Makalah ini membahas tentang manajemen strategik dengan membahas beberapa poin penting seperti formulasi strategi, analisis situasi, analisis kekuatan dan kelemahan perusahaan, implementasi dan pengawasan strategi, etika bisnis dan tanggung jawab sosial, serta pengendalian dan evaluasi strategi perusahaan.
2. 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………...………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….
1.1.1 Latar Belakang………………………………………………………………….……..
A. Rumusan Masalah……………………………………………………….…….
B. Tujuan…………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAAN……………………………………………………..…………….
2.1.1 Formulasi Strategi Analisis Situasi Dan Atrnatif strategi..............................................
A. formulasi strategi……………………………………………………................
B. analisis situasi……………………………………………………….………....
2.1.2 Analisis Situasi Kekuatan-Kelemahan Perusahaan Dan hubungannya
Dengan Strategi………………………………………………………………………..
A. kekuatan…………………………………………………………...…………..
B. kelemahan…...…………………………………………………..…………….
2.1.3 Implementasi Dan Pengawasan Strategi…………………………………...........…. ...
A. Pengertian implemntasi……………………………………………………….
B. Pengawasan strategic………………………………………………………….
2.1.4`Etika Bisnis Dan Sosial Responsibility Serta Evaluasi
Dan Pengendalian Strategi…………………………………………………………….
A. Etika bisnis…………………………………………………………………….
B. Tanggung jawab social………………………………………..………………..
2.1.5 Rasional Dan Proses Pengendalian Serta Evaluasi
Dan Pengendalian Strategi……………………………………………………..………
A. Proses pengendalian…………………………………………………………….
B. evaluasi…………………………………………………………………………
3. 3
2.1.6 Pengendalian Dan Evaluasi Strategi Suatu Perusahaan………………………………
A. Ringkasan……………………………………………………………………………..
BAB III PENUTUP……………………………………………………………….……...….
A. KESIMPULAN…………………………………………………………...….………
B. SARAN………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………...………...……….…...
4. 4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami serahkan kepada Allah Swt yang telah mengutus Rasul – rasul Nya, karena
berkat rahmat dari-NYA saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “MANAJEMEN
STRATEJIK dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
apa yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberikan bekal ilmu dan
membimbing saya dalam mata kuliah Manajemen Strategik .
Akhirnya saya menyadari bahwa tulisan ini jauh dari kesempurnaan, karena itu tanggapan dan
bimbingan dari dosen khususnya, dari para pembaca umunya sangat saya harapkan demi
kesempurnaan tulisan ini di masa yang akan datang. Atas semua tanggapan dan bimbingani yang
ikhlas terlebih dahulu saya ucapkan terimakasih.
Serang Januari, 2018
Penulis
5. 5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen strategik adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian
keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapat
sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan
kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya
untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi.
Management strategik mempunyai tahap tahap yaitu perumusan, implementasi dan evaluasi yang
sangat penting untuk menentukan kan berhasilnya suatu organisasi tau tidak.kemudian ada nya
pengamatan lingkungan eksternal dan internal organisasi untuk menyesuaikan kebijakan apa tau
rencana apa yang cocok untuk organisasi tersebut. Menetapkan misi
Visi Misi adalah tujuan atau alasan mengapa perusahaan itu berdiri. Visi Misi, berupa tujuan
mendasar dan unik yang membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Misi,
mengidentifikasi jangkauan operasi perusahaan dengan produk yang ditawarkan dan pasar yang
dilayani. Misi, mengembangkan harapan pada karyawan dan mengkomunikasikan pandangan
elemen yang bersangkutan yang telah dijelaskan pada lingkungan kerja perusahaan.
Tujuan adalah Hasil akhir aktivitas perencanaan. Pencapaian tujuan perusahaan merupakan hasil
dari penyelesaian misi.
6. 6
A. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian formulasi , analisis situasi dan alternative stategik?
