Peran sistem informasi dalam suatu organisasi sangat diperlukan untuk mendukung mendukung strategi bersaing bisnis sehingga keuntungan dapat diraih. Pemanfaatan sistem informasi dalam suatu organisasi dapat optimal apabila direncanakan dengan baik dalam suatu perencaan srategis.
Artikel Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan - Pertemuan 2
1. Sistem Informasi Untuk Persaingan
Keunggulan
Nama : Septiyani
NIM : 43217120195
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
2. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Peran sistem informasi dalam suatu organisasi sangat diperlukan untuk mendukung
mendukung strategi bersaing bisnis sehingga keuntungan dapat diraih. Pemanfaatan sistem
informasi dalam suatu organisasi dapat optimal apabila direncanakan dengan baik dalam
suatu perencaan srategis. Salah satu stretegi dalam meningkatkan daya saing adalah melalui
pengembangan peran sistem informasi dalam perusahaan. Jika sebelumnya peranan sistem
informasi hanya sebagai proses penunjang saja dalam memperoleh data dengan titik berat
pasa efisiensi biya operasional minimalisasi risiko operasi dari berbagai fungsi perusahaan,
maka pada saat ini peranannya telah berubah menjadi alat stratergik dalam perusahaan
untuk meningkatkan kemampuan bersaingnya.
Secara khusus dapat dinyatakan bahwa penyusunan dan pengembangan perencanaan
strategi informasi merupakan upaya peningkatan peranan fungsi dan nilai sistem informasi
setiap unit kegiatan manajemen dan operasinal perusahaan untuk meningkatkan
kemampuan bersaingnya.
Perencanaan yang sering dilakukan oleh suatu perusahaan, terutama sebelum mengambil
suatu keputusan. Dengan dilakukannya perencanaan maka diharapkan hasil atau target
yang ingin dicapai mempunyai gambaran berdasarkan tolak ukur dari perencanaan yang
telah dilakukan sebelumnya. Untuk melakukan perencanaan, dapat didukung oleh dua
faktor, yaitu computer dan komunikasi terutama dari pihak-pihak yang terkait dalam hal
yang ingin dilakukan. Kedua faktor tersebut dapat menggunakan tegnologi sistem informasi
sebagai penunjangnya.
3. Dasar-Dasar KeunggulanStrategik
Kompetisi merupakan karakteristik positif dalam bisnis, persaingan alami dan sehat
adalah pendukung majunya suatu pasar. Persaingan ini mendorongn upaya untuk mendapatkan
keunggulan kompetitif di pasar, oleh karenanya diperlukan kemampuan kompetitif yang
signifikan pada berbagai bagian dari perusahaan. Hal ini ditujukan untuk menjaga terhadap
ancaman pendatang baru. Perusahan tidak hanya perlu bersaing dengan perusahaan di pasar,
tetapi juga harus menciptakan hambatan yang signifikan terhadap masuknya kompetisi baru.
Internet telah menciptakan banyak cara untuk memasuki pasar secara cepat dan dengan biaya
yang relatif rendah. Dalamdunia internet, sebuah perusahaan besar dapat memiliki ancaman
pesaing potensial yang mungkin hanya merupakan perusahaan yang baru berdiri.
Ancaman akan suatu produk pengganti merupakan kekuatan kompetitif yang dihadapi
bisnis. Pengaruh ancaman ini terlihat hampir di setiap jenis industri, terutama pada periode
kenaikan biaya atau inflasi. Ketika harga maskapai terlalu tinggi, orang beralih ke mobil, travel
untuk liburan mereka. Jika biaya steak terlalu tinggi, orang makan hamburger. Sebagian besar
produk atau jasa memiliki beberapa macam pengganti yang tersedia untuk konsumen.
Akhirnya, sebuah bisnis harus waspada terhadap kekuatan daya tawar dari pelanggan dan daya
jual dari pemasok. Jika daya tawar pelanggan terlalu kuat, mereka bisa mendorong harga ke
tingkat yang sangat rendah atau menolak untuk membeli produk atau jasa. Jika daya tawar
pemasok terlalu kuat, dapat memaksa harga barang dan layanan sangat tinggi atau dengan
membatasi suplai komponen yang dibutuhkan dalam jumlah minimum.
Lima strategi kompetensi dasar dalambersaing yakni:
Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy)
Menjadi produsen rendah biaya dalam menghasilkan barang dan jasa, atau membantu
menurunkan biaya bagi pemasok dan pelanggan, sehingga pesaing memiliki biaya produksi
yang lebih tinggi.
4. Strategi Diferensiasi (differentiation strategy)
Mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk dan layanan dari para pesaing atau
mengurangi keunggulan diferensiasi dari pesaing. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk
fokus pada produk atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam segmen pasar yang
unik/niche market.
Strategi Inovasi (innovation strategy)
Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Strategi ini dapat melibatkan pengembangan
produk dan atau jasa yang unik guna memasuki pasar yang unik /nichemarket. Hal ini juga
dapat melibatkan perubahan radikal dalam proses bisnis untuk memproduksi atau
mendistribusikan produk dan layanan dari mayoritas jenis dan cara yang ada.
