SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGAMATAN DAN UJI KARBOHIDRAT PADA
PERCOBAAN FERMENTASI BAHAN BAKU
BIOETANOL DARI UBI KAYU
Disusun oleh :
1. Andhi Tarmuji
2. Asep Syafarudin
3. Evy Okvita Sari
4. Fefran Kristian Sitorus
5. Lutfia Nida A’la
6. Meyliza Yuriezka Adelita
7. Nurul Septiani
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI UNGGUL
TERPADU
ANAK TUHA LAMPUNG TENGAH
Jl. Sulusuban-Anak Tuha Nomor 02 Lampung Tengah
2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan energi Indonesia saat ini sebagian besar masih bertumpu pada bahan
bakar fosil. Kebutuhan energi nasional ditopang minyak bumi sekitar 51,66 persen, gas
alam 28,57 persen dan batubara 15,34 persen. Persediaan bahan bakar tersebut semakin
berkurang sejalan dengan waktu. Cadangan minyak bumi akan habis sekitar 12 tahun
lagi, gas hanya tinggal 30 tahun dan batu bara masih bisa dimanfaatkan hingga 70 tahun
ke depan. Ketergantungan terhadap bahan bakar fosil ini menjadi masalah besar dan
perlu solusi yang mendesak. Salah satu langkahnya adalah memanfatkan bioetanol
sebagai alternatif penggantinya.
Ada tiga langkah untuk membuat bioetanol yaitu menyiapkan bahan, melakukan
fermentasi dan terakhir adalah pemurnian. Sebelum diolah, singkong,sorgum,tebu atau bahan
lain yang digunakan dihancurkan terlebih dahulu menjadi bubur. Kemudian diberi zat yang
disebut Enzim untuk mempermudah proses fermentasi. Proses fermentasi adalah proses
pengolahan bahan baku hingga menghasilkan bioetanol. Bioetanol yang dihasilkan dari
proses ini biasanya masih banyak tercampur zat lain, seperti air.Karena itu harus dimurnikan
terlebih dahulu.
Sungguh beruntung kita hidup di negeri sekaya Indonesia, yang kaya minyak bumi,
sekaligus kaya tanaman penghasil bahan bakar nabati seperti bahan baku untuk bioetanol.
Jika bisa memanfaatkan sumber alamnya dengan baik, Indonesia bisa menjadi negara maju di
dunia. Berdasarkan uraian di atas, dianggap perlu pengembangan mengenai bahan bakar
nabati terutama untuk pembuatan bioetanol sebagai substitusi dari bensin. Sehingga pada
praktikum ini dilakukan fermentasi bahan baku bioetanol dari ubi kayu dan uji mollisch pada
bahan hasil fermentasi bahan baku.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Praktikum Fermentasi Bahan Baku Bioetanol
• Mengetahui proses fermentasi yang baik pada bahan baku bioethanol
dari ubi kayu dengan bermacam-macam perlakuan
• Mengetahui proses perlakuan sebelum fermentasi seperti hidrolisis
1.2.2 Tujuan Praktikum Uji Mollisch Pada Bahan Baku Bioethanol
• Mengetahui adanya senyawa karbohidrat pada hasil fermentasi bahan
baku bioethanol
• Membandingkan kandungan karbohidrat dengan glukosa melalui warna
setelah diuji mollisch
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bioethanol
2.1.1 Sejarah bioetanol
(Bio)Etanol telah digunakan manusia sejak zaman prasejarah sebagai bahan pemabuk
dalam minuman beralkohol. Campuran dari (Bio)etanol yang mendekati kemurnian untuk
pertama kali ditemukan oleh Kimiawan Muslim yang mengembangkan proses distilasi pada
masa Kalifah Abbasid. Antoine Lavoisier menggambarkan bahwa (Bio)etanol adalah
senyawa yang terbentuk dari karbon, hidrogen dan oksigen. Pada tahun 1808 Nicolas-
Théodore de Saussure dapat menentukan rumus kimia etanol. Limapuluh tahun kemudian
(1858), Archibald Scott Couper menerbitkan rumus bangun etanol. Dengan demikian etanol
adalah salah satu senyawa kimia yang pertama kali ditemukan rumus bangunnya. Etanol
pertama kali dibuat secara sintetis pada tahu 1829 di Inggris oleh Henry Hennel dan
S.G.Serullas di Perancis. Michael Faraday membuat etanol dengan menggunakan hidrasi
katalis asam pada etilen pada tahun 1982 yang digunakan pada proses produksi etanol sintetis
hingga saat ini.
Pada tahun 1840 etanol menjadi bahan bakar lampu di Amerika Serikat, pada tahun 1880-
an Henry Ford membuat mobil quadrycycle dan sejak tahun 1908 mobil Ford model T telah
dapat menggunakan (bio)etanol sebagai bahan bakarnya. Namun pada tahun 1920an bahan
bakar dari petroleum yang harganya lebih murah telah menjadi dominan menyebabkan etanol
kurang mendapatkan perhatian. Akhir-akhir ini, dengan meningkatnya harga minyak bumi,
bioetanol kembali mendapatkan perhatian dan telah menjadi alternatif energi yang terus
dikembangkan.
2.1.2 Pengertian bioetanol
Etanol disebut juga etil-alkohol atau alkohol saja, adalah alkohol yang paling sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini disebabkan karena memang etanol yang
digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol
lainnya. Sedangkan bioetanol adalah etanol (alkohol yang paling dikenal masyarakat) yang
dibuat dengan fermentasi yang membutuhkan faktor biologis untuk prosesnya. (Bio)Etanol
sering ditulis dengan rumus EtOH. Rumus molekul etanol adalah C2H5OH atau rumus
empiris C2H6O atau rumus bangunnya CH3-CH2-OH. (Bio) Etanol merupakan bagian dari
