SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
BIOETHANOL
Oleh :
Yandi Wibowo (F030709)
Rija Fathul Bari (F0307111)
SEJARAH BIOETHANOL
• (Bio)Etanol telah digunakan manusia sejak zaman prasejarah
sebagai bahan pemabuk dalam minuman beralkohol.
• Campuran dari (Bio)etanol yang mendekati kemurnian untuk
pertama kali ditemukan oleh Kimiawan Muslim yang
mengembangkan proses distilasi pada masa Kalifah Abbasid.
• Antoine Lavoisier menggambarkan bahwa (Bio)etanol adalah
senyawa yang terbentuk dari karbon, hidrogen dan oksigen.
• Pada tahun 1808 Nicolas-Théodore de Saussure dapat menentukan
rumus kimia etanol.
• Limapuluh tahun kemudian (1858), Archibald Scott Couper
menerbitkan rumus bangun etanol. Dengan demikian etanol adalah
salah satu senyawa kimia yang pertama kali ditemukan rumus
bangunnya.
• Etanol pertama kali dibuat secara sintetis pada tahu 1829 di Inggris
oleh Henry Hennel dan S.G.Serullas di Perancis.
SEJARAH BIOETHANOL
• Michael Faraday membuat etanol dengan menggunakan hidrasi
katalis asam pada etilen pada tahun 1982 yang digunakan pada
proses produksi etanol sintetis hingga saat ini.
• Pada tahun 1840 etanol menjadi bahan bakar lampu di Amerika
Serikat, pada tahun 1880-an Henry Ford membuat mobil
quadrycycle dan sejak tahun 1908 mobil Ford model T telah dapat
menggunakan (bio)etanol sebagai bahan bakarnya.
• Namun pada tahun 1920an bahan bakar dari petroleum yang
harganya lebih murah telah menjadi dominan menyebabkan etanol
kurang mendapatkan perhatian.
• Akhir-akhir ini, dengan meningkatnya harga minyak bumi, bioetanol
kembali mendapatkan perhatian dan telah menjadi alternatif energi
yang terus dikembangkan.
BIOETHANOL
Etanol disebut juga etil-alkohol atau alkohol saja, adalah alkohol yang
paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini
disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan
dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol
lainnya. Sedangkan bioetanol adalah etanol (alkohol yang paling
dikenal masyarakat) yang dibuat dengan fermentasi yang
membutuhkan faktor biologis untuk prosesnya.
Rumus Kimia
(Bio)Etanol sering ditulis dengan rumus EtOH. Rumus molekul etanol adalah
C2H5OH atau rumus empiris C2H6O atau rumus bangunnya CH3-CH2-OH.
(Bio)Etanol merupakan bagian dari kelompok metil (CH3-) yang terangkai
pada kelompok metilen (-CH2-) dan terangkai dengan kelompok hidroksil
(-OH). Secara umum akronim dari (Bio)Etanol adalah EtOH (Ethyl-(OH))
(Bio)Etanol tidak berwarna dan tidak berasa tapi memilki bau yang khas.
Bahan ini dapat memabukkan jika diminum. Karena sifatnya yang tidak
beracun bahan ini banyak dipakai sebagai pelarut dalam dunia farmasi dan
industri makanan dan minuman.
Rumus Bangun (Bio)Etanol
PROSES PRODUKSI BIOETHANOL
Produksi ethanol/bio-ethanol (alkohol) dengan bahan baku tanaman
yang mengandung pati atau karbohydrat, dilakukan melalui proses
konversi karbohidrat menjadi gula (glukosa) larut air. Konversi bahan
baku tanaman yang mengandung pati atau karbohydrat dan tetes
menjadi bio-ethanol ditunjukkan pada Tabel 1.
Bahan Baku
Kandungan
Gula
Dalam Bahan
Baku
Jumlah Hasil
Konversi
Perbandingan
Bahan Baku
dan
Bioetanol
Jenis
Konsumsi
(Kg)
(Kg)
Bio-etanol
(Liter)
Ubi Kayu 1000 250-300 166.6 6,5:1
Ubi Jalar 1000 150-200 125 8:1