Strategi Pertumbuhan (growth strategy)
Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa,
ekspansi ke pasar global, diversifikasi ke produk dan jasa baru, atau mengintegrasikan ke dalam
produk dan jasa terkait.
Strategi Aliansi (alliance strategy)
Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan
perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa merger, akuisisi, usaha patungan, pembentukan
"perusahaan virtual," atau pemasaran lainnya, manufaktur, atau perjanjian distribusi
antara pelaku usaha dengan mitra dagangnya.
Keunggulankompetitif
Menurut Tangkilisan, keunggulan kompetitif adalah menunjuk pada kemampuan sebuah
organisasi untuk memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang
menguntungkan berkaitan berkaitann dengan perusahaan ;ainnya. Keunggulan kompetitif
muncul bila pelanggan merasa bahwa mereka menerima nilai lebih dari transaksi yang
dilakukan dengan sebuah organisasi pesaingnya.
5. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badudu-Zain, dinyatakn bahwa keunggulan
kompetitif bersifat kompetisi dan bersifat persaingan. Bertitik tolak dari kedua sumber diatas
bahwa keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh organisasi dimana
keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan organisasi lainnya untuk
mendapatkan sesuatu.
Keunggulan kompetitif adalah merujuk pada kemampuan sebuah organisasi untuk
memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang menguntungkan
berkaitan dengan perusahaan lainnya. Keunggulan kompetitif muncul bila pelanggan merasa
bahwa mereka menerima nilai lebih dari transaksi yang dilakukan dengan sebuah organisasi
pesaingnya (Setiawan, 2006). Kemudian di dalam Kamus Bahasa Indonesia, dinyatakan bahwa
keunggulan kompetitif bersifat kompetisi dan bersifat persaingan.
Sumber keunggulan kompetitif
Sumber kenggulan yang pertama, seseorang merasakan value jika jasa/ produk yang ia
nikamti sepadan atau lebih besar dari biaya yang ia keluarkan. Contoh, anda potong rambut di
salon yang sangat mahal. Jika hanya melihat harga yang mahal anda pasti berpikir ulang untuk
potong rambut di sana rambut anda dipotong oleh pemotong rambut beberapa artis terkenal.
Karena ia tukang potong artis terkenal anda memperoleh value berupa potongan ranmbut yang
bagus dan juga rasa bangga anda jua sekelas dengan artis paling tidak pada selera potong
rambutnya.
Sumber keunggulan kompetitif yang kedua adalah keunikan. Artinya adalah produk
anda tidak mudah di contoh atau di-copy oleh pesaing anda. Contoh anda mempunyai warung
bakso yang cukup laris. Tiba-tiba ada pesaing yang membuka warung bakso di dekat warung
anda. Ia menyajikan bakso dan aksesorisnya mirip dengan bakso di warung anda. Rasa desain
warung hingga seragamkaryawannya sangat mirip dengan warung anda. Anda mungkin akan
kehilangan sebagian pelanggan anda bahkan munkin perpindahan pelanggan bakso itu bisa
6. makin besar jika pesaing anda iu menyajikan ‘value’ tambahan seperti kuah yang lebih gurih
dan sebagainya.
Agar tidak tergerus oleh pesaing agresif itu warung bakso anda harus unik rasanya harus
‘khas’ sedemikian rupa sehingga pesaing anda suit untuk menirunya. Contoh kaldunya anda
‘kulakan’ langsung dari pabrik abon di kota lain sehingga ‘kegurihan’ kuah bakso anda benar-
benar mampu membuat pembeli ketagihan. Jika itu bisa anda lakukan maka bisnis anda akan
lestari dan bahkan berkembang pesat.
Kekuatan menentukandaya tarik
Persaingan dalam industri di Imdonesia semakin berkembang dengan adanya pesaing lama
yang memperluas pasarnya dan pesaing-pesaing baru muncul untuk merebut pasar dari pesaing
lama, sehingga masing-masing perusahaan berusaha mempertahankan posisi pasar untuk
berhadapan dengan pesaing-pesaing. Berikut ini Michael Porter mengidentifikasikan lima
kekuatan dalammenentukan daya tarik struktural segmen yaitu:
1. Pendatang baru
Pesaing baru memiliki hambatan-hambatan dalammemasuki pasar karena dalam memasuki
pasar, suatu produk memerlukan diferensiasi dari produk pesaing, juga dibutuhkan modal yang
besar, biaya untuk berpindah supllier, pendistribusian yang tepat dan memperhatikan aspek
kebijakan pemerintah. Dalamindustri hambatan pendatang baru untuk memasuki pasar adalah
pesaing lama yang telah menjadi market leader. Pesaing lama selalu memonitor pesaing baru
dengan memanfaatkan kelemahan dari produk pesaing, sehingga pendatang baru tidak dapat
berkembang dan merebut pasar. Dengan menggunakan strategi fighting brand, yaitu
menggunakan merk baru dari produk sejenis yang harganya jauh lebih rendah, serta
mengandalkan biaya iklan dan promosi yang lebih rendah. Produk ini biasanya dibuat oleh
pesaing dalamjangka waktu yang terbatas dan dalamwilayah pasar tertentu. PT Wings Group
mengeluarkan deterjen Daia dan So klin yang bersaing melawan Rinso yang dikeluarkan oleh PT
Unilever.
