SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
LATAR BELAKANG
SEJARAH
PSIKOLOGI
KEPRIBADIAN
1
A. Usaha yang bersifat Prailmiah
• Chirologi = ilmu gurat tangan
• Astrologi = ilmu perbintangan
• Grafologi = ilmu ttg tulisan tangan
• Phisiognomi = ilmu ttg wajah
• Phrenologi = ilmu ttg tengkorak
• Onychologi = ilmu ttg kuku
B. Usaha-usaha Lain
Ajaran ttg Cairan badaniah (Tipologi Hipocrates-
Galenus)
4 macam sifat yg didukung oleh keadaan
konstitusional (cairan dlm tubuh) :
1. Sifat kering terdapat dalam chole
(empedu kuning)  hidup, keras,
semangat, hatinya mudah terbakar, daya
juang besar, optimis
2. Sifat basah terdapat dalam melanchole
(empedu hitam)  mudah kecewa, daya
juang kecil, muram, pesimistis
3. Sifat dingin terdapat dalam phlegma
(lendir)  tenag, tidak mudah
dipengaruhi, setia
4. Sifat panas terdapat dalam sanguis
(darah)  hidup, mudah berganti haluan,
ramah
KEPRIBADIAN YANG SEHAT
1. Mampu menilai diri sendiri secara realistis, apa
adanya ttg kelebihan & kekurangan fisik,
keterampilan, dsb.
2. Mampu menilai situasi secara realistis, dpt
menghadapi situasi/ kondisi kehidupan yg dialami
secara wajar, tdk mengharap kondisi kehidupan yg
terlalu sempurna
3. Mampu menilai prestasi yang diraih secara realistik,
menilai, mereaksi prestasi secara rasional  tdk mjd
sombong.
4. Menerima tanggung jawab keyakinan untuk
mengatasi masalah kehidupan
5. Dapat mengontrol emosi, menghadapi situasi
frustasi, depresi atau tres scr positif
6. Memiliki sifat kemandirian : dlm cara berpikir,
bertindak, membuat keputusan, menyesuaikan
diri dg norma.
7. Berorientasi tujuan, merumuskan tujuan yg
matang dlm setiap aktivitas, dg cara
mengembangkan kepribadian, pengetahuan,
keterampilan.
8. Berorientasi keluar, memiliki kepedulian dg
masalah lingkungan.
9. Penerimaan sosial, mau berhubungan dg orang
lain & memiliki sikap bersahabat.
10. Memiliki falsafah hidup yg berasal dari
keyakinannya.
11. Berbahagia, suasana kehidupan diwarnai dg
kebahagiaan yg didukung faktor prestasi &
kasih sayang.
KEPRIBADIAN YANG TIDAK SEHAT
1. Mudah marah/ tersinggung
2. Khawatir dan cemas
3. Merasa tertekan (stres/ depresi)
4. Bersikap kejam
5. Ketidakmampuan utk menghindar dari perilaku yg
menyimpang meskipun sdh dihukum
6. Kebiasaan berbohong
7. Hiperaktif
8. Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
9. Senang mengkritik/ mencemooh orang lain
10. Sulit tidur.
11. Kurang memiliki rasa tanggungjwb
12. Sering mengalami pusing kepala
13. Kurang mematuhi ajaran agama
14. Pesimis menghadapi kehidupan
15. Kurang bergairah & bermuram menghadapi
kehidupan
LATAR
BELAKANG
PSIKOLOGI
KEPRIBADIAN
7
Kepribadian menyangkut :
 karakter/watak
 disposisi
 sifat
 temperamen
Watak
Watak dipakai dalam arti normatif
Seseorang dikatakan mempunyai watak jika sikap, tingkah laku dan
perbuatannya dipandang dari segi norma-norma sosial adalah baik
Seseorang dikatakan tidak berwatak jika sikap tingkah laku dan
perbuatannya dipandang dari segi norma-norma sosial adalah buruk
(Suryabrata, 1995 : 2)
Sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran & tingkah
laku budi pekerti, tabiat (Kamus Bahasa Indonesia, 2002 : 1270)
Berwatak = berkepribadian = bertingkahlaku
Allport, (dalam Suryabrata, 1995 : 2)
