SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
PELAYANAN KESEHATAN
REPRODUKSI LANSIA DI
MASYARAKAT
Pembimbing: Henik Istikhomah,S.ST, M.Keb
POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA 2014
Kelompok 4
1. Kurnia Kartini Mesrawati
2. Nurima Anastavia
3. Ossa Hydramayasari
4. Putri Pungkas ragiliana
5. Rika widyaningrum
6. Windari Rahayu
PENDAHULUAN
• Program pembinaan dilakukan mulai tahun
1986
• Bertambahnya jumlah penduduk usia lanjut,
menimbulkan permasalahn kompleks
• Terbitnya UU no 13 tahun 1998 tentang
kesejahteraan lanjut usia disebutkan
pelayanan kesehatan reproduksi bagi usia
lanjut dimaksudkan untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan dan
kemampuan lanjut usia agar kondisi fisik,
mental dan sosialnya dapat berfungsi secara
wajar.
Penyebab timbulnya masalah usia
lanjut
• Morbiditas meningkat
• Usia lanjut beban ganda yaitu mengidap
penyakit infeksi dan kronis
• Psikososial
• lingkungan,
• kondisi pemukiman
• dan pekerjaan, sosioekonomi
Usia Lanjut
• Seseorang disebut usia lanjut jika telah
berumur 60 tahun keatas (aspek kesehatan)
• 49-59 tahun disebut prasenile
• Secara biologis mengalami proses penuaan,
penurunan daya tahan fisik, rentan terhadap
berbagai penyakit
• Tahap perubahan reproduksi pada yaitu
klimakterium,menopause, perimenopause, dan
pascamenopouse yang berkaitan dengan
penurunan fungsi hormon yang berakibat pada
gangguan kesehatan
Tahap perubahan reproduksi pada
wanita lansia
1. Klimakterium
merupakan istilah umum pada siklus
reproduksi perempuan untuk menunjukan
rentang waktu mulai dari proses transisi
sampai pada masa postmenopuse awal atau
perimenopause. Klimakterium lamanya 13
tahun
2. Menopouse
Menopause adalah masa berhentinya haid
pada perempuan, dimana batasan ini
ditetapkan secara retrospektif sebagai
tidak adanya siklus menstruasi terhitung
sejak 12 bulan kebelakang. Wanita
menghabiskan 1/3 masa hidupnya dalam
masa menopause.
3. Perimenopause
adalah interval yang mendahului berhentinya siklus
menstruasi sampai pada masa satu tahun setelah
siklus menstruasi berakhir.
4. Pascamenopause
merupakan masa yang terjadi setelah terhentinya
siklus menstruasi pada wanita hingga akhir
hidupnya. Masa ini ditandai dengan berlanjutnya
gejala vasomotor dan gejala urogenital seperti
keringnya vagina dan dispareunia.
•
Kebijakan KR Usia Lanjut
• Meningkatkan dan memperkuat peran keluarga
dan masyarakat dalam penyelenggaraan upaya
KR usia lanjut dan menjalin kemitraan dengan
LSM, duania usaha secara berkesinambungan
• Meningkatkan koordinasi dan integrasi pusat
maupun daerah yang mendukung KR usia lanjut
• Membangun serta mengembangkan sistem
jaminan dan bantuan sosial agar usia lanjut
dapat mengakses pelayanan KR
• Meningkatkan dan memantapkan peran
kelembagaan dalam KR yang mendukung
peningkatan kualitas hidup usia lanjut
Strategi KR usia lanjut
• Melakukan advokasi, sosialisasi untuk membangun
kemitraan dalam upaya KR usia lanjut baik di
pusat,provinsi dan kab/kota
• Memantapkan kemitraan dan jejaring kerja untuk
dapat meningkatkan upaya KR usia lanjut yang
optimal
• Mendorong dan menumbuhkembangkan partisipasi
dan peran serta keluarga dan masyarakat dalam
pelayanan KR usia lanjut dalam bentuk pendataan,
mobilisasi sasasran dan pemanfatan pelayanan
• Peningkatan profesionalisme dan kinerja
tenaga serta penerapan kendali mutu
pelayanan melalui pendidikan /pelatihan
penegmbangan standar pelayanan
• Membangun sistem pelayanan KR usia lanjut
melalui pelayanan kesehatan dasar dan
rujukannya serta melakukan pelayanan
proaktif dengan mendekatkan pelayanan
kepada sasaran
• Melakukan survei/peneliian untuk
mengetahui permasalahan KR usia lanjut
dan tindak lanjutnya untuk memantapkan
pelayanan KR usia lanjut
PENYAKIT PENYAKIT PADA LANSIA
1. Kurang bergerak: gangguan fisik, jiwa, dan faktor
