SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
TERMOKIMIA DALAM PERUBAHAN KALOR REAKSI KIMIA
Nurul Lailatis Sa’adah*, Ekadina Dzawil Ulya, Maulana Ikhwanudin
Lab. Kimia Fisika Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang
Gedung D8 Lt 1 Sekaran Gunungpati Semarang, Indonesia
nurullimsun06@gmail.com, 08561523106
Abstrak
Termokimia merupakan cabang dari ilmu kimia yang merupakan bagian dari
termodinamika yang mempelajari perubahan kalor dalam suatu reaksi kimia dengan
mengamatai perubahan panas. Tujuan dari kegiatan praktikum ini adalah untuk
mempelajari perubahan kalor dengan percobaan sederhana, menentukan tetapan
kalorimeter, serta menentukan perubahan entalpi reaksi. Percobaan dilakukan dengan
menggunaakn alat peraga sederhana, yaitu kalorimeter dan termometer. Penentuan
tetapan kalorimeter diperoleh dari persamaan kalor yang berbanding lurus dengan
massa larutan, kalor jenis air dan kenaikan suhu. Sedangkan untuk penentuan
perubahan entalpi, diperoleh dari selisih jumlah entalpi hasil reaksi dan jumlah entalpi
pereaksi. Bila harga perubahan entalpi positif, maka reaksinya adalah reaksi endoterm,
sebaliknya jika harga perubahan entalpi adalah negatif maka reaksinya adalah
eksoterm. Hal ini berdasarkan Hukum Black yaitu kalor yang diserap akan sama
dengan kalor yang diterima, Hukum Hess yaitu kalor yang diserap atau dilepas tidak
bergantung pada jalannya reaksi, melainkan bergantung pada keadaan awal dan
keadaan akhir, serta Hukum Lavoisier yaitu setiap reaksi kimia, massa zat yang
bereaksi sama dengan massa produk reaksi. Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan
hasil tetapan kalorimeter sebesar 73,76 Joule per Kelvin. Setiap larutan yang
dicampurkan akan mengalami perubahan suhu.
Kata Kunci : “Kalor”; “Termokimia”; “Tetapan kalorimeter”
Abstract
Thermochemical is a branch of chemistry that is part of the thermodynamic study of
heat change in a chemical reaction with mengamatai heat changes. The purpose of this
practicum is to study the changes in the heat with a simple experiment, determine the
constant of the calorimeter, and determine the enthalpy change of the reaction.
Experiments conducted with menggunaakn simple props, namely calorimeter and
thermometer. Determination of the calorimeter constant obtained from the equation of
heat that is directly proportional to the mass of the solution, the specific heat of water
and the temperature rises. As for the determination of the enthalpy change, derived
from the difference between the amount of enthalpy of reaction yield and total enthalpy
of the reactants. If the price of the enthalpy change is positive, then the reaction is
endothermic reaction, otherwise if prices change in enthalpy is negative, the reaction is
exothermic. It is based on the Law of Black which heat is absorbed will be equal to the
heat received, Hess's Law which heat is absorbed or released does not depend on the
course of the reaction, but rather depends on the initial state and the final state, and
Lavoisier law that every chemical reaction, the mass of the substance react the same as
the reaction product mass. Based on observations obtained results calorimeter constant
of 73.76 Joules per Kelvin. Each solution was mixed will experience changes in
temperature.
Keywords: "Calorimeter constant"; "Heat"; "Thermochemistry"
Pendahuluan
Termodinamika dapat diartikan sebagai cabang dari ilmu kimia yang menangani
hubungan kalor, kerja dan bentuk lain energi dengan kesetimbangan dalam reaksi kimia dan
dalam perubahan keadaan. Termodinamika sangat berkaitan dengan termokimia, yakni yang
mempelajari tentang pengukuran dan penafsiran perubahan kalor yang menyertai reaksi
kimia, perubahan keadaan dan pembentukan larutan. (Sutrisno,2013)
Hukum termodinamika I menyatakan bahwa energi tidak dapat dimusnahkan
maupun diciptakan tetapi dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk yang lainnya. Sesuai
dengan hukum termodinamika tersebut, reaksi kimia dari perubahan energi yang terjadi
pada sebuah sistem sama dengan jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan
kerja yang dilakukan sistem. Reaksi kimia meliputi pelepasan dan penggabungan ikatan
kimia. Saat terjadi pembentukan ikatan, sebagian energi kimia berubah menjadi energi
kinetik. Energi kinetik ini yang akan menyebabkan temperatur meningkat. Jika reaksi
terjadi pada sistem yang tidak terisolasi, maka panas akan dilepaskan ke lingkungan. Reaksi
penglepasan panas ke lingkungan disebut reaksi eksoterm. Sebaliknya, jika reaksi terjadi
pada sistem yang terisolasi maka temperatur akan menurun dimana panas diserap ke dalam
sistem. Reaksi ini disebut dengan reaksi endoterm. (Tupamahu,2001)
Jumlah panas yang yang dilepas atau yang diserap dalam sebuah reaksi kimia
disebut panas reaksi. Panas reaksi tersebut dapat diukur dengan menggunakan perubahan
temperatur, yang dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut dengan kalorimeter.
Kalorimeter biasa digunakan apabila pada saat reaksi volume atau tekanan dalam keadaan
konstan. (Raymon,2005)
Prinsip percobaan ini didasarkan pada 3 hukum, yakni berdasarkan Hukum Hess :
“Kalor yang dibebaskan atau diserap tidak bergantung pada jalannya reaksi, tetapi
hanyahanya bergantung pada keadaan awal dan akhir”, Hukum Black: “Kalor yang diserap
akan sama dengan kalor yang dilepas” dan Hukum Lavoiser “Setiap reaksi kimia, massa zat
yang bereaksi sama dengan massa prosuk reaksi”. (James,1999)