7. 2. Pembeli
Pembeli akan selalu berusaha untuk mencari produk yang memiliki harga lebih murah namun
tetap memiliki kualitas produk dan pelayanan yang tinggi. Hal ini membuat para pesaing saling
beradu untuk memenuhi keinginan konsumen tersebut. Kekuatan posisi tawar menawar
pembeli akan meningkat apabila:
1. Produk memberikan biaya yang besar bagi konsumen
2. Produk tidak berbeda
3. Tingkat pendapatan konsumen rendah
4. Pembeli memproduksi sendiri
5. Pembeli tidak tahu harga
6. Adanya substitusi produk
Selama ini produk yang dihasilkan oleh PT Wings Group cenderung lebih rendah dari PT
Unilever. Misalnya jenis shampoo yaitu Emeron yang harganya lebih murah dibandingkan
dengan Sunsilk atau Zinc yang lenih murah dari Clear. Wings Group meluncurkan produk yang
sesuai dengan kualitas dan harga untuk pasar yang ingin dituju.
3. Pemasok
Kekuatan pemasok akan sangat berpengaruh terhadap proses produksi sebuah industri,
terlebih jika jumlah pemasok bahan baku tidak banyak maka pemasok dapat menetapkan harga
yang tidak rendah selain itu lokasi pemasok yang jauh akan menambah besar biaya untuk
pengadaan bahan baku. Selain itu bahan baku atau produk substitusi sangat sedikit serta meiliki
biaya berpindah pemasok yang tinggi, dan penawaran yang terbatas. Oleh karena itu untuk
menghindari tingginya biaya yang dikeluarkan untuk pembelian dan keterbatasan bahan baku
dari pemasok, produsen sebaiknya memiliki industri yang memproduksi bahan baku (industri
hulu) untuk proses produksi. Wings sebagai salah satu perusahaan yang memproduksi produk
deterjen di Indonesia memiliki pabrik yang memproduksi bahan baku untuk produk deterjen
mereka sehingga mereka tidak memiliki gangguan dalam hal pasokan bahan baku. Bahkan
perusahaan Unilever Indonesia pun memilih Wings untuk memasok bahan baku produksi
deterjen mereka.
8. 4. Substitusi
Produk substitusi merupakan ancaman yang besar bagi produk lain karena selain mampu
menjadi produk alternatif dari sebuah produk yang ada, dapat juga merebut pasar dari sebuah
produk yang disubstitusikan. Biasanya produk substitusi memiliki harga yang murah dan
menggunakan teknologi yang baru, sehingga perusahaan harus cermat mengamati perubahan
harga produk substitusi yang menjadi ancaman bagi produk perusahaan tersebut, jika
kemajuan teknologo atau persaingan meningkat di industri substitusi, maka harga dan laba
dalm segmen akan menurun. Dari hasil pengamatan di pasar menunjukan bahwa produk
substitusi dari PT Wings adalah produk deterjen So klin yang sebenarnya ditujukan untuk
mencuci pakaian secara menual (tanpa menggunakan mesin cuci) tapi tetap digunakan untuk
mencuci dengan menggunakan mesin cuci.
5. Pesaing
Semakin banyak pesaing industri maka semakin tinggi tingkat persaingan, karena pesaing
saling bersaing untuk menjadi market leader di pasar dan untuk memiliki market share yang
besar. Persaingan ini sangat jelas terlihat antara Unilever dan Wings. Wings berusaha
“menempel” ketat Unilever dalammeluncurkan produk-produknya, misalnya So klin vs Rinso,
Nuvo vs Lifebuoy, Ciptadent vs Pepsodent, Zinc vs Clear dan sebagainya. Selain itu tingkat
persaingan yang tinggi juga dipengaruhi oleh pertumbuhan industri yang lambat, tingginya
biaya tetap (fixed cost) perusahaan, dan persaingan secara personal antara pesaing dengan
pesaing lainnya.
Dampak sisteminformasi strategis bagi manajer dan organisasi
Sistem Informasi Strategis (SIS) adalah dukungan terhadap sistemyang ada dan membantu
dalam mencapai keunggulan kompetitif atas pesaing organisasi dalamhal adalah tujuan.Sistem
Informasi dapat mempengaruhi aktivitas bisnis perusahaan secara keseluruhan sehingga dapat
membantu perusahaan dalam persaingan bisnis dengan perusahaan lainnya.
9. Hal ini menciptakan sisteminformasi strategis, sisteminformasi yang mendukung atau
membentuk posisi kompetitif dan strategi dari perusahaan bisnis. Jadi, sisteminformasi
strategis dapat berupa sisteminformasi apapun (TPS, SIM, DSS, dan lain-lain), yang
menggunakan teknologi informasi untuk membantu organisasi memperoleh keunggulan
kompetitif, mengurangi kelemahan kompetitif, atau untuk memenuhi tujuan strategis
perusahaan lainnya.