2. Bagaimana Analisis kekuatan dan kelemahan perusahaan?
3. Untuk apa Implementasi dan pengawasan stategik?
4. Apa saja Etika bisnis dan tanggung jawab social?
5. Apa maksud Rasional Proses Pengendalian Serta Evaluasi Dan Pengendalian Strategi?
6. Bagaimana Pengendalian Dan Evaluasi Strategi Suatu Perusahaan?
B. Tujuan
1. Mengetahui formulasi, analisis situasi dan alternative stratrgik
2. Mengetahui analisis kekuatan dan kelemahan perusahaan
3. Mengetahui implementasi dan pengawasan strategic
4. Mengetahui etika bisnis dan tanggung jawab social
5. Mengetahui rasional proses pengandalian serta evaluasi dan pengendalian strategic
6. Mengetahui pengendalian dan evaluasi strategic suatu perusahaan
7. 7
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 FORMULASI STRATEGI ANALISIS SITUASI DAN ALTERNATIF STRATEGI
A. Pengertian Formulasi Strategi
Perumusan strategi atau formulasi strategi merupakan proses penyusunan langkah-
langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi,
menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk
mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik.
Morton (1996 : 17-22) mengatakan bahwa ada keterikatan yang saling menunjang antara
Struktur Organisasi & Budaya Perusahaan, Teknologi, Peran Individu, Struktur Organisasi
dan Proses Manajemen yang dipengaruhi oleh Lingkungan Sosio-Ekonomis External dan
Lingkungan Teknologi External dalam metodologi pembentukan Strategi.
Untuk itu, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan sebagai berikut :
1) Identifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan pada masa depan. Tentukan misi
perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.
8. 8
2) Lakukan analisis lingkungan intern dan ekstern untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta
peluang dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan dalam menjalani misi dan meraih
keunggulan bersaing (competitive advantage).
3) Rumuskan faktor-faktor penting ukuran keberhasilan (key succes factors) sesuai dengan
perubahan lingkungan yang dihadapi.
B. Analisis Situasi
Analisis dan pemilihan strategi sebagian besar melibatkan pengambilan
keputusan subyektif berdasarkan informasi objektif. Analisis dan pemilihan strategi
berusaha menentukan tindakan alternatif yang paling baik yang akan dijalankan didalam
mewujudkan misi dan tujuan perusahaan.
Strategi, tujuan, dan misi perusahaan dan misi perusahaan ditambah dengan informasi audit
internal dan eksternal memberikan landasan untuk menciptakan dan mengevaluasi strategi
alternatif yang masuk akal. Strategi alternatif cenderung menggambarkan langkah-langkah
berjenjang yang membawa perusahaan ke posisi masa depan yang diinginkan, kecuali jika
perusahaan menghadapi situasi yang berat.
Strategi ini berasal dari visi, misi, tujuan, audit internal dan audit eksternal perusahaan,
strategi ini sejalan dengan atau dibangun dengan strategi masa lalu yang terbukti berhasil.
9. 9
Proses Menciptakan dan Memilih Strategi.
Mengindentifikasi dan mengevaluasi strategi alternatif alternatif hendaknya melibatkan
banyak manajer dan karyawan, perwakilan dari departemen dan divisi dalam perusahaan
harus diikutsertakan dalam proses ini yang telah merumuskan pernyataan visi dan misi
organisasi serta audit eksternal dan internal.
Partisipasi mereka (partisipan) memberi peluang terbaik bagi manajer dan karyawan untuk
memperoleh pemahaman tentang apa yang perusahaan lakukan dan mengapa dilakukan
serta untuk berkomitmen dalam membantu perusahaan mencapai tujuan tujuan yang telah
ditetapkan.
Seluruh partisipan dalam memberikan analisis dan pemilihan strategi harus memiliki
informasi audit eksternal dan internal dihadapan mereka. Strategi-strategi alternatif yang
diajukan para partisipan harus dipertimbangkan dan didiskusikan dalam satu atau
serangkaian rapat. Dan harus disusun dalam bentuk tertulis.
10. 10
Kerangka Perumusan Strategi Yang Komprehensif
Kerangka Analisis dan Perumusan Strategi dibagi dalam 3 (tiga) tahap:
1. TAHAP INPUT (Input Stage)
Berisi informasi input dasar yang dibutuhkan dalam merumuskan strategi terdiri atas :
Matrik Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)
Matrik Evaluasi Faktor Internal (IFE) dan
Matrik Profil Kompetitif (CPM)
2. TAHAP PENCOCOKAN (Matching Stage)
Berfokus pada penciptaan strategi alternatif yang masuk akal meliputi:
Matrik Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (Strenghts–Weakness-Opportunities-
Threats - SWOT)
Matrik Posisi Strategis dan Evakuasi Tindakan (Strategic Position And Action
Evaluation - SPACE)
Matrik Boston Consulting Group (BCG)
Matrik Strategi Besar (Grand Strategic Matrix).