kelompok metil (CH3-) yang terangkai pada kelompok metilen (-CH2-) dan terangkai dengan
kelompok hidroksil (-OH). Secara umum akronim dari (Bio)Etanol adalah EtOH (Ethyl-
(OH)). (Bio)Etanol tidak berwarna dan tidak berasa tapi memilki bau yang khas. Bahan ini
dapat memabukkan jika diminum. Karena sifatnya yang tidak beracun bahan ini banyak
dipakai sebagai pelarut dalam dunia farmasi dan industri makanan dan minuman.
Gambar 2.1 Rumus Bangun (Bio)Etanol
2.2. Proses fermentasi
Proses fermentasi dimaksudkan untuk mengubah glukosa menjadi ethanol/bio-ethanol
(alkohol) dengan menggunakan yeast. Alkohol yang diperoleh dari proses fermentasi ini,
biasanya alkohol dengan kadar 8 sampai 10 persen volume.
Pada tahap ini, bahan baku telah berubah menjadi gula sederhana (glukosa dan
sebagian fruktosa) dengan kadar gula berkisar antara 5 hingga 12 %. Tahapan selanjutnya
proses pendinginan sampai suhu ± 37o
C, kemudian ditambahkan pupuk urea(ZA) sebanyak
0.14% dan pupuk NPK 0.02% (dari jumlah total bahan baku) sebagai bahan tambahan
penyubur pertumbuhan sel ragi.
Proses pencampuran suspensi ragi (yeast) 0.065% (dari jumlah total bahan baku)
pada cairan bahan baku(bubur) sebanyak 10% (untuk biang) dan mendiamkannya dalam
wadah tertutup pada kisaran suhu optimum 27 -32 derajat celcius selama 1x24 jam.
Kemudian dimasukkan kedalam bubur sisa pembuatan biang (volume 90%) dan dimasukkan
kedalam fermentor selama 5 - 7 x 24 jam (fermentasi secara anaerob).
Keseluruhan proses membutuhkan ketelitian dan kondisi aseptis agar bahan baku
tidak terkontaminasi oleh mikroba lainnya. Dengan kata lain,dari persiapan bahan baku,
liquifikasi, sakarifikasi, hingga fermentasi harus pada kondisi bebas kontaminan. Selama
proses fermentasi akan menghasilkan cairan etanol/alkohol dan CO2.
Hasil dari fermentasi berupa cairan mengandung alkohol/ethanol (beer). Pada kadar
ethanol sangat tinggi ragi menjadi tidak aktif lagi, karena kelebihan alkohol akan beakibat
racun bagi ragi itu sendiri dan mematikan aktifitasnya.
2.3. Uji mollish (karbohidrat)
Uji Molisch adalah uji umum untuk karbohidrat. Uji ini efektif untuk senyawa –
senyawa yang dapat didehidrasi oleh asam pekat menjadi senyawa furfural atau senyawa
furfural yang tersubstitusi, seperti Hidroksimetil furfural.
Karbohidrat merupakan senyawa – senyawa aldehida atau keton yang mempunyai
gugus hidroksil. Senyawa – seyawa ini menyusun sebagian besar bahan organic di dunia
karena peran multipelnya pada semua bentuk kehidupan. Karbohidrat bertindak sebagai
sumber energi, bahan bakar, dan zat antara metabolisme. Contoh : pati pada tumbuhan dan
glikogen pada hewan adalah polisakarida yang dapat dimobilisasi untuk menghasilkan
glukosa (bahan bakar utama untuk pembentukan energi). Gula ribosa dan deoksi ribosa
pembentuk sebagian kerangka struktur RNA dan DNA. Fleksibilitas cincin kedua gula ini
penting pada penyimpanan dan ekspresi informasi genetika.
Adapun berbagai macam karbohidrat yang terdapat dalam makanan diantaranya adalah
amilum atau pati dan sukrosa (gula tebu). Karbohidrat (glukosa) dibentuk dari karbondioksida
dan air dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil dalam daun. Selanjutnya glukosa yang
dihasilkan diubah menjadi amilum dan disimpan pada buah atau umbi. Reaksinya adalah:
6CO2 + H2O C6H12O6 + 602
Karbohidrat atau sakarida terdapat gugus hidroksil (-OH), gugus aldehid atau gugus keton.
Maka dapat didefinisikan bahwa karbohidrat sebagai senyawa polihidroksialdehida atau
polihidroksiketon, atau senyawa yang dihidrolisis dari keduanya. Karbohidrat dapat
digolongkan berdasarkan jumlah monomer penyusunnya. Ada 3 jenis karbohidrat
berdasarkan penggolongan ini, yaitu:
1. Monosakarida
2. Disakarida (Oligosakarida)
3. Polisakarida
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hydrogen dan oksigen,
terdapat dalam tumbuhan seperti beras, jagung, gandum, umbi-umbian, dan terbentuk melalui
proses asimilasi dalam tumbuhan (Pekik, 2007).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Metode dan Hasil Pengamatan
3.1.1 Alat Dan Bahan Proses Fermentasi Bioetanol
Tabel 3.1. Alat dan Bahan Proses Fermentasi
Alat Bahan
Panci Ubi Kayu
Kompor Ragi
Jrigen Air
Mesin Parut -
Pisau -
Botol Aqua -
Alat Pengaduk -
Baskom -
Selang -
3.1.2 Alat Dan Bahan Uji Molish
Tabel 3.2. Alat dan bahan uji molish
Alat Bahan
Tabung reaksi Reagen molish
Rak tabung Asam sulfat pekat
Pipet tetes Bahan baku bioetanol
3.2 Cara Kerja
3.2.1 Proses Fermentasi Bioetanol
Dalam proses fermentasi bioetanol cara kerja yang kami gunakan yaitu dengan melakukan
dua percobaan, yaitu :
a. Fermentasi bioetanol dengan cara direbus
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini
2. Timbanglah sebanyak 2 Kg bahan baku
3. Kupas dan bersihkan bahan baku bioetanol
4. Haluskan bahan baku dengan menggunakan mesin parut
5. Tambahkan air dengan perbandingan bahan baku dan air 1:1, dipanaskan
