SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
PENGARUH PENINGKATAN LANSIATERHADAP
BERBAGAI ASPEK KEHIDUPAN DAN CARA
MENGATASINYA
DISUSUN OLEH :
1. Diana Kholidah G1H012006
2. HeppyDyahApika G1H012009
3. Rima Sumayyah A. G1H012015
4. MeydinaWijayanti G1H012020
5. DiniNurArifah N. G1H012022
6. UmiFazaRokhmah G1H012026
7. DamarFikriyani G1H012028
8. Widya Lestari N. G1H012029
9. PujiFauziahFitriani G1H012031
10. EffiRafiqohNurzizah G1H012032
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU GIZI
PURWOKERTO
2013
BAB 1
PENDAHULUAN
abstrak
Dengan adanya kemajuan dibidang kesehatan dan kesuksesan program Keluarga
Berencana ( KB ) menyebabkan peningkatan jumlah penduduk lansia.Meningkatnya jumlah
lansia akan menimbulkan masalah terutama dari segi kesejahteraan dan kesehatan
lansia.Bina keluarga lansia merupakan salah satu solusi cerdas untuk meningkatkan
kesejahteraan lansia.Melalui Bina Keluarga Lansia diharapkan lansia dapat memperoleh
banyak pengetahuan,penguasaan keterampilan, serta menjadi wadah penyalur bakat dan hobi
mereka.Selain itu, Bina Keluarga Lansia merupakan ajang aktualisasi diri agar lansia merasa
bahwa dirinya masih berguna dan produktif.Untuk mempertahankan kesehatan lansia
diperlukan adanya kegiatan pelayanan dan penyuluhan kesehatan.Kegiatan tersebut bisa
dilakukan dengan adanya pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui kondisi kesehatan dan
penyakit yang diderita lansia sejak dini.Penyuluhan tentang hidup sehat dan gizi seimbang
sangat penting dilakukan agar lansia dapat mencegah timbulnya penyakit sehingga kondisi
kesehatan bisa dipertahankan. Sedangkan untuk menghindari masalah kesehatan disaat lansia
sebaiknya membiasakan hidup sehat sejak muda.Sebab mencegah tentu lebih baik dari pada
mengobati.
A. LATAR BELAKANG
Penduduk usia lanjut atau yang disingkat dengan lansia, merupakan bagian yang tidak
bisa dipisahkan dari lapisan masyarakat, karena semua orang tentunya akan mengalami hal
tersebut. Secara biologis penduduk usia lanjut adalah penduduk yang mengalami proses
penuaan secara terus menerus.Hal ini ditandai dengan penurunan daya tahan fisik seperti
semakin kerentanan terhadap serangan penyakit meningkat sehingga, dapat menyebabkan
kematian. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan struktur dan fungsi sel, jaringan, serta
sistem organ. Batasan usia lansia menurut WHO dalam menkes RI adalah sebagai nerikut :
No Usia Lansia Kategori Lansia
1 45 – 59 th Middle/young elderly
2 60 – 74 th Ederly
Dalam keluarga lansia merupakan figur tersendiri dalam sosial budaya bangsa ,
sedangkan dalam kehidupan Nasional lansia merupakan sumber daya yang bernilai.Hal ini
sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya serta dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan mutu kehidupan masyarakat. Menurut data pusat statistik, penduduk lansia di
Indonesia pada tahun 1980 adalah sebanyak 7,7 juta jiwa atau hanya 5,2 % dari seluruh
jumlah penduduk. Pada tahun 1990 jumlah lansia meningkat yaitu menjadi 11,3 juta jiwa atau
sekitar 8,9 %. Dan data baru menunjukan jumlah lansia di Indonesia sebanyak 23,9 juta jiwa.
Dengan data – data tersebut maka diperkirakan 10 tahun ke depan struktur penduduk
Indonesia akan berada pada struktur usia tua. Jumlah lansia di Indonesia makin meningkat
dari tahun ke tahun.Penyebab ini adalah adanya korelasi terhadap kesejahteraan yang dialami
masyarakat Indonesia, terutama kesejahteraan di bidang kesehatan yang ditunjukan dengan
angka harapan hidup masyarakat yang semakin tinggi.
Pertumbuhan penduduk lansia yang cepat di seluruh dunia telah mengatasi
pertumbuhan kelompok usia lainnya. Di negara – negara maju jumlah lansia juga ternyata
mengalami peningkatan, antara lain : Jepang ( 17,2% ), Singapura ( 8,7% ), Hongkong (
12,9% ) ( Notoadmodjo, 2007 ). Pertambahan yang cepat dari penduduk lansia sebenarnya
mengundang permasalahan. Meningkatnya jumlah penduduk lansia akan menimbulkan
masalah terutama dari segi kesehatan dan kesejahteraan lansia ( Notoadmodjo, 2007 ).
Pertumbuhan dan proporsipenduduk lansia semakin meningkat sejalan dengan
meningkatnya pelayanan pembangunan. Oleh karena itu lansia harus memposisikan diri
sebagai potensi pembangunan yang mampu mandiri bukan sebagai bebanpembangunan. Isu
sentral masalah kependudukan yaitu masih rendahnya kualitas sumber daya penduduk usia
lanjut ( LANSIA ) yang dipengaruhi langsung oleh beberapa faktor, antara lain yaitu
konsumsi makananan dan gizi, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan serta pengakuan
masyarakat bahwa mereka masih mempunyai kemampuan kerja dan pendapatan dari
pensiunan yang rendah
B. RUMUSAN MASALAH
3 75 – 90 th Old
4 >90 Very old
1. Hal apakah yang harus dipersiapkan sejak muda untuk mencegah kondisi yang
tidak diinginkan saat lansia?
2. Bagaimana cara mengatasi permasalahan –permasalahan sosial yang dialami
oleh lansia?
3. Bagaimana cara mempertahankan kesehatan dan pemenuhan gizi seimbang
pada lansia?
C. TUJUAN
1. Mengetahui cara – cara antisipasi untuk mencegah kondisi yang tidak
diinginkan saat lansia sejak masa muda.
2. Mengetahui cara mengatasi permasalahan- permasalahan sosial yang dialami
oleh lansia.
3. Mengetahui cara untuk mempertahankan kesehatan dan pemenuhan gizi
seimbang pada lansia.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 PencegahanSejak Usia Muda terhadap hal yang tidak diharapkan ketika lansia
Kesehatan merupakan hal yang paling penting di setiap tingkat kehidupan manusia.
Setiap orang pastinya menginginkan sehat, karena banyak hal yang dapat dilakukan bila
kondisi tubuh sehat. Namun kesehatan sangat sulit dipertahankan ketika seseorang memasuki
usia tua, berbagai penyakit mulai berdatangan akibat dari menurunnya sistim imun tubuh. Hal
ini merupakan sebuah proses terjadinya penuaan yang wajar terjadi saat seseorang memasuki
usia tua.
Tubuh manusia mempunyai batas kemampuan dalam mepertahankan fungsinya. Saat
memasuki usia tua, tubuh mengalami penurunan dalam melakukan fungsinya. Penurunan ini
terjadi karena sel-sel tubuh yang telah tua dan sulit untuk melakukan regenerasi (pergantian
