SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Siti Eliyah
1714500065
Ulfa Nur A.
1714500067
Wahyu Ageng L.
1714500068
POHON KEPUTUSAN, KODE AWALAN, KODE HUFFMAN,
POHON PENCARIAN & TRANSVERSAL POHON BINER
Kelompok 6
PMtk 5C
1. Pohon Keputusan
• Pohon Keputusan digunakan untuk memodelkan persoalan
yang terdiri dari serangkaian keputusan yang mengarah kesolusi.
• Tiap simpul menyatakan keputusan
• Daun menyatakan solusi
Contoh 1 :
Urutkan tiga buah bilangan a,b, dan c.
Contoh 2 :
Diketahui 8 buah koin uang logam. Satu dari delapan koin itu
ternyata palsu. Koin yang palsu mungkin lebih ringan atau lebih
berat daripada koin yang asli. Misalkan tersedia sebuah
timbangan neraca yang sangat teliti. Buatlah pohon keputusan
untuk mencari uang palsu dengan cara menimbang paling
banyak hanya 3 kali saja.
Penyelesaian contoh 1 :
Gambar Pohon keputusan untuk mengurutkan 3 buah elemen
Penyelesaian contoh 2 :
Misalkan 8 koin itu dinamain a,b,c,d,e,f,g,h. Daun menyatakan koin
yang palsu. Pohon keputusan untuk mencari koin yang palsu
ditunjukan sebagai berikut :
2. Kode Awalan (prefix code)
• adalah himpunan kode (misalnya kode biner) sedemikian
sehingga tidak ada anggota kumpulan yang merupakan awalan
dari anggota yang lain.
• mempunyai pohon biner yang bersesuain.
• Sisi di beri label 0 atau 1. Pelabelan sisi harus taat-asas, yakni
sisi kiri diberi label 0 saja (atau 1 saja) , sedangkan sisi kanan diberi
label 1 saja (atau 0 saja).
• barisan sisi yang di lalui oleh lintasan dari akar ke daun
menyatakan kode awalan. Kode awalan ini di tulis pada daun.
• Kegunaan untuk :
a. Mengirim pesan pada komunikasi data
b. Untuk pembentukan kode Huffman dalam pemapatan data
Contoh 1 :
Apakah himpunan kode biner dibawah ini merupakan kode
awalan? Jika bukan berikan alasanya !
a. { 001, 010, 011, 11,}
b. {001, 010, 01, 111}
Contoh 2 :
Buatlah pohon biner dari kode awalan pada contoh 1
Penyelesaian contoh 1 :
a. { 001, 010, 011, 11,} merupakan kode awalan
b. {001, 010, 01, 111} bukan merupakan kode awalan karena 01
merupakan awalan dari 010
Penyelesaian contoh 2 :
a. { 001, 010, 011, 11,}
1
11
1
0
0
0
0
111001
001000
3. Kode Huffman
• Dalam komunikasi data, pesan (message) yang dikirim
seringkali ukurannya sangat besar sehingga waktu pengirimannya
lama. Begitu juga dalam penyimpanan data, arsip (file) yang
berukuran besar memakan ruang penyimpanan yang besar. Kedua
masalah ini dapat diatasi dengan mengkodekan pesan atau isi
sesingkat mungkin, sehingga waktu pengiriman pesan juga relatif
cepat, dan ruang penyimpanan yang dibutuhkan juga sedikit. Cara
pengkodean seperti ini disebut pemampatan (compression) data.
Pemampatan data dilakukan dengan mengkodekan setiap karekter
di dalam pesan atau di dalam arsip dikodekan dengan kode yang
lebih pendek. Kode Hufman merupakan salah satu metode
pengkodean dalam hal kompresi data.
• Sistem kode yang banyak digunakan adalah kode ASCII
(American Standard Code for Information Interchange).Dengan
kode ASCII, setiap karekter dikodekan dalam 8 bit biner.
Cara pembentukan Kode Huffman adalah dengan membentuk
pohon biner, yang dinamakan pohon Huffman, sebagai berikut:
a. Pilih dua simbol dengan peluang (probability) paling kecil
sebagai child kemudian kedua simbol tersebut dikombinasikan
sebagai parent peluang penjumlahan dari kedua simbol tersebut.
b. Pilih dua simbol berikutnya, termasuk simbol baru, yang
mempunyai peluang terkecil sebagai child kemudian kedua simbol
tersebut dikombinasikan sebagai parent peluang penjumlahan dari
kedua simbol tersebut.
c. Prosedur yang sama dilakukan pada dua simbol berikutnya
yang mempunyai peluang terkecil sebagai child kemudian kedua
