SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA




                                 MODUL
          PERENCANAAN MEREK (3 SKS)
                    Oleh : Berliani Ardha, SE. M.Si



POKOK BAHASAN
PENENTUAN STRATEGI MEREK

DESKRIPSI
Memahami Konsep Penentuan Strategi Merek


TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
      Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami
Cara membangun merek dan konsep dari Penentuan Strategi merek




DAFTAR PUSTAKA
   1. Rangkuti, Freddy.(2002) THE POWER OF BRANDS : Teknik Mengnelola
      Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek + Analisis Kasus dengan
      SPSS, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
   2. Duncan, Tom.(2005) Advertising & IMC, 2nd Ed., McGraw-Hill
   3. Richarrd J. Semenik (2002), Promotion and Integrated Marketing
      Communications, South-Western,5101 Madison Road, Ohio
   4. Aaker A David. (1991). “Managing Brand Equity: Capitalizing on The Value
      of A Brand Name”. New York. The Free Press.
5. Belch, E George., Belch, A Michael(2001). “Advertising and Promotion: An
   integrated Marketing Communications Perpective”. Fithh Edition. New
   york : McGraw-Hill
6. Fombrun, Charles J “Reputation: Realizing Value from the Corporate
   Image. Harvard Business School Press. Boston, Massachusetss.1996
7. Gregory, James R. (1998). “Marketing Corporate Image : The Company as
   Your number one Product”, Second Edition. Illionis, USA NTC Business
   Books: NTC Contemporary Publishing Group.
8. Keller, Kevin Lane (2003). “Strategic Brand Management: Building,
   Measuring, and Managing Brand Equity”, Second Edition. Upper Saddle
   River, New Jersey. Pearson Education, Inc
9. Kitchen, Philip J., Don E. Schultz (2001). “Rasising The Corporate Umbrella :
   Corporate Communications in the 21st century”,.First Edition. PALGRAVE,
   Great Britain.
10. Marconi, Joe.,”Image Marketing: Using Public Perception to Attain
   Bussines Objective”. American Marketing Association (AMA). Chicago,
   Illinois. 1996.
PENENTUAN STRATEGI MEREK



                           CARA MEMBANGUN MEREK


      Cara membangun merek yang kuat tidak berbeda dari membangun sebuah
rumah. Untuk memperoleh bangunan rumah yang kukuh, kita memerlukan fondasi
yang kuat. Begitu juga dengan membangun dan mengembangkan merek. Ia
memerlukan fondasi yang kuat. Caranya adalah:


   1. Memiliki Positioning yang tepat
      Merek dapat di-positioningkan dengan berbagai cara, misalnya dengan
      menempatkan posisinya secara spesifik dibenak pelanggan. Membangun
      positioning adalah menempatkan semua aspek dari brand value (termasuk
      manfaat fungsional) secara konsisten sehingga selalu menjadi nomor satu
      dibenak pelanggan.
      Menjadi nomor satu di benak pelanggan merupakan tujuan utama dari
      positioning. Menjadi nomor satu dibenak pelanggan bukan berarti selalu
      menjadi nomor satu untuk semua aspek. Tetapi volvo adalah mobil nomor satu
      untuk kategori mobil aman dan positioning atas brand value ini terus
      dipertahankan secara konsisten, sehingga menancap erat dibenak konsumen;
      kalau mobil yang aman naiklah volvo. Merek yang selalu berhasil harus memilii
      kategori spesifik agar menjadi noner satu di benak pelanggan.


             Keberhasilan positioning adalah tidak sekedar menemukan kata kunci
      atau ekspresi   dari core-benefit   suatu merek,     tetapi lebih   jauh   lagi,
      menjembatani keinginan dan harapan pelanggan sehingga dapat memuaskan
      pelanggan. Positioning ini berubah terus setiap saat.     Contohnya: minyak
      goreng bimoli dengan keunggulan omega 9 sudah menjadi sayarat mutlak bagi
      semua merek minyak goreng, sehingga omega 9 tidak menjadi keunggulan lagi
      dan minyak goreng bimoli harus melakukuan repositioning. Contoh lain sabun
      mandi Nuvo pertama kali positioningnya sabun anti septik keluarga, kemudian
      berubah menjadi sabun mandi kesehatan untuk olahraga.
Positioning yang tepat memerlukan pemahaman yang mendalam terhadap
   produk yang bersangkutan, perusahaan, tingkat persaingan, kondisi pasar serta
   pelanggan.


2. Memiliki brand Value yang tepat.
            Semakin tepat merek di-positioning-kan di benak pelanggan, merek
   tersebut akan semakin kompetitif. Untuk memngelola hal tersbut kita perlu
   mengetahui brand value. Diibaratkan sebuah pakaian, positioning adalah
   keksesuaian ukuran bagi pemakainya. Sedangakn brand value adalah
   keindahan warna serta model pakaian tersebut. Brand value membentuk brand
   personality. Brand personality lebih cepat berubah dibandingkan brand
   positioning, karena barand personality mencerminkan gejolak perubahan selera
   konsumen. Contohnya adalah komik cerita wayang (mahabarata, Ramayana)
   saat ini tidak lagi sesuai dengan selera remaja indonesia, karena seleranya
   banyak dipengaruhi oleh komik-komik gaya Sakura Taisen, seperti crayon shin-
   can, Hamerun no violin Hiki, dan sebagainya.


            Brand value juga mencerminkan brand equity secara real sesuai
   dengan customer values-nya. Untuk menggali costomer values yang berkaitan
   dengan penciptaan brand value, kita dapat melakukan analisis metode Q.
   Misalnya tujuan analisis kasus makanan kesehatan adalah untuk menggali
   costomer value terhadap makanan kesehatan sesuai dengan pasar sasaran
   yang kita inginkan.




3. Memiliki Konsep yang tepat.
            Tahap akhir untuk mengkomunikasikan brand value dan positioning
   yang tepat kepada konsumen harus didukungn oleh konspe yang tepat.
   Pengembangan konsep merupakan proses kreatif, karena berbeda dari
   positioning, konsep dapat terus-menrus berubah sesuai dengan daur hidup
   produk     yang       bersangkutan.   Konsep   tang   baik      adalah   dapat
   mengkomunikasikan semua elemen-elemen brand value dan positioning yang
   tepat, sehingga brand image dapat terus-menerus ditingkatkan.
Contohnya adalah yang dilakukan oleh produsen otomotif. Setiap saat
       secara periodik mereka mengeluarkan varian-varian baru dengan kualitas yang
       terus disempurnakan. Perusahaan ini terus menerus menciptkan tambahan
       brand value terhadap merek yang sudah ada. Jadi semua tindakan yang
       dilakukan terhadap merek yang bersangkutan merupakan upaya untuk
       membangun merek yang kuat.