lingkungan dapat menyebabkan lansia kurang
bergerak. Penyebab yang paling sering adalah
gangguan tulang, sendi dan otot, gangguan saraf, dan
penyakit jantung dan pembuluh darah.
2. Instabilitas: penyebab terjatuh pada lansia dapat
berupa faktor intrinsik (hal-hal yang berkaitan dengan
keadaan tubuh penderita) baik karena proses menua,
penyakit maupun faktor ekstrinsik (hal-hal yang
berasal dari luar tubuh) seperti obat-obat tertentu
dan faktor lingkungan.
3. Beser: beser buang air kecil (bak) merupakan salah
satu masalah yang sering didapati pada lansia, yaitu
keluarnya air seni tanpa disadari, dalam jumlah dan
kekerapan yang cukup mengakibatkan masalah
kesehatan atau sosial.
4. Gangguan intelektual: merupakan kumpulan gejala
klinik yang meliputi gangguan fungsi intelektual dan
ingatan yang cukup berat sehingga menyebabkan
terganggunya aktivitas kehidupan sehari-hari.
5. Infeksi: merupakan salah satu masalah kesehatan
yang penting pada lansia, karena selain sering
didapati, juga gejala tidak khas bahkan asimtomatik
yang menyebabkan keterlambatan di dalam diagnosis
dan pengobatan serta risiko menjadi fatal meningkat
pula.
6. Gangguan pancaindera, komunikasi,
penyembuhan, dan kulit: akibat prosesd menua
semua pancaindera berkurang fungsinya,
demikian juga gangguan pada otak, saraf dan
otot-otot yang digunakan untuk berbicara dapat
menyebabkn terganggunya komunikasi,
sedangkan kulit menjadi lebih kering, rapuh dan
mudah rusak dengan trauma yang minimal.
7. Sulit buang air besar (konstipasi): beberapa
faktor yang mempermudah terjadinya konstipasi,
seperti kurangnya gerakan fisik, makanan yang
kurang sekali mengandung serat, kurang minum,
akibat pemberian obat-obat tertentu dan lain-
lain.
8. Depresi: perubahan status sosial, bertambahnya
penyakit dan berkurangnya kemandirian sosial serta
perubahan-perubahan akibat proses menua
menjadi salah satu pemicu munculnya depresi pada
lansia.
9. Kurang gizi: kekurangan gizi pada lansia dapat
disebabkan perubahan lingkungan maupun kondisi
kesehatan.
10. Penyakit akibat obat-obatan: salah satu yang
sering didapati pada lansia adalah menderita
penyakit lebih dari satu jenis sehingga
membutuhkan obat yang lebih banyak, apalagi
sebahagian lansia sering menggunakan obat dalam
jangka waktu yang lama tanpa pengawasan dokter
dapat menyebabkan timbulnya penyakit akibat
pemakaian obat-obat yang digunakan.
11. Daya tahan tubuh yang menurun: daya tahan
tubuh yang menurun pada lansia merupakan
salah satu fungsi tubuh yang terganggu dengan
bertambahnya umur seseorang walaupun tidak
selamanya hal ini disebabkan oleh proses menua,
tetapi dapat pula karena berbagai keadaan
seperti penyakit yang sudah lama diderita
(menahun) maupun penyakit yang baru saja
diderita (akut) dapat menyebabkan penurunan
daya tahan tubuh seseorang.
12. Impotensi: merupakan ketidakmampuan untuk
mencapai dan atau mempertahankan ereksi yang
cukup untuk melakukan sanggama yang
memuaskan yang terjadi paling sedikit 3 bulan.
Upaya-upaya pelayanan lansia
a. Upaya promotif, yaitu menggairahkan semangat hidup bagi
usia lanjut agar mereka tetap dihargai dan tetap berguna
baik bagi dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat.
a)Kesehatan dan pemeliharaan kebersihan diri serta deteksi
dini penurunan
b)kondisi kesehatannya, teratur dan berkesinambungan
memeriksakan
c)kesehatannya ke puskesmas atau instansi pelayanan
kesehatan lainnya.
d)Latihan fisik yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan
dengan
e)kemampuan usia lanjut agar tetap merasa sehat dan segar.
f)Diet seimbang atau makanan dengan menu yang mengandung gizi
seimbang.
g) Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa
h)Membina ketrampilan agar dapat mengembangkan kegemaran
atau hobinya secara teratur dan sesuai dengan kemampuannya.
