis sensitivitas adalah suatu tekhnik analisis resiko dimana variabel utama diganti
satu per satu dan hasil perubahan NPVnya diamati. Dalam analisis sensitivitas, tiap
variabel diubah beberapa poin persentase lebih besar dan lebih kecil daripada nilai yang
diharapkan, sementara variabel lainnya tetap konstan.
NPV kasus dasar merupakan nilai NPV ketika penjualan dan variabel input lainnya
ditentukan sama dengan nilai yang paling mungkin terjadi (kasus dasar).
2. Analisis Skenario
Analisis Skenario menyediakan kebutuhan perluasan tersebut analisis ini
membuka kemungkinan dilakukannya perubahan pada variabel-variabel utama dan juga
memungkinkan kita mengubah lebih dari satu variabel pada setiap penghitungan.
Dalam suatu analisis skenario, seorang analisis keuangan akan memulai dengan kasus
dasar lalu menanyakan kepada pihak pemasaran, produksi, dan menejer operasi lainnya
untuk memberikan skenario kasus terburuk seperti penjualan unit yang rendah, harga jual
yang rendah, biaya variabel yang tinggi dan sebagainya.
Skenario kasus terbaik adalah analisis dimana seluruh variabel input dinyatakan dalam
nilai yang paling baik yang dapat diramalkan dengan wajar.
3. Simulasi Montecarlo
Simulasi Montecarlo adalah tekhnik analisis resiko dimana kemungkinan kejadian yang
terjadi dimasa yang akan datang disimulasikan dalam sebuah komputer, sehingga
menghasilkan estimasi tingkat pengembalian dan indeks-indeks resiko.
G. MenggabungkanResikoProyek DanStruktur ModalDalam
PenganggaranModal
Penganggaran modal dapat mempengaruhi resiko pasar, resiko perusahaan, atau keduanya
namun sangatlah sulit untuk mengukur kedua jenis resiko tersebut. Ada dua metode yang
digunakan untuk memperitungkan resiko proyek ke dalam penganggaran modal, yaitu :
1. Pendekatan equivalen kepastian
Semua arus khas yang tidak diketahui dengan pasti dibuat skalanya, dan semakin beresiko
arus khasnya, maka semakin rendah aquivalen kepastiannya.
2. Pendekatan Tingkat Diskunto yang disesuikan dengan resiko
Tingkat diskunto yang digunakan pada aliran laba tertentu yang beresiko, semakin
beresiko aliran laba proyek maka akan semakin tinggi tingkat diskontonya.
Biaya Modal
PengertianBiaya Modal
Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan untuk memperoleh dana baik yg berasal dari hutang, saham preferen, saham
biasa, dan laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan.
Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya
biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan.
Costof RetainedEarning
Biaya modal yg terjadi jika laba ditahan (LD) digunakan untuk reinvestasi di
perusahaan ybs, biaya tsb sebesar tingkat keuntungan investasi (rate of return) yang
diisyaratkan diterima oleh para investor.
Jika ”LD” diinvestasikan pada perusahaan lain akan memproleh keuntungan yang
besarnya sama dg keuntungan jika perusahaan reinvestasi sendiri ”LD” tsb.
• Biaya modal dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing sumber dana (biaya
modal individual).
• Namun, jika perusahaan menggunakan beberapa sumber modal maka biaya modal
yang dihitung adalah biaya modal rata-rata tertimbang dari seluruh modal yang digunakan.
• Biaya modal rata-rata tertimbang ini disebut dengan ”weight average cost of capital”
(WACC).
• Konsep biaya modal erat kaitannya dg konsep tingkat keuntungan yg disyaratkan
(required rate of return) yg dapat dilihat dari 2 sisi yaitu investor & perusahaan.
• tinggi rendahnya required rate
• Sisi investor, of return mrp tingkat keuntungan (rate of return) yg mencerminkan
tingkat risiko dari aktiva yang dimiliki.
• Sisi perusahaan yg menggunakan dana (modal), besarnya required rate of return
merupakan biaya modal (cost of capital) yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan
modal tersebut.
Fungsi Biaya Modal
a. Terkait dengan pajak yg dikenakan pd perusahaan.
Biaya modal yang dikenakan pada modal pinjaman berbeda dg biaya modal dari modal
sendiri.
Konsep perhitungan biaya modal didasarkan pd perhitungan :
a. sebelum pajak (before tax basis)
Perlu disesuaikan dulu dg pajak sebelum dilakukan peritungan biaya modal rata-ratanya
seperti bligasi.
b. setelah pajak (after tax basis).
b. Sebagai Discount Rate
Untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi yaitu dengan
membandingkan tingkat keuntungan (rate of return) dari usulan investasi tsb dengan biaya
modalnya.
Biaya modal di sini adalah biaya modal yang menyeluruh (overall cost of capital).
Misalnya jika kita menggunakan metode Net Present Value atau Profitability Index
untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investai, maka biaya modal
berfungsi sbg "discount rate" yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari
proceeds dan pengeluaran investasi.
Jenis Biaya Modal
a. Biaya Modal Individual
1) Biaya Modal Hutang Jangka Pendek
Hutang jangka pendek (hutang lancar) mrp hutang yg jangka waktu pengembaliannya
kurang dr 1 tahun, yang terdiri dari hutang perniagaan (trade account payable), hutang
wesel & kredit jk pendek dr bank.
2) Biaya Modal Hutang JK Panjang
Pada dasarnya biaya penggunaan hutang jangka panjang (cost of debt) yang biasanya
berasal dari obligasi (cost of bond).
3) Biaya Modal Saham Preferen (cost of preferred stock atau kp)
• adalah biaya riil yang harus dibayar jika perusahaan menggunakan dana dg menjual
saham preferen.
• kp diperhitungkan sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of
return) oleh investor pemegang saham preferen.
• Artinya tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor merupakan biaya yang
harus ditanggung emiten.
• Biaya modal saham preferen mempunyai sifat campuran antara hutang dan saham
biasa.
- Mempunyai sifat hutang, karena saham preferen mengandung kewajiban tetap untuk
memberikan pembayaran dividen secara periodik.
- Memiliki sifat seperti saham biasa karena saham preferen mrp bukti kepemilikan
perusahaan yg mengeluarkan saham preferen tersebut.
• Demikian pula ketika perusahaan terpaksa dilikuidasi, maka perusahaan pemegang
saham preferen mempunyai hak sebelum pemegang saham biasa.
• Pembayaran dividen saham preferen dilakukan setelah pendapatan dikurangi pajak,
sehingga biaya modal saham preferen tidak perlu lagi disesuaikan atau dikurangi dg pajak.
4) Biaya Modal Saham Biasa dan Laba Ditahan atau Biaya Modal Sendiri (equitas atau ke)
• merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana dengan
menjual saham biasa atau menggunakan laba ditahan untuk investasi.
• Peruasahaan dapat membagikan laba setelah pajak yang diperoleh sebagai dividen
atau menahannya dalam bentuk laba ditahan. Laba ditahan yang digunakan untuk investasi
kembali tersebut perlu diperhitungkan biaya modalnya.
Untuk menghitung biaya ekuitas (ke) digunakan dua model pendekatan yaitu :
1. Model Diskonto Dividen (Dividend Discount Model)
Menjelaskan biaya ekuitas (ke) mrp tk diskonto yang menyeimbangkan nilai sekarang
dr keseluruhan dividen per lembar saham yg diharapkan di masa akan datang, sehingga
biaya modal mrp faktor diskonto dr dividen yg ada.
Rumus (jika tdk ada pertumbuhan dividen)
D1 D2 Dµ
Po = -------- + -------- + …… + -------
(1+ke)1 (1+ke)2 (1+ke)µ
µ Dt
Po = å ---------------
t=1 ( 1 + ke )1
• Jika dividen diharapkan mengalami pertumbuhan (growht) sebesar g per tahun,
maka biaya ekuitas :
µ Do (1 + g)t
Po = å ---------------
t=1 ( 1 + ke )t
• Apabila diasumsikan bahwa biaya ekuitas (ke) lebih besar daripada tingkat
pertumbuhan dividennya, maka rumusnya menjadi :
D1
Po = ----------
ke - g
• di mana D1 = Do (1+g), sehingga rumus biaya ekuitasnya adalah :
D1
ke = ---------- + g
Po
Dimana :
Po = Harga pasar saham biasa pada saat ini
Dt = Dividen yang diterima untuk periode t
ke = Tingkat keuntungan yang disyaratkan investor
g = growth (pertumbuhan)
Do merupakan dividen yang diterima pada waktu t = 0
2. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model)
Model CAPM mrp model penetapan biaya modal dg menganalisis tingkat return saham i
atau Ri yang ARm) yg terjadi.
Besarnya tingkat rerturn saham yang diharapkan oleh investor ini merupakan biaya
modal yang harus dikeluarkan oleh emiten.
Model CAPM ini dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu :
1. besarnya beta bunga bebas risiko (risk free rate, Rf),
2. risiko sistematis yg ditunjukkan oleh koefisien beta (b)
3. premium risiko pasar yang ditunjukkan oleh selisih antara return pasar
dengan return saham (Rm – Ri).
Rumus model CAPM adalah :
Ri = Rf + (Rm – Ri) bI
di mana :
Ri = Tingkat reurn saham yang diharapkan
Rf = Tingkat return bebas risiko
Rm = Return portofolio pasar yang diharapkan
bi = Koefisien beta saham i
• Dalam rumus di atas terlihat bahwa besarnya return saham i yang diharapkan (Ri)
dipengaruhi antara lain oleh return pasarnya (Rm).
• Besarnya pengaruh return pasar terhadap return saham individual i tergantung pada
besarnya koefisien beta saham i (bi).
• Beta mrp koefisien yg menunjukkan sensitivitas tingkat keuntungan sekuritas
(saham) thd perubahan pasar.
• Apabila Beta = 1,00 artinya suatu saham memiliki standar deviasi atau risiko yang
sama dengan risiko rata-rata pasar.
• Portofolio (penganekaragaman) investasi terdiri atas saham2 dg beta = 1 memiliki
standar deviasi yg sama dg indeks pasar.
• Artinya, jika risiko protofolio saham = 1, maka sama dengan risiko pasar yang ada.
• Sedangkan saham atau sekuritas dengan koefisien beta = 0,5 berarti sekuritas itu
akan berubah sebesar setengah dari risiko pasar sehingga harga pasar sekuritas akan
cenderung bergerak setengah kali perubahan pasar.
• Sekuritas dengan koefisien beta lebih besar dari 1 (satu) akan memberikan tingkat
keuntungan lebih besar dari rata2 pasar bila kondisi pasar membaik
• Jika kondisi pasar lemah akan memberikan tingkat keuntungan lebih rendah dari
rata-rata pasar.
• Koefisien beta sekuritas yang mengukur perubahan pasar terhadap sebuah sekuritas
dapat dicari dengan meregresikan tingkat keuntungan sekuritas dengan tingkat keuntungan
portofolio pasar.
b. Biaya Modal Keseluruhan
• Biaya modal keseluruhan adalah biaya modal yg memperhitungkan seluruh biaya
atas modal yang digunakan oleh perusahaan.
• Konsep biaya modal perusahaan secara keseluruhan (overall cost of capital)
bermanfaat dalam penilaian usulan investasi jangka panjang.
• Misalnya, dlm menentukan proyek investasi yg harus diambil dapat ditentukan dg
membandingkan besarnya biaya modal yang harus dikeluarkan (cost of capital) dg tk
keuntungan yg diproleh dimasa dtg.
• untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan secara keseluruhan perlu dihitung
biaya modal rata-rata tertimbangnya (weighted average cost of capital atau WACC).
• Sebagai unsur penimbangnya adalah proporsi dana bagi setiap jenis atau sumber
modal yang digunakan dalam investasi proyek tersebut.
Factor yang mempengaruhi WACC
1. Kondisi pasar.
2. Struktur Modal perusahaan dan dividend policy.
3. Kebijakan Investasi. Perusahaan dengan proyek yang lebih berisiko umumnya
memiliki WACC yang lebih tinggi.
Struktur Modal dan leverage & Kebijakan Dividen
LEVERAGE
A. Pengertian Leverage
1. Penggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan
maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. (menurut manajemen
keuangan)
2. Pengguna aktiva atau dana dimana untuk penggunaan tersebut perusahaan harus
menutup biaya tetap atau membayar beban tetap. (Bambang Riyanto (2001:375)).
B. Tujuan Penggunaan Leverage untuk meningkatkan dan memaksimalkan
kekayaan dari
pemilik perusahaan itu sendiri. untuk memenuhi kebutuhan dana, dapat menggunakan
modal sendiri dan juga dari hutang atau modal pinjaman. Menggunakan modal dari
pinjaman harus membayar bunga secara rutin yang merupakan beban tetap. Leverage
timbul karena perusahaan menggunakan aktiva tetap yang menyebabkan harus membayar
biaya tetap dan menggunakan hutang yang harus membayar biaya bunga atau beban tetap.
C. Jenis- jenis Leverage
1. Operating Leverage (Pengungkit Operasi)
Penggunaan aktiva dengan biaya tetap yang bertujuan untuk menghasilkan
pendapatan yang cukup untuk mengukur biaya tetap dan variabel serta dapat
meningkatkan profitabilitas. Leverage opererasi dapat mengukur perubahan pendapatan
atau penjualan terhadap keuntungan operasi perusahaan. Menurut Mamduh M. Hanafi
(2004:327) Operating leverage diartikan sebagai seberapa besar perusahaan menggunakan
beban tetap operasional. Operating leverage ditentukan oleh hubungan antara sales
revenue yang diperoleh perusahaan dengan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT).
Analisis operating leverage dapat membantu pimpinan perusahaan dalam mengambil
keputusan sejauh mana peningkatan penjualan berpengaruh terhadap laba operasi
perusahaan. Besar kecilnya operating leverage diukur dengan degree of operating leverage
(DOL), yaitu diukur dengan rumus :
DOL PADA X = % PERUBAHAN EBIT
% PERUBAHAN PENJUALAN
2. Financial Leverage (Pengungkit Keuangan)
Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:332) besarnya beban tetap keuangan yang digunakan
oleh perusahaan beban tetap keuangan tersebut biasanya berasal dari pembayaran bunga
untuk utang yang digunakan oleh perusahaan. Leverage keuangan mengukur pengaruh
perubahan keuangan operasi terhadap perubahan pendapatan bagi pemegang saham yang
pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pendapatan per lembar saham. Oleh karena itu
leverage keuangan berkaitan dengan laba perusahaan sebelum bunga dan pajak serta
pendapatan saham biasa per lembar.
Finansial leverage dibedakan menjadi 2 yaitu :
· Financial structure (struktur keuangan) : menunjukkan bagaimana perusahaan
membelanjai aktivanya. Financial structure tampak ada neraca sebelah kredit, yang terdiri
atas utang lancar, utang jangka panjang dan modal.
· Capital structure (struktur modal) : merupakan bagian dari struktur keuangan yang
hanya menyangkut pembelanjaan yang sifatnya permanen atau jangka panjang. Struktur
modal ditunjukkan oleh komposisi: utang jangka panjang, saham istimewa, saham biasa
dan laba ditahan.
STRUKTUR MODAL
Pengertianstruktur modal
Menurut manajemen keuangan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan
yang diukur dengan perbandingan utang jangka panjang dengan modal sendiri. Teori
struktur modal menjelaskan kebijakan pembelanjaan jangka panjang dapat mempengaruhi
nilai modal perusahaan, biaya modal perusahaan, dan harga pasar saham perusahaan.
Pada bab ini digunakan tiga macam tingkat pengembalian atau kapitalisasi, yaitu : tingkat
pengembalian utang (kd), saham biasa (k’ₑ) dan tingkat pengembalian perusahaan secara
keseluruhan (kₒ).
Kd = F/B = beban bunga tahunan/nilai pasar utang
Keterangan :
Kd = tingkat pendapatan utang perusahaan atau biaya modal utang.
Kₑ = E/S = laba yg tersedia bagi pemegang saham/nilai pasar saham
Keterangan :
Kₑ = tingkat pendapatan saham biasa atau biaya modal saham biasa.
Kₒ = O/V = laba bersih operasi/b+s
Keterangan :
Kₒ = tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan
V = B + S = Nilai total perusahaan
Tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan atau biaya modal rata-rata
tertimbang perusahaan :
Kₒ = Kd b/b+s + Kₒ s/b+s
KEBIJAKAN DIVIDEN
Teori Kebijakan Dividen
Terdapat 2 teori tentang kebijakan dividen menjelaskan bagaimana pengaruh besar
kecilnya dividen payout rasio (DPR) terhadap harga pasar saham. Adapun kedua teori
tersebut adalah:
1. Dividend Irrelevance Theory
Teori ini dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani (MM). kebijakan
dividen tidak mempengaruhi harga pasar saham perusahaan atau nilai perusahaan. (MM)