Dengan adanya aplikasi teknologi informasi perusahaan dapat meningkatkan kinerja
operasional dan manajemen. Teknologi seperti otomatisasi kantor, otomatisasi pabrik, sistem
pemrosesan transaksi dan sistemmanajemen database berpengaruh pada kualitas organisasi
Sistem informasi bagi manajer sangatlah penting baik untuk perusahaan kecil maupun
besar. Manajer harus mengidentifikasi jenis- jenis sistemyang dapat dijadikan sebagai
keunggulan strategis bagi organisasinya.
Namun sampai saat ini sisteminformasi baru memainkan peran yang teramat sedikit di
bidang produksi, distribusi dan penjualan produk maupun jasa. Peningkatan produktivitas
terhadap proses informasi menjadikannya sedikit berbeda dalam produktivitas perusahaan.
Dalamhal ini ada tiga kunci utama yang mendukung teknologi informasi yang dapat
dijadikan aset perusahaan dalamjangka panjang :
1. Sumber Daya Manusia, yaitu para staf penanggung jawab perencanaan dan
pengembangan teknologi informasi pada sebuah perusahaan, sehingga para staf
tersebut benar-benar memiliki tanggung jawab terhadap pengoperasian teknologi
informasi.
2. Teknologi, Seluruh infrastruktur teknologi informasi, termasuk perangkat lunak dan
perangkat keras dipergunakan secara bersama-sama dalam proses operasional
perusahaan.
3. Relasi, adalah hubungan teknologi informasi dengan pihak manajemen perusahaan
sebagai pengambil keputusan (decision maker).
10. Membangunbisnis yang berfokus pada pelanggan
Bagi banyak perusahaan, nilai bisnis utama mereka untuk menjadi bisnis yang berfokus
pada pelanggan terletak pada kemampuan mereka untuk mempertahankan pelanggan agar
tetap loyal, mengantisipasi kebutuhan di masa mendatang, merespons kekhawatiran
pelanggan, dan menyediakan layanan pelanggan berkualitas tinggi. Fokus strategis atas nilai
bagi pelanggan ini mengakui bahwa kualitas, bukan harga, telah menjadi determinan utama
dalam presepsi pelanggan atas nilai. Dari sudut pandang pelanggan, perusahaan-perusahaan
yang secara konsisten menwarkan nilai terbaik mampu menelusuri preferensi setiap
pelanggannya, mengikuti tren pasar, pasokan produk, layanan dan informasi, kapan saja,
dimana saja, dan memberi layanan pelanggan yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap
pelanggan.
Tegnologi internet telah menciptakan peluang strategis bagi perusahaan, besar dan
kecil, untuk menawarkan layanan dan produk yang cepat, responsif, serta berkualitas tinggi
yang disesuaikan dengan preferensi setiap pelanggan.
Tegnologi internet dapat membuat pelanggan menjadi titik pusat manajemen hubungan
pelanggan (Customer Relation Management-CRM) dan aplikasi e-Business lainnya. Situs Web
sistemCRMdan interenet, intranet, dan ekstranet menciptakan saluran-saluran baru untuk
komunikasi yang interaktif dalam suatu perusahaan, dengan para pelanggan, dengan para
pemasok, mitra bisnis, serta pihak lainnya di lingkungan eksternal. Hal ini memungkinkan
interaksi terus-menerus dengan para pelanggan ke sebagian besar fungsi bisnis dan
mendororng kerjasama lintas fungsi dengan para pelanggan dalam hal pengembangan produk,
pemasaran, pengiriman, layanan, dan dukungan teknis.
Biasanya para pelanggan menggunakan Internet untuk mengajukan pertanyaan,
menyampaikan keluhan, mengevaluasi produk, meminta dukungan dan membuat serta
melaporkan pembelian mereka. Dengan menggunakan Internet dan intranet perusahaan, para
ahli dalam berbagai fungsi bisnis di semua perusahaan dapat memberi kontribusi berupa
respons yang efektif. Hal ini mendorong penciptaan diskusi kelompok lintas fungsi dan ttim
pemecah masalah yang dibentuk demi keterlibatan pelanggan, layanan dan dukungan untuk
11. pelanggan. Bahkan jalur Internet dan intranet ke para pemasok dan mitra bisnis dapat
digunakan untuk mendaftar mereka masuk dengan cara tertentu agar dapat memastikan
kiriman tepat waktu atas berbagai komponen dan jasa yang berkualitas untuk memenuhi
komitmen perusahaan pada para pelanggannya.
Perekayasaanulang proses bisnis
Salah satu dari implementasi paling penting dari strategi kompetitif adalah
perekayasaan proses bisnis (Business Process Reenginering-BPR), sering kali disebut saja
perekayasaan ulang. Perekayasaan ulang adalah pemikiran kembali yang mendasar dan
pendesainan ulang yang radikal atas proses bisnis untuk mencapai perbaikan yang dramatis
dalam biaya, kualitas, kecepatan, dan layanan. Jadi, BPR menggabungkan strategi untuk
mempromosikan inovasi bisnis agar perusahaan dapat menjadi jauh lebih kuat serta menjadi
pesaing yang lebih berhasil dalam pasar.