Jagung 1000 600-700 200 5:1
Sagu 1000 120-160 90 12:1
Tetes 1000 500 250 4:1
PROSES PRODUKSI BIOETHANOL
Glukosa dapat dibuat dari pati-patian, proses pembuatannya dapat
dibedakan berdasarkan zat pembantu yang dipergunakan, yaitu
Hydrolisa asam dan Hydrolisa enzyme. Berdasarkan kedua jenis
hydrolisa tersebut, saat ini hydrolisa enzyme lebih banyak
dikembangkan, sedangkan hydrolisa asam (misalnya dengan asam
sulfat) kurang dapat berkembang, sehingga proses pembuatan glukosa
dari pati-patian sekarang ini dipergunakan dengan hydrolisa enzyme.
Dalam proses konversi karbohidrat menjadi gula (glukosa) larut air
dilakukan dengan penambahan air dan enzyme; kemudian dilakukan
proses peragian atau fermentasi gula menjadi ethanol dengan
menambahkan yeast atau ragi.
Reaksi yang terjadi pada proses produksi ethanol/bio-ethanol
secara sederhana ditujukkan pada reaksi 1 dan 2.
PROSES PRODUKSI BIOETHANOL
H2O
(C6H10O5)n ------------------------- N C6H12O6 (1)
enzyme
(pati) (glukosa)
(C6H12O6)n ------------------------ 2 C2H5OH + 2 CO2. (2)
(glukosa) yeast (ragi) (ethanol)
PROSES PRODUKSI BIOETHANOL
Secara singkat teknologi proses produksi ethanol/bio-ethanol tersebut dapat
dibagi dalam tiga tahap, yaitu:
FERMENTASI
GELATINISASI
DISTILASI
Proses fermentasi dimaksudkan untuk mengubah glukosa
menjadi ethanol/bio-ethanol (alkohol) dengan menggunakan
yeast. Alkohol yang diperoleh dari proses fermentasi ini,
biasanya alkohol dengan kadar 8 sampai 10 persen volume.
Dalam proses gelatinasi, bahan baku ubi kayu, ubi jalar,
atau jagung dihancurkan dan dicampur air sehingga
menjadi bubur, yang diperkirakan mengandung pati 27-30
persen.
Untuk memurnikan bioetanol menjadi berkadar lebih dari 95%
agar dapat dipergunakan sebagai bahan bakar, alkohol hasil
fermentasi yang mempunyai kemurnian sekitar 40% tadi
harus melewati proses destilasi untuk memisahkan alkohol
dengan air dengan memperhitungkan perbedaan titik didih
kedua bahan tersebut yang kemudian diembunkan kembali.
Manfaat BIOETHANOL
•Sebagai bahan bakar kendaraan
•Sebagai bahan dasar minuman beralkohol
•Sebagai bahan bakar Direct-ethanol fuel cells (DEFC)
•Sebagai bahan bakar roket
•Sebagai bahan kimia dasar senyawa organik
•Sebagai antiseptik
•Sebagai antidote beberapa racun
•Sebagai pelarut untuk parfum, cat dan larutan obat
•Digunakan untuk pe,buatan beberapa deodoran
•Digunakan untuk pengobatan untuk mengobati depresi dan obat bius
• Sejak tahun 1986 pabrik ethanol BPPT di
Lampung mengubah bahan
bakunya dari ubi jalar dan ubi kayu
dengan Mollase atau tetes.
• Di Indonesia pada saat ini ethanol di
produksi dari tetes untuk keperluan
bahan farmasi oleh PTPN XI, PG Rajawali
II, Molindo Raya Industrial, Indo
Lampung Distilerry, Indo Acidatama,
Aneka Kimia Nusantara, dll.
Pengembangan BIOETHANOL di Indonesia
Pangsa produksi ethanol tahun 2002 dari
masing-masing plant
ethanol
• Pemerintah Indonesia, telah melakukan
antisipasi,Salah satu wujudnya, yaitu
terbitnya Instruksi Presiden No. 1 tahun
2006 tentang penyediaan dan
pemanfaatan bahan bakar nabati (biofuel)
sebagai bahan bakar. Melaui Inpres itu,
Presiden menginstruksikan 13 Menteri,
Gubernur dan Bupati/Walikota untuk
mengambil langkah-langkah percepatan
dan pemanfaatan biofuel.
• Rencana pengembangan lahan untuk tanaman