i)Meningkatkan kegiatan sosial di masyarakat atau mengadakan
kelompok sosial.
j)Hidup menghindarkan kebiasaan yang tidak baik seperti merokok,
alkhohol, kopi , kelelahan fisik dan mental.
k)Penanggulangan masalah kesehatannya sendiri secara benar
b. Upaya preventif yaitu upaya pencegahan terhadap kemungkinan
terjadinya penyakit maupun kompilikasi penyakit yang disebabkan
oleh proses ketuaan.
a) Pemeriksaan kesehatan secara berkala dan teratur untuk
menemukan secara dini penyakit-penyakit usia lanjut
b) Kesegaran jasmani yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan
dengan kemampuan usia lanjut serta tetap merasa sehat dan bugar.
c) Penyuluhan tentang penggunaan berbagai alat bantu misalnya
kacamata, alat bantu pendengaran agar usia lanjut tetap dapat
memberikan karya dan tetap merasa berguna
d) Penyuluhan untuk pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya
kecelakaan pada usia lanjut.
e) Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa
c. Upaya kuratif yaitu upaya pengobatan pada usia lanjut dan
dapat berupa kegiatan:
-Pelayanan kesehatan dasar
-Pelayanan kesehatan spesifikasi melalui sistem rujukan
d. Upaya rehabilitatif yaitu upaya mengembalikan fungsi organ
yang telah menurun.
- Memberikan informasi, pengetahuan dan pelayanan tentang
penggunaan berbagai alat bantu misalnya alat pendengaran
dan lain -lain agar usia lanjut dapat memberikan karya dan
tetap merasa berguna sesuai kebutuhan dan kemampuan.
- Mengembalikan kepercayaan pada diri sendiri dan
memperkuat mental penderita
- Pembinaan usia dan hal pemenuhan kebutuhan pribadi ,
aktifitas di dalam maupun diluar rumah.
- Nasihat cara hidup yang sesuai dengan penyakit yang diderita.
- Perawatan fisio terapi.
PELAYANAN PADA LANSIA
a. Adanya posyandu lansia
b. Diadakannya senam lansia
c. Skrinning lansia
d. Pemeriksaan fisik dan mental sosial
e. KMS lansia
f. Kunjungan rumah
g. Pemeriksaan Hb, urine, gula darah, protein
urine
h. Penyuluhan
i. Rujukan
Upaya meningkatkan pelayanan kesehatan
reproduksi pada wanita lansia
• Upaya pembinaan kesehatan
Peran serta masyarakat dalam upaya
kesehatan usia lanjut adalah peranserta
masyarakat baik sebagai pemberi peJayanan
kesehatan maupun penerimapelayanan yang
berkaitan dengan mobilisasi sumber daya
dalam pemecahan masalah usia lanjut
setempat dan dalam bentuk pelaksanan
pembinaan danpengembangan upaya
kesehatan usia lanjut setempat.
• Upaya pelayanan kesehatan
Upaya yang dapat dilakukan adalah berupa upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
• Upaya perawatan
asuhan keperawatan adalah bantuan bimbingan
penyuluhan, pengawasan atau perlindungan yang
diberikan oleh seorangperawat/bidan untuk
memenuhi kebutuhan pasien atau kelompok. Pada
usia lanjutditemukan berbagai masalah secara
individu. Prinsip pemberian asuhan
keperawatanberdasarkan kebutuhan pasien atau
kelompok.
TINGKATAN SARANA PELAYANAN
• Pelayanan tingkat masyarakat : karang
wreda, kelompok usia lanjut, posyandu
lansia
• Pelayanan tingkat dasar : puskesmas,
balai pengobatan, praktek dokter
• Pelayanan rujukan tk 1 dan 2 : RS
memiliki poliklinik geriatri ( poliklinik
lansia)
Sumber data
dr.Pirma Siburian Sp PD, pemerhati masalah kesehatan lansia dan dokter
pada klinik lansia Klinik Spesialis Bunda Medan.
http://ocw.usu.ac.id/course/download/1110000112-
dermatomusculoskeletal-
system/dms146_slide_program_pelayanan_kesehatan_usia_lanjut.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3752/1/fkm-asfriyati.pdf
Johana E. Prawitasari, Aspek Sosial Psikologi Usia Lanjut Di Indonesia, Buletin
Penelitian kesehatan 21 (4) Hal 73 -83
Undang-Undang RI No 23 Tahun 1992, Tentang Kesehatan, Pasal19 ayat 1
Zuhdi Makmun, Pendekatan Komprehensif Terhadap Perawatan Kesehatan
Pada Usia Lanjut Menjelang Tahun 2000, Majalah Kesehatan Masyarakat,
Nomor 59 Tahun 1998
THANK YOU 