11. 11
3. TAHAP KEPUTUSAN (Decision Stage)
Melibatkan satu teknik saja yakni:
Matrik Perencanaan Strategi Kuantitatif ( Quantitative Startegic Planning Matrix -
QSPM) .
2.1.2 ANALISIS KEKUATAN DAN KELEMAHAN PERUSAHAAN
. Analisis SWOT merupakan teknik yang sering digunakan untuk
mendapatkangambaran dengan cepat mengenai situasi strategis perusahaan.
.
Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan
Setiap perusahaan harus mampu menjalankan strategi yang sesuai dengan keahlianatau
kemampuan utamanya core competency sehingga memiliki kemampuan bersaing yang paling kuat
dan pada gilirannya akan mampu menempatkan perusahaan dalam posisi keunggulan pasar
market advantage s e me nt a r a it u, k e le ma ha n me r up a k a n
s e s ua t u kekurangan yang mungkin dirasakan dibandingkan dengan pesaing atau yang
menimbulkanketerbatasan sehingga tidak dapat meraih apa yang diharapkan.
Core Competencies Suatu perusahaan dianggap kompeten jika perusaha a n
mampumelakukan usahanya dengan sangat baik dibandingkan dengan
pesaing.pesaing tidak mempunyai kemampuan yang sama, akan butuh 'aktu dan biaya mahal
bagi pesaing untuk me na nd i n g i k e ma mp ua n p e r us a h a a n & merupakan asset
yang bermanfaat dan menjadi penyangga utama keberhasilan perusahaan.
12. 12
A. Kekuatan
merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh atautersedia
bagi suatu perusahaan yang membuat perusahaan relatif lebih unggul dibandingkan pesaingnya
dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya. Kekuatan muncul darisumber daya dan
kompetensi yang tersedia bagi perusahaan.
A. Kelemahan
merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas
suatu perusahaan relative terhadap pesaingnya, yang menjadi hambatandalam memenuhi
kebutuhan pelanggan secara efektif
2.1.3 IMPLEMENTASI DAN PENGAWASAN STRATEGI
A. Implementasi
Pengertian Implementasi Menurut Para Ahli - Impelentasi adalah suatu tindakan atau
pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi
biasanya dilakukan setelah perencanaaan sudah dianggap fix. berikat ane akan sedikit info tentang
pengertian ,fla
Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. Majone dan Wildavsky
(dalam Nurdin dan Usman, 2002), mengemukakan implementasi sebagai evaluasi. Browne dan
13. 13
Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2004:70) mengemukakan bahwa ”implementasi adalah
perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan”.
B. Pengawasan Strategik
1. Berorientasi
2. Luwes
3. Konsisten
4. Positif
5. Jujur dan objektif
Pengukuran yang harus diterapkan dalam pengawasan strategi
Model – model Pengukuran Kontemporer
Konsep – konsep pengukuran dengan bisis keuangan terus di kembangkan oleh para pakar
manajemen strategi, arahnya adalah begai mana para pengambil keputusan strategi, memilki
gambaran yang menyeluruh atas kinerja strategi perusahaan.
1. Balanced Scorecard : Pengukuran yang Mendorong Kinerja
Konsep balanced scorecard (BSC) dari Robert S. Kaplan seorang professor di Harvard
buissinuss school dan David P. Norton seorang konsultan manajemen hadir untuk
mengantisipasi kekurangan yang di miliki oleh analisis financial alam mengukur kinerja
sebuah perusahaan. Selain memberikan kerangka yang konferhensif untuk menerjemahkan
visi dan msi perusahaan. Selaian memberikan kerangka yang konferhensif untuk
14. 14
menerjemahkan visi dan misi perusahaan ukuran – ukuran yang ada pada BSC memberikan
gambaran yang menyeluruh pada aspek – aspek penting lainnya yakn pelanggan, proses
bisnis dan SDM. Kaplan dan Norton menyebutkan bahwa BSC bisa berfungsi sebagai
dashboard atas kinerja perusahaan sehingga manajeman dengn mudah memantau.