penghasil bahan baku bioethanol yang dibuat oleh
Departemen Pertanian dan Departemen Kehutanan
belum terkait langsung dengan rencana
pengembangan bioethanol di sektor energi;
• Rencana Pemerintah dalam pengembangan energi
dan instrumen kebijakan yang diperlukan dalam
pengembangan bio-ethanol belum terkait langsung
dengan rencana dari para pihak pelaku bisnis bio-
ethanol dan pengelola lahan pertanian yang sangat
luas untuk menghasilkan bahan baku; dan
• Ketidakpastian resiko investasi dalam komersialisasi
pengembangan bioethanol dan belum terbentuknya
rantai tata niaga bio-ethanol.
Hambatan Penggunaan Bioetanol di Indonesia
• Menyusun agenda bersama untuk mendapatkan konsensus
terhadap program yang komprehensif dan terpadu agar
supaya memberikan hasil yang konkret dan maksimal, antara
lain melalui penetapan sasaran dan upaya pencapaiannya
untuk produksi, distribusi dan pemakaian bio-ethanol serta
penjabaran agenda dan program implementasi yang konkret.
• Melakukan inventarisasi dan evaluasi secara rinci berbagai
peluang dan tantangan untuk investasi bio-ethanol,
khususnya berbagai insentif yang diperlukan
• Membangun rantai tata niaga bio-ethanol secara bertahap
yang difasilitasi oleh Pemerintah
• Menyatukan semua rencana pengembangan bio-ethanol dari
berbagai pihak terkait dalam suatu ”Blueprint Pengembangan
Bio-fuel” yang dapat dijadikan pegangan bagi para
stakeholder.
Upaya Pengembangan Bioetanol
Potensi Sumber Bioetanol di
Indonesia
• Selain tetes atau mollase, tanaman lain yang
dapat dipergunakan sebagai bahan baku
produksi ethanol (bio-ethanol) adalah ubi
kayu, ubi jalar, jagung, dan sagu. Dari semua
jenis bahan baku tersebut, di Indonesia ubi
kayu mempunyai potensi lebih besar sebagai
bahan baku pembuatan ethanol. Hal ini
disebabkan ubi kayu dapat ditanam hampir di
semua jenis tanah mulai dari lahan yang
subur sampai ke lahan kering, bahkan lahan
kritis sekalipun.
Potensi Pemanfaatan Bio-Ethanol
di Indonesia
• Ethanol/bio-ethanol apabila dicampur dengan
premium dapat meningkatkan nilai oktan,
dimana nilai oktan untuk ethanol/bio-ethanol
98% adalah sebesar 115, selain itu
mengingat ethanol/bio-ethanol mengandung
30% oksigen, sehingga campuran
ethanol/bio-ethanol dengan gasoline dapat
masuk katagorikan high octane gasoline
(HOG), dimana campuran sebanyak 15%
bioethanol setara dengan pertamax (RON
92) dan campuran sebanyak 24% bioethanol
setara dengan pertamax plus (RON 95).
Manfaat Penggunaan Bioetanol
secara Umum
• Mengurangi kebutuhan BBM, khususnya
Premium.
• Mengurangi efek rumah kaca.
• Bebas zat berbahaya seperti Co, Nox dan
UHC
• Diversifikasi Energi
• Menciptakan Teknologi berwawasan
Lingkungan.
• Diversifikasi Industri, yang berujung pada
penciptaan lapangan kerja.
Kelemahan Penggunaan Bioetanol
pada Mesin
• ethanol/bioethanol mempunyai sifat korosif
dan membuat mesin lebih sulit distarter.
Perbandingan sifat thermal, kimia dan fisika
dari ethanol/bioethanol
dan premium
Perbandingan Emisi Bahan Pencemar dari
Campuran
Bio-Ethanol dan Premium
Biaya Investasi Fasilitas
Produksi Bio-Ethanol
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Persamaan keadaan pertemuan iii)
Persamaan keadaan pertemuan iii)Persamaan keadaan pertemuan iii)
Persamaan keadaan pertemuan iii)FKIP UHO
 
