1. 8/10/2009
1
SISTIM PERNAPASAN
OLEH
IRA IDAWATI
Sistem Pernapasan
Terdiri :
• Paru – paru
• Sistem saluran yg menghubungkan tempat pertukaran gas
dgn lingkungan luar.
• Bagian konduksi mulai rongga hidung.
• Sp dgn bronkiolus terminalis.
• Bagian respirasi ( tempat berlangsungnya pertukaran gas )
yg terdiri
2. 8/10/2009
2
• Terdiri atas bronkiolus respiratorius , duktus
alveolaris, dan alveoli.
• Alat mekanime ventilasi terdiri dari rongga
toraks, otot interkostal, diafragma, komponen
elastis serta kolagen paru , penting untuk
pergerakan udara melalui paru-paru.
• Bagian konduksi mp 2 fungsi utama:
menyediakan sarana udara yg keluar masuk
paru & mengkondisikan udara yg dihirup.
• Kombinasi tlg rawan, serat elastin, kolagen &
otot polos membuat bagian konduksi bersifat
kaku& fleksibel.
• Alveoli adalah tempat utama bagi fungsi
utama paru pertukaran O2 & CO2 antara
udara yg masuk & darah.
Epithel Respirasi
• Epithel respirasi adalah epithel berderet silindris bersilia &
mengandung banyak sel goblet .
• Sel yg terbanyak sel silindris bersilia, sel ini mp ± 300 silia
pd permukaan apikalnya.
• Sel terbanyak ke2 adalah sel goblet mukosa.
• Sel sikat ( brush cells) kr banyak mikrovilli pd apikalnya&
mp ujung saraf aferen pd permukaan basalnya &
dipandang sbg reseptor sensorik.
• Sel basal ( pendek ) diduga merupakan sel induk generatif .
3. 8/10/2009
3
Rongga hidung
• Vestibulum adalah bagian paling anterior & paling
lebar dr rongga hidung, terdapat banyak kelenjar
sebacea , kelenjar keringat, rambut tebal pendek
atau vibrisa yg menahan & menyaring partikel –
partikel besar dr udara inspirasi.
• Fossa Nasalis ( Kavum nasi)
• Terdapat 2 bilik cavernosa yg dipisahkan oleh
septum nasi osseosa.
• Dr dinding lateral keluar 3 tonjolan tlg disebut
konka→ konka superior, media & inferior.
• Konka media & inferior dilapisi epitel respirasi.
• Konka superior ditutupi epitel olfaktorius .
• Di lamina propia konka terdapat pleksus vena
besar dikenal sbg badan pengembang (swell
bodies )
4. 8/10/2009
4
Menghidu (Olfaction )
• Kemoreseptor olfaktorius terletak pd epitel olfaktorius yi
epitel berderet silindris yg terdiri dr 3 jenis.
• Sel penyokong mp apeks silindris yg lebar & basis yg
sempit
• Sel basal berukuran kecil ,bulat atau kerucut .
• Sel olfaktorius yi neuron bipolar , yg intinya terletak
dibawah sel penyokong, apeknya terdapat 6-8 silia
nonmotil & berespon thdp zat pembau, akson aferen dr
neuron bipolar bersinaps dgn neuron dr lobus olfaktorius
otak.
• Lamina propia epitel olfaktorius memiliki kelenjar Bowman,
yg sekretnya menghasilkan medium cair disekitar sel-sel
olfaktoria.
Sinus Paranasalis
• Sinus paranasalis adalah rongga tertutup dlm tlg
frontal, maksila, etmoid& sfenoid.
• Dilapisi epitel respirasi yg lebih tipis & sedikit
mengandung sel goblet.
• Sinus ini berhubungan langsung dg rongga
hidung mell lubang-lubang kecil.
5. 8/10/2009
5
Nasofaring
• Nasofaring adalah bagian pertama faring ygb
berlanjut sebagai orofaring.
• Nasofaring dilapisi epitel respirasipd bag. Yg
berkontak dgn palatum molle.