simbol tersebut dikombinasikan sebagai parent peluang
penjumlahan dari kedua simbol tersebut.
Contoh 1 :
Carilah rangkain bit untuk string ABACCDA dengan menggunakan
pengkodean ASCII dan pohon Huffman
Contoh 2 :
Carilah rangkain bit untuk kalimat APA KABAR? Dengan
menggunakan pohon Huffman
Penyelesaian contoh 1 :
Rangkain bit untuk string ABACCDA dengan menggunakan
pengkodean ASCII adalah
01000001010000010010000010100010010000011010000011010
0010001000001
Jadi, dengan sistem pengkodean ASCII, representasi 7 huruf
membutuhkan 7 x 8 = 56 bit (7 byte).
Rangkain bit untuk string ABACDDA dengan menggunakan pohon
Huffman adalah
diurutkan dari yang terkecil
BD
B D
CBD
C BD
ACBD
A CBD
a.)
b.)
c.)
ACBD
A
0
0
0
1
1
1
C
B
CBD
BD
D
d.) Jadi ,
rangkaian bit
untuk ’ABACCDA’:
0110010101110
hanya 13 bit!
Penyelesaian contoh 2 :
Dengan menggunakan kode ASCII maka diperoleh 10 x 8 bit = 80
bit
Dengan menggunakan pohon Huffman
B RA ?KP sp
1 1 14 1 1 1
B R A?KP sp
1 1 1 41 1 1
diurutkan dari yang terkecil
1
A
*1
P
1
2
spP
B R *1 A?K
1 1 1 2 41
1
K
*2
B
1
2
R *1 *2 A?
1 1 2 2 4
1
R
*3
?
1
2 *1 *2 *3 A
2 2 2 4
a.)
b.)
c.)
d.)
e.)
f.)
2
*1
*4
*2
2
4
2
*3
*5
*4
4
6
4
A
*6
*5
6
10
*3*4 A
2 4 4
A *5
4 6
*6
10
A
0 1
*6
*5
*3
R ?
*4
*1
spP K B
*2
Jadi rangkain bit untuk APA KABAR? Adalah
01100011011110011110100101 , hanya 26 bit
4. Pohon Pencarian
• Adalah pohon biner yang stiap key diatur dalam suatu urutan
tertentu
• Digunakan untuk melakukan operasi pencarian , penyisipan
dan penghapusan elemen
• Simpul pada pohon pencarian berupa field kunci (key) pada
data record atau data itu sendiri
Key ( kunci) adalah nilai yang membedakan setiap simpul dengan
simpul yang lainya
• Key harus unik karena itu tidak ada 2 buah simpul atau lebih
yang mempunyai kunci yang sama
• Jika R adalah akar dan semua key yang tersimpan pada setiap
simpul tidak ada yang sama maka :
a. Semua simpul pada subpohon kiri mempunyai key lebih kecil
dari key R
b. Semua simpul di subpohon kanan mempunyai key nilai
besar dari key R
R
T1 T2
Kunci(T1) < Kunci( R)
Kunci(T2) > Kunci( R)
Contoh 1 :
Gambarkan kedalam pohon biner pencarian untuk data masukan
dengan urutan sebagai berikut : 50, 32, 18, 40, 60, 52, 5, 25, 70
Contoh 2 :
Bangunlah pohon pencarian (search tree) dengan urutan
pembacaan data adalah pisang, anggur, apel, kelapa, mangga,
pepaya, jambu, rambutan, dan durian.
Penyelesaian contoh 1 :
50
32
4018
50
52 70
5 25
60
Penyelesaian contoh 2 :
pisang
anggur rambutan
apel
kelapa
jambu mangga
durian pepaya
5. Tranversal Pohon Biner
• Operasi dasar yang sering dilakukan pada pohon biner ialah
mengunjungi ( transversal ) setiap simpul tepat satu kali.
Misalkan T adalah pohon biner, akarnya R, upapohon T1dan
upapohon kanan T2.
• Proses yang dilakukan terhadap simpul yang dikunjungi
misalnya mencetak informasi yang disimpan didalam sampul,
memanifulasi nilai, dan sebagainya.
• Ada tiga macam skema mengunjungi simpul-simpul di dalam
pohon biner T :
1. Preorder : R, T1, T2
- kunjungi R ( sekaligus memproses simpul R )
- kunjungi T1 secara preorder
- kunjungi T2 secara preorder
2. Inorder : T1 , R, T2
- kunjungi T1 secara inorder
- kunjungi R ( sekaligus memproses simpul R )
- kunjungi T2 secara inorder
3. Postorder : T1, T2 , R
- kunjungi T1 secara postorder
- kunjungi T2 secara postorder
- kunjungi R ( sekaligus memproses simpul R )
Contoh 1 :
Tinjau pohon biner T dibawah ini :
Contoh 2 :
Tinjau pohon ekspresi dibawah ini :
Penyelesaian contoh 1 :
Lintasan :
Preorder : M E B A D L P N V T Z
Inorder : A B D E L M N P T V Z
Postorder : A D B L E N T Z V P M
Penyelesaian contoh 2 :
preorder : c * d + e
inorder : (c + d) * e
postorder : c + d * e
POHON-KEPUTUSAN

