SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
DATA PASIEN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA DI SUKABUMI TAHUN 2018
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memenuhi Mata Kuliah SIK
1. Anggi Putri Utami
2. Ega Mulyana
3. M. Faisal Akbar
4. Trisha Yasmin
5. Zaenudin N
(4A – S1 Keperawatan)
PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
SUKABUMI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Gangguan jiwa adalah respon maladaptif dari lingkungan internal dan eksternal,
dibuktikan melalui pikiran, perasaan dan perilaku yang tidak sesuai dengan norma lokal atau
budaya setempat dan mengganggu fungsi sosial, pekerjaan dan atau fisik (Townsend, 2005
dalam Wiyati dkk, 2010). Pengertian ini menjelaskan Pasien dengan gangguan jiwa akan
menunjukan perilaku yang tidak sesuai dengan norma masyarakat dimana perilaku tersebut
mengganggu fungsi sosialnya. Masalah kesehatan terutama gangguan jiwa insidennya masih
cukup tinggi. Data American Psychiatric Association (APA) tahun 1995 menyebutkan 1%
penduduk dunia akan mengidap skizofrenia. Jumlah tiap tahun makin bertambah dan akan
berdampak bagi keluarga dan masyarakat (Kaplan & Saddock, 2005 dalam Wiyati dkk, 2010).
Di Wilayah Sukabumi khususnya di kecamatan Jampang Tengah terdapat 19 warga yang
di kerangkeng oleh keluarganya. Hal tersebut terjadi karena penderita sering mengamuk,
sehingga keluarga menganggap tindakan tersebut untuk memproteksi baik yang jiwanya
terganggu maupun orang-orang di sekitarnya (Dinas kesehatan Kabupaten Sukabumi 2016).
RSUD R Syamsudin SH adalah rumah sakit umum daerah rujukan. Sejak tahun 2006, di
RSUD R Syamsudin SH dibuka ruang perawatan khusus psikiatri dengan kapasitas tempat
tidur berjumlah 25 tempat tidur dengan 2 kamar isolasi yang biasa dikhususkan untuk pasien-
pasien yang sedang tahap akut. Untuk data rekapituasi jumlah pasien yang dirawat di ruang
kemuning RSUD R Syamsudin SH pada tahun 2014 – 2015 mengalami peningkatan,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian gangguan jiwa
Menurut Maramis (2010) Gangguan jiwa menurut PPDGJ III adalah sindrom pola
perilaku seseorang yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau
hendaya (impairment) di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia, yaitu fungsi
21psikologik, perilaku, biologi, dan gangguan itu tidak hanya terletak di dalam hubungan
antara orang itu tetapi juga dengan masyarakat. Gangguan jiwamerupakan deskripsi sindrom
dengan variasi penyebab. Banyak yang belum diketahui dengan pasti dan perjalanan penyakit
tidak selalu bersifat kronis. Pada umumnya ditandai adanya penyimpangan yang
fundamental, karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta adanya afek yang tidak wajar atau
tumpul (Yusuf, 2015).
Gangguan Jiwa adalah kondisi dimana proses fisiologik atau mentalnya kurang berfungsi
dengan baik sehingga mengganggunya dalam fungsi sehari-hari. Gangguan ini sering juga
disebut sebagai gangguan psikiatri atau gangguan mental dan dalam masyarakat umum
kadang disebut sebagai gangguan saraf. Gangguan jiwa yang dialami oleh seseorang bisa
memiliki bermacam -macam gejala, baik yang tampak jelas maupun yang hanya terdapat
dalam pikirannya. Mulai dari perilaku menghindar dari lingkungan, tidak mau
berhubungan/berbicara dengan orang lain dan tidak mau makan hingga yang mengamuk
dengan tanpa sebab yang jelas. Mulai dari yang diam saja hingga yang berbicara dengan
tidak jelas. Ada pula yang dapat diajak bicara hingga yang tidak perhatian sama sekali dengan
lingkungannya.
B. Tanda dan gejala
1. Alam perasaan (affect) tumpul dan mendatar. Gambaran alam perasaan ini dapat terlihat
