SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
Oleh :
Ulfa Nur Afifah
KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti pembelajaran induksi
matematika, siswa mampu :
3.1 Menjelaskan metode pembuktian
pernyataan matematis berupa barisan,
ketidaksamaan, keterbagian dengan
induksi matematika.
4.1 Menggunakan metode pembuktian induksi
matematika untuk menguji pernyataan
matematis berupa barisan,
ketidaksamaan, keterbagian.
PERTEMUAN 1
Indikator
3.1.1 Merancang formula untuk suatu pola barisan
bilangan
PENGANTAR INDUKSI MATEMATIKA
Papan manakah yang jatuh jika papan S1 dijatuhkan ke
arah S2 ?
APA ITU INDUKSI
MATEMATIKA ???
Contoh 1:
Rancanglah formula yang memenuhi pola 1 + 2 + 3 + ...
+ 80 !
Contoh 2:
Rancang formula yang memenuhi pola penjumlahan
bilangan berurutan mulai 1 hingga n, dengan n sebarang
bilangan asli yang genap.
Kemudian, uji kebenaran formula tersebut untuk
menghitung 2 + 4 + 6 + 8 + ... + 100.
PENYELESAIAN:
CONTOH 1
CONTOH 2
1. Rancang formula yang memenuhi setiap pola berikut:
a. 2 + 7 + 12 + 17 + 22 + . . . + (5n - 3)
b. 3 + 7 + 11 + 15 + . . . + (4n-1)
c. 1 + 4 + 7 + 10 + 13 + . . . + (3n-2)
d. . . ... .
TUGAS!
2. Rancanglah formula yang memenuhi pola
penjumlahan bilangan ganjil positif pertama
sejumlah n.
Kemudian, uji kebenaran formula tersebut
untuk menghitung 1 + 3 + 5 + 7 + ... + 85.
PERTEMUAN 2 & 3
Indikator
3.1.2 Membuktikan formula suatu barisan bilangan
dengan prinsip induksi matematika
4.1.2 Membuktikan formula keterbagian bilangan
dengan prinsip induksi matematika
PRINSIP INDUKSI MATEMATIKA
Misalkan P(n) merupakan suatu
pernyataan bilangan asli.
Pernyataan P(n) benar jika
memenuhi langkah berikut ini :
a. Langkah Awal (Basic Step) : P(1)
benar.
b. Langkah Induksi (Induction Step) :
Jika P(k) benar, maka P(k+1)
benar, untuk setiap k bilangan
asli.
1. Buktikan dengan induksi matematika bahwa jumlah
bilangan ganjil positif yang pertama sama dengan n2.
2. Gunakan induksi matematika untuk membuktikan
bahwa :
1 + 2 + 22 + 23 + 24 + ... + 2n = 2n+1 – 1
Untuk setiap n ≥ 0.
3. Untuk setiap bilangan asli, dengan berlaku :
Buktikan dengan induksi matematika.
CONTOH SOAL
1. Ujilah kebenaran formula dengan menggunakan prinsip
induksi matematika berikut ini
a. 2 + 4 + 6 + 8 + … + 2n = n (n + 1)
b. 2 + 7 + 12 + 17 + 22 + … + (5n – 3) =
c. 3 + 7 + 11 + 15 + 19 + … + (4n – 1) = 2n2 + n
TUGAS!
2. Gunakan prinsip induksi matematika untuk
membuktikan kebenaran setiap formula yang
diberikan. (n bilangan asli)
(1 . 1!) + (2 . 2!) + (3 . 3!) + … + (n . n!) = (n + 1)! – 1
PERTEMUAN 4
Indikator
3.1.4 Membuktikan formula keterbagian bilangan
dengan prinsip induksi matematika.
4.1.3 Menerapkan prinsip induksi matematika untuk
membuktikan keterbagian bilangan.
Bentuk-Bentuk
Penerapan
Induksi
Matematika