Disposisi
•Kecenderungan psikofisik individu untuk mereaksi
suatu hal.
•Satu sikap emosional yang berlangsung terus-
menerus
•Sikap, pendirian, sifat bawaan, naluri, dorongan,
reaksi yang terlalu berkuasa kecenderungan,
kebiasan, dan temperamen.
•Digunakan oleh psikolog untuk menerangkan sifat-
sifat yang sifatnya terus-menerus, atau menerangkan
kualitas yang menetap & konsekuensi dari tingkah
laku. (Chaplin, 2008 : 142)
Temperamen (Temper)
•Disposisi reaktif seseorang
•Temper : kemarahan, sifat, watak, tabiat
•Temperamen sinonim dg disposisi
•Keseluruhan cara (gaya, sikap) dimana individu bertingkah laku
seperti bergantung pd perubahan-perubahan metabolis yang terus-
menerus berlangsung dalam jaringan jasmaniah (Chaplin, 2008 : 503)
•Sifat batin yang tetap mempengaruhi perbuatan, perasaan, dan
pikiran spt periang, penyedih (Kamus Bahasa Indonesia, 2002 : 1168)
SIKAP
•Perbuatan berdasarkan pada pendirian/ keyakinan. Gerak-gerik,
perilaku
(Kamus Bahasa Indonesia, 2002 : 1063)
SIFAT
•Dasar watak (dibawa sejak lahir); tabiat
•Ciri khas yang ada pada sesuatu (untuk membedakan dari yang lain)
(Kamus Bahasa Indonesia, 2002 : 1062)
• Personality (kepribadian) : sejumlah karakteristik
individu yang cenderung menetap dan kemudian
ditampilkan lewat perilaku
• Character (karakter) : suatu kualitas atau sifat yang
terus-menerus dan kekal yang dapat dijadikan
mengidentifikasikan individu.
• Disposition (watak) : karakter yang lama dimiliki dan
sampai sekarang belum berubah.
• Temperament (temperamen) : kepribadian yang
berkaitan erat dengan determinan biologik atau
fisiologik.
• Trait (sifat) : respon yang senada (sama) terhadap
sekelompok stimuli yang mirip, berlangsung dalam
kurun waktu yang (relatif) lama.
• Type (ciri) : aspek yang yang mengkategorikan manusia
menjadi beberapa jenis model atau jenis tingkah laku.
• Habit (kebiasaan) : respon yang sama untuk stimulus
yang sama pula dan cenderung berulang
Bermacam kategori yang
digunakan untuk menggolongkan
Teori Kepribadian :
1. Atas dasar metode/ jalan yang ditempuh
dalam menyusun teori psikologi kepribadian
•Disusun atas dasar pemikiran spekulatif,
terutama oleh ahli filsafat  teori Plato, Kant
•Disusun atas dasar data penyelidikan
empiris/ eksperimental  teori Freud, Jung,
Adler, dll
2. Atas dasar komponen kepribadian yang dipakai sbg
landasan/ titik tolak dalam penyusunan perumusan
teoritis
• Teori Konstitusional  Mazhab Italia,
mazhab Perancis, Kretschmer, Sheldon, dll
• Teori Temperamen  Kant, Meumann, dll
• Teori Ketidaksadaran  Freud, Jung, Adler
• Teori Faktor  Eysenck, Cattel
• Teori Kebudayaan  Spranger
3. Penggolongan atas dasar cara pendekatan (approach)
•Pendekatan tipologis (typological approach)
•Pendekatan pensifatan (trait approach)  Jung, Allport,
Freud, dll
Berangkat dari pandangan bahwa kepribadian manusia itu
variasinya tidak terhingga banyaknya namun dapat dipahami
melalui komponen-komponen dasarnya.
Cara pendekatan tipologis kurang tepat karena
menggolongkan manusia berdasarkan tipe-tipe berarti
mengabaikan sifat-sifat khas individu yang justru penting
dalam psikologi kepribadian
Membahas kepribadian dari struktur, dinamika, serta
perkembangan kepribadian.
16