hingga suhunya 90°C
6. Setelah bahan baku dingin, tambahkan ragi sebanyak 2 keping yang sudah
dihaluskan dan aduk hingga merata
7. Masukan bahan yang sudah direbus kedalam jerigen untuk dilakukan
fermentasi lalu didiamkan selama 2 – 7 hari
8. Dan diamati peristiwa yang terjadi.
b. Fermentasi bioetanol dengan cara tidak direbus
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini
2. Timbanglah sebanyak 2 Kg bahan baku
3. Kupas dan bersihkan bahan baku bioetanol
4. Haluskan bahan baku dengan menggunakan mesin parut
5. Tambahkan air dengan perbandingan bahan baku dan air 1:1,
6. Ditambahkan ragi 2 keping yang sudah halus dan aduk hingga merata
7. Ambil bahan baku yang sudah tercampur air, kemudian masukan kedalam
jerigen. Untuk dilakukan fermentasi lalu, didiamkan selama 2 – 7 hari
8. Dan diamati peristiwa yang terjadi.
3.2.2 Prosedur Kerja Uji Molish
Tambahkan dua tetes reagen molish ke dalam masing-masing tabung yang telah berisi
2 ml sampel, lalu aduk dengan baik. Kemudian dengan perlahan-lahan tambahkan melalui
dinding tabung-tabung tersebut 5 ml asam sulfat pekat.
3.3 Hasil Pengamatan
Tabel 3.3. Hasil Pengamatan Sebelum Fermentasi
No. Pengamatan Perlakuan
1. (direbus) 2. (tdk direbus)
1. Warna aroma Putih kekuningan Putih
2. Aroma bahan Gosong Khas singkong
3. Gelembung CO2 Tidak ada Tidak ada
4. Tekstur Sangat kental, dan
lengket
Kental
Tabel 3.4. Hasil Pengamatan Setelah Fermentasi
No. Pengamatan Perlakuan
1. (direbus) 2. (tdk direbus)
1. Warna aroma Cream Kekuningan
2. Aroma bahan Busuk Sangat busuk
3. Gelembung CO2 Tidak ada Tidak ada
4. Tekstur Sangat kental, dan
tidak lengket
Kental
Tabel 3.4. Hasil Praktikum Uji Mollisch.
No.
Hasil Uji Mollisch
Perlakuan 1
(dipanaskan)
Perlakuan 2
(tidak dipanaskan)
1.Tidak ada warna Putih keunguan
3.4 Pembahasan
3.4.1 Fermentasi
Pada percobaan fermentasi bahan baku bioetanol yaitu, ubi kayu. Dilakukan dengan
menggunakan dua perlakuan. Perlakuan pertama setelah bahan baku dihaluskan, kemudian
dilakukan pemanasan hingga mencapai suhu 90°C. Pada perlakuan kedua, setelah bahan baku
dihaluskan tidak dilakukan pemanasan.
a. Sebelum Fermentasi
pada perlakuan pertama, warna bahan baku kekuningan, aromanya gosong,
gelembung CO2 tidak ada, dan teksturnya sangat kental dan lengket.
Pada perlakuan kedua, warna bahan baku putih (putih singkong), memiliki aroma khas
singkong, gelembung CO2 tidak ada, dan teksturnya kental tetapi tidak lengket.
b. Setelah Fermentasi
pada perlakuan pertama, warna bahan baku berubah menjadi cream, aroma menjadi
busuk, tidak menampak gelembung CO2 sedikitpun, teksturnya sangat kental tetapi
tidak lengket.
Pada perlakuan kedua, warna bahan baku berubah menjadi kekuningan, aroma
menjadi sangat busuk (asam) melebihi perlakuan satu, tidak ada proses fermentasi.
c. Proses Fermentasi
pada hari pertama belum ada gelembung CO2, pada kedua perlakuan ini menandakan
tidak ada aktivitas mikroorganisme pada bahan baku. Pada hari kedua dan ketiga tidak
dilakukan pengamatan. Hari keempat masih sama, seperti hari pertama. Pada hari
kelima dan keenam tidak dilakukan pengamatan. Pada hari ketujuh tetap tidak ada
aktivitas mikroorganisme.
Berdasarkan hasil diskusi kelompok kami, tidak ada mikroorganisme pada perlakuan
pertama, karena saat proses pemanasan bahan terjadi overcook. Hal tersebut
dikarenakan api terlalu besar, tidak dilakukan pengadukan, dan tidak diukur suhunya
dengan termometer. Sedangkan, pada perlakuan kedua dikarenaan bahan ubi kayu
tidak terhidrolisis secara sempurna.
3.4.2 Uji Mollisch
Pada perlakuan pertama (direbus) tidak ada perubahan warna (ungu) kerena
kandungan karbohidrat pada bahan baku tersebut telah terhidrolisis menjadi senyawa glukosa.
Pada perlakuan kedua (tidak direbus) menghasilkan sedikit perubahan warna ungu karena
masih ada kandungan karbohidrat di dalam sample yang tidak terhidrolisis dengan sempurna.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Perlakuan hidrolisis sangat dianjurkan sebelum proses fermentasi dilakukan karena
dapat mempengaruhi proses fermentasi maupun etanol yang dihasilkan. Keseluruhan proses
membutuhkan ketelitian dan kondisi aseptis agar bahan baku tidak terkontaminasi oleh
mikroba lainnya. Dengan kata lain,dari persiapan bahan baku, liquifikasi, sakarifikasi, hingga
fermentasi harus pada kondisi bebas kontaminan. Selama proses fermentasi akan
menghasilkan cairan etanol/alkohol dan CO2.
4.2. Saran
Proses hidrolisis ubi kayu sebaiknya dilakukan dengan cara pemanasan hingga
suhunya mencapai 900
C dan dilakukan pengadukan secara konstan, dan menghindarkan
bahan baku dari hal-hal yang menjadi kontaminan saat proses fermentasi.
Daftar Pustaka
Diffa95. 2014. Laporan Praktikum Uji Karbohidrat Dengan Reagen Molisch. Purwokerto.
From: https://diffa95.wordpress.com/2014/01/08/laporan-praktikum-uji-karbohidrat-dengan-
reagen-molisch/