berpendapat bahwa, nilai perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan pendapatan (earning power) dan resiko bisnis, sedangkan cara mengambil
arus pendapatan menjadi dividend an laba ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
Asumsi yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller adalah
· Tidak ada pajak atas pendapatan perusahaan dan pendapatan pribadi.
· Tidak ada biaya emisi atau biaya transaksi saham.
· Leverage keuangan tidak mempunyai pengaruh terhadap biaya modal.
· Investor dan manajer mempunyai informasi yang sama tentang prospek perusahaan.
· Pendistribusian pendapatan antara dividen dan laba ditahan tidak berpengaruh
terhadap biaya sendiri.
· Kebijakan penganggaran modal independen dengan kebijakan dividen.
2. Bird In-The Hand Theory
Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner. Berdasarkan bird in-the
hand theory, kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga pasar saham. Artinya,
jika dividen yang dibagikan perusahaan lebih besar, maka harga pasar saham perusahaan
tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya hal itu terjadi karena pembagian dividen
dapat mengurangi ketidakpastian yang dihadapi investor.
3 Menjelaskan Pendekatan Struktur Modal
Terdapat 3 pendekatan struktur modal yaitu :
1. Pendekatan Tradisional (Traditional Approach) mengemukakan ada struktur modal
optimal dan perusahaan dapat meningkatkan nilai total perusahaan dengan
mempergunakan jumlah utang (leverage keuangan) tertentu. Struktur modal dapat
berubah-ubah agar dapat diperoleh nilai perusahaan yang optimal. Semisal contoh
perusahaan mempergunakan utang yang semakin besar dapat menurunkan biaya modalnya
(kₒ) dan meningkatkan nilai perusahaan. Walaupun pemegang saham meningkatkan
tingkat kapitalisasi saham (kₑ) karena meningkatnya resiko bagi pemegang saham,
peningkatkan tersebut tidak melebihi manfaat yang diperoleh dari penggunaan utang yang
biayanya (kd) lebih murah.
2. Pendekatan Laba Bersih Operasi (Net Operating Income Approach)pendekatan ini
mengasumsikan biaya modal perusahaan (ko) tetap pada berbagai tingkat leverage.
Anggap
3. Pendekatan Modigliani-Miller Position (Mm) mendukung hubungan antara struktur
modal dengan biaya modal sebagaimana yang dijelaskan berdasarkan pendekatan laba
bersih operasi yang menyatakan bahwa struktur modal tidak mempengaruhi biaya modal
perusahaan dan juga tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
MenjelaskanPembayaranDividen
Adapun jenis-jenis pembayaran dividen antara lain:
1. Pembayaran dividen dalam bentuk tunai (cash dividen)
Pembayaran dividen oleh perusahaan kepada para pemegang saham dan diberikan secara
tunai sesuai dengan dividen yang didapatkan oleh para pemegang saham. Ada beberapa
kebijakan dalam pembayaran dividen secara tunai
a. Kebijakan pembayaran dividen stabil artinya, dividen akan dibayarkan secara tetap
perlembarnya untuk jangka waktu tertentu walaupun laba yang diperoleh perusahaan
berfluktuasi.
b. Kebijakan pembayaran dividen yang meningkat artinya perusahaan akan
membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan jumlah yang slalu meningkat
dengan pertumbuhan yang stabil.
c. Kebijakan pembayaran dividen dengan rasio yang konstan artinya, perusahaan akan
membayarkan dividen kepada pemegang saham yang besarnya mengikuti besarnya laba
yang diperoleh oleh perusahaan.
d. Kebijakan pembayaran dividen regular yang rendah ditambah ekstra artinya
perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan cara perusahaan
menentukan jumlah pembayaran dividen per lembar yang dibagikan kecil, kemudian
ditambah dengan ekstra dividen bila keuntungannya mencapai jumlah tertentu.
2. Pembayaran dividen dalam bentuk saham (stock dividen)
Pemegang saham akan diberi tambahan saham sebagai pengganti kas dividen. Ada
beberapa jenis pembayaran dividen dalam bentuk saham :
a. Pembayaran dividen dalam bentuk pemecahan saham (stock split) artinya, saat harga
pasar saham perusahaan terlalu tinggi, biasanya perusahaan mengambil kebijakan untuk
meningkatkan jumlah lembar saham melalui stock split yaitu pemecahan nilai nominal
saham kedalam nilai nominal yang lebih kecil. Sehingga dividen diinvestasikan dalam
bentuk pemecahan saham yang mengakibatkan jumlah saham para pemegang saham
meningkat. Dengan begitu harga saham perusahaan dapat menyesuaikan dengan harga
pasar saham saat itu.
b. Pembayaran dividen dalam bentuk pembelian kembali saham (repurchase stock)
artinya, perusahaan juga dapat membayarka dividen dalam bentuk membeli kembali
(sebagian) saham pemegang saham. Hal ini ditujukan untuk menaikkan keuntungan para
pemegang saham dan mengurangi jumlah lembar saham yang dimiliki perusahaan.
MenjelaskanFaktoryang mempengaruhi kebijakandeviden
Beberapa faktor yang menentukan dan mempengaruhi dalam pembuatan kebijkan dividen
menurut Dr. Dermawan Sjahrial, M.M.(2002) antara lain:
1. Posisi likuiditas perusahaan
Semakin kuat posisi likuiditas perusahaan maka semakin besar dividen yang dibayarkan.
2. Kebutuhan Dana Untuk Membayar Hutang
Apabila sebagian besar laba digunakan untuk membayar hutang maka sisanya yang
digunakan untuk membayar dividen semakin kecil.
3. Rencana Perluasan Usaha
Semakin besar perluasan usaha perusahaan maka semakin berkurang dana yang dapat
dibayarkan untuk dividen.
4. Pengawasan Terhadap Perusahaan
· Kebijakan pembiayaan: untuk ekspansi dibiayai dengan dana dari sumber intern
antara lain: laba.
· Dengan pembiayaan: apabila dibiayai dengan penjualan saham baru, ini akan
melemahkan kontrol dari kelompok saham dominan. Karena suara pemegang saham
mayoritas berkurang.
Menurut J. Fred Weston dan Thomas Copeland (1998), faktor faktor yang mempengaruhi
dalam kebijakan dividen adalah:
1. Undang-Undang (UU)
Undang-undang menentukan bahwa dividen harus dibayar dari laba, baik laba tahun
berjalan maupun laba tahun lalu yang ada dalam pos “laba ditahan” dalam neraca.
2. Posisi Likuiditas
Laba ditahan biasanya diinvestasikan dalam aktiva yang dibutuhkan untuk menjalankan
usaha. Laba ditahan dari tahun-tahun lalu sudah diinvestasikan pada pabrik peralatan,
persediaan, dan aktiva lainnya. Laba tersebut tidak disimpan dalam bentuk kas.
3. Kebutuhan untuk Melunasi Hutang
Apabila perusahaan mengambil hutang untuk membiayai ekspansi atau untuk mengganti
jenis pembiayaan yang lain, perusahaan tersebut menghadapi 2 pilihan perusahaan dapat
membayar hutang tersebut pada soal jatuh tempo dan menggantikannya dengan jenis surat
berharga lainnya.
4. Tingkat Laba
Tingkat hasil pengembalian atas aktiva yang diharapkan akan menentukan pilihan relatif
untuk membayar laba tersebut dalam bentuk dividen pada pemegang saham atau
menggunakannya di perusahaan tersebut.
Modal Saham dan Peranan Bank Invenstasi, Hutang
Jangka Panjang, Pembiayaan Campuran & Merger
Divestasi, Perusahaan Induk dan Leverage Buyouts
Kebanyakan pertumbuhan perusahaan terjadi melalui ekspansi internal, yang
terjadi ketika divisi yang ada dalam sebuah perusahaan tumbuh melalui aktivitas
penganggaran modal normal. Meskipun demikian, contoh-contoh pertumbuhan yang
paling dramatis dan sering kali merupakan penyebab kenaikan harga saham perusahaan
yang terbesar, merupakan hasil dari merger topic yang pertama yang akan kita bahas
dalam makalah ini.
Pembelian melalui Utang (Leverage Buy Outs-LBO), terjadi ketika saham sebuah
perusahaan di akuisisi oleh sekelompok kecil investor dan bukannya oleh perusahaan
operasional lainnya. Karena LBO memiliki kemiripan dalam banyak hal dengan merger,
LBO juga akan dibahas dalam makalah ini.
Perubahan-perubahan kondisi dari waktu ke waktu, yang menyebabkan perusahaan
menjual sebagian, atau mendivestasikan, divisi-divisi utamanya kepada perusahaan-
perusahaan lain yang dapat memanfaatkan aktiva terdivestasi tersebut secara lebih baik.
Kita juga akan membahas divestasi dalam makalah ini. Kita akan menyisakan pembahasan
mengenai bentuk organisasi perusahaan induk (holding company), dimana sebuah
perusahaan memiliki saham dari satu atau lebih perusahaan lain.
DASAR PEMIKIRAN DIBALIK MERGER
Merger adalah penggabungan dua perusahaan untuk membentuk satu perusahaan.
SINERGI
Motivasi utama dari kebanyakan merger adalah untuk meningkatkan nilai dari
perusahaan gabungan. Sinergi adalah kondisi dimana keadaan secara keseluruhan lebih
besar dari pada jumlah masing-masing bagian. Dalam suatu merger sinergis, nilai setelah
merger akan melebihi jumlah nilai dari perusahaan-perusahaan secara terpisah sebelum
merger terjadi. Misalnya, Perusahaan A dan B bergabung untuk membentuk perusahaan C,
dan jika nilai C melebihi nilai dari A dan B, maka sinergi dapat dikatakan telah terjadi.
Efek sinergi dapat timbul dari 4 sumber:
1) Ekonomi Operasi, (manajemen, pemasaran, produksi, dan distribusi)
2) Ekonomi Keuangan, biaya transaksi yang lebih rendah dan cakupan yang lebih baik
dari para analis sekuritas.
3) Perbedaan Efisiensi, manajemen dari salah satu perusahaan lebih efisiensi daripada
yang lain dan aktiva dari perusahaan yang lebih lemah akan lebih produktif setelah
merger.
4) Peningkatan kekuatan pasar, akibat berkurangya persaingan.
PERTIMBANGAN PAJAK
Misalnya, jika sebuah perusahaan mengalami kekurangan peluang investasi
internal jika dibandingkan dengan arus kas bebas yang tersedia, maka perusahaan dapat
1. Membayarkan deviden tambahan, Jika perusahaan membayarkan dividen tambahan,
pemegang sahamnya akan harus membayarkan pajak langsung saat pendistribusian.
2. Berinvestasi pada sekuritas, Sekuritas seringkali dapat menjadi tempat parkir
sementara bagi dana perusahaan, tetapi pada umumnya menghasilkan tingkat
pengembalian yang lebih kecil daripada yang diminta oleh para pemegang saham.
3. Membeli kembali sahamnya, Pembelian kembali saham mungkin akan menghasilkan
kauntungan modal bagi para pemegang saham yang masih ada.
4. Membeli perusahaan lain, menggunakan surplus uang untuk membeli perusahaan lain
akan menghindari semua permasalahan, dan hal ini yang akan memotivasi terjadinya
sejumlah merger.
PEMBELIAN AKTIVA DI BAWAH BIAYA PENGGANTINYA
Terkadang perusahaan akan dipandang sebagai kandidat akuisisi karena biaya
penggantian aktivanya jauh lebih tinggi daripada nilai pasarnya.
DIVERSIFIKASI
Diversifikasi akan membantu menstabilisasi keuntungan perusahaan dan akibatnya
memberikan keuntungan bagi para pemiliknya. Sehingga tentu saja, suatu merger
diversifikasi mungkin adalah cara yang terbaik untuk mencapai diversifikasi pribadi bagi
seorang manajer-pemilik dari perusahaan tertutup.
INSENTIF PRIBADI MANAJER
Pertimbangan pribadi akan dapat menghalangi sekaligus juga dapat memotivasi
merger.
· Banyak keputusan bisnis sebetulnya lebih didasarkan pada motivasi pribadi manajer
daripada analisis pribadi ekonomi.
· Ego memainkan peranan yang dominan didalam banyak merger.
Merger defensive adalah suatu merger yang dirancang untuk membuat suatu perusahaan
tidak rentan diambil alih oleh perusahaan lain. Namun, kebanyakan merger sebenarnya
dirancang untuk lebih menguntungkan manajemen daripada pemegang saham.
NILAI RESIDU
Adalah nilai sebuah perusahaan jika aktiva-aktiva yang dimiliknya dijual per
bagian. Jika nilai ini lebih tinggi dari nilai perusahaan pada saat ini, maka seorang spesialis
pengambilalihan perusahaan akan dapat membeli perusahaan pada harga yang sama atau
lebih tinggi dari nilai pasarnya sekarang, menjualnya per bagian, dan mendapat
keuntungan yang substansial.
JENIS MERGER
1. Merger Horizontal (Gabungan dua perusahaan yang memproduksi jenis barang atau
jasa yang sama)
2. Merger Vertikal (Suatu merger yang terjadi diantara sebuah perusahaan dengan salah
satu pemasok atau pelanggannya)
3. Merger Kongenerik (Suatu merger perusahaan-perusahaan di dalam industry umum
yang sama, dimana tidak terdapat hubungan pelanggan atau pemasok diantara keduanya)
4. Merger Konglomerat (Suatu merger perusahaan-perusahaan dari industry yang sama
sekali berbeda)
TINGKAT AKTIVITAS MERGER
Terjadi Lima Gelombang Merger di AS sejak tahun 1800an :
1. Ketika terjadi konsolidasi dalam industry minyak, baja, dan industry dasar lainnya.
2. Ketika naiknya bursa saham membantu para promotor keuangan mengonsolidasikan
perusahaan disejumlah industry(termsuk fasilitas umum, dan kendaraan bermotor)
3. Ketika merger konglomerat terjadi dimana-mana
4. Ketika perusahaan-perusahaan LBO dan perusahaan lain mulai menggunakan
obligasi untuk mendanai jenis akuisisi.
5. Berhubungan dengan aliansi strategis yang dirancang untuk memugkinkan
perusahaan berkompetisi secara lebih baik dalam perekonomian global, berlangsung
sampai saat ini.
Baru-baru ini telah terjadi pula peningkatan dalam merger lintas batas, yang banyak
dimotivasi oleh tingginya pergeseran nilai mata uang dunia. Misalnya, penurunan nilai
dollar membuat perusahaan Jepang dan Jerman mudah membeli perusahaan AS.
PENGAMBILALIHAN PAKSA VERSUS PENGAMBILALIHAN BERSAHABAT
Merger Paksa adalah suatu merger dimana manajemen perusahaan sasaran
menolak akuisisi.
Merger bersahabat adalah merger yang persyaratan-persyaratannya disetujui oleh
manajemen dari kedua perusahaan.
REGULASI MERGER
Proxy Fight (perebutan mandat) adalah suatu usaha untuk memperoleh kendali atas
sebuah perusahaan dengan cara mengajak para pemegang sahamnya memilih tim
manajemen baru. Proxy fight adalah senjata utama yang digunakan dalam perang atas
pengendalian secara paksa.
ANALISIS MERGER
Menilai Perusahaan Sasaran
2 Metodologi yang paling umum :
1. Discounted Cash Flow (Pendekatan Arus Kas Terdiskonto)
Ada 2 hal penting yang dibutuhkan :
(1) Laporan Arus Kas Pro Forma, yang meramalkan ekspektasi peningkatan arus kas
bebas sebagai akibat dari merger.
Merger Keuangan(suatu perusahaan dimana perusahaan-perusahaan yang terlibat tidak
akan dioperasikan sebagai satu unit tunggal dan tidak ada ekspektasi akan keekonomian
operasi darinya).
Merger Operasi(Suatu merger dimana operasi dari perusahaan-perusahaan yang terlibat
akan diintegrasikan dengan harapan mencapai harapan sinergis).
Tidak seperti analisis penganggaran modal pada umumnya, analisis merger biasanya
memang memperhitungkan beban bunga dalam peramalan arus kas. Hal ini dilakukan
karena tiga alasan : 1. Mengakuisisi sebuah perusahaan seringkali akan berarti
menanggung utang dari perusahaan sasaran. 2. Akuisisi seringkali didanai oleh utang. 3.
Jika anak perusahaan mengalami pertumbuhan dimasa depan, maka utang baru akan harus
diterbitkan nantinya untuk mendukung ekspansi. Oleh karena itu, kita menggunakan
metode nilai sisa ekuitas adalah suatu metode yang digunakan untuk menilai sebuah
perusahaan sasaran dengan menggunakan arus kas bersih yang merupakan nilai sisa dan
dimiliki sepenuhnya oleh para pemegang saham dari perusahaan pengakuisisi.
(2) Suatu tingkat diskonto, atau biaya modal yang akan diterapkan pada proyeksi arus kas
diatas. Jumlah total arus kas bersih adalah setelah bunga dan pajak, sehingga akan
mencerminkan ekuitas. Oleh karena itu, arus kas tersebur seharusnya didiskontokan oleh
biaya ekuitas dan bukannya dari keseluruhan biaya modal. Kita menggunakan Garis Pasar
Sekuritas(Security market line) untuk mengestimasikan biaya ekuitas pasca merger Apex.
Jika tingkat bebas risiko adalah 10% dan premi risiko pasar adalah 5%, maka biaya ekuitas
Apex, Ks, pascamerger akan menjadi sekitar 18,2%
2. Multiple Market Method (Metode Perkalian Pasar)
ANALISIS MULTIPEL PASAR
Metode lainnya untuk menilai perusahaan sasaran adalah analisis multipel
pasar(market multiple analysis), yang menerapkan suatu pengganda yang ditentukan pasar
terhadap laba bersih,laba persaham, penjualan, buku, atau untuk perusahaan seperti TV