More Related Content

What's hot

PPT Perkembangan psikologi di indonesia
PPT Perkembangan psikologi di indonesiaPPT Perkembangan psikologi di indonesia
PPT Perkembangan psikologi di indonesiapinkanalice
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiEndang20
 
Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Pointalekbadrudin
 
Paper Psikologi Umum, *Ilmu Kepribadian
Paper Psikologi Umum, *Ilmu KepribadianPaper Psikologi Umum, *Ilmu Kepribadian
Paper Psikologi Umum, *Ilmu KepribadianMitha Ye Es
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungRatih Aini
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Mustaqim Furohman
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.EriksonVivia Maya Rafica
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)Nur Arifaizal Basri
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifStevany Sinaga
 
Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiSeta Wicaksana
 
Psikologi Sosial; Sosial Kognisi
Psikologi Sosial; Sosial KognisiPsikologi Sosial; Sosial Kognisi
Psikologi Sosial; Sosial Kognisielianaherawati
 
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav JungMakalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav JungRoyNal Rois Al-Khalim
 
Psikologi islami
Psikologi islamiPsikologi islami
Psikologi islamikholidi14
 
Psikologi sebagai bagian dari ilmu faal
Psikologi sebagai bagian dari ilmu faalPsikologi sebagai bagian dari ilmu faal
Psikologi sebagai bagian dari ilmu faalMercu Buana University
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptari susanto
 
Perkembangan fisik&kognitif dewasa awal
Perkembangan fisik&kognitif dewasa awalPerkembangan fisik&kognitif dewasa awal
Perkembangan fisik&kognitif dewasa awalyohana purwa c
 

What's hot (20)

PPT Perkembangan psikologi di indonesia
PPT Perkembangan psikologi di indonesiaPPT Perkembangan psikologi di indonesia
PPT Perkembangan psikologi di indonesia
 
pendekatan Humanistik ppt
pendekatan Humanistik pptpendekatan Humanistik ppt
pendekatan Humanistik ppt
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
 
Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Point
 
Personologi
PersonologiPersonologi
Personologi
 
Paper Psikologi Umum, *Ilmu Kepribadian
Paper Psikologi Umum, *Ilmu KepribadianPaper Psikologi Umum, *Ilmu Kepribadian
Paper Psikologi Umum, *Ilmu Kepribadian
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
 
Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasi
 
Psikologi Sosial; Sosial Kognisi
Psikologi Sosial; Sosial KognisiPsikologi Sosial; Sosial Kognisi
Psikologi Sosial; Sosial Kognisi
 
Contoh verbatim (REFRENSI)
Contoh verbatim (REFRENSI)Contoh verbatim (REFRENSI)
Contoh verbatim (REFRENSI)
 
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav JungMakalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
 
Psikologi islami
Psikologi islamiPsikologi islami
Psikologi islami
 
Psikologi sebagai bagian dari ilmu faal
Psikologi sebagai bagian dari ilmu faalPsikologi sebagai bagian dari ilmu faal
Psikologi sebagai bagian dari ilmu faal
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
 
Perkembangan fisik&kognitif dewasa awal
Perkembangan fisik&kognitif dewasa awalPerkembangan fisik&kognitif dewasa awal
Perkembangan fisik&kognitif dewasa awal
 
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich FrommPertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
 

Viewers also liked

Psikologi kepribadian Menurut Carl Ransom Rogers
Psikologi kepribadian Menurut Carl Ransom RogersPsikologi kepribadian Menurut Carl Ransom Rogers
Psikologi kepribadian Menurut Carl Ransom RogersSiti Khodijah
 
Psikologi Kepribadian: Teori Kepribadian Karen Horney
Psikologi Kepribadian: Teori Kepribadian Karen HorneyPsikologi Kepribadian: Teori Kepribadian Karen Horney
Psikologi Kepribadian: Teori Kepribadian Karen HorneyIqbal Nugraha
 
Pp ki iv ~ teori kepribadian edit
Pp ki iv ~ teori kepribadian   editPp ki iv ~ teori kepribadian   edit
Pp ki iv ~ teori kepribadian editJumari Awi
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerVivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham MaslowPertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham MaslowVivia Maya Rafica
 
Dollard&miller
Dollard&millerDollard&miller
Dollard&millerPretty A
 
4 b. motivasi
4 b. motivasi4 b. motivasi
4 b. motivasiima daima
 
4a. pendekt. pd
4a. pendekt. pd4a. pendekt. pd
4a. pendekt. pdima daima
 
Personality
PersonalityPersonality
PersonalityFPsiA
 
Gilang power poin 1
Gilang power poin 1Gilang power poin 1
Gilang power poin 1gilang r s
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungVivia Maya Rafica
 