More Related Content

What's hot

Acara i karbohidrat
Acara i karbohidratAcara i karbohidrat
Acara i karbohidratUfi Ufy
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYALaporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYAFransiska Puteri
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...UNESA
 
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaHidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaErnalia Rosita
 
Laporan Uji Benedict
Laporan Uji BenedictLaporan Uji Benedict
Laporan Uji BenedictMalikul Mulki
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 3 Karbohidrat
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 3 KarbohidratITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 3 Karbohidrat
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 3 KarbohidratFransiska Puteri
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimFransiska Puteri
 
Uji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakUji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakErnalia Rosita
 
Jurnal karbohidrat
Jurnal karbohidratJurnal karbohidrat
Jurnal karbohidratagussulisti
 
Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan Pustaka
Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan PustakaLaporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan Pustaka
Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan PustakaFransiska Puteri
 
Aktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan bir
Aktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan birAktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan bir
Aktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan birسوجي النحلة
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Karbohidrat
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 KarbohidratLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Karbohidrat
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 KarbohidratFransiska Puteri
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaRia Rohmawati
 

What's hot (20)

Uji Phenylhidrazine
Uji PhenylhidrazineUji Phenylhidrazine
Uji Phenylhidrazine
 
Acara i karbohidrat
Acara i karbohidratAcara i karbohidrat
Acara i karbohidrat
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYALaporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
 
Laporan hidrolisis sukrosa
Laporan hidrolisis sukrosaLaporan hidrolisis sukrosa
Laporan hidrolisis sukrosa
 
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaHidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu Polisakarida
 
Karbohidrat II
Karbohidrat IIKarbohidrat II
Karbohidrat II
 
Laporan Uji Benedict
Laporan Uji BenedictLaporan Uji Benedict
Laporan Uji Benedict
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 3 Karbohidrat
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 3 KarbohidratITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 3 Karbohidrat
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 3 Karbohidrat
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
Copy of i. karbohidrat(1)
Copy of i. karbohidrat(1)Copy of i. karbohidrat(1)
Copy of i. karbohidrat(1)
 
Uji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakUji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan Lemak
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
 
Jurnal karbohidrat
Jurnal karbohidratJurnal karbohidrat
Jurnal karbohidrat
 
Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan Pustaka
Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan PustakaLaporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan Pustaka
Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan Pustaka
 
Aktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan bir
Aktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan birAktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan bir
Aktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan bir
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Karbohidrat
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 KarbohidratLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Karbohidrat
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Karbohidrat
 
Uji barfoed
Uji barfoedUji barfoed
Uji barfoed
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
 

Viewers also liked

Makalah bioetanol dari singkong
Makalah bioetanol dari singkongMakalah bioetanol dari singkong
Makalah bioetanol dari singkongEka FitryAlone
 
Pembuatan etanol dari singkong
Pembuatan etanol dari singkongPembuatan etanol dari singkong
Pembuatan etanol dari singkongAndika Ardiansyah
 
Laporan Praktikum Perlakuan Panas (Jominy Test)
Laporan Praktikum Perlakuan Panas (Jominy Test)Laporan Praktikum Perlakuan Panas (Jominy Test)
Laporan Praktikum Perlakuan Panas (Jominy Test)Delsandy Ramaputra
 
Library new books, oct 2015
Library new books, oct 2015Library new books, oct 2015
Library new books, oct 2015jplemley
 
女性のための栄養マカ根粉末の5健康上の利点
女性のための栄養マカ根粉末の5健康上の利点女性のための栄養マカ根粉末の5健康上の利点
女性のための栄養マカ根粉末の5健康上の利点organicsuperfood
 
portfolio2016_8hX11_small
portfolio2016_8hX11_smallportfolio2016_8hX11_small
portfolio2016_8hX11_smallSam Franz
 
макет
макетмакет
макетabcd0101
 
Toma K. D. Resume
Toma K. D. ResumeToma K. D. Resume
Toma K. D. ResumeToma Kadiri
 
The Power of Words for AdWords
The Power of Words for AdWordsThe Power of Words for AdWords
The Power of Words for AdWordsAdLabs Asia
 
Unit 1 The Human Body and Interaction
Unit 1 The Human Body and InteractionUnit 1 The Human Body and Interaction
Unit 1 The Human Body and InteractionJoseAngelSotocaPulpon
 
How to design a content calendar
How to design a content calendarHow to design a content calendar
How to design a content calendarsteph shanks
 

Viewers also liked (17)

Makalah bioetanol dari singkong
Makalah bioetanol dari singkongMakalah bioetanol dari singkong
Makalah bioetanol dari singkong
 
Pembuatan etanol dari singkong
Pembuatan etanol dari singkongPembuatan etanol dari singkong
Pembuatan etanol dari singkong
 
Laporan Praktikum Perlakuan Panas (Jominy Test)
Laporan Praktikum Perlakuan Panas (Jominy Test)Laporan Praktikum Perlakuan Panas (Jominy Test)
Laporan Praktikum Perlakuan Panas (Jominy Test)
 
Library new books, oct 2015
Library new books, oct 2015Library new books, oct 2015
Library new books, oct 2015
 
女性のための栄養マカ根粉末の5健康上の利点
女性のための栄養マカ根粉末の5健康上の利点女性のための栄養マカ根粉末の5健康上の利点
女性のための栄養マカ根粉末の5健康上の利点
 
portfolio2016_8hX11_small
portfolio2016_8hX11_smallportfolio2016_8hX11_small
portfolio2016_8hX11_small
 
макет
макетмакет
макет
 
Toma K. D. Resume
Toma K. D. ResumeToma K. D. Resume
Toma K. D. Resume
 
ESU Newsletter_Sept2005
ESU Newsletter_Sept2005ESU Newsletter_Sept2005
ESU Newsletter_Sept2005
 
The Power of Words for AdWords
The Power of Words for AdWordsThe Power of Words for AdWords
The Power of Words for AdWords
 
MoonAnalysis
MoonAnalysisMoonAnalysis
MoonAnalysis
 
Unit 1 The Human Body and Interaction
Unit 1 The Human Body and InteractionUnit 1 The Human Body and Interaction
Unit 1 The Human Body and Interaction
 
Tema 9 La Edad Moderna
Tema 9 La Edad ModernaTema 9 La Edad Moderna
Tema 9 La Edad Moderna
 
How to design a content calendar
How to design a content calendarHow to design a content calendar
How to design a content calendar
 
Tema 7 España y la Unión Europea
Tema 7 España y la Unión EuropeaTema 7 España y la Unión Europea
Tema 7 España y la Unión Europea
 