Gagasan BSC pertama kali muncul pada sekitar awat 1992, saat Kaplan dan Norton
menulis artikel yang mereka sebut dengan Balance Scorecard : measures that drives
performance di Harvard business review, artikrl ini perisaikan gagasan segar tentang bagai
mana perusahaan mengukur kinerja organisasinya. Umumnya perusahaan hanya
mengandalkan pengukuran krja financial seperti pengembalian atas investasi atau
pendapatan persahan. Kaplan dan Norton merasa bahwa cara mengukur seperti ini memang
baik namun beum cukup. Terutama aspek oprasionalnya sulit terihat. Dengan lengkapnya
aspek yang di ukur, manajemen perusahaan bisa berharap dapat berpengaruh pada perilaku
manajer dan karyawan serta keseluruhan. Bagi kedua orang ini mengandalkan ukuran
ukuran financial saja hanya cocok pada masa dulu era industrial. Kini, era Sembilan
puluhan dan melenium baru, kita harus juga mengandalkan ukuran untuk kecakapan dan
kompetensi perusahaan dan mencoba membuat mahir. Jadi Balance scorcecard adala
serangkaian pengukuran yang memberikan manajeen yang cepat tapi juga komprehensif
tentang bisnis.sisi financial tidak di hilangkan tetapi di tambahkan dengan pengukuran
operasi pada kepusan pelanggan, proses internal dan aktifits inovasi, serta pengembangan
organisasi.
15. 15
2.1.4 ETIKA BISNIS DAN SOSIAL
A. Etika bisnis dalam perusahaan
Hubungan antara bisnis dengan langganan konsumen
Hubungan antra bisnis
Hubungan dengan investor
Hubungan dengan lembaga-lembaga keungan
B. Tanggung jawab social
Tanggung jawab kepada kordinator
Tanggung jawab kepada pemegang saham
Tanggung jawab kepada karyawan
Tanggung jawab kepada lingkungan
Dalam dunia bisnis, etika sangat diperlukan untuk mengelola dan menjalankan sebuah
bisnis. Dengan etika yang baik, secara otomatis bisnis akan lebih mudah berkembang. Lalu
apa itu etika bisnis? Etika bisnis merupakan cara melakukan kegiatan bisnis yang
mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, dan juga
masyarakat.
16. 16
Pengertian etika bisnis menurut para ahli
Hill dan Jones
Etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah dan benar. Di mana hal
tersebut dapat memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin perusahaan ketika
mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis yang terkait dengan masalah moral yang
kompleks.
Velasques
Studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada
standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.
Yosephus
Etika Bisnis secara hakiki merupakan Applied Ethics (etika terapan). Di sini, etika bisnis
merupakan wilayah penerapan prinsip-prinsip moral umum pada wilayah tindak manusia di bidang
ekonomi, khususnya bisnis. Jadi, secara hakiki sasaran etika bisnis adalah perilaku moral pebisnis
yang berkegiatan ekonomi
17. 17
Steade Et Al
Etika bisnis adalah standar etika yang berkaitan dengan tujuan dan cara membuat keputusan bisnis.
Contoh etika
Menyebutkan Nama
Pengusaha yang mengerti etika bisnis, biasanya akan menyebutkan nama secara lengkap ketika
bertemu dengan orang baru. Hal ini penting dilakukan untuk menunjukkan bahwa Anda memiliki
etika yang baik. Namun, jika nama Anda terlalu panjang untuk diucapkan, Anda dapat
menyingkatnya sedikit.
Berdiri Saat Berkenalan
Selain menunjukkan kesopanan, berdiri saat memperkenalkan diri juga mempertegas kehadiran
Anda. Namun, jika kondisinya tidak memungkinkan untuk berdiri, Anda dapat sedikit
membungkuk. Dengan begitu, rekan bisnis akan melihat bahwa Anda adalah orang memiliki nilai
positif dan memiliki citra baik.
Ucapkan Terima Kasih
Ketika Anda menghadiri suatu acara bisnis jangan pernah lupa untuk mengucapkan terima kasih,
misalnya “terima kasih sudah datang”. Namun, jangan pernah ucapkan kata tersebut secara
berlebihan. Dengan mengucapkan terima kasih secara berlebih, rekan kerja akan memandang
bahwa Anda sangat membutuhkan bantuan dari mereka. Dan setelah pertemuan selesai, ada
baiknya untuk mengirimkan pesan dan mengucapkan terima kasih melalui email.