dari wajahnya yang tidak menunjukkan ekspresi.
2. Menarik diri atau mengasingkan diri (with drawn). Tidak mau bergaul atau kontak
dengan orang lain, suka melamun (day dreaming).
3. Delusi atau Waham yaitu keyakinan yang tidak rasional (tidak masuk akal) meskipun
telah dibuktikan secara obyektif bahwa keyakinannya itu tidak rasional, namun penderita
tetap meyakini kebenarannya. Sering berpikir/melamun yang tidak biasa (delusi).
4. Halusinasi yaitu pengalaman panca indra tanpa ada rangsangan misalnya penderita
mendengar suara-suara atau bisikan-bisikan di telinganya padahal tidak ada sumber dari
suara/bisikan itu.
5. Merasa depresi, sedih atau stres tingkat tinggi secara terus-menerus.
6. Kesulitan untuk melakukan pekerjaan atau tugas sehari-hari walaupun pekerjaan tersebut
telah dijalani selama bertahun-tahun.
7. Paranoid (cemas/takut) pada hal-hal biasa yang bagi orang normal tidak perlu ditakuti
atau dicemaskan.
8. Suka menggunakan obat hanya demi kesenangan.
9. Memiliki pemikiran untuk mengakhiri hidup atau bunuh diri.
10. Terjadi perubahan diri yang cukup berarti.
11. Memiliki emosi atau perasaan yang mudah berubah-ubah.
12. Terjadi perubahan pola makan yang tidak seperti biasanya.
13. Pola tidur terjadi perubahan tidak seperti biasa.
14. Kekacauan alam pikir yaitu yang dapat dilihat dari isi pembicaraannya, misalnya
bicaranya kacau sehingga tidak dapat diikuti jalan pikirannya.
15. Gaduh, gelisah, tidak dapat diam, mondar-mandir, agresif, bicara dengan semangat dan
gembira berlebihan.
16. Kontak emosional amat miskin, sukar diajak bicara dan pendiam.
17. Sulit dalam berpikir abstrak.
18. Tidak ada atau kehilangan kehendak (avalition), tidak ada inisiatif, tidak ada
upaya/usaha, tidak ada spontanitas, monoton, serta tidak ingin apa-apa dan serba malas
dan selalu terlihat sedih
C. Jenis-jenis gangguan jiwa
1. Skizofrenia
Merupakan bentuk psikosa fungsional paling berat, dan menimbulkan disorganisasi
personalitas yang terbesar. Skizofrenia juga merupakan suatu bentuk psikosa yang
sering dijumpai dimana mana sejak dahulu kala. Meskipun demikian pengetahuan
kita tentang sebab dan patogenisanya sangat kurang (Maramis, 1994).
2. Depresi
Merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam
perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan
nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya,
serta gagasan bunuh diri (Kaplan, 1998).
3. Kecemasan
Pengalaman psikis yang biasa dan wajar, yang pernah dialami oleh setiap orang
dalam rangka memacu individu untuk mengatasi masalah yang dihadapi sebaik-
baiknya (Maslim, 1991). Suatu keadaan seseorang merasa khawatir dan takut sebagai
bentuk reaksi dari ancaman yang tidak spesifik (Rawlins 1993).
4. Gangguan Kepribadian
Klinik menunjukkan bahwa gejala-gejala gangguan kepribadian (psikopatia) dan
gejala-gejala nerosa berbentuk hampir sama pada orang-orang dengan intelegensi
tinggi ataupun rendah. Jadi boleh dikatakan bahwa gangguan kepribadian, nerosa dan
gangguan intelegensi sebagaian besar tidak tergantung pada satu dan lain atau tidak
berkorelasi.
5. Gangguan Mental Organik
Merupakan gangguan jiwayang psikotik atau non-psikotik yang disebabkan oleh
gangguan fungsi jaringan otak (Maramis, 1994).
6. Gangguan Psikosomatik
Merupakan komponen psikologik yang diikuti gangguan fungsi badaniah (Maramis,
1994). Sering terjadi perkembangan neurotik yang memperlihatkan sebagian besar
atau semata-mata karena gangguan fungsi alat-alat tubuh yang dikuasai oleh susunan
saraf vegetatif.
7. Retardasi Mental
Retardasi mental merupakan keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak
lengkap, yang terutama ditandai oleh terjadinya rendahnya daya keterampilan selama
masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada tingkat kecerdasan secara
menyeluruh, misalnya kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial
(Maslim,1998).
8. Gangguan Perilaku Masa Anak dan Remaja
Anak dengan gangguan perilaku menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan
permintaan, kebiasaan atau norma-norma masyarakat (Maramis, 1994). Anak dengan
gangguan perilaku dapat menimbulkan kesukaran dalam asuhan dan pendidikan.
Gangguan perilaku mungkin berasal dari anak atau mungkin dari lingkungannya,
kedua faktor ini saling mempengaruhi. Diketahui bahwa ciri dan bentuk anggota
tubuh serta sifat kepribadian yang umum dapat diturunkan dari orang tua kepada
anaknya.
D. Penyebab gangguan jiwa
Gangguan jiwa bukanlah suatu keadaan yang mudah untuk ditentukan penyebabnya.
Banyak faktor yang saling berkaitan yang dapat menimbulkan gangguan jiwa pada
seseorang. Faktor kejiwaan (kepribadian), pola pikir dan kemampuan untuk mengatasi
masalah, adanya gangguan otak, adanya gangguan bicara, adanya kondisi salah asuh, tidak
diterima dimasyarakat, serta adanya masalah dan kegagalan dalam kehidupan mungkin
menjadi faktor-faktor yang dapat menimbulkan adanya gangguan jiwa. Faktor-faktor diatas
tidaklah dapatberdiri sendiri; tetapi dapat menjadi satu kesatuan yang secara bersama-sama
menimbulkan gangguan jiwa. Karena banyak sekali faktor yang dapat mencetuskan
gangguan jiwa; maka petugas kesehatan kadang kala tidak dapat dengan mudah menemukan
penyebab dan mengatasi masalah yang dialami oleh pasien. Disamping itu tenaga kesehatan
sangat memerlukan sekali bantuan dari keluarga dan masyarakat untuk mencapai keadaan
sehat jiwa yang optimal bagi pasien (Nurgazali, 2012). Gejala utama atau gejala yang
menonjol pada gangguan jiwa terdapat pada unsur kejiwaan, tetapi penyebab utamanya
mungkin di badan (somatogenik), di lingkungan sosial (sosiogenik) ataupun psikis
(psikogenik), (Maramis, 1994). Biasanya tidak terdapat penyebab tunggal, akan tetapi
beberapa penyebab sekaligus dari berbagai unsur itu yang saling mempengaruhi atau
kebetulan terjadi bersamaan, lalu timbullah gangguan jiwa.
BAB III
TABEL GRAFIK
1. TABEL
2. GRAFIK
0
5
10
15
20
25
30
35
ciemas tamanjaya ciracap waluran surade
yg sudah diobati
yg blm diobati
NO PUSKESMAS YG SDH DIOBATI YG BLM DIOBATI
1 Ciemas 12 12
2 Tamanjaya 15 30
3 Ciracap 25 28
4 Waluran 29 7
5 Surade 32 30
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan data diatas,pasien ODGJ di kabupaten Ciemas yang sudah melakukan dan belum
melakukan pengobatan memiliki jumlah yang sama,dan di kabupatn Tamanjaya pasien ODGJ
yang sudah melakukan pengobatan berjumlah 15 orang dan yang belum diobati sebanyak 30
orang. Di kabupaten Ciracap pasien ODGJ yang sudah diobati sebanyak 25 orang,dan yang
belum diobati sebanyak 28 orang. Sesangkan di kabupaten Waluran yang sudah diobati sebanyak
27 orang dan yang belum diobati sebanyak 7 orang. Di kabupaten Surade,pasien ODGJ yang
sudah diobati sebanyak 32 orang,dan yang belum diobati sebanyak 30 orang.
BAB V
KESIMPULAN
Dari keseluruhan data diatas dapat disimpulkan bahwa penyakit ODGJ banyak diderita
warga kabupaten Sukabumi, diantaranya Ciemas, Tamanjaya, Ciracap, Waluran, dan Surade.
Masih banyak pasien ODGJ yang tidak melakukan pengobatan sehingga masih banyak yang
mengidap gangguan jiwa. Dan daerah yang paling banyak sudah melakukan pengobatan ada
didaerah Waluran. Sedangkan daerah yang paling banyak tidak melakukan pengobatan di daerah
Surade & Tamanjaya.