Contaminacion del agua y aire luis
Contaminacion del agua y aire luisContaminacion del agua y aire luis
Contaminacion del agua y aire luis
 
Tema 9 La Edad Moderna
Tema 9 La Edad ModernaTema 9 La Edad Moderna
Tema 9 La Edad Moderna
 

Similar to OPTIMALKAN_KARBOHIDRAT

Pemanfaatan bioethanol dari limbah kulit jeruk
Pemanfaatan bioethanol dari limbah kulit jerukPemanfaatan bioethanol dari limbah kulit jeruk
Pemanfaatan bioethanol dari limbah kulit jerukmulaangga
 
Respirasi pada mikroba 1
Respirasi pada mikroba 1Respirasi pada mikroba 1
Respirasi pada mikroba 1Naning I. F
 
Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)
Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)
Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)nisha althaf
 
Pembuatan bioetanol dari kulit pisang
Pembuatan bioetanol dari kulit pisangPembuatan bioetanol dari kulit pisang
Pembuatan bioetanol dari kulit pisangErvi Afifah
 
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternative
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternativeLimbah kotoran manusia sebagai energi alternative
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternativesuparman unkhair
 
Metabolisme lipid pada buah kelapa sawit
Metabolisme lipid pada buah kelapa sawitMetabolisme lipid pada buah kelapa sawit
Metabolisme lipid pada buah kelapa sawitawarisusanti
 
makalah pembuatan bioetanol dari jerami padi
makalah pembuatan bioetanol dari jerami padimakalah pembuatan bioetanol dari jerami padi
makalah pembuatan bioetanol dari jerami padiAnanda Magfirah
 
Laporan biokimia hidrolisis karbohidrat
Laporan biokimia   hidrolisis karbohidratLaporan biokimia   hidrolisis karbohidrat
Laporan biokimia hidrolisis karbohidratMifta Rahmat
 
Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...
Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...
Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Absorpsi gas karbondioksida_dalam_biogas_dengan_larutan_naoh_secara_kontinu
Absorpsi gas karbondioksida_dalam_biogas_dengan_larutan_naoh_secara_kontinuAbsorpsi gas karbondioksida_dalam_biogas_dengan_larutan_naoh_secara_kontinu
Absorpsi gas karbondioksida_dalam_biogas_dengan_larutan_naoh_secara_kontinurramdan383
 
Ampas Sagu
Ampas SaguAmpas Sagu
Ampas SaguPT. RAPP
 
Snlb 1609-647-653 nimah-et_al_
Snlb 1609-647-653 nimah-et_al_Snlb 1609-647-653 nimah-et_al_
Snlb 1609-647-653 nimah-et_al_Lailan Ni'mah
 
Presentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptx
Presentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptxPresentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptx
Presentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptxArifBudiman513458
 
Bioremediasi khairatun hisaan.-s_(f1_e117028)_dan_husnul_hatima_(f1e117024)
Bioremediasi khairatun hisaan.-s_(f1_e117028)_dan_husnul_hatima_(f1e117024)Bioremediasi khairatun hisaan.-s_(f1_e117028)_dan_husnul_hatima_(f1e117024)
Bioremediasi khairatun hisaan.-s_(f1_e117028)_dan_husnul_hatima_(f1e117024)Husnulhatima2
 

Similar to OPTIMALKAN_KARBOHIDRAT (20)

PPT BIOETANOL KELOMPOK 16 KELAS 5J.pptx
PPT BIOETANOL KELOMPOK 16 KELAS 5J.pptxPPT BIOETANOL KELOMPOK 16 KELAS 5J.pptx
PPT BIOETANOL KELOMPOK 16 KELAS 5J.pptx
 
bioethanol.ppt
bioethanol.pptbioethanol.ppt
bioethanol.ppt
 
Pemanfaatan bioethanol dari limbah kulit jeruk
Pemanfaatan bioethanol dari limbah kulit jerukPemanfaatan bioethanol dari limbah kulit jeruk
Pemanfaatan bioethanol dari limbah kulit jeruk
 
Respirasi pada mikroba 1
Respirasi pada mikroba 1Respirasi pada mikroba 1
Respirasi pada mikroba 1
 
Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)
Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)
Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)
 
Pembuatan bioetanol dari kulit pisang
Pembuatan bioetanol dari kulit pisangPembuatan bioetanol dari kulit pisang
Pembuatan bioetanol dari kulit pisang
 
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternative
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternativeLimbah kotoran manusia sebagai energi alternative
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternative
 
Metabolisme lipid pada buah kelapa sawit
Metabolisme lipid pada buah kelapa sawitMetabolisme lipid pada buah kelapa sawit
Metabolisme lipid pada buah kelapa sawit
 
makalah pembuatan bioetanol dari jerami padi
makalah pembuatan bioetanol dari jerami padimakalah pembuatan bioetanol dari jerami padi
makalah pembuatan bioetanol dari jerami padi
 
Alkohol. second
Alkohol. secondAlkohol. second
Alkohol. second
 
Laporan biokimia hidrolisis karbohidrat
Laporan biokimia   hidrolisis karbohidratLaporan biokimia   hidrolisis karbohidrat
Laporan biokimia hidrolisis karbohidrat
 
Makalah etanol
Makalah etanol Makalah etanol
Makalah etanol
 
Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...
Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...
Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...
 