Laring
• Laring adalah tabung tak teratur yg
menghubungkan faring & trakea.
• Di dalam lamina propia , terdapat tlg rawan laring.
• Tlg rawan ini selain berfungsi sebagai penyokong
( agar jalan napas terbuka ), juga berfungsi
sebagai katup untuk mencegah masuknya
makanan & cairan yg ditelan kedalam trakea.
• Tlg rawan ini juga berfungsi sebagai alat
penghasil suara utk fungsi fonasi.
6. 8/10/2009
6
Epiglotis
• Memiliki permukaan lingual & laringeal.
• Dibawah epiglotis , mukosanya membentuk 2
pasang lipatanyg meluas kedalam lumen laring.
• Pasangan atas membentuk pita suara palsu ( plika
vestibularis), dilapisi epitel respiratorius& di
bawahnya terdapat banyak kelenjar serosa.
• Pasangan lipatan bawah membentuk pita suara
sejati.
• Berkas-berkas serat elastin berjalan paraler yg
membentuk ligamentum vokalis.
• Sejajar dgn ligamen , terdapat berkas otot rangka
yi muskulus vokalis.
7. 8/10/2009
7
Trakea
• Dilapisi mukosa respirasi.
• Di lamina propianya, terdapat 16-20 cincin tlg rwn
hialin berbentuk C yg menjaga lumen tetap
terbuka & dijembatani oleh ligamentum
fibroelastis.
Percabangan Bronkus
• Trakea bercabang menjadi 2 bronkus primer yg
memasuki paru di hilus .
• Setelah memasuki paru, bronkus primer berjalan
kebawah , memberikan 3 cabang bronkus diparu
kanan & 2 diparu kiri, masing –masing memasok
sebuah lobus paru.
• Bronkus lobaris bercabang terus memasuki
lobulus paru menjadi bronkiolus& bercabang –
cabang menjadi 5- 7 bronkiolus terminalis.
8. 8/10/2009
8
Primary (extrapulmonary ) bronchi
• Strukturnya identik dgn dgn trachea, kecuali lebih
kecil diameternya & dindingnya lebih tipis.
• Setiap bronkus primer bersama dgn arteri & vena
Pulmonalis dan pembuluh lymfe.
Secondary & Tertiary
(Intrapulmonary) Bronchi
• Intrapulmonary bronchus mirip dengan primary
bronchus .
• Tulang rwn C- rings diganti dgn lempeng –
lempeng tulang rwn hialin
9. 8/10/2009
9
Bronkiolus
• Bronkiolus yi jalan napas intralobular berdiameter
≤ 5 mm .
• Tidak memiliki tlg rwn maupun kelenjar dalam
mucosanya.
• Lamina propianya terdiri atas otot polos & serat
elastin yg dikendalikan n.Vagus & saraf simpatis.
• Stimulus n Vagus mengurangi Ø , simpatis
sebaliknya.
Bronkus Terminalis
• Bronkus terminalis bagian terdistal dari sistem
respirasi konduksi .
• Epitelnya mengandung sel Clara , tidak bercilia ,
memiliki granul sekretori yg mensekresi protein
yg melindungi lapisan bronkiolus dr polutan
oksidatif & inflamasi.
10. 8/10/2009
10
Bronkiolus Respiratorius
• Setiap bronkiolus terminalis bercabang menjadi 2
atau lebih bronkiolus respiratorius.
• Yg berfungsi sebagai daerah peralihan antara
bagian konduksi & bagian respirasi dr sistem
pernapasan.
• Epitelnya kuboid bersilia & sel Clara .
• Makin ke distal , jumlah alveolusnya semakin
banyak
Duktus Alveolaris
• Duktus alveolaris tak mempunyai dinding sendiri.
• Di lapisi oleh sel alveolus gepeng.
• Dlm lamina propianya terdapat anyaman sel otot
polos seperti tombol diantara alveoli yg
berdekatan .
