Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas proses pembuatan bioetanol dari umbi rambat melalui beberapa tahap seperti ekstraksi, fermentasi, dan destilasi dengan menggunakan ragi. Hasil uji menunjukkan adanya kandungan etanol pada larutan setelah proses fermentasi dan destilasi.
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Proses Pembuatan Bioetanol dari Ubi Rambat
1. BIOTEKNOLOGI
Produk Bioetanol Ubi
Rambat
Di susun Oleh
Fajrilda Aqilah Fajri (222114116)
Laura Indah Restu Sihotang (222114132)
Septi Ratna Cempaka Hutagalung (222114126)
Dosen Pengampu : Yayuk Putri Rahayu,. S.Si,. M.Si
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA
AL-WASLIYAH MEDAN
FAKULTAS FARMASI
T.A 2021-2022
2. LATAR BELAKANG
Bahan bakar nabati (BBN) seperti bioetanol merupakan alternatif penyelesaian
masalah ketersediaan bahan bakar yang tergantung bahan bakar minyak (BBM).
Bahan baku alternatif yang dapat digunakan sebagai bahan baku bioetanol adalah
bahan berkarbohidrat khususnya yang mengandung pati tinggi seperti umbi-
umbian termasuk ubi jalar (Nurdyastuti, 2005). Ubi jalar mempunyai umur
panennya 3-4 bulan dengan produktivitas 11 – 30. Produksi bioetanol dari bahan
berkarbohidrat umunya dilaksanakan dalam beberapa tahapan yang tidak
simultan dalam reactor terpisah seperti proses ekstraksi, hidrolisis dan
fermentasi dengan menggunakan Sacharomyces cereviceae. Keberhasilan
hidrolisis dalam proses likuifikasi dalam pembentukan dekstrin sangat
dipengaruhi beberapa faktor. Menurut Whitaker (1996) pemakaian pH yang terlalu
rendah dan terlalu tinggi dalam proses likuifikasi menyebabkan enzim α-amilase
menjadi tidak aktif 2 sehingga hidrolisis pati menjadi dekstrin terhambat.
3. 01
03
Untuk mengetahui bagaimana
mekanisme mikroorganisme
dalam pembuatan produk
bioetanol
02
Untuk mengetahui kandungan
etanol pada hasil fermentasi ubi
rambat yang telah di suling
TUJUAN
Untuk mengetahui bagaimana
proses pembuatan produk
bioetanol dengan menggunakan
mikroorgansime
4. TINJAUAN PUSTAKA
Klasifiksi lengkap ubi rambat (Ipomea batatas L)
menurut Hartoyo (2007) adalah :
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyte (tumbuhan berbiji)
Sub divisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
Klas : Dycotyledoneae (berbiji berkeping dua)
Ordo : Concolvulalesm Famili : Convolvuceae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea batatas L.
5. POLISAKARIDA UBI RAMBAT
Polisakarida yang menyusun ubi jalar
terdiri dari pati, selulosa dan hemiselulosa. Pati
pada tumbuhan dipergunakan sebagai cadangan
makanan yang dapat diuraikan menjadi glukosa
dan dikonversikan menjadi energi. Pada saat
yang tepat, tubuh tanaman akan mensintesa α-
amilase, β-amilase dan R-enzim yang secara
bersama-sama dipergunakan untuk memutuskan
ikatan-ikatan rantai pati menjadi molekul-
molekul glukosa bebas (Tjokroadikoesoemo
1986).
6. B I O E T A N O L
Bioetanol merupakan etanol atau etil alkohol (C2H5OH) atau
sering juga disebut dengan grain alcohol. Etanol berbentuk cairan
tidak berwarna dan baunya khas. Berat jenis pada 15oC sebesar
0,7937 dan titik didihnya 78,32 oC pada tekanan 76 mmHg. Sifat
lainnya adalah larut dalam air dan eter dengan panas pembakaran 328
Kkal (Nurdyastuti, 2005).
Bioetanol dapat diperoleh dari hasil proses fermentasi gula
dengan menggunakan bantuan mikroorganisme. Dalam industri, etanol
digunakan sebagai bahan baku industri turunan alkohol, campuran
untuk miras, bahan dasar industri farmasi, dan campuran bahan bakar
untuk kendaraan.
7. Tahap inti proses pembuatan
bioetanol adalah fermentasi gula
baik yang berupa glukosa, fruktosa
maupun sukrosa oleh yeast atau
ragi terutama S. Cerevisiae dan
bakteri Z. Mobilis. Pada proses ini
gula dikonversi menjadi etanol dan
gas karbon dioksida. Secara umum
proses pembuatan bioetanol
meliputi tiga tahapan, yaitu
persiapan bahan baku, fermentasi
dan pemurnian
Fermentasi adalah suatu proses
perubahan kimia pada substrat organik, baik
karbohidrat, protein, lemak atau lainnya,
melalui kegiatan katalis biokimia yang dikenal
sebagai enzim dan dihasilkan oleh jenis
mikroba spesifik (Prescott dan Dunn 1981).