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari perubahan kalor dengan
percobaan sederhana, menentukan tetapan kalorimeter dan menentukan perubahan entalpi
reaksi. Sedangkan masalah yang berusaha dipecahkan dalam kegiatan ini ada 3 yaitu: (1)
bagaimana perubahan kalor yang terjadi, (2) bagaimana hubungan suhu terhadap perubahan
waktu serta (3) bagaimana cara menentukan tetapan kalorimeter dan perubahan entalpi.
Metode
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah larutan HCl 2M for syn dari
Merck, larutan NaOH 2M for syn dari Merck, larutan CuSO4 1M dari Merck, larutan
NH4OH 2M for syn dari Merck, sebuk Zn, etanol, air dingin dan air panas. Alat yang
digunakan dalam percobaan ini adalah Kalorimeter, gelas kimia 50 ml dari Pirex, gelas
kimia 100 ml dari Pirex dan termometer.
Pada percobaan pertama yaitu penentuan tetapan kalorimeter. Mula-mula sebanyak
20 ml air dimasukkan ke dalam kalorimeter, kemudian ditambahkan 20 ml air panas.
Setelah keduanya diaduk dan terjadi pencampuran, suhu dicatat selama 10 menit dengan
selang waktu 1 menitsampai mencapai titik konstan. Data yang diperoleh kemudian dibuat
kurva pengamatan terhadap selang waktu untuk menentukan penurunan suhu air panas dan
kenaikan suhu air dingin. Perhitungan menggunakan hukum Hess, yaitu Qlepas = Qterima,
dengan rumus Q = m.c.ΔT atau Q = C.ΔT.
Percobaan selanjutnya yakni penentuan kalor penetralan dari larutan HCl dengan
NaOH, larutan NH4OH dengan HCl dan larutan NaOH dengan CH3COOH. Mula-mula
ketiga pasangan larutan tersebut yang akan dicampurkan, diukur terlebih dahulu sebanyak
masing-masing 20 ml. Kemudian ketika sudah dicampurkan, dicatat suhu campurannya
selama 5 menit dengan selang ½ menit sampai mencapai titik konstan. Data yang diperoleh
kemudian dibuat grafik suhu terhadap selang waktu untuk memperoleh perubahan suhu
akibat reaksi ini. Perhitungan dilakukan untuk menentukan perubahan entalpi penetralan
dengan rumusan ΔH = Q/mol (J/mol).
Percobaan terakhir yaitu penentuan kalor reaksi Zn dengan CuSO4. Langkah
pertama yaitu CuSO4 diuur sebanyak 40 ml, kemudian dimasukkan ke dalam kalorimeter
dan dicatat suhunya selama 2 menit dengan selang waktu ½ menit. Bubuk Zn ditimbang
sebanyak 3 gram yang kemudian dicampurkan dengan larutan CuSO4 dalam kalorimeter.
Setelah pencampuran suhu dicatat selama 10 menit dengan selang waktu 1 menit sampai
mencapai titik konstan. Kemudian hasil pengamatan dinyatakan dalam grafik perubahan
suhu terhadap waktu. Rumusan yang digunakan dalam perhitungan adalah ΔHr = Q/mol.
Hasil Dan Pembahasan
Pada percobaan termokimia didapatkan data yang disajikan dalam bentuk tabel dan
grafik. Pada percobaan pertama yakni penentuan tetapan kalorimeter, didapatkan data yang
disajikan ke dalam bentuk Tabel 1 dan Grafik 1.
Tabel 1. Suhu campuran air panas dan air dingin
Waktu (menit)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Suhu (C) 38 36 34 32 32 32 32 32 32 32
Grafik 1. Perubahan suhu campuran air panas dan air dingin terhadap waktu
Yintercept (x=0) = - 0,5576x + 36,267 = 36,267
Volume air dingin = Volume air panas = 20 ml = 20 cm3
Kalor jenis air = 4,2 J/gK
Massa jenis air = 1 gr/cm3
Massa air dingin = Massa air hangat = ρ x v = 1 gr/cm3
x 20 cm3
= 20 g
Temperatur awal air dingin = 26 o
C
Temperatur awal air panas = 35 o
C
Temperatur campuran (t=0) = 36,267 o
C
Perhitungan :
a. Kalor yang diserap air dingin
Q1 = mair x cair x ΔT1
= 20g x 4,2 J/gK x (36,267 o
C - 26 o
C) = 862,428 Joule
b. Kalor yang dilepas air panas
Q1 = mair x cair x ΔT2
= 20g x 4,2 J/gK x (36,267 o
C - 35 o
C) = 106,428 Joule
c. Kalor yang diterima kalorimeter
Q3 = Q2 – Q1
= 862,428 - 106,428 = 756 Joule
d. Tetapan kalorimeter
y = -0,5576x + 36,267
R² = 0,6166
0
10
20
30
40
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Suhu(C)
waktu (menit)
Grafik suhu terhadap waktu
C = = = 73,63 J/K
Sesuai dengan hukum termodinamika, dimana kalor yang diserap sama dengan kalor
yang dilepaskan. Dalam perhitungan di atas, kalor yang diserap air dingin adalah 106,428
Joule dan kalor yang dilepas air panas adalah 862,428 Joule. Terdapat perbedaan antara
kalor yang dilepas dan diterima. Hal ini dikarenakan sebagaian kalo r yang dilepas air panas
diserap oleh kalorimeter. Maka, kalor yang diserap kalorimeter adalah 862,428 J - 106,428 J
= 756 Joule. Tetapan kalorimeter adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk
meningkatkan suhu kalorimeter sebesar 1 derajat. Sehingga tetapan kalorimeter adalah 756
Joule / 10,267 K = 73,63 J/K.
Pada percobaan selanjutnya yakni penentuan kalor penetralan HCl dengan NaOH,
larutan NH4OH dengan HCl dan larutan NaOH dengan CH3COOH. Untuk yang pertama
yaitu penentuan kalor penetralan HCl dan NaOH, dimana data disajikan ke dalam bentuk
Tabel 2 dan Grafik 2.
Tabel 2. Suhu campuran larutan HCl dan NaOH
Waktu
(menit)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Suhu (o
C) 42 46 49 52 55 58 60 63 65 67 67
Grafik 2. Perubahan suhu campuran larutan HCldan NaOH terhadap waktu
Yintercept (x=0) = 2,5818x + 41,236 = 41,236
k = 73,63 J/K
Clarutan = 3,96 J/gK
n NaCl = 0,04 mol
Volume HCl = Volume NaOH = 20 ml
y = 2,5818x + 41,236
R² = 0,98
0
20
40
60
80
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Suhu
Waktu (menit)
Grafik suhu terhadap waktu
Volume total = 40 ml
Massa larutan = 40 x 1,03 g/ml = 41,2 g
Tawal HCl = 29o
C
Tawal NaOH = 26 o
C
Tawal (HCl+NaOH) = 27,5 o
C
Takhir = 41,236 o
C
Perhitungan :