More Related Content

What's hot

Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01KuliahKita
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangArif Windiargo
 
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsiMatematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsiSiti Khotijah
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiaansyahrial
 
Matematika Diskrit - 10 pohon - 04
Matematika Diskrit - 10 pohon - 04Matematika Diskrit - 10 pohon - 04
Matematika Diskrit - 10 pohon - 04KuliahKita
 
Matematika diskrit tree
Matematika diskrit  treeMatematika diskrit  tree
Matematika diskrit treeSiti Khotijah
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanCliquerz Javaneze
 
Bab 3 resolusi logika ta 2019
Bab 3 resolusi logika ta 2019Bab 3 resolusi logika ta 2019
Bab 3 resolusi logika ta 2019Sukma Puspitorini
 
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanPenyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanFahrul Razi
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Fatma Qolbi
 
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiPertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiwillyhayon
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapagus_budiarto
 
Penyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh MapPenyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh MapCheria Asyifa
 
Contoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyContoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyZaenal Khayat
 

What's hot (20)

Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsiMatematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
 
Algoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan prosesAlgoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan proses
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsi
 
Matematika Diskrit - 10 pohon - 04
Matematika Diskrit - 10 pohon - 04Matematika Diskrit - 10 pohon - 04
Matematika Diskrit - 10 pohon - 04
 
Matematika diskrit tree
Matematika diskrit  treeMatematika diskrit  tree
Matematika diskrit tree
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
 
2 alfabet dan string
2 alfabet dan string2 alfabet dan string
2 alfabet dan string
 
8 logika predikat
8  logika predikat8  logika predikat
8 logika predikat
 
Bab 3 resolusi logika ta 2019
Bab 3 resolusi logika ta 2019Bab 3 resolusi logika ta 2019
Bab 3 resolusi logika ta 2019
 
teori graf (planar
teori graf (planarteori graf (planar
teori graf (planar
 
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanPenyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi Boolean
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
 
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiPertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
 
Graf Pohon
Graf PohonGraf Pohon
Graf Pohon
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
 
Penyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh MapPenyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh Map
 
Contoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyContoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzy
 
kekontinuan fungsi
kekontinuan fungsikekontinuan fungsi
kekontinuan fungsi
 

More from Ulfa Nur Afifah

More from Ulfa Nur Afifah (7)

Fungsi komposisi dan fungsi invers -ppt
Fungsi komposisi dan fungsi invers -pptFungsi komposisi dan fungsi invers -ppt
Fungsi komposisi dan fungsi invers -ppt
 
PPT Model Pembelajaran Jigsaw
PPT Model Pembelajaran JigsawPPT Model Pembelajaran Jigsaw
PPT Model Pembelajaran Jigsaw
 
Struktur Aljabar Doc
Struktur Aljabar DocStruktur Aljabar Doc
Struktur Aljabar Doc
 
PPT Struktur Aljabar
PPT Struktur AljabarPPT Struktur Aljabar
PPT Struktur Aljabar
 
Ppt induksi matematika
Ppt induksi matematikaPpt induksi matematika
Ppt induksi matematika
 
PPT Matriks
PPT MatriksPPT Matriks
PPT Matriks
 
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN
PPT PROFESI KEPENDIDIKANPPT PROFESI KEPENDIDIKAN
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN
 

