3. PENGERTIAN
ARSIP
Merupakan rekaman kegiatan atau peristiwa dalam
berbagai bentuk dan media yang sesuai dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
yang dibuat dan diterima oleh lembaga Negara,
pemerintahan daerah, lembaga pendidikan,
perusahaan, organisasi politik, organisasi
kemasyarakatan dan perseorangan dalam
pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
4. FAKTOR – FAKTOR PERUSAK/PEMUSNAH
ARSIP
Faktor
Intrinsic
Kertas Tinta Lem
Faktor
Ekstrinsik
Kelembapan Cahaya Debu Jamur Rayap Kecoa
Merupakan penyebab kerusakan arsip yang berasal dari
bahan-bahan arsip itu sendiri.
Merupakan penyebab kerusakan arsip yang berasal dari luar
arsipnya itu sendiri.
• Manajemen Dokumentasi
5. METODE PERLINDUNGAN
ARSIP
Records center merupakan tempat penyimpanan arsip-arsip
inaktif yang berasal dari unit-unit kerja dalam suatu organisasi
dan biasanya jangka waktunya lama
Duplikasi dan Dispersal
(Pemencaran)
Dengan Peralatan Khusus
(vaulting)
Pemindahan (transfer)
Penyimpanan di pusat arsip
(records centre)
Sumber asli arsip dipindahkan ke lokasi penyimpanan arsip
vital ( record centre), biasanya yang dipindah adalah arsip
vital inaktif.
Duplikasi dan dispersal (pemencaran) adalah metode perlindungan
arsip dengan cara menciptakan duplikat atau salinan atau copy
arsip dan menyimpan arsip hasil penduplikasian tersebut di
tempat lain.
Perlindungan bagi arsip dari musibah atau bencana dapat dilakukan
dengan penggunaan peralatan penyimpanan khusus, seperti: almari
besi, filing cabinet tahan api, ruang bawah tanah, dan lain
sebagainya.
8. PENYIMPANAN ARSIP
Penyimpanan on site
Penyimpanan off site
Merupakan penyimpanan arsip yang ditempatkan di
luar lingkungan gedung perkantoran lembaga
pencipta arsip.
Merupakan penyimpanan arsip yang ditempatkan pada
ruangan tertentu dalam satu gedung atau perkantoran
dalam lingkungan lembaga pencipta arsip.
9. PENYELAMATAN
ARSIP
Mengevakuasi arsip yang terkena bencana dan
memindahkan ke tempat yang lebih aman.
Memulihkan kondisi ( recovery ) baik untuk fisik arsip
vitalnya maupun tempat penyimpanannya yang dapat
dilakukan dalam bentuk rehabilitasi fisik arsip atau
rekonstruksi bangunan.
Mengidentifikasi jenis arsip yang mengalami
kerusakan, jumlah dan tingkat kerusakannya dengan
mengacu pada daftar arsip vital.