Pertemuan II psikolog konseling
Pertemuan II psikolog konselingPertemuan II psikolog konseling
Pertemuan II psikolog konselingHeri Yanti
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerVivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-14 Karen Harney
Pertemuan ke-14 Karen HarneyPertemuan ke-14 Karen Harney
Pertemuan ke-14 Karen HarneyVivia Maya Rafica
 

Viewers also liked (20)

Psikologi kepribadian Menurut Carl Ransom Rogers
Psikologi kepribadian Menurut Carl Ransom RogersPsikologi kepribadian Menurut Carl Ransom Rogers
Psikologi kepribadian Menurut Carl Ransom Rogers
 
Psikologi Kepribadian: Teori Kepribadian Karen Horney
Psikologi Kepribadian: Teori Kepribadian Karen HorneyPsikologi Kepribadian: Teori Kepribadian Karen Horney
Psikologi Kepribadian: Teori Kepribadian Karen Horney
 
Bermacam psikologi kepribadian
Bermacam psikologi kepribadianBermacam psikologi kepribadian
Bermacam psikologi kepribadian
 
Pp ki iv ~ teori kepribadian edit
Pp ki iv ~ teori kepribadian   editPp ki iv ~ teori kepribadian   edit
Pp ki iv ~ teori kepribadian edit
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
 
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham MaslowPertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
 
UAS
UASUAS
UAS
 
Kepribadian ppt
Kepribadian pptKepribadian ppt
Kepribadian ppt
 
Dollard&miller
Dollard&millerDollard&miller
Dollard&miller
 
4 b. motivasi
4 b. motivasi4 b. motivasi
4 b. motivasi
 
4a. pendekt. pd
4a. pendekt. pd4a. pendekt. pd
4a. pendekt. pd
 
Personality
PersonalityPersonality
Personality
 
Gilang power poin 1
Gilang power poin 1Gilang power poin 1
Gilang power poin 1
 
Pert.1
Pert.1Pert.1
Pert.1
 
UTS
UTSUTS
UTS
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
 
Pertemuan II psikolog konseling
Pertemuan II psikolog konselingPertemuan II psikolog konseling
Pertemuan II psikolog konseling
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
 
adlerian theory
adlerian theoryadlerian theory
adlerian theory
 
Pertemuan ke-14 Karen Harney
Pertemuan ke-14 Karen HarneyPertemuan ke-14 Karen Harney
Pertemuan ke-14 Karen Harney
 

Similar to Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian

P.perkembangan kepribadian [autosaved]
P.perkembangan kepribadian [autosaved]P.perkembangan kepribadian [autosaved]
P.perkembangan kepribadian [autosaved]renda puspitasari
 
1. Hubungan Karakter & Kepribadian.pptx
1. Hubungan Karakter & Kepribadian.pptx1. Hubungan Karakter & Kepribadian.pptx
1. Hubungan Karakter & Kepribadian.pptxhidaarliani2
 
PENGERTIAN KEPRIBADIAN
PENGERTIAN KEPRIBADIANPENGERTIAN KEPRIBADIAN
PENGERTIAN KEPRIBADIANMuhammad Kahfi
 
Teori kepribadian pengantar
Teori kepribadian pengantarTeori kepribadian pengantar
Teori kepribadian pengantarmasnasikin
 
Psikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia nePsikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia neelmakrufi
 
Pertemuan ke 6
Pertemuan ke 6Pertemuan ke 6
Pertemuan ke 6setiawan02
 
KEPRIBADIAN DALAM PSIKOLOGI
KEPRIBADIAN DALAM PSIKOLOGIKEPRIBADIAN DALAM PSIKOLOGI
KEPRIBADIAN DALAM PSIKOLOGIAnnaFebyanti
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-2 Sesi Ke-2.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-2 Sesi Ke-2.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Ke-2 Sesi Ke-2.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-2 Sesi Ke-2.pdfHendroGunawan8
 
Pertemuan ke 2
Pertemuan ke 2Pertemuan ke 2
Pertemuan ke 2setiawan02
 
14. gordon allport
14. gordon allport14. gordon allport
14. gordon allportONe's Iwan
 