kabel atau sistem telepon seluler, jumlah pelanggan. Sementara metode DCF menerapkan
konsep-konsep penilaian dalam suatu cara yang akurat, dengan memusatkan pada arus kas
yang diharapkan,analisis multiple pasar lebih bersifat ad hoc.
Metode multiple P/E yaitu menghitunng kenaikan laba perusahaan,dan biasanya rata-rata
rasio P/E untuk perusahaan terbuka adalah 12.Untuk mengestimasi nilai perusahaan
dengan menggunakan pendekatan multiple P/E,kalikan saja laba bersih dengan multiple
pasar sebesar 12untuk mendapatkan hasilnya.Ini adalah nilai ekuitas atau kepemilikan,
perusahaan itu.Multipel P/E pasar sebesar 12 didasarkan atas laba tahun berjalan
perusahaan yang sebanding, tetapi laba masa berjalan perusahaan tidak melambangkan
pengaruh sinergistik atau perubahan manajerial yang akan dilakukan.Dengan merata-
ratakan laba bersih masa depan, kita berusaha untuk mendapatkan nilai tambah hightech
dari operasi perusahaan.
MENETAPKAN HARGA PENAWARAN
Suatu pandangan atas analisis merger
1. Jika tidak ada manfaat sinergistik, maka tawaran maksimum akan sama dengan nilai
masa berjalan dari perusahaan sasaran. Makin besar kauntungan sinersgistik, makin besar
kesenjangan antara harga masa berjalan perusahaan sasaran dan jumlah maksimum yang
dapat dibayarkan oleh perusahaan pengambil alih.
2. Makin besar keuntungan sinergistik, makin mungkin merger diwujudkan.
3. Masalah tentang bagaimana membagi manfaat sinergistik sangat penting. Kedua
belah pihak jelas menginginkan sebanyak mungkin keuntungan.
4. Harga aktual tergntung pada sejumlah faktor, termasuk apakah hightech menawar
untuk membayar dengan tunai atuau dengan sekuritas, keahlian negoisasi dari kedua tim
manajemen, dan yang paling penting posisi tawar menawar kedua pihak sebagaimana
ditentukan oleh kondisi-kondisi ekonomi yang mendasar.
5. Hightech tentu saja akan menjaga kerahasiaan penawaran maksimumnya, dan ia akan
merencanakan strategi penawarannya secara cermat dan sejalan dengan situasi yang ada.
Jika ia menganggap bahwa penawar lain akan muncul, atau manajemen apex mungkin
menolak sebagai cara untuk memepertahankan pekerjaannya, maka ia akan mengajukan
penawaran “preemptive”yang tinggi dengan sasaran manakut-nakuti tawaran pesaing dan
menolak manajemen. Di pihak lain, ia mungkin akan mengajukan tawaran yang rendah
dengan harapan “mencuri”perusahaan itu.
PENGENDALIAN PASCAMERGER
Masalah pengendalian / kepegawaian seringkali merupakan persoalan vital dalam analisis
merger.Pertama mari perhatikan dimana perusahaan kecil yang dikelola sendiri oleh
pemiliknya dijual kepada perusahaan besar. Manajer pemilik tersebut mungkin berniat
mempertahankan jabatannya yang tinggi, dan dia lalu menggalang hubungan yang erat
dengan karyawannya dan dengan demikian berusaha agar mereka tetap bisa terus bekerja
sesudah merger.
PERANAN BANK INVESTASI
Bank investasi terlibat dalam aktivitas merger dengan cara:
Mereka membantu perusahaan menyiapkan merger.
mereka membantu perusahaan sasaran mengembangkan serta menerapkan taktik
difensif.
mereka membantu menilai perusahaan sasaran
mereka membantu membiayaimerger,dan
mereka menginvestasikan dalam saham perusahaan calon merger yang potensisal
Menyiapkan Merger
Bank-bank investasi mempunyai kelompok merger dan akuisisi dibawah departemen
keuangan korporasinya. Para anggota ini berupaya mengidentifikasi perusahaan yang
mempunyai kelebihan kasyang mungkin ingin membeli perusahaan lain, perusahaan yang
ingn dibeli,atau perusahaan yang karena sesuatu hal menjadi menarik bagi perusahaan
lain.
Mengembangkan Taktik Defensif
Takti-taktik defensif yang digunakan meliputi:
Mengubah anggaran dasar sehingga hanya sepertiga dari anggota direksi yang dipilih
setiap tahun, dan diperlukan 75 persen persetujuan untuk dapat terlaksanakannya merger
Berupaya meyakinkan para pemegang sahamperusahaan sasaran bahwa harga yang
ditawarkan oleh calon pengambil alih terlalu rendah.
Mengungkit masalah antitrus dengan harapan campur tangan departemen kehakiman
Membeli kembali saham di pasar terbuka dalam upaya menaikkanharga saham diatas
harga yang ditawarkan pengambil alih
Menarik white knight yang dapat diterima manajemen perusahaan sasaran untuk
bersaing dengan calon pengambil alih
Menarik “white squire” yang bersahabat dengan manajemen saat ini untuk memebeli
lebih banyak saham perusahaan sasaran guna menghalangi merger,dan
Menetapkan Nilai Wajar
Jika dua perusahaan melakukan merger secara baik-baik(sukarela), maka harga yang
disetujui pastilah harga wajar,jika tidak,pemegang saham salah satu perusahaan bisa
menuntut pembatalan merger tersebut.Karena itu, pada kebanyakan merger yang besar
masing-masing pihak akan meminta jasa bank investasi untuk mengevaluasi perusahaan
sasaran dan menetapkan harga yang wajar.Sekalipun merger tersebut tidak dilakukan
secara sukarela, namun bank investasi diperlukan untuk menetapkan harga yang wajar.
Membiayai Merger
Banyak merger dibiayai dengan kelebihan kas yang dimiliki perusahaan pengambil alih.
Akan tetapi, jika perusahaan pengambil alih tidak mempunyai uang kas yang berlebih
maka ia akan memerlukan sumber dana. Disini salah satu faktor yang paling penting di
balik gelombang merger tahun 1980-an adalah perkembangan junk bond yang digunakan
dalam membiayai akuisisi.
Drexel burnham Lambert adalah pengmbang utama dari junk bond,yang didefinisikan
sebagai abligasi yang peringkatnya dibawah kelas investasi(BBB/Baa). Sebelum Drexel
bertindak, hampir tidak mungkin menjual obligasi berperingkat rendah untuk mendapatkan
modal baru .Drexel kemudian melakukan terobosan dengan menerapkan suatu prosedur
dimana situasi perusahaan dinilai secara cermat dansuatu proyeksi arus kas yang akan
dikembangkan.dengan aus kas yang telah diramalkan, analis Drexel menyusun suat
struktur utang, yaitu jumlah utang, jadwal jatuh tempo, dan suku bunga, yang dapat
dilunasi dengan arus kas.
Operasi Arbitrasi
Arbitrasi umumnya bararti pembelian dan penjualan secara serentak atas komoditas atau
sekuritas sejenis dlam dua pasar yang berbeda pada harga yang berbeda, dan meraih
pengembalian babas resiko. Akan tetapi, kantor pialang besar termasuk sejumlah investor
pialang yang kaya terlibat dalam jenis abitrasi yang berbeda yang disebt arbitrasi risiko.
Para “arbitrageurs” atau disingkat “arbs” berspekulasi dalam saham perusahaan-
perusahaan yang cenderung merupakan target pengmbilalihan. Diperlukan modal yang
besar untuk berspekulasi dalam sejumlah besar sekuritas dan dengan demikian mengurangi
resiko, danjuga untuk meraih keuntungan dalam selisih yang kecil.Namun, para bankir
investasi yang besar mempunyai sarana yang diperlukan itu untuk memainkan permainan
ini.
ALIANSI KORPORAT
Merger adalah salah satu cara bagi dua perusahaan menggabungkan kekuatannya, namun
banyak perusahaan menjalin ikatan kerja sama, disebut dengan aliansi korporat, atau
aliansi strategis, yang berhanti tidak jauh dari merger. Berbeda dengan merger yang
menggebungkan seluruh aktiva, sekaligus juga kepemilikan dan keahlian manajerial yang
ada, dari perusahaan yang terlibat, aliansi memungkinkan perusahaan menciptakan
kombinasi yang memuaskan perhatian pada lini-lini bisnis khusus menawarkan sinergi
yang paling potensial.
Salah satu bentuk alisansi korporat adalah usaha bersama (joint venture), dimana bagian-
bagian perusahaan bergabung bersama untuk mencapai sasaran yang spesifik dan terbatas.
Suatu joint venture akan dikendalikan oleh satu tim manajemen yang terdiri atas
perwakilan dua (atau lebih) perusahaan induk. Joint venture telah sering dipergunakan
oleh perushaan A.S, Jepang, dan Eropa unutk berbagi teknologi dan/atau keahlian di
bidang penasaran.
PEMBELIAN MELALUI UTANG
Dalam suatu pembelian melalui utang (leverage buyout) sekelompok kecil investor,
biasanya termasuk manajemen berjalan, mengkuisisi sebuah perusahaan dalam suatu
transaksi yang sebagian besar didanani oleh hutang. Utang tersebut akan dipenuhi oleh
dana yang dihasilkan oleh operasi pirusahaan yang diakuisisi dan, sering kali, oleh
penjualan sebagian aktivanya. Terkadang, kelompok pengakuisisi memiliki rencana untuk
menjalankan perusahaan yang diakuisisi selama beberapa tahun, mendorong penjualana
dan labanya, kemudian membuatnya menjadi perusahaan terbuka lagi sebagai sebuah
perusahaan yang lebih kuat. Pada kasus lain, perusahaan LBO berencana untuk menjual
divisi-divisinya kepada perusahaan lain yang dapat memperoleh sinergi. Di dalam kedua
kasus diatas, kelompok pengakuisisi berharap akan memperoleh keuntungan yang
substansial dari LBO, namun risiko yang inheren di dalamnya cukup besar karena
tingginya penggunaan leverage keuangan.
DIVESTASI
Jenis Disvestasi
Terdapat empat jenis disvestasi :
1. Penjualan suatu unit operasi kepada perusahaan lain
2. Menyiapkan bisnis untuk didivestasikan sebagai suatu perusahaan terpisah dan
kemudian “melepaskannya” (spin-off) kepada para pemegang saham perusahaan yang
didivestasi
3. Mengikuti langkah untuk melakukan pelepasan tetapi hanya menjual sebagian
sahamnya saja
4. Melikuidasi langsung seluruh aktivanya
Penjualan kepada perusahaan lain pada umumnya akan melibatkan penjualan dari
keseluruhan divisi atau unit, biasanya untuk uang tunai tetapi terkadang untuk saham dari
perusahaan pengakuisisi. Dalam suatu spin-off, pemegang saham perusahaan yang ada
akan memberikan saham baru yang mencerminkan hak kepemilikan terpisah dalam divisi
yang didivestasi. Divisi tersebut menentukan dewan direksi dan penjabatnyasendiri, dan
menjadi sebuah perusahaan terpisah. Para pemegang saham pada akhirnya kan memiliki
saham pada dua perusahaan daripada hanya satu perusahaan, namun dengan tidak terjadi
perpindahan uang. Dalam suatu carve-out, kepemilikan minoritas dalam sebuah anak
perusahaan dijual kepada pemegang saham baru, sehingga perusahaan induk memperoleh
pendanaan ekuitas baru, namun masih tetap mempertahankan kendali. Terakhir, dalam
suatu likuidasi aktiva dari suatu divisi dijula secara per bagian, bukannya sebagai satu
entesitas operasi. Untuk menggambarkan berbagai jenis divestasi ini, beberapa contoh
terbaru akan disajikan di bagian selanjutnya.
Ilistrasi Divestasi
1. Pepsi baru-baru ini melepaskan bisnis makanan cepat sajinya, yang termasuk Pizza
Hut, Taco Beli, dan Kentucky Fried Chicken. Bisnis yang dilepaskan ini sekarang
dioperasikan di bawah bendera Tricon Global Restaurants. Pepsi pada awalnya
mengakuisisi rentai restoran ini karena ingin meningkatkan saluran distribusi minuman
ringannya. Namun, lama-kelamaan, Pepsi mulai menyadari bahwa bisnis minuman ringan
dan restoran adalah dua hal yang berbeda, dan semua sinergi di antara keduanya ternyata
tidak sesuai dengan antisipasi semula. Pelepasan memusatkan diri pada bisnis intinya.
Namun, Pepsi akan mencoba untuk tetap mempertahankan saluran distribusi ini dengan
menandatangani kontrak-kontrak jangka panjang yang memastikan peroduk-produk Pepsi
akan dijual secara ekslusif di setiap di setiap rantai restoran yang dilepaskan diatas.
2. General Motors (GM) melepaskan anak perusahaan Electronic Data Systems (EDS),
sebuah perusahaan jasa computer yang didirikan pada tahun 1962 oleh Rose Perot, yang
berkembang sebagai subuah perusahaan independen sampai akhirnya dibeli oleh GM pada
tahun 1984. Alas an di balik akuisisi tersebut adalah keahlian EDS yang akan membantu
GM beroperasi secara lebih baik di era informasi dan membangun mobil-mobil yang
menerapkan teknologi computer tercanggih. Namun, menyebarnya computer desktop dan
langkah yang siambil perusahaan-perusahaan untuk memperkecil staf computer
internalnya telah menyebebkan bisnis non-GM EDS berkembang pesat. Kepemilikan GM
telah menghalangi kemampuan EDS untuk menjalin aliansi dan, dalam beberapa kasus,
untuk masuk ke dalam transaksi bisnis. Cara terbaik bagi EDS untuk bekopetensi di dalam
industrinya adalah sebagai perusahaan independen, sehingga perusahaan tersebut akhirnya
dilepaskan.
Analisa Kesehatan dan Prediksi Kebangkrutan Badan
Usaha Milik Swasta (BUMS) dan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) dan Cara Mengatasi Secara Umum
Analisa Laporan Keuangan Untuk Menilai TingkatKesehatanSuatu
Perusahaan
Analisa ratio keuangan merupakan suatu indikator yang biasa digunakan oleh
perusahaan untuk menilai efektifitas penggunaan keuangan berdasarkan data perbandingan
masing-masing account keuangan yang ada dalam laporan keuangan seperti laporan
neraca, laba rugi, dan arus kas dari periode tertentu. Fungsi dari laporan keuangan untuk
memberikan informasi mengenai kondisi keuangan atau pengeluaran dan pemasukan
perusahaan. Selain itu juga bertujuan sebagai pedoman menentukan keputusan dalam
bisnis. Analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi masing-
masing kinerja suatu perusahaan, digunakan untuk pengambilan keputusan yang akan
datang.
Untuk menentukan tingkat kesehatan perusahaan juga memerlukan ratio sebagai salah satu
indikator. Terdapat 4 metode perhitungan rasio diantaranya yaitu likuiditas, solvabilitas,
rentabilitas atau profitabilitas dan yang terakhir yaitu rasio aktifitas. Dengan menggunakan
4 rasio ini perusahaan dapat mengetahui seberapa besar laba yang didapat dan seberapa
besar perusahaan dapat melunasi hutang, sehingga dapat diukur tingkat kesehatan
perusahaan itu.
Dibawah ini dijelaskan beberapa rasio yang dibutuhkan untuk perusahaan agar dapat
mengukur tingkat kesehatannya.
Rasio Likuiditas : kewajiban hutang dalam jangka pendek perusahaan dapat diukur
melalui Dengan kata lain juga dijelaskan bahwa likuiditas adalah kemampuan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau hutang yang harus dibayar dengan aktiva
lancarnya.
Rasio Solvabilitas : yaitu mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua
kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar seluruh kewajiban hutang yang ada
dengan menggunakan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan.
Rentabilitas atau Profitabilitas : digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan
dalam memperoleh keuntungan atau laba, selama periode tertentu juga memberikan
analisa tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya.
Profitabilitas dapat diukur dengan membandingkan antara laba dikurangi pajak dengan
aktiva yang dapat menghasilkan keuntungan atau laba.
Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa penganalisaan laporan keuanganÂ
mempunyai tujuan. Diantaranya yaitu:
Sebagai informasi suatu perusahaan untuk melakukan perkiraan atau memproyeksikan
posisi keuangan yang sangat bermanfaat bagi perusahaan.
Meninjau suatu keadaan perusahaan, permasalahan di bidang administrasi, operasional,
dan keuangan perusahaan.
Alat bantu untuk mengukur efisiensi semua departemen perusahaan.
Dalam sebuah perusahaan dibutuhkan SDA yang berkualitas yang memiliki skill yang
handal. SDA dalam hal ini sangat mempengaruhi dalam dunia pemasaran.
Ciri-ciri perusahaan yang sehat :
 Sangat memperhatikan pemasukan dan pengeluaran. Dengan menekankan sekali
pengeluaran diharapkan dapat menghasilkan pemasukan semaksimal mungkin.
 Mampu membenahi keuangan perusahaan disaat pendapatan perusahaan
mengalami penurunan.
 Perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan yang lainya dan selalu
berkembang.
Laporan dalam perusahaan sangatlah penting karena dengan mereview laporan keuangan
kita bisa memantau kenaikan ataupun penurunan keuangan tiap bulannya. Suatu
perusahaan jika menginginkan perusahaan itu sehat maka harus memiliki komitmen saling
membantu dikala perusahaan mengalami pasang surut. Kemakmuran karyawan harus
diperhatikan karena kesolidan karyawan mampu membantu perusahaan dalam
berkembang.