Contoh soal pemahaman konsep materi larutan dan kelarutan
Contoh soal pemahaman konsep materi larutan dan kelarutanContoh soal pemahaman konsep materi larutan dan kelarutan
Contoh soal pemahaman konsep materi larutan dan kelarutanDokter Tekno
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
 
Destilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksiDestilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksiSMAN 4 MERLUNG
 
Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
Reaktor Alir Tangki BerpengadukReaktor Alir Tangki Berpengaduk
Reaktor Alir Tangki BerpengadukLeo Simanjuntak
 
Uji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakUji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakErnalia Rosita
 
Kelompok 3 PP(dekanter)
Kelompok 3 PP(dekanter)Kelompok 3 PP(dekanter)
Kelompok 3 PP(dekanter)Jaýa Mañdala
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1Fransiska Puteri
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianFransiska Puteri
 
Efek Panas- Thermodinamika
Efek Panas- ThermodinamikaEfek Panas- Thermodinamika
Efek Panas- ThermodinamikaFadhly M S
 

What's hot (20)

Persamaan keadaan pertemuan iii)
Persamaan keadaan pertemuan iii)Persamaan keadaan pertemuan iii)
Persamaan keadaan pertemuan iii)
 
04 stoikiometri
04 stoikiometri04 stoikiometri
04 stoikiometri
 
amina & amida
amina & amidaamina & amida
amina & amida
 
Destilasi batch
Destilasi batchDestilasi batch
Destilasi batch
 
Furnace & boiler
Furnace & boilerFurnace & boiler
Furnace & boiler
 
Contoh soal pemahaman konsep materi larutan dan kelarutan
Contoh soal pemahaman konsep materi larutan dan kelarutanContoh soal pemahaman konsep materi larutan dan kelarutan
Contoh soal pemahaman konsep materi larutan dan kelarutan
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
 
Pik 2 bab 1_nitrasi
Pik 2 bab 1_nitrasiPik 2 bab 1_nitrasi
Pik 2 bab 1_nitrasi
 
Laporan praktikum nitrobenzen
Laporan praktikum nitrobenzen Laporan praktikum nitrobenzen
Laporan praktikum nitrobenzen
 
Surfaktan
SurfaktanSurfaktan
Surfaktan
 
Distilasi
DistilasiDistilasi
Distilasi
 
Leaching
LeachingLeaching
Leaching
 
Destilasi 2
Destilasi 2Destilasi 2
Destilasi 2
 
Destilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksiDestilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksi
 
Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
Reaktor Alir Tangki BerpengadukReaktor Alir Tangki Berpengaduk
Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
 
Uji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakUji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan Lemak
 
Kelompok 3 PP(dekanter)
Kelompok 3 PP(dekanter)Kelompok 3 PP(dekanter)
Kelompok 3 PP(dekanter)
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
 
Efek Panas- Thermodinamika
Efek Panas- ThermodinamikaEfek Panas- Thermodinamika
Efek Panas- Thermodinamika
 

Similar to Bioetanol

Laporan Praktek Fermentasi
Laporan Praktek FermentasiLaporan Praktek Fermentasi
Laporan Praktek Fermentasilutfianida
 
Makalah bioetanol kelompok 4 pik
Makalah bioetanol kelompok 4 pikMakalah bioetanol kelompok 4 pik
Makalah bioetanol kelompok 4 pikChandraMulyani
 
ppT_PERSENTASE_ALKOHOL.pptx
ppT_PERSENTASE_ALKOHOL.pptxppT_PERSENTASE_ALKOHOL.pptx
ppT_PERSENTASE_ALKOHOL.pptxRintauliMarpaung
 
tugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanoltugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanolAila Yumeko
 
Bioetanol
BioetanolBioetanol
Bioetanolzindyy
 
106570191 membuat-bioetanol-sendiri-di-rumah
106570191 membuat-bioetanol-sendiri-di-rumah106570191 membuat-bioetanol-sendiri-di-rumah
106570191 membuat-bioetanol-sendiri-di-rumahDidin Orgcjr
 