                                  MANFAAT MEREK
       Merek bermanfaat bagi produsen dan konsumen. Bagi produsen, merek
berperan penting sebagai (keller;2003) :
   •   Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan
       produk bagi perusahaan, terutama dalam perngorganisasian sediaan dan
       pencatatan akuntansi.
   •   Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik. Merek bisa
       mendapatkan perlindungan properti intelelktual. Nama merek bisa diproteksi
       melalui     merek    dagang    terdaftar   (registered   trademarks),   proses
       pemanufakturan bisa dilindungi melalui hak paten dan kemasan bisa diproteksi
       melalui hak cipta (copyrights) dan desain. Hak-hak properti intelektual ini
       memberikan jaminan perusahaan dapat berinvestasi dengan aman dalam
       merek yang dikembangkannya meraup manfaat dari asset bernilai tersebut.
   •   Signal tingkat kualitas bagi para pel;anggan yang puas, sehingga mereka bisa
       dengan mudah memilih dan membelinya lagi di lain waktu. Loyalitas merek
       seperti ini menghasilkan predictability dansecurity permintaan bagi perusahaan
       dan menciptakan hambatan masuk yang menyulitkan peusahaan lain untuk
       memasuki pasar.
   •   Sarana menciptkan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari
       pesaing.
   •   Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukun, loyalitas
       pelanggan dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen.
   •   Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan masa mendatang.
MANFAAT-MANFAAT MEREK (AMBLER(200)


No   Manfaat Merek           Deskripsi
1    Manfaat ekonomik           • Merek         merupakan           sarana        bagi
                                    perusahaan        untuk     saling       bersaing
                                    memperebutkan pasar.
                                •   Konsumen memilih merek berdasarkan
                                    value for money yang ditawarkan berbagai
                                    macam merek.
                                •   Realisasi antara merek dan konsumen
                                    dimulai dengan penjualan. Premium harga
                                    bisa berfungsi layaknya asuransi risiko
                                    bagi      perusahaan.      Sebagian         besar
                                    konsumen lebih suka memilih penyedia
                                    jasa yang lebih mahal namun diyakininya
                                    bakal memuaskan ketimbang memilih
                                    penyedia jasa lebih murah yang tidak jelas
                                    kinerjanya.
2    Manfaat fungsional         •   Merek     memberikan            peluang       bagi
                                    diferensiasi. Selain memperbaiki kualitas
                                    (differensiasi     vertikal),      perusahaan-
                                    perusahaan juga memperluas mereknya
                                    dengan         type-tipe        produk        baru
                                    (differensiasi horizontal).
                                •   Merek     memberikan       jaminan        kualitas.
                                    Apabila konsumen membeli merek yang
                                    sama lagi maka ada jaminan bahwa
                                    kinerja    merek    merek       tersebut     akan
                                    konsisten dengan sebelumnnya.
                                •   Pemasar merek berempati dengan para
                                    pemakai akhir dan masalah yang akan
                                    diatasi merek yang ditawarkan.
                                •   Merek memfasilitasi ketersediaan produk
                                    secara luas.
                                •   Merek       memudahkan            iklan       dan
sponsorship.
3      Manfaat Psikologis                 •   Merek merupakan penyederhanaan atau
                                              simplifikasi dari semua informasi produk
                                              yang perlu dikethui konsumen
                                          •   Pilihan merek tidak selalu didasarkan
                                              pada    pertimbangan     rasional.     Dalam
                                              banayak kasus, faktor emosional (seperti
                                              gengsi atau citra sosial) memainkan peran
                                              dominan dalam keputusan pembelian
                                          •   Merek bisa memperkuat citra diri dan
                                              persepsi      orang      lain        terhadap
                                              pemakai/pemiliknya
                                          •   Brand symblism tidak hanya berpengaruh
                                              pada persepsi orang lain, namun juga
                                              pada identifikasi diri sendiri dengan obyek
                                              tertentu.


       Bagi konsumen merek bisa memberikan beraneka macam nilai melalui
sejumlah    fungsi    dan      manfaat   potensial.   Vasquez.,et    al(2002)      misalnya
mengklasifikasikan dimensi manfaat dan utilitas merek kedalam ke dalam sembilan
kategori yaitu:
    1. Utilitas Fungsional produk
    2. Pilihan (choice)
    3. Inovasi
    4. Trustwarthiness
    5. Emosional
    6. Estetis
    7. Novelty
    8. Identifikasi sosial
    9. Identifikasi personal




Keller (2003) mengemukakan 7 manfaat produk merek bagi konsumen yaitu:
    1. Sebagai identifikasi sumber produk
2. Penetpan tanggung jawab pada pemanufaktur atau distributor tertentu
      3. Pengurangan resiko
      4. Penekanan biaya pencarian (search cost) internak dan eksternal
      5. Janji atau ikatan khusus dengan produsen
      6. Alat simbolis yang memprpyeksikan citra diri
      7. Signal kualitas


Menurut kapferer (1997) dapat dilihat di tabel dibawh ini.




                           FUNGSI MEREK BAGI KONSUMEN


No.       Fungsi                    Manfaat Bagi Pelanggan
1         Identifikasi              Bisa dilihat dengan jelas; memberikan makna bagi
                                    produk; gampang mengidentifikasi produk yang
                                    dibutuhkan atau dicari.
2         Praktikalitas             Memfasilitasi penghematan      waktu   dan     energi
                                    memlui pembelian ulang identik dan loyalitas
3         Jaminan                   Memberikan jaminan bagi konsumen bahwa mereka
                                    bisa mendapatkan kualitas yangsama sekalipun
                                    pembeliandilakukan pada waktu dan di tempat
                                    berbeda.
4         Optimisasi                Memberikan kepastian bahwa konsumen dapat
                                    membeli alternatif terbaik dalam kategori produk
                                    tertentu dan pilihan terbaik untuk tujuan spesifik.
5.        Karakterisasi             Mendapatkan konfirmasi mengenai citra diri
                                    konsumen atau citra yang ditampilkannya kepada
                                    orang lain.
6         Kontinuitas               Kepuasan berwujud melalui familiaritas dan intimasi
                                    dengan    merek     yang   telah   digunakan    atau
                                    dikonsumsi pelanggan selama bertahun-tahun.
7         Hedonistik                Kepuasan terkait dengan daya tarik merek, logo dan
                                    kommunikasinya.
8         Etis                      Kepuasan berkaitan dengan perilaku bertanggung
                                    jawab merek bersangkutan dalam hubungannya
                                    dengan masyarakat.
Sumber: Kapferer (1997)
Pemahaman mengenai peran strategik merek tidak bisa dipisahkan dari tipe-
tipe utama merek, karena masing-masing tipe memiliki citra merek yang berbeda.
Ketiga tipe tersebut meliputi : atrribute brands, aspirational brands dan experience
brands (whitwell, et.al,. 2003)
   1. Atrribute brands, yakni merek-merek yang memiliki citra yang mampu
       mengkomunikasikan keyakinan/kepercayaan terhadap atrribute fungsional
       produk.
   2. Aspirational brands, yaitu merek-merk yang menyampaikan citra tentang tipe
       orang yang membeli merek bersangkutan. Citra tersebut tidak banyak
       menyangkut produknya, tetapi justru lebih banyak berkaitan dengan gaya hidup
       yang didambakan.
   3. Experience brands, memcerminkan merek-merek yang menyampaikan citra
       asosiasi dan emosi bersama. Tipe ini memiliki citra melebihi sekedar aspirasi
       dan lebih berkenann dengan kesamaan filosofi antara merek dan konsumen
       individual.