Penerapan Induksi
Matematika pada
Keterbagian
CONTOH:
1. Dengan induksi matematika, tunjukkan bahwa 11n
– 6 habis dibagi 5, untuk n bilangan asli.
2. Dengan menggunakan induksi matematika,
buktikan bahwa 5n – 1 habis dibagi 4, (n bilangan
asli).
PENYELESAIAN:
CONTOH 1
CONTOH 2
TUGAS
1. induksi matematika untuk membuktikan bahwa
4007n – 1 habis dibagi 2003, untuk setiap n
bilangan asli.
2. Buktikan bahwa 49n – 36n habis dibagi 13, n
bilangan asli.
PERTEMUAN 5
Indikator
3.1.5 Membuktikan formula bentuk ketidaksamaan
bilangan dengan prinsip induksi matematika.
4.1.4 Menerapkan prinsip induksi matematika untuk
membuktikan ketidaksamaan bilangan.
Penerapan Induksi
Matematika pada
Ketidaksamaan
CONTOH:
1. Buktikan bahwa 12 + 22 + 32 + ... + n2 > , untuk
setiap n bilangan asli.
2. Dari pertidaksamaan berikut, buktikan bahwa (n +
1)2 < 2n2 untuk keseluruhan himpunan bilangan
bulat positif n ≥ 3.
PENYELESAIAN
1.
2.
TUGAS
1. Diberikan a > 1, buktikan an > 1, n bilangan asli.
2. Buktikan bahwa n > 5 jika 2n > 5n , maka , n
bilangan asli.
PERTEMUAN 6
Indikator
3.1.3 Membuktikan formula suatu barisan bilangan
dengan prinsip induksi matematika.
4.1.1 Menerapkan prinsip induksi matematika untuk
membuktikan kebenaran formula suatu barisan
bilangan.
Penerapan Induksi
Matematika pada
Barisan Bilangan
10
20
30
40
50
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Un
60
n
(8, 51)
(7, 44)
(6, 37)
(5, 30)
(4, 23)
(3, 16)
(2, 9)
(1,2 )
PENYELESAIAN
Dari grafik
tersebut dapat
diperoleh bahwa
sebaran titik-titik
(n, un) diwakilkan
oleh suatu fungsi
linear.
Kita misalkan
un = an + b,
dengan n bilangan
asli.
Masalah 1.4
Dengan demikian,
 Jika n = 1 maka u1 = a.1 + b a + b = 2 ... (1)
 Jika n = 2 maka u2 = a.2 + b 2a + b = 9 ... (2)
 Persamaan (2) dan (1) dieliminasi
2a + b = 9
a + b = 2
a = 7 ... (3)
 Dari persamaan (3) subtitusi ke persamaan (1)
a + b = 2
(7) + b = 2
b = 2 – 7 = –5
Dari persamaan (1) dan (2) dapat diperoleh :
a = 7 dan b = –5
Jadi formula untuk barisan 2, 9, 16, 23, 30, 37, 44, 51, ... adalah
un = an + b
= 7n – 5
Uji kebenaran formula yang diperoleh dengan induksi
matematika, sebelum menentukan u1000
Misalkan : P(n) = 7n – 5
a) Langkah Awal
Adt : untuk n = 4, maka P(4) benar
P(4) = u4 = 7 . 4 – 5
= 23
Jadi P(4) benar.
b) Langkah Induksi
karena P(4) benar maka P(5) juga benar, sedemikian
sehingga diperoleh untuk n = k yaitu
P(k) = uk = 7k – 5 (benar)
Karena P(k) benar maka akan ditunjukkan bahwa
P(k+1) juga benar.
P(k+1) = 7(k+1) – 5
= 7k + 7 – 2
= 7k + 2
Dari P(k) diperoleh barisan bilangan asli sebanyak k,
yaitu : 2, 9, 16, 23, 30, 37, 44, 51, ..., (7k – 5)
Dengan demikian, untuk (k + 1) maka diperoleh barisan
bilangan asli : 2, 9, 16, 23, 30, 37, 44, 51, ..., (7k – 5),
(7k + 2)
Akibatny, suku ke (k + 1) pola bilangan tersebut adalah:
uk+1 = 7(k+1) – 5
= 7k + 7 – 2
= 7k + 2
Jadi terbukti bahwa P(k+1) = uk+1 = 7k + 2 adalah benar,
dengan k adalah bilangan asli.
Karena formula un = 7n – 5 memenuhi kedua prinsip
induksi matematika, maka dapat disimpulkan bahwa
formula tersebut adalah formula benar.
Dengan demikian u1000 = 7 . (1000) – 5
= 6995
10
20
30
40
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Un
n
(8, 38)
(7, 30)
(6, 23)
(5, 17)
(4, 12)
(3, 8)
(2, 5)(1,3)
PENYELESAIAN
Dari grafik
tersebut dapat
diperoleh bahwa
sebaran titik-titik
(n, un) diwakilkan
oleh suatu fungsi
kuadrat.
Kita misalkan
un = an2 + bn + c,
dengan n bilangan
asli.
Contoh 1.4
 Pers. (2) dan (1) dieliminasi
4a + 2b + c = 5
a + b + c = 3
3a + b = 2 ... (4)
Dengan demikian,
 Jika n = 1 maka u1 = a(1)2 + b(1) + c a + b + c = 3 ... (1)
 Jika n = 2 maka u2 = a(2)2 + b(2) + c 4a + 2b + c = 5 ... (2)
 Jika n = 3 maka u3 = a(3)2 + b(3) + c 9a + 3b + c = 8 ... (3)
 Pers. (3) dan (2) dieliminasi
9a + 3b + c = 8
4a + 2b + c = 5
5a + b = 3 ... (5)
 Pers. (4) dan (5) dieliminasi
3a + b = 2
5a + b = 3
-2a = -1
a = ½ ... (6)
 Pers. (6) subtitusikan ke pers (4)
3a + b = 2
3(½) + b = 2
b = 2 – (3/4)
b = ½ ... (7)
Dari persamaan (6) dan (7) subtitusi ke persamaan (1)
a + b + c = 3 ½ + ½ + c = 3
1 + c = 3
c = 2
Dari persamaan (1), (2) dan (3) dapat diperoleh :
a = ½ , b = ½ , dan c = 2
Jadi formula untuk barisan 3, 5, 8, 12, 17, 23, 30, 38, ... adalah
un = an2 + bn + c
= ½ n2 + ½ n + 2
Uji kebenaran formula yang diperoleh dengan induksi
matematika, sebelum menentukan u1999
Misalkan : P(n) = un = ½ n2 + ½ n + 2
a) Langkah Awal
Adt : untuk n = 1, maka P(1) benar
P(1) = u1 = ½ (1)2 + ½ (1) + 2
= 3
Jadi P(1) benar.
b) Langkah Induksi
Karena P(1) benar maka P(2) juga benar, sedemikian
sehingga diperoleh untuk n = k yaitu
P(k) = ½ k2 + ½ k + 2 (benar)
Karena P(k) benar maka akan ditunjukkan bahwa P(k+1)
juga benar.
P(k+1) = ½ (k+1)2 + ½ (k+1) + 2
Dari P(k) diperoleh barisan bilangan asli sebanyak k, yaitu : 3, 5, 8,
12, 17, 23, 30, 38, ..., (½ k2 + ½ k + 2 )
Sehingga untuk (k + 1) diperoleh barisan bilangan asli : 3, 5, 8, 12,
17, 23, 30, 38, ..., (½ k2 + ½ k + 2 ), (½ (k+1)2 + ½ (k+1) + 2)
Dengan demikian diperoleh suku ke (k+1) barisan bilangan
tersebut, yaitu :
uk+1 = ½ (k+1)2 + ½ (k+1) + 2
Jadi terbukti bahwa P(k+1) = uk+1 = ½ (k+1)2 + ½ (k+1) + 2 adalah
benar, dengan k adalah bilangan asli.
Karena formula un = ½ n2 + ½ n + 2 memenuhi kedua
prinsip induksi matematika, maka dapat disimpulkan
bahwa formula tersebut benar dan terbukti.
Dengan demikian u1999 = ½ (1999)2 + ½ (1999) + 2
= 1999002
TUGAS
1. Rancang suatu formula untuk setiap pola barisan
yang diberikan.
a. 5, 13, 21, 29, 37, 45, ...
b. 0, 6, 16, 30, 48, 70, ...
c. -2, 1, 6, 13, 22, 33, ...
d. -1, 8, 23, 44, 71,104, ...