Melakukan perubahan yang radikal atas proses bisnis untuk secara dramatis
meningkatkan efisiensi dan efektivitas bukanlah tugas yang mudah. Contohnya, banyak
perusahaan yang menggunakan software Enterprise Resource Planning (ERP) fungsional untuk
merekayasa ulang, mengotomatisasi, dan mengitegrasikan proses manufaktur, distribusi,
keuangan, dan sumberdaya manusia. Sementara banyak perusahaan telah melaporkan
keuntungan yang mengesankan dengan proyek perekayasaan melalui ERP, banyak yang
mengalami kegagalan yang dramatis atau telah gagal mencapai perbaikan yang mereka kejar.
Banyak perusahaan menemukan bahwa pendekatan desain organisasi adalah pelaku
perekayasaan ulang yang penting, bersama dengan penggunaan tegnologi informasi.
Contohnya salah satu pendekatan yang umum adalah penggunaan tim proses mandiri lintas
fungsi atau multidisiplin. Para karyawan dari berbagai departemen dan keahlian termasuk para
teknisi, bagian pemasaran, layanan bagi pelanggan, dan manufaktur dapat bekerja sebagai tim
untuk proses pengembangan produk.
12. MenggunakanTeknologi Informasi untuk Keunggulan Strategik
Perusahaan dapat memilih untuk menggunakan sisteminformasi strategis, atau hanya
menggunakan IT untuk mendukung efisiensi operasi sehari-hari. Jika sebuah perusahaan
menekankan pada teknologi informasi sebagai startegi bisnis, manajemen akan melihat TI
sebagai pembeda kompetitif utama. Mereka kemudian akan merancang strategi-bisnis yang
menggunakan IT untuk mengembangkan produk, layanan, dan kemampuan yang memberikan
keuntungan besar dalam persaingan bisnis.
Investasi didalamteknologi informasi dapat mendukung perusahaan dalam bersaing, berikut
adalah contoh penerapannya.
1. Penerapan teknologi informasi akan meminimalkan biaya bisnis proses, baik
dalam hubungannya dengan konsumen maupun supplier.
2. Meningkatkan service / layanan yang diberikan kepada pelanggan.
3. Pemanfaatan teknologi informasi meminimalkan pesaing.
4. Inovasi produk baru yang melibatkan teknologi informasi sebagai komponennya.
5. Menciptakan pasar yang baru.
6. Meningkatkan kualitas dan efisiensi serta mempersingkat waktu layanan
pelanggan,
7. Menggunakan IT untuk pengembangan bisnis (business development), mengatur
bisnis secara regional dan global.
8. Membangun system informasi yang terhubung dengan internet dan extranet untuk
support hubungan bisnis dengan costumer, supplier, subcontractor, dsb.
Sedangkan strategi kompetitif lainnya adalah dengan cara investasi di bidang teknologi
informasi yang memungkinkan perusahaan untuk membangun kemampuan TI
strategis sehingga mereka dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Dalambeberapa kasus, hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan berinvestasi dalam sistem
13. informasi berbasis komputer untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis internal.
Kemudian, dengan berbekal platform teknologi strategis, perusahaan dapat memanfaatkan
investasi di bidang TI dengan mengembangkan produk dan layanan baru yang tidak akan
mungkin berhasil tanpa dukungan TI yang kuat. Contohnya saat ini yang penting adalah
pengembangan lebih lanjut jaringan intranet perusahaan dan ekstranet, yang memungkinkan
mereka untuk meningkatkan efek dari investasi sebelumnya dibidang internet browser, PC,
server, dan client / server jaringan.
Jika suatu perusahaan menginvestasikan uangnya untuk mengembangkan sistem
informasi, membuat aplikasi, dan memasang jaringan komputer maka hubungan antara biaya IT
dan kinerja perusahaan dapat dinyatakan secara sederhana yaitu: manfaat yg diterima melebihi
biaya yang diinvestasikan, karena IT dinilai dapat meningkatkan kinerja organisasi.
Nilai investasi TI adalah kemampuan organisasi utk mengidentifikasikan dan mengukur
penambahan dampak manfaat dan positif yang berkaitan dengan penerapan TI dalam operasi
bisnisnya.
IT Governance Focus Area(Areafocus TatakelolaTI)
Areafocus TatakelolaIT Perusahaan
Strategic alignment: fokus pada kepastian hubungan bisnis dan perencanaan TI: penetapan,
pemeliharaan dan validasi usulan nilai tambah TI; dan keselarasan operasi TI dengan
operasional perusahaan.
Value delivery: mengenai pelaksanaan usulan nilai tambah melalui siklus pengantaran,
memastikan bahwa TI memberikan manfaat untuk strategi, konsentrasi pada optimasi biaya
dan memberikan nilai tambah perusahaan dari TI
Resource management: mengenai investasi optimal, dan manajemen yg sesuai, sumberdaya yg
kritis: aplikasi, informasi, infrastruktur dan orang. Kunci sukses berkaitan dengan optimasi
pengetahuan dan infrastruktur.
Risk Management: memerlukan kesadaran pegawai senior, pengertian yg jelas mengenai resiko
perusahaan, mengerti persyaratan kebutuhan, transparansi resiko bagi perusahaan dan
tanggung jawab manajemen risiko dalam organisasi.
Performance measurement: menjajaki dan memonitor penerapan strategi, pemenuhan
proyek, penggunaan sumberdaya, proses kinerja dan mengantarkan bisnis, penggunaan,
14. contoh, balanced scorecard yg menterjemahkan strategi ke dalam kegiatan utk mencapai
tujuan yg dapat diukur melebihi akuntasi yg conventional.