                           PENENTUAN STRATEGI MEREK
Ada lima pilihan dalam penentuan strategi merek, yaitu:
   1. Perluasan Lini (line Extension)
               Perluasan lini terjadi apabila perusahaan memperkenalkan unit produk
       tambahan dalam kategori produk yang sama dengan produk tambahan dalam
       kategori produk yang sama dengan merek yang sama, biasanya dengan
       tampilan produk baru, seperti bentuk, rasa, warna, kandungan, ukuran
       kemasan dan sebagainya.
               Pada umunya perkenalan produk baru merupakan perluasan lini.
       Strategi ini apat ilakukan apabila perusahaan mengalami kelebihan kapasitas
       produksi atau perusahaan ingin memenuhi meningkatnya selera konsumen
       terhadap tampilan baru. Selain itu perluasan lini juga dapat dilakukan karena
       perusahaan ingin mengalahkan pesaing atau mengisi lebih banyak ruang rak
       eceran.
       Contoh: Produk kacang Garuda Biga (biji Tiga), Kacang Garuda rasa Bawang
       serta kacang Garuda Kulit.


   2. Perluasan Merek (brand extension)
Perluasan merek dapat terjadi apabila perusahaan memutuskan untuk
   menggunakan merek yang sudah ada pada produknya dalam satu kategori
   baru. Strategi perluasan merek memberikan sejumlah keuntungan, karne
   amerek tersebut pada umumnya lebih cepat dihargai (karena sudah dikenal
   sebelumnya), sehingga kehadirannya dapat cepat diterima oleh konsumen. Hal
   ini memudahkan perusahaan untuk memasuki pasar dengan kategori produk
   baru. Perluasan merek dapat menghemat banyak biaya iklan yang biasanya
   diperlukan untuk membiasakan konsumen dengan suatu merek baru.
   Contoh: Produk sabun mani lifeboy, shampoo lifeboy.


3. Multi Brand
          Multi brand dapat terjadi apabila perusahaan memperkenalkan berbagai
   merek tambahan dalam kategori produk yang sama. Ada berbagai alasan untuk
   melakukan hal ini. Tujuannya adalah untuk mencoba membentuk kesan,
   kenampakan (feature) serta daya tarik lain kepada konsumen sehingga lebih
   banyak pilihan. Strategi multi brand juga memungkinkan perusahaan merebut
   lebih banyak ruang rak distributor dan melindungi merek utamanya dengan
   menciptakan merek sampingan (flanker brand). Multi brand dapat juga terjadi
   akibat warisan beberapa merek dari perusahaan lain yang telah di akuisisi oleh
   perusahaan tersebut.


4. Merek Baru
          Merek baru dapat dilakukan apabila perusahaan tiak memiliki satu pun
   merek yang sesuai engan produk yang akan dihasilkan atau apbila citra merek
   tersebut tidak membantu untuk produk tersebut. Konisi ini menyebabkan
   perusahaan lebih baik menciptakan merek yang sama sekali baru aripada
   menggunakan merek lama. Namun demikian perusahaan harus hati-hati,
   karena peluncuran merek baru biasanya memerlukan biaya yang cukup besar,
   terlebih-lebih lagi untuk sampai ke tahap brand loyalty yang tinggi


5. Merek Bersama (co-brand)
          Kecenderungan yang terjadi saat ini adalah meningkatkan strategi co-
   branding atau yang disebut juga dengan kerjasama branding. Co-branding
   terjadi apabila dua merek terkenal atau lebih digabung dalam satu penawaran.
   Tujuan Co-Branding adalah agar merek yang satu dapat memperkuat merek
yang lain sehingga dapat menarik minat para konsumen. Apabila co-branding
   dilakukan dalam bentuk kemasan bersama, maka setiap merek tersebut
   memiliki harapan dapat menjangkau konsumen baru dengan mengkaitkannya
   dengan merek lain. Contoh: Air minum dalam kemasan Aqua melakukan co-
   branding dengan Danone.
           Strategi apapun yang akan dilakukan oleh suatu perusahaan untuk
   menguatkan merek yang dimilikinya sangat tergantung pada positioning-nya di
   pasar. Untuk itu Positioning merek tersebut harus dievaluasi secara terus
   menerus ditnega-tengah persaingan yang semakin ketat, sehingga perusahaan
   dapat melakukan repositioning. Repositioning dapat terjadi karena setiap saat
   selera konsumen sealu berubah. Preferensi konsumen terus berubah seiring
   dengan meningkatkannya kebutuhan dan keinginan.
   Metode analisis yang dapat digunakan untuk analisis merek antara lain metode
   statistic seperti:
1. Tabulasi Silang (Cross Tabulation)
   Metode statistic ini dipergunakan untuk menentukan hubungan atau asosiasi
   antara 3 variabel kategori yang diteliti, yaitu tingkat pemakaian, tingkat
   pengalaman dan tingkat keseringan pindah. Untuk menguji apakah hubungan
   tersbut signifikan atau tidak, teknik chi square digunakan. Sedabfkan untuk
   mengetahui kekkuatan hubungan, koefisien Cramer (V) digunakan.
2. Analisi Faktor (faktor anlisis)
   Analisis ini digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi
   konsumen dalam membeli suatu produk. Selain itu, analisis faktor juga dapat
   berfungsi sebagai alat uji validitas internal dari alat ukur yang digunakan.