sel) sehingga menyebabkan banyak sel-sel tubuh yang rusak.
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk hidup sehat mulai dari usia muda adalah sebagai berikut:
1. Berat badan yang seimbang
Berat badan seimbang dapat kita capai dengan pengaturan pola makan yang sehat
dan olah raga yang teratur. Berat badan yang seimbang dapat menjauhkan kita dari ancaman
penyakit degeneratif, seperti obesitas. Kegemukan atau obesitas dapat mempengaruhi
penampilan dan kinerja tubuh. Orang yang gemuk biasanya malas untuk bergerak dan agak
lamban dalam bekerja. Akibatnya tubuh akan semakin gemuk karena malas bergerak
sehingga semakin besar pula resiko untuk mengidap penyakit diabetes, hipertensi, penyakit
jantung koroner dan stroke.
2. Managemen stres
Stres yang berlebihan dapat menurunkan daya tahan tubuh, sehingga tubuh rentan
terhadap penyakit. Managemen stres yang baik sangat diperlukan agar gaya hidup kita
sehat. Cara mengurangi stress dapat dilakukan dengan:
Jangan menunda pekerjaan yang dapat kita lakukan sekarang
Bekerjalah dengan senang hati atau tanpa beban berat
Istirahat atau tidur cukup waktu, minimal 8 jam perhari
Managemen waktu dengan baik
3. Istirahat yang cukup
Istirahat yang cukup akan memberikan bagi tubuh kita yang letih untuk memulihkan
diri dan memberikan cukup waktu bagi tubuh untuk mengembalikan tenaga yang telah
dipakai.
4. Menciptakan lingkungan yang sehat
Jika ingin menikmati kesehatan yang optimal maka selayaknya lingkungan harus
dipelihara dengan baik. Lingkungan itu termasuk iklim, air, tanah, tumbuh-tumbuhan, dan
atmosfir. Memelihara lingkungan dengan baik berarti tidak mengotori lingkungan dengan
segala macam kotoran seperti sampah, asap rokok, sisa bahan industri, asap dari mobil
ataupun pembakarang sampah, dll.
5. Pribadi yang kuat
Pribadi yang kuat juga sangat erat kaitannya dengan kesehatan secara menyeluruh.
Pribadi yang kuat berarti mampu mengendalikan keseluruhan aktifitas hidupnya. Ada dua
komponen penting berkaitan dengan pengendalian diri. Pertama, pantang mengkonsumsi
apapun yang bersifat merusak, seperti tembakau, alkohol, narkoba, makanan yang
mengandung pengawet dll. Kedua tidak berlebihan dalam menjalani pola hidup sehat.
6. Personal Hygiene
Personal hygiene atau perawatan diri/kebersihan diri merupakan perawatan diri
sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan (Sharma, 2007). Peningkatan
personal hygiene dan perlindungan terhadap linkungan yang tidak menguntungkan
merupakan perlindungan khusus yang dapat mempengaruhi tingkat kesehatan (Dainur,
1995).Perawatan fisik diri sendiri mencakup perawatan kulit, kuku, alat kelamin, rambut,
mata, gigi-mulut, telinga dan hidung (Setiabudhi, 2002).
1.2 Cara Mengatasi permasalahan sosial yang dialami Lansia
Upaya pembinaan melalui wadah kelompok-kelompok Bina Keluarga Lansia adalah
manifestasi dari upaya pelembagaan kegiatan peningkatan sumber daya manusia lansia.
Upaya pelembagaan ini dilakukan melalui pendekatan multidisiplin, pemberdayaan peranan
keluarga, peningkatan bina keluarga lansia, perluasan peran serta masyarakat, integrasi peran
generasi muda secara aktif, pelayanan gender, pendayagunaan pengalaman dan keahlian para
lansia, perluasan kesempatan untuk meningkatkan produktivitas dan pengembangan jaminan
sosial bagi lansia (BKKBN, 1996). Bina keluarga lansia bertujuan menggalakkan, membina
dan meningkatkan peranan keluarga untuk semakin membudidayakan dan melembagakan
kegiatan sehari-hari seluruh anggota keluarga untuk memberikan pelayanan pembinaan
kualitas dan peningkatan kesejahteraan kepada anggota keluarga yang berusia lanjut.
Adapun program-program yang dilaksanakan di Bina Keluarga Lansia diantaranya
kegiatan kecakapan hidup seperti membuat kue, membuat kreatifitas dari limbah atau barang
bekas yang sudah tidak bisa dipakai, senam lansia, pengajian, dan penyuluhan-penyuluhan.
Kegiatan-kegiatan tersebut deselenggarakan dalam rangka pemberdayaan lansia dan keluarga
lansia di berbagai bidang baik kesehatan, sosial, ekonomi, dan spiritual.Pemberian pelayanan
yang baik cenderung membuat orang tertarik, bahkan terkadang tidak menghiraukan
efektivitasnya bagi diri sendiri (Departemen Sosial, 1997).
Banyak lansia yang potensial memiliki pengalaman luas, keahlian, kearifan dan
kemampuan berkarya mandiri. Lansia yang potensial perlu pemberdayaannya melalui
pembinaan yang profesional. Meningkatkan peran sertanya sebagai sumber daya manusia,
menjadi panutan yang memiliki pengaruh dengan kharisma yang dimilikinya dalam
menghadapi pergeseran-pergeseran dan perubahan yang senantiasa terjadi seiring dengan
berjalannya kehidupan ini. Pelestari nilai-nilai budaya dan menjadi tauladan dalam
menjalankan ajaran agama, sehingga dengan begitu para generasi berikutnya cenderung
menjadikannya panutan (BKKBN, 1996).
2.3 Cara Mempertahankan Kesehatan dan Pemenuhan Gizi Seimbang pada Lansia
Lansia merupakan kelompok usia yang amat perlu mendapat perhatian khusus dalam
masalah kesehatan dan gizi seimbang.Hal ini disebabkan sistem imunitas tubuh yang telah
menurun dan penyerapan zat gizi yang tidak maksimal karena fungsi fisiologi tubuh yang
menurun. Berikut adalah cara untuk mengatasi permasalahan kesehatan pada lansia:
a. Upaya promotif, yaitu upaya untuk menggairahkan semangat hidup bagi usia lanjut agar
mereka tetap dihargai dan tetap berguna baik bagi dirinya sendiri, keluarga maupun
masyarakat. Upaya promotif dapat berupa kegiatan penyuluhan, dimana penyuluhan
masyarakat usia lanjut merupakan hal yang penting sebagai penunjang program pembinaan
kesehatan usia lanjut yang antara lain adalah :
o Kesehatan dan pemeliharaan kebersihan diri serta deteksi dini penurunan kondisi
kesehatannya, teratur dan berkesinambungan memeriksakan kesehatannya ke
puskesmas atau instansi pelayanan kesehatan lainnya.
o Latihan fisik yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan kemampuan usia
lanjut agar tetap merasa sehat dan segar.
o Diet seimbang atau makanan dengan menu yang mengandung gizi seimbang.
o Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
o Membina ketrampilan agar dapat mengembangkan kegemaran atau hobinya secara