Absorpsi gas karbondioksida_dalam_biogas_dengan_larutan_naoh_secara_kontinu
Absorpsi gas karbondioksida_dalam_biogas_dengan_larutan_naoh_secara_kontinuAbsorpsi gas karbondioksida_dalam_biogas_dengan_larutan_naoh_secara_kontinu
Absorpsi gas karbondioksida_dalam_biogas_dengan_larutan_naoh_secara_kontinu
 
Ampas Sagu
Ampas SaguAmpas Sagu
Ampas Sagu
 
Snlb 1609-647-653 nimah-et_al_
Snlb 1609-647-653 nimah-et_al_Snlb 1609-647-653 nimah-et_al_
Snlb 1609-647-653 nimah-et_al_
 
Presentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptx
Presentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptxPresentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptx
Presentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptx
 
Bioremediasi khairatun hisaan.-s_(f1_e117028)_dan_husnul_hatima_(f1e117024)
Bioremediasi khairatun hisaan.-s_(f1_e117028)_dan_husnul_hatima_(f1e117024)Bioremediasi khairatun hisaan.-s_(f1_e117028)_dan_husnul_hatima_(f1e117024)
Bioremediasi khairatun hisaan.-s_(f1_e117028)_dan_husnul_hatima_(f1e117024)
 
Fix!!♥♥♥ edit
Fix!!♥♥♥ editFix!!♥♥♥ edit
Fix!!♥♥♥ edit
 
PPT jurnal kimia (1).pptx
PPT jurnal kimia (1).pptxPPT jurnal kimia (1).pptx
PPT jurnal kimia (1).pptx
 

Recently uploaded

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 

Recently uploaded (20)