a. Kalor yang diserap larutan
Q4 = mlarutan x clarutan x ΔT
= 41,2g x 3,96 x (41,236 o
C - 27,5 o
C) = 2241 Joule
b. Kalor yang diserap kalorimeter
Q5 = k x ΔT = 73,63 J/K x (41,236 o
C - 27,5 o
C) = 1011,4 Joule
c. Kalor reaksi
Q6 = Q4 + Q5
= 2241 + 1011,4 = 3252,4 Joule
d. Kalor penetralan
ΔH = - = - = - 81,31 J/mol
Kedua yaitu penentuan kalor penetralan NH4OH dan HCl, dimana data disajikan ke
dalam bentuk Tabel 3 dan Grafik 3.
Tabel 3. Suhu campuran larutan NH4OH dan HCl
Waktu
(menit)
0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5
Suhu (o
C) 30 29 29 28 28 28 28 28 28 28 28
Grafik 3. Perubahan suhu campuran larutan NH4OH dan HCl terhadap waktu
Yintercept (x=0) = -0,1818x + 29,4 = 29,4
k = 73,63 J/K
Clarutan = 3,96 J/gK
n NH4Cl = 0,04 mol
Volume HCl = Volume NH4OH= 20 ml
Volume total = 40 ml
Massa larutan = 40 x 1,015 g/ml = 40,6 g
Tawal HCl = 26o
C
Tawal NH4OH = 29 o
C
Tawal (HCl+NH4OH) = 27,5 o
C
Takhir = 29,4 o
C
Perhitungan :
a. Kalor yang diserap larutan
Q4 = mlarutan x clarutan x ΔT
= 40,6 g x 3,96 x (29,4 o
C - 27,5 o
C) = 305,47 Joule
b. Kalor yang diserap kalorimeter
Q5 = k x ΔT = 73,63 J/K x (29,4 o
C - 27,5 o
C) = 139,9 Joule
c. Kalor reaksi
Q6 = Q4 + Q5
= 305,47 + 139,9 = 445,37 Joule
d. Kalor penetralan
ΔH = - = = -11134,25 J/mol
Ketiga yaitu penentuan kalor penetralan NaOH dan CH3COOH, dimana data
disajikan ke dalam bentuk Tabel 4 dan Grafik 4.
y = -0,1818x + 29,4
R² = 0,6198
26
27
28
29
30
31
0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5
Suhu(C)
Waktu (menit)
Grafik suhu terhadap waktu
Tabel 4. Suhu campuran larutan NaOH dan CH3COOH
Waktu
(menit)
0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5
Suhu (o
C) 39 38 37 37 37 36 36 35,5 35,5 35 35
Grafik 4. Perubahan suhu campuran larutan NaOH dan CH3COOH terhadap waktu
Yintercept (x=0) = -0,3392x + 38,538 = 38,538
k = 73,63 J/K
Clarutan = 4,02 J/gK
n CH3COONa = 0,04 mol
Volume NaOH = Volume CH3COOH= 20 ml
Volume total = 40 ml
Massa larutan = 40 x 1,098 g/ml = 43,92 g
Tawal NaOH = 26o
C
Tawal CH3COOH = 30 o
C
Tawal (NaOH+CH3COOH) = = 28 o
C
Takhir = 38,538 o
C
Perhitungan :
a. Kalor yang diserap larutan
Q4 = mlarutan x clarutan x ΔT
= 43,92g x 4,02 x (38,538 o
C - 28 o
C) = 466,85 Joule
b. Kalor yang diserap kalorimeter
Q5 = k x ΔT = 73,63 J/K x (38,538 o
C - 28 o
C) = 775,9 Joule
c. Kalor reaksi
y = -0,3392x + 38,538
R² = 0,9055
32
34
36
38
40
0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5 6
Suhu(C)
Waktu (menit)
Grafik suhu terhadap waktu
Q6 = Q4 + Q5
= 466,85 + 775,9 = 1222,75 Joule
d. Kalor penetralan
ΔH = = = -30568,75 J/mol
Pada percobaan pertama, kedua, dan ketiga terjadi pencampuran asam dan basa,
sehingga terbentuk garam. Reaksi tersebut disebut reaksi netralisasi, sehinga entalpinya
disebut ΔH neutralization / ΔHn. Sesuai dengan hasil percobaan, terjadi kenaikan suhu,
yang berarti bahwa ketiga reaksi tersebut termasuk reaksi eksoterm (kenaikan suhu
diakibatkan karena reaksi melepas energi), maka ΔH bernilai negatif. ΔHn adalah jumlah
kalor reaksi dibagi dengan mol garam yang terbentuk. Sedangkan kalor reaksinya adalah
total kalor yang terlibat dalam reaksi, yaitu jumlah kalor larutan ditambah jumlah kalor
yang diserap kalorimeter.
Percobaan yang terakhir adalah penentuan kalor reaksi Zn dan larutan CuSO4. Hasil
percobaan disajikan ke dalam bentuk tabel 5 dan grafik 5.
Tabel 5. Suhu campuran Zn dan larutan CuSO4
Waktu
(menit)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Suhu (o
C) 34 34 34 32 32 32 32 32 32 32
Grafik 4. Perubahan suhu campuran Zn dan larutan CuSO4 terhadap waktu
Yintercept (x=0) = -0,2545x + 34 = 34
Tawal CuSO4 = 28o
C
Perhitungan :
a. Kalor yang diserap larutan
y = -0,2545x + 34
R² = 0,6364
0
10
20
30
40
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Suhu(C)
Waktu (menit)
Grafik suhu terhadap waktu
Q1 = mZnSO4 x cZnSO4 x ΔT
= 45,6g x 3,52 x (34 o
C - 28 o
C) = 963,07 Joule
b. Kalor yang diserap kalorimeter
Q2 = k x ΔT = 73,63 J/K x 6 o
C = 441,78 Joule
c. Kalor reaksi
Q3 = Q1 + Q2
= 963,07 + 441,78 = 1404,85 Joule
d. Entalpi reaksi
ΔH = = = -35121,25 J/mol
Suhu mula-mula CuSO4 adalah 28ºC. Kemudian setelah padatan Zn dicampurkan
ke dalam CuSO suhu meningkat. Maka dapat dikatakan bahwa reaksi merupakan reaksi
eksoterm yaitu reaksi yang melepas energi. Energi yang dilepas itulah yang menyebabkan
kenaikan suhu.
Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik garis kesimpulan bahwa setiap
larutan yang dicampur akan terjadi perubahan suhu, baik mengalami kenaikan maupun
penurunan. Karena terjadi proses menyerap dan melepas kalor dari suatu sistem pada
larutan. Selain itu, pada percobaan kali ini didapatkan hasil tetapan kalorimeter sebesar
73,76 J/K, ΔH penentuan kalor CuSO4 sebesar 35121,25 J/mol, ΔH penentuan kalor
penetralan HCl+NaOH sebesar 81,31 J/mol, ΔH penentuan kalor penetralan HCl+NH4OH
sebesar 11134,25 J/mol dan ΔH penentuan kalor penetralan NaOH+CH3COOH sebesar
30568,75 J/mol.
Daftar Pustaka
Achmad, Hiskia, Tupamahu. 2001. Stoikiometri Energetika Kimia. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Brady, James E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jilid kesatu. Jakarta: Binarupa Aksara.
Chang, Raymon. 2005. Kimia Dasar Konsep Inti Jilid I. Erlangga : Jakarta
Sutrisno, E. T. dan Nurminabari, I. S. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas
Pasundan, Bandung.
Tim Dosen Kimia Dasar. 2014. Buku Petunjuk Eksperimen Kimia. Universitas Negri Semarang.