More Related Content

What's hot

13 Manajemen Hubungan Pelanggan
13 Manajemen Hubungan Pelanggan13 Manajemen Hubungan Pelanggan
13 Manajemen Hubungan Pelanggan
Ainul Yaqin
 
Pembentukan dan pengubahan sikap konsumen
Pembentukan dan pengubahan sikap konsumenPembentukan dan pengubahan sikap konsumen
Pembentukan dan pengubahan sikap konsumen
Reni Kurniati
 
Komunikasi pemasaran
Komunikasi pemasaranKomunikasi pemasaran
Komunikasi pemasaran
sastrop
 
STRATEGI PT HM SAMPOERNA Tbk. MEMBANGUN MEREK MELALUI INTEGRATED MARKETING CO...
STRATEGI PT HM SAMPOERNA Tbk. MEMBANGUN MEREK MELALUI INTEGRATED MARKETING CO...STRATEGI PT HM SAMPOERNA Tbk. MEMBANGUN MEREK MELALUI INTEGRATED MARKETING CO...
STRATEGI PT HM SAMPOERNA Tbk. MEMBANGUN MEREK MELALUI INTEGRATED MARKETING CO...
Elok Savitry
 
Bab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasi
Bab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasiBab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasi
Bab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasi
Judianto Nugroho
 
ppt manajemen pemasaran pertemuan ke 13 brand equity integrasi Saaputra.pdf
ppt manajemen pemasaran pertemuan ke 13 brand equity integrasi Saaputra.pdfppt manajemen pemasaran pertemuan ke 13 brand equity integrasi Saaputra.pdf
ppt manajemen pemasaran pertemuan ke 13 brand equity integrasi Saaputra.pdf
cahayani pratisti
 

What's hot (20)

Strategi Digital Marketing (Bahasa Indonesia)
Strategi Digital Marketing (Bahasa Indonesia)Strategi Digital Marketing (Bahasa Indonesia)
Strategi Digital Marketing (Bahasa Indonesia)
 
13 Manajemen Hubungan Pelanggan
13 Manajemen Hubungan Pelanggan13 Manajemen Hubungan Pelanggan
13 Manajemen Hubungan Pelanggan
 
Pembentukan dan pengubahan sikap konsumen
Pembentukan dan pengubahan sikap konsumenPembentukan dan pengubahan sikap konsumen
Pembentukan dan pengubahan sikap konsumen
 
Media periklanan
Media periklananMedia periklanan
Media periklanan
 
Strategi branding untuk umkm
Strategi branding untuk umkmStrategi branding untuk umkm
Strategi branding untuk umkm
 
Komunikasi pemasaran
Komunikasi pemasaranKomunikasi pemasaran
Komunikasi pemasaran
 
STRATEGI PT HM SAMPOERNA Tbk. MEMBANGUN MEREK MELALUI INTEGRATED MARKETING CO...
STRATEGI PT HM SAMPOERNA Tbk. MEMBANGUN MEREK MELALUI INTEGRATED MARKETING CO...STRATEGI PT HM SAMPOERNA Tbk. MEMBANGUN MEREK MELALUI INTEGRATED MARKETING CO...
STRATEGI PT HM SAMPOERNA Tbk. MEMBANGUN MEREK MELALUI INTEGRATED MARKETING CO...
 
Penerapan Strategi Pemasaran Digital
Penerapan Strategi Pemasaran DigitalPenerapan Strategi Pemasaran Digital
Penerapan Strategi Pemasaran Digital
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumen
 
Bab V Menciptakan Nilai, Kepuasan, dan Loyalitas Pelanggan
Bab V Menciptakan Nilai, Kepuasan, dan Loyalitas PelangganBab V Menciptakan Nilai, Kepuasan, dan Loyalitas Pelanggan
Bab V Menciptakan Nilai, Kepuasan, dan Loyalitas Pelanggan
 
Ppt e marketing
Ppt e marketingPpt e marketing
Ppt e marketing
 
2.konsep pemasaran
2.konsep pemasaran2.konsep pemasaran
2.konsep pemasaran
 
Bab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasi
Bab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasiBab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasi
Bab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasi
 
Strategi komunikasi pemasaran
Strategi komunikasi pemasaranStrategi komunikasi pemasaran
Strategi komunikasi pemasaran
 
(Presentasi) Strategi Bisnis
(Presentasi) Strategi Bisnis(Presentasi) Strategi Bisnis
(Presentasi) Strategi Bisnis
 
Brand
BrandBrand
Brand
 
presentasi digital marketing media1111- (1).pptx
presentasi digital marketing media1111- (1).pptxpresentasi digital marketing media1111- (1).pptx
presentasi digital marketing media1111- (1).pptx
 
Branding.pptx
Branding.pptxBranding.pptx
Branding.pptx
 
ppt manajemen pemasaran pertemuan ke 13 brand equity integrasi Saaputra.pdf
ppt manajemen pemasaran pertemuan ke 13 brand equity integrasi Saaputra.pdfppt manajemen pemasaran pertemuan ke 13 brand equity integrasi Saaputra.pdf
ppt manajemen pemasaran pertemuan ke 13 brand equity integrasi Saaputra.pdf
 
Materi Pelatihan tentang Digital Marketing dan Social Media Marketing
Materi Pelatihan tentang Digital Marketing dan Social Media MarketingMateri Pelatihan tentang Digital Marketing dan Social Media Marketing
Materi Pelatihan tentang Digital Marketing dan Social Media Marketing
 

Viewers also liked

Branding transportation as a public health service
Branding transportation as a public health serviceBranding transportation as a public health service
Branding transportation as a public health service
medenison
 
Casca, Major Project 1 Presentation
Casca, Major Project 1 Presentation Casca, Major Project 1 Presentation
Casca, Major Project 1 Presentation
Paul Esq
 
Tim building (membangun tim)
Tim building (membangun tim)Tim building (membangun tim)
Tim building (membangun tim)
Nurul Fithriati
 
Makalah strategi diferensiasi
Makalah strategi diferensiasiMakalah strategi diferensiasi
Makalah strategi diferensiasi
Fika Ratnasari
 
Building Customer Based Brand Equity Presentation
Building Customer Based Brand Equity PresentationBuilding Customer Based Brand Equity Presentation
Building Customer Based Brand Equity Presentation
Jon Norris
 
Marketing management jilid 1 philip kotler
Marketing management jilid 1 philip kotlerMarketing management jilid 1 philip kotler
Marketing management jilid 1 philip kotler
Fikri Wahyudi
 
Unicef branding toolkit
Unicef branding toolkitUnicef branding toolkit
Unicef branding toolkit
Rich Tong
 