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 

OPTIMALKAN_KARBOHIDRAT

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN DAN UJI KARBOHIDRAT PADA PERCOBAAN FERMENTASI BAHAN BAKU BIOETANOL DARI UBI KAYU Disusun oleh : 1. Andhi Tarmuji 2. Asep Syafarudin 3. Evy Okvita Sari 4. Fefran Kristian Sitorus 5. Lutfia Nida A’la 6. Meyliza Yuriezka Adelita 7. Nurul Septiani SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI UNGGUL TERPADU ANAK TUHA LAMPUNG TENGAH Jl. Sulusuban-Anak Tuha Nomor 02 Lampung Tengah 2015/2016
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan energi Indonesia saat ini sebagian besar masih bertumpu pada bahan bakar fosil. Kebutuhan energi nasional ditopang minyak bumi sekitar 51,66 persen, gas alam 28,57 persen dan batubara 15,34 persen. Persediaan bahan bakar tersebut semakin berkurang sejalan dengan waktu. Cadangan minyak bumi akan habis sekitar 12 tahun lagi, gas hanya tinggal 30 tahun dan batu bara masih bisa dimanfaatkan hingga 70 tahun ke depan. Ketergantungan terhadap bahan bakar fosil ini menjadi masalah besar dan perlu solusi yang mendesak. Salah satu langkahnya adalah memanfatkan bioetanol sebagai alternatif penggantinya. Ada tiga langkah untuk membuat bioetanol yaitu menyiapkan bahan, melakukan fermentasi dan terakhir adalah pemurnian. Sebelum diolah, singkong,sorgum,tebu atau bahan lain yang digunakan dihancurkan terlebih dahulu menjadi bubur. Kemudian diberi zat yang disebut Enzim untuk mempermudah proses fermentasi. Proses fermentasi adalah proses pengolahan bahan baku hingga menghasilkan bioetanol. Bioetanol yang dihasilkan dari proses ini biasanya masih banyak tercampur zat lain, seperti air.Karena itu harus dimurnikan terlebih dahulu. Sungguh beruntung kita hidup di negeri sekaya Indonesia, yang kaya minyak bumi, sekaligus kaya tanaman penghasil bahan bakar nabati seperti bahan baku untuk bioetanol. Jika bisa memanfaatkan sumber alamnya dengan baik, Indonesia bisa menjadi negara maju di dunia. Berdasarkan uraian di atas, dianggap perlu pengembangan mengenai bahan bakar nabati terutama untuk pembuatan bioetanol sebagai substitusi dari bensin. Sehingga pada
  • 3. praktikum ini dilakukan fermentasi bahan baku bioetanol dari ubi kayu dan uji mollisch pada bahan hasil fermentasi bahan baku. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Praktikum Fermentasi Bahan Baku Bioetanol • Mengetahui proses fermentasi yang baik pada bahan baku bioethanol dari ubi kayu dengan bermacam-macam perlakuan • Mengetahui proses perlakuan sebelum fermentasi seperti hidrolisis 1.2.2 Tujuan Praktikum Uji Mollisch Pada Bahan Baku Bioethanol • Mengetahui adanya senyawa karbohidrat pada hasil fermentasi bahan baku bioethanol • Membandingkan kandungan karbohidrat dengan glukosa melalui warna setelah diuji mollisch
  • 4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bioethanol 2.1.1 Sejarah bioetanol (Bio)Etanol telah digunakan manusia sejak zaman prasejarah sebagai bahan pemabuk dalam minuman beralkohol. Campuran dari (Bio)etanol yang mendekati kemurnian untuk pertama kali ditemukan oleh Kimiawan Muslim yang mengembangkan proses distilasi pada masa Kalifah Abbasid. Antoine Lavoisier menggambarkan bahwa (Bio)etanol adalah senyawa yang terbentuk dari karbon, hidrogen dan oksigen. Pada tahun 1808 Nicolas- Théodore de Saussure dapat menentukan rumus kimia etanol. Limapuluh tahun kemudian (1858), Archibald Scott Couper menerbitkan rumus bangun etanol. Dengan demikian etanol adalah salah satu senyawa kimia yang pertama kali ditemukan rumus bangunnya. Etanol pertama kali dibuat secara sintetis pada tahu 1829 di Inggris oleh Henry Hennel dan S.G.Serullas di Perancis. Michael Faraday membuat etanol dengan menggunakan hidrasi katalis asam pada etilen pada tahun 1982 yang digunakan pada proses produksi etanol sintetis hingga saat ini. Pada tahun 1840 etanol menjadi bahan bakar lampu di Amerika Serikat, pada tahun 1880- an Henry Ford membuat mobil quadrycycle dan sejak tahun 1908 mobil Ford model T telah dapat menggunakan (bio)etanol sebagai bahan bakarnya. Namun pada tahun 1920an bahan bakar dari petroleum yang harganya lebih murah telah menjadi dominan menyebabkan etanol kurang mendapatkan perhatian. Akhir-akhir ini, dengan meningkatnya harga minyak bumi, bioetanol kembali mendapatkan perhatian dan telah menjadi alternatif energi yang terus dikembangkan.
  • 5. 2.1.2 Pengertian bioetanol Etanol disebut juga etil-alkohol atau alkohol saja, adalah alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Sedangkan bioetanol adalah etanol (alkohol yang paling dikenal masyarakat) yang dibuat dengan fermentasi yang membutuhkan faktor biologis untuk prosesnya. (Bio)Etanol sering ditulis dengan rumus EtOH. Rumus molekul etanol adalah C2H5OH atau rumus empiris C2H6O atau rumus bangunnya CH3-CH2-OH. (Bio) Etanol merupakan bagian dari kelompok metil (CH3-) yang terangkai pada kelompok metilen (-CH2-) dan terangkai dengan kelompok hidroksil (-OH). Secara umum akronim dari (Bio)Etanol adalah EtOH (Ethyl- (OH)). (Bio)Etanol tidak berwarna dan tidak berasa tapi memilki bau yang khas. Bahan ini dapat memabukkan jika diminum. Karena sifatnya yang tidak beracun bahan ini banyak dipakai sebagai pelarut dalam dunia farmasi dan industri makanan dan minuman. Gambar 2.1 Rumus Bangun (Bio)Etanol 2.2. Proses fermentasi Proses fermentasi dimaksudkan untuk mengubah glukosa menjadi ethanol/bio-ethanol (alkohol) dengan menggunakan yeast. Alkohol yang diperoleh dari proses fermentasi ini, biasanya alkohol dengan kadar 8 sampai 10 persen volume. Pada tahap ini, bahan baku telah berubah menjadi gula sederhana (glukosa dan sebagian fruktosa) dengan kadar gula berkisar antara 5 hingga 12 %. Tahapan selanjutnya proses pendinginan sampai suhu ± 37o C, kemudian ditambahkan pupuk urea(ZA) sebanyak 0.14% dan pupuk NPK 0.02% (dari jumlah total bahan baku) sebagai bahan tambahan penyubur pertumbuhan sel ragi.
  • 6. Proses pencampuran suspensi ragi (yeast) 0.065% (dari jumlah total bahan baku) pada cairan bahan baku(bubur) sebanyak 10% (untuk biang) dan mendiamkannya dalam wadah tertutup pada kisaran suhu optimum 27 -32 derajat celcius selama 1x24 jam. Kemudian dimasukkan kedalam bubur sisa pembuatan biang (volume 90%) dan dimasukkan kedalam fermentor selama 5 - 7 x 24 jam (fermentasi secara anaerob). Keseluruhan proses membutuhkan ketelitian dan kondisi aseptis agar bahan baku tidak terkontaminasi oleh mikroba lainnya. Dengan kata lain,dari persiapan bahan baku, liquifikasi, sakarifikasi, hingga fermentasi harus pada kondisi bebas kontaminan. Selama proses fermentasi akan menghasilkan cairan etanol/alkohol dan CO2. Hasil dari fermentasi berupa cairan mengandung alkohol/ethanol (beer). Pada kadar ethanol sangat tinggi ragi menjadi tidak aktif lagi, karena kelebihan alkohol akan beakibat racun bagi ragi itu sendiri dan mematikan aktifitasnya. 2.3. Uji mollish (karbohidrat) Uji Molisch adalah uji umum untuk karbohidrat. Uji ini efektif untuk senyawa – senyawa yang dapat didehidrasi oleh asam pekat menjadi senyawa furfural atau senyawa furfural yang tersubstitusi, seperti Hidroksimetil furfural. Karbohidrat merupakan senyawa – senyawa aldehida atau keton yang mempunyai gugus hidroksil. Senyawa – seyawa ini menyusun sebagian besar bahan organic di dunia karena peran multipelnya pada semua bentuk kehidupan. Karbohidrat bertindak sebagai sumber energi, bahan bakar, dan zat antara metabolisme. Contoh : pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan adalah polisakarida yang dapat dimobilisasi untuk menghasilkan glukosa (bahan bakar utama untuk pembentukan energi). Gula ribosa dan deoksi ribosa pembentuk sebagian kerangka struktur RNA dan DNA. Fleksibilitas cincin kedua gula ini penting pada penyimpanan dan ekspresi informasi genetika. Adapun berbagai macam karbohidrat yang terdapat dalam makanan diantaranya adalah amilum atau pati dan sukrosa (gula tebu). Karbohidrat (glukosa) dibentuk dari karbondioksida