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaasterias
 
laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimiawd_amaliah
 
Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksinurul limsun
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionDokter Tekno
 
Bab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiBab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiAndreas Cahyadi
 
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifankalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifanLinda Rosita
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiajayamartha
 
Perubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhana
Perubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhanaPerubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhana
Perubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhanaSabrianah Badaruddin
 
TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)Farikha Uly
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonwd_amaliah
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanwd_amaliah
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsialqlp
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Rezki Amaliah
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis
Laporan Praktikum Kimia HidrolisisLaporan Praktikum Kimia Hidrolisis
Laporan Praktikum Kimia Hidrolisisvina irodatul afiyah
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gasRfebiola
 

What's hot (20)

Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimia
 
Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksi
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Bab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiBab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasi
 
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifankalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
Perubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhana
Perubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhanaPerubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhana
Perubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhana
 
Kelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhuKelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhu
 
TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)
 
Massa jenis zat cair
Massa jenis zat cairMassa jenis zat cair
Massa jenis zat cair
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbon
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFERPRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsial
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis
Laporan Praktikum Kimia HidrolisisLaporan Praktikum Kimia Hidrolisis
Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
 

Viewers also liked

Makalah tentang Termokimia
Makalah tentang TermokimiaMakalah tentang Termokimia
Makalah tentang TermokimiaDede Adi Nugraha
 
Jurnal percobaan ii kalorimeter
Jurnal percobaan ii kalorimeterJurnal percobaan ii kalorimeter
Jurnal percobaan ii kalorimeterDwi Karyani
 
Jurnal stoikiometri (translete)
Jurnal stoikiometri (translete)Jurnal stoikiometri (translete)
Jurnal stoikiometri (translete)Pujiati Puu
 
Jurnal percobaan iv hukum hess
Jurnal percobaan iv hukum hessJurnal percobaan iv hukum hess
Jurnal percobaan iv hukum hessDwi Karyani
 
Makalah termokimia
Makalah termokimiaMakalah termokimia
Makalah termokimiaSera_Fina
 
Termokimia, sistem dan lingkungan
Termokimia, sistem dan lingkungan Termokimia, sistem dan lingkungan
Termokimia, sistem dan lingkungan Tita Nur Amalah
 
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenisLaporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jeniskhoirilliana12
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)Novi Fachrunnisa
 
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 2 Penentuan Panas Spesifik Bahan
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 2 Penentuan Panas Spesifik BahanITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 2 Penentuan Panas Spesifik Bahan
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 2 Penentuan Panas Spesifik BahanFransiska Puteri
 
Makalah Stoikiometri
Makalah StoikiometriMakalah Stoikiometri
Makalah Stoikiometriatuulll
 

Viewers also liked (18)

Makalah tentang Termokimia
Makalah tentang TermokimiaMakalah tentang Termokimia
Makalah tentang Termokimia
 
Jurnal kimia
Jurnal kimiaJurnal kimia
Jurnal kimia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Jurnal percobaan ii kalorimeter
Jurnal percobaan ii kalorimeterJurnal percobaan ii kalorimeter
Jurnal percobaan ii kalorimeter
 
Jurnal stoikiometri (translete)
Jurnal stoikiometri (translete)Jurnal stoikiometri (translete)
Jurnal stoikiometri (translete)
 
Laporan termokimia
Laporan termokimia Laporan termokimia
Laporan termokimia
 
Kimia lingkungan
Kimia lingkunganKimia lingkungan
Kimia lingkungan
 
Jurnal percobaan iv hukum hess
Jurnal percobaan iv hukum hessJurnal percobaan iv hukum hess
Jurnal percobaan iv hukum hess
 
Makalah termokimia
Makalah termokimiaMakalah termokimia
Makalah termokimia
 
Termokimia, sistem dan lingkungan
Termokimia, sistem dan lingkungan Termokimia, sistem dan lingkungan
Termokimia, sistem dan lingkungan
 
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenisLaporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
 
MATA KULIAH KIMIA LINGKUNGAN
MATA KULIAH KIMIA LINGKUNGANMATA KULIAH KIMIA LINGKUNGAN
MATA KULIAH KIMIA LINGKUNGAN
 
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 2 Penentuan Panas Spesifik Bahan
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 2 Penentuan Panas Spesifik BahanITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 2 Penentuan Panas Spesifik Bahan
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 2 Penentuan Panas Spesifik Bahan
 
Kesetimbangan fase
Kesetimbangan faseKesetimbangan fase
Kesetimbangan fase
 
Susunan acara seminar nasional
Susunan acara seminar nasionalSusunan acara seminar nasional
Susunan acara seminar nasional
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Makalah Stoikiometri
Makalah StoikiometriMakalah Stoikiometri
Makalah Stoikiometri
 

Similar to TERMOKIMIA

Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi ReaksiLaporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi ReaksiNadiya Rahmawati
 
Laporan Kimia - thermokimia
Laporan Kimia - thermokimiaLaporan Kimia - thermokimia
Laporan Kimia - thermokimiaDayana Florencia
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprakpraditya_21
 
Menentukan perubahan entalpi
Menentukan perubahan entalpi Menentukan perubahan entalpi
Menentukan perubahan entalpi nurul hasanah
 
Penentuan energi aktivasi reaksi ionik
Penentuan energi aktivasi reaksi ionikPenentuan energi aktivasi reaksi ionik
Penentuan energi aktivasi reaksi ionikqlp
 
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdfPETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdfBPSiscaAmanitaF
 

Similar to TERMOKIMIA (20)

Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi ReaksiLaporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
 
thermokimia
thermokimiathermokimia
thermokimia
 
Laporan Kimia - thermokimia
Laporan Kimia - thermokimiaLaporan Kimia - thermokimia
Laporan Kimia - thermokimia
 
Laporan Praktikum Kimia
Laporan Praktikum KimiaLaporan Praktikum Kimia
Laporan Praktikum Kimia
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Menentukan perubahan entalpi
Menentukan perubahan entalpi Menentukan perubahan entalpi
Menentukan perubahan entalpi
 
Penentuan energi aktivasi reaksi ionik
Penentuan energi aktivasi reaksi ionikPenentuan energi aktivasi reaksi ionik
Penentuan energi aktivasi reaksi ionik
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
TERMOKIMIA
TERMOKIMIATERMOKIMIA
TERMOKIMIA
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Ka
KaKa
Ka
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdfPETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
 
M3 (termokimia)
M3 (termokimia)M3 (termokimia)
M3 (termokimia)
 
M3(termokimia)
M3(termokimia)M3(termokimia)
M3(termokimia)
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Thermokimia
ThermokimiaThermokimia
Thermokimia
 