More Related Content

What's hot (6)

Mengenal Gangguan Jiwa (4.0, Final)
Mengenal Gangguan Jiwa (4.0, Final)Mengenal Gangguan Jiwa (4.0, Final)
Mengenal Gangguan Jiwa (4.0, Final)
 
Skizofrenia fix
Skizofrenia fixSkizofrenia fix
Skizofrenia fix
 
Diagnosis dan terapi gangguan jiwa
Diagnosis dan terapi gangguan jiwa Diagnosis dan terapi gangguan jiwa
Diagnosis dan terapi gangguan jiwa
 
Pb 7. prilaku abnormal.
Pb 7. prilaku abnormal.Pb 7. prilaku abnormal.
Pb 7. prilaku abnormal.
 
Depresi
DepresiDepresi
Depresi
 
Reply
ReplyReply
Reply
 

Similar to Data ODGJ Sukabumi 2018

Similar to Data ODGJ Sukabumi 2018 (20)

PPT Asuhan Keperawatan Jiwa
PPT Asuhan Keperawatan JiwaPPT Asuhan Keperawatan Jiwa
PPT Asuhan Keperawatan Jiwa
 
5 kesehatan mental ok.pptx
5 kesehatan mental ok.pptx5 kesehatan mental ok.pptx
5 kesehatan mental ok.pptx
 
Makalah depresi
Makalah depresiMakalah depresi
Makalah depresi
 
Makalah depresi
Makalah depresiMakalah depresi
Makalah depresi
 
Makalah depresi (2)
Makalah depresi (2)Makalah depresi (2)
Makalah depresi (2)
 
Makalah depresi (5)
Makalah depresi (5)Makalah depresi (5)
Makalah depresi (5)
 
KESEHATAN JIWA REMAJA.pptx
KESEHATAN  JIWA  REMAJA.pptxKESEHATAN  JIWA  REMAJA.pptx
KESEHATAN JIWA REMAJA.pptx
 
Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)
Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)
Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)
 
Psikososial kom
Psikososial komPsikososial kom
Psikososial kom
 
Mania
ManiaMania
Mania
 
Makalah depresi (4)
Makalah depresi (4)Makalah depresi (4)
Makalah depresi (4)
 
Makalah depresi (6)
Makalah depresi (6)Makalah depresi (6)
Makalah depresi (6)
 
Makalah depresi (3)
Makalah depresi (3)Makalah depresi (3)
Makalah depresi (3)
 
Gangguan campuran anxietas dan depresi
Gangguan campuran anxietas dan depresiGangguan campuran anxietas dan depresi
Gangguan campuran anxietas dan depresi
 
ISU DEPRESI PRESENTATION.pptx
ISU DEPRESI PRESENTATION.pptxISU DEPRESI PRESENTATION.pptx
ISU DEPRESI PRESENTATION.pptx
 
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROY
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROYAplikasi MODEL ADAPTASI ROY
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROY
 
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptxPENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
 
Gangguan jiwa berat
Gangguan jiwa beratGangguan jiwa berat
Gangguan jiwa berat
 
Panduan kesehatan jiwa bagi pemuka agama
Panduan kesehatan jiwa bagi pemuka agamaPanduan kesehatan jiwa bagi pemuka agama
Panduan kesehatan jiwa bagi pemuka agama
 