teratur dan sesuai dengan kemampuannya.
o Meningkatkan kegiatan sosial di masyarakat atau mengadakan kelompok sosial.
o Hidup menghindarkan kebiasaan yang tidak baik seperti merokok, alkhohol, kopi ,
kelelahan fisik dan mental.
o Penanggulangan masalah kesehatannya sendiri secara benar
b. Upaya preventif yaitu upaya pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya penyakit
maupun kompilikasi penyakit yang disebabkan oleh proses ketuaan. Upaya preventif dapat
berupa kegiatan :
o Pemeriksaan kesehatan secara berkala dan teratur untuk menemukan secara dini
penyakit-penyakit usia lanjut
o Kesegaran jasmani yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan kemampuan
usia lanjut serta tetap merasa sehat dan bugar.
o Penyuluhan tentang penggunaan berbagai alat bantu misalnya kacamata, alat bantu
pendengaran agar usia lanjut tetap dapat memberikan karya dan tetap merasa berguna
o Penyuluhan untuk pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan pada
usia lanjut.
c.Upaya kuratif yaitu upaya pengobatan pada usia lanjut dan dapat berupa kegiatan:
o Pelayanan kesehatan dasar
o Pelayanan kesehatan spesifikasi melalui sistem rujukan
d. Upaya rehabilitatif yaitu upaya mengembalikan fungsi organ yang telah menurun.
Penyakit yang diderita kaum lansia bersifat kronis dengan beberapa kali episode akut.
Beberapa penyakit mengakibatkan gangguan pada beberapa sistem, antara lain sistem tulang
dan otot, sistem saraf, sistem jantung dan pembuluh darah, sistem pernapasan, sistem
pencernaan, sistem kemih, sistem pancaindera dan sistem kekebalan tubuh.Kemampuan
fungsional kaum lansia dapat diperoleh dengan cara tetaplah aktif bekerja dan berolahraga,
yang tentunya disesuaikan dengan kemampuan.Tetap melakukan hobi, terutama yang
menggunakan aktivitas fisik, dan tetaplah bersosialisasi dengan yang lain.
Lansia juga mungkin membutuhkan suplemen, mengingat kondisi mereka yang
menurun, akan tetapi perlu diperhatikan secara saksama mengenai penggunaannya. Suplemen
yang disarankan untuk lansia mungkin lebih berupa suplemen makanan (nutraceutical) yang
bersifat fungsional dalam meningkatkan stamina dan ketahanan tubuhnya. Atau mungkin
akan lebih baik jika mengonsumsi makanan yang bersifat fungsional dengan kandungan
antioksidan yang tinggi.Perbaikan status gizi tubuh melalui makanan dan minuman dan
ditambah dengan extra antioxidan merupakan benteng strategis dalam memperlambat proses
penuaan. Antioksidan dapat diperoleh dengan mudah melalui konsumsi sayur-sayuran dan
buah-buahan yang mencapai 400-800 gram/hari.
Zat gizi protein sebaiknya diperoleh melalui ikan, sedikit daging, telur dan susu,
dan banyak kacang-kacangan. Karbohidrat sebaiknya bersumber dari bahan-bahan yang tidak
murni seperti beras tidak sosoh, beras jagung, tepung terigu dari gandum utuh, singkong, ubi
jalar, talas, pisang, dan sebagainya. Lemak diusahakan berasal dari lemak nabati yang cukup
mengandung asam oleat, linoleat dan linolenat, yang banyak terdapat dalam jagung, kedele,
alpukat. Namun, konsumsi karbohidrat dan lemak harus secukupnya saja, sehingga tidak
menyebabkan kelebihan berat badan.
Kecukupan zat gizi pada lansia lebih rendah dari dewasa. Hal ini disesuaikan
dengan perubahan fisiologis yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Penambahan
usia membuat perubahan perbandingan konsumsi makanan. Adapun persentase kebutuhan zat
gizi makro adalah 20%-25% protein, 20% lemak, dan 55%-60% karbohidrat. Asam lemak
yang dikonsumsi sebaiknya yang memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang tinggi.
Selain itu zat gizi yang banyak defisien pada lansia adalah vitamin B6, B12, folat, vitamin D
dan kalsium
KESIMPULAN
Jumlah usia lanjut yang meningkat saat ini tentunya mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan baik fisik, mental maupun sosial .Untuk itu perlu pengkajian masalah usia yang
lebih mendasar agar tercapai tujuan pembinaan kesehatan usia yaitu mewujudkan derajat
kesehatan secara optimal. Pada Usia 65 tahun seseorang dianggap telah memasuki masa
lansia atau lanjut usia. Usia tua dipandang sebagai masa kemunduran dengan ditandai dengan
ancaman berbagai penyakit degeneratif dan masa kelemahan manusiawi ditandai dengan
mulai melemahnya berbagi fungsi tubuh .Olehkarena itu,diperlukan kiat – kiat yang harus
dipersiapkan sejak masa muda agar dapat mencegah kondisi yang tidak diinginkan saat
lansia diantaranya menjaga kesehatan dan pemeliharaan kebersihan diri serta deteksi dini
penurunan kondisi kesehatannya, teratur dan berkesinambungan memeriksakan kesehatannya
ke puskesmas atau instansi pelayanan kesehatan lainnya.
Pada masa lansia tentunya ada banyak berbagai masalah yang dialami mulai dari
aspek kesehatan , mental dan psikis. Maka dari itu perlu adanya cara – cara untuk mengatasi
permasalah yang dialami oleh lansia diantarnaya adalah kegiatan Bina Lansia untuk
membantu mengatasi permasalahan kesehatan lansia, membina ketrampilan agar dapat
mengembangkan kegemaran atau hobinya secara teratur dan sesuai dengan kemampuannya
Kesehatan dan pemenuhan gizi seimbang pada lansia merupakan hal yang penting
dalam meningkatkan derajat kesehatan para lansia.Selain itu,Lansia mungkin membutuhkan
suplemen, mengingat kondisi mereka yang menurun, akan tetapi perlu diperhatikan secara
saksama mengenai penggunaannya. Atau mungkin akan lebih baik jika mengonsumsi
makanan yang bersifat fungsional dengan kandungan antioksidan yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Rahmi, Eifi. 1998. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Ibu-Ibu dalam Kegiatan
BinaKeluarga Lansia. repository.ip.ac.id/handle/123456789/21112 diakses 15 Maret
2013
Dr. Arisman. 2009. Gizi dalam Daur Kehidupan. Penerbit buku kedokteran. Jakarta
Anonime. 2010. Meningkatnya Lansia. http:www.madiun.Dinkesjatim.go.id Diakses 2 April
2013
Asfriyanti. 200. Upaya Pembinaan dan Pelayanan Kesehatan Lansia Lanjut.
repository.us4.ac.id diakses 15 maret 2013
Fatma. 2010. Gizi Usia Lanjut. Erlangga. Jakarta
Kathleen dan Jonathan. 1999. Makanan Sehat. Indonesia Publishing House. Bandung