Recently uploaded

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

POHON-KEPUTUSAN

  • 1. Siti Eliyah 1714500065 Ulfa Nur A. 1714500067 Wahyu Ageng L. 1714500068 POHON KEPUTUSAN, KODE AWALAN, KODE HUFFMAN, POHON PENCARIAN & TRANSVERSAL POHON BINER Kelompok 6 PMtk 5C
  • 2. 1. Pohon Keputusan • Pohon Keputusan digunakan untuk memodelkan persoalan yang terdiri dari serangkaian keputusan yang mengarah kesolusi. • Tiap simpul menyatakan keputusan • Daun menyatakan solusi Contoh 1 : Urutkan tiga buah bilangan a,b, dan c. Contoh 2 : Diketahui 8 buah koin uang logam. Satu dari delapan koin itu ternyata palsu. Koin yang palsu mungkin lebih ringan atau lebih berat daripada koin yang asli. Misalkan tersedia sebuah timbangan neraca yang sangat teliti. Buatlah pohon keputusan untuk mencari uang palsu dengan cara menimbang paling banyak hanya 3 kali saja.
  • 3. Penyelesaian contoh 1 : Gambar Pohon keputusan untuk mengurutkan 3 buah elemen
  • 4. Penyelesaian contoh 2 : Misalkan 8 koin itu dinamain a,b,c,d,e,f,g,h. Daun menyatakan koin yang palsu. Pohon keputusan untuk mencari koin yang palsu ditunjukan sebagai berikut :
  • 5. 2. Kode Awalan (prefix code) • adalah himpunan kode (misalnya kode biner) sedemikian sehingga tidak ada anggota kumpulan yang merupakan awalan dari anggota yang lain. • mempunyai pohon biner yang bersesuain. • Sisi di beri label 0 atau 1. Pelabelan sisi harus taat-asas, yakni sisi kiri diberi label 0 saja (atau 1 saja) , sedangkan sisi kanan diberi label 1 saja (atau 0 saja). • barisan sisi yang di lalui oleh lintasan dari akar ke daun menyatakan kode awalan. Kode awalan ini di tulis pada daun. • Kegunaan untuk : a. Mengirim pesan pada komunikasi data b. Untuk pembentukan kode Huffman dalam pemapatan data
  • 6. Contoh 1 : Apakah himpunan kode biner dibawah ini merupakan kode awalan? Jika bukan berikan alasanya ! a. { 001, 010, 011, 11,} b. {001, 010, 01, 111} Contoh 2 : Buatlah pohon biner dari kode awalan pada contoh 1
  • 7. Penyelesaian contoh 1 : a. { 001, 010, 011, 11,} merupakan kode awalan b. {001, 010, 01, 111} bukan merupakan kode awalan karena 01 merupakan awalan dari 010 Penyelesaian contoh 2 : a. { 001, 010, 011, 11,} 1 11 1 0 0 0 0 111001 001000
  • 8. 3. Kode Huffman • Dalam komunikasi data, pesan (message) yang dikirim seringkali ukurannya sangat besar sehingga waktu pengirimannya lama. Begitu juga dalam penyimpanan data, arsip (file) yang berukuran besar memakan ruang penyimpanan yang besar. Kedua masalah ini dapat diatasi dengan mengkodekan pesan atau isi sesingkat mungkin, sehingga waktu pengiriman pesan juga relatif cepat, dan ruang penyimpanan yang dibutuhkan juga sedikit. Cara pengkodean seperti ini disebut pemampatan (compression) data. Pemampatan data dilakukan dengan mengkodekan setiap karekter di dalam pesan atau di dalam arsip dikodekan dengan kode yang lebih pendek. Kode Hufman merupakan salah satu metode pengkodean dalam hal kompresi data. • Sistem kode yang banyak digunakan adalah kode ASCII (American Standard Code for Information Interchange).Dengan kode ASCII, setiap karekter dikodekan dalam 8 bit biner.
  • 9.
  • 10. Cara pembentukan Kode Huffman adalah dengan membentuk pohon biner, yang dinamakan pohon Huffman, sebagai berikut: a. Pilih dua simbol dengan peluang (probability) paling kecil sebagai child kemudian kedua simbol tersebut dikombinasikan sebagai parent peluang penjumlahan dari kedua simbol tersebut. b. Pilih dua simbol berikutnya, termasuk simbol baru, yang mempunyai peluang terkecil sebagai child kemudian kedua simbol tersebut dikombinasikan sebagai parent peluang penjumlahan dari kedua simbol tersebut. c. Prosedur yang sama dilakukan pada dua simbol berikutnya yang mempunyai peluang terkecil sebagai child kemudian kedua simbol tersebut dikombinasikan sebagai parent peluang penjumlahan dari kedua simbol tersebut.
