1. Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS)
Fransiskus Rendy
Mahasiswa Fakultas Kedokteran 2010
Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta Barat
Pendahuluan
Sehat merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai dan merupakan investasi
pembangunan. Sehat juga merupakan sesuatu yang sangat mahal bagi kebanyakan orang
ketika sakit menyerang. Bila demikian tepat kiranya bahwa “Health is not everything, but
without health everything is nothing” yang artinya bahwa sehat memang bukan segalanya,
tetapi tanpa kesehatan segalanya menjadi tidak berarti. Karena itu kesehatan perlu dijaga,
dipelihara, dan ditingkatkan oleh setiap anggota masyarakat dan diperjuangkan oleh semua
pihak.
Sehat
Sehat berarti berbagai hal bagi orang berbeda. Bagi maasyarakat umum, sehat dapat hanya
berarti „tidak sakit‟. Kesehatan adalah sesuatu yang sudah biasa, hanya dipikirkan bila sakit
atau gangguan kesehatan mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang. Barangkali ada
beberapa cara positif kapan masyarakat umum memikirkan tentang kesehatan. Pertama
dicerminkan dalam ungkapan seperti „menguatkan badan‟ dan mempunyai „kekebalan‟
terhadap infeksi. Ini menunjukkan bahwa sehat berarti kekuatan dan ketahanan, dan
mempunyai daya tahan yang dapat disebut dengan menahan penyakit dan mengalahkan stress
dan kelesuan. Kedua, orang berbicara tentang „off colour‟ atau „out of sorts‟ atau, sebaliknya
„dalam kondisi baik‟. Dengan cara ini, kesehatan dapat mempunyai kaitan erat dengan
suasana hati dan perasaan, dan perasaan imbang dan keseimbangan.
Para peneliti dalam setting yang berbeda menemukan beraneka pandangan yang kompleks
tentang sehat. Sebagai contoh, ibu-ibu dari keluarga dengan bayi muda di Wales
menyebutkan bahwa mempunyai kapasitas mengatasi masalah dan berfungsi sebagaimana
mestinya merupakan aspek penting dari „sehat‟ bagi mereka, dan mereka juga mengaitkan
kesehatan dalam arti positif berupa sikap penuh kegairahan dan antusias. Para peneliti lain
mendapatkan bahwa orang melihat kesehatan dan penyakit sebagai kategori moral: sebagian
wanita dari kelompok sosial yagn kurang beruntung dalam suatu penelitian di Scotland
memandang sakit dari sudut kelesuan spiritual atau moral. Orang-orang usia lanjut Scottis
2. melihat tiga dimensi utama dari sehat: tidak ada gangguan dan penyakit, dimensi kuat-lemah,
dan merasa bugar untuk mengerjakan tugas-tugas yang diharapkan.
Menurut WHO, sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna baik fisik, mental dan
sosial, tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan. Menurut Parson, sehat adalahn
kemampuan optimal individual untuk menjalankan peran dan tugasnya secara efektif.
Menurut Undang-undang Kesehatan RI no 23 Tahun 1992, sehat adalah keadaan sejahtera
tubuh, jiwa, sosial, yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.
Kesehatan dapat diklasifikasikan:
-
-
-
Kesehatan jasmani: ini barangkali dimensi sehat yang paling nyata, dan mempunyai
perhatian pada fungsi mekanistik tubuh.
Kesehatan mental: kesehatan mental diartikan sebagai kemampuan berpikir dengan
jernih dan koheren. Istilah ini dibedakan dari kesehatan emosional dan sosial,
meskipun dan hubungan yang dekat di antara ketiganya.
Kesehatan emosional: ini berarti kemampuan untuk mengenal emosi seperti takut,
kenikmatan, kedukaan dan kemarahan, dan untuk mengekspresikan emosi-emosi itu
secara tepat. Kesehatan emosional atau „afektif‟ juga berarti penanganan stress,
ketegangan jiwa, depresi dan kecemasan.
Kesehatan sosial: kesehatan sosial berarti kemampuan untuk membuat dan
mempertahankan hubungan dengan orang lain.