More from nurul limsun

Fisika - calorimeter
Fisika - calorimeter Fisika - calorimeter
Fisika - calorimeter nurul limsun
 
PKn SMA - Bab Sikap positif terhadap konstitusi negara
PKn SMA - Bab Sikap positif terhadap konstitusi negaraPKn SMA - Bab Sikap positif terhadap konstitusi negara
PKn SMA - Bab Sikap positif terhadap konstitusi negaranurul limsun
 
Fisika SMA - Bab Gas Ideal
Fisika SMA - Bab Gas IdealFisika SMA - Bab Gas Ideal
Fisika SMA - Bab Gas Idealnurul limsun
 
Pkn SMA - Bab Sistem Pemerintahan
Pkn SMA - Bab Sistem PemerintahanPkn SMA - Bab Sistem Pemerintahan
Pkn SMA - Bab Sistem Pemerintahannurul limsun
 
Pendidikan Pancasila - Aktualisasi pancasila sebagai paradigma kehidupan panc...
Pendidikan Pancasila - Aktualisasi pancasila sebagai paradigma kehidupan panc...Pendidikan Pancasila - Aktualisasi pancasila sebagai paradigma kehidupan panc...
Pendidikan Pancasila - Aktualisasi pancasila sebagai paradigma kehidupan panc...nurul limsun
 
Jurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksJurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksnurul limsun
 
Matematika SMA - Bab Limit
Matematika SMA - Bab LimitMatematika SMA - Bab Limit
Matematika SMA - Bab Limitnurul limsun
 
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)nurul limsun
 
Naskah Drama Bahasa Indonesia "Misteri The Last Forest"
Naskah Drama Bahasa Indonesia "Misteri The Last Forest"Naskah Drama Bahasa Indonesia "Misteri The Last Forest"
Naskah Drama Bahasa Indonesia "Misteri The Last Forest"nurul limsun
 
Naskah Drama Basa Jawa "Rawe-rawe rantas,malang-malang putung"
Naskah Drama Basa Jawa "Rawe-rawe rantas,malang-malang putung"Naskah Drama Basa Jawa "Rawe-rawe rantas,malang-malang putung"
Naskah Drama Basa Jawa "Rawe-rawe rantas,malang-malang putung"nurul limsun
 
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosialSosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosialnurul limsun
 
PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik
PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistikPKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik
PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistiknurul limsun
 
English SMA - Procedure Text (How to make origami crane)
English SMA - Procedure Text (How to make origami crane)English SMA - Procedure Text (How to make origami crane)
English SMA - Procedure Text (How to make origami crane)nurul limsun
 
Elektro SMA - Bab Resistor tetap
Elektro SMA - Bab Resistor tetapElektro SMA - Bab Resistor tetap
Elektro SMA - Bab Resistor tetapnurul limsun
 
Elektro SMA - Bab Kondensator Variabel
Elektro SMA - Bab Kondensator VariabelElektro SMA - Bab Kondensator Variabel
Elektro SMA - Bab Kondensator Variabelnurul limsun
 
Elektro SMA - Bab Kondensator Tetap
Elektro SMA - Bab Kondensator TetapElektro SMA - Bab Kondensator Tetap
Elektro SMA - Bab Kondensator Tetapnurul limsun
 
Kimia SMA - Bab Alkali (golongan IA)
Kimia SMA - Bab Alkali (golongan IA)Kimia SMA - Bab Alkali (golongan IA)
Kimia SMA - Bab Alkali (golongan IA)nurul limsun
 
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusiaBiologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusianurul limsun
 
Biologi SMA - Bab bioteknologi
Biologi SMA - Bab bioteknologiBiologi SMA - Bab bioteknologi
Biologi SMA - Bab bioteknologinurul limsun
 
B.jawi unggah ungguh basa
B.jawi unggah ungguh basaB.jawi unggah ungguh basa
B.jawi unggah ungguh basanurul limsun
 

More from nurul limsun (20)

Fisika - calorimeter
Fisika - calorimeter Fisika - calorimeter
Fisika - calorimeter
 
PKn SMA - Bab Sikap positif terhadap konstitusi negara
PKn SMA - Bab Sikap positif terhadap konstitusi negaraPKn SMA - Bab Sikap positif terhadap konstitusi negara
PKn SMA - Bab Sikap positif terhadap konstitusi negara
 
Fisika SMA - Bab Gas Ideal
Fisika SMA - Bab Gas IdealFisika SMA - Bab Gas Ideal
Fisika SMA - Bab Gas Ideal
 
Pkn SMA - Bab Sistem Pemerintahan
Pkn SMA - Bab Sistem PemerintahanPkn SMA - Bab Sistem Pemerintahan
Pkn SMA - Bab Sistem Pemerintahan
 
Pendidikan Pancasila - Aktualisasi pancasila sebagai paradigma kehidupan panc...
Pendidikan Pancasila - Aktualisasi pancasila sebagai paradigma kehidupan panc...Pendidikan Pancasila - Aktualisasi pancasila sebagai paradigma kehidupan panc...
Pendidikan Pancasila - Aktualisasi pancasila sebagai paradigma kehidupan panc...
 
Jurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksJurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoks
 
Matematika SMA - Bab Limit
Matematika SMA - Bab LimitMatematika SMA - Bab Limit
Matematika SMA - Bab Limit
 
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
 
Naskah Drama Bahasa Indonesia "Misteri The Last Forest"
Naskah Drama Bahasa Indonesia "Misteri The Last Forest"Naskah Drama Bahasa Indonesia "Misteri The Last Forest"
Naskah Drama Bahasa Indonesia "Misteri The Last Forest"
 
Naskah Drama Basa Jawa "Rawe-rawe rantas,malang-malang putung"
Naskah Drama Basa Jawa "Rawe-rawe rantas,malang-malang putung"Naskah Drama Basa Jawa "Rawe-rawe rantas,malang-malang putung"
Naskah Drama Basa Jawa "Rawe-rawe rantas,malang-malang putung"
 
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosialSosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
 
PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik
PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistikPKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik
PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik
 
English SMA - Procedure Text (How to make origami crane)
English SMA - Procedure Text (How to make origami crane)English SMA - Procedure Text (How to make origami crane)
English SMA - Procedure Text (How to make origami crane)
 
Elektro SMA - Bab Resistor tetap
Elektro SMA - Bab Resistor tetapElektro SMA - Bab Resistor tetap
Elektro SMA - Bab Resistor tetap
 
Elektro SMA - Bab Kondensator Variabel
Elektro SMA - Bab Kondensator VariabelElektro SMA - Bab Kondensator Variabel
Elektro SMA - Bab Kondensator Variabel
 
Elektro SMA - Bab Kondensator Tetap
Elektro SMA - Bab Kondensator TetapElektro SMA - Bab Kondensator Tetap
Elektro SMA - Bab Kondensator Tetap
 