More Related Content

What's hot

Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiaansyahrial
 
PPT Dimensi Tiga Kelas X
PPT Dimensi Tiga Kelas XPPT Dimensi Tiga Kelas X
PPT Dimensi Tiga Kelas XRoheni heni
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiSeptian Amri
 
Geometri transformasi oleh rawuh
Geometri transformasi   oleh rawuhGeometri transformasi   oleh rawuh
Geometri transformasi oleh rawuhRito Codlan
 
5. aplikasi fungsi komposisi dan invers
5. aplikasi fungsi komposisi dan invers5. aplikasi fungsi komposisi dan invers
5. aplikasi fungsi komposisi dan inversWarnet Podjok
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Arvina Frida Karela
 
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpatiTeorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpatiArdika MathEdu
 
Rpp kd 3.1 induksi matematika fix
Rpp kd 3.1 induksi matematika fixRpp kd 3.1 induksi matematika fix
Rpp kd 3.1 induksi matematika fixAZLAN ANDARU
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptrahmawarni
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarmaman wijaya
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)Nia Matus
 
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Makalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanMakalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanNia Matus
 

What's hot (20)

Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsi
 
PPT Dimensi Tiga Kelas X
PPT Dimensi Tiga Kelas XPPT Dimensi Tiga Kelas X
PPT Dimensi Tiga Kelas X
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
 
Aturan rantai 2 variable
Aturan rantai 2 variableAturan rantai 2 variable
Aturan rantai 2 variable
 
Kardinalitas
KardinalitasKardinalitas
Kardinalitas
 
Geometri transformasi oleh rawuh
Geometri transformasi   oleh rawuhGeometri transformasi   oleh rawuh
Geometri transformasi oleh rawuh
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
5. aplikasi fungsi komposisi dan invers
5. aplikasi fungsi komposisi dan invers5. aplikasi fungsi komposisi dan invers
5. aplikasi fungsi komposisi dan invers
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpatiTeorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
 
Rpp kd 3.1 induksi matematika fix
Rpp kd 3.1 induksi matematika fixRpp kd 3.1 induksi matematika fix
Rpp kd 3.1 induksi matematika fix
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
 
Transformasi elementer
Transformasi elementerTransformasi elementer
Transformasi elementer
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Calculus 2 pertemuan 1
Calculus 2 pertemuan 1Calculus 2 pertemuan 1
Calculus 2 pertemuan 1
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
 
Makalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanMakalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikan
 

Similar to INDUKSI MATEMATIKA

Tugas (induksi matematika)
Tugas (induksi matematika)Tugas (induksi matematika)
Tugas (induksi matematika)Anneedha Lvfee
 
INDUKSI MATEMATIK
 INDUKSI MATEMATIK INDUKSI MATEMATIK
INDUKSI MATEMATIKT. Astari
 
Induksi matematika teobil
Induksi matematika teobilInduksi matematika teobil
Induksi matematika teobilNailul Hasibuan
 
Kuliah 4 induksi matematika
Kuliah 4   induksi matematikaKuliah 4   induksi matematika
Kuliah 4 induksi matematikaEnosLolang
 
Induksi Matematika
Induksi MatematikaInduksi Matematika
Induksi MatematikaRiza Nafis
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematikaSt mafricha
 
Induksi
InduksiInduksi
InduksideEliz
 
Kuncijawaban
KuncijawabanKuncijawaban
Kuncijawabanfondaessa
 
M3 k1 sistem bilangan
M3 k1 sistem bilanganM3 k1 sistem bilangan
M3 k1 sistem bilanganSMPNegeri12
 