More Related Content

What's hot

What's hot (16)

makalah Askep lansia
makalah Askep lansiamakalah Askep lansia
makalah Askep lansia
 
Kebijakan pengembangan puskesmas santun lansia
Kebijakan pengembangan puskesmas santun lansiaKebijakan pengembangan puskesmas santun lansia
Kebijakan pengembangan puskesmas santun lansia
 
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantrenMakalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
 
Makalah Kesehatan
Makalah KesehatanMakalah Kesehatan
Makalah Kesehatan
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih
Makalah pola hidup sehat  dan bersihMakalah pola hidup sehat  dan bersih
Makalah pola hidup sehat dan bersih
 
Keperawatan gerontik
Keperawatan gerontikKeperawatan gerontik
Keperawatan gerontik
 
Kb 2
Kb 2Kb 2
Kb 2
 
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananCara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
 
Makalah hidup sehat
Makalah hidup sehatMakalah hidup sehat
Makalah hidup sehat
 
Makalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakatMakalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakat
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
 
Rosi trisnawati002
Rosi trisnawati002Rosi trisnawati002
Rosi trisnawati002
 
Bab ii tinjauan pustaka (repaired)
Bab ii tinjauan pustaka (repaired)Bab ii tinjauan pustaka (repaired)
Bab ii tinjauan pustaka (repaired)
 
Puskesmas santun Lansia
Puskesmas santun LansiaPuskesmas santun Lansia
Puskesmas santun Lansia
 
Posyandu-lansia
Posyandu-lansiaPosyandu-lansia
Posyandu-lansia
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih asni
Makalah pola hidup sehat  dan bersih asniMakalah pola hidup sehat  dan bersih asni
Makalah pola hidup sehat dan bersih asni
 

Similar to PRESENTASI KOMUNITAS LANSIA

Makalah keperawatan gerontik
Makalah keperawatan gerontikMakalah keperawatan gerontik
Makalah keperawatan gerontikKhairulAnwar237
 
promkes dlm kespro.ppt
promkes dlm kespro.pptpromkes dlm kespro.ppt
promkes dlm kespro.pptcandra_cun
 
askep komunitas agregat lansia.pptx
askep komunitas agregat lansia.pptxaskep komunitas agregat lansia.pptx
askep komunitas agregat lansia.pptxRizalMg21
 
Kespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro Lansia
Kespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro LansiaKespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro Lansia
Kespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro LansiaNuranisah D.
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih irmayani
Makalah pola hidup sehat  dan bersih irmayaniMakalah pola hidup sehat  dan bersih irmayani
Makalah pola hidup sehat dan bersih irmayaniSeptian Muna Barakati
 
Health and wellness (mpu3313)
Health and wellness (mpu3313)Health and wellness (mpu3313)
Health and wellness (mpu3313)Lydia Ungam
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih belum
Makalah pola hidup sehat  dan bersih belumMakalah pola hidup sehat  dan bersih belum
Makalah pola hidup sehat dan bersih belumSeptian Muna Barakati
 
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikKonsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikFaris Andrianto
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiSeptian Muna Barakati
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiWarnet Raha
 

Similar to PRESENTASI KOMUNITAS LANSIA (20)

Asuhan keperawatan lansia di rumah
Asuhan keperawatan lansia di rumahAsuhan keperawatan lansia di rumah
Asuhan keperawatan lansia di rumah
 
Makalah keperawatan gerontik
Makalah keperawatan gerontikMakalah keperawatan gerontik
Makalah keperawatan gerontik
 
112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih
 
112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih
 
112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih
 
112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih
 
Lansia
LansiaLansia
Lansia
 
promkes dlm kespro.ppt
promkes dlm kespro.pptpromkes dlm kespro.ppt
promkes dlm kespro.ppt
 
prinsip - prinsip ilmu gizi
prinsip - prinsip ilmu giziprinsip - prinsip ilmu gizi
prinsip - prinsip ilmu gizi
 
askep komunitas agregat lansia.pptx
askep komunitas agregat lansia.pptxaskep komunitas agregat lansia.pptx
askep komunitas agregat lansia.pptx
 
Kespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro Lansia
Kespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro LansiaKespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro Lansia
Kespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro Lansia
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih irmayani
Makalah pola hidup sehat  dan bersih irmayaniMakalah pola hidup sehat  dan bersih irmayani
Makalah pola hidup sehat dan bersih irmayani
 
Lansia
LansiaLansia
Lansia
 
Ol 1 ti makalah lansia
Ol 1   ti makalah lansiaOl 1   ti makalah lansia
Ol 1 ti makalah lansia
 
PPT HELEN FIX 2.pptx
PPT HELEN FIX 2.pptxPPT HELEN FIX 2.pptx
PPT HELEN FIX 2.pptx
 
Health and wellness (mpu3313)
Health and wellness (mpu3313)Health and wellness (mpu3313)
Health and wellness (mpu3313)
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih belum
Makalah pola hidup sehat  dan bersih belumMakalah pola hidup sehat  dan bersih belum
Makalah pola hidup sehat dan bersih belum
 
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikKonsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontik
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
 