More Related Content

What's hot

Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas lindaLinda wati
 
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279agus niar nazara niar nazara
 
Resume uas menejemen keuangan
Resume uas menejemen keuanganResume uas menejemen keuangan
Resume uas menejemen keuanganLutfiyaIllah0
 
Resume uas
Resume uasResume uas
Resume uasAlifah05
 
Makalah keuangan sebelum uas
Makalah keuangan sebelum uasMakalah keuangan sebelum uas
Makalah keuangan sebelum uasBaudin_Nurwahid
 
Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Mulyatii
 
Devi ernawati tugas sebelum uas
Devi ernawati tugas sebelum uasDevi ernawati tugas sebelum uas
Devi ernawati tugas sebelum uasJepri April Aldo
 
Resume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuanganResume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuanganAnisa Anisa
 
Resume 2 materi manajemen keuangan
Resume 2 materi manajemen keuanganResume 2 materi manajemen keuangan
Resume 2 materi manajemen keuanganEndangSupandi
 
Tugas resume materi uas m. keu
Tugas resume materi uas m. keuTugas resume materi uas m. keu
Tugas resume materi uas m. keuPermataShary
 

What's hot (17)

Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas linda
 
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
 
Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1
 
Tugas uas
Tugas uasTugas uas
Tugas uas
 
Resume uas menejemen keuangan
Resume uas menejemen keuanganResume uas menejemen keuangan
Resume uas menejemen keuangan
 
Resume uas
Resume uasResume uas
Resume uas
 
Mku materi 2
Mku materi 2Mku materi 2
Mku materi 2
 
Makalah keuangan sebelum uas
Makalah keuangan sebelum uasMakalah keuangan sebelum uas
Makalah keuangan sebelum uas
 
Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1
 
Devi ernawati tugas sebelum uas
Devi ernawati tugas sebelum uasDevi ernawati tugas sebelum uas
Devi ernawati tugas sebelum uas
 
Resume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuanganResume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuangan
 
Jefry12
Jefry12Jefry12
Jefry12
 
Resume 2 materi manajemen keuangan
Resume 2 materi manajemen keuanganResume 2 materi manajemen keuangan
Resume 2 materi manajemen keuangan
 
Resume bab 9 14
Resume bab 9 14Resume bab 9 14
Resume bab 9 14
 
Tugas 2 cash flow
Tugas 2 cash flow Tugas 2 cash flow
Tugas 2 cash flow
 
Tugas resume materi uas m. keu
Tugas resume materi uas m. keuTugas resume materi uas m. keu
Tugas resume materi uas m. keu
 
Tugas iis
Tugas iisTugas iis
Tugas iis
 

Similar to Modal Investasi

RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1wid ya
 
Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas lindaLinda wati
 
Tugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadiTugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadiMIFTAHULHADI7
 
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)doni wijaya
 
Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1mufliah R
 
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Dudi Mulya Tasdik
 
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1yalifadli98
 
Makalah uas manajemen keuangan i
Makalah uas manajemen keuangan iMakalah uas manajemen keuangan i
Makalah uas manajemen keuangan iNUROH NUROH
 
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265Silvia290
 
Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]erikkahfi
 
Manajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UASManajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UASerikkahfi
 
Tugas resum uas
Tugas resum uasTugas resum uas
Tugas resum uasLutpicexle
 

Similar to Modal Investasi (20)

RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
 
Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas linda
 
Tugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadiTugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadi
 
Resume uas 1
Resume uas 1Resume uas 1
Resume uas 1
 
Resume uas 1
Resume uas 1Resume uas 1
Resume uas 1
 
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
 
Tugas uas
Tugas uasTugas uas
Tugas uas
 
Tugas iis
Tugas iisTugas iis
Tugas iis
 
Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1
 
Capital Budgeting
Capital BudgetingCapital Budgeting
Capital Budgeting
 
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
 
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
 
Makalah uas manajemen keuangan i
Makalah uas manajemen keuangan iMakalah uas manajemen keuangan i
Makalah uas manajemen keuangan i
 
Tugas resum 2
Tugas resum 2Tugas resum 2
Tugas resum 2
 
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
 
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Skb prt 2
Skb prt 2Skb prt 2
Skb prt 2
 
Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]
 
Manajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UASManajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UAS
 
Tugas resum uas
Tugas resum uasTugas resum uas
Tugas resum uas
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 

