1. Kespro Lansia dan Faktor Yang
Mempengaruhinya
Nuranisah D / 101711133217
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Airlangga
2. Pengertian Lansia
Usia lansia terbagi menjadi 3 bagian yaitu:
a. Usia pra snenlis atau virilitas : seseorang
yang berusia 45-49 tahun.
b. Usia lanjut : seseorang yang berusia 60
tahun atau lebih
c. Usia lanjut resiko tinggi : seseorang yang
berusia 70 tahun atau lebih
Menurut Depkes RI Tahun 2010Lansia merupakan tahap akhir dalam
kehidupan manusia. Manusia yang memasuki
tahap ini ditandai dengan menurunnya
kemampuan kerja tubuh akibat perubahan atau
penurunan fungsi organ-organ tubuh.
Berdasarkan WHO, lansia dibagi menjadi tiga
golongan :
a. Umur lanjut (elderly) : usia 60-75 tahun
b. Umur tua (old) : usia 76-90 tahun
c. Umur sangat tua (very old) : usia > 90 tahun
3. Penuaan pada Lansia
Menua adalah suatu proses
menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan dalam tubuh
untuk memperbaiki diri dan
mempertahankan struktur dan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat
bertahan dalam memperbaiki
kerusakan yang diderita ( Darmojo,
2010)
4. Permasalahan pada Lansia
1
2
3
.
Aspek Fisiologis
Aspek Sosial Budaya
Kesepian, depresi, gangguan kecemasan, psikosis, sindroma
diagnose
Aspek Psikologis
Perubahan tersebut akan terlihat dalam jaringan dan organ tubuh seperti
kulit menjadi kering dan keriput, rambut beruban dan rontok, penglihatan
menurun sebagian atau menyeluruh, pendengaran berkurang, indra perasa
menurun,dsb.
Permasalahan sosial budaya lansia secara umum yaitu masih besarnya
jumlah lansia yang berada di bawah garis kemiskinan, makin melemahnya
nilai kekerabatan sehingga anggota keluarga yang berusia lanjut kurang dip
erhatikn, dihargai dan dihormati.
5. Kesehatan reproduksi lansia adalah
suatu kondisi kesehatan secara fisik, mental,
dan sosial, kesejahteraan yang lengkap serta
tidak ada penyakit atau cacat, terkait dengan
sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya pada
lansia
Kesehatan Reproduksi Lansia
DEFINISI
6. Pengaruh eksternal dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan yang tidak lagi
kondusif. Misalnya kandungan bahan
kimia, faktor psikis, serta gaya hidup
yang tidak sehat.
Andropause
Periode peralihan dari fase
reproduksi menuju fase usia tua
yang terjadi akibat menurunnya
fungsi generatif ataupun
endokrinologik dari ovarium dan
merupakan fase peralihan yang
normal.
Menopause
Pengertian Andropause dan Menopause
7. Faktor yang Mempengaruhi Andropause
Pengaruh internal terkait dengan tubuhnya sendiri
yaitu karena adanya perubahan hormon. Bisa juga
dikarenakan penyakit tertentu seperti hipertensi,
obesitas, DM, dsb.
Internal
Eksternal
Pengaruh eksternal dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan yang tidak lagi kondusif. Misalnya
kandungan bahan kimia, faktor psikis, serta gaya
hidup yang tidak sehat.