Pembuatan Bioetanol Dengan Menggunakan Bahan Dasar Limbah Organik Batang Jagu...
Pembuatan Bioetanol Dengan Menggunakan Bahan Dasar Limbah Organik Batang Jagu...Pembuatan Bioetanol Dengan Menggunakan Bahan Dasar Limbah Organik Batang Jagu...
Pembuatan Bioetanol Dengan Menggunakan Bahan Dasar Limbah Organik Batang Jagu...LIBRAJIBALNABAWI1
 
Proposal ta wahyu satria-old
Proposal ta wahyu satria-oldProposal ta wahyu satria-old
Proposal ta wahyu satria-oldwahyuddin S.T
 
Minggu 11 biofuels
Minggu 11 biofuelsMinggu 11 biofuels
Minggu 11 biofuelsNur Hidayat
 
PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4) TERHADAP JUMLAH GAS D...
PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4)  TERHADAP JUMLAH GAS D...PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4)  TERHADAP JUMLAH GAS D...
PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4) TERHADAP JUMLAH GAS D...Acio03
 
Bab i(1)
Bab i(1)Bab i(1)
Bab i(1)dedi
 
Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)
Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)
Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)nisha althaf
 
Pkm bioetanol arby dkk
Pkm bioetanol arby dkkPkm bioetanol arby dkk
Pkm bioetanol arby dkkNidiya Fitri
 

Similar to Bioetanol (20)

Laporan Praktek Fermentasi
Laporan Praktek FermentasiLaporan Praktek Fermentasi
Laporan Praktek Fermentasi
 
Bioetanol
BioetanolBioetanol
Bioetanol
 
Bio ethanol
Bio ethanolBio ethanol
Bio ethanol
 
PPT BIOETANOL KELOMPOK 16 KELAS 5J.pptx
PPT BIOETANOL KELOMPOK 16 KELAS 5J.pptxPPT BIOETANOL KELOMPOK 16 KELAS 5J.pptx
PPT BIOETANOL KELOMPOK 16 KELAS 5J.pptx
 
Makalah Klp 3.pdf
Makalah Klp 3.pdfMakalah Klp 3.pdf
Makalah Klp 3.pdf
 
Makalah bioetanol kelompok 4 pik
Makalah bioetanol kelompok 4 pikMakalah bioetanol kelompok 4 pik
Makalah bioetanol kelompok 4 pik
 
ppT_PERSENTASE_ALKOHOL.pptx
ppT_PERSENTASE_ALKOHOL.pptxppT_PERSENTASE_ALKOHOL.pptx
ppT_PERSENTASE_ALKOHOL.pptx
 
tugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanoltugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanol
 
Bioetanol
BioetanolBioetanol
Bioetanol
 
106570191 membuat-bioetanol-sendiri-di-rumah
106570191 membuat-bioetanol-sendiri-di-rumah106570191 membuat-bioetanol-sendiri-di-rumah
106570191 membuat-bioetanol-sendiri-di-rumah
 
Gasohol be 10
Gasohol be 10Gasohol be 10
Gasohol be 10
 
Pembuatan Bioetanol Dengan Menggunakan Bahan Dasar Limbah Organik Batang Jagu...
Pembuatan Bioetanol Dengan Menggunakan Bahan Dasar Limbah Organik Batang Jagu...Pembuatan Bioetanol Dengan Menggunakan Bahan Dasar Limbah Organik Batang Jagu...
Pembuatan Bioetanol Dengan Menggunakan Bahan Dasar Limbah Organik Batang Jagu...
 
Proposal ta wahyu satria-old
Proposal ta wahyu satria-oldProposal ta wahyu satria-old
Proposal ta wahyu satria-old
 
Minggu 11 biofuels
Minggu 11 biofuelsMinggu 11 biofuels
Minggu 11 biofuels
 
PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4) TERHADAP JUMLAH GAS D...
PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4)  TERHADAP JUMLAH GAS D...PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4)  TERHADAP JUMLAH GAS D...
PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4) TERHADAP JUMLAH GAS D...
 