More Related Content

What's hot

Modul Pembelajaran Kesihatan dan Kesejahteraan
Modul Pembelajaran Kesihatan dan KesejahteraanModul Pembelajaran Kesihatan dan Kesejahteraan
Modul Pembelajaran Kesihatan dan KesejahteraanWan Suhaimi Wan Setapa
 
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8Aan Saja
 
0 tugas 1 mei dani al dian
0 tugas 1 mei dani al dian0 tugas 1 mei dani al dian
0 tugas 1 mei dani al dianYonazira
 
KAJIAN STRATEGIS KESEHATAN MASYARAKAT GLOBAL_Current issues in undernutrition
KAJIAN STRATEGIS KESEHATAN MASYARAKAT GLOBAL_Current issues in undernutritionKAJIAN STRATEGIS KESEHATAN MASYARAKAT GLOBAL_Current issues in undernutrition
KAJIAN STRATEGIS KESEHATAN MASYARAKAT GLOBAL_Current issues in undernutritionSafira Sahida
 
Aanalisis Jurnal Obesitas dan kemiskinan
Aanalisis Jurnal Obesitas dan kemiskinanAanalisis Jurnal Obesitas dan kemiskinan
Aanalisis Jurnal Obesitas dan kemiskinanSafira Sahida
 
PRESENTASI KOMUNITAS LANSIA
PRESENTASI KOMUNITAS LANSIA PRESENTASI KOMUNITAS LANSIA
PRESENTASI KOMUNITAS LANSIA Kadiri University
 
Andrew hidayat menjadi lansia sehat
Andrew hidayat menjadi lansia sehatAndrew hidayat menjadi lansia sehat
Andrew hidayat menjadi lansia sehatAndrew Hidayat
 
Definisi kesihatan
Definisi kesihatanDefinisi kesihatan
Definisi kesihatanraniastudio
 
Amalan membentuk gaya hidup sihat
Amalan membentuk gaya hidup sihatAmalan membentuk gaya hidup sihat
Amalan membentuk gaya hidup sihatnoor hasikim
 
Definisi roda kesejahteraan ballard
Definisi roda kesejahteraan ballardDefinisi roda kesejahteraan ballard
Definisi roda kesejahteraan ballardTan Fen
 
Gaya hidup sihat
Gaya hidup sihatGaya hidup sihat
Gaya hidup sihatone piece
 
Konsep kesihatan & gaya hidup
Konsep kesihatan & gaya hidupKonsep kesihatan & gaya hidup
Konsep kesihatan & gaya hidupZana Idsar
 
Solusi permasalahan penduduk indonesia
Solusi permasalahan penduduk indonesiaSolusi permasalahan penduduk indonesia
Solusi permasalahan penduduk indonesiakartika purwandari
 
Templet hbhe 3103 gaya hidup sihat faudzi
Templet hbhe 3103  gaya hidup sihat faudziTemplet hbhe 3103  gaya hidup sihat faudzi
Templet hbhe 3103 gaya hidup sihat faudziZauhari Hussein
 

What's hot (19)

Modul Pembelajaran Kesihatan dan Kesejahteraan
Modul Pembelajaran Kesihatan dan KesejahteraanModul Pembelajaran Kesihatan dan Kesejahteraan
Modul Pembelajaran Kesihatan dan Kesejahteraan
 
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
 
0 tugas 1 mei dani al dian
0 tugas 1 mei dani al dian0 tugas 1 mei dani al dian
0 tugas 1 mei dani al dian
 
Makalah pentingya kesehatan anak
Makalah pentingya kesehatan anakMakalah pentingya kesehatan anak
Makalah pentingya kesehatan anak
 
KAJIAN STRATEGIS KESEHATAN MASYARAKAT GLOBAL_Current issues in undernutrition
KAJIAN STRATEGIS KESEHATAN MASYARAKAT GLOBAL_Current issues in undernutritionKAJIAN STRATEGIS KESEHATAN MASYARAKAT GLOBAL_Current issues in undernutrition
KAJIAN STRATEGIS KESEHATAN MASYARAKAT GLOBAL_Current issues in undernutrition
 
Aanalisis Jurnal Obesitas dan kemiskinan
Aanalisis Jurnal Obesitas dan kemiskinanAanalisis Jurnal Obesitas dan kemiskinan
Aanalisis Jurnal Obesitas dan kemiskinan
 
PRESENTASI KOMUNITAS LANSIA
PRESENTASI KOMUNITAS LANSIA PRESENTASI KOMUNITAS LANSIA
PRESENTASI KOMUNITAS LANSIA
 
Hbhe31039pk)
Hbhe31039pk)Hbhe31039pk)
Hbhe31039pk)
 
Andrew hidayat menjadi lansia sehat
Andrew hidayat menjadi lansia sehatAndrew hidayat menjadi lansia sehat
Andrew hidayat menjadi lansia sehat
 
Pola hidup sehat2
Pola hidup sehat2Pola hidup sehat2
Pola hidup sehat2
 
8 dimensi kesihatan
8 dimensi kesihatan8 dimensi kesihatan
8 dimensi kesihatan
 
Definisi kesihatan
Definisi kesihatanDefinisi kesihatan
Definisi kesihatan
 
Amalan membentuk gaya hidup sihat
Amalan membentuk gaya hidup sihatAmalan membentuk gaya hidup sihat
Amalan membentuk gaya hidup sihat
 