Modal Investasi

  • 1. RESUME II MANAJEMEN KEUANGAN DISUSUN OLEH : Lingga Adi Permana 11011700753 2S-MA UNIVERSITAS BINA BANGSA Jln. Raya Jakarta No.1 B, Panancangan, Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten 42124
  • 2. Teknik Penganggaran Barang dan Modal Teknik PenganggaranModal Dalam operasional sebuah perusahaan, perusahaan akan melakukan investasi dalam aktiva tetap dengan harapan untuk mendapatkan kembali dana yang diinvestasikan tersebut seperti pada aktiva lancar. Penganggaran modal atau capital budgeting merupakan keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan terkait dana dimana jangka waktu pengembalian dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Sedangkan capital asset merupakan aset yang dimiliki sebuah perusahaan dengan masa pemanfaatan lebih dari satu tahun. Pada umumnya biaya yang dikeluarkan untuk mengelola aset ini sangat besar, sehingga teknik penganggaran modal mutlak diperlukan. Salah satu contoh dari capital budgeting adalah pengeluaran dana untuk aktiva tetap seperti bangunan, tanah, peralatan, dan mesin. Penganggaran modal menjabarkan rencana jangka panjang dalam hal mendanai proyek besar untuk jangka panjang. Capital budgeting ini berfungsi untuk mengidentifikasi investasi yang potensial. Jika sudah ditemukan, maka teknik ini dapat diterapkan untuk menentukan pilihan investasi. Setelah memilih investasi, lalu dilakukan audit pada saat pelaksanaannya. Pada umumnya, proyek menggunakan penganggaran modal sebagai dasar untuk mengambil keputusan investasinya, seperti mengganti mesin produksi atau mengganti sistem pembuangan limbah pabrik. Keputusan dalam penganggaran modal akan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kesehatan keuangan perusahaan dalam waktu jangka panjang. Sebuah proyek yang dibuat berdasarkan pada keputusan penganggaran modal akan dapat berjalan lancar dan akan mendorong pemasukan perusahaan jangka panjang. Namun sebaliknya, penggangaran modal yang tidak tepat akan mengakibatkan proyek perusahaan mengalami kerugian atau kebangkrutan. Selain itu, keputusan penganggaran modal juga dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan seperti jenis barang atau jasa apa yang akan dibuat? Bagaimana menjualnya pada pelanggan? Bagaimana menjualnya ke pasar?
  • 3. Pada prinsipnya penganggaran modal memiliki arti yang sangat penting dalam hal: 1. Pengangaran modal merupakan keputusan jangka panjang. 2. Dalam melakukan investasi dibutuhkan dana yang besar. Dalam menganalisa potensi investasi aktiva tetap dapat dilakukan dengan teknik analisa penganggaran modal dengan metode : 1. Periode pembayaran kembali (Payback period): Metode yang digunakan untuk menentukan berapa lama sebuah investasi akan kembali. Kelebihan dari metode ini adalah penghitungan yang mudah dan sederhana sehingga dapat dengan mudah digunakan oleh perusahaan skala kecil. Sedangkan kelemahannya adalah tidak memperhatikan nilai waktu dari uang dan tidak memperhatikan penerimaan investasi yang diperoleh setelah payback period tercapai. 2.Pembayaran kembali terdiskonto (Discount Payback Period): Lamanya waktu yang dibutuhkan bagi arus kas investasi yang didiskontokan pada biaya modal investasi untuk menutup biaya. 3.Nilai sekarang bersih (Net Present Value): Selisih antara nilai sekarang dari cash inflow/proceeds dengan pengeluaran untuk keperluan investasi / capital outlays. 4.Tingkat pengembalian internal (IRR – Internal Rate of Return): Metode yang digunakan untuk mencari suatu tingkat bunga yang membuat PV dari cash inflow akan sama dengan nilai cash outflownya / investasi yang telah dikeluarkan. 5. IRR yang dimodifikasi (MIRR – Modified IRR) Investasi penambahan kapasitas juga bersifat sebagai investasi penggantian. Dengan demikian maka tingkat ketidakpastian pada investasi penambahan kapasitas lebih besar daripada investasi penggantian. Dengan mempertimbangan ukuran yang ditetapkan, maka perusahaan dapat memilih usulan proyek mana yang dapat diterima, ditolak, dan ditunda.
  • 4. Arus Kas dan Resiko Proyek PengertianAliran Kas Aliran kas merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode. B. MengestimasikanArus Kas Langkah yang paling penting dan paling sulit dalam penganggaran modal adalah mengestimasikan arus kas suatu proyek yaitu pengeluaran investasi dan arus kas masuk bersih per tahun setelah suatu proyek dijalankan. Banyak variabel yang terdapat di dalamnya, dan banyak individu dan departemen yang berpartisipasi dalam proses ini. Sangat sulit untuk meramalkan secara akurat biaya-biaya dan pendapatan terkait dengan suatu proyek yang besar dan kompleks, sehingga kesalahan dalam peramalan kadang kala dapat menjadi sangat besar. Beberapa fungsi staf keuangan dalam proses peramalan, yaitu: 1. Mendapatkan informasi dari berbagai departemen, misalnya produksi dan pemasaran. 2. Memastikan bahwa semua orang yang terlibat dalam peramalan menggunakan seperangkat asumsi perekonomian yang konsisten. 3. Memastikan bahwa tidak terjadi bias yang inheren di dalam peramalan. Hal yang terakhir di atas sangatlah penting karena para manajer sering kali terlibat secara emosional dengan proyek kesayangan mereka dan menumbuhkan penyakit “rasa membangun kerajaan” di mana keduanya dapat mengarah pada terjadinya bias-bias di dalam peramalan arus kas yang membuat proyek yang buruk terlihat bagus di atas kertas. C. MengidentifikasiArus Kas yang Relevan Arus kas relevan bagi suatu proyek adalah tambahan arus kas bebas yang diharapkan perusahaan jika melaksanakan proyek tersebut, yaitu arus kas yang di luar yang diharapkan perusahaan apabila tidak menjalankan proyek tersebut. Arus kas relevan juga merupakan arus kas tertentu yang harus diprhitungkan dalam pengambilan keputusan penganggaran modal.
  • 5. Langkah awal dari setiap analisis penganggaran modal adalah mengidentifikasikan arus kas relevan. Yang diartikan sebagai serangkaian arus kas yang spesifik yang harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. Ada dua peraturan yang penting untuk membantu menghindari kesalahan mengestimasikan anggaran, yaitu: 1. Keputusan penganggaran modal harus didasarkan atas arus kas, bukan laba akuntansi. 2. Hanya penambahan arus kas saja yang relevan. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat beberapa arus kas relevan di bawah ini: 1. Arus kas proyek Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu: a. Aliran kas awal merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan, dan sebagainya. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar. b. Aliran kas operasional merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek, seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk dan aliran kas keluar. c. Aliran kas akhir merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek, seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.[2] Sebagai catatan bahwa nilai sbuah perusahaan akan tergantung pada arus kas bebasnya, demikian pula nilai suatu proyek dan memahami arus kas proyek berbeda dari laba akuntansi. a. Biaya aktiva tetap Setiap proyek membutuhkan aktiva, dan pembelian aktiva menggambarkan arus kas negatif karena pada suatu proyek seluruh biaya aktiva tetap merupakan arus kas relevan termasuk biaya pengiriman dan biaya pemasangannya. b. Beban nonkas Karena depresiasi melindungi laba terhadap pajak maka meliki dampak pada arus kas meskipun depresiasi itu sendiri bukanlah suatu arus kas. Karenanya, depresiasi harus ditambahkan kepada laba bersih ketika kita menghitung estimasi arus kas suatu proyek.
  • 6. c. Perubahan dalam modal kerja operasi bersih Perubahan dalam modal kerja operasi bersih yaitu peningkatan aktiva lancar yang dihasilkan dari proyek baru dikurangi dengan peningkatan utang dagang dan akrual scara spontan. Jika perubahannya positif, sebagaimana biasanya terjadi dalam proyek ekspansi, maka pendanaan tambahan, diluar biaya perolehan aktiva tetap, masih akan dibutuhkan. d. Pembayaran bunga tidak dipehitungkan dalam arus kas proyek Pada proses diskonto ini mengurangi arus kas untuk biaya modal proyek. Jika pembayaran bunga terlebih dahulu dikurangkan dan hasilnya kemudian didiskontokan akan menyebabkan biaya modal dihitung dua kali. Arus kas proyek adalah arus kas yang tersedia bagi seluruh investor, pemegang obligasi dan juga pemegang saham, jadi pembayaran bunga tidak dikurangkan. 2. Arus kas tambahan Arus kas tambahan adalah arus kas bersih yang dapat berhubungan dengan suatu proyek investasi. Ada tiga masalah khusus dalam menentukan arus kas tambahan, yaitu: a. Biaya tertanam Biaya tertanam adalah pengeluaran kas yang telah terjadi dan tidak dapat diperoleh kembali, tanpa melihat apakah proyek tersebut diterima atau ditolak. Karena biaya tertanam bukanlah biaya tambahan, maka biaya ini tidak boleh dimasukkan ke dalam analisis. b. Biaya kesempatan Biaya kesempatan adalah pengembalian dari alternatif terbaik penggunaan sebuah aktiva, atau tingkat pengembalian tertinggi yang tidak akan diperoleh jika sejumlah dana diinvestasikan pada suatu proyek tertentu. c. Pengaruh pada bagian lain dari proyek tertentu (eksternalitas) Eksternalitas yaitu pengaruh yang dimiliki proyek terhadap arus kas bagian-bagian lain dari perusahaan. Oleh karena itu, laba tambahan yang pada kenyataannya akan masuk kekantor pusat atau kantor cabangnya. Jadi tidak boleh diperhitungkan sebagai laba tambahan dalam pengambilan keputusan penganggaran modal.
  • 7. Kanibalisasi terjadi apabila pengenalan sebuah produk baru mengakibatkan penjualan produk yang sudah ada mengalami penurunan. Biasanya perusahaan tidak ingin menganibalisasi produk yang sudah ada, tetapi sering kali jika perusahaan tersebut tidak melakukannya, perusahaan lain akan melakukannya. 3. Penentuan waktu arus kas Penentuan waktu arus kas harus diperhitungkan secara tepat agar kita dapat mengetahui kapan di dalam satu periode pemasukan atau pengeluaran kas terjadi. D. MengevaluasiProyek PenganggaranModal Arus kas tambahan sangat dipengaruhi oleh apakah proyek ini merupakan suatu proyek ekspansi baru atau proyek pengganti. 1. Proyek ekspansi baru yaitu suatu proyek di mana perusahaan berinvestasi pada aktiva baru untuk meningkatkan penjualan. Jadi arus kas tambahan hanya berupa arus kas masuk dan arus kas keluar dari proyek. Oleh karena itu, perusahaan hanya membandingkan bagaimana nilai yang ada dengan tanpa proyek yang diusulkan. 2. Proyek pengganti yaitu suatu proyek yang menggantikan sebuah aktiva yang ada dengan aktiva yang baru. Jadi arus kas tambahan berupa tambahan pemasukan dan pengeluaran yang terjadi dari investasi pada aktiva yang baru. Maka perusahaan membandingkan antara nilai yang terjadi jika membeli aktiva yang barudan nilai jika tetap menggunakan aktiva yang sudah ada sebelumnya. Dalam setiap kasus, arus kas umumnya memperhitungkan hal-hal berikut: a. Pengeluaran investasi awal b. Arus kas operasi selama umur proyek c. Arus kas tahun terakhir Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga, yaitu: Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
  • 8. Ketiga, capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan atau perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang 1. Analisis arus kas Ada beberapa langkah dalam menyusun arus kas, yaitu: a. Menentukan minimum kas b. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran c. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga. d. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.[4] 2. Mengambil keputusan Setelah melakukan analisis melalui langkah-langkah yang ada di atas, menunjukkan bahwa proyek ini mengembalikan dana yang diinvestasikan dalam waktu tertentu. Maka melalui analisis ini melahinkan keputusan apakah proyek ini dapat diterima atau tidak E. PengenalanAnalisis Risiko Setelah arus kas kita ketahui selanjutnya kita akan menganalisis risiko yang kemungkinan akan kita hadapi lalu membandingkan apakah keuntungan yang akan didapat sebanding dengan risikonya. Ada tiga jenis risiko yang berbeda, yaitu risiko berdiri sendiri, risiko perusahaan dan risiko pasar. Mengingat tujuan utama perusahaan adalah untuk mamaksimalkan nilai bagi pemegang saham, dan ini sangat berpengaruh terhadap para pemegang saham. Karena para pemegang saham umumnya terdiversifikasi, maka ukuran risiko yang paling relevan adalah risiko pasar. Risiko perusahaan juga penting karena tiga alasan: 1. Pemegang saham yang tidak terdiversifikasi. 2. Studi empiris determinan tingkat pengembalian yang diminta (k) biasanya menunjukkan bahwa risiko perusahaan sama-sama memengaruhi harga saham. 3. Stabilitas perusahaan sangat penting bagi para manajer, karyawan, pelanggan, pemasok, dan kreditor, dan juga bagi masyarakat di mana perusahaan beroperasi.
  • 9. F. Teknik Untuk Mengukur Risiko Berdiri Sendiri 1. Analisis sensitivitas Analisis sensitivitas adalah suatu tekhnik analisis resiko dimana variabel utama diganti satu per satu dan hasil perubahan NPVnya diamati. Dalam analisis sensitivitas, tiap variabel diubah beberapa poin persentase lebih besar dan lebih kecil daripada nilai yang diharapkan, sementara variabel lainnya tetap konstan. NPV kasus dasar merupakan nilai NPV ketika penjualan dan variabel input lainnya ditentukan sama dengan nilai yang paling mungkin terjadi (kasus dasar). 2. Analisis Skenario Analisis Skenario menyediakan kebutuhan perluasan tersebut analisis ini membuka kemungkinan dilakukannya perubahan pada variabel-variabel utama dan juga memungkinkan kita mengubah lebih dari satu variabel pada setiap penghitungan. Dalam suatu analisis skenario, seorang analisis keuangan akan memulai dengan kasus dasar lalu menanyakan kepada pihak pemasaran, produksi, dan menejer operasi lainnya untuk memberikan skenario kasus terburuk seperti penjualan unit yang rendah, harga jual yang rendah, biaya variabel yang tinggi dan sebagainya. Skenario kasus terbaik adalah analisis dimana seluruh variabel input dinyatakan dalam nilai yang paling baik yang dapat diramalkan dengan wajar. 3. Simulasi Montecarlo Simulasi Montecarlo adalah tekhnik analisis resiko dimana kemungkinan kejadian yang terjadi dimasa yang akan datang disimulasikan dalam sebuah komputer, sehingga menghasilkan estimasi tingkat pengembalian dan indeks-indeks resiko. G. MenggabungkanResikoProyek DanStruktur ModalDalam PenganggaranModal Penganggaran modal dapat mempengaruhi resiko pasar, resiko perusahaan, atau keduanya namun sangatlah sulit untuk mengukur kedua jenis resiko tersebut. Ada dua metode yang digunakan untuk memperitungkan resiko proyek ke dalam penganggaran modal, yaitu : 1. Pendekatan equivalen kepastian Semua arus khas yang tidak diketahui dengan pasti dibuat skalanya, dan semakin beresiko arus khasnya, maka semakin rendah aquivalen kepastiannya.