Bab i(1)
Bab i(1)Bab i(1)
Bab i(1)
 
Biofuel
BiofuelBiofuel
Biofuel
 
Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)
Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)
Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)
 
Pkm bioetanol arby dkk
Pkm bioetanol arby dkkPkm bioetanol arby dkk
Pkm bioetanol arby dkk
 
Bio ethanol dari singkong
Bio ethanol dari singkongBio ethanol dari singkong
Bio ethanol dari singkong
 

Recently uploaded

1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 

Recently uploaded (20)

1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 

Bioetanol

  • 1. BIOETHANOL Oleh : Yandi Wibowo (F030709) Rija Fathul Bari (F0307111)
  • 2. SEJARAH BIOETHANOL • (Bio)Etanol telah digunakan manusia sejak zaman prasejarah sebagai bahan pemabuk dalam minuman beralkohol. • Campuran dari (Bio)etanol yang mendekati kemurnian untuk pertama kali ditemukan oleh Kimiawan Muslim yang mengembangkan proses distilasi pada masa Kalifah Abbasid. • Antoine Lavoisier menggambarkan bahwa (Bio)etanol adalah senyawa yang terbentuk dari karbon, hidrogen dan oksigen. • Pada tahun 1808 Nicolas-Théodore de Saussure dapat menentukan rumus kimia etanol. • Limapuluh tahun kemudian (1858), Archibald Scott Couper menerbitkan rumus bangun etanol. Dengan demikian etanol adalah salah satu senyawa kimia yang pertama kali ditemukan rumus bangunnya. • Etanol pertama kali dibuat secara sintetis pada tahu 1829 di Inggris oleh Henry Hennel dan S.G.Serullas di Perancis.
  • 3. SEJARAH BIOETHANOL • Michael Faraday membuat etanol dengan menggunakan hidrasi katalis asam pada etilen pada tahun 1982 yang digunakan pada proses produksi etanol sintetis hingga saat ini. • Pada tahun 1840 etanol menjadi bahan bakar lampu di Amerika Serikat, pada tahun 1880-an Henry Ford membuat mobil quadrycycle dan sejak tahun 1908 mobil Ford model T telah dapat menggunakan (bio)etanol sebagai bahan bakarnya. • Namun pada tahun 1920an bahan bakar dari petroleum yang harganya lebih murah telah menjadi dominan menyebabkan etanol kurang mendapatkan perhatian. • Akhir-akhir ini, dengan meningkatnya harga minyak bumi, bioetanol kembali mendapatkan perhatian dan telah menjadi alternatif energi yang terus dikembangkan.
  • 4. BIOETHANOL Etanol disebut juga etil-alkohol atau alkohol saja, adalah alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Sedangkan bioetanol adalah etanol (alkohol yang paling dikenal masyarakat) yang dibuat dengan fermentasi yang membutuhkan faktor biologis untuk prosesnya.
  • 5. Rumus Kimia (Bio)Etanol sering ditulis dengan rumus EtOH. Rumus molekul etanol adalah C2H5OH atau rumus empiris C2H6O atau rumus bangunnya CH3-CH2-OH. (Bio)Etanol merupakan bagian dari kelompok metil (CH3-) yang terangkai pada kelompok metilen (-CH2-) dan terangkai dengan kelompok hidroksil (-OH). Secara umum akronim dari (Bio)Etanol adalah EtOH (Ethyl-(OH)) (Bio)Etanol tidak berwarna dan tidak berasa tapi memilki bau yang khas. Bahan ini dapat memabukkan jika diminum. Karena sifatnya yang tidak beracun bahan ini banyak dipakai sebagai pelarut dalam dunia farmasi dan industri makanan dan minuman. Rumus Bangun (Bio)Etanol