8. Tanda dan Gejala Andropause
a. Penurunan keinginan seksual
b. Berkurangnya kemampuan ereksi
c. Kekurangan energi/tenaga untuk olahraga
d. Penurunan kekuatan atau ketahanan otot
Cara menyikapi :
a. Menerima andropause sebagai proses alami bagi semua laki-laki
b. Bila ada keluhan periksakan diri ke petugas kesehatan
c. Perbanyak konsumsi sayur, buah dan kacang-kacangan
d. Konsumsi minyak ikan, bila ada minyak zaitun
9. Faktor yang Mempengaruhi Menopause
1. Usia saat pertama kali haid
2. Faktor psikis
3. Jumlah anak
4. Usia melahirkan
5. Pemakaian kontrasepsi
6. Merokok
7. Sosial ekonomi
8. Beban kerja
10. Tanda dan Gejala Menopause
a. Lesu, sakit kepala, pusing, tidak bisa tidur, susah berkonsentrasi
b. Merasa panas diwajah, badan berkeringat
c. Jantung berdebar-debar
d. Gangguan pencernaan
e. Haid berhenti dan Selera makan tidak teratur
Cara menyikapi :
a. Menerima menopause sebagai proses alami bagi semua wanita
b. Bila ada keluhan periksakan diri ke petugas kesehatan
c. Perbanyak konsumsi sayur, buah dan kacang-kacangan
d. Konsumsi minyak ikan, bila ada minyak zaitun
11. Apa itu "Penuaan Aktif"?
Penuaan aktif adalah proses me
ngoptimalkan peluang untuk kes
ehatan, partisipasi & keamanan
untuk meningkatkan kualitas hid
up seiring bertambahnya usia or
ang.
12. Penuaan aktif berlaku untuk individu dan kelompok populasi.
Hal ini memungkinkan orang untuk menyadari potensi fisik,
sosial, dan mental mereka selama hidup dan untuk berpartisip
asi dalam masyarakat sesuai dengan kebutuhan, keinginan &
kapasitas mereka, sambil memberi mereka perlindungan,
keamanan dan perawatan yang memadai ketika mereka
membutuhkan bantuan. Penuaan aktif tergantung pd berbagai
pengaruh atau "penentu" yang mengelilingi individu, keluarga
dan bangsa
13. Determinan Kesehatan Lansia (Kalache, 2003)
1. Determinan Kesehatan dan
Pelayanan Kesehatan
Sistem kesehatan perlu mengambil
perspektif kehidupan yang
berfokus pada promosi kesehata
n, pencegahan penyakit, dan
akses yang merata ke perawatan
kesehatan primer yang berkualitas
dan perawatan jangka panjang.
2. Determinan Perilaku
Gaya hidup sehat dan berpartisipasi aktif dalam
perawatan sendiri adalah penting pada semua
tahap kehidupan.
Salah satu mitos penuaan adalah bahwa sudah
terlambat untuk mengadopsi gaya hidup seperti
itu di tahun-tahun berikutnya.
14. Determinan Kesehatan Lansia (Kalache, 2003)
3. Determinan Personal
• Faktor determinan personal terdiri dari
biologi dan genetik.
Biologi dan genetik memberikan pengaruh
besar terhadap usia seseorang. Dengan kata
lain lansia lebih sering sakit daripada orang
muda adalah karena mereka lebih lama
hidup dan terpajan dengan faktor eksternal,
perilaku dan lingkungan.
4. Determinan Lingkungan
• Lingkungan fisik yang ramah usia dapat
membuat perbedaan antara kemandirian
dan ketergantungan bagi semua individu
tetapi sangat penting bagi mereka yang
semakin tua.
15. Determinan Kesehatan Lansia (Kalache, 2003)
5. Determinan Sosial
Dukungan sosial, peluang untuk
pendidikan dan pembelajaran seumur
hidup, perdamaian, dan perlindungan
dari kekerasan dan pelecehan
adalah faktor kunci dalam lingkungan
sosial yang meningkatkan kesehatan,
partisipasi, dan keamanan seiring
bertambahnya usia orang.
6. Determinan Ekonomi
Determinan ekonomi, tiga aspek
pada determinan ekonomi ini
sangat mempengaruhi lansia aktif
yaitu pendapatan, pekerjaan dan
perlindungan sosial.