Strategis PenggunaanTI untuk Business Process Reengineering
Salah satu implementasi terpenting dari strategi kompetitif adalah rekayasa ulang proses bisnis
(BPR), sering hanya disebut rekayasa ulang. Reengineering adalah dasar pemikiran ulang dan
pendisainan ulang yang radikal dari suatu proses bisnis untuk efisiensi biaya, kualitas,
kecepatan, dan peningkatan pelayanan. BPR menggabungkan strategi inovasi bisnis dengan
strategi perbaikan besar untuk proses bisnis sehingga perusahaan dapat menjadi lebih kuat
dalam berkompetisi.
Kendati demikian, rekayasa ulang proses bisnis juga memiliki resiko kegagalan dan efek
gangguan terhadap lingkungan organisasi. Merubah secara radikal suatu proses bisnis sehingga
meningkatkan efisiensi dan efektivitas bukanlah tugas yang mudah. Sebagai contoh, banyak
perusahaan memiliki perencanaan lintas-fungsi untuk pemanfaatan sumber daya perusahaan
(ERP) seperti perangkat lunak untuk rekayasa ulang, otomatisasi, dan pengintegrasian
manufaktur, distribusi, keuangan, dan sumber daya manusia dalamproses bisnis. Meskipun
banyak perusahaan telah melaporkan keuntungan yang mengesankan dengan proyek rekayasa
ulang seperti ERP, banyak juga yang mengalami kegagalan ataupun tidak mencapai perbaikan
yang diinginkan.
Banyak perusahaan telah menemukan bahwa pendekatan desain ulang organisasi adalah perlu
didukung dengan penggunaan teknologi informasi.
PeranTeknologi Informasi
Teknologi informasi memainkan peran utama dalam rekayasa ulang proses bisnis. Kecepatan,
kemampuan pengolahan informasi, dan konektivitas komputer serta teknologi internet secara
15. substansial dapat meningkatkan efisiensi proses bisnis, serta komunikasi dan kolaborasi di
antara orang yang bertanggung jawab secara manajemen.
Menjadi PerusahaanAgile
Perusahaan perlu berubah dari lingkungan dengan kompetitif pasar produk massal dan layanan
yang standar, berumur jangka panjang, minim informasi, lambat dalam merespon perubahan,
menjadi perusahaan dengan kemapuan bersaing secara global dengan segmen pasar produk
dan jasa yang individual, jangka pendek, banyak informasi, dan mengikuti perubahan keinginan
pelanggan.
Agility dalam kinerja bisnis berarti kemampuan perusahaan untuk berkembang dengan
cepat, menyesuaikan diri secara terus menerus terhadap tuntutan kualitaspasar global yang
terus meningkat, optimalisasi kinerja,konfigurasi produk dan jasa yang sesuai dengan
pelanggan. Sebuah perusahaan yang tangkas/ lincah dapat membuat keuntungan di pasar
dengan rentang produk yang luas dan siklus model yang singkat, dan dapat mendukung
kustomisasi massal dengan menawarkan pemenuhan pesanan khusus dengan tetap
mempertahankan volume produksi yang tinggi.
Kelincahan perusahaan sangat tergantung pada teknologi internet untuk mengintegrasikan dan
mengelola bisnis mereka, dengan menyediakan kekuatan pemrosesan informasi untuk
melayani permintaan pelanggan dalam jumlah banyak secara individu.
Untuk menjadiperusahaan yang lincah, bisnis harus menggunakan empat strategi
dasar, yakni:
1. Bisnis harus memastikan bahwa pelanggan melihat produk atau jasa dari perusahaan
yang lincah/ tangkas sebagai solusi untuk masalah mereka. Dengan demikian, harga
suatu produk di dasarkan pada nilai solusinya, bukan biaya untuk menghasilkannya.
16. 2. Perusahaan yang lincah/tangkas mengadakan kerjasama dengan pelanggan, pemasok,
perusahaan lain, dan bahkan dengan kompetitornya. Kerjasama ini memungkinkan
efektivitas dan efisiensi waktu untuk mendapatkan sumber daya.
3. Perusahaan yang lincah/ tangkas dapat tanggap terhadap perubahan dan menyukai
perubahan dan ketidakpastian. Hal ini dapat dicapai dengan struktur organisasi yang
fleksibel.
4. Perusahaan yang lincah/tangkas memanfaatkan pengetahuan karyawan yang memiliki
kemampuan diatas rata-rata, dengan menjalin kewirausahaan, memberikan insentif atas
tanggung jawab karyawannya, kemampuan adaptasi, dan inovasi.
Membuat Perusahaanvirtual
Di dalam dinamisitas lingkungan bisnis global saat ini, membuat perusahaan virtual merupakan
implementasi strategis dari teknologi informasi. Sebuah perusahaan virtual atau organisasi
virtual adalah sebuah organisasi yang menggunakan teknologi informasi untuk menghubungkan
orang, organisasi, aset, dan ide-ide.