Definisi roda kesejahteraan ballard
Definisi roda kesejahteraan ballardDefinisi roda kesejahteraan ballard
Definisi roda kesejahteraan ballard
 
Gaya hidup sihat
Gaya hidup sihatGaya hidup sihat
Gaya hidup sihat
 
Konsep kesihatan & gaya hidup
Konsep kesihatan & gaya hidupKonsep kesihatan & gaya hidup
Konsep kesihatan & gaya hidup
 
Solusi permasalahan penduduk indonesia
Solusi permasalahan penduduk indonesiaSolusi permasalahan penduduk indonesia
Solusi permasalahan penduduk indonesia
 
Templet hbhe 3103 gaya hidup sihat faudzi
Templet hbhe 3103  gaya hidup sihat faudziTemplet hbhe 3103  gaya hidup sihat faudzi
Templet hbhe 3103 gaya hidup sihat faudzi
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 

Similar to Peningkatan Lansia dan Cara Mengatasinya

Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136.pdf
Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136.pdfWarta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136.pdf
Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136.pdfrasya_wirayudha
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiSeptian Muna Barakati
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiWarnet Raha
 
Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136(1).pdf
Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136(1).pdfWarta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136(1).pdf
Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136(1).pdfyenihandayani9
 
makalah komunitas agregat deawas pria.pdf
makalah komunitas agregat deawas pria.pdfmakalah komunitas agregat deawas pria.pdf
makalah komunitas agregat deawas pria.pdfmaung8
 
Tugas makalah diskusi_kelompok_isu-isu_k
Tugas makalah diskusi_kelompok_isu-isu_kTugas makalah diskusi_kelompok_isu-isu_k
Tugas makalah diskusi_kelompok_isu-isu_kanggieapriliani
 
METODOLOGI PENELITIAN meliputi latar belakamg
METODOLOGI PENELITIAN meliputi latar belakamgMETODOLOGI PENELITIAN meliputi latar belakamg
METODOLOGI PENELITIAN meliputi latar belakamgfipingmeiarsih
 
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikahAkalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikahWarnet Raha
 
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikahAkalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikahWarnet Raha
 
Keperawatan gerontik
Keperawatan gerontikKeperawatan gerontik
Keperawatan gerontikTumiur Sormin
 
Td10003 latihan 2 jenry saiparudin
Td10003 latihan 2 jenry saiparudinTd10003 latihan 2 jenry saiparudin
Td10003 latihan 2 jenry saiparudinJenry Saiparudin
 
Kespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro Lansia
Kespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro LansiaKespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro Lansia
Kespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro LansiaNuranisah D.
 
Overview Kesehatan Lansia di Indonesia.pptx
Overview Kesehatan Lansia di Indonesia.pptxOverview Kesehatan Lansia di Indonesia.pptx
Overview Kesehatan Lansia di Indonesia.pptx2182111025KhairulUmm
 

Similar to Peningkatan Lansia dan Cara Mengatasinya (20)

Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136.pdf
Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136.pdfWarta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136.pdf
Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136.pdf
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
 
Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136(1).pdf
Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136(1).pdfWarta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136(1).pdf
Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136(1).pdf
 
Rosi trisnawati002
Rosi trisnawati002Rosi trisnawati002
Rosi trisnawati002
 
makalah komunitas agregat deawas pria.pdf
makalah komunitas agregat deawas pria.pdfmakalah komunitas agregat deawas pria.pdf
makalah komunitas agregat deawas pria.pdf
 
Tugas makalah diskusi_kelompok_isu-isu_k
Tugas makalah diskusi_kelompok_isu-isu_kTugas makalah diskusi_kelompok_isu-isu_k
Tugas makalah diskusi_kelompok_isu-isu_k
 
METODOLOGI PENELITIAN meliputi latar belakamg
METODOLOGI PENELITIAN meliputi latar belakamgMETODOLOGI PENELITIAN meliputi latar belakamg
METODOLOGI PENELITIAN meliputi latar belakamg
 
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikahAkalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah
 
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikahAkalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah
 
Keperawatan gerontik
Keperawatan gerontikKeperawatan gerontik
Keperawatan gerontik
 
Td10003 latihan 2 jenry saiparudin
Td10003 latihan 2 jenry saiparudinTd10003 latihan 2 jenry saiparudin
Td10003 latihan 2 jenry saiparudin
 
Kespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro Lansia
Kespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro LansiaKespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro Lansia
Kespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro Lansia
 
112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih
 
112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih
 
112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih
 
112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih
 
112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih
 
pelayanan kb
pelayanan kbpelayanan kb
pelayanan kb
 
Overview Kesehatan Lansia di Indonesia.pptx
Overview Kesehatan Lansia di Indonesia.pptxOverview Kesehatan Lansia di Indonesia.pptx
Overview Kesehatan Lansia di Indonesia.pptx
 

More from Widyalestarinurpratama (13)

Status gizi dan kecukupan gizi pekerja
Status gizi dan kecukupan gizi pekerjaStatus gizi dan kecukupan gizi pekerja
Status gizi dan kecukupan gizi pekerja
 
Faktor pertumbuhan
Faktor pertumbuhanFaktor pertumbuhan
Faktor pertumbuhan
 
Clostridium botulinum
Clostridium botulinumClostridium botulinum
Clostridium botulinum
 
Mo vs food
Mo vs foodMo vs food
Mo vs food
 
Salmonella
SalmonellaSalmonella
Salmonella
 
Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahan
Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahanMekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahan
Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahan
 
praktikum
praktikumpraktikum
praktikum
 
ilmu bahan pangan
ilmu bahan panganilmu bahan pangan
ilmu bahan pangan
 
Sistem pernapasan
Sistem  pernapasanSistem  pernapasan
Sistem pernapasan
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Sistem pernapasan
Sistem  pernapasanSistem  pernapasan
Sistem pernapasan
 
MANDARIN Maobi zi
MANDARIN Maobi ziMANDARIN Maobi zi
MANDARIN Maobi zi
 
Anatomi manusia
Anatomi manusiaAnatomi manusia
Anatomi manusia
 

Recently uploaded

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 

Recently uploaded (20)