  • 10. 2. Pendekatan Tingkat Diskunto yang disesuikan dengan resiko Tingkat diskunto yang digunakan pada aliran laba tertentu yang beresiko, semakin beresiko aliran laba proyek maka akan semakin tinggi tingkat diskontonya. Biaya Modal PengertianBiaya Modal Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yg berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan. Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan. Costof RetainedEarning Biaya modal yg terjadi jika laba ditahan (LD) digunakan untuk reinvestasi di perusahaan ybs, biaya tsb sebesar tingkat keuntungan investasi (rate of return) yang diisyaratkan diterima oleh para investor. Jika ”LD” diinvestasikan pada perusahaan lain akan memproleh keuntungan yang besarnya sama dg keuntungan jika perusahaan reinvestasi sendiri ”LD” tsb. • Biaya modal dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing sumber dana (biaya modal individual). • Namun, jika perusahaan menggunakan beberapa sumber modal maka biaya modal yang dihitung adalah biaya modal rata-rata tertimbang dari seluruh modal yang digunakan. • Biaya modal rata-rata tertimbang ini disebut dengan ”weight average cost of capital” (WACC). • Konsep biaya modal erat kaitannya dg konsep tingkat keuntungan yg disyaratkan (required rate of return) yg dapat dilihat dari 2 sisi yaitu investor & perusahaan. • tinggi rendahnya required rate • Sisi investor, of return mrp tingkat keuntungan (rate of return) yg mencerminkan tingkat risiko dari aktiva yang dimiliki.
  • 11. • Sisi perusahaan yg menggunakan dana (modal), besarnya required rate of return merupakan biaya modal (cost of capital) yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan modal tersebut. Fungsi Biaya Modal a. Terkait dengan pajak yg dikenakan pd perusahaan. Biaya modal yang dikenakan pada modal pinjaman berbeda dg biaya modal dari modal sendiri. Konsep perhitungan biaya modal didasarkan pd perhitungan : a. sebelum pajak (before tax basis) Perlu disesuaikan dulu dg pajak sebelum dilakukan peritungan biaya modal rata-ratanya seperti bligasi. b. setelah pajak (after tax basis). b. Sebagai Discount Rate Untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi yaitu dengan membandingkan tingkat keuntungan (rate of return) dari usulan investasi tsb dengan biaya modalnya. Biaya modal di sini adalah biaya modal yang menyeluruh (overall cost of capital). Misalnya jika kita menggunakan metode Net Present Value atau Profitability Index untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investai, maka biaya modal berfungsi sbg "discount rate" yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari proceeds dan pengeluaran investasi. Jenis Biaya Modal a. Biaya Modal Individual 1) Biaya Modal Hutang Jangka Pendek Hutang jangka pendek (hutang lancar) mrp hutang yg jangka waktu pengembaliannya kurang dr 1 tahun, yang terdiri dari hutang perniagaan (trade account payable), hutang wesel & kredit jk pendek dr bank.
  • 12. 2) Biaya Modal Hutang JK Panjang Pada dasarnya biaya penggunaan hutang jangka panjang (cost of debt) yang biasanya berasal dari obligasi (cost of bond). 3) Biaya Modal Saham Preferen (cost of preferred stock atau kp) • adalah biaya riil yang harus dibayar jika perusahaan menggunakan dana dg menjual saham preferen. • kp diperhitungkan sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return) oleh investor pemegang saham preferen. • Artinya tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor merupakan biaya yang harus ditanggung emiten. • Biaya modal saham preferen mempunyai sifat campuran antara hutang dan saham biasa. - Mempunyai sifat hutang, karena saham preferen mengandung kewajiban tetap untuk memberikan pembayaran dividen secara periodik. - Memiliki sifat seperti saham biasa karena saham preferen mrp bukti kepemilikan perusahaan yg mengeluarkan saham preferen tersebut. • Demikian pula ketika perusahaan terpaksa dilikuidasi, maka perusahaan pemegang saham preferen mempunyai hak sebelum pemegang saham biasa. • Pembayaran dividen saham preferen dilakukan setelah pendapatan dikurangi pajak, sehingga biaya modal saham preferen tidak perlu lagi disesuaikan atau dikurangi dg pajak. 4) Biaya Modal Saham Biasa dan Laba Ditahan atau Biaya Modal Sendiri (equitas atau ke) • merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau menggunakan laba ditahan untuk investasi. • Peruasahaan dapat membagikan laba setelah pajak yang diperoleh sebagai dividen atau menahannya dalam bentuk laba ditahan. Laba ditahan yang digunakan untuk investasi kembali tersebut perlu diperhitungkan biaya modalnya. Untuk menghitung biaya ekuitas (ke) digunakan dua model pendekatan yaitu :
  • 13. 1. Model Diskonto Dividen (Dividend Discount Model) Menjelaskan biaya ekuitas (ke) mrp tk diskonto yang menyeimbangkan nilai sekarang dr keseluruhan dividen per lembar saham yg diharapkan di masa akan datang, sehingga biaya modal mrp faktor diskonto dr dividen yg ada. Rumus (jika tdk ada pertumbuhan dividen) D1 D2 Dµ Po = -------- + -------- + …… + ------- (1+ke)1 (1+ke)2 (1+ke)µ µ Dt Po = å --------------- t=1 ( 1 + ke )1 • Jika dividen diharapkan mengalami pertumbuhan (growht) sebesar g per tahun, maka biaya ekuitas : µ Do (1 + g)t Po = å --------------- t=1 ( 1 + ke )t • Apabila diasumsikan bahwa biaya ekuitas (ke) lebih besar daripada tingkat pertumbuhan dividennya, maka rumusnya menjadi : D1 Po = ---------- ke - g • di mana D1 = Do (1+g), sehingga rumus biaya ekuitasnya adalah : D1 ke = ---------- + g Po
  • 14. Dimana : Po = Harga pasar saham biasa pada saat ini Dt = Dividen yang diterima untuk periode t ke = Tingkat keuntungan yang disyaratkan investor g = growth (pertumbuhan) Do merupakan dividen yang diterima pada waktu t = 0 2. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model) Model CAPM mrp model penetapan biaya modal dg menganalisis tingkat return saham i atau Ri yang ARm) yg terjadi. Besarnya tingkat rerturn saham yang diharapkan oleh investor ini merupakan biaya modal yang harus dikeluarkan oleh emiten. Model CAPM ini dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu : 1. besarnya beta bunga bebas risiko (risk free rate, Rf), 2. risiko sistematis yg ditunjukkan oleh koefisien beta (b) 3. premium risiko pasar yang ditunjukkan oleh selisih antara return pasar dengan return saham (Rm – Ri). Rumus model CAPM adalah : Ri = Rf + (Rm – Ri) bI di mana : Ri = Tingkat reurn saham yang diharapkan Rf = Tingkat return bebas risiko Rm = Return portofolio pasar yang diharapkan bi = Koefisien beta saham i • Dalam rumus di atas terlihat bahwa besarnya return saham i yang diharapkan (Ri) dipengaruhi antara lain oleh return pasarnya (Rm).
  • 15. • Besarnya pengaruh return pasar terhadap return saham individual i tergantung pada besarnya koefisien beta saham i (bi). • Beta mrp koefisien yg menunjukkan sensitivitas tingkat keuntungan sekuritas (saham) thd perubahan pasar. • Apabila Beta = 1,00 artinya suatu saham memiliki standar deviasi atau risiko yang sama dengan risiko rata-rata pasar. • Portofolio (penganekaragaman) investasi terdiri atas saham2 dg beta = 1 memiliki standar deviasi yg sama dg indeks pasar. • Artinya, jika risiko protofolio saham = 1, maka sama dengan risiko pasar yang ada. • Sedangkan saham atau sekuritas dengan koefisien beta = 0,5 berarti sekuritas itu akan berubah sebesar setengah dari risiko pasar sehingga harga pasar sekuritas akan cenderung bergerak setengah kali perubahan pasar. • Sekuritas dengan koefisien beta lebih besar dari 1 (satu) akan memberikan tingkat keuntungan lebih besar dari rata2 pasar bila kondisi pasar membaik • Jika kondisi pasar lemah akan memberikan tingkat keuntungan lebih rendah dari rata-rata pasar. • Koefisien beta sekuritas yang mengukur perubahan pasar terhadap sebuah sekuritas dapat dicari dengan meregresikan tingkat keuntungan sekuritas dengan tingkat keuntungan portofolio pasar. b. Biaya Modal Keseluruhan • Biaya modal keseluruhan adalah biaya modal yg memperhitungkan seluruh biaya atas modal yang digunakan oleh perusahaan. • Konsep biaya modal perusahaan secara keseluruhan (overall cost of capital) bermanfaat dalam penilaian usulan investasi jangka panjang. • Misalnya, dlm menentukan proyek investasi yg harus diambil dapat ditentukan dg membandingkan besarnya biaya modal yang harus dikeluarkan (cost of capital) dg tk keuntungan yg diproleh dimasa dtg. • untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan secara keseluruhan perlu dihitung biaya modal rata-rata tertimbangnya (weighted average cost of capital atau WACC). • Sebagai unsur penimbangnya adalah proporsi dana bagi setiap jenis atau sumber modal yang digunakan dalam investasi proyek tersebut.
  • 16. Factor yang mempengaruhi WACC 1. Kondisi pasar. 2. Struktur Modal perusahaan dan dividend policy. 3. Kebijakan Investasi. Perusahaan dengan proyek yang lebih berisiko umumnya memiliki WACC yang lebih tinggi. Struktur Modal dan leverage & Kebijakan Dividen LEVERAGE A. Pengertian Leverage 1. Penggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. (menurut manajemen keuangan) 2. Pengguna aktiva atau dana dimana untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menutup biaya tetap atau membayar beban tetap. (Bambang Riyanto (2001:375)). B. Tujuan Penggunaan Leverage untuk meningkatkan dan memaksimalkan kekayaan dari pemilik perusahaan itu sendiri. untuk memenuhi kebutuhan dana, dapat menggunakan modal sendiri dan juga dari hutang atau modal pinjaman. Menggunakan modal dari pinjaman harus membayar bunga secara rutin yang merupakan beban tetap. Leverage timbul karena perusahaan menggunakan aktiva tetap yang menyebabkan harus membayar biaya tetap dan menggunakan hutang yang harus membayar biaya bunga atau beban tetap. C. Jenis- jenis Leverage 1. Operating Leverage (Pengungkit Operasi) Penggunaan aktiva dengan biaya tetap yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan yang cukup untuk mengukur biaya tetap dan variabel serta dapat meningkatkan profitabilitas. Leverage opererasi dapat mengukur perubahan pendapatan atau penjualan terhadap keuntungan operasi perusahaan. Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:327) Operating leverage diartikan sebagai seberapa besar perusahaan menggunakan
  • 17. beban tetap operasional. Operating leverage ditentukan oleh hubungan antara sales revenue yang diperoleh perusahaan dengan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT). Analisis operating leverage dapat membantu pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan sejauh mana peningkatan penjualan berpengaruh terhadap laba operasi perusahaan. Besar kecilnya operating leverage diukur dengan degree of operating leverage (DOL), yaitu diukur dengan rumus : DOL PADA X = % PERUBAHAN EBIT % PERUBAHAN PENJUALAN 2. Financial Leverage (Pengungkit Keuangan) Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:332) besarnya beban tetap keuangan yang digunakan oleh perusahaan beban tetap keuangan tersebut biasanya berasal dari pembayaran bunga untuk utang yang digunakan oleh perusahaan. Leverage keuangan mengukur pengaruh perubahan keuangan operasi terhadap perubahan pendapatan bagi pemegang saham yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pendapatan per lembar saham. Oleh karena itu leverage keuangan berkaitan dengan laba perusahaan sebelum bunga dan pajak serta pendapatan saham biasa per lembar. Finansial leverage dibedakan menjadi 2 yaitu : · Financial structure (struktur keuangan) : menunjukkan bagaimana perusahaan membelanjai aktivanya. Financial structure tampak ada neraca sebelah kredit, yang terdiri atas utang lancar, utang jangka panjang dan modal. · Capital structure (struktur modal) : merupakan bagian dari struktur keuangan yang hanya menyangkut pembelanjaan yang sifatnya permanen atau jangka panjang. Struktur modal ditunjukkan oleh komposisi: utang jangka panjang, saham istimewa, saham biasa dan laba ditahan. STRUKTUR MODAL Pengertianstruktur modal Menurut manajemen keuangan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang diukur dengan perbandingan utang jangka panjang dengan modal sendiri. Teori struktur modal menjelaskan kebijakan pembelanjaan jangka panjang dapat mempengaruhi nilai modal perusahaan, biaya modal perusahaan, dan harga pasar saham perusahaan.
  • 18. Pada bab ini digunakan tiga macam tingkat pengembalian atau kapitalisasi, yaitu : tingkat pengembalian utang (kd), saham biasa (k’ₑ) dan tingkat pengembalian perusahaan secara keseluruhan (kₒ). Kd = F/B = beban bunga tahunan/nilai pasar utang Keterangan : Kd = tingkat pendapatan utang perusahaan atau biaya modal utang. Kₑ = E/S = laba yg tersedia bagi pemegang saham/nilai pasar saham Keterangan : Kₑ = tingkat pendapatan saham biasa atau biaya modal saham biasa. Kₒ = O/V = laba bersih operasi/b+s Keterangan : Kₒ = tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan V = B + S = Nilai total perusahaan Tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan atau biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan : Kₒ = Kd b/b+s + Kₒ s/b+s KEBIJAKAN DIVIDEN Teori Kebijakan Dividen Terdapat 2 teori tentang kebijakan dividen menjelaskan bagaimana pengaruh besar kecilnya dividen payout rasio (DPR) terhadap harga pasar saham. Adapun kedua teori tersebut adalah: 1. Dividend Irrelevance Theory Teori ini dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani (MM). kebijakan dividen tidak mempengaruhi harga pasar saham perusahaan atau nilai perusahaan. (MM) berpendapat bahwa, nilai perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan (earning power) dan resiko bisnis, sedangkan cara mengambil arus pendapatan menjadi dividend an laba ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Asumsi yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller adalah
  • 19. · Tidak ada pajak atas pendapatan perusahaan dan pendapatan pribadi. · Tidak ada biaya emisi atau biaya transaksi saham. · Leverage keuangan tidak mempunyai pengaruh terhadap biaya modal. · Investor dan manajer mempunyai informasi yang sama tentang prospek perusahaan. · Pendistribusian pendapatan antara dividen dan laba ditahan tidak berpengaruh terhadap biaya sendiri. · Kebijakan penganggaran modal independen dengan kebijakan dividen. 2. Bird In-The Hand Theory Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner. Berdasarkan bird in-the hand theory, kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga pasar saham. Artinya, jika dividen yang dibagikan perusahaan lebih besar, maka harga pasar saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya hal itu terjadi karena pembagian dividen dapat mengurangi ketidakpastian yang dihadapi investor. 3 Menjelaskan Pendekatan Struktur Modal Terdapat 3 pendekatan struktur modal yaitu : 1. Pendekatan Tradisional (Traditional Approach) mengemukakan ada struktur modal optimal dan perusahaan dapat meningkatkan nilai total perusahaan dengan mempergunakan jumlah utang (leverage keuangan) tertentu. Struktur modal dapat berubah-ubah agar dapat diperoleh nilai perusahaan yang optimal. Semisal contoh perusahaan mempergunakan utang yang semakin besar dapat menurunkan biaya modalnya (kₒ) dan meningkatkan nilai perusahaan. Walaupun pemegang saham meningkatkan tingkat kapitalisasi saham (kₑ) karena meningkatnya resiko bagi pemegang saham, peningkatkan tersebut tidak melebihi manfaat yang diperoleh dari penggunaan utang yang biayanya (kd) lebih murah. 2. Pendekatan Laba Bersih Operasi (Net Operating Income Approach)pendekatan ini mengasumsikan biaya modal perusahaan (ko) tetap pada berbagai tingkat leverage. Anggap 3. Pendekatan Modigliani-Miller Position (Mm) mendukung hubungan antara struktur modal dengan biaya modal sebagaimana yang dijelaskan berdasarkan pendekatan laba bersih operasi yang menyatakan bahwa struktur modal tidak mempengaruhi biaya modal perusahaan dan juga tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