Psikologi kepribadian
Psikologi kepribadianPsikologi kepribadian
Psikologi kepribadianelmakrufi
 
hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbd
hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbdhdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbd
hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbdSarahKusumahBakti
 

Similar to Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian (20)

P.perkembangan kepribadian [autosaved]
P.perkembangan kepribadian [autosaved]P.perkembangan kepribadian [autosaved]
P.perkembangan kepribadian [autosaved]
 
1. Hubungan Karakter & Kepribadian.pptx
1. Hubungan Karakter & Kepribadian.pptx1. Hubungan Karakter & Kepribadian.pptx
1. Hubungan Karakter & Kepribadian.pptx
 
PENGERTIAN KEPRIBADIAN
PENGERTIAN KEPRIBADIANPENGERTIAN KEPRIBADIAN
PENGERTIAN KEPRIBADIAN
 
3. kepribadian
3. kepribadian3. kepribadian
3. kepribadian
 
Teori kepribadian pengantar
Teori kepribadian pengantarTeori kepribadian pengantar
Teori kepribadian pengantar
 
Psikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia nePsikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia ne
 
Pertemuan ke 6
Pertemuan ke 6Pertemuan ke 6
Pertemuan ke 6
 
KEPRIBADIAN DALAM PSIKOLOGI
KEPRIBADIAN DALAM PSIKOLOGIKEPRIBADIAN DALAM PSIKOLOGI
KEPRIBADIAN DALAM PSIKOLOGI
 
gordon allport
gordon allportgordon allport
gordon allport
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-2 Sesi Ke-2.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-2 Sesi Ke-2.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Ke-2 Sesi Ke-2.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-2 Sesi Ke-2.pdf
 
Allport
AllportAllport
Allport
 
Personaliti
PersonalitiPersonaliti
Personaliti
 
Pertemuan ke 2
Pertemuan ke 2Pertemuan ke 2
Pertemuan ke 2
 
2. kepribadian
2. kepribadian2. kepribadian
2. kepribadian
 
14. gordon allport
14. gordon allport14. gordon allport
14. gordon allport
 
Kepribadian
KepribadianKepribadian
Kepribadian
 
Kepribadian
KepribadianKepribadian
Kepribadian
 
GORDON ALLPORT.pptx
GORDON ALLPORT.pptxGORDON ALLPORT.pptx
GORDON ALLPORT.pptx
 
Psikologi kepribadian
Psikologi kepribadianPsikologi kepribadian
Psikologi kepribadian
 
hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbd
hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbdhdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbd
hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbd
 

More from Vivia Maya Rafica

Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyPertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyVivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungVivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut MashabPertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut MashabVivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-6 Ludwig Klages
Pertemuan ke-6 Ludwig KlagesPertemuan ke-6 Ludwig Klages
Pertemuan ke-6 Ludwig KlagesVivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-5 Edward Spranger
Pertemuan ke-5 Edward SprangerPertemuan ke-5 Edward Spranger
Pertemuan ke-5 Edward SprangerVivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund FreudPertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund FreudVivia Maya Rafica
 

More from Vivia Maya Rafica (6)

Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyPertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
 
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut MashabPertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
 
Pertemuan ke-6 Ludwig Klages
Pertemuan ke-6 Ludwig KlagesPertemuan ke-6 Ludwig Klages
Pertemuan ke-6 Ludwig Klages
 
Pertemuan ke-5 Edward Spranger
Pertemuan ke-5 Edward SprangerPertemuan ke-5 Edward Spranger
Pertemuan ke-5 Edward Spranger
 
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund FreudPertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
 