Brand positioning ppt (2)
Brand positioning ppt (2)Brand positioning ppt (2)
Brand positioning ppt (2)
Swati Gautam
 

Viewers also liked (18)

Tahap Branding
Tahap BrandingTahap Branding
Tahap Branding
 
Memahami "Branding" Dengan Bahasa Sederhana
Memahami "Branding" Dengan Bahasa SederhanaMemahami "Branding" Dengan Bahasa Sederhana
Memahami "Branding" Dengan Bahasa Sederhana
 
Branding transportation as a public health service
Branding transportation as a public health serviceBranding transportation as a public health service
Branding transportation as a public health service
 
Casca, Major Project 1 Presentation
Casca, Major Project 1 Presentation Casca, Major Project 1 Presentation
Casca, Major Project 1 Presentation
 
Tim building (membangun tim)
Tim building (membangun tim)Tim building (membangun tim)
Tim building (membangun tim)
 
Konsep permintaan (concept of demand)
Konsep permintaan (concept of demand)Konsep permintaan (concept of demand)
Konsep permintaan (concept of demand)
 
Brand Positioning and Communicating a Brand Positioning, Strategic Brand
Brand Positioning and Communicating a Brand Positioning, Strategic BrandBrand Positioning and Communicating a Brand Positioning, Strategic Brand
Brand Positioning and Communicating a Brand Positioning, Strategic Brand
 
Brand Identity Presentation
Brand Identity PresentationBrand Identity Presentation
Brand Identity Presentation
 
Makalah strategi diferensiasi
Makalah strategi diferensiasiMakalah strategi diferensiasi
Makalah strategi diferensiasi
 
Building Customer Based Brand Equity Presentation
Building Customer Based Brand Equity PresentationBuilding Customer Based Brand Equity Presentation
Building Customer Based Brand Equity Presentation
 
Logo? Identity? Brand? - Getting the right idea & Getting the idea right
Logo? Identity? Brand? - Getting the right idea & Getting the idea rightLogo? Identity? Brand? - Getting the right idea & Getting the idea right
Logo? Identity? Brand? - Getting the right idea & Getting the idea right
 
Adidas Brand Book
Adidas Brand BookAdidas Brand Book
Adidas Brand Book
 
Marketing management jilid 1 philip kotler
Marketing management jilid 1 philip kotlerMarketing management jilid 1 philip kotler
Marketing management jilid 1 philip kotler
 
Unicef branding toolkit
Unicef branding toolkitUnicef branding toolkit
Unicef branding toolkit
 
North Face brand book
North Face brand bookNorth Face brand book
North Face brand book
 
Manajemen Pemasaran Principles of Marketing Philip Kotler & Gary Armstrong Ba...
Manajemen Pemasaran Principles of Marketing Philip Kotler & Gary Armstrong Ba...Manajemen Pemasaran Principles of Marketing Philip Kotler & Gary Armstrong Ba...
Manajemen Pemasaran Principles of Marketing Philip Kotler & Gary Armstrong Ba...
 
Brand positioning ppt (2)
Brand positioning ppt (2)Brand positioning ppt (2)
Brand positioning ppt (2)
 
Strategic brand management by kevin lane keller
Strategic brand management by kevin lane kellerStrategic brand management by kevin lane keller
Strategic brand management by kevin lane keller
 

Similar to cara-membangun-merek

Mengelola Merek
Mengelola MerekMengelola Merek
Mengelola Merek
woronindi
 
Resume UAS BRAND EQUITY TEN: Strategi Memimpin Pasar
Resume UAS BRAND EQUITY TEN: Strategi Memimpin PasarResume UAS BRAND EQUITY TEN: Strategi Memimpin Pasar
Resume UAS BRAND EQUITY TEN: Strategi Memimpin Pasar
UIN Surabaya
 
Brand Story Management untuk Business Marketing
Brand Story Management untuk Business MarketingBrand Story Management untuk Business Marketing
Brand Story Management untuk Business Marketing
sulhanpolisma
 

Similar to cara-membangun-merek (20)

Mengelola merek dan kemasan
Mengelola merek dan kemasanMengelola merek dan kemasan
Mengelola merek dan kemasan
 
Presentasi 2 -mengelola merek
Presentasi 2 -mengelola merekPresentasi 2 -mengelola merek
Presentasi 2 -mengelola merek
 
Mengelola Merek
Mengelola MerekMengelola Merek
Mengelola Merek
 
Analisa brand equity dan komunikasi pemasaran pada perusahaan samsung tugas v...
Analisa brand equity dan komunikasi pemasaran pada perusahaan samsung tugas v...Analisa brand equity dan komunikasi pemasaran pada perusahaan samsung tugas v...
Analisa brand equity dan komunikasi pemasaran pada perusahaan samsung tugas v...
 
Resume UAS BRAND EQUITY TEN: Strategi Memimpin Pasar
Resume UAS BRAND EQUITY TEN: Strategi Memimpin PasarResume UAS BRAND EQUITY TEN: Strategi Memimpin Pasar
Resume UAS BRAND EQUITY TEN: Strategi Memimpin Pasar
 
Strategi perluasan merk dan loyalitas konsumen
Strategi perluasan merk dan loyalitas konsumenStrategi perluasan merk dan loyalitas konsumen
Strategi perluasan merk dan loyalitas konsumen
 
Ekuitas Merek Berbasis Pelanggan dan Positioning Merek
Ekuitas Merek Berbasis Pelanggan dan Positioning MerekEkuitas Merek Berbasis Pelanggan dan Positioning Merek
Ekuitas Merek Berbasis Pelanggan dan Positioning Merek
 
Mengelola Merek
Mengelola MerekMengelola Merek
Mengelola Merek
 
Strategi Merk
Strategi MerkStrategi Merk
Strategi Merk
 
09. chapter 9. e. hartoyo christantyo 55120110091 & kasman pandiangan 551...
09. chapter 9. e. hartoyo christantyo 55120110091 & kasman pandiangan 551...09. chapter 9. e. hartoyo christantyo 55120110091 & kasman pandiangan 551...
09. chapter 9. e. hartoyo christantyo 55120110091 & kasman pandiangan 551...
 