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 

Peningkatan Lansia dan Cara Mengatasinya

  • 1. PENGARUH PENINGKATAN LANSIATERHADAP BERBAGAI ASPEK KEHIDUPAN DAN CARA MENGATASINYA DISUSUN OLEH : 1. Diana Kholidah G1H012006 2. HeppyDyahApika G1H012009 3. Rima Sumayyah A. G1H012015 4. MeydinaWijayanti G1H012020 5. DiniNurArifah N. G1H012022 6. UmiFazaRokhmah G1H012026 7. DamarFikriyani G1H012028 8. Widya Lestari N. G1H012029 9. PujiFauziahFitriani G1H012031 10. EffiRafiqohNurzizah G1H012032 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI PURWOKERTO 2013
  • 2. BAB 1 PENDAHULUAN abstrak Dengan adanya kemajuan dibidang kesehatan dan kesuksesan program Keluarga Berencana ( KB ) menyebabkan peningkatan jumlah penduduk lansia.Meningkatnya jumlah lansia akan menimbulkan masalah terutama dari segi kesejahteraan dan kesehatan lansia.Bina keluarga lansia merupakan salah satu solusi cerdas untuk meningkatkan kesejahteraan lansia.Melalui Bina Keluarga Lansia diharapkan lansia dapat memperoleh banyak pengetahuan,penguasaan keterampilan, serta menjadi wadah penyalur bakat dan hobi mereka.Selain itu, Bina Keluarga Lansia merupakan ajang aktualisasi diri agar lansia merasa bahwa dirinya masih berguna dan produktif.Untuk mempertahankan kesehatan lansia diperlukan adanya kegiatan pelayanan dan penyuluhan kesehatan.Kegiatan tersebut bisa dilakukan dengan adanya pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui kondisi kesehatan dan penyakit yang diderita lansia sejak dini.Penyuluhan tentang hidup sehat dan gizi seimbang sangat penting dilakukan agar lansia dapat mencegah timbulnya penyakit sehingga kondisi kesehatan bisa dipertahankan. Sedangkan untuk menghindari masalah kesehatan disaat lansia sebaiknya membiasakan hidup sehat sejak muda.Sebab mencegah tentu lebih baik dari pada mengobati. A. LATAR BELAKANG Penduduk usia lanjut atau yang disingkat dengan lansia, merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari lapisan masyarakat, karena semua orang tentunya akan mengalami hal tersebut. Secara biologis penduduk usia lanjut adalah penduduk yang mengalami proses penuaan secara terus menerus.Hal ini ditandai dengan penurunan daya tahan fisik seperti semakin kerentanan terhadap serangan penyakit meningkat sehingga, dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ. Batasan usia lansia menurut WHO dalam menkes RI adalah sebagai nerikut : No Usia Lansia Kategori Lansia 1 45 – 59 th Middle/young elderly 2 60 – 74 th Ederly
  • 3. Dalam keluarga lansia merupakan figur tersendiri dalam sosial budaya bangsa , sedangkan dalam kehidupan Nasional lansia merupakan sumber daya yang bernilai.Hal ini sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya serta dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu kehidupan masyarakat. Menurut data pusat statistik, penduduk lansia di Indonesia pada tahun 1980 adalah sebanyak 7,7 juta jiwa atau hanya 5,2 % dari seluruh jumlah penduduk. Pada tahun 1990 jumlah lansia meningkat yaitu menjadi 11,3 juta jiwa atau sekitar 8,9 %. Dan data baru menunjukan jumlah lansia di Indonesia sebanyak 23,9 juta jiwa. Dengan data – data tersebut maka diperkirakan 10 tahun ke depan struktur penduduk Indonesia akan berada pada struktur usia tua. Jumlah lansia di Indonesia makin meningkat dari tahun ke tahun.Penyebab ini adalah adanya korelasi terhadap kesejahteraan yang dialami masyarakat Indonesia, terutama kesejahteraan di bidang kesehatan yang ditunjukan dengan angka harapan hidup masyarakat yang semakin tinggi. Pertumbuhan penduduk lansia yang cepat di seluruh dunia telah mengatasi pertumbuhan kelompok usia lainnya. Di negara – negara maju jumlah lansia juga ternyata mengalami peningkatan, antara lain : Jepang ( 17,2% ), Singapura ( 8,7% ), Hongkong ( 12,9% ) ( Notoadmodjo, 2007 ). Pertambahan yang cepat dari penduduk lansia sebenarnya mengundang permasalahan. Meningkatnya jumlah penduduk lansia akan menimbulkan masalah terutama dari segi kesehatan dan kesejahteraan lansia ( Notoadmodjo, 2007 ). Pertumbuhan dan proporsipenduduk lansia semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya pelayanan pembangunan. Oleh karena itu lansia harus memposisikan diri sebagai potensi pembangunan yang mampu mandiri bukan sebagai bebanpembangunan. Isu sentral masalah kependudukan yaitu masih rendahnya kualitas sumber daya penduduk usia lanjut ( LANSIA ) yang dipengaruhi langsung oleh beberapa faktor, antara lain yaitu konsumsi makananan dan gizi, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan serta pengakuan masyarakat bahwa mereka masih mempunyai kemampuan kerja dan pendapatan dari pensiunan yang rendah B. RUMUSAN MASALAH 3 75 – 90 th Old 4 >90 Very old
  • 4. 1. Hal apakah yang harus dipersiapkan sejak muda untuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan saat lansia? 2. Bagaimana cara mengatasi permasalahan –permasalahan sosial yang dialami oleh lansia? 3. Bagaimana cara mempertahankan kesehatan dan pemenuhan gizi seimbang pada lansia? C. TUJUAN 1. Mengetahui cara – cara antisipasi untuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan saat lansia sejak masa muda. 2. Mengetahui cara mengatasi permasalahan- permasalahan sosial yang dialami oleh lansia. 3. Mengetahui cara untuk mempertahankan kesehatan dan pemenuhan gizi seimbang pada lansia.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN 1.1 PencegahanSejak Usia Muda terhadap hal yang tidak diharapkan ketika lansia Kesehatan merupakan hal yang paling penting di setiap tingkat kehidupan manusia. Setiap orang pastinya menginginkan sehat, karena banyak hal yang dapat dilakukan bila kondisi tubuh sehat. Namun kesehatan sangat sulit dipertahankan ketika seseorang memasuki usia tua, berbagai penyakit mulai berdatangan akibat dari menurunnya sistim imun tubuh. Hal ini merupakan sebuah proses terjadinya penuaan yang wajar terjadi saat seseorang memasuki usia tua. Tubuh manusia mempunyai batas kemampuan dalam mepertahankan fungsinya. Saat memasuki usia tua, tubuh mengalami penurunan dalam melakukan fungsinya. Penurunan ini terjadi karena sel-sel tubuh yang telah tua dan sulit untuk melakukan regenerasi (pergantian sel) sehingga menyebabkan banyak sel-sel tubuh yang rusak. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk hidup sehat mulai dari usia muda adalah sebagai berikut: 1. Berat badan yang seimbang Berat badan seimbang dapat kita capai dengan pengaturan pola makan yang sehat dan olah raga yang teratur. Berat badan yang seimbang dapat menjauhkan kita dari ancaman penyakit degeneratif, seperti obesitas. Kegemukan atau obesitas dapat mempengaruhi penampilan dan kinerja tubuh. Orang yang gemuk biasanya malas untuk bergerak dan agak lamban dalam bekerja. Akibatnya tubuh akan semakin gemuk karena malas bergerak sehingga semakin besar pula resiko untuk mengidap penyakit diabetes, hipertensi, penyakit jantung koroner dan stroke. 2. Managemen stres Stres yang berlebihan dapat menurunkan daya tahan tubuh, sehingga tubuh rentan terhadap penyakit. Managemen stres yang baik sangat diperlukan agar gaya hidup kita sehat. Cara mengurangi stress dapat dilakukan dengan: Jangan menunda pekerjaan yang dapat kita lakukan sekarang
  • 6. Bekerjalah dengan senang hati atau tanpa beban berat Istirahat atau tidur cukup waktu, minimal 8 jam perhari Managemen waktu dengan baik 3. Istirahat yang cukup Istirahat yang cukup akan memberikan bagi tubuh kita yang letih untuk memulihkan diri dan memberikan cukup waktu bagi tubuh untuk mengembalikan tenaga yang telah dipakai. 4. Menciptakan lingkungan yang sehat Jika ingin menikmati kesehatan yang optimal maka selayaknya lingkungan harus dipelihara dengan baik. Lingkungan itu termasuk iklim, air, tanah, tumbuh-tumbuhan, dan atmosfir. Memelihara lingkungan dengan baik berarti tidak mengotori lingkungan dengan segala macam kotoran seperti sampah, asap rokok, sisa bahan industri, asap dari mobil ataupun pembakarang sampah, dll. 5. Pribadi yang kuat Pribadi yang kuat juga sangat erat kaitannya dengan kesehatan secara menyeluruh. Pribadi yang kuat berarti mampu mengendalikan keseluruhan aktifitas hidupnya. Ada dua komponen penting berkaitan dengan pengendalian diri. Pertama, pantang mengkonsumsi apapun yang bersifat merusak, seperti tembakau, alkohol, narkoba, makanan yang mengandung pengawet dll. Kedua tidak berlebihan dalam menjalani pola hidup sehat. 6. Personal Hygiene Personal hygiene atau perawatan diri/kebersihan diri merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan (Sharma, 2007). Peningkatan personal hygiene dan perlindungan terhadap linkungan yang tidak menguntungkan merupakan perlindungan khusus yang dapat mempengaruhi tingkat kesehatan (Dainur, 1995).Perawatan fisik diri sendiri mencakup perawatan kulit, kuku, alat kelamin, rambut, mata, gigi-mulut, telinga dan hidung (Setiabudhi, 2002). 1.2 Cara Mengatasi permasalahan sosial yang dialami Lansia Upaya pembinaan melalui wadah kelompok-kelompok Bina Keluarga Lansia adalah manifestasi dari upaya pelembagaan kegiatan peningkatan sumber daya manusia lansia. Upaya pelembagaan ini dilakukan melalui pendekatan multidisiplin, pemberdayaan peranan
  • 7. keluarga, peningkatan bina keluarga lansia, perluasan peran serta masyarakat, integrasi peran generasi muda secara aktif, pelayanan gender, pendayagunaan pengalaman dan keahlian para lansia, perluasan kesempatan untuk meningkatkan produktivitas dan pengembangan jaminan sosial bagi lansia (BKKBN, 1996). Bina keluarga lansia bertujuan menggalakkan, membina dan meningkatkan peranan keluarga untuk semakin membudidayakan dan melembagakan kegiatan sehari-hari seluruh anggota keluarga untuk memberikan pelayanan pembinaan kualitas dan peningkatan kesejahteraan kepada anggota keluarga yang berusia lanjut. Adapun program-program yang dilaksanakan di Bina Keluarga Lansia diantaranya kegiatan kecakapan hidup seperti membuat kue, membuat kreatifitas dari limbah atau barang bekas yang sudah tidak bisa dipakai, senam lansia, pengajian, dan penyuluhan-penyuluhan. Kegiatan-kegiatan tersebut deselenggarakan dalam rangka pemberdayaan lansia dan keluarga lansia di berbagai bidang baik kesehatan, sosial, ekonomi, dan spiritual.Pemberian pelayanan yang baik cenderung membuat orang tertarik, bahkan terkadang tidak menghiraukan efektivitasnya bagi diri sendiri (Departemen Sosial, 1997). Banyak lansia yang potensial memiliki pengalaman luas, keahlian, kearifan dan kemampuan berkarya mandiri. Lansia yang potensial perlu pemberdayaannya melalui pembinaan yang profesional. Meningkatkan peran sertanya sebagai sumber daya manusia, menjadi panutan yang memiliki pengaruh dengan kharisma yang dimilikinya dalam menghadapi pergeseran-pergeseran dan perubahan yang senantiasa terjadi seiring dengan berjalannya kehidupan ini. Pelestari nilai-nilai budaya dan menjadi tauladan dalam menjalankan ajaran agama, sehingga dengan begitu para generasi berikutnya cenderung menjadikannya panutan (BKKBN, 1996). 2.3 Cara Mempertahankan Kesehatan dan Pemenuhan Gizi Seimbang pada Lansia Lansia merupakan kelompok usia yang amat perlu mendapat perhatian khusus dalam masalah kesehatan dan gizi seimbang.Hal ini disebabkan sistem imunitas tubuh yang telah menurun dan penyerapan zat gizi yang tidak maksimal karena fungsi fisiologi tubuh yang menurun. Berikut adalah cara untuk mengatasi permasalahan kesehatan pada lansia: a. Upaya promotif, yaitu upaya untuk menggairahkan semangat hidup bagi usia lanjut agar mereka tetap dihargai dan tetap berguna baik bagi dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat. Upaya promotif dapat berupa kegiatan penyuluhan, dimana penyuluhan masyarakat usia lanjut merupakan hal yang penting sebagai penunjang program pembinaan kesehatan usia lanjut yang antara lain adalah :