Kesehatan spiritual: untuk sebagian orang, ini berkaitan dengan kepercayaan dan
praktik keagamaan: untuk sebagian yang lain ia berurusan dengan perbuatan baik
secara pribadi, prinsip-prinsip normal tingkah laku dan cara mencapai kedamaian hati
dan merasa damai dalam kesendiriannya.1
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Kondisi sehat hanya dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi
perilaku sehat, dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga dan berbagai tatanan
diantaranya puskesmas sebagai salah satu tatanan sarana kesehatan.
A. PHBS di puskesmas
Puskesmas merupakan ujung tombak yang memberikan pelayanan kesehatan secara langsung
kepada masyarakat, selayaknya dapat menjadi percontohan penerapan PHBS bagi masyarakat
di wilayahnya. Puskesmas di Indonesia pada tahun 2002 berjumlah 7.284 puskesmas. Di
setiap kecamatan terdapat 1-2 puskesmas. Sebagai sarana kesehatan, puskesmas mempunyai
rata-rata kunjungan/hari yang cukup tinggi yaitu 108 kunjungan/puskesmas/hari (tahun
1996). Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan PHBS di puskesmas perlu dikembangkan.
Puskesmas yang sehat dapat terwujud apabila ada keinginan, kemauan dan kemampuan dari
para pengambil keputusan di linkungan pemerintah daerah, institusi kesehatan dan lintas
3. sektor lain yang terkait untuk menjadikan program PHBS di puskesmas menjadi salah satu
program prioritas dan menjadi agenda pembangunan kesehatan di kabupaten/kota.
“PHBS di puskesmas”, berarti:
-
masyarakat pengunjung puskesmas harus diberdayakan agar sadar, mau, dan mampu
melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah lingkungan puskesmas.
Ketersediaan sarana lingkungan puskesma yang sehat harus diupayakan dan menjadi
tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota dan jajarannya.
Petugas puskesmas harus dapat menjadi teladan dalam berperilaku hidup bersih dan
sehat serta memberikan pelayanan kesehatan preventif dan promotif di puskesmas
pelayanan kuratif.
Tujuan PHBS di puskesmas:
-
Meningkatnya puskesmas ber-PHBS di kabupaten/kota.
Meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan kemampuan petugas dan masyarakat
pengunjung puskesmas untuk melaksanakan PHBS di puskesmas.
Menggerakkan masyarakat di wilayahnya untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.2
B. PHBS di rumah tangga
Perilaku sehat di rumah tangga menunjukkan hasil yang kurang menggembirakan, hal ini
dapat dari data hasil survei sosial ekonomi nasional (susenas) tahun 2001 bahwa 28%
perokok dimulai pada usia 10 tahun dan proposi terbesar (92%) dari mereka merokok di
dalam rumah ketika bersama anggota rumah tangga lainnya. Hasil Survei Kesehatan Rumah
Tangga (SKRT) tahun 2001 mengindikasikan bahwa proporsi tersebut penduduk yang
berusia 15 tahun ke atas di Jawa dan Bali kurang melakukan kegiatan fisik, untuk kelompok
laki-laki 63% dan perempuan 76%.
Rumah tangga sehat dapat terwujud apabila ada keinginan, kemauan, dan kemampuan para
pengambil keputusan dan lintas sektor terkait agar PHBS menjadi program prioritas dan
menjadi salah satu agenda pembangunan di kabupaten/kota, serta didukung oleh masyarakat.
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar
sadar, mau, dna mampu melakukan PHBS untuk memliara dan meningkatkan kesehatannya,
mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan dimas masyarakat.
Rumah tangga sehat berarti mampu menjaga, meningkatkan, dna melindungi kesehatan setiap
anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang
kondusif untuk hidup sehat.
Penerapan PHBS di rumah tangga merupakan tanggungjawab setiap anggota rumah tangga,
juga menjadi tanggungjawab pemeintah kabupaten/kota beserta jajaran sektor terkait untuk
memfasilitasi kegiatan PHBS di rumah tangga agar dapat dilaksanakan secara efektif.
4. Tujuan PHBS di rumah tangga:
-
Meningkatnya rumah tangga sehat di kabupaten/kota.
Meningkatkan pengetahuan, kemauan, dan kemampuan anggota rumah tangga untuk
melaksanakan PHBS.
Berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.3
C. Menggunakan 13 Pedoman Gizi Seimbang.
Untuk menjadi sehat, biasanya kita memakan makanan dengan pola 4 sehat 5 sempurna. Tapi
cara itu sudah ketinggalan zaman, sekarang dalam mewujudkan hidup yang sehat
menggunakan 13 pedoman gizi seimbang :
1. Makanlah makanan yang beraneka ragam.
Faktor yang perlu diperhatikan:
- Jumlah makanan (kuantitas).
- Jenis makanan (kualitas).
- Kebutuhan masing-masing kelompok umur.
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kebutuhan energi.
Sumber energi dapat kita peroleh dari karbohidrat, protein, dan lemak. Faktor yang
mempengaruhi kebutuhan energi:
- Jenis kelamin
- Berat badan
- Tinggi badan
- Umur
- Aktifitas fisik
- Kondisi tertentu (ibu hamil, menyusui, pertumbuhan)
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.
Konsumsi karbohidrat dibatasi 50-60% dari total energi, sedangkan pola konsumsi
karbohidrat orang Indonesia sekitar 50-70% dari total energi. Jika pengkonsumsian
karbohidrat berlebih, maka akan menimbulkan simpanan berupa lemak berupa lemak
berlebih yang kemudian akan menimbukan penyakit obesitas (sekarang obesitas
sudah termasuk sumber dari berbagai penyakit). Sedangkan jika pengkonsumsian
karbohidrat kurang, cadangan energi di dalam tubuh akan dipecah dan menyebabkan
seseorang menjadi kurus.
4. Batasi konsumsi lemak danminyak sampai seperempat dari kecukupan energi.
Kebutuhan lemak danminyak adalah sebesr 15-20% dari total energi. Konsumsi
lemak hewan berlebihan akan menyebabkan dislipidemia. Dislipidemia ini dapat
menimbulkan berbagai penyakit lain lagi, seperti penyempitan pembluh darah,
diabetes, dsb yang nantinya akan menimbulkan stroke.
5. -
Fungsi lemak:
Sumber ALE.
Pelarut berbagai vitamin (A,D,E,K).
Bahan baku hormon.
Bahan baku dinding sel.
5. Gunakan garam beryodium.
Standard garam beryodium adalah sebesar 30-80 ppm. Kekurangan yodium dalam
jangka waktu yang lama akan menyebabkan GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium). Kekurangan yodium pada bumil (ibu hamil) akan menyebabkan bayi yang
lahir dengan bibir sumbing, kretin, atau retardasi mental. Konsumsi natrium berlebih
akan menyebabkan hipertensi. Anjuran konsumsi yodium 6gr/sdt/hari. Sumber terbaik
adalah makanan dari laut.
6. Makanlah makanan sumber zat besi.
Zat besi dapat kita dapati dari:
- Hewani (hati, telur, daging).
- Nabati (kacang-kacangan, sayuran hijau tua).
Kekurangan zat besi akan menyebabkan anemia zat besi. Batasan Hb normal adalah
12g/dl (untuk wanita) dan 13g/dl (untuk pria). Penyerapan zat besi dari hewani >
nabati.
7. Pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan.
ASI adalah makanan ideal bagi bayi. Ukuran payudara belum tentu berbanding lurus
dengan ASI yang dihasilkan. Kolostrum (ASI yang keluar pertama kali, bewarna
kekuningan) mengandung antibodi/zat anti infeksi. Keuntungan ASI:
- Murah.
- Tersedia pada suhu yang ideal.
- Segar, bebas pencemaran kuman -> mengurangi resiko gangguan pencernaan.
- Memperkuat ikatan batin ibu dan anak (kejiwaan).
- Mempercepat pengembalian besarnya rahim pada bentuk dan ukuran semula.
8. Biasakan sarapan pagi.
Sarapan pagi bermanfaat untuk:
- Mempertahankan kesegaran tubuh setelah beristirahat 6-7jam -> terjadi intak
makanan yang mengakibatkan penambahan energi untuk tubuh dan otak.
- Meningkatkan produktifitas kerja.
- Memudahkan konsentrasi belajar.