Kimia SMA - Bab Alkali (golongan IA)
Kimia SMA - Bab Alkali (golongan IA)Kimia SMA - Bab Alkali (golongan IA)
Kimia SMA - Bab Alkali (golongan IA)
 
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusiaBiologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
 
Biologi SMA - Bab bioteknologi
Biologi SMA - Bab bioteknologiBiologi SMA - Bab bioteknologi
Biologi SMA - Bab bioteknologi
 
B.jawi unggah ungguh basa
B.jawi unggah ungguh basaB.jawi unggah ungguh basa
B.jawi unggah ungguh basa
 

Recently uploaded

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 

Recently uploaded (20)

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 

TERMOKIMIA

  • 1. TERMOKIMIA DALAM PERUBAHAN KALOR REAKSI KIMIA Nurul Lailatis Sa’adah*, Ekadina Dzawil Ulya, Maulana Ikhwanudin Lab. Kimia Fisika Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang Gedung D8 Lt 1 Sekaran Gunungpati Semarang, Indonesia nurullimsun06@gmail.com, 08561523106 Abstrak Termokimia merupakan cabang dari ilmu kimia yang merupakan bagian dari termodinamika yang mempelajari perubahan kalor dalam suatu reaksi kimia dengan mengamatai perubahan panas. Tujuan dari kegiatan praktikum ini adalah untuk mempelajari perubahan kalor dengan percobaan sederhana, menentukan tetapan kalorimeter, serta menentukan perubahan entalpi reaksi. Percobaan dilakukan dengan menggunaakn alat peraga sederhana, yaitu kalorimeter dan termometer. Penentuan tetapan kalorimeter diperoleh dari persamaan kalor yang berbanding lurus dengan massa larutan, kalor jenis air dan kenaikan suhu. Sedangkan untuk penentuan perubahan entalpi, diperoleh dari selisih jumlah entalpi hasil reaksi dan jumlah entalpi pereaksi. Bila harga perubahan entalpi positif, maka reaksinya adalah reaksi endoterm, sebaliknya jika harga perubahan entalpi adalah negatif maka reaksinya adalah eksoterm. Hal ini berdasarkan Hukum Black yaitu kalor yang diserap akan sama dengan kalor yang diterima, Hukum Hess yaitu kalor yang diserap atau dilepas tidak bergantung pada jalannya reaksi, melainkan bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir, serta Hukum Lavoisier yaitu setiap reaksi kimia, massa zat yang bereaksi sama dengan massa produk reaksi. Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan hasil tetapan kalorimeter sebesar 73,76 Joule per Kelvin. Setiap larutan yang dicampurkan akan mengalami perubahan suhu. Kata Kunci : “Kalor”; “Termokimia”; “Tetapan kalorimeter” Abstract Thermochemical is a branch of chemistry that is part of the thermodynamic study of heat change in a chemical reaction with mengamatai heat changes. The purpose of this practicum is to study the changes in the heat with a simple experiment, determine the constant of the calorimeter, and determine the enthalpy change of the reaction. Experiments conducted with menggunaakn simple props, namely calorimeter and thermometer. Determination of the calorimeter constant obtained from the equation of heat that is directly proportional to the mass of the solution, the specific heat of water and the temperature rises. As for the determination of the enthalpy change, derived from the difference between the amount of enthalpy of reaction yield and total enthalpy of the reactants. If the price of the enthalpy change is positive, then the reaction is endothermic reaction, otherwise if prices change in enthalpy is negative, the reaction is exothermic. It is based on the Law of Black which heat is absorbed will be equal to the heat received, Hess's Law which heat is absorbed or released does not depend on the course of the reaction, but rather depends on the initial state and the final state, and Lavoisier law that every chemical reaction, the mass of the substance react the same as the reaction product mass. Based on observations obtained results calorimeter constant of 73.76 Joules per Kelvin. Each solution was mixed will experience changes in temperature. Keywords: "Calorimeter constant"; "Heat"; "Thermochemistry"
  • 2. Pendahuluan Termodinamika dapat diartikan sebagai cabang dari ilmu kimia yang menangani hubungan kalor, kerja dan bentuk lain energi dengan kesetimbangan dalam reaksi kimia dan dalam perubahan keadaan. Termodinamika sangat berkaitan dengan termokimia, yakni yang mempelajari tentang pengukuran dan penafsiran perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia, perubahan keadaan dan pembentukan larutan. (Sutrisno,2013) Hukum termodinamika I menyatakan bahwa energi tidak dapat dimusnahkan maupun diciptakan tetapi dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk yang lainnya. Sesuai dengan hukum termodinamika tersebut, reaksi kimia dari perubahan energi yang terjadi pada sebuah sistem sama dengan jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan sistem. Reaksi kimia meliputi pelepasan dan penggabungan ikatan kimia. Saat terjadi pembentukan ikatan, sebagian energi kimia berubah menjadi energi kinetik. Energi kinetik ini yang akan menyebabkan temperatur meningkat. Jika reaksi terjadi pada sistem yang tidak terisolasi, maka panas akan dilepaskan ke lingkungan. Reaksi penglepasan panas ke lingkungan disebut reaksi eksoterm. Sebaliknya, jika reaksi terjadi pada sistem yang terisolasi maka temperatur akan menurun dimana panas diserap ke dalam sistem. Reaksi ini disebut dengan reaksi endoterm. (Tupamahu,2001) Jumlah panas yang yang dilepas atau yang diserap dalam sebuah reaksi kimia disebut panas reaksi. Panas reaksi tersebut dapat diukur dengan menggunakan perubahan temperatur, yang dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut dengan kalorimeter. Kalorimeter biasa digunakan apabila pada saat reaksi volume atau tekanan dalam keadaan konstan. (Raymon,2005) Prinsip percobaan ini didasarkan pada 3 hukum, yakni berdasarkan Hukum Hess : “Kalor yang dibebaskan atau diserap tidak bergantung pada jalannya reaksi, tetapi hanyahanya bergantung pada keadaan awal dan akhir”, Hukum Black: “Kalor yang diserap akan sama dengan kalor yang dilepas” dan Hukum Lavoiser “Setiap reaksi kimia, massa zat yang bereaksi sama dengan massa prosuk reaksi”. (James,1999) Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari perubahan kalor dengan percobaan sederhana, menentukan tetapan kalorimeter dan menentukan perubahan entalpi reaksi. Sedangkan masalah yang berusaha dipecahkan dalam kegiatan ini ada 3 yaitu: (1) bagaimana perubahan kalor yang terjadi, (2) bagaimana hubungan suhu terhadap perubahan waktu serta (3) bagaimana cara menentukan tetapan kalorimeter dan perubahan entalpi.