PRESENTASI KOMUNITAS LANSIA

  • 1. PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI LANSIA DI MASYARAKAT Pembimbing: Henik Istikhomah,S.ST, M.Keb POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA 2014
  • 2. Kelompok 4 1. Kurnia Kartini Mesrawati 2. Nurima Anastavia 3. Ossa Hydramayasari 4. Putri Pungkas ragiliana 5. Rika widyaningrum 6. Windari Rahayu
  • 3. PENDAHULUAN • Program pembinaan dilakukan mulai tahun 1986 • Bertambahnya jumlah penduduk usia lanjut, menimbulkan permasalahn kompleks • Terbitnya UU no 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia disebutkan pelayanan kesehatan reproduksi bagi usia lanjut dimaksudkan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan lanjut usia agar kondisi fisik, mental dan sosialnya dapat berfungsi secara wajar.
  • 4. Penyebab timbulnya masalah usia lanjut • Morbiditas meningkat • Usia lanjut beban ganda yaitu mengidap penyakit infeksi dan kronis • Psikososial • lingkungan, • kondisi pemukiman • dan pekerjaan, sosioekonomi
  • 5. Usia Lanjut • Seseorang disebut usia lanjut jika telah berumur 60 tahun keatas (aspek kesehatan) • 49-59 tahun disebut prasenile • Secara biologis mengalami proses penuaan, penurunan daya tahan fisik, rentan terhadap berbagai penyakit • Tahap perubahan reproduksi pada yaitu klimakterium,menopause, perimenopause, dan pascamenopouse yang berkaitan dengan penurunan fungsi hormon yang berakibat pada gangguan kesehatan
  • 6. Tahap perubahan reproduksi pada wanita lansia 1. Klimakterium merupakan istilah umum pada siklus reproduksi perempuan untuk menunjukan rentang waktu mulai dari proses transisi sampai pada masa postmenopuse awal atau perimenopause. Klimakterium lamanya 13 tahun
  • 7. 2. Menopouse Menopause adalah masa berhentinya haid pada perempuan, dimana batasan ini ditetapkan secara retrospektif sebagai tidak adanya siklus menstruasi terhitung sejak 12 bulan kebelakang. Wanita menghabiskan 1/3 masa hidupnya dalam masa menopause.
  • 8. 3. Perimenopause adalah interval yang mendahului berhentinya siklus menstruasi sampai pada masa satu tahun setelah siklus menstruasi berakhir. 4. Pascamenopause merupakan masa yang terjadi setelah terhentinya siklus menstruasi pada wanita hingga akhir hidupnya. Masa ini ditandai dengan berlanjutnya gejala vasomotor dan gejala urogenital seperti keringnya vagina dan dispareunia. •
  • 9. Kebijakan KR Usia Lanjut • Meningkatkan dan memperkuat peran keluarga dan masyarakat dalam penyelenggaraan upaya KR usia lanjut dan menjalin kemitraan dengan LSM, duania usaha secara berkesinambungan • Meningkatkan koordinasi dan integrasi pusat maupun daerah yang mendukung KR usia lanjut • Membangun serta mengembangkan sistem jaminan dan bantuan sosial agar usia lanjut dapat mengakses pelayanan KR • Meningkatkan dan memantapkan peran kelembagaan dalam KR yang mendukung peningkatan kualitas hidup usia lanjut
  • 10. Strategi KR usia lanjut • Melakukan advokasi, sosialisasi untuk membangun kemitraan dalam upaya KR usia lanjut baik di pusat,provinsi dan kab/kota • Memantapkan kemitraan dan jejaring kerja untuk dapat meningkatkan upaya KR usia lanjut yang optimal • Mendorong dan menumbuhkembangkan partisipasi dan peran serta keluarga dan masyarakat dalam pelayanan KR usia lanjut dalam bentuk pendataan, mobilisasi sasasran dan pemanfatan pelayanan
  • 11. • Peningkatan profesionalisme dan kinerja tenaga serta penerapan kendali mutu pelayanan melalui pendidikan /pelatihan penegmbangan standar pelayanan • Membangun sistem pelayanan KR usia lanjut melalui pelayanan kesehatan dasar dan rujukannya serta melakukan pelayanan proaktif dengan mendekatkan pelayanan kepada sasaran • Melakukan survei/peneliian untuk mengetahui permasalahan KR usia lanjut dan tindak lanjutnya untuk memantapkan pelayanan KR usia lanjut