  • 20. MenjelaskanPembayaranDividen Adapun jenis-jenis pembayaran dividen antara lain: 1. Pembayaran dividen dalam bentuk tunai (cash dividen) Pembayaran dividen oleh perusahaan kepada para pemegang saham dan diberikan secara tunai sesuai dengan dividen yang didapatkan oleh para pemegang saham. Ada beberapa kebijakan dalam pembayaran dividen secara tunai a. Kebijakan pembayaran dividen stabil artinya, dividen akan dibayarkan secara tetap perlembarnya untuk jangka waktu tertentu walaupun laba yang diperoleh perusahaan berfluktuasi. b. Kebijakan pembayaran dividen yang meningkat artinya perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan jumlah yang slalu meningkat dengan pertumbuhan yang stabil. c. Kebijakan pembayaran dividen dengan rasio yang konstan artinya, perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham yang besarnya mengikuti besarnya laba yang diperoleh oleh perusahaan. d. Kebijakan pembayaran dividen regular yang rendah ditambah ekstra artinya perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan cara perusahaan menentukan jumlah pembayaran dividen per lembar yang dibagikan kecil, kemudian ditambah dengan ekstra dividen bila keuntungannya mencapai jumlah tertentu. 2. Pembayaran dividen dalam bentuk saham (stock dividen) Pemegang saham akan diberi tambahan saham sebagai pengganti kas dividen. Ada beberapa jenis pembayaran dividen dalam bentuk saham : a. Pembayaran dividen dalam bentuk pemecahan saham (stock split) artinya, saat harga pasar saham perusahaan terlalu tinggi, biasanya perusahaan mengambil kebijakan untuk meningkatkan jumlah lembar saham melalui stock split yaitu pemecahan nilai nominal saham kedalam nilai nominal yang lebih kecil. Sehingga dividen diinvestasikan dalam bentuk pemecahan saham yang mengakibatkan jumlah saham para pemegang saham meningkat. Dengan begitu harga saham perusahaan dapat menyesuaikan dengan harga pasar saham saat itu.
  • 21. b. Pembayaran dividen dalam bentuk pembelian kembali saham (repurchase stock) artinya, perusahaan juga dapat membayarka dividen dalam bentuk membeli kembali (sebagian) saham pemegang saham. Hal ini ditujukan untuk menaikkan keuntungan para pemegang saham dan mengurangi jumlah lembar saham yang dimiliki perusahaan. MenjelaskanFaktoryang mempengaruhi kebijakandeviden Beberapa faktor yang menentukan dan mempengaruhi dalam pembuatan kebijkan dividen menurut Dr. Dermawan Sjahrial, M.M.(2002) antara lain: 1. Posisi likuiditas perusahaan Semakin kuat posisi likuiditas perusahaan maka semakin besar dividen yang dibayarkan. 2. Kebutuhan Dana Untuk Membayar Hutang Apabila sebagian besar laba digunakan untuk membayar hutang maka sisanya yang digunakan untuk membayar dividen semakin kecil. 3. Rencana Perluasan Usaha Semakin besar perluasan usaha perusahaan maka semakin berkurang dana yang dapat dibayarkan untuk dividen. 4. Pengawasan Terhadap Perusahaan · Kebijakan pembiayaan: untuk ekspansi dibiayai dengan dana dari sumber intern antara lain: laba. · Dengan pembiayaan: apabila dibiayai dengan penjualan saham baru, ini akan melemahkan kontrol dari kelompok saham dominan. Karena suara pemegang saham mayoritas berkurang. Menurut J. Fred Weston dan Thomas Copeland (1998), faktor faktor yang mempengaruhi dalam kebijakan dividen adalah: 1. Undang-Undang (UU) Undang-undang menentukan bahwa dividen harus dibayar dari laba, baik laba tahun berjalan maupun laba tahun lalu yang ada dalam pos “laba ditahan” dalam neraca. 2. Posisi Likuiditas Laba ditahan biasanya diinvestasikan dalam aktiva yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha. Laba ditahan dari tahun-tahun lalu sudah diinvestasikan pada pabrik peralatan, persediaan, dan aktiva lainnya. Laba tersebut tidak disimpan dalam bentuk kas.
  • 22. 3. Kebutuhan untuk Melunasi Hutang Apabila perusahaan mengambil hutang untuk membiayai ekspansi atau untuk mengganti jenis pembiayaan yang lain, perusahaan tersebut menghadapi 2 pilihan perusahaan dapat membayar hutang tersebut pada soal jatuh tempo dan menggantikannya dengan jenis surat berharga lainnya. 4. Tingkat Laba Tingkat hasil pengembalian atas aktiva yang diharapkan akan menentukan pilihan relatif untuk membayar laba tersebut dalam bentuk dividen pada pemegang saham atau menggunakannya di perusahaan tersebut. Modal Saham dan Peranan Bank Invenstasi, Hutang Jangka Panjang, Pembiayaan Campuran & Merger Divestasi, Perusahaan Induk dan Leverage Buyouts Kebanyakan pertumbuhan perusahaan terjadi melalui ekspansi internal, yang terjadi ketika divisi yang ada dalam sebuah perusahaan tumbuh melalui aktivitas penganggaran modal normal. Meskipun demikian, contoh-contoh pertumbuhan yang paling dramatis dan sering kali merupakan penyebab kenaikan harga saham perusahaan yang terbesar, merupakan hasil dari merger topic yang pertama yang akan kita bahas dalam makalah ini. Pembelian melalui Utang (Leverage Buy Outs-LBO), terjadi ketika saham sebuah perusahaan di akuisisi oleh sekelompok kecil investor dan bukannya oleh perusahaan operasional lainnya. Karena LBO memiliki kemiripan dalam banyak hal dengan merger, LBO juga akan dibahas dalam makalah ini. Perubahan-perubahan kondisi dari waktu ke waktu, yang menyebabkan perusahaan menjual sebagian, atau mendivestasikan, divisi-divisi utamanya kepada perusahaan- perusahaan lain yang dapat memanfaatkan aktiva terdivestasi tersebut secara lebih baik. Kita juga akan membahas divestasi dalam makalah ini. Kita akan menyisakan pembahasan mengenai bentuk organisasi perusahaan induk (holding company), dimana sebuah perusahaan memiliki saham dari satu atau lebih perusahaan lain.
  • 23. DASAR PEMIKIRAN DIBALIK MERGER Merger adalah penggabungan dua perusahaan untuk membentuk satu perusahaan. SINERGI Motivasi utama dari kebanyakan merger adalah untuk meningkatkan nilai dari perusahaan gabungan. Sinergi adalah kondisi dimana keadaan secara keseluruhan lebih besar dari pada jumlah masing-masing bagian. Dalam suatu merger sinergis, nilai setelah merger akan melebihi jumlah nilai dari perusahaan-perusahaan secara terpisah sebelum merger terjadi. Misalnya, Perusahaan A dan B bergabung untuk membentuk perusahaan C, dan jika nilai C melebihi nilai dari A dan B, maka sinergi dapat dikatakan telah terjadi. Efek sinergi dapat timbul dari 4 sumber: 1) Ekonomi Operasi, (manajemen, pemasaran, produksi, dan distribusi) 2) Ekonomi Keuangan, biaya transaksi yang lebih rendah dan cakupan yang lebih baik dari para analis sekuritas. 3) Perbedaan Efisiensi, manajemen dari salah satu perusahaan lebih efisiensi daripada yang lain dan aktiva dari perusahaan yang lebih lemah akan lebih produktif setelah merger. 4) Peningkatan kekuatan pasar, akibat berkurangya persaingan. PERTIMBANGAN PAJAK Misalnya, jika sebuah perusahaan mengalami kekurangan peluang investasi internal jika dibandingkan dengan arus kas bebas yang tersedia, maka perusahaan dapat 1. Membayarkan deviden tambahan, Jika perusahaan membayarkan dividen tambahan, pemegang sahamnya akan harus membayarkan pajak langsung saat pendistribusian. 2. Berinvestasi pada sekuritas, Sekuritas seringkali dapat menjadi tempat parkir sementara bagi dana perusahaan, tetapi pada umumnya menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih kecil daripada yang diminta oleh para pemegang saham. 3. Membeli kembali sahamnya, Pembelian kembali saham mungkin akan menghasilkan kauntungan modal bagi para pemegang saham yang masih ada. 4. Membeli perusahaan lain, menggunakan surplus uang untuk membeli perusahaan lain akan menghindari semua permasalahan, dan hal ini yang akan memotivasi terjadinya sejumlah merger.
  • 24. PEMBELIAN AKTIVA DI BAWAH BIAYA PENGGANTINYA Terkadang perusahaan akan dipandang sebagai kandidat akuisisi karena biaya penggantian aktivanya jauh lebih tinggi daripada nilai pasarnya. DIVERSIFIKASI Diversifikasi akan membantu menstabilisasi keuntungan perusahaan dan akibatnya memberikan keuntungan bagi para pemiliknya. Sehingga tentu saja, suatu merger diversifikasi mungkin adalah cara yang terbaik untuk mencapai diversifikasi pribadi bagi seorang manajer-pemilik dari perusahaan tertutup. INSENTIF PRIBADI MANAJER Pertimbangan pribadi akan dapat menghalangi sekaligus juga dapat memotivasi merger. · Banyak keputusan bisnis sebetulnya lebih didasarkan pada motivasi pribadi manajer daripada analisis pribadi ekonomi. · Ego memainkan peranan yang dominan didalam banyak merger. Merger defensive adalah suatu merger yang dirancang untuk membuat suatu perusahaan tidak rentan diambil alih oleh perusahaan lain. Namun, kebanyakan merger sebenarnya dirancang untuk lebih menguntungkan manajemen daripada pemegang saham. NILAI RESIDU Adalah nilai sebuah perusahaan jika aktiva-aktiva yang dimiliknya dijual per bagian. Jika nilai ini lebih tinggi dari nilai perusahaan pada saat ini, maka seorang spesialis pengambilalihan perusahaan akan dapat membeli perusahaan pada harga yang sama atau lebih tinggi dari nilai pasarnya sekarang, menjualnya per bagian, dan mendapat keuntungan yang substansial. JENIS MERGER 1. Merger Horizontal (Gabungan dua perusahaan yang memproduksi jenis barang atau jasa yang sama) 2. Merger Vertikal (Suatu merger yang terjadi diantara sebuah perusahaan dengan salah satu pemasok atau pelanggannya) 3. Merger Kongenerik (Suatu merger perusahaan-perusahaan di dalam industry umum yang sama, dimana tidak terdapat hubungan pelanggan atau pemasok diantara keduanya)
  • 25. 4. Merger Konglomerat (Suatu merger perusahaan-perusahaan dari industry yang sama sekali berbeda) TINGKAT AKTIVITAS MERGER Terjadi Lima Gelombang Merger di AS sejak tahun 1800an : 1. Ketika terjadi konsolidasi dalam industry minyak, baja, dan industry dasar lainnya. 2. Ketika naiknya bursa saham membantu para promotor keuangan mengonsolidasikan perusahaan disejumlah industry(termsuk fasilitas umum, dan kendaraan bermotor) 3. Ketika merger konglomerat terjadi dimana-mana 4. Ketika perusahaan-perusahaan LBO dan perusahaan lain mulai menggunakan obligasi untuk mendanai jenis akuisisi. 5. Berhubungan dengan aliansi strategis yang dirancang untuk memugkinkan perusahaan berkompetisi secara lebih baik dalam perekonomian global, berlangsung sampai saat ini. Baru-baru ini telah terjadi pula peningkatan dalam merger lintas batas, yang banyak dimotivasi oleh tingginya pergeseran nilai mata uang dunia. Misalnya, penurunan nilai dollar membuat perusahaan Jepang dan Jerman mudah membeli perusahaan AS. PENGAMBILALIHAN PAKSA VERSUS PENGAMBILALIHAN BERSAHABAT Merger Paksa adalah suatu merger dimana manajemen perusahaan sasaran menolak akuisisi. Merger bersahabat adalah merger yang persyaratan-persyaratannya disetujui oleh manajemen dari kedua perusahaan. REGULASI MERGER Proxy Fight (perebutan mandat) adalah suatu usaha untuk memperoleh kendali atas sebuah perusahaan dengan cara mengajak para pemegang sahamnya memilih tim manajemen baru. Proxy fight adalah senjata utama yang digunakan dalam perang atas pengendalian secara paksa.
  • 26. ANALISIS MERGER Menilai Perusahaan Sasaran 2 Metodologi yang paling umum : 1. Discounted Cash Flow (Pendekatan Arus Kas Terdiskonto) Ada 2 hal penting yang dibutuhkan : (1) Laporan Arus Kas Pro Forma, yang meramalkan ekspektasi peningkatan arus kas bebas sebagai akibat dari merger. Merger Keuangan(suatu perusahaan dimana perusahaan-perusahaan yang terlibat tidak akan dioperasikan sebagai satu unit tunggal dan tidak ada ekspektasi akan keekonomian operasi darinya). Merger Operasi(Suatu merger dimana operasi dari perusahaan-perusahaan yang terlibat akan diintegrasikan dengan harapan mencapai harapan sinergis). Tidak seperti analisis penganggaran modal pada umumnya, analisis merger biasanya memang memperhitungkan beban bunga dalam peramalan arus kas. Hal ini dilakukan karena tiga alasan : 1. Mengakuisisi sebuah perusahaan seringkali akan berarti menanggung utang dari perusahaan sasaran. 2. Akuisisi seringkali didanai oleh utang. 3. Jika anak perusahaan mengalami pertumbuhan dimasa depan, maka utang baru akan harus diterbitkan nantinya untuk mendukung ekspansi. Oleh karena itu, kita menggunakan metode nilai sisa ekuitas adalah suatu metode yang digunakan untuk menilai sebuah perusahaan sasaran dengan menggunakan arus kas bersih yang merupakan nilai sisa dan dimiliki sepenuhnya oleh para pemegang saham dari perusahaan pengakuisisi. (2) Suatu tingkat diskonto, atau biaya modal yang akan diterapkan pada proyeksi arus kas diatas. Jumlah total arus kas bersih adalah setelah bunga dan pajak, sehingga akan mencerminkan ekuitas. Oleh karena itu, arus kas tersebur seharusnya didiskontokan oleh biaya ekuitas dan bukannya dari keseluruhan biaya modal. Kita menggunakan Garis Pasar Sekuritas(Security market line) untuk mengestimasikan biaya ekuitas pasca merger Apex. Jika tingkat bebas risiko adalah 10% dan premi risiko pasar adalah 5%, maka biaya ekuitas Apex, Ks, pascamerger akan menjadi sekitar 18,2% 2. Multiple Market Method (Metode Perkalian Pasar)