  • 3. Metode Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah larutan HCl 2M for syn dari Merck, larutan NaOH 2M for syn dari Merck, larutan CuSO4 1M dari Merck, larutan NH4OH 2M for syn dari Merck, sebuk Zn, etanol, air dingin dan air panas. Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah Kalorimeter, gelas kimia 50 ml dari Pirex, gelas kimia 100 ml dari Pirex dan termometer. Pada percobaan pertama yaitu penentuan tetapan kalorimeter. Mula-mula sebanyak 20 ml air dimasukkan ke dalam kalorimeter, kemudian ditambahkan 20 ml air panas. Setelah keduanya diaduk dan terjadi pencampuran, suhu dicatat selama 10 menit dengan selang waktu 1 menitsampai mencapai titik konstan. Data yang diperoleh kemudian dibuat kurva pengamatan terhadap selang waktu untuk menentukan penurunan suhu air panas dan kenaikan suhu air dingin. Perhitungan menggunakan hukum Hess, yaitu Qlepas = Qterima, dengan rumus Q = m.c.ΔT atau Q = C.ΔT. Percobaan selanjutnya yakni penentuan kalor penetralan dari larutan HCl dengan NaOH, larutan NH4OH dengan HCl dan larutan NaOH dengan CH3COOH. Mula-mula ketiga pasangan larutan tersebut yang akan dicampurkan, diukur terlebih dahulu sebanyak masing-masing 20 ml. Kemudian ketika sudah dicampurkan, dicatat suhu campurannya selama 5 menit dengan selang ½ menit sampai mencapai titik konstan. Data yang diperoleh kemudian dibuat grafik suhu terhadap selang waktu untuk memperoleh perubahan suhu akibat reaksi ini. Perhitungan dilakukan untuk menentukan perubahan entalpi penetralan dengan rumusan ΔH = Q/mol (J/mol). Percobaan terakhir yaitu penentuan kalor reaksi Zn dengan CuSO4. Langkah pertama yaitu CuSO4 diuur sebanyak 40 ml, kemudian dimasukkan ke dalam kalorimeter dan dicatat suhunya selama 2 menit dengan selang waktu ½ menit. Bubuk Zn ditimbang sebanyak 3 gram yang kemudian dicampurkan dengan larutan CuSO4 dalam kalorimeter. Setelah pencampuran suhu dicatat selama 10 menit dengan selang waktu 1 menit sampai mencapai titik konstan. Kemudian hasil pengamatan dinyatakan dalam grafik perubahan suhu terhadap waktu. Rumusan yang digunakan dalam perhitungan adalah ΔHr = Q/mol. Hasil Dan Pembahasan Pada percobaan termokimia didapatkan data yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Pada percobaan pertama yakni penentuan tetapan kalorimeter, didapatkan data yang disajikan ke dalam bentuk Tabel 1 dan Grafik 1.
  • 4. Tabel 1. Suhu campuran air panas dan air dingin Waktu (menit) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Suhu (C) 38 36 34 32 32 32 32 32 32 32 Grafik 1. Perubahan suhu campuran air panas dan air dingin terhadap waktu Yintercept (x=0) = - 0,5576x + 36,267 = 36,267 Volume air dingin = Volume air panas = 20 ml = 20 cm3 Kalor jenis air = 4,2 J/gK Massa jenis air = 1 gr/cm3 Massa air dingin = Massa air hangat = ρ x v = 1 gr/cm3 x 20 cm3 = 20 g Temperatur awal air dingin = 26 o C Temperatur awal air panas = 35 o C Temperatur campuran (t=0) = 36,267 o C Perhitungan : a. Kalor yang diserap air dingin Q1 = mair x cair x ΔT1 = 20g x 4,2 J/gK x (36,267 o C - 26 o C) = 862,428 Joule b. Kalor yang dilepas air panas Q1 = mair x cair x ΔT2 = 20g x 4,2 J/gK x (36,267 o C - 35 o C) = 106,428 Joule c. Kalor yang diterima kalorimeter Q3 = Q2 – Q1 = 862,428 - 106,428 = 756 Joule d. Tetapan kalorimeter y = -0,5576x + 36,267 R² = 0,6166 0 10 20 30 40 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Suhu(C) waktu (menit) Grafik suhu terhadap waktu
  • 5. C = = = 73,63 J/K Sesuai dengan hukum termodinamika, dimana kalor yang diserap sama dengan kalor yang dilepaskan. Dalam perhitungan di atas, kalor yang diserap air dingin adalah 106,428 Joule dan kalor yang dilepas air panas adalah 862,428 Joule. Terdapat perbedaan antara kalor yang dilepas dan diterima. Hal ini dikarenakan sebagaian kalo r yang dilepas air panas diserap oleh kalorimeter. Maka, kalor yang diserap kalorimeter adalah 862,428 J - 106,428 J = 756 Joule. Tetapan kalorimeter adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk meningkatkan suhu kalorimeter sebesar 1 derajat. Sehingga tetapan kalorimeter adalah 756 Joule / 10,267 K = 73,63 J/K. Pada percobaan selanjutnya yakni penentuan kalor penetralan HCl dengan NaOH, larutan NH4OH dengan HCl dan larutan NaOH dengan CH3COOH. Untuk yang pertama yaitu penentuan kalor penetralan HCl dan NaOH, dimana data disajikan ke dalam bentuk Tabel 2 dan Grafik 2. Tabel 2. Suhu campuran larutan HCl dan NaOH Waktu (menit) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Suhu (o C) 42 46 49 52 55 58 60 63 65 67 67 Grafik 2. Perubahan suhu campuran larutan HCldan NaOH terhadap waktu Yintercept (x=0) = 2,5818x + 41,236 = 41,236 k = 73,63 J/K Clarutan = 3,96 J/gK n NaCl = 0,04 mol Volume HCl = Volume NaOH = 20 ml y = 2,5818x + 41,236 R² = 0,98 0 20 40 60 80 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Suhu Waktu (menit) Grafik suhu terhadap waktu