6. 9. Minum air bersih, aman, cukup jumlahnya.
Batas minum air minimal adalah 2L/hari. Fungsi dari minum air yang cukup adalah
sebagai metabolisme tubuh dan mengurangi dehidrasi serta resiko timbulnya penyakit
batu ginjal.
10. Lakukan olahraga secara teratur.
Manfaat dari berolahraga:
- Meningkatkan kesegaran tubuh.
- Memperlancar aliran darah.
- Mempertahankan berat badan normal.
11. Hindari minum minuman alkohol.
Minuman alkohol hanya mengandung energi, itulah yang menyebabkan rasa hangat
pada saat mengkonsumsinya. Alkohol dapat menyebabkan penyerapan gizi terhambat.
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
Seperti apa makanan yang aman tersebut?
- Tidak tercemar.
- Tidak mengandung kuman.
- Tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
- Diolah dengan baik.
13. Baca label makanan yang dikemas.
Yang perlu diperhatikan dalam produk suatu makanan adalah nama produk, fungsi,
exp (kadarluasa), label halal.
MD : makanan buatan dalam negri.
ML : makanan buatan luar negri.
SNI : Standar Nasional Indonesia.4,5
Pencemaran Lingkungan dan Akibatnya Terhadap Kesehatan.
Pencemaran adalah perubahan lingkungan yang diakibatkan oleh segala sesuatu yang
membahayakan kehidupan mannusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan , baik yang disebabkan
oleh tingkah laku manusia maupun peristiwa-peristiwa alam.
Macam-macam pencemaran lingkungan dan penyebabnya:
1. Pencemaran di air.
Air sangat penting bagi kehidupan mahluk hidup. Telah diketahui, bahwa tidak ada satu pun
kehidupan yang terdapat di dunia ini dapat berlangsung tanpa air yang cukup. Tentu saja
7. bukan hanya jumlah air, tetapi kualitas air pun tidak kalah penting. Air yang tercemar kuman
maupun zat kimia lainnya sering menyebabkan penyakit bagi manusia, bahkan dapat
menimbulkan kematian secara langsung. Oleh karena itu, pencegahan pencemaran air begitu
penting bagi kehidupan manusia.
Ditinjau dari asalnya, berbagai penyebab pencemaran air dapat dibedakan menjadi:
-
Industri, cth: penyakit minamata yang diakibatkan keracunan merkuri yang terdapat
pada air limbah pabrik.
Transportasi air, seperti tumpahnya minyak yang dinagkut.
Rumah tangga, cth: limbah dari kamar mandi dan dapur yang dialirkan ke got dan
kali.
Pertanian, seperti penggunaan insektisida yang berlebihan.
2. Pencemaran di udara.
Pencemaran udara adalah terdapatnya segala jenis zat yang berbahaya bagi kehidupan
mahluk hidup pada udara yang terdapat di sekitar lingkungannya. Pencemaran ini dapat
terjadi akibat perbuatan manusia maupun akibat peristiwa-peristiwa alam. Terdapat berbagai
jenis zat yang sering mencemari udara, seperti:
-
-
-
Gas CO.
Gas ini terbentuk akibat pembakaran tidak sempurna dari zat karbon, seperti bensin,
kayu, batubara, dll. Gas CO tidak berbau, tidak berwarna, dan sedikit lebih ringan dari
udara.
Sulfur Oksida.
SO terbentuk dari bahan bakar yang dipergunakan banyak mengandung sulfur, ini
biasanya ditemukan pada bensin yang berkualitas rendah dan batubara. Gas sulfur
oksida merangsang saluran pernapasan, terutama pada orang yang menderita penyakit
saluran pernapasan dan jantung.
Dinitrogen Oksida.
N2O terbentuk jika terjadi pembakaran bensin pada suhu yang amat tinggi. Selain tu,
nitrogen juga dapat dihasilkan oleh pembakaran arang, minyak, dan gas alam.
3. Pencemaran di tanah.
Pada umumnya, pencemaran tanah disebabkan karena tingkah lau manusia. Beberapa jenis
pencemaran tanah yang sering kita jumpai adalah:
-
-
Sampah.