  • 11. Contoh 1 : Carilah rangkain bit untuk string ABACCDA dengan menggunakan pengkodean ASCII dan pohon Huffman Contoh 2 : Carilah rangkain bit untuk kalimat APA KABAR? Dengan menggunakan pohon Huffman
  • 12. Penyelesaian contoh 1 : Rangkain bit untuk string ABACCDA dengan menggunakan pengkodean ASCII adalah 01000001010000010010000010100010010000011010000011010 0010001000001 Jadi, dengan sistem pengkodean ASCII, representasi 7 huruf membutuhkan 7 x 8 = 56 bit (7 byte). Rangkain bit untuk string ABACDDA dengan menggunakan pohon Huffman adalah diurutkan dari yang terkecil
  • 13. BD B D CBD C BD ACBD A CBD a.) b.) c.) ACBD A 0 0 0 1 1 1 C B CBD BD D d.) Jadi , rangkaian bit untuk ’ABACCDA’: 0110010101110 hanya 13 bit!
  • 14. Penyelesaian contoh 2 : Dengan menggunakan kode ASCII maka diperoleh 10 x 8 bit = 80 bit Dengan menggunakan pohon Huffman B RA ?KP sp 1 1 14 1 1 1 B R A?KP sp 1 1 1 41 1 1 diurutkan dari yang terkecil
  • 15. 1 A *1 P 1 2 spP B R *1 A?K 1 1 1 2 41 1 K *2 B 1 2 R *1 *2 A? 1 1 2 2 4 1 R *3 ? 1 2 *1 *2 *3 A 2 2 2 4 a.) b.) c.)
  • 17. A 0 1 *6 *5 *3 R ? *4 *1 spP K B *2 Jadi rangkain bit untuk APA KABAR? Adalah 01100011011110011110100101 , hanya 26 bit
  • 18. 4. Pohon Pencarian • Adalah pohon biner yang stiap key diatur dalam suatu urutan tertentu • Digunakan untuk melakukan operasi pencarian , penyisipan dan penghapusan elemen • Simpul pada pohon pencarian berupa field kunci (key) pada data record atau data itu sendiri Key ( kunci) adalah nilai yang membedakan setiap simpul dengan simpul yang lainya • Key harus unik karena itu tidak ada 2 buah simpul atau lebih yang mempunyai kunci yang sama
  • 19. • Jika R adalah akar dan semua key yang tersimpan pada setiap simpul tidak ada yang sama maka : a. Semua simpul pada subpohon kiri mempunyai key lebih kecil dari key R b. Semua simpul di subpohon kanan mempunyai key nilai besar dari key R R T1 T2 Kunci(T1) < Kunci( R) Kunci(T2) > Kunci( R)
  • 20. Contoh 1 : Gambarkan kedalam pohon biner pencarian untuk data masukan dengan urutan sebagai berikut : 50, 32, 18, 40, 60, 52, 5, 25, 70 Contoh 2 : Bangunlah pohon pencarian (search tree) dengan urutan pembacaan data adalah pisang, anggur, apel, kelapa, mangga, pepaya, jambu, rambutan, dan durian.
  • 21. Penyelesaian contoh 1 : 50 32 4018 50 52 70 5 25 60
  • 22. Penyelesaian contoh 2 : pisang anggur rambutan apel kelapa jambu mangga durian pepaya
  • 23. 5. Tranversal Pohon Biner • Operasi dasar yang sering dilakukan pada pohon biner ialah mengunjungi ( transversal ) setiap simpul tepat satu kali. Misalkan T adalah pohon biner, akarnya R, upapohon T1dan upapohon kanan T2. • Proses yang dilakukan terhadap simpul yang dikunjungi misalnya mencetak informasi yang disimpan didalam sampul, memanifulasi nilai, dan sebagainya. • Ada tiga macam skema mengunjungi simpul-simpul di dalam pohon biner T : 1. Preorder : R, T1, T2 - kunjungi R ( sekaligus memproses simpul R ) - kunjungi T1 secara preorder - kunjungi T2 secara preorder
  • 24. 2. Inorder : T1 , R, T2 - kunjungi T1 secara inorder - kunjungi R ( sekaligus memproses simpul R ) - kunjungi T2 secara inorder 3. Postorder : T1, T2 , R - kunjungi T1 secara postorder - kunjungi T2 secara postorder - kunjungi R ( sekaligus memproses simpul R )
  • 25. Contoh 1 : Tinjau pohon biner T dibawah ini :
  • 26. Contoh 2 : Tinjau pohon ekspresi dibawah ini :
  • 27. Penyelesaian contoh 1 : Lintasan : Preorder : M E B A D L P N V T Z Inorder : A B D E L M N P T V Z Postorder : A D B L E N T Z V P M Penyelesaian contoh 2 : preorder : c * d + e inorder : (c + d) * e postorder : c + d * e