  • 8. o Kesehatan dan pemeliharaan kebersihan diri serta deteksi dini penurunan kondisi kesehatannya, teratur dan berkesinambungan memeriksakan kesehatannya ke puskesmas atau instansi pelayanan kesehatan lainnya. o Latihan fisik yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan kemampuan usia lanjut agar tetap merasa sehat dan segar. o Diet seimbang atau makanan dengan menu yang mengandung gizi seimbang. o Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa o Membina ketrampilan agar dapat mengembangkan kegemaran atau hobinya secara teratur dan sesuai dengan kemampuannya. o Meningkatkan kegiatan sosial di masyarakat atau mengadakan kelompok sosial. o Hidup menghindarkan kebiasaan yang tidak baik seperti merokok, alkhohol, kopi , kelelahan fisik dan mental. o Penanggulangan masalah kesehatannya sendiri secara benar b. Upaya preventif yaitu upaya pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya penyakit maupun kompilikasi penyakit yang disebabkan oleh proses ketuaan. Upaya preventif dapat berupa kegiatan : o Pemeriksaan kesehatan secara berkala dan teratur untuk menemukan secara dini penyakit-penyakit usia lanjut o Kesegaran jasmani yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan kemampuan usia lanjut serta tetap merasa sehat dan bugar. o Penyuluhan tentang penggunaan berbagai alat bantu misalnya kacamata, alat bantu pendengaran agar usia lanjut tetap dapat memberikan karya dan tetap merasa berguna o Penyuluhan untuk pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan pada usia lanjut. c.Upaya kuratif yaitu upaya pengobatan pada usia lanjut dan dapat berupa kegiatan: o Pelayanan kesehatan dasar o Pelayanan kesehatan spesifikasi melalui sistem rujukan d. Upaya rehabilitatif yaitu upaya mengembalikan fungsi organ yang telah menurun. Penyakit yang diderita kaum lansia bersifat kronis dengan beberapa kali episode akut. Beberapa penyakit mengakibatkan gangguan pada beberapa sistem, antara lain sistem tulang dan otot, sistem saraf, sistem jantung dan pembuluh darah, sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem kemih, sistem pancaindera dan sistem kekebalan tubuh.Kemampuan fungsional kaum lansia dapat diperoleh dengan cara tetaplah aktif bekerja dan berolahraga, yang tentunya disesuaikan dengan kemampuan.Tetap melakukan hobi, terutama yang menggunakan aktivitas fisik, dan tetaplah bersosialisasi dengan yang lain.
  • 9. Lansia juga mungkin membutuhkan suplemen, mengingat kondisi mereka yang menurun, akan tetapi perlu diperhatikan secara saksama mengenai penggunaannya. Suplemen yang disarankan untuk lansia mungkin lebih berupa suplemen makanan (nutraceutical) yang bersifat fungsional dalam meningkatkan stamina dan ketahanan tubuhnya. Atau mungkin akan lebih baik jika mengonsumsi makanan yang bersifat fungsional dengan kandungan antioksidan yang tinggi.Perbaikan status gizi tubuh melalui makanan dan minuman dan ditambah dengan extra antioxidan merupakan benteng strategis dalam memperlambat proses penuaan. Antioksidan dapat diperoleh dengan mudah melalui konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan yang mencapai 400-800 gram/hari. Zat gizi protein sebaiknya diperoleh melalui ikan, sedikit daging, telur dan susu, dan banyak kacang-kacangan. Karbohidrat sebaiknya bersumber dari bahan-bahan yang tidak murni seperti beras tidak sosoh, beras jagung, tepung terigu dari gandum utuh, singkong, ubi jalar, talas, pisang, dan sebagainya. Lemak diusahakan berasal dari lemak nabati yang cukup mengandung asam oleat, linoleat dan linolenat, yang banyak terdapat dalam jagung, kedele, alpukat. Namun, konsumsi karbohidrat dan lemak harus secukupnya saja, sehingga tidak menyebabkan kelebihan berat badan. Kecukupan zat gizi pada lansia lebih rendah dari dewasa. Hal ini disesuaikan dengan perubahan fisiologis yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Penambahan usia membuat perubahan perbandingan konsumsi makanan. Adapun persentase kebutuhan zat gizi makro adalah 20%-25% protein, 20% lemak, dan 55%-60% karbohidrat. Asam lemak yang dikonsumsi sebaiknya yang memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang tinggi. Selain itu zat gizi yang banyak defisien pada lansia adalah vitamin B6, B12, folat, vitamin D dan kalsium KESIMPULAN Jumlah usia lanjut yang meningkat saat ini tentunya mempengaruhi berbagai aspek kehidupan baik fisik, mental maupun sosial .Untuk itu perlu pengkajian masalah usia yang
  • 10. lebih mendasar agar tercapai tujuan pembinaan kesehatan usia yaitu mewujudkan derajat kesehatan secara optimal. Pada Usia 65 tahun seseorang dianggap telah memasuki masa lansia atau lanjut usia. Usia tua dipandang sebagai masa kemunduran dengan ditandai dengan ancaman berbagai penyakit degeneratif dan masa kelemahan manusiawi ditandai dengan mulai melemahnya berbagi fungsi tubuh .Olehkarena itu,diperlukan kiat – kiat yang harus dipersiapkan sejak masa muda agar dapat mencegah kondisi yang tidak diinginkan saat lansia diantaranya menjaga kesehatan dan pemeliharaan kebersihan diri serta deteksi dini penurunan kondisi kesehatannya, teratur dan berkesinambungan memeriksakan kesehatannya ke puskesmas atau instansi pelayanan kesehatan lainnya. Pada masa lansia tentunya ada banyak berbagai masalah yang dialami mulai dari aspek kesehatan , mental dan psikis. Maka dari itu perlu adanya cara – cara untuk mengatasi permasalah yang dialami oleh lansia diantarnaya adalah kegiatan Bina Lansia untuk membantu mengatasi permasalahan kesehatan lansia, membina ketrampilan agar dapat mengembangkan kegemaran atau hobinya secara teratur dan sesuai dengan kemampuannya Kesehatan dan pemenuhan gizi seimbang pada lansia merupakan hal yang penting dalam meningkatkan derajat kesehatan para lansia.Selain itu,Lansia mungkin membutuhkan suplemen, mengingat kondisi mereka yang menurun, akan tetapi perlu diperhatikan secara saksama mengenai penggunaannya. Atau mungkin akan lebih baik jika mengonsumsi makanan yang bersifat fungsional dengan kandungan antioksidan yang tinggi.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA Rahmi, Eifi. 1998. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Ibu-Ibu dalam Kegiatan BinaKeluarga Lansia. repository.ip.ac.id/handle/123456789/21112 diakses 15 Maret 2013 Dr. Arisman. 2009. Gizi dalam Daur Kehidupan. Penerbit buku kedokteran. Jakarta Anonime. 2010. Meningkatnya Lansia. http:www.madiun.Dinkesjatim.go.id Diakses 2 April 2013 Asfriyanti. 200. Upaya Pembinaan dan Pelayanan Kesehatan Lansia Lanjut. repository.us4.ac.id diakses 15 maret 2013 Fatma. 2010. Gizi Usia Lanjut. Erlangga. Jakarta Kathleen dan Jonathan. 1999. Makanan Sehat. Indonesia Publishing House. Bandung