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Indra Gunawan
 
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Indra Gunawan
 

Similar to INDUKSI MATEMATIKA (20)

Tugas (induksi matematika)
Tugas (induksi matematika)Tugas (induksi matematika)
Tugas (induksi matematika)
 
INDUKSI MATEMATIK
 INDUKSI MATEMATIK INDUKSI MATEMATIK
INDUKSI MATEMATIK
 
Induksi matematika teobil
Induksi matematika teobilInduksi matematika teobil
Induksi matematika teobil
 
Pertemuan ke 6 induksi matematika
Pertemuan ke 6   induksi matematikaPertemuan ke 6   induksi matematika
Pertemuan ke 6 induksi matematika
 
Induksi Matematika
Induksi MatematikaInduksi Matematika
Induksi Matematika
 
Induksi Matematika 1 (1).pptx
Induksi Matematika 1 (1).pptxInduksi Matematika 1 (1).pptx
Induksi Matematika 1 (1).pptx
 
Kuliah 4 induksi matematika
Kuliah 4   induksi matematikaKuliah 4   induksi matematika
Kuliah 4 induksi matematika
 
Induksi Matematika
Induksi MatematikaInduksi Matematika
Induksi Matematika
 
induksi matematika
induksi matematikainduksi matematika
induksi matematika
 
Induksi Matematika Kelas 12
Induksi Matematika Kelas 12Induksi Matematika Kelas 12
Induksi Matematika Kelas 12
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 
Induksi
InduksiInduksi
Induksi
 
Kuncijawaban
KuncijawabanKuncijawaban
Kuncijawaban
 
Kuncijawaban
KuncijawabanKuncijawaban
Kuncijawaban
 
Fractal Art of Circle
Fractal Art of CircleFractal Art of Circle
Fractal Art of Circle
 
11841986
1184198611841986
11841986
 
M3 k1 sistem bilangan
M3 k1 sistem bilanganM3 k1 sistem bilangan
M3 k1 sistem bilangan
 
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
 
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 

More from Ulfa Nur Afifah

Fungsi komposisi dan fungsi invers -ppt
Fungsi komposisi dan fungsi invers -pptFungsi komposisi dan fungsi invers -ppt
Fungsi komposisi dan fungsi invers -pptUlfa Nur Afifah
 
PPT Model Pembelajaran Jigsaw
PPT Model Pembelajaran JigsawPPT Model Pembelajaran Jigsaw
PPT Model Pembelajaran JigsawUlfa Nur Afifah
 
PPT Matematika Diskrit - POHON
PPT Matematika Diskrit - POHONPPT Matematika Diskrit - POHON
PPT Matematika Diskrit - POHONUlfa Nur Afifah
 
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN
PPT PROFESI KEPENDIDIKANPPT PROFESI KEPENDIDIKAN
PPT PROFESI KEPENDIDIKANUlfa Nur Afifah
 

More from Ulfa Nur Afifah (7)

Fungsi komposisi dan fungsi invers -ppt
Fungsi komposisi dan fungsi invers -pptFungsi komposisi dan fungsi invers -ppt
Fungsi komposisi dan fungsi invers -ppt
 
PPT Model Pembelajaran Jigsaw
PPT Model Pembelajaran JigsawPPT Model Pembelajaran Jigsaw
PPT Model Pembelajaran Jigsaw
 
Struktur Aljabar Doc
Struktur Aljabar DocStruktur Aljabar Doc
Struktur Aljabar Doc
 
PPT Struktur Aljabar
PPT Struktur AljabarPPT Struktur Aljabar
PPT Struktur Aljabar
 
PPT Matematika Diskrit - POHON
PPT Matematika Diskrit - POHONPPT Matematika Diskrit - POHON
PPT Matematika Diskrit - POHON
 
PPT Matriks
PPT MatriksPPT Matriks
PPT Matriks
 
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN
PPT PROFESI KEPENDIDIKANPPT PROFESI KEPENDIDIKAN
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