  • 27. ANALISIS MULTIPEL PASAR Metode lainnya untuk menilai perusahaan sasaran adalah analisis multipel pasar(market multiple analysis), yang menerapkan suatu pengganda yang ditentukan pasar terhadap laba bersih,laba persaham, penjualan, buku, atau untuk perusahaan seperti TV kabel atau sistem telepon seluler, jumlah pelanggan. Sementara metode DCF menerapkan konsep-konsep penilaian dalam suatu cara yang akurat, dengan memusatkan pada arus kas yang diharapkan,analisis multiple pasar lebih bersifat ad hoc. Metode multiple P/E yaitu menghitunng kenaikan laba perusahaan,dan biasanya rata-rata rasio P/E untuk perusahaan terbuka adalah 12.Untuk mengestimasi nilai perusahaan dengan menggunakan pendekatan multiple P/E,kalikan saja laba bersih dengan multiple pasar sebesar 12untuk mendapatkan hasilnya.Ini adalah nilai ekuitas atau kepemilikan, perusahaan itu.Multipel P/E pasar sebesar 12 didasarkan atas laba tahun berjalan perusahaan yang sebanding, tetapi laba masa berjalan perusahaan tidak melambangkan pengaruh sinergistik atau perubahan manajerial yang akan dilakukan.Dengan merata- ratakan laba bersih masa depan, kita berusaha untuk mendapatkan nilai tambah hightech dari operasi perusahaan. MENETAPKAN HARGA PENAWARAN Suatu pandangan atas analisis merger 1. Jika tidak ada manfaat sinergistik, maka tawaran maksimum akan sama dengan nilai masa berjalan dari perusahaan sasaran. Makin besar kauntungan sinersgistik, makin besar kesenjangan antara harga masa berjalan perusahaan sasaran dan jumlah maksimum yang dapat dibayarkan oleh perusahaan pengambil alih. 2. Makin besar keuntungan sinergistik, makin mungkin merger diwujudkan. 3. Masalah tentang bagaimana membagi manfaat sinergistik sangat penting. Kedua belah pihak jelas menginginkan sebanyak mungkin keuntungan. 4. Harga aktual tergntung pada sejumlah faktor, termasuk apakah hightech menawar untuk membayar dengan tunai atuau dengan sekuritas, keahlian negoisasi dari kedua tim manajemen, dan yang paling penting posisi tawar menawar kedua pihak sebagaimana ditentukan oleh kondisi-kondisi ekonomi yang mendasar. 5. Hightech tentu saja akan menjaga kerahasiaan penawaran maksimumnya, dan ia akan merencanakan strategi penawarannya secara cermat dan sejalan dengan situasi yang ada. Jika ia menganggap bahwa penawar lain akan muncul, atau manajemen apex mungkin menolak sebagai cara untuk memepertahankan pekerjaannya, maka ia akan mengajukan
  • 28. penawaran “preemptive”yang tinggi dengan sasaran manakut-nakuti tawaran pesaing dan menolak manajemen. Di pihak lain, ia mungkin akan mengajukan tawaran yang rendah dengan harapan “mencuri”perusahaan itu. PENGENDALIAN PASCAMERGER Masalah pengendalian / kepegawaian seringkali merupakan persoalan vital dalam analisis merger.Pertama mari perhatikan dimana perusahaan kecil yang dikelola sendiri oleh pemiliknya dijual kepada perusahaan besar. Manajer pemilik tersebut mungkin berniat mempertahankan jabatannya yang tinggi, dan dia lalu menggalang hubungan yang erat dengan karyawannya dan dengan demikian berusaha agar mereka tetap bisa terus bekerja sesudah merger. PERANAN BANK INVESTASI Bank investasi terlibat dalam aktivitas merger dengan cara: Mereka membantu perusahaan menyiapkan merger. mereka membantu perusahaan sasaran mengembangkan serta menerapkan taktik difensif. mereka membantu menilai perusahaan sasaran mereka membantu membiayaimerger,dan mereka menginvestasikan dalam saham perusahaan calon merger yang potensisal Menyiapkan Merger Bank-bank investasi mempunyai kelompok merger dan akuisisi dibawah departemen keuangan korporasinya. Para anggota ini berupaya mengidentifikasi perusahaan yang mempunyai kelebihan kasyang mungkin ingin membeli perusahaan lain, perusahaan yang ingn dibeli,atau perusahaan yang karena sesuatu hal menjadi menarik bagi perusahaan lain. Mengembangkan Taktik Defensif Takti-taktik defensif yang digunakan meliputi: Mengubah anggaran dasar sehingga hanya sepertiga dari anggota direksi yang dipilih setiap tahun, dan diperlukan 75 persen persetujuan untuk dapat terlaksanakannya merger
  • 29. Berupaya meyakinkan para pemegang sahamperusahaan sasaran bahwa harga yang ditawarkan oleh calon pengambil alih terlalu rendah. Mengungkit masalah antitrus dengan harapan campur tangan departemen kehakiman Membeli kembali saham di pasar terbuka dalam upaya menaikkanharga saham diatas harga yang ditawarkan pengambil alih Menarik white knight yang dapat diterima manajemen perusahaan sasaran untuk bersaing dengan calon pengambil alih Menarik “white squire” yang bersahabat dengan manajemen saat ini untuk memebeli lebih banyak saham perusahaan sasaran guna menghalangi merger,dan Menetapkan Nilai Wajar Jika dua perusahaan melakukan merger secara baik-baik(sukarela), maka harga yang disetujui pastilah harga wajar,jika tidak,pemegang saham salah satu perusahaan bisa menuntut pembatalan merger tersebut.Karena itu, pada kebanyakan merger yang besar masing-masing pihak akan meminta jasa bank investasi untuk mengevaluasi perusahaan sasaran dan menetapkan harga yang wajar.Sekalipun merger tersebut tidak dilakukan secara sukarela, namun bank investasi diperlukan untuk menetapkan harga yang wajar. Membiayai Merger Banyak merger dibiayai dengan kelebihan kas yang dimiliki perusahaan pengambil alih. Akan tetapi, jika perusahaan pengambil alih tidak mempunyai uang kas yang berlebih maka ia akan memerlukan sumber dana. Disini salah satu faktor yang paling penting di balik gelombang merger tahun 1980-an adalah perkembangan junk bond yang digunakan dalam membiayai akuisisi. Drexel burnham Lambert adalah pengmbang utama dari junk bond,yang didefinisikan sebagai abligasi yang peringkatnya dibawah kelas investasi(BBB/Baa). Sebelum Drexel bertindak, hampir tidak mungkin menjual obligasi berperingkat rendah untuk mendapatkan modal baru .Drexel kemudian melakukan terobosan dengan menerapkan suatu prosedur dimana situasi perusahaan dinilai secara cermat dansuatu proyeksi arus kas yang akan dikembangkan.dengan aus kas yang telah diramalkan, analis Drexel menyusun suat struktur utang, yaitu jumlah utang, jadwal jatuh tempo, dan suku bunga, yang dapat dilunasi dengan arus kas.
  • 30. Operasi Arbitrasi Arbitrasi umumnya bararti pembelian dan penjualan secara serentak atas komoditas atau sekuritas sejenis dlam dua pasar yang berbeda pada harga yang berbeda, dan meraih pengembalian babas resiko. Akan tetapi, kantor pialang besar termasuk sejumlah investor pialang yang kaya terlibat dalam jenis abitrasi yang berbeda yang disebt arbitrasi risiko. Para “arbitrageurs” atau disingkat “arbs” berspekulasi dalam saham perusahaan- perusahaan yang cenderung merupakan target pengmbilalihan. Diperlukan modal yang besar untuk berspekulasi dalam sejumlah besar sekuritas dan dengan demikian mengurangi resiko, danjuga untuk meraih keuntungan dalam selisih yang kecil.Namun, para bankir investasi yang besar mempunyai sarana yang diperlukan itu untuk memainkan permainan ini. ALIANSI KORPORAT Merger adalah salah satu cara bagi dua perusahaan menggabungkan kekuatannya, namun banyak perusahaan menjalin ikatan kerja sama, disebut dengan aliansi korporat, atau aliansi strategis, yang berhanti tidak jauh dari merger. Berbeda dengan merger yang menggebungkan seluruh aktiva, sekaligus juga kepemilikan dan keahlian manajerial yang ada, dari perusahaan yang terlibat, aliansi memungkinkan perusahaan menciptakan kombinasi yang memuaskan perhatian pada lini-lini bisnis khusus menawarkan sinergi yang paling potensial. Salah satu bentuk alisansi korporat adalah usaha bersama (joint venture), dimana bagian- bagian perusahaan bergabung bersama untuk mencapai sasaran yang spesifik dan terbatas. Suatu joint venture akan dikendalikan oleh satu tim manajemen yang terdiri atas perwakilan dua (atau lebih) perusahaan induk. Joint venture telah sering dipergunakan oleh perushaan A.S, Jepang, dan Eropa unutk berbagi teknologi dan/atau keahlian di bidang penasaran. PEMBELIAN MELALUI UTANG Dalam suatu pembelian melalui utang (leverage buyout) sekelompok kecil investor, biasanya termasuk manajemen berjalan, mengkuisisi sebuah perusahaan dalam suatu transaksi yang sebagian besar didanani oleh hutang. Utang tersebut akan dipenuhi oleh dana yang dihasilkan oleh operasi pirusahaan yang diakuisisi dan, sering kali, oleh penjualan sebagian aktivanya. Terkadang, kelompok pengakuisisi memiliki rencana untuk menjalankan perusahaan yang diakuisisi selama beberapa tahun, mendorong penjualana dan labanya, kemudian membuatnya menjadi perusahaan terbuka lagi sebagai sebuah
  • 31. perusahaan yang lebih kuat. Pada kasus lain, perusahaan LBO berencana untuk menjual divisi-divisinya kepada perusahaan lain yang dapat memperoleh sinergi. Di dalam kedua kasus diatas, kelompok pengakuisisi berharap akan memperoleh keuntungan yang substansial dari LBO, namun risiko yang inheren di dalamnya cukup besar karena tingginya penggunaan leverage keuangan. DIVESTASI Jenis Disvestasi Terdapat empat jenis disvestasi : 1. Penjualan suatu unit operasi kepada perusahaan lain 2. Menyiapkan bisnis untuk didivestasikan sebagai suatu perusahaan terpisah dan kemudian “melepaskannya” (spin-off) kepada para pemegang saham perusahaan yang didivestasi 3. Mengikuti langkah untuk melakukan pelepasan tetapi hanya menjual sebagian sahamnya saja 4. Melikuidasi langsung seluruh aktivanya Penjualan kepada perusahaan lain pada umumnya akan melibatkan penjualan dari keseluruhan divisi atau unit, biasanya untuk uang tunai tetapi terkadang untuk saham dari perusahaan pengakuisisi. Dalam suatu spin-off, pemegang saham perusahaan yang ada akan memberikan saham baru yang mencerminkan hak kepemilikan terpisah dalam divisi yang didivestasi. Divisi tersebut menentukan dewan direksi dan penjabatnyasendiri, dan menjadi sebuah perusahaan terpisah. Para pemegang saham pada akhirnya kan memiliki saham pada dua perusahaan daripada hanya satu perusahaan, namun dengan tidak terjadi perpindahan uang. Dalam suatu carve-out, kepemilikan minoritas dalam sebuah anak perusahaan dijual kepada pemegang saham baru, sehingga perusahaan induk memperoleh pendanaan ekuitas baru, namun masih tetap mempertahankan kendali. Terakhir, dalam suatu likuidasi aktiva dari suatu divisi dijula secara per bagian, bukannya sebagai satu entesitas operasi. Untuk menggambarkan berbagai jenis divestasi ini, beberapa contoh terbaru akan disajikan di bagian selanjutnya. Ilistrasi Divestasi 1. Pepsi baru-baru ini melepaskan bisnis makanan cepat sajinya, yang termasuk Pizza Hut, Taco Beli, dan Kentucky Fried Chicken. Bisnis yang dilepaskan ini sekarang dioperasikan di bawah bendera Tricon Global Restaurants. Pepsi pada awalnya
  • 32. mengakuisisi rentai restoran ini karena ingin meningkatkan saluran distribusi minuman ringannya. Namun, lama-kelamaan, Pepsi mulai menyadari bahwa bisnis minuman ringan dan restoran adalah dua hal yang berbeda, dan semua sinergi di antara keduanya ternyata tidak sesuai dengan antisipasi semula. Pelepasan memusatkan diri pada bisnis intinya. Namun, Pepsi akan mencoba untuk tetap mempertahankan saluran distribusi ini dengan menandatangani kontrak-kontrak jangka panjang yang memastikan peroduk-produk Pepsi akan dijual secara ekslusif di setiap di setiap rantai restoran yang dilepaskan diatas. 2. General Motors (GM) melepaskan anak perusahaan Electronic Data Systems (EDS), sebuah perusahaan jasa computer yang didirikan pada tahun 1962 oleh Rose Perot, yang berkembang sebagai subuah perusahaan independen sampai akhirnya dibeli oleh GM pada tahun 1984. Alas an di balik akuisisi tersebut adalah keahlian EDS yang akan membantu GM beroperasi secara lebih baik di era informasi dan membangun mobil-mobil yang menerapkan teknologi computer tercanggih. Namun, menyebarnya computer desktop dan langkah yang siambil perusahaan-perusahaan untuk memperkecil staf computer internalnya telah menyebebkan bisnis non-GM EDS berkembang pesat. Kepemilikan GM telah menghalangi kemampuan EDS untuk menjalin aliansi dan, dalam beberapa kasus, untuk masuk ke dalam transaksi bisnis. Cara terbaik bagi EDS untuk bekopetensi di dalam industrinya adalah sebagai perusahaan independen, sehingga perusahaan tersebut akhirnya dilepaskan. Analisa Kesehatan dan Prediksi Kebangkrutan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Cara Mengatasi Secara Umum Analisa Laporan Keuangan Untuk Menilai TingkatKesehatanSuatu Perusahaan Analisa ratio keuangan merupakan suatu indikator yang biasa digunakan oleh perusahaan untuk menilai efektifitas penggunaan keuangan berdasarkan data perbandingan masing-masing account keuangan yang ada dalam laporan keuangan seperti laporan neraca, laba rugi, dan arus kas dari periode tertentu. Fungsi dari laporan keuangan untuk
  • 33. memberikan informasi mengenai kondisi keuangan atau pengeluaran dan pemasukan perusahaan. Selain itu juga bertujuan sebagai pedoman menentukan keputusan dalam bisnis. Analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi masing- masing kinerja suatu perusahaan, digunakan untuk pengambilan keputusan yang akan datang. Untuk menentukan tingkat kesehatan perusahaan juga memerlukan ratio sebagai salah satu indikator. Terdapat 4 metode perhitungan rasio diantaranya yaitu likuiditas, solvabilitas, rentabilitas atau profitabilitas dan yang terakhir yaitu rasio aktifitas. Dengan menggunakan 4 rasio ini perusahaan dapat mengetahui seberapa besar laba yang didapat dan seberapa besar perusahaan dapat melunasi hutang, sehingga dapat diukur tingkat kesehatan perusahaan itu. Dibawah ini dijelaskan beberapa rasio yang dibutuhkan untuk perusahaan agar dapat mengukur tingkat kesehatannya. Rasio Likuiditas : kewajiban hutang dalam jangka pendek perusahaan dapat diukur melalui Dengan kata lain juga dijelaskan bahwa likuiditas adalah kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau hutang yang harus dibayar dengan aktiva lancarnya. Rasio Solvabilitas : yaitu mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar seluruh kewajiban hutang yang ada dengan menggunakan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Rentabilitas atau Profitabilitas : digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan atau laba, selama periode tertentu juga memberikan analisa tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya. Profitabilitas dapat diukur dengan membandingkan antara laba dikurangi pajak dengan aktiva yang dapat menghasilkan keuntungan atau laba. Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa penganalisaan laporan keuangan mempunyai tujuan. Diantaranya yaitu: Sebagai informasi suatu perusahaan untuk melakukan perkiraan atau memproyeksikan posisi keuangan yang sangat bermanfaat bagi perusahaan.
  • 34. Meninjau suatu keadaan perusahaan, permasalahan di bidang administrasi, operasional, dan keuangan perusahaan. Alat bantu untuk mengukur efisiensi semua departemen perusahaan. Dalam sebuah perusahaan dibutuhkan SDA yang berkualitas yang memiliki skill yang handal. SDA dalam hal ini sangat mempengaruhi dalam dunia pemasaran. Ciri-ciri perusahaan yang sehat :  Sangat memperhatikan pemasukan dan pengeluaran. Dengan menekankan sekali pengeluaran diharapkan dapat menghasilkan pemasukan semaksimal mungkin.  Mampu membenahi keuangan perusahaan disaat pendapatan perusahaan mengalami penurunan.  Perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan yang lainya dan selalu berkembang. Laporan dalam perusahaan sangatlah penting karena dengan mereview laporan keuangan kita bisa memantau kenaikan ataupun penurunan keuangan tiap bulannya. Suatu perusahaan jika menginginkan perusahaan itu sehat maka harus memiliki komitmen saling membantu dikala perusahaan mengalami pasang surut. Kemakmuran karyawan harus diperhatikan karena kesolidan karyawan mampu membantu perusahaan dalam berkembang.