Fimosis adalah kondisi di mana kulit prepucium tidak dapat ditarik ke belakang untuk mengekspos glans penis. Terdapat dua jenis fimosis, yaitu fimosis kongenital dan fimosis didapat. Penatalaksanaannya dapat dilakukan secara medis dengan sirkumsisi atau preputioplasty, atau secara konservatif dengan menjaga kebersihan penis dan daerah sekitarnya.
5. KLASIFIKASI FIMOSIS
1. Fimosis kongenital (fimosis fisiologis) timbul
sejak lahir,sebenarnya
merupakan kondisi normal pada anak-
anak, bahkan sampai masa remaja.
6. 2. Fimosis didapat (fimosis patologik, fimosis yang
sebenarnya, true phimosis) timbul kemudian setelah lahir.
Hal ini berkaitan dengan kebersihan (higiene) alat
kelamin yang buruk , peradangan kronik glans penis dan
kulit preputium (balanoposthitis kronik ), atau penarikan
berlebihan kulit preputium ( forceful retration ) pada fimosis
kongenital yang akan menyebabkan pembentukan jaringan
ikat ( fibrosis) dekat bagian kulit preputium yang membuka
7.
8. Tanda dan gejala fimosis diantaranya :
1. Penis membesar dan menggelembung akibat tumpukan urin
2. Kadang-kadang keluhan dapat berupa ujung kemaluan
menggembung saat mulai miksi yang kemudian menghilang
setelah berkemih. Hal tersebut disebabkan oleh karena urin yang
keluar terlebih dahulu tertahan dalam ruangan yang dibatasi oleh
kulit pada ujung penis sebelum keluar melalui muaranya yang
sempit.
3. Biasanya bayi menangis dan mengejan saat BAK karena timbul
rasa sakit.
9. 4. Kulit penis tak bias ditarik kea rah pangkal ketika
akan dibersihkan
5. Air seni keluar tidak lancer. Kadang-kadang
menetes dan kadang-kadang memancar dengan
arah yang tidak dapat diduga
6. Bisa juga disertai demam
7. Iritasi pada penis.
10. Jika prepusium tidak dapat atau hanya sebagian yang
dapat diretraksi, atau menjadi cincin konstriksi saat ditarik
ke belakang melewati glans penis, harus diduga adanya
disproporsi antara lebar kulit preputium dan diameter glans
penis. Selain konstriksi kulit preputium, mungkin juga
terdapat perlengketan antara permukaan dalam preputium
dengan epitel glandular dan atau frenulum breve. Frenulum
breve dapat menimbulkan deviasi glans ke ventral saat kulit
preputium diretraksi.
11. a. Ketidaknyamanan / nyeri saat berkemih.
b. Akumulasi sekret dan smegma di bawah prepusium yang kemudian
terkena
c. Infeksi sekunder dan akhirnya terbentuk jaringan parut.
d. Pada kasus yang berat dapat menimbulkan retensi urin.
e. Penarikan prepusium secara paksa dapat berakibat kontriksi dengan rasa
nyeri dan pembengkakan glans penis yang disebut parafimosis.
f. Pembengkakan/radang pada ujung kemaluan yang disebut balinitis.
g. Timbul infeksi pada saluran air seni (ureter) kiri dan kanan, kemudian
menimbulkan kerusakan pada ginjal
12. 1.
Penatalaksanaan Secara Medis
Dilakukan tindakan sirkumsisi .
Dilakukan tindakan teknik bedah preputioplasty.
2.
Penatalaksanaan Secara Konservatif
Dilakukan dengan cara menjaga kebersihan pada fimosis yaitu
dengan cara :
Menjaga kebersihan bokong.
Menjaga kebersihan penis
13. Daftar pustaka
1. Purnomo, Malang:Fakultas Kedokteran Universits
Brawilaya. 2011 : 14, 236-237
2. Price, SW dan Wilson, LM. Patofisiologi.Edisi 6. Volume 1.
Jakata : EGC. 2005
3. Robbins dkk. Buku Ajar Patologi. Edisi 7. Volume
2.Hariawati Hartono. Jakarta : EGC. 2004
4. Rudolph. Abraham M. Kelainan Urogenital. A Samik
Wahab. Sugiarto.Buku Ajar Pediatri Rudolph.Edisi 20.
Volume 2. Jakarta : EGC. 2006
5. Sjamsuhidajat R,dan Jong W.D.Buku Ajar Ilmu Bedah.
Edisi2. Jakarta : EGC. 2004
6. Snell, Richart S. Anatomi Klinik Snell.Edisi 6. Jakarta : EGC.
2006
15. Pertanyaan
Yuni
1. Apa yang dimaksud dengan tindakan
sirkumsisi ?
Jawaban : membuang sebagian atau seluruh
bagian kulit preputium.
Unika
2. Dengan cara apa saja yang sebaiknya
dilakukan untuk menjaga kebersihan bokong
dan penis?
16. Tindakan yang sebaiknya dilakukan untuk menjaga kebersihan
bokong sbb :
1) Jangan gunakan diapers sepanjang hari
2) Jangan berganti-ganti merek diapesr.
3) Lebih baik gunakan popok kain.
4) Tak ada salahnya sesekali membiarkan bokongnya terbuka.
Jika perlu, biarkan ia tidur dengan bokong terbuka.
Tindakan yang sebaikny dilakukan untuk menjaga kebersihan
penis :
1. Sebaiknya setelah BAK penis dibersihkan dengan air hangat
menggunakan kasa. Membersihkannya sampai
selangkang, jangan digosok-gosok.
2. Setiap selesai BAK, popok selalu diganti agar kondisi penis
tidak iritasi.
3. Setelah BAK penis jangan dibersihkan dengan sabun yang
banyak karena bisa menyebabkan iritasi.