  • 12. PENYAKIT PENYAKIT PADA LANSIA 1. Kurang bergerak: gangguan fisik, jiwa, dan faktor lingkungan dapat menyebabkan lansia kurang bergerak. Penyebab yang paling sering adalah gangguan tulang, sendi dan otot, gangguan saraf, dan penyakit jantung dan pembuluh darah. 2. Instabilitas: penyebab terjatuh pada lansia dapat berupa faktor intrinsik (hal-hal yang berkaitan dengan keadaan tubuh penderita) baik karena proses menua, penyakit maupun faktor ekstrinsik (hal-hal yang berasal dari luar tubuh) seperti obat-obat tertentu dan faktor lingkungan.
  • 13. 3. Beser: beser buang air kecil (bak) merupakan salah satu masalah yang sering didapati pada lansia, yaitu keluarnya air seni tanpa disadari, dalam jumlah dan kekerapan yang cukup mengakibatkan masalah kesehatan atau sosial. 4. Gangguan intelektual: merupakan kumpulan gejala klinik yang meliputi gangguan fungsi intelektual dan ingatan yang cukup berat sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas kehidupan sehari-hari. 5. Infeksi: merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting pada lansia, karena selain sering didapati, juga gejala tidak khas bahkan asimtomatik yang menyebabkan keterlambatan di dalam diagnosis dan pengobatan serta risiko menjadi fatal meningkat pula.
  • 14. 6. Gangguan pancaindera, komunikasi, penyembuhan, dan kulit: akibat prosesd menua semua pancaindera berkurang fungsinya, demikian juga gangguan pada otak, saraf dan otot-otot yang digunakan untuk berbicara dapat menyebabkn terganggunya komunikasi, sedangkan kulit menjadi lebih kering, rapuh dan mudah rusak dengan trauma yang minimal. 7. Sulit buang air besar (konstipasi): beberapa faktor yang mempermudah terjadinya konstipasi, seperti kurangnya gerakan fisik, makanan yang kurang sekali mengandung serat, kurang minum, akibat pemberian obat-obat tertentu dan lain- lain.
  • 15. 8. Depresi: perubahan status sosial, bertambahnya penyakit dan berkurangnya kemandirian sosial serta perubahan-perubahan akibat proses menua menjadi salah satu pemicu munculnya depresi pada lansia. 9. Kurang gizi: kekurangan gizi pada lansia dapat disebabkan perubahan lingkungan maupun kondisi kesehatan. 10. Penyakit akibat obat-obatan: salah satu yang sering didapati pada lansia adalah menderita penyakit lebih dari satu jenis sehingga membutuhkan obat yang lebih banyak, apalagi sebahagian lansia sering menggunakan obat dalam jangka waktu yang lama tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan timbulnya penyakit akibat pemakaian obat-obat yang digunakan.
  • 16. 11. Daya tahan tubuh yang menurun: daya tahan tubuh yang menurun pada lansia merupakan salah satu fungsi tubuh yang terganggu dengan bertambahnya umur seseorang walaupun tidak selamanya hal ini disebabkan oleh proses menua, tetapi dapat pula karena berbagai keadaan seperti penyakit yang sudah lama diderita (menahun) maupun penyakit yang baru saja diderita (akut) dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh seseorang. 12. Impotensi: merupakan ketidakmampuan untuk mencapai dan atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk melakukan sanggama yang memuaskan yang terjadi paling sedikit 3 bulan.
  • 17. Upaya-upaya pelayanan lansia a. Upaya promotif, yaitu menggairahkan semangat hidup bagi usia lanjut agar mereka tetap dihargai dan tetap berguna baik bagi dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat. a)Kesehatan dan pemeliharaan kebersihan diri serta deteksi dini penurunan b)kondisi kesehatannya, teratur dan berkesinambungan memeriksakan c)kesehatannya ke puskesmas atau instansi pelayanan kesehatan lainnya. d)Latihan fisik yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan e)kemampuan usia lanjut agar tetap merasa sehat dan segar.
  • 18. f)Diet seimbang atau makanan dengan menu yang mengandung gizi seimbang. g) Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa h)Membina ketrampilan agar dapat mengembangkan kegemaran atau hobinya secara teratur dan sesuai dengan kemampuannya. i)Meningkatkan kegiatan sosial di masyarakat atau mengadakan kelompok sosial. j)Hidup menghindarkan kebiasaan yang tidak baik seperti merokok, alkhohol, kopi , kelelahan fisik dan mental. k)Penanggulangan masalah kesehatannya sendiri secara benar