Perusahaan virtual mengembangkan aliansi jaringan extranet perusahaan dengan sistem
informasi pemasok, pelanggan, subkotraktor, dan bahkan pesaing. Hal ini akan meningkatkan
fleksibilitas dan kemampuan adaptasi untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang cepat
berubah.
MembangunManagemenPengetahuan(Knowledge Management) Perusahaan
Dalamperekonomian di mana segala sesuatunya adalah tidak pasti, sumber keunggulan utama
yang perlu dimiliki adalah keunggulan pengetahuan. Ketika pasar bergeser, teknologi
berkembang pesat, pesaing bertambah banyak, dan produk menjadi cepat usang dalam periode
singkat, perusahaan yang sukses adalah yang secara konsisten menciptakan pengetahuan baru,
menyebar luaskan ke seluruh organisasi, cepat mewujudkan produk dalam teknologi baru.
17. Kegiatan ini mendefinisikan "Know-How" perusahaan, inovasi dan pengetahuan inilah yang
merupakan kunci kelangsungan bisnis.
Keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan adalah :
1. Efisiensi tenaga kerja karena pekerjaan yang manual diotomatiskan.
2. Memperpendek rantai birokrasi dan waktu kerja sehingga berpengaruh pada penghematan
biaya.
3. Dengan tersedianya data dan informasi yang up to date maka pengambilan keputusan dapat
lebih cepat, sehingga menjadikan perusahaan lebih kompetitif terhadap pesaingnya.
4. Penghematan biaya pemasaran dan promosi produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan,
karena menggunakan website perusahaan yang juga berfungsi sebagai online company profile
dan memperluas pangsa pasar.
5. Dengan penerapan teknologi informasi pada operasional perusahaan maka system dapat
terintegrasi di semua bagian sehingga dapat memudahkan arus informasi dan kecepatan
respon terhadap suatu masalah.
Jadi dengan pemanfaatan teknologi informasi maka akan memudahkan arus informasi
secara internal maupun eksternal perusahaan, meminimalkan resiko factor human error dan
efisiensi di segala bidang, tentunya hal ini akan berpengaruh pada margin keuntungan yang
didapat perusahaan secara akumulatif.
Selain itu peran teknologi IT dalam perusahaan adalah menciptakan value (nilai tambah)
bagi pelanggan perusahaan, dimana dengan penerapan IT maka layanan kepada pelanggan
makin cepat dan baik sehingga pelanggan puas dengan pelayanan yang diterimanya, hal itu
dapat menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia menjadi konsumennya
untuk jangka panjang. Loyalitas pelanggan merupakan hal yang didambakan oleh tiap
perusahaan karena mempengaruhi stabilitas income perusahaan.
18. Terdapat 2 macam jenis pengetahuanyang dapat dimanfaatkan dalam suatu
organisasi yakni:
1. Pengetahuaneksplisityangmerupakandata,dokumen,danhal ditulisataudisimpanpada
computers
2. tacit knowledge,ataupengetahuan "know-how"kemampuananallisadankecerdasanyang
dimilikiolehpekerja.Pengetahuantacitseringdapatmewakili beberapahal yangpentinguntuk
kesuksesansebuahorganisasi.
SistemManajemenPengetahuan(Knowledge Management System)
Membuat pengetahuan pribadi tersedia untuk orang lain adalah aktivitas utama dari
menciptakan pengetahuan bagi perusahaan. Hal ini seharusnya terjadi terus menerus dan di
semua tingkat organisasi.
Manajemen pengetahuan telah menjadi salah satu penggunaan teknologi informasi
secara strategis. Banyak perusahaan yang membangun sistemmanajemen pengetahuan (KMS)
untuk mengelola pembelajaran organisasi dan mengethui bagaimana (know-how) suatu bisnis
dijalankan dengan lebih baik. Tujuan sistemtersebut adalah untuk membantu pekerja
membuat, mengatur, dan menyediakan informasi penting tentang pengetahuan bisnis,
dimanapun dan kapanpun itu dibutuhkan dalam suatu organisasi.
Manajemen pengetahuan dirancang untuk memberikan umpan balik yang cepat bagi
para pekerja pengetahuan,mendorong perubahan perilaku karyawan, dan secara signifikan
meningkatkan kinerja bisnis. Manajemen pengetahuan mengintegrasikan pengetahuan bisnis
proses, produk, dan jasa. Integrasi ini membantu perusahaan untuk lebih inovatif dan tangkas,
serta mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi, layanan pelanggan yang lebih baik, serta
pesaing yang tangguh di segmen pasarnya.
19. EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI
Sistem Informasi merupakan suatu ilmu mengolah data menjadi sesuatu yang bernilai
sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalampengambilan keputusan. Seiring dengan
kemajuan teknologi saat ini, memaksa kita selaku manusia yang membutuhkan informasi dapat
mengolah dan menyapaikan serta menerima informasi dengan lebih efisien dan akurat.
Keakuratan suatu informasi tentu saja membutuhkan cara pengolahan yang baik. Seperti yang
kita ketahui, saat ini sudahbanyak ilmu yang kita pelajari dengan berbasiskan komputer. Tentu
saja hal ini pun tidak terkecuali untuk Sistem informasi itu sendiri karena merupakan sesuatu
yang kompleks yang tidak cukup dilakukan dengan cara yang manual. Sistem informasi yang
berbasis komputer berarti bahwa komputer memegang peranan penting dalam hal pengolahan
informasi dan didukung dengan Hardware, Software dan Brainware yang berkualitas.