  • 6. PROSES PRODUKSI BIOETHANOL Produksi ethanol/bio-ethanol (alkohol) dengan bahan baku tanaman yang mengandung pati atau karbohydrat, dilakukan melalui proses konversi karbohidrat menjadi gula (glukosa) larut air. Konversi bahan baku tanaman yang mengandung pati atau karbohydrat dan tetes menjadi bio-ethanol ditunjukkan pada Tabel 1. Bahan Baku Kandungan Gula Dalam Bahan Baku Jumlah Hasil Konversi Perbandingan Bahan Baku dan Bioetanol Jenis Konsumsi (Kg) (Kg) Bio-etanol (Liter) Ubi Kayu 1000 250-300 166.6 6,5:1 Ubi Jalar 1000 150-200 125 8:1 Jagung 1000 600-700 200 5:1 Sagu 1000 120-160 90 12:1 Tetes 1000 500 250 4:1
  • 7. PROSES PRODUKSI BIOETHANOL Glukosa dapat dibuat dari pati-patian, proses pembuatannya dapat dibedakan berdasarkan zat pembantu yang dipergunakan, yaitu Hydrolisa asam dan Hydrolisa enzyme. Berdasarkan kedua jenis hydrolisa tersebut, saat ini hydrolisa enzyme lebih banyak dikembangkan, sedangkan hydrolisa asam (misalnya dengan asam sulfat) kurang dapat berkembang, sehingga proses pembuatan glukosa dari pati-patian sekarang ini dipergunakan dengan hydrolisa enzyme. Dalam proses konversi karbohidrat menjadi gula (glukosa) larut air dilakukan dengan penambahan air dan enzyme; kemudian dilakukan proses peragian atau fermentasi gula menjadi ethanol dengan menambahkan yeast atau ragi.
  • 8. Reaksi yang terjadi pada proses produksi ethanol/bio-ethanol secara sederhana ditujukkan pada reaksi 1 dan 2. PROSES PRODUKSI BIOETHANOL H2O (C6H10O5)n ------------------------- N C6H12O6 (1) enzyme (pati) (glukosa) (C6H12O6)n ------------------------ 2 C2H5OH + 2 CO2. (2) (glukosa) yeast (ragi) (ethanol)
  • 9. PROSES PRODUKSI BIOETHANOL Secara singkat teknologi proses produksi ethanol/bio-ethanol tersebut dapat dibagi dalam tiga tahap, yaitu: FERMENTASI GELATINISASI DISTILASI Proses fermentasi dimaksudkan untuk mengubah glukosa menjadi ethanol/bio-ethanol (alkohol) dengan menggunakan yeast. Alkohol yang diperoleh dari proses fermentasi ini, biasanya alkohol dengan kadar 8 sampai 10 persen volume. Dalam proses gelatinasi, bahan baku ubi kayu, ubi jalar, atau jagung dihancurkan dan dicampur air sehingga menjadi bubur, yang diperkirakan mengandung pati 27-30 persen. Untuk memurnikan bioetanol menjadi berkadar lebih dari 95% agar dapat dipergunakan sebagai bahan bakar, alkohol hasil fermentasi yang mempunyai kemurnian sekitar 40% tadi harus melewati proses destilasi untuk memisahkan alkohol dengan air dengan memperhitungkan perbedaan titik didih kedua bahan tersebut yang kemudian diembunkan kembali.
  • 10.
  • 11. Manfaat BIOETHANOL •Sebagai bahan bakar kendaraan •Sebagai bahan dasar minuman beralkohol •Sebagai bahan bakar Direct-ethanol fuel cells (DEFC) •Sebagai bahan bakar roket •Sebagai bahan kimia dasar senyawa organik •Sebagai antiseptik •Sebagai antidote beberapa racun •Sebagai pelarut untuk parfum, cat dan larutan obat •Digunakan untuk pe,buatan beberapa deodoran •Digunakan untuk pengobatan untuk mengobati depresi dan obat bius
  • 12. • Sejak tahun 1986 pabrik ethanol BPPT di Lampung mengubah bahan bakunya dari ubi jalar dan ubi kayu dengan Mollase atau tetes. • Di Indonesia pada saat ini ethanol di produksi dari tetes untuk keperluan bahan farmasi oleh PTPN XI, PG Rajawali II, Molindo Raya Industrial, Indo Lampung Distilerry, Indo Acidatama, Aneka Kimia Nusantara, dll. Pengembangan BIOETHANOL di Indonesia
  • 13. Pangsa produksi ethanol tahun 2002 dari masing-masing plant ethanol