Sampah adalah benda yang tidak digunakan atau yang harus dibuang supaya tidak
mengganggu kesehatan manusia.
Tinja.
Pembuangan kotoran manusia yang dilakukan sembarangan sering mengakibatkan
pencemaran tanah. Tentunya, hal tersebut akan mengganggu kesehatan orang lain,
seperti tertular penyakit cacing tambang.
8. -
Zat kimia.
Zat kimia yang berbahaya bagi manusia bisa berasal dari limbah pabrik maupun
akibat pemakaian insektisida di lahan pertanian.6
Masalah Kesehatan yang Berhubungan Dengan Lingkungan.
A. Pengelolaan sampah.
- Tahap penyimpanan sampah. Penyimpanan sampah adalah pembuangan sampah sementara
di tempat sampah seperti yang terdapat di rumah. Pada tahap ini yang dapat dilakukan adalah
hendaknya selalu membuang sampah hanya di tong sampah dan jadikan kebiasaan ikut
memungut sampah di sekitar dan buanglah sampah tersebut pada tempatnya.
- Tahap pengumpulan sampah. Tahap ini adalah tahap pengumpulan sampah-sampah dari
tempat penyimpanan sampah. Biasanya kegiatan ini dilakukan petugas dari RW (Rukun
Warga) atau petugas yang digaji oleh kelompok masyarakat yang bersangkutan.
- Tahap pembuangan terakhir. Sampah-sampah yang dikumpulka oleh petugas biasanya
diangkut dengan truk sampah menuju ke tempat pembuangan sampah terakhir. Biasanya
pengelolaan sampah yang terakhir dilakukan oleh petugas pemerintah yang ditugaskan khsus
untuk hal tersebut.
Pola Hidup yang Sehat.
Pola hidup yang sehat adalah berbagai jenis cara mengatur kehidupan sehari-hari, sehingga
kita dapat mempertahankan kondisi fisik dan jiwa yang sanggup berfungsi optimal dan
menyenangkan. Pola hidup yang sehat meliputi pola makan yang sehat, pola tidur yang sehat,
pola istirahat yang sehat, pola bekerja/belajar yang sehat, pola berolahraga yang sehat, dan
pola berekreasi yang sehat. Penyimpangan dari keenam pola hidup yang sehat ini sering
menyebabkan sakit.
A. Pola makan.
Biasakan makan dengan frekuensi makan sehari tiga kali atau lebih dengan teratur dan
diselingi makanan kecil di antara jam makan tersebut. Apabila jenis makanan tidak seimbang,
maka akan menyebabkan beberapa jenis penyakit yang berkaitan dengan pola makanan:
-
-
-
Penyakit buta senja. Penyakit ini disebabkan karena kekurangan vitamin A dalam
makanan. Penyakit ini dapat dicegah dengan makan makanan seperti susu, mentega,
ikan laut, sayur-sayuran, dan buah-buahan yang berwarna hijau dan kuning.
Penyakit beri-beri. Penyakit ini disebabkan karena kekurangan vitamin B1 dalam
makanan. Penyakit ini dapat dicegah dengan makan bahan makanan padi-padian,
kacang-kacangan, dan daging.
Penyakit skorbut. Penyakit yang disebabkan karena kekurangan vitamin C dalam
makanan. Penyakit ini dapat dicegah dengan makan buah-buahan dan sayur-sayuran
segar.
9. -
-
Penyakit rachitis. Penyakit ini disebabkan karena kekuangan vitamin D dalam
makanan. Penyakit ini dapat dicegah dengan makan hati dan telur.
Penyakit anemia (kurang darah). Penyakit ini disebabkan karena kekurangan zat besi
dalam makanan. Kekurangan ini dapat dicegah dengan makan makanan seperti
daging, hati, kacang-kacangan, dan sayuran yang hijau.
Penyakit gondok. Penyakit ini disebabkan karena kekurangan yodium di dalam
makanan. Penyakit ini dapat dicegah dengan makan makanan yang berasal dari laut
seperti ikan, udang, dsb.
B. Pola tidur.
Tidur adalah suatu keadaan penurunan kesadaran yang fisiologik yang diatur oleh bagian
tertentu dari otak. Pada waktu tidur terjadi pemulihan kelelahan fisik maupun jiwa (psikis).