  • 7. dan air dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil dalam daun. Selanjutnya glukosa yang dihasilkan diubah menjadi amilum dan disimpan pada buah atau umbi. Reaksinya adalah: 6CO2 + H2O C6H12O6 + 602 Karbohidrat atau sakarida terdapat gugus hidroksil (-OH), gugus aldehid atau gugus keton. Maka dapat didefinisikan bahwa karbohidrat sebagai senyawa polihidroksialdehida atau polihidroksiketon, atau senyawa yang dihidrolisis dari keduanya. Karbohidrat dapat digolongkan berdasarkan jumlah monomer penyusunnya. Ada 3 jenis karbohidrat berdasarkan penggolongan ini, yaitu: 1. Monosakarida 2. Disakarida (Oligosakarida) 3. Polisakarida Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hydrogen dan oksigen, terdapat dalam tumbuhan seperti beras, jagung, gandum, umbi-umbian, dan terbentuk melalui proses asimilasi dalam tumbuhan (Pekik, 2007).
  • 8. BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM 3.1 Metode dan Hasil Pengamatan 3.1.1 Alat Dan Bahan Proses Fermentasi Bioetanol Tabel 3.1. Alat dan Bahan Proses Fermentasi Alat Bahan Panci Ubi Kayu Kompor Ragi Jrigen Air Mesin Parut - Pisau - Botol Aqua - Alat Pengaduk - Baskom - Selang -
  • 9. 3.1.2 Alat Dan Bahan Uji Molish Tabel 3.2. Alat dan bahan uji molish Alat Bahan Tabung reaksi Reagen molish Rak tabung Asam sulfat pekat Pipet tetes Bahan baku bioetanol 3.2 Cara Kerja 3.2.1 Proses Fermentasi Bioetanol Dalam proses fermentasi bioetanol cara kerja yang kami gunakan yaitu dengan melakukan dua percobaan, yaitu : a. Fermentasi bioetanol dengan cara direbus 1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini 2. Timbanglah sebanyak 2 Kg bahan baku 3. Kupas dan bersihkan bahan baku bioetanol 4. Haluskan bahan baku dengan menggunakan mesin parut 5. Tambahkan air dengan perbandingan bahan baku dan air 1:1, dipanaskan hingga suhunya 90°C 6. Setelah bahan baku dingin, tambahkan ragi sebanyak 2 keping yang sudah dihaluskan dan aduk hingga merata 7. Masukan bahan yang sudah direbus kedalam jerigen untuk dilakukan fermentasi lalu didiamkan selama 2 – 7 hari 8. Dan diamati peristiwa yang terjadi. b. Fermentasi bioetanol dengan cara tidak direbus 1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini 2. Timbanglah sebanyak 2 Kg bahan baku 3. Kupas dan bersihkan bahan baku bioetanol 4. Haluskan bahan baku dengan menggunakan mesin parut 5. Tambahkan air dengan perbandingan bahan baku dan air 1:1,
  • 10. 6. Ditambahkan ragi 2 keping yang sudah halus dan aduk hingga merata 7. Ambil bahan baku yang sudah tercampur air, kemudian masukan kedalam jerigen. Untuk dilakukan fermentasi lalu, didiamkan selama 2 – 7 hari 8. Dan diamati peristiwa yang terjadi. 3.2.2 Prosedur Kerja Uji Molish Tambahkan dua tetes reagen molish ke dalam masing-masing tabung yang telah berisi 2 ml sampel, lalu aduk dengan baik. Kemudian dengan perlahan-lahan tambahkan melalui dinding tabung-tabung tersebut 5 ml asam sulfat pekat. 3.3 Hasil Pengamatan Tabel 3.3. Hasil Pengamatan Sebelum Fermentasi No. Pengamatan Perlakuan 1. (direbus) 2. (tdk direbus) 1. Warna aroma Putih kekuningan Putih 2. Aroma bahan Gosong Khas singkong 3. Gelembung CO2 Tidak ada Tidak ada 4. Tekstur Sangat kental, dan lengket Kental Tabel 3.4. Hasil Pengamatan Setelah Fermentasi No. Pengamatan Perlakuan 1. (direbus) 2. (tdk direbus) 1. Warna aroma Cream Kekuningan 2. Aroma bahan Busuk Sangat busuk 3. Gelembung CO2 Tidak ada Tidak ada 4. Tekstur Sangat kental, dan tidak lengket Kental
  • 11. Tabel 3.4. Hasil Praktikum Uji Mollisch. No. Hasil Uji Mollisch Perlakuan 1 (dipanaskan) Perlakuan 2 (tidak dipanaskan) 1.Tidak ada warna Putih keunguan 3.4 Pembahasan 3.4.1 Fermentasi Pada percobaan fermentasi bahan baku bioetanol yaitu, ubi kayu. Dilakukan dengan menggunakan dua perlakuan. Perlakuan pertama setelah bahan baku dihaluskan, kemudian dilakukan pemanasan hingga mencapai suhu 90°C. Pada perlakuan kedua, setelah bahan baku dihaluskan tidak dilakukan pemanasan. a. Sebelum Fermentasi pada perlakuan pertama, warna bahan baku kekuningan, aromanya gosong, gelembung CO2 tidak ada, dan teksturnya sangat kental dan lengket. Pada perlakuan kedua, warna bahan baku putih (putih singkong), memiliki aroma khas singkong, gelembung CO2 tidak ada, dan teksturnya kental tetapi tidak lengket. b. Setelah Fermentasi pada perlakuan pertama, warna bahan baku berubah menjadi cream, aroma menjadi busuk, tidak menampak gelembung CO2 sedikitpun, teksturnya sangat kental tetapi tidak lengket. Pada perlakuan kedua, warna bahan baku berubah menjadi kekuningan, aroma menjadi sangat busuk (asam) melebihi perlakuan satu, tidak ada proses fermentasi. c. Proses Fermentasi pada hari pertama belum ada gelembung CO2, pada kedua perlakuan ini menandakan tidak ada aktivitas mikroorganisme pada bahan baku. Pada hari kedua dan ketiga tidak dilakukan pengamatan. Hari keempat masih sama, seperti hari pertama. Pada hari kelima dan keenam tidak dilakukan pengamatan. Pada hari ketujuh tetap tidak ada aktivitas mikroorganisme. Berdasarkan hasil diskusi kelompok kami, tidak ada mikroorganisme pada perlakuan pertama, karena saat proses pemanasan bahan terjadi overcook. Hal tersebut
  • 12. dikarenakan api terlalu besar, tidak dilakukan pengadukan, dan tidak diukur suhunya dengan termometer. Sedangkan, pada perlakuan kedua dikarenaan bahan ubi kayu tidak terhidrolisis secara sempurna. 3.4.2 Uji Mollisch Pada perlakuan pertama (direbus) tidak ada perubahan warna (ungu) kerena kandungan karbohidrat pada bahan baku tersebut telah terhidrolisis menjadi senyawa glukosa. Pada perlakuan kedua (tidak direbus) menghasilkan sedikit perubahan warna ungu karena masih ada kandungan karbohidrat di dalam sample yang tidak terhidrolisis dengan sempurna.
  • 13. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Perlakuan hidrolisis sangat dianjurkan sebelum proses fermentasi dilakukan karena dapat mempengaruhi proses fermentasi maupun etanol yang dihasilkan. Keseluruhan proses membutuhkan ketelitian dan kondisi aseptis agar bahan baku tidak terkontaminasi oleh mikroba lainnya. Dengan kata lain,dari persiapan bahan baku, liquifikasi, sakarifikasi, hingga fermentasi harus pada kondisi bebas kontaminan. Selama proses fermentasi akan menghasilkan cairan etanol/alkohol dan CO2. 4.2. Saran Proses hidrolisis ubi kayu sebaiknya dilakukan dengan cara pemanasan hingga suhunya mencapai 900 C dan dilakukan pengadukan secara konstan, dan menghindarkan bahan baku dari hal-hal yang menjadi kontaminan saat proses fermentasi.
  • 14. Daftar Pustaka Diffa95. 2014. Laporan Praktikum Uji Karbohidrat Dengan Reagen Molisch. Purwokerto. From: https://diffa95.wordpress.com/2014/01/08/laporan-praktikum-uji-karbohidrat-dengan- reagen-molisch/