  • 14. • Pemerintah Indonesia, telah melakukan antisipasi,Salah satu wujudnya, yaitu terbitnya Instruksi Presiden No. 1 tahun 2006 tentang penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati (biofuel) sebagai bahan bakar. Melaui Inpres itu, Presiden menginstruksikan 13 Menteri, Gubernur dan Bupati/Walikota untuk mengambil langkah-langkah percepatan dan pemanfaatan biofuel.
  • 15. • Rencana pengembangan lahan untuk tanaman penghasil bahan baku bioethanol yang dibuat oleh Departemen Pertanian dan Departemen Kehutanan belum terkait langsung dengan rencana pengembangan bioethanol di sektor energi; • Rencana Pemerintah dalam pengembangan energi dan instrumen kebijakan yang diperlukan dalam pengembangan bio-ethanol belum terkait langsung dengan rencana dari para pihak pelaku bisnis bio- ethanol dan pengelola lahan pertanian yang sangat luas untuk menghasilkan bahan baku; dan • Ketidakpastian resiko investasi dalam komersialisasi pengembangan bioethanol dan belum terbentuknya rantai tata niaga bio-ethanol. Hambatan Penggunaan Bioetanol di Indonesia
  • 16. • Menyusun agenda bersama untuk mendapatkan konsensus terhadap program yang komprehensif dan terpadu agar supaya memberikan hasil yang konkret dan maksimal, antara lain melalui penetapan sasaran dan upaya pencapaiannya untuk produksi, distribusi dan pemakaian bio-ethanol serta penjabaran agenda dan program implementasi yang konkret. • Melakukan inventarisasi dan evaluasi secara rinci berbagai peluang dan tantangan untuk investasi bio-ethanol, khususnya berbagai insentif yang diperlukan • Membangun rantai tata niaga bio-ethanol secara bertahap yang difasilitasi oleh Pemerintah • Menyatukan semua rencana pengembangan bio-ethanol dari berbagai pihak terkait dalam suatu ”Blueprint Pengembangan Bio-fuel” yang dapat dijadikan pegangan bagi para stakeholder. Upaya Pengembangan Bioetanol
  • 17. Potensi Sumber Bioetanol di Indonesia • Selain tetes atau mollase, tanaman lain yang dapat dipergunakan sebagai bahan baku produksi ethanol (bio-ethanol) adalah ubi kayu, ubi jalar, jagung, dan sagu. Dari semua jenis bahan baku tersebut, di Indonesia ubi kayu mempunyai potensi lebih besar sebagai bahan baku pembuatan ethanol. Hal ini disebabkan ubi kayu dapat ditanam hampir di semua jenis tanah mulai dari lahan yang subur sampai ke lahan kering, bahkan lahan kritis sekalipun.
  • 18. Potensi Pemanfaatan Bio-Ethanol di Indonesia • Ethanol/bio-ethanol apabila dicampur dengan premium dapat meningkatkan nilai oktan, dimana nilai oktan untuk ethanol/bio-ethanol 98% adalah sebesar 115, selain itu mengingat ethanol/bio-ethanol mengandung 30% oksigen, sehingga campuran ethanol/bio-ethanol dengan gasoline dapat masuk katagorikan high octane gasoline (HOG), dimana campuran sebanyak 15% bioethanol setara dengan pertamax (RON 92) dan campuran sebanyak 24% bioethanol setara dengan pertamax plus (RON 95).
  • 19. Manfaat Penggunaan Bioetanol secara Umum • Mengurangi kebutuhan BBM, khususnya Premium. • Mengurangi efek rumah kaca. • Bebas zat berbahaya seperti Co, Nox dan UHC • Diversifikasi Energi • Menciptakan Teknologi berwawasan Lingkungan. • Diversifikasi Industri, yang berujung pada penciptaan lapangan kerja.
  • 20. Kelemahan Penggunaan Bioetanol pada Mesin • ethanol/bioethanol mempunyai sifat korosif dan membuat mesin lebih sulit distarter.
  • 21. Perbandingan sifat thermal, kimia dan fisika dari ethanol/bioethanol dan premium
  • 22. Perbandingan Emisi Bahan Pencemar dari Campuran Bio-Ethanol dan Premium