2. Anggota kelompok 4:
• Anggun Sholekah
• Fita Septiana
• Karisna
Setyowati
• Lidya Aneke P
• Safitri Nur H
• Titis Haryani P.S.
• Yunita Dian P
3. Distokia
Distokia adalah kelambatan atau
kesulitan
dalam
jalannya
persalinan.
Distokia
dapat
disebabkan
karena kelainan his ( his hipotonik
dan his hipertonik ), karena
kelainan besar anak, bentuk anak (
hidrocefalus, kembar siam, prolaps
tali pusat ), letak anak (letak
sungsang, letak melintang ), serta
4. Distokia Karena Jalan Lahir
Distokia karena kelainan
jalan lahir dapat
disebabkan adanya
kelainan pada jaringan
keras/tulang panggul dan
kelainan pada jaringan
lunak.
5. 1. Distokia karena kelainan jaringan keras jalan lahir
a. Kesempitan Pintu Atas Panggul (pelvic inlet)
• Pintu atas panggul dianggap sempit kalau
konjugata vera (ukuran muka belakang) kurang dari
10 cm atau kalau diameter transversa (ukuran
melintang) kurang dari 12 cm.
• Bisa juga melalui perkiraan diameter Anterior
Posterior – Pintu Atas Panggul dilakukan melalui
pengukuran Conjugata Diagonalis secara manual
(VT) dan kemudian dikurangi 1.5 cm .
Sehingga kesempitan pintu atas panggul sering
ditegakkan bila ukuran Conjugata Diagonalis kurang
dari 11,5 cm.
6. b. Kesempitan Pintu Tengah Panggul (midpelvis)
Ukuran rata-rata Bidang Tengah Panggul :
• Diameter tranversa 10.5 cm
• Diameter Anterior Posterior (tepi
bawah Sagitalis Posterior sampai
pertemuan S4 – S5) 11.5 cm
• Diameter Sagitalis Posterior ( titik
pertengahan
diameter
interspinous
dengan pertemuan S4 – S5) 5 cm
7. Kesempitan Pintu Tengah Panggul tidak
dapat dinyatakan secara tegas seperti
halnya kesempitan PAP. Chen dan Huang (
1982) :
BTP diperkirakan mengalami kesempitan
bila jumlah dari Diameter Interspinous +
DSP ( normal 10.5cm + 5cm = 15.5 cm)
kurang dari 13.5 cm. Dugaan klinik adanya
kesempitan BTP adalah bila pada
pemeriksaan panggul teraba adanya
penonjolan
spina
ischiadica
yang
8. c. Kesempitan Pintu Bawah Panggul (pelvic
outlet)
Ukuran rata-rata Bidang Bawah
Panggul:
• Diameter transversal (diameter
antar tuberum) 11cm
• Diameter anterior posterior
dari pinggir bawah sympisis ke
ujung os. sacrum 11,5 cm
• Diameter sagitalis posterior
dari
pertengahan
diameter
antar tuberum ke ujung os.
sacrum 7,5 cm
9. Maka menurut Thomas, distokia dapat terjadi kalau
jumlah ukuran antar tuberum dan diameter
sagitalis posterior < 15 cm (normal 11cm + 7,5 cm
= 18,5 cm). Distokia akibat kesempitan Pintu Bawah
Panggul saja jarang terjadi mengingat bahwa
kesempitan Pintu Bawah Panggul hampir selalu
disertai dengan kesempitan Bidang Tengah
Panggul.
10. 2. Distokia karena kelainan jaringan lunak jalan lahir
a. Uterus : Kelainan kongenital (kelainan bawaan)
pada bentuknya.
• Unicornuate uterus (uterus unicornis)
Yaitu rahim yang mempunyai 1 “tanduk”
sehingga bentuknya seperti pisang. Sekitar
65% wanita memiliki kelainan jenis rahim ini
yang mempunyai semacam tanduk “kedua”
yang lebih kecil. Terkadang”tanduk”kecil ini
berhubungan dengan rahim dan vagina tetapi
yang sering terjadi adalah terisolasi dan tidak
berhubungan
dengan
keduanya.
11. • Septate uterus (uterus septus)
Yaitu kelainan rahim yang sebagian atau
seluruh dindingnya terbelah (seolah olah
mempunyai sekat) menjadi 2 bagian.Padahal
,bagian luarnya tampak normal saja kelainan
ini dapat didiagnosis dengan pemeriksaan
dalam ,tetapi terkadang tidak diketahui sampai
wanita yang bersangkutan mengalami
hambatan atau gangguan
kehamilan.Misalnya,sulit hamil atau sering
mengalami keguguran berulang.
13. • Uterus didelphys (uterus duplex)
Yaitu kelainan rahim yang memiliki “2
leher rahim”sebagian besar kasus ini
mempunyai dinding yang memisahkan
vagina menjadi 2 bagian.Wanita
dengan kelainan ini tidak mengalami
gejala apapun.Namun disayangkan
sampai saat ini penyebab dari berbagai
jenis kelainan rahim tersebut belum
diketahui pasti.
14.
15. Masalah yang mungkin
timbul karena kelainan
uterus adalah sebagai
berikut:
•
•
•
•
•
Tidak mendapat haid.
Sulit hamil.
Keguguran berulang.
Janin sungsang.
Persalinan dini
(kelahiran bayi
16. b. Serviks
• Serviks kaku
• Serviks gantung :
Osteum Uteri Eksterna
membuka tetapi
Osteum Uteri Interna
tidak membuka
• Serviks konglumer : OUI
membuka tetapi OUE
tidak membuka
• Edema serviks
17. c. Vagina
• Septum vagina
Jika septum vagina tidak
lengkap dapat
menyebabkan kepala
janin susah untuk turun.
• Striktura
• Tumor
18.
19. 1. Kelainan rahim. Bagaimana
penatalaksaannya jika ibu menginginkan
kehamilan? (andini)
2. Servik kaku, bagaimana dialatasi dan
penipisan, apakah dimungkikan lahir
pervaginam? (vembi)
cara servik tidak kaku?
3. Kelainan uterus tidak dapat haid,
apakah jika haid tidak teratur
mengindikasikan adanya kelainan uterus?
(hanum)