Lansia yang miskin meningkatkan
risiko untuk menjadi sakit dan
disabilitas
16. Determinan Kesehatan Reproduksi Lansia
a. Faktor Fisik. Kondisi fisik yang tidak baik mempengaruhi kesehatan
reproduksi lansia. Pada lansia akan mengalami gejala menopause
(wanita) dan andropause (pria).
b. Faktor Psikologis. Aspek psikologis lansia seperti kecemasan, depresi,
dsb memberikan dampak terhadap kespro lansia
c. Faktor Dukungan Keluarga. Dukungan keluarga sangat berperan penting
terhadap kespro lansia. Adanya dukungan keluarga menyebabkan lansia
turut mengikuti kegiatan posyandu lansia. Keluarga dalam hal ini, berusaha
mengingatkan lansia terkait jadwal posyandu lansia.
d. Faktor Pemanfaatan Posyandu Lansia
17. Kualitas Hidup pada Lansia
• Pada masa lanjut usia, seseorang akan mengalami perubahan dalam
segi fisik,kognitif, maupun dalam kehidupan psikososialnya (Papalia, et
al, 2001; Ariyanti,2009).
• Darnton-Hill (1995; Oye Gureje, 2008) juga menekankan pentingnya
harapan hidup dan kualitas hidup bagi lanjut usia. Keempat domain
dalam kualitas hidup adalah kesehatan fisik, kesehatan psikologi,
hubungan sosial, dan aspek lingkungan (WHOQOL Group; Jackie Brow
n, 2004).
18. • Empat domain kualitas hidup diidentifikasi sebagai suatu perilaku, status
keberadaan,kapasitas potensial, dan persepsi atau pengalaman subjektif
(WHOQOL Group,1994).
• Ratna (2008) juga menambahkan jika kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak
terpenuhi,akan timbul masalah-masalah dalam kehidupan lanjut usia yang
akan menurunkan kualitas hidupnya.
Potret Lansia di Indonesia
https://www.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin%20l
ansia%202016.pdf
19. Pelayanan Kesehatan Lansia
Untuk mewujudkan lansia sehat, mandiri, berkualitas dan
produktif dilakukan pembinaan kesehatan sedini mungkin selama siklus
kehidupan manusia sampai memasuki fase lanjut usia dengan
memperhatikan faktor-faktor risiko yang harus dihindari dan faktor-faktor
protektif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan lansia.
Posyandu lansia adalah suatu wadah pelayanan kesehatan bersumber
daya masyarakat untuk melayani penduduk lansia, yang proses pembe
ntukan dan pelaksanaan dilakukan oleh masyarakat bersama LSM,
lintas sektor pemerintah dan non pemerintah, swasta, dsb dengan
menitikberatkan pada upaya promotif & preventif.
20.
21. DAFTAR PUSTAKA
Brown, Jackie, et all. (2004). Models of Quality of Life: A Taxonomy, Over
view and Systematic Review of The Literatur. European Forum on
Populatio
Infodatin. 2016. Situasi Lansia Di Indonesia. https://www.kemkes.go.id/res
ources/download/pusdatin/infodatin/infodatin%20lansia%202016.pd
f
Kalache, A. and Gatti, A. (2003) ‘Active ageing: a policy framework.’, Adva
nces in gerontology = Uspekhi gerontologii / Rossiiskaia akademiia
nauk, Gerontologicheskoe obshchestvo, 11, pp. 7–18.
Kementerian Kesehatan RI. 2016. Buku Kesehatan Lanjut Usia. Jakarta :
Kementerian Kesehatan RI
22. DAFTAR PUSTAKA
Mardiana. 2012. Aktifitas Seksual Pralansia dan Lansia yang berkunjung ke
Poliklinik Geriatri Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Dr. Esnawan An
tariksa. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Jakarta
Ratna. (2008). Pengaruh Faktor-Faktor Kesehatan, Ekonomi, dan Hubungan
Sosial Terhadap Kemandirian Orang Lanjut Usia. http://www.damandiri
. or.id/file/ ratna suhartini unair bab1 .pdf. Diakses 24 april 2020.
Safitri, Aina. 2009. Faktor Yang Mempengaruhi Menopause pada Wanita Di
Kelurahan Titi Papan Kota Medan Tahun 2009. Skripsi. Fakultas Kese
hatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara.
Saragih, Honglianta. 2018. Faktor-Faktor yang mempengaruhi kesehatan
reproduksi lansia di Puskesmas Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2017. Jurnal ilmiah kohesi Vol. 2 No.1.