• Duktus alveolaris bermuara kedalam atrium , yg
berhubungan dgn sakus alveolaris.
11. 8/10/2009
11
Alveolaris
• Alveolaris merupakan penonjolan mirip kantong (
ر 200µm ).
• Alveolaris bertanggung jawab atas terbentuknya
struktur berongga di paru.
• Di sini berlangsung pertukaran O2 & CO2 antara
udara & darah.
• Udara dlm alveoli dipisahkan dr darah kapiler oleh
3 unsur yg kolektif disebut sebagai sawar darah
udara yi : lapisan permukaan & sitoplasma sel
• Lamina basal yg menyatu dr sel alveolus & sel
endotel & sitoplasma sel endotel.
• Setiap dindng terletak diantara 2 alveolus yg
bersebelahan disebut septum atau dinding
interalveolar.
12. 8/10/2009
12
Sel type I
• Atau sel alveolus gepeng / squamous alveolar sel /
type I Pneumocytes.
• Menempati ± 97% permukaan alveolar & 3%
sisanya ditempati sel tipe II .
• Semua sel epitel tipe I mp taut kedap yg berfungsi
mencegah perembesan cairan jaringan keruang
udara alveolus .
• Fungsi utama adalah membentuk sawar dgn
ketebalan minimal yg dapat dilalui gas dgn mudah.
Sel tipe II
• Sel type II pneumocyte / sel alveolar tipe II/ septal sel.
• Kedua jenis sel ini melekat melalui taut kedap &
desmosom.
• Sel ini berbentuk bundar yg berkelompok 2 atau 3
• Sitoplasmanya bervesikel ( adanya badan lamela ) yg khas
& berbusa.
• Badan lamela menghasilkan surfaktan paru yg menyebar
diatas permukaan alveolus & berfungsi menurunkan
tegangan permukaan alveolus. Sehingga diperlukan sedikit
daya inspirasi utk mengisi alveolus shg beban kerja
pernapasan berkurang, tanpa adanya surfaktan alveolus
cenderung kolaps selama exspirasi.
13. 8/10/2009
13
• Dalam perkembangan fetus , surfaktan muncul
pada minggu-minggu terakhir kehamilan&
bertepatan dgn munculnya badan lamela dlm sel
tipeII.
Aplikasi medis
• Sindroma silia imotil yakni kelainan yg
menyebabkan infeksi saluran napas menahun,
disebabkan imobilitas silia & flagela yg diinduksi,
pd sejumlah kasus oleh defisiensi dinein.
• Pd perokok ,proporsi sel bercilia terhadap sel
goblet berubah, pengurangan sel bercilia
berakibat kelebihan CO yg masuk & sering kali
menimbulkan kongesti saluran napas yg kecil.
14. 8/10/2009
14
• Reaksi alergi & inflamasi dapat menyebabkan pembesaran
badan pengembang secara abnormal yg sangat
menghambat aliran udara.
• Sinusitis kronis & bronkitis kronis merupakan bagian dr
sindrom silia imotil.
• Bertambahnya Ø bronkiolus sebagai respon terhadap
stimulasi sistem saraf simpatis, mengapa epinefrin & obat-
obat simpatomimetik lain digunakan utk meninbulkan
relaksasi otot polos selama serangan asma.
• Peningkatan resistensi jalan napas pd asma
• Diduga terutama disebabkan oleh kontraksi otot polos
bronkiolus.
• Sindroma gawat pernapasan pd neonatus adalah
suatu keadaan yg mengancam nyawa, akibat
defisiensi surfaktan.Pada dasarnya berhubungan
dgn prematuritas & merupakan penyebab utama
kematian diantara bayi-bayi premature.
• Pd neonatus normal, awitan (onset) pernapasan
terjadi krn pelepasan sejumlah besar surfaktan yg
tersimpan,yg akan mengurangi tegangan
permukaan sel-sel alveolus.
• Sintesa surfaktan dapat diinduksi dgn pemberian
glukokortikoid.