Tubes mansar kel 3 mengelola merek&kemasan
Tubes mansar kel 3 mengelola merek&kemasanTubes mansar kel 3 mengelola merek&kemasan
Tubes mansar kel 3 mengelola merek&kemasan
 
CHAPTER 11_ KELOMPOK 8.pptx
CHAPTER 11_ KELOMPOK 8.pptxCHAPTER 11_ KELOMPOK 8.pptx
CHAPTER 11_ KELOMPOK 8.pptx
 
Bab 9 menciptakan ekuitas merek
Bab 9 menciptakan ekuitas merekBab 9 menciptakan ekuitas merek
Bab 9 menciptakan ekuitas merek
 
How does branding work? brand_equity MKT mix.pptx
How does branding work? brand_equity MKT mix.pptxHow does branding work? brand_equity MKT mix.pptx
How does branding work? brand_equity MKT mix.pptx
 
Brand Story Management untuk Business Marketing
Brand Story Management untuk Business MarketingBrand Story Management untuk Business Marketing
Brand Story Management untuk Business Marketing
 
Resume Marketing Management Chapter 9: Creating Brand Equity by Kotler, P., &...
Resume Marketing Management Chapter 9: Creating Brand Equity by Kotler, P., &...Resume Marketing Management Chapter 9: Creating Brand Equity by Kotler, P., &...
Resume Marketing Management Chapter 9: Creating Brand Equity by Kotler, P., &...
 
Pertemuan viii membangun merek
Pertemuan viii membangun merekPertemuan viii membangun merek
Pertemuan viii membangun merek
 
Pertemuan viii membangun merek
Pertemuan viii membangun merekPertemuan viii membangun merek
Pertemuan viii membangun merek
 
Pertemuan viii membangun merek
Pertemuan viii membangun merekPertemuan viii membangun merek
Pertemuan viii membangun merek
 
8. chapter 9 clara dini ayunita (55120110081) & rb radityo (55120110176)
8. chapter 9 clara dini ayunita (55120110081) & rb radityo (55120110176)8. chapter 9 clara dini ayunita (55120110081) & rb radityo (55120110176)
8. chapter 9 clara dini ayunita (55120110081) & rb radityo (55120110176)
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 

Recently uploaded (20)