  • 19. b. Upaya preventif yaitu upaya pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya penyakit maupun kompilikasi penyakit yang disebabkan oleh proses ketuaan. a) Pemeriksaan kesehatan secara berkala dan teratur untuk menemukan secara dini penyakit-penyakit usia lanjut b) Kesegaran jasmani yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan kemampuan usia lanjut serta tetap merasa sehat dan bugar. c) Penyuluhan tentang penggunaan berbagai alat bantu misalnya kacamata, alat bantu pendengaran agar usia lanjut tetap dapat memberikan karya dan tetap merasa berguna d) Penyuluhan untuk pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan pada usia lanjut. e) Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
  • 20. c. Upaya kuratif yaitu upaya pengobatan pada usia lanjut dan dapat berupa kegiatan: -Pelayanan kesehatan dasar -Pelayanan kesehatan spesifikasi melalui sistem rujukan d. Upaya rehabilitatif yaitu upaya mengembalikan fungsi organ yang telah menurun. - Memberikan informasi, pengetahuan dan pelayanan tentang penggunaan berbagai alat bantu misalnya alat pendengaran dan lain -lain agar usia lanjut dapat memberikan karya dan tetap merasa berguna sesuai kebutuhan dan kemampuan. - Mengembalikan kepercayaan pada diri sendiri dan memperkuat mental penderita - Pembinaan usia dan hal pemenuhan kebutuhan pribadi , aktifitas di dalam maupun diluar rumah. - Nasihat cara hidup yang sesuai dengan penyakit yang diderita. - Perawatan fisio terapi.
  • 21. PELAYANAN PADA LANSIA a. Adanya posyandu lansia b. Diadakannya senam lansia c. Skrinning lansia d. Pemeriksaan fisik dan mental sosial e. KMS lansia f. Kunjungan rumah g. Pemeriksaan Hb, urine, gula darah, protein urine h. Penyuluhan i. Rujukan
  • 22. Upaya meningkatkan pelayanan kesehatan reproduksi pada wanita lansia • Upaya pembinaan kesehatan Peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan usia lanjut adalah peranserta masyarakat baik sebagai pemberi peJayanan kesehatan maupun penerimapelayanan yang berkaitan dengan mobilisasi sumber daya dalam pemecahan masalah usia lanjut setempat dan dalam bentuk pelaksanan pembinaan danpengembangan upaya kesehatan usia lanjut setempat.
  • 23. • Upaya pelayanan kesehatan Upaya yang dapat dilakukan adalah berupa upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. • Upaya perawatan asuhan keperawatan adalah bantuan bimbingan penyuluhan, pengawasan atau perlindungan yang diberikan oleh seorangperawat/bidan untuk memenuhi kebutuhan pasien atau kelompok. Pada usia lanjutditemukan berbagai masalah secara individu. Prinsip pemberian asuhan keperawatanberdasarkan kebutuhan pasien atau kelompok.
  • 24. TINGKATAN SARANA PELAYANAN • Pelayanan tingkat masyarakat : karang wreda, kelompok usia lanjut, posyandu lansia • Pelayanan tingkat dasar : puskesmas, balai pengobatan, praktek dokter • Pelayanan rujukan tk 1 dan 2 : RS memiliki poliklinik geriatri ( poliklinik lansia)
  • 25. Sumber data dr.Pirma Siburian Sp PD, pemerhati masalah kesehatan lansia dan dokter pada klinik lansia Klinik Spesialis Bunda Medan. http://ocw.usu.ac.id/course/download/1110000112- dermatomusculoskeletal- system/dms146_slide_program_pelayanan_kesehatan_usia_lanjut.pdf http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3752/1/fkm-asfriyati.pdf Johana E. Prawitasari, Aspek Sosial Psikologi Usia Lanjut Di Indonesia, Buletin Penelitian kesehatan 21 (4) Hal 73 -83 Undang-Undang RI No 23 Tahun 1992, Tentang Kesehatan, Pasal19 ayat 1 Zuhdi Makmun, Pendekatan Komprehensif Terhadap Perawatan Kesehatan Pada Usia Lanjut Menjelang Tahun 2000, Majalah Kesehatan Masyarakat, Nomor 59 Tahun 1998