18. 18
Bayar Tagihan Ketika Mengundang
Terkadang pertemuan bisnis dilakukan di luar kantor, misalnya di sebuah kafe, restoran, dan lain
sebagainya. Sebagai tuan rumah yang mengundang pertemuan, ada baiknya membayar tagihan
tersebut. Jika rekan bisnis menolak karena alasan dia laki-laki dan Anda perempuan, Anda tetap
harus membayarnya dan katakan bahwa perusahaan akan menggantinya.
Itulah pengertian, tujuan, dan contoh etika bisnis yang harus dimiliki. Dengan memiliki etika bisnis
yang baik, perusahaan akan memiliki daya saing yang tinggi hingga memiliki kemampuan dalam
menciptakan nilai. Untuk menciptakan etika bisnis, Anda harus memulainya dengan perencanaan
yang strategis, organisasi yang baik, dan sistem prosedur yang transparan.
Selain etika bisnis, perusahaan juga harus memiliki laporan keuangan yang tepat. Tanpa adanya
laporan keuangan, perusahaan tidak akan dapat berkembang dengan mudah. Jurnal adalah software
akuntansi online yang membantu Anda menyiapkan laporan keuangan secara instan. Dengan
Jurnal, Anda juga dapat mengelola keuangan di mana pun dan kapanpun, serta memonitornya
secara realtime
Tanggung jawab sosial
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu
konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya), perusahaan adalah memiliki berbagai
bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah
19. 19
konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek
operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu,
CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", yakni suatu organisasi, terutama
perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, tetapi
juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik
untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut, CSR
dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan
dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak positif)
terhadap seluruh pemangku kepentingannya
2.1.5 RASIONAL PROSES PENGENDALIAN SERTA EVALUASI DAN
PENGENDALIAN STRATEGIK
A. Definisi Pengendalian
Mengendalikan ialah suatu usaha untuk meneliti kegiatan-kegiatan yang telah dan akan
dilaksanakan. Pengendalian berorientasi pada obyek yang dituju dan merupakan alat untuk
menyuruh orang-orang bekerja menuju sasaran yang ingin dicapai. Pengendalian merupakan suatu
proses dasar untuk mendapatkan suatu yang identik dan apa saja yang dikendalikan.
Pengendalian yang baik membantu memperlancar hubungan antar manusia. Response
manusianya terhadap langkah-langkah pengendalian merupakan kunci dari sebuah pertimbangan.
Usaha-usaha pengendalian dapat dan harus digunakan untuk mendorong hubungan yang baik
diantara para pegawai. Manajer-manajer yang efektif akan menggunakan usaha pengendalian
20. 20
untuk menjadi informasi guna memuji pelaksana yang baik dan membantu mereka
memerlukannya dan menentukan jenis kebutuhan mereka.
Pengendalian juga umumnya diberlakukan terhadap berbagai jenis kegiatan seperti
pengendalian jenis produksi, pengendalian penjualan dan pengendalian pembelian. Pendekatan
lain yang mungkin lebih penting lagi diikuti oleh empat factor berikut: (a) kuantitas, (b) kualitas,
(c) waktu yang digunakan, dan (d) biaya.
Dua macam pendekatan tersebut saling berhubungan erat, misalnya pengendalian produksi
menekankan pada pengendalian kuantitas dan waktu yang digunakan. Ada beberapa
karakteristik lagi dari usaha pengendalian tersebut, yakni: Pertama, bahwa jenis
pengendalian yang digunakan harus sesuai dengan yang bersangkutan. Kedua,
penyimpangan yang perlu dikoreksi harus segera di-identifikasikan, bahkan sebelum
terjadi, seperti dapat dilakukan terhadap kualitas dengan mengunakan data-data statistic.
Biaya pun harus ringan. Manfaat dari usaha pengendalian bersifat relative dan tergantung
dari urgensi kegiatan yang bersangkutan, contohnya:
1. Mengendalikan suatu pertemuan dalam organisasi
2. Pengendalian dalam berbagai organisasi
3. Pengendalian diri
B. Evaluasi
Pengertian Evaluasi
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat
perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti
21. 21
usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan
karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah.
Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah
1. Meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang sekarang,
2. Mengukur prestasi,
3. Mengambil tindakan korektif.Aktivitas perumusan startegi, implementasi dan evaluasi
terjadi di tiga tingkat hirarki dalam organisasi yang besar, korporasi, divisi atau unit bisnis
strategis, dan fungsional.
Perusahaan bisnis multidivisional yang biasanya besar, memiliki tiga level strategi :
1. Strategi korporasi mengambarkan arah perusahaan secara keseluruhan mengenai sikap
perusahaan secara umum terhadap arah pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis dan lini
produk untuk mencapai keseimbangan portofolio produk dan jasa.
2. Strategi bisnis atau strategi bersaing, biasanya dikembangkan pada level divisi dan
menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam
industri khusus atau segmen pasar yang dialyani oleh divisi tersebut.
3. Strategi fungsional menekankan terutama pada pemaksimalan sumber daya produktivitas.
Dalam batasan perusahaan dan strategi bisnis yang berada di sekitar mereka, departemen
fungsional mengembangkan strategi untuk mengumpulkan bersama-sama berbagai aktivitas
dan kompetensi mereka guna memperbaiki kinerja.
·
22. 22
Hakekat Evaluasi Strategi
Proses manajemen strategis menghasilkan keputusan yang dapat mempunyai konsekwensi
yang signifikan dan jangka panjang. Keputusan strategis yang salah dapat menimbulkan
kerugian besar, yang akan sulit sekali untuk memperbaikinya.
Oleh karena itu banyak perencana strategi sepakat bahwa mengevaluasi strategi sangat penting
untuk kehidupan organisasi; evaluasi yang tepat waktu dapat memperingatkan manajemen
akan adanya masalah atau potensi masalah sebelum menjadi kritis.
Evaluasi strategi bisa merupakan proses yang rumit dan sensitif. Terlalu banyak kegiatan
mengevaluasi strategi dapat menghabiskan biaya yang sangat mahal dan bisa jadi kontra
produktif. Evaluasi strategi penting untuk memastikan tujuan-tujuan strategi yang dapat
ditetapkan dapat tercapai.
1. Kegiatan Evaluasi strategi
Mengkaji landasan strategi bisnis/perusahaan Membandingkan hasil yang diharapkan dengan
kenyataan Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa kinerja sesuai dengan
rencana
2. Kreteria Evaluasi Strategi
Konsistensi; sebuah strategi tidak boleh memiliki tujuan dan kebijakan yang tidak konsisten.
Kelayakan; sebuah strategi tidak boleh terlalu banyak membebani sumberdaya yang ada
maupun tidak boleh menciptakan sub masalah yang tidak dapat dipecahkan Kesesuaian;
kesesuaian mengacu pada kebutuhan para perencana strategi untuk mengkaji serangkaian trend
maupun masing-masing tren dalam mengevaluasi strategi.Keunggulan, sebuah strategi harus
23. 23
mendorong penciptaan dan/atau mempertahankan keunggulan kompetitif dibidang kegiatan
tertentu.
3. Alasan perlunya Evaluasi Strategi
Semakin kompleknya masalah lingkunganSemakin sulitnya memprediksi masa organisasi.
Berkurangnya rentang waktu dimana perencanaan dapat dilakukan dengan tingkat ketepatan
tertentu.
4. Proses Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi harus mempertanyakan harapan dan asumsi manjerial, harus memicu tinjauan
sasaran dan nilai dan harus merangsang kreativitas dalam menghasilkan alternative dan
memformulasikan kreteria evaluasi.Evaluasi strategi harus dilak asnakan secara berkelanjutan,
bukannya diakhir periode waktu tertentu atau hanya setelah terjadi masalah
5. Mengkaji ulang Landasan strategi
Mengembangkan matrik EFE dan EFI yang telah direvisi. Matrik EFI yang sudah direvisi
harus fokus pada perubahan dalam kekuatan dan kelemahan manajemen, pemasaran,
keuangan/akunting, produksi/operasi, litbang dan SIM Matrik EFE yang sudah direvisi harus
menujukkan seberapa efektif strategi perusahaan dalam merespon peluang dan ancaman
utama.