Secara biokimia fermentasi juga dapat
diartikan sebagai pembentukan energi melalui
senyawa organik. Secara sederhana proses
fermentasi alkohol dari bahan baku yang
mengandung gula (glukosa) terlihat pada reaksi
berikut:
Glukosa 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP + 5 Kkal
8. Alat dan Bahan
Alat Bahan
● Pisau
● Wadah besar
● Parutan
● Saringan
● Sendok
● Es batu
● Aluminium foil
● Alat destilasi
sederhana
● Ubi rambat
● Air
● Ragi
9. Reaksi diatas menghasilkan 70% energi bebas
sebagai panas dan secara teoritis 100%
karbohidrat diubah menjadi 51,1% etanol dan
48,9 % menjadi CO2 . Fermentasi menurut
jenis medianya dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu fermentasi media padat dan media cair.
Fermentasi media padat adalah fermentasi
yang subtratnya tidak larut dan tidak
mengandung air bebas, tetapi cukup
mengandung air untuk keperluan mikroba.
Fermentasi media cair adalah proses
fermentasi yang subtratnya larut atau
tersuspensi dalam media cair.
Fermentasi. media padat umumnya
berlangsung pada media dengan kadar air
berkisar antara 60-80 % . Pada proses
fermentasi, glukosa dapat diubah secara
anaerobik menjadi alkohol oleh bermacam-
macam mikroorganisme.
Pada proses fermentasi, glukosa dapat
diubah secara anaerobik menjadi alkohol
oleh bermacam-macam mikroorganisme.
untuk memproduksi bioetanol secara
enzimatis dilaksanakan melalui proses
likuifikasi, sakarifikasi dan fermentasi.
10. PROSEDUR PERCOBAAN
1 2 3 4
Kupas ubi rambat,
kemudian parut +
air secukupnya
Saring, dan
panaskan sari
hingga mengental
Dinginkan + ragi
aduk hingga rata
Masukkan dalam wadah,
lakukan fermentasi
selama 7 hari
5
Hasil fermentasi di di
suling meggunakan alat
destilasi sederhana. Uji
kandungan etanol dengan
cara di bakar
11. Pembahasan
Hasil dari percobaan yang di lakukan pada pembuatan bioetanol
pada ubi rambat , langkah pertama dengan mengupas ubi rambat
terlebih dahulu ,kemudian di parut dan ditambah air secukupnya , lalu
di saring dan di panaskan hingga mengental dan di dinginkan
kemudian tambahkan ragi secukupnya aduk hingga rata lalu
masukkan dalam wadah , lalu di fermentasi selama 7 hari kemudian
hasil fermentasi di suling menggunakan alat destilasi sederhana,
kemudian uji kandungan etanol dengan di cara bakar.
12. Maka di peroleh hasil pada pembuatan bioetanol pada umbi rambat
dengan terjadinya perubahan larutan kental menjadi larutan bening , kemudian
dilakukan uji pembakaran langsung pada larutan bioetanol ubi rambat yang di
peroleh. Pada uji pembakaran langsung , laruran etanol di bakarkan
menggunakan mancis ( pematik api ) hasil yang di peroleh bioetanol
menghasilkan nyala api sehingga menandakan adanya etanol dalam larutan
bioetanol umbi rambat yang di buat.
13. Kesimpulan
1. Pada percobaan ini menggunakan metode destilasi sederhana yaitu
campuran zat akan didihkan sehingga menguap kemudian di dinginkan
kembali ke dalam bentuk cairan
2. Hasil yang di peroleh dari percobaan ini adalah adanya kandungann
etanol pada hasil fermentasi ubi rambat yanng di buktikan dengan cara
di bakar dan hasilnya menunjukkan adanya nyala api
3. Peran mikroorganisme dalam teknologi fermentasi yaitu mikroorganisme
yang memfermentasi bahan pangan dapat menghasilkan perubahan yang
menguntungkan (produk-produk fermentasi yang diinginkan) dan
perubahan yang merugikan (kerusakan bahan pangan)
14. SARAN
1. Disarankan pada percobaan selanjutnya menggunakan sampel yang
berbeda
2. Disarankan percobaan selanjutnya menggunakan alat destilasi uap
agar hasilnya maksimal
3. Disarankan pada praktikan saelanjutya pada saat melakukan
destilasi menggunakan api kecil agar sampel tidak gosong.