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

Data ODGJ Sukabumi 2018

  • 1. DATA PASIEN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA DI SUKABUMI TAHUN 2018 Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memenuhi Mata Kuliah SIK 1. Anggi Putri Utami 2. Ega Mulyana 3. M. Faisal Akbar 4. Trisha Yasmin 5. Zaenudin N (4A – S1 Keperawatan) PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI SUKABUMI 2019
  • 2. BAB I PENDAHULUAN Gangguan jiwa adalah respon maladaptif dari lingkungan internal dan eksternal, dibuktikan melalui pikiran, perasaan dan perilaku yang tidak sesuai dengan norma lokal atau budaya setempat dan mengganggu fungsi sosial, pekerjaan dan atau fisik (Townsend, 2005 dalam Wiyati dkk, 2010). Pengertian ini menjelaskan Pasien dengan gangguan jiwa akan menunjukan perilaku yang tidak sesuai dengan norma masyarakat dimana perilaku tersebut mengganggu fungsi sosialnya. Masalah kesehatan terutama gangguan jiwa insidennya masih cukup tinggi. Data American Psychiatric Association (APA) tahun 1995 menyebutkan 1% penduduk dunia akan mengidap skizofrenia. Jumlah tiap tahun makin bertambah dan akan berdampak bagi keluarga dan masyarakat (Kaplan & Saddock, 2005 dalam Wiyati dkk, 2010). Di Wilayah Sukabumi khususnya di kecamatan Jampang Tengah terdapat 19 warga yang di kerangkeng oleh keluarganya. Hal tersebut terjadi karena penderita sering mengamuk, sehingga keluarga menganggap tindakan tersebut untuk memproteksi baik yang jiwanya terganggu maupun orang-orang di sekitarnya (Dinas kesehatan Kabupaten Sukabumi 2016). RSUD R Syamsudin SH adalah rumah sakit umum daerah rujukan. Sejak tahun 2006, di RSUD R Syamsudin SH dibuka ruang perawatan khusus psikiatri dengan kapasitas tempat tidur berjumlah 25 tempat tidur dengan 2 kamar isolasi yang biasa dikhususkan untuk pasien- pasien yang sedang tahap akut. Untuk data rekapituasi jumlah pasien yang dirawat di ruang kemuning RSUD R Syamsudin SH pada tahun 2014 – 2015 mengalami peningkatan,
  • 3. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian gangguan jiwa Menurut Maramis (2010) Gangguan jiwa menurut PPDGJ III adalah sindrom pola perilaku seseorang yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau hendaya (impairment) di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia, yaitu fungsi 21psikologik, perilaku, biologi, dan gangguan itu tidak hanya terletak di dalam hubungan antara orang itu tetapi juga dengan masyarakat. Gangguan jiwamerupakan deskripsi sindrom dengan variasi penyebab. Banyak yang belum diketahui dengan pasti dan perjalanan penyakit tidak selalu bersifat kronis. Pada umumnya ditandai adanya penyimpangan yang fundamental, karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta adanya afek yang tidak wajar atau tumpul (Yusuf, 2015). Gangguan Jiwa adalah kondisi dimana proses fisiologik atau mentalnya kurang berfungsi dengan baik sehingga mengganggunya dalam fungsi sehari-hari. Gangguan ini sering juga disebut sebagai gangguan psikiatri atau gangguan mental dan dalam masyarakat umum kadang disebut sebagai gangguan saraf. Gangguan jiwa yang dialami oleh seseorang bisa memiliki bermacam -macam gejala, baik yang tampak jelas maupun yang hanya terdapat dalam pikirannya. Mulai dari perilaku menghindar dari lingkungan, tidak mau berhubungan/berbicara dengan orang lain dan tidak mau makan hingga yang mengamuk dengan tanpa sebab yang jelas. Mulai dari yang diam saja hingga yang berbicara dengan tidak jelas. Ada pula yang dapat diajak bicara hingga yang tidak perhatian sama sekali dengan lingkungannya. B. Tanda dan gejala 1. Alam perasaan (affect) tumpul dan mendatar. Gambaran alam perasaan ini dapat terlihat dari wajahnya yang tidak menunjukkan ekspresi. 2. Menarik diri atau mengasingkan diri (with drawn). Tidak mau bergaul atau kontak dengan orang lain, suka melamun (day dreaming).