6. Mengukur Kinerja Organiasi
Aktifitas ini termasuk membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil yang sebenarnya,
menyelidiki penyimpangan dari rencana, mengevaluasi prestasi individual dan menyimak
24. 24
kemajuan yang dibuat kearah pencapaian sasaran yang dinyatakan. Sasaran jangka panjang
dan sasaran tahunan biasanya dipakai dalam proses ini. Kreteria untuk mengevaluasi strategi
harus dapat diukur dan mudah dibuktikan. Evaluasi strategi didasarkan pada kreteria kuantitatif
maunpun kualitatif Kreteria kuantitatif biasanya digunakan untuk mengevaluasi strategi adalah
rasio keuangan; ROI, ROE, Laba per saham, pertumbuhan asset, pangsa pasar, dll.
C. Pengendalian strategik
Pengendalian strategi berhubungan dengan pelacakan strategy sejak diimplementasikannya,
mendeteksi masalah dan perubahan premis yang mendasari dan membuat penyesuaian yang
diperlukan. Manajer yang bertanggung jawab akan keberhasilan strategi biasanya menjawab
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini
1. Apakah kita sudah bergerak ke arah yang benar? Apakah asumsi kita tentang tren utama dan
perubahan sudah tepat? Apakah kita melakukan hal penting yang perlu dilakukan? Haruskah kita
mengubah atau membatalkan strategi?
2. Bagaimana kita bekerja? Apakah tujuan dan jadwal sudah cocok? Apakah biaya, revenue, dan
cash flow sesuai dengan perkiraan? Apa perlu membuat perubahan operational?
25. 25
Pengendalian strategis
Pengendalian/ Kontrol strategic dapat mengubah strategi sebuah perusahaan.
Ada empat jenis pengendalian strategic yaitu:
1. Pengendalian premis
2. Pengendalian implementasi
3. Pengawasan strategic
4. Pengendalian kewaspadaan
2.1.6 PENGENDALIAN DAN EVALUASI STRATEGIK SUATU PERUSAHAAN
Ringkasan
Dua perspektif fundamental – pengendalian strategis dan pengendalian operasional-
memberikan dasar untuk merancang sistem kontrol strategi. Kontrol Strategis dimaksudkan untuk
mengarahkan perusahaan menuju tujuan strategis jangka panjang. Kontrol Premise, kontrol
pelaksanaan, pengawasan strategis, dan kontrol kewaspadaan khusus adalah jenis pengendalian
strategis. Semua itu dirancang untuk memenuhi kebutuhan manajemen untuk memilih strategi
yang dilaksanakan, mendeteksi masalah mendasar, dan membuat penyesuaian yang diperlukan.
Pengendalian strategis ini dihubungkan dengan asumsi lingkungan dan persyaratan operasional
kunci yang diperlukan agar implementasi strategi berhasil.
Sistem pengendalian operasional mengidentifikasi standar kinerja dengan alokasi dan
penggunaan keuangan, fisik, dan sumber daya manusia perusahaan dalam mengejar strategi.
26. 26
Anggaran, jadwal, dan faktor-faktor kunci keberhasilan adalah sarana utama pengendalian
operasional
Sistem pengendalian operasional memerlukan evaluasi yang sistematis dari kinerja terhadap
standar atau target yang telah ditentukan. Sebuah perhatian penting di sini adalah identifikasi dan
evaluasi penyimpangan kinerja, dengan perhatian penuh pada penentuan alasan dan implikasi
strategik untuk deviasi yang diamati sebelum manajemen bereaksi Beberapa perusahaan
menggunakan titik pemicu dan rencana kontijensi dalam proses ini.
Pentingnya budget schedules dan factor sukses utama untuk operation control dan evaluasi
dapat dijelaskan sebagai berikut
Dalam kontrol operasional dan evaluasi, rencana digunakan sebagai data awal yang dipakai
untuk mengumpulkan informasi yang akurat tentang bentuk-bentuk yang akan diberlakukan dalam
perusahaan antara lain: kinerja karyawan, produk-produk yang disediakan di perusahaan dan
langkah strategi yang diberlakukan untuk dapat mencapai target.
Kontrol utama di sebuah perusahaan adalah siklus biaya yang digunakan, tentang bagaimana
kelebihan dan kekurangan, tentang target yang dipilih. Anggaran, jadwal, dan sistem-sistem
pengendalian operasional lain yang target dan standar kinerjanya terkait terkait dengan rencana
strategik layak menerima perhatian seperti ini dalam mendeteksi dan mengevaluasi penyimpangan.