  • 6. Volume total = 40 ml Massa larutan = 40 x 1,03 g/ml = 41,2 g Tawal HCl = 29o C Tawal NaOH = 26 o C Tawal (HCl+NaOH) = 27,5 o C Takhir = 41,236 o C Perhitungan : a. Kalor yang diserap larutan Q4 = mlarutan x clarutan x ΔT = 41,2g x 3,96 x (41,236 o C - 27,5 o C) = 2241 Joule b. Kalor yang diserap kalorimeter Q5 = k x ΔT = 73,63 J/K x (41,236 o C - 27,5 o C) = 1011,4 Joule c. Kalor reaksi Q6 = Q4 + Q5 = 2241 + 1011,4 = 3252,4 Joule d. Kalor penetralan ΔH = - = - = - 81,31 J/mol Kedua yaitu penentuan kalor penetralan NH4OH dan HCl, dimana data disajikan ke dalam bentuk Tabel 3 dan Grafik 3. Tabel 3. Suhu campuran larutan NH4OH dan HCl Waktu (menit) 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5 Suhu (o C) 30 29 29 28 28 28 28 28 28 28 28 Grafik 3. Perubahan suhu campuran larutan NH4OH dan HCl terhadap waktu
  • 7. Yintercept (x=0) = -0,1818x + 29,4 = 29,4 k = 73,63 J/K Clarutan = 3,96 J/gK n NH4Cl = 0,04 mol Volume HCl = Volume NH4OH= 20 ml Volume total = 40 ml Massa larutan = 40 x 1,015 g/ml = 40,6 g Tawal HCl = 26o C Tawal NH4OH = 29 o C Tawal (HCl+NH4OH) = 27,5 o C Takhir = 29,4 o C Perhitungan : a. Kalor yang diserap larutan Q4 = mlarutan x clarutan x ΔT = 40,6 g x 3,96 x (29,4 o C - 27,5 o C) = 305,47 Joule b. Kalor yang diserap kalorimeter Q5 = k x ΔT = 73,63 J/K x (29,4 o C - 27,5 o C) = 139,9 Joule c. Kalor reaksi Q6 = Q4 + Q5 = 305,47 + 139,9 = 445,37 Joule d. Kalor penetralan ΔH = - = = -11134,25 J/mol Ketiga yaitu penentuan kalor penetralan NaOH dan CH3COOH, dimana data disajikan ke dalam bentuk Tabel 4 dan Grafik 4. y = -0,1818x + 29,4 R² = 0,6198 26 27 28 29 30 31 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 Suhu(C) Waktu (menit) Grafik suhu terhadap waktu
  • 8. Tabel 4. Suhu campuran larutan NaOH dan CH3COOH Waktu (menit) 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5 Suhu (o C) 39 38 37 37 37 36 36 35,5 35,5 35 35 Grafik 4. Perubahan suhu campuran larutan NaOH dan CH3COOH terhadap waktu Yintercept (x=0) = -0,3392x + 38,538 = 38,538 k = 73,63 J/K Clarutan = 4,02 J/gK n CH3COONa = 0,04 mol Volume NaOH = Volume CH3COOH= 20 ml Volume total = 40 ml Massa larutan = 40 x 1,098 g/ml = 43,92 g Tawal NaOH = 26o C Tawal CH3COOH = 30 o C Tawal (NaOH+CH3COOH) = = 28 o C Takhir = 38,538 o C Perhitungan : a. Kalor yang diserap larutan Q4 = mlarutan x clarutan x ΔT = 43,92g x 4,02 x (38,538 o C - 28 o C) = 466,85 Joule b. Kalor yang diserap kalorimeter Q5 = k x ΔT = 73,63 J/K x (38,538 o C - 28 o C) = 775,9 Joule c. Kalor reaksi y = -0,3392x + 38,538 R² = 0,9055 32 34 36 38 40 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5 6 Suhu(C) Waktu (menit) Grafik suhu terhadap waktu
  • 9. Q6 = Q4 + Q5 = 466,85 + 775,9 = 1222,75 Joule d. Kalor penetralan ΔH = = = -30568,75 J/mol Pada percobaan pertama, kedua, dan ketiga terjadi pencampuran asam dan basa, sehingga terbentuk garam. Reaksi tersebut disebut reaksi netralisasi, sehinga entalpinya disebut ΔH neutralization / ΔHn. Sesuai dengan hasil percobaan, terjadi kenaikan suhu, yang berarti bahwa ketiga reaksi tersebut termasuk reaksi eksoterm (kenaikan suhu diakibatkan karena reaksi melepas energi), maka ΔH bernilai negatif. ΔHn adalah jumlah kalor reaksi dibagi dengan mol garam yang terbentuk. Sedangkan kalor reaksinya adalah total kalor yang terlibat dalam reaksi, yaitu jumlah kalor larutan ditambah jumlah kalor yang diserap kalorimeter. Percobaan yang terakhir adalah penentuan kalor reaksi Zn dan larutan CuSO4. Hasil percobaan disajikan ke dalam bentuk tabel 5 dan grafik 5. Tabel 5. Suhu campuran Zn dan larutan CuSO4 Waktu (menit) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Suhu (o C) 34 34 34 32 32 32 32 32 32 32 Grafik 4. Perubahan suhu campuran Zn dan larutan CuSO4 terhadap waktu Yintercept (x=0) = -0,2545x + 34 = 34 Tawal CuSO4 = 28o C Perhitungan : a. Kalor yang diserap larutan y = -0,2545x + 34 R² = 0,6364 0 10 20 30 40 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Suhu(C) Waktu (menit) Grafik suhu terhadap waktu
  • 10. Q1 = mZnSO4 x cZnSO4 x ΔT = 45,6g x 3,52 x (34 o C - 28 o C) = 963,07 Joule b. Kalor yang diserap kalorimeter Q2 = k x ΔT = 73,63 J/K x 6 o C = 441,78 Joule c. Kalor reaksi Q3 = Q1 + Q2 = 963,07 + 441,78 = 1404,85 Joule d. Entalpi reaksi ΔH = = = -35121,25 J/mol Suhu mula-mula CuSO4 adalah 28ºC. Kemudian setelah padatan Zn dicampurkan ke dalam CuSO suhu meningkat. Maka dapat dikatakan bahwa reaksi merupakan reaksi eksoterm yaitu reaksi yang melepas energi. Energi yang dilepas itulah yang menyebabkan kenaikan suhu. Kesimpulan Dari percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik garis kesimpulan bahwa setiap larutan yang dicampur akan terjadi perubahan suhu, baik mengalami kenaikan maupun penurunan. Karena terjadi proses menyerap dan melepas kalor dari suatu sistem pada larutan. Selain itu, pada percobaan kali ini didapatkan hasil tetapan kalorimeter sebesar 73,76 J/K, ΔH penentuan kalor CuSO4 sebesar 35121,25 J/mol, ΔH penentuan kalor penetralan HCl+NaOH sebesar 81,31 J/mol, ΔH penentuan kalor penetralan HCl+NH4OH sebesar 11134,25 J/mol dan ΔH penentuan kalor penetralan NaOH+CH3COOH sebesar 30568,75 J/mol. Daftar Pustaka Achmad, Hiskia, Tupamahu. 2001. Stoikiometri Energetika Kimia. Bandung: PT Citra Aditya Bakti. Brady, James E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jilid kesatu. Jakarta: Binarupa Aksara. Chang, Raymon. 2005. Kimia Dasar Konsep Inti Jilid I. Erlangga : Jakarta Sutrisno, E. T. dan Nurminabari, I. S. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan, Bandung. Tim Dosen Kimia Dasar. 2014. Buku Petunjuk Eksperimen Kimia. Universitas Negri Semarang.