INDUKSI MATEMATIKA

  • 2. KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti pembelajaran induksi matematika, siswa mampu : 3.1 Menjelaskan metode pembuktian pernyataan matematis berupa barisan, ketidaksamaan, keterbagian dengan induksi matematika. 4.1 Menggunakan metode pembuktian induksi matematika untuk menguji pernyataan matematis berupa barisan, ketidaksamaan, keterbagian.
  • 3. PERTEMUAN 1 Indikator 3.1.1 Merancang formula untuk suatu pola barisan bilangan
  • 4. PENGANTAR INDUKSI MATEMATIKA Papan manakah yang jatuh jika papan S1 dijatuhkan ke arah S2 ?
  • 6.
  • 7. Contoh 1: Rancanglah formula yang memenuhi pola 1 + 2 + 3 + ... + 80 ! Contoh 2: Rancang formula yang memenuhi pola penjumlahan bilangan berurutan mulai 1 hingga n, dengan n sebarang bilangan asli yang genap. Kemudian, uji kebenaran formula tersebut untuk menghitung 2 + 4 + 6 + 8 + ... + 100.
  • 10. 1. Rancang formula yang memenuhi setiap pola berikut: a. 2 + 7 + 12 + 17 + 22 + . . . + (5n - 3) b. 3 + 7 + 11 + 15 + . . . + (4n-1) c. 1 + 4 + 7 + 10 + 13 + . . . + (3n-2) d. . . ... . TUGAS! 2. Rancanglah formula yang memenuhi pola penjumlahan bilangan ganjil positif pertama sejumlah n. Kemudian, uji kebenaran formula tersebut untuk menghitung 1 + 3 + 5 + 7 + ... + 85.
  • 11. PERTEMUAN 2 & 3 Indikator 3.1.2 Membuktikan formula suatu barisan bilangan dengan prinsip induksi matematika 4.1.2 Membuktikan formula keterbagian bilangan dengan prinsip induksi matematika
  • 12. PRINSIP INDUKSI MATEMATIKA Misalkan P(n) merupakan suatu pernyataan bilangan asli. Pernyataan P(n) benar jika memenuhi langkah berikut ini : a. Langkah Awal (Basic Step) : P(1) benar. b. Langkah Induksi (Induction Step) : Jika P(k) benar, maka P(k+1) benar, untuk setiap k bilangan asli.
  • 13. 1. Buktikan dengan induksi matematika bahwa jumlah bilangan ganjil positif yang pertama sama dengan n2. 2. Gunakan induksi matematika untuk membuktikan bahwa : 1 + 2 + 22 + 23 + 24 + ... + 2n = 2n+1 – 1 Untuk setiap n ≥ 0. 3. Untuk setiap bilangan asli, dengan berlaku : Buktikan dengan induksi matematika. CONTOH SOAL
  • 14. 1. Ujilah kebenaran formula dengan menggunakan prinsip induksi matematika berikut ini a. 2 + 4 + 6 + 8 + … + 2n = n (n + 1) b. 2 + 7 + 12 + 17 + 22 + … + (5n – 3) = c. 3 + 7 + 11 + 15 + 19 + … + (4n – 1) = 2n2 + n TUGAS! 2. Gunakan prinsip induksi matematika untuk membuktikan kebenaran setiap formula yang diberikan. (n bilangan asli) (1 . 1!) + (2 . 2!) + (3 . 3!) + … + (n . n!) = (n + 1)! – 1
  • 15. PERTEMUAN 4 Indikator 3.1.4 Membuktikan formula keterbagian bilangan dengan prinsip induksi matematika. 4.1.3 Menerapkan prinsip induksi matematika untuk membuktikan keterbagian bilangan.