  • 4. 3. Delusi atau Waham yaitu keyakinan yang tidak rasional (tidak masuk akal) meskipun telah dibuktikan secara obyektif bahwa keyakinannya itu tidak rasional, namun penderita tetap meyakini kebenarannya. Sering berpikir/melamun yang tidak biasa (delusi). 4. Halusinasi yaitu pengalaman panca indra tanpa ada rangsangan misalnya penderita mendengar suara-suara atau bisikan-bisikan di telinganya padahal tidak ada sumber dari suara/bisikan itu. 5. Merasa depresi, sedih atau stres tingkat tinggi secara terus-menerus. 6. Kesulitan untuk melakukan pekerjaan atau tugas sehari-hari walaupun pekerjaan tersebut telah dijalani selama bertahun-tahun. 7. Paranoid (cemas/takut) pada hal-hal biasa yang bagi orang normal tidak perlu ditakuti atau dicemaskan. 8. Suka menggunakan obat hanya demi kesenangan. 9. Memiliki pemikiran untuk mengakhiri hidup atau bunuh diri. 10. Terjadi perubahan diri yang cukup berarti. 11. Memiliki emosi atau perasaan yang mudah berubah-ubah. 12. Terjadi perubahan pola makan yang tidak seperti biasanya. 13. Pola tidur terjadi perubahan tidak seperti biasa. 14. Kekacauan alam pikir yaitu yang dapat dilihat dari isi pembicaraannya, misalnya bicaranya kacau sehingga tidak dapat diikuti jalan pikirannya. 15. Gaduh, gelisah, tidak dapat diam, mondar-mandir, agresif, bicara dengan semangat dan gembira berlebihan. 16. Kontak emosional amat miskin, sukar diajak bicara dan pendiam. 17. Sulit dalam berpikir abstrak. 18. Tidak ada atau kehilangan kehendak (avalition), tidak ada inisiatif, tidak ada upaya/usaha, tidak ada spontanitas, monoton, serta tidak ingin apa-apa dan serba malas dan selalu terlihat sedih C. Jenis-jenis gangguan jiwa 1. Skizofrenia Merupakan bentuk psikosa fungsional paling berat, dan menimbulkan disorganisasi personalitas yang terbesar. Skizofrenia juga merupakan suatu bentuk psikosa yang
  • 5. sering dijumpai dimana mana sejak dahulu kala. Meskipun demikian pengetahuan kita tentang sebab dan patogenisanya sangat kurang (Maramis, 1994). 2. Depresi Merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh diri (Kaplan, 1998). 3. Kecemasan Pengalaman psikis yang biasa dan wajar, yang pernah dialami oleh setiap orang dalam rangka memacu individu untuk mengatasi masalah yang dihadapi sebaik- baiknya (Maslim, 1991). Suatu keadaan seseorang merasa khawatir dan takut sebagai bentuk reaksi dari ancaman yang tidak spesifik (Rawlins 1993). 4. Gangguan Kepribadian Klinik menunjukkan bahwa gejala-gejala gangguan kepribadian (psikopatia) dan gejala-gejala nerosa berbentuk hampir sama pada orang-orang dengan intelegensi tinggi ataupun rendah. Jadi boleh dikatakan bahwa gangguan kepribadian, nerosa dan gangguan intelegensi sebagaian besar tidak tergantung pada satu dan lain atau tidak berkorelasi. 5. Gangguan Mental Organik Merupakan gangguan jiwayang psikotik atau non-psikotik yang disebabkan oleh gangguan fungsi jaringan otak (Maramis, 1994). 6. Gangguan Psikosomatik Merupakan komponen psikologik yang diikuti gangguan fungsi badaniah (Maramis, 1994). Sering terjadi perkembangan neurotik yang memperlihatkan sebagian besar atau semata-mata karena gangguan fungsi alat-alat tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf vegetatif. 7. Retardasi Mental Retardasi mental merupakan keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh terjadinya rendahnya daya keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada tingkat kecerdasan secara