Orang yang baru bangun tidur yang nyenyak akan merasakan segar kembali dan pikirannya
menjadi jernih kembali. Setiap manusia membutuhkan jumlah tidur yang cukup dan teratur.
Bayi yang baru lahir membutuhkan tidur 20 jam tidur sehari, sedangkan anak-anak
memerlukan 10-12 jam tidur sehari, kaum remaja membutuhkan 8 jam tidur setiap
malamnya, dan dewasa membutuhkan 7 jam tidur setiap malamnya.
C. Pola istirahat.
Kegiatan fisk yang berlangsung seminimal mungkin disebut istirahat. Kegiatan sehari-hari
seperti belajar dan bekerja memerlukan tenaga, dan untuk menghasilkan tenaga
berlangsungah proses pembakaran. Dalam proses ini dihasilkan zat-zat sampah. Zat sampah
ini berupa asam laktat dan gas asam arang. Pada keadaan aktif terus-menerus zat sampah
yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan dengan zat sampah yang berhasil dibuang oleh
tubuh, sehingga terjadi penumpukkan zat sampah tersebut. Penumpukkan zat sampah ini akan
menyebabkan otot kita merasa lelah. Untuk menghilangkan rasa lelah ini diperlukan istirahat,
yaitu keadaan tubuh dengan aktifitas yang sangat minimal. Pada saat istirahat ini zat sampah
yang dihasilkan berkurang, sehingga tubuh sanggup mengeluarkan tumpukkan zat sampah
yang tertimbun pada saat aktif tadi.
Kurang istirahat akan mengakibatkan:
-
otot-otot menjadi penat.
sulit memusatkan perhatian.
jalan pikiran menjadi lambat.
mudah marah-marah.
nafsu makan berkurang.
kepala terasa pusing.
D. Pola belajar/bekerja.
Kegiatan belajar merupakan kegiatan bertahap. Oleh karena itu, kegiatan yang berlebihan dan
dikerjakan dalam waktu singkat akan mendapatkan hasil yang lebih buruk. Jadi belajar yang
baik adalah belajar yang teratur dan dilaksanakan secara bertahap.
10. E. Pola berolahraga/senam.
Berolahraga atau bersenam secara teratur akan membantu peredaran darah kita menjadi
lancar, dan kemampuan jantung lebih baik. Orang yang berolahraga atau senam secara teratur
akan memiiki tubuh yang lebih segar dan kemampuan bekerja/belajar juga akan meningkat.
F. Pola berekreasi.
Berekreasi itu penting untuk memulihkan kejenuhan kejiwaan yang telah dialami sehari-hari.
Dalam sebuah penelitian, ternyata diketahui bahwa kemampuanbekerja bagi mereka yang
melakukan rekreasi secara teratur akan lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang
bekerja tidak berhenti sepanjang tahun.
Bila tidak ada rekreasi atau bekera/belajar tanpa selingan berekreasi akan melibatkan:
-
Otot-otot selalu merasa tegang.
Kemampuan berkonsentrasi terhadap pekerjaan/pelajaran menurun.
Kehilangan kesenangan hidup.
Daya tahan terhadap stres menurun: orang yang tidak berekreasi lebih mudah
mengalami stres.
Daftar Pustaka
Pudjiadi S. Ilmu gizi klinis pada anak. Edisi ke-2. Jakarta: FKUI. 1993. h. 107-20.
Departemen kesehatan RI. PHBS di puskesmas. 2003. hal 4-5.
Departemen kesehatan RI. Rumah tangga sehat. 2003. hal 1-3.
http://radioharmonifm.com/home/menge...i-talkshow/13/ Availabled on 5 Dec 2010.
http://www.scribd.com/doc/24314642/GIZI-SEMBANG Availabled on 5 Dec 2010.
Sidik M, Hidayat H K. Pendidikan jasmani dan kesehatan. Edisi ke-3. Jakarta: Jelita
Akademika; 1995. h. 52-7.
Sidik M, Hidayat H K. Pendidikan jasmani dan kesehatan. Edisi ke-2. Jakarta: Jelita
Akademika; 1997. h. 56-61,124-33.