  • 18. CONTOH: 1. Dengan induksi matematika, tunjukkan bahwa 11n – 6 habis dibagi 5, untuk n bilangan asli. 2. Dengan menggunakan induksi matematika, buktikan bahwa 5n – 1 habis dibagi 4, (n bilangan asli).
  • 20.
  • 22.
  • 23. TUGAS 1. induksi matematika untuk membuktikan bahwa 4007n – 1 habis dibagi 2003, untuk setiap n bilangan asli. 2. Buktikan bahwa 49n – 36n habis dibagi 13, n bilangan asli.
  • 24. PERTEMUAN 5 Indikator 3.1.5 Membuktikan formula bentuk ketidaksamaan bilangan dengan prinsip induksi matematika. 4.1.4 Menerapkan prinsip induksi matematika untuk membuktikan ketidaksamaan bilangan.
  • 26. CONTOH: 1. Buktikan bahwa 12 + 22 + 32 + ... + n2 > , untuk setiap n bilangan asli. 2. Dari pertidaksamaan berikut, buktikan bahwa (n + 1)2 < 2n2 untuk keseluruhan himpunan bilangan bulat positif n ≥ 3.
  • 28.
  • 29. 2.
  • 30.
  • 31. TUGAS 1. Diberikan a > 1, buktikan an > 1, n bilangan asli. 2. Buktikan bahwa n > 5 jika 2n > 5n , maka , n bilangan asli.
  • 32. PERTEMUAN 6 Indikator 3.1.3 Membuktikan formula suatu barisan bilangan dengan prinsip induksi matematika. 4.1.1 Menerapkan prinsip induksi matematika untuk membuktikan kebenaran formula suatu barisan bilangan.
  • 34.
  • 35. 10 20 30 40 50 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Un 60 n (8, 51) (7, 44) (6, 37) (5, 30) (4, 23) (3, 16) (2, 9) (1,2 ) PENYELESAIAN Dari grafik tersebut dapat diperoleh bahwa sebaran titik-titik (n, un) diwakilkan oleh suatu fungsi linear. Kita misalkan un = an + b, dengan n bilangan asli. Masalah 1.4
  • 36. Dengan demikian,  Jika n = 1 maka u1 = a.1 + b a + b = 2 ... (1)  Jika n = 2 maka u2 = a.2 + b 2a + b = 9 ... (2)  Persamaan (2) dan (1) dieliminasi 2a + b = 9 a + b = 2 a = 7 ... (3)  Dari persamaan (3) subtitusi ke persamaan (1) a + b = 2 (7) + b = 2 b = 2 – 7 = –5
  • 37. Dari persamaan (1) dan (2) dapat diperoleh : a = 7 dan b = –5 Jadi formula untuk barisan 2, 9, 16, 23, 30, 37, 44, 51, ... adalah un = an + b = 7n – 5 Uji kebenaran formula yang diperoleh dengan induksi matematika, sebelum menentukan u1000 Misalkan : P(n) = 7n – 5 a) Langkah Awal Adt : untuk n = 4, maka P(4) benar P(4) = u4 = 7 . 4 – 5 = 23 Jadi P(4) benar.
  • 38. b) Langkah Induksi karena P(4) benar maka P(5) juga benar, sedemikian sehingga diperoleh untuk n = k yaitu P(k) = uk = 7k – 5 (benar) Karena P(k) benar maka akan ditunjukkan bahwa P(k+1) juga benar. P(k+1) = 7(k+1) – 5 = 7k + 7 – 2 = 7k + 2 Dari P(k) diperoleh barisan bilangan asli sebanyak k, yaitu : 2, 9, 16, 23, 30, 37, 44, 51, ..., (7k – 5) Dengan demikian, untuk (k + 1) maka diperoleh barisan bilangan asli : 2, 9, 16, 23, 30, 37, 44, 51, ..., (7k – 5), (7k + 2)