  • 6. menyeluruh, misalnya kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial (Maslim,1998). 8. Gangguan Perilaku Masa Anak dan Remaja Anak dengan gangguan perilaku menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan permintaan, kebiasaan atau norma-norma masyarakat (Maramis, 1994). Anak dengan gangguan perilaku dapat menimbulkan kesukaran dalam asuhan dan pendidikan. Gangguan perilaku mungkin berasal dari anak atau mungkin dari lingkungannya, kedua faktor ini saling mempengaruhi. Diketahui bahwa ciri dan bentuk anggota tubuh serta sifat kepribadian yang umum dapat diturunkan dari orang tua kepada anaknya. D. Penyebab gangguan jiwa Gangguan jiwa bukanlah suatu keadaan yang mudah untuk ditentukan penyebabnya. Banyak faktor yang saling berkaitan yang dapat menimbulkan gangguan jiwa pada seseorang. Faktor kejiwaan (kepribadian), pola pikir dan kemampuan untuk mengatasi masalah, adanya gangguan otak, adanya gangguan bicara, adanya kondisi salah asuh, tidak diterima dimasyarakat, serta adanya masalah dan kegagalan dalam kehidupan mungkin menjadi faktor-faktor yang dapat menimbulkan adanya gangguan jiwa. Faktor-faktor diatas tidaklah dapatberdiri sendiri; tetapi dapat menjadi satu kesatuan yang secara bersama-sama menimbulkan gangguan jiwa. Karena banyak sekali faktor yang dapat mencetuskan gangguan jiwa; maka petugas kesehatan kadang kala tidak dapat dengan mudah menemukan penyebab dan mengatasi masalah yang dialami oleh pasien. Disamping itu tenaga kesehatan sangat memerlukan sekali bantuan dari keluarga dan masyarakat untuk mencapai keadaan sehat jiwa yang optimal bagi pasien (Nurgazali, 2012). Gejala utama atau gejala yang menonjol pada gangguan jiwa terdapat pada unsur kejiwaan, tetapi penyebab utamanya mungkin di badan (somatogenik), di lingkungan sosial (sosiogenik) ataupun psikis (psikogenik), (Maramis, 1994). Biasanya tidak terdapat penyebab tunggal, akan tetapi beberapa penyebab sekaligus dari berbagai unsur itu yang saling mempengaruhi atau kebetulan terjadi bersamaan, lalu timbullah gangguan jiwa.
  • 7. BAB III TABEL GRAFIK 1. TABEL 2. GRAFIK 0 5 10 15 20 25 30 35 ciemas tamanjaya ciracap waluran surade yg sudah diobati yg blm diobati NO PUSKESMAS YG SDH DIOBATI YG BLM DIOBATI 1 Ciemas 12 12 2 Tamanjaya 15 30 3 Ciracap 25 28 4 Waluran 29 7 5 Surade 32 30
  • 8. BAB IV PEMBAHASAN Berdasarkan data diatas,pasien ODGJ di kabupaten Ciemas yang sudah melakukan dan belum melakukan pengobatan memiliki jumlah yang sama,dan di kabupatn Tamanjaya pasien ODGJ yang sudah melakukan pengobatan berjumlah 15 orang dan yang belum diobati sebanyak 30 orang. Di kabupaten Ciracap pasien ODGJ yang sudah diobati sebanyak 25 orang,dan yang belum diobati sebanyak 28 orang. Sesangkan di kabupaten Waluran yang sudah diobati sebanyak 27 orang dan yang belum diobati sebanyak 7 orang. Di kabupaten Surade,pasien ODGJ yang sudah diobati sebanyak 32 orang,dan yang belum diobati sebanyak 30 orang.
  • 9. BAB V KESIMPULAN Dari keseluruhan data diatas dapat disimpulkan bahwa penyakit ODGJ banyak diderita warga kabupaten Sukabumi, diantaranya Ciemas, Tamanjaya, Ciracap, Waluran, dan Surade. Masih banyak pasien ODGJ yang tidak melakukan pengobatan sehingga masih banyak yang mengidap gangguan jiwa. Dan daerah yang paling banyak sudah melakukan pengobatan ada didaerah Waluran. Sedangkan daerah yang paling banyak tidak melakukan pengobatan di daerah Surade & Tamanjaya.