Penyimpangan saat ini adalah kepentingan tertentu karena yang memberikan dasar untuk
memeriksa tindakan yang disarankan (biasanya disarankan oleh manajer langsung ) dan untuk
menyelesaikan keputusan tentang perubahan atau penyesuaian-penyesuaian dalam operasi
perusahaan.
Evaluasi ini biasanya dilakukan setiap kuartal tetapi mungkin juga malah setiap bulan.
Manajer operasional biasanya memeriksa kemajuan sampai saat ini (year-to-date progress)
27. 27
dibandingkan dengan angka yang dianggarkan. Setelah penyimpangan dievaluasi, penyesuaian
kecil dapat dilakukan untuk menjaga agar kemajuan, pengeluaran, atau faktor-faktor lain tetap
sesuai dengan kebutuhan strategi yang telah diprogramkan. Dalam hal terjadi penyimpangan
ekstrim yang tidak biasa –umumnya disebabkan oleh perubahan tak terduga- manajemen
diingatkan akan kemungkinan perlunya merevisi anggaran, mempertimbangkan kembali rencana-
rencana fungsional tertentu yang terkait dengan pengeluaran yang dianggarkan, atau menelaah
unit-unit yang bersangkutan serta efektivitas para manajernya.
Tingkat penyimpangan yang dapat diterima harus disebutkan; jka tidak, proses pengendalian
akan menjadi beban administratif yang berlebihan. Standar tidak boleh dipandang sebagai hal yang
absolut, karena estimasi yang digunakan untuk merumuskan mereka biasanya didasarkan pada
data historis, yang berdasarkan definisi adalah fakta yang sudah terjadi (after the fact). Hal-hal ini
mengisyaratkan perlunya menetapkan kisaran (ranges) penyimpangan (deviasi) pada angka-angka
atau indikator kunci keberhasilan strategik yang dianggarkan. Ancangan ini membantu
menghindari kesulitan administratif, dalam mengenali variabilitas pengukuran, dalam
mendelegasikan wewenang yang lebih realistik untuk keputusan jangka pendek kepada para
manajer operasional, dan dalam meningkatkan motivasi.
Beberapa perusahaan menggunakan titik pemicu (trigger points) untuk klarifikasi standar,
khususnya dalam memantau FPK. Titik pemicu adalah tingkat penyimpangan suatu indikator atau
angka kunci (seperti tindakan pesaing atau kategori biaya penting) yang dalam proses perencanaan
diidentifikasi oleh manajemen sebagai gambaran peluang atau ancaman besar. Bila titik ini
dicapai, manajemen dengan segera diingatkan (dipicu) untuk mempertimbangkan penyesuaian
yang diperlukan dalam strategi perusahaan
28. 28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen strategik adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian
keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapat
sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan
kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber
daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi.
Management strategik mempunyai tahap tahap yaitu perumusan, implementasi dan evaluasi
yang sangat penting untuk menentukan kan berhasilnya suatu organisasi tau tidak.kemudian
ada nya pengamatan lingkungan eksternal dan internal organisasi untuk menyesuaikan
kebijakan apa tau rencana apa yang cocok untuk organisasi tersebut
Proses manajemen strategis menghasilkan keputusan yang dapat mempunyai konsekwensi
yang signifikan dan jangka panjang. Keputusan strategis yang salah dapat menimbulkan
kerugian besar, yang akan sulit sekali untuk memperbaikinya.
Oleh karena itu banyak perencana strategi sepakat bahwa mengevaluasi strategi sangat penting
untuk kehidupan organisasi; evaluasi yang tepat waktu dapat memperingatkan manajemen
akan adanya masalah atau potensi masalah sebelum menjadi kritis.
Evaluasi strategi bisa merupakan proses yang rumit dan sensitive
29. 29
B. SARAN
1. Di harapkan makalah ini dapat beguna bagi kita semua dalam pembeajaran
manajeman startegik
2. Di harapkan makalah ini dapat menjadi pembelajaran bagi teman-teman semua karna
masih banyak hal yang perlu kita pelajari dalam prses pentingnya manajeman
strategic dalam suatu perusahaan