  • 39. Akibatny, suku ke (k + 1) pola bilangan tersebut adalah: uk+1 = 7(k+1) – 5 = 7k + 7 – 2 = 7k + 2 Jadi terbukti bahwa P(k+1) = uk+1 = 7k + 2 adalah benar, dengan k adalah bilangan asli. Karena formula un = 7n – 5 memenuhi kedua prinsip induksi matematika, maka dapat disimpulkan bahwa formula tersebut adalah formula benar. Dengan demikian u1000 = 7 . (1000) – 5 = 6995
  • 40. 10 20 30 40 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Un n (8, 38) (7, 30) (6, 23) (5, 17) (4, 12) (3, 8) (2, 5)(1,3) PENYELESAIAN Dari grafik tersebut dapat diperoleh bahwa sebaran titik-titik (n, un) diwakilkan oleh suatu fungsi kuadrat. Kita misalkan un = an2 + bn + c, dengan n bilangan asli. Contoh 1.4
  • 41.  Pers. (2) dan (1) dieliminasi 4a + 2b + c = 5 a + b + c = 3 3a + b = 2 ... (4) Dengan demikian,  Jika n = 1 maka u1 = a(1)2 + b(1) + c a + b + c = 3 ... (1)  Jika n = 2 maka u2 = a(2)2 + b(2) + c 4a + 2b + c = 5 ... (2)  Jika n = 3 maka u3 = a(3)2 + b(3) + c 9a + 3b + c = 8 ... (3)  Pers. (3) dan (2) dieliminasi 9a + 3b + c = 8 4a + 2b + c = 5 5a + b = 3 ... (5)  Pers. (4) dan (5) dieliminasi 3a + b = 2 5a + b = 3 -2a = -1 a = ½ ... (6)  Pers. (6) subtitusikan ke pers (4) 3a + b = 2 3(½) + b = 2 b = 2 – (3/4) b = ½ ... (7)
  • 42. Dari persamaan (6) dan (7) subtitusi ke persamaan (1) a + b + c = 3 ½ + ½ + c = 3 1 + c = 3 c = 2 Dari persamaan (1), (2) dan (3) dapat diperoleh : a = ½ , b = ½ , dan c = 2 Jadi formula untuk barisan 3, 5, 8, 12, 17, 23, 30, 38, ... adalah un = an2 + bn + c = ½ n2 + ½ n + 2
  • 43. Uji kebenaran formula yang diperoleh dengan induksi matematika, sebelum menentukan u1999 Misalkan : P(n) = un = ½ n2 + ½ n + 2 a) Langkah Awal Adt : untuk n = 1, maka P(1) benar P(1) = u1 = ½ (1)2 + ½ (1) + 2 = 3 Jadi P(1) benar. b) Langkah Induksi Karena P(1) benar maka P(2) juga benar, sedemikian sehingga diperoleh untuk n = k yaitu P(k) = ½ k2 + ½ k + 2 (benar) Karena P(k) benar maka akan ditunjukkan bahwa P(k+1) juga benar. P(k+1) = ½ (k+1)2 + ½ (k+1) + 2
  • 44. Dari P(k) diperoleh barisan bilangan asli sebanyak k, yaitu : 3, 5, 8, 12, 17, 23, 30, 38, ..., (½ k2 + ½ k + 2 ) Sehingga untuk (k + 1) diperoleh barisan bilangan asli : 3, 5, 8, 12, 17, 23, 30, 38, ..., (½ k2 + ½ k + 2 ), (½ (k+1)2 + ½ (k+1) + 2) Dengan demikian diperoleh suku ke (k+1) barisan bilangan tersebut, yaitu : uk+1 = ½ (k+1)2 + ½ (k+1) + 2 Jadi terbukti bahwa P(k+1) = uk+1 = ½ (k+1)2 + ½ (k+1) + 2 adalah benar, dengan k adalah bilangan asli. Karena formula un = ½ n2 + ½ n + 2 memenuhi kedua prinsip induksi matematika, maka dapat disimpulkan bahwa formula tersebut benar dan terbukti. Dengan demikian u1999 = ½ (1999)2 + ½ (1999) + 2 = 1999002
  • 45. TUGAS 1. Rancang suatu formula untuk setiap pola barisan yang diberikan. a. 5, 13, 21, 29, 37, 45, ... b. 0, 6, 16, 30, 48, 70, ... c. -2, 1, 6, 13, 22, 33, ... d. -1, 8, 23, 44, 71,104, ...