Suatu Sistem informasi yang baik menjadi acuan suatu perusahaan bisa dibilang unggul atau
tidak. Tiga Hal penting agar dapat unggul :
Tidak hanya mengandalkan SD fisik
Aplikasi inovatif
Memusatkan pada SD informasi
Maka dari itu, sangat dibutuh teknologi Informasi yang dapat menunjang pengelolaan informasi
dengan mengacu pada tiga hal penting diatas. Teknologi diakui sebagai sarana yang membuat
proses bisnis menjadi lebih efisien waktu, biaya dan mempunyai akurasi yang tinggi. Kebutuhan
dan penyediaan SDM teknologi informasi mampu terpenuhi seiring laju perkembangan
teknologi informasiitu sendiri. Teknologi informasi merupakan kombinasi teknologi computer
(perangkat keras dan perangkat lunak) untuk mengolah dan menyimpan informasi dengan
teknologi komunikasi untuk melakukan tranmisi informasi.
Adapun manfaat dari Sistem informasi yang baik yang akan kita dapatkan selaku user:
Memberikan informasi yan sudah terjamin kebenaranya.
Lebih efisien
20. Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan
Meningkatkan kualitas informasi
Lebih terjamin ke amannya
Dalam Sistem Informasi juga tidak terlepas dari etika dalam mengolah informasi tersebut, hal
yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
Privasi : hak seseorang untuk memberikan atau tidak informasi yang akan di akses
Akurasi : data yang diberikan harus tepat.
Propertis : perlindungan terhadap hak cipta.
Akses : Memberika akses kepada semua kalangan.
Model Sistem Informasi Perusahaan pada umumnya digambarkan seperti berikut:
21. Salah satu contoh Sistem informasi yang ada di perusahaan yaitu Sistem Informasi Keuangan
yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam perusahaan maupun di
luar perusahaan mengenai masalah keuangan. Dan Menyediakan informasi mengenai arus uang
bagi para pemakai diseluruh perusahaan. Pada dasarnya penyusunan Sistem Informasi
Keuangan suatu perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang harus dipertimbangkan baik-
baik, yaitu :
1. Mampu menyediakan data keuangan yang diperlukan tepat pada waktunya dan dapat
memenuhi kebutuhan.
2. Dapat menjaga keamanan harta milik perusahaan maka Sistem Informasi Akuntansi
keuangan harus disusun dengn pertimbangan pengawasan – pengawasan intern.
3. Dapat menekan pembiayaan terkait penyampaian pengeloaan informasi tersebut.
Contoh kasus PT. Telkom dan PT. Pos Indonesia
Revolusi informasi yang masuk bersama dengan teknologi Internet, pada awalnya
terlihat seperti membawa lonceng kematian bagi dua perusahaan BUMN di Indonesia ini,
karena Internet dianggap akan memakan pasar PT Telkom di industri komunikasi suara dan PT
Pos Indonesia di komunikasi melalui pos. Tetapi, karena kedua perusahaan ini berhasil
mengelola dan memanfaatkan informasi disertai inovasi di bidang teknologi komunikasi
tersebut dengan baik, datangnya perubahan tidak mematikan bisnis kedua perusahaan ini.
Mereka merangkul kekuatan informasi dan teknologi Internet tersebut dengan secara signifikan
melakukan perubahan-perubahan fisik yang diperlukan dalam memperbaharui produk dan jasa
yang mereka tawarkan. PT Telkom memperkenalkan Telkomnet Instan sebagai jasa layanan
internet bagi pengguna telepon tanpa repot (tanpa harus mendaftar dengan prosedur
administrasi yang rumit sebagai pelanggan sebuah internet provider), bisa langsung diakses
seperti menelepon biasa. Jasa lainnya adalah penyediaan jaringan komunikasi broadband untuk
kawasan tertentu yang bisa digunakan untuk TV kabel atau jaringan internet dengan kabel
22. (bukan dial up). Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi ini, PT Telkom juga
menawarkan jasa komunikasi bergerak dengan telepon genggam yang menawarkan pulsa jauh
lebih murah dari perusahaan sejenis di industri komunikasi bergerak. Sedangkan PT Pos
Indonesia menawarkan produk-produk baru seperti wasantara-net (jasa layanan internet
provider), pengiriman kartu pos digital, serta pengiriman surat dan barang yang ditunjang
dengan jaringan elektronik yang telah dibangun oleh PT Pos untuk menyosong masa depan
menjadi perusahaan kelas dunia.
23. DAFTAR PUSTAKA
Putra, yananto mihadi. 2018. Modul kuliah sisteminformasi manajemen: pengantar sitem
informasi manajemen. FEB – Universitas Mercu Buana : Jakarta
McLeod, Jr., Raymond & George P. Schell. Management Information System. (terjemahan),
Jakarta: PT. INDEKS, 2007. Edisi 10, 2008
Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, sistemInformasi Manajemen, Mengelola Perusahaan
Global, Jakarta, Salemba Empat, Edisi 12, 2008