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 

cara-membangun-merek

  • 1. FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA MODUL PERENCANAAN MEREK (3 SKS) Oleh : Berliani Ardha, SE. M.Si POKOK BAHASAN PENENTUAN STRATEGI MEREK DESKRIPSI Memahami Konsep Penentuan Strategi Merek TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami Cara membangun merek dan konsep dari Penentuan Strategi merek DAFTAR PUSTAKA 1. Rangkuti, Freddy.(2002) THE POWER OF BRANDS : Teknik Mengnelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek + Analisis Kasus dengan SPSS, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2. Duncan, Tom.(2005) Advertising & IMC, 2nd Ed., McGraw-Hill 3. Richarrd J. Semenik (2002), Promotion and Integrated Marketing Communications, South-Western,5101 Madison Road, Ohio 4. Aaker A David. (1991). “Managing Brand Equity: Capitalizing on The Value of A Brand Name”. New York. The Free Press.
  • 2. 5. Belch, E George., Belch, A Michael(2001). “Advertising and Promotion: An integrated Marketing Communications Perpective”. Fithh Edition. New york : McGraw-Hill 6. Fombrun, Charles J “Reputation: Realizing Value from the Corporate Image. Harvard Business School Press. Boston, Massachusetss.1996 7. Gregory, James R. (1998). “Marketing Corporate Image : The Company as Your number one Product”, Second Edition. Illionis, USA NTC Business Books: NTC Contemporary Publishing Group. 8. Keller, Kevin Lane (2003). “Strategic Brand Management: Building, Measuring, and Managing Brand Equity”, Second Edition. Upper Saddle River, New Jersey. Pearson Education, Inc 9. Kitchen, Philip J., Don E. Schultz (2001). “Rasising The Corporate Umbrella : Corporate Communications in the 21st century”,.First Edition. PALGRAVE, Great Britain. 10. Marconi, Joe.,”Image Marketing: Using Public Perception to Attain Bussines Objective”. American Marketing Association (AMA). Chicago, Illinois. 1996.
  • 3. PENENTUAN STRATEGI MEREK CARA MEMBANGUN MEREK Cara membangun merek yang kuat tidak berbeda dari membangun sebuah rumah. Untuk memperoleh bangunan rumah yang kukuh, kita memerlukan fondasi yang kuat. Begitu juga dengan membangun dan mengembangkan merek. Ia memerlukan fondasi yang kuat. Caranya adalah: 1. Memiliki Positioning yang tepat Merek dapat di-positioningkan dengan berbagai cara, misalnya dengan menempatkan posisinya secara spesifik dibenak pelanggan. Membangun positioning adalah menempatkan semua aspek dari brand value (termasuk manfaat fungsional) secara konsisten sehingga selalu menjadi nomor satu dibenak pelanggan. Menjadi nomor satu di benak pelanggan merupakan tujuan utama dari positioning. Menjadi nomor satu dibenak pelanggan bukan berarti selalu menjadi nomor satu untuk semua aspek. Tetapi volvo adalah mobil nomor satu untuk kategori mobil aman dan positioning atas brand value ini terus dipertahankan secara konsisten, sehingga menancap erat dibenak konsumen; kalau mobil yang aman naiklah volvo. Merek yang selalu berhasil harus memilii kategori spesifik agar menjadi noner satu di benak pelanggan. Keberhasilan positioning adalah tidak sekedar menemukan kata kunci atau ekspresi dari core-benefit suatu merek, tetapi lebih jauh lagi, menjembatani keinginan dan harapan pelanggan sehingga dapat memuaskan pelanggan. Positioning ini berubah terus setiap saat. Contohnya: minyak goreng bimoli dengan keunggulan omega 9 sudah menjadi sayarat mutlak bagi semua merek minyak goreng, sehingga omega 9 tidak menjadi keunggulan lagi dan minyak goreng bimoli harus melakukuan repositioning. Contoh lain sabun mandi Nuvo pertama kali positioningnya sabun anti septik keluarga, kemudian berubah menjadi sabun mandi kesehatan untuk olahraga.
  • 4. Positioning yang tepat memerlukan pemahaman yang mendalam terhadap produk yang bersangkutan, perusahaan, tingkat persaingan, kondisi pasar serta pelanggan. 2. Memiliki brand Value yang tepat. Semakin tepat merek di-positioning-kan di benak pelanggan, merek tersebut akan semakin kompetitif. Untuk memngelola hal tersbut kita perlu mengetahui brand value. Diibaratkan sebuah pakaian, positioning adalah keksesuaian ukuran bagi pemakainya. Sedangakn brand value adalah keindahan warna serta model pakaian tersebut. Brand value membentuk brand personality. Brand personality lebih cepat berubah dibandingkan brand positioning, karena barand personality mencerminkan gejolak perubahan selera konsumen. Contohnya adalah komik cerita wayang (mahabarata, Ramayana) saat ini tidak lagi sesuai dengan selera remaja indonesia, karena seleranya banyak dipengaruhi oleh komik-komik gaya Sakura Taisen, seperti crayon shin- can, Hamerun no violin Hiki, dan sebagainya. Brand value juga mencerminkan brand equity secara real sesuai dengan customer values-nya. Untuk menggali costomer values yang berkaitan dengan penciptaan brand value, kita dapat melakukan analisis metode Q. Misalnya tujuan analisis kasus makanan kesehatan adalah untuk menggali costomer value terhadap makanan kesehatan sesuai dengan pasar sasaran yang kita inginkan. 3. Memiliki Konsep yang tepat. Tahap akhir untuk mengkomunikasikan brand value dan positioning yang tepat kepada konsumen harus didukungn oleh konspe yang tepat. Pengembangan konsep merupakan proses kreatif, karena berbeda dari positioning, konsep dapat terus-menrus berubah sesuai dengan daur hidup produk yang bersangkutan. Konsep tang baik adalah dapat mengkomunikasikan semua elemen-elemen brand value dan positioning yang tepat, sehingga brand image dapat terus-menerus ditingkatkan.
  • 5. Contohnya adalah yang dilakukan oleh produsen otomotif. Setiap saat secara periodik mereka mengeluarkan varian-varian baru dengan kualitas yang terus disempurnakan. Perusahaan ini terus menerus menciptkan tambahan brand value terhadap merek yang sudah ada. Jadi semua tindakan yang dilakukan terhadap merek yang bersangkutan merupakan upaya untuk membangun merek yang kuat. MANFAAT MEREK Merek bermanfaat bagi produsen dan konsumen. Bagi produsen, merek berperan penting sebagai (keller;2003) : • Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam perngorganisasian sediaan dan pencatatan akuntansi. • Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik. Merek bisa mendapatkan perlindungan properti intelelktual. Nama merek bisa diproteksi melalui merek dagang terdaftar (registered trademarks), proses pemanufakturan bisa dilindungi melalui hak paten dan kemasan bisa diproteksi melalui hak cipta (copyrights) dan desain. Hak-hak properti intelektual ini memberikan jaminan perusahaan dapat berinvestasi dengan aman dalam merek yang dikembangkannya meraup manfaat dari asset bernilai tersebut. • Signal tingkat kualitas bagi para pel;anggan yang puas, sehingga mereka bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi di lain waktu. Loyalitas merek seperti ini menghasilkan predictability dansecurity permintaan bagi perusahaan dan menciptakan hambatan masuk yang menyulitkan peusahaan lain untuk memasuki pasar. • Sarana menciptkan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari pesaing. • Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukun, loyalitas pelanggan dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen. • Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan masa mendatang.
  • 6. MANFAAT-MANFAAT MEREK (AMBLER(200) No Manfaat Merek Deskripsi 1 Manfaat ekonomik • Merek merupakan sarana bagi perusahaan untuk saling bersaing memperebutkan pasar. • Konsumen memilih merek berdasarkan value for money yang ditawarkan berbagai macam merek. • Realisasi antara merek dan konsumen dimulai dengan penjualan. Premium harga bisa berfungsi layaknya asuransi risiko bagi perusahaan. Sebagian besar konsumen lebih suka memilih penyedia jasa yang lebih mahal namun diyakininya bakal memuaskan ketimbang memilih penyedia jasa lebih murah yang tidak jelas kinerjanya. 2 Manfaat fungsional • Merek memberikan peluang bagi diferensiasi. Selain memperbaiki kualitas (differensiasi vertikal), perusahaan- perusahaan juga memperluas mereknya dengan type-tipe produk baru (differensiasi horizontal). • Merek memberikan jaminan kualitas. Apabila konsumen membeli merek yang sama lagi maka ada jaminan bahwa kinerja merek merek tersebut akan konsisten dengan sebelumnnya. • Pemasar merek berempati dengan para pemakai akhir dan masalah yang akan diatasi merek yang ditawarkan. • Merek memfasilitasi ketersediaan produk secara luas. • Merek memudahkan iklan dan
  • 7. sponsorship. 3 Manfaat Psikologis • Merek merupakan penyederhanaan atau simplifikasi dari semua informasi produk yang perlu dikethui konsumen • Pilihan merek tidak selalu didasarkan pada pertimbangan rasional. Dalam banayak kasus, faktor emosional (seperti gengsi atau citra sosial) memainkan peran dominan dalam keputusan pembelian • Merek bisa memperkuat citra diri dan persepsi orang lain terhadap pemakai/pemiliknya • Brand symblism tidak hanya berpengaruh pada persepsi orang lain, namun juga pada identifikasi diri sendiri dengan obyek tertentu. Bagi konsumen merek bisa memberikan beraneka macam nilai melalui sejumlah fungsi dan manfaat potensial. Vasquez.,et al(2002) misalnya mengklasifikasikan dimensi manfaat dan utilitas merek kedalam ke dalam sembilan kategori yaitu: 1. Utilitas Fungsional produk 2. Pilihan (choice) 3. Inovasi 4. Trustwarthiness 5. Emosional 6. Estetis 7. Novelty 8. Identifikasi sosial 9. Identifikasi personal Keller (2003) mengemukakan 7 manfaat produk merek bagi konsumen yaitu: 1. Sebagai identifikasi sumber produk
  • 8. 2. Penetpan tanggung jawab pada pemanufaktur atau distributor tertentu 3. Pengurangan resiko 4. Penekanan biaya pencarian (search cost) internak dan eksternal 5. Janji atau ikatan khusus dengan produsen 6. Alat simbolis yang memprpyeksikan citra diri 7. Signal kualitas Menurut kapferer (1997) dapat dilihat di tabel dibawh ini. FUNGSI MEREK BAGI KONSUMEN No. Fungsi Manfaat Bagi Pelanggan 1 Identifikasi Bisa dilihat dengan jelas; memberikan makna bagi produk; gampang mengidentifikasi produk yang dibutuhkan atau dicari. 2 Praktikalitas Memfasilitasi penghematan waktu dan energi memlui pembelian ulang identik dan loyalitas 3 Jaminan Memberikan jaminan bagi konsumen bahwa mereka bisa mendapatkan kualitas yangsama sekalipun pembeliandilakukan pada waktu dan di tempat berbeda. 4 Optimisasi Memberikan kepastian bahwa konsumen dapat membeli alternatif terbaik dalam kategori produk tertentu dan pilihan terbaik untuk tujuan spesifik. 5. Karakterisasi Mendapatkan konfirmasi mengenai citra diri konsumen atau citra yang ditampilkannya kepada orang lain. 6 Kontinuitas Kepuasan berwujud melalui familiaritas dan intimasi dengan merek yang telah digunakan atau dikonsumsi pelanggan selama bertahun-tahun. 7 Hedonistik Kepuasan terkait dengan daya tarik merek, logo dan kommunikasinya. 8 Etis Kepuasan berkaitan dengan perilaku bertanggung jawab merek bersangkutan dalam hubungannya dengan masyarakat. Sumber: Kapferer (1997)
  • 9. Pemahaman mengenai peran strategik merek tidak bisa dipisahkan dari tipe- tipe utama merek, karena masing-masing tipe memiliki citra merek yang berbeda. Ketiga tipe tersebut meliputi : atrribute brands, aspirational brands dan experience brands (whitwell, et.al,. 2003) 1. Atrribute brands, yakni merek-merek yang memiliki citra yang mampu mengkomunikasikan keyakinan/kepercayaan terhadap atrribute fungsional produk. 2. Aspirational brands, yaitu merek-merk yang menyampaikan citra tentang tipe orang yang membeli merek bersangkutan. Citra tersebut tidak banyak menyangkut produknya, tetapi justru lebih banyak berkaitan dengan gaya hidup yang didambakan. 3. Experience brands, memcerminkan merek-merek yang menyampaikan citra asosiasi dan emosi bersama. Tipe ini memiliki citra melebihi sekedar aspirasi dan lebih berkenann dengan kesamaan filosofi antara merek dan konsumen individual. PENENTUAN STRATEGI MEREK Ada lima pilihan dalam penentuan strategi merek, yaitu: 1. Perluasan Lini (line Extension) Perluasan lini terjadi apabila perusahaan memperkenalkan unit produk tambahan dalam kategori produk yang sama dengan produk tambahan dalam kategori produk yang sama dengan merek yang sama, biasanya dengan tampilan produk baru, seperti bentuk, rasa, warna, kandungan, ukuran kemasan dan sebagainya. Pada umunya perkenalan produk baru merupakan perluasan lini. Strategi ini apat ilakukan apabila perusahaan mengalami kelebihan kapasitas produksi atau perusahaan ingin memenuhi meningkatnya selera konsumen terhadap tampilan baru. Selain itu perluasan lini juga dapat dilakukan karena perusahaan ingin mengalahkan pesaing atau mengisi lebih banyak ruang rak eceran. Contoh: Produk kacang Garuda Biga (biji Tiga), Kacang Garuda rasa Bawang serta kacang Garuda Kulit. 2. Perluasan Merek (brand extension)
  • 10. Perluasan merek dapat terjadi apabila perusahaan memutuskan untuk menggunakan merek yang sudah ada pada produknya dalam satu kategori baru. Strategi perluasan merek memberikan sejumlah keuntungan, karne amerek tersebut pada umumnya lebih cepat dihargai (karena sudah dikenal sebelumnya), sehingga kehadirannya dapat cepat diterima oleh konsumen. Hal ini memudahkan perusahaan untuk memasuki pasar dengan kategori produk baru. Perluasan merek dapat menghemat banyak biaya iklan yang biasanya diperlukan untuk membiasakan konsumen dengan suatu merek baru. Contoh: Produk sabun mani lifeboy, shampoo lifeboy. 3. Multi Brand Multi brand dapat terjadi apabila perusahaan memperkenalkan berbagai merek tambahan dalam kategori produk yang sama. Ada berbagai alasan untuk melakukan hal ini. Tujuannya adalah untuk mencoba membentuk kesan, kenampakan (feature) serta daya tarik lain kepada konsumen sehingga lebih banyak pilihan. Strategi multi brand juga memungkinkan perusahaan merebut lebih banyak ruang rak distributor dan melindungi merek utamanya dengan menciptakan merek sampingan (flanker brand). Multi brand dapat juga terjadi akibat warisan beberapa merek dari perusahaan lain yang telah di akuisisi oleh perusahaan tersebut. 4. Merek Baru Merek baru dapat dilakukan apabila perusahaan tiak memiliki satu pun merek yang sesuai engan produk yang akan dihasilkan atau apbila citra merek tersebut tidak membantu untuk produk tersebut. Konisi ini menyebabkan perusahaan lebih baik menciptakan merek yang sama sekali baru aripada menggunakan merek lama. Namun demikian perusahaan harus hati-hati, karena peluncuran merek baru biasanya memerlukan biaya yang cukup besar, terlebih-lebih lagi untuk sampai ke tahap brand loyalty yang tinggi 5. Merek Bersama (co-brand) Kecenderungan yang terjadi saat ini adalah meningkatkan strategi co- branding atau yang disebut juga dengan kerjasama branding. Co-branding terjadi apabila dua merek terkenal atau lebih digabung dalam satu penawaran. Tujuan Co-Branding adalah agar merek yang satu dapat memperkuat merek
  • 11. yang lain sehingga dapat menarik minat para konsumen. Apabila co-branding dilakukan dalam bentuk kemasan bersama, maka setiap merek tersebut memiliki harapan dapat menjangkau konsumen baru dengan mengkaitkannya dengan merek lain. Contoh: Air minum dalam kemasan Aqua melakukan co- branding dengan Danone. Strategi apapun yang akan dilakukan oleh suatu perusahaan untuk menguatkan merek yang dimilikinya sangat tergantung pada positioning-nya di pasar. Untuk itu Positioning merek tersebut harus dievaluasi secara terus menerus ditnega-tengah persaingan yang semakin ketat, sehingga perusahaan dapat melakukan repositioning. Repositioning dapat terjadi karena setiap saat selera konsumen sealu berubah. Preferensi konsumen terus berubah seiring dengan meningkatkannya kebutuhan dan keinginan. Metode analisis yang dapat digunakan untuk analisis merek antara lain metode statistic seperti: 1. Tabulasi Silang (Cross Tabulation) Metode statistic ini dipergunakan untuk menentukan hubungan atau asosiasi antara 3 variabel kategori yang diteliti, yaitu tingkat pemakaian, tingkat pengalaman dan tingkat keseringan pindah. Untuk menguji apakah hubungan tersbut signifikan atau tidak, teknik chi square digunakan. Sedabfkan untuk mengetahui kekkuatan hubungan, koefisien Cramer (V) digunakan. 2. Analisi Faktor (faktor anlisis) Analisis ini digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli suatu produk. Selain itu, analisis faktor juga dapat berfungsi sebagai alat uji validitas internal dari alat ukur yang digunakan.