Recently uploaded

MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 

Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian

  • 2. A. Usaha yang bersifat Prailmiah • Chirologi = ilmu gurat tangan • Astrologi = ilmu perbintangan • Grafologi = ilmu ttg tulisan tangan • Phisiognomi = ilmu ttg wajah • Phrenologi = ilmu ttg tengkorak • Onychologi = ilmu ttg kuku
  • 3. B. Usaha-usaha Lain Ajaran ttg Cairan badaniah (Tipologi Hipocrates- Galenus) 4 macam sifat yg didukung oleh keadaan konstitusional (cairan dlm tubuh) : 1. Sifat kering terdapat dalam chole (empedu kuning)  hidup, keras, semangat, hatinya mudah terbakar, daya juang besar, optimis 2. Sifat basah terdapat dalam melanchole (empedu hitam)  mudah kecewa, daya juang kecil, muram, pesimistis 3. Sifat dingin terdapat dalam phlegma (lendir)  tenag, tidak mudah dipengaruhi, setia 4. Sifat panas terdapat dalam sanguis (darah)  hidup, mudah berganti haluan, ramah
  • 4. KEPRIBADIAN YANG SEHAT 1. Mampu menilai diri sendiri secara realistis, apa adanya ttg kelebihan & kekurangan fisik, keterampilan, dsb. 2. Mampu menilai situasi secara realistis, dpt menghadapi situasi/ kondisi kehidupan yg dialami secara wajar, tdk mengharap kondisi kehidupan yg terlalu sempurna 3. Mampu menilai prestasi yang diraih secara realistik, menilai, mereaksi prestasi secara rasional  tdk mjd sombong. 4. Menerima tanggung jawab keyakinan untuk mengatasi masalah kehidupan
  • 5. 5. Dapat mengontrol emosi, menghadapi situasi frustasi, depresi atau tres scr positif 6. Memiliki sifat kemandirian : dlm cara berpikir, bertindak, membuat keputusan, menyesuaikan diri dg norma. 7. Berorientasi tujuan, merumuskan tujuan yg matang dlm setiap aktivitas, dg cara mengembangkan kepribadian, pengetahuan, keterampilan. 8. Berorientasi keluar, memiliki kepedulian dg masalah lingkungan. 9. Penerimaan sosial, mau berhubungan dg orang lain & memiliki sikap bersahabat. 10. Memiliki falsafah hidup yg berasal dari keyakinannya. 11. Berbahagia, suasana kehidupan diwarnai dg kebahagiaan yg didukung faktor prestasi & kasih sayang.
  • 6. KEPRIBADIAN YANG TIDAK SEHAT 1. Mudah marah/ tersinggung 2. Khawatir dan cemas 3. Merasa tertekan (stres/ depresi) 4. Bersikap kejam 5. Ketidakmampuan utk menghindar dari perilaku yg menyimpang meskipun sdh dihukum 6. Kebiasaan berbohong 7. Hiperaktif 8. Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas 9. Senang mengkritik/ mencemooh orang lain 10. Sulit tidur. 11. Kurang memiliki rasa tanggungjwb 12. Sering mengalami pusing kepala 13. Kurang mematuhi ajaran agama 14. Pesimis menghadapi kehidupan 15. Kurang bergairah & bermuram menghadapi kehidupan
  • 8. Kepribadian menyangkut :  karakter/watak  disposisi  sifat  temperamen
  • 9. Watak Watak dipakai dalam arti normatif Seseorang dikatakan mempunyai watak jika sikap, tingkah laku dan perbuatannya dipandang dari segi norma-norma sosial adalah baik Seseorang dikatakan tidak berwatak jika sikap tingkah laku dan perbuatannya dipandang dari segi norma-norma sosial adalah buruk (Suryabrata, 1995 : 2) Sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran & tingkah laku budi pekerti, tabiat (Kamus Bahasa Indonesia, 2002 : 1270) Berwatak = berkepribadian = bertingkahlaku Allport, (dalam Suryabrata, 1995 : 2)
  • 10. Disposisi •Kecenderungan psikofisik individu untuk mereaksi suatu hal. •Satu sikap emosional yang berlangsung terus- menerus •Sikap, pendirian, sifat bawaan, naluri, dorongan, reaksi yang terlalu berkuasa kecenderungan, kebiasan, dan temperamen. •Digunakan oleh psikolog untuk menerangkan sifat- sifat yang sifatnya terus-menerus, atau menerangkan kualitas yang menetap & konsekuensi dari tingkah laku. (Chaplin, 2008 : 142)
  • 11. Temperamen (Temper) •Disposisi reaktif seseorang •Temper : kemarahan, sifat, watak, tabiat •Temperamen sinonim dg disposisi •Keseluruhan cara (gaya, sikap) dimana individu bertingkah laku seperti bergantung pd perubahan-perubahan metabolis yang terus- menerus berlangsung dalam jaringan jasmaniah (Chaplin, 2008 : 503) •Sifat batin yang tetap mempengaruhi perbuatan, perasaan, dan pikiran spt periang, penyedih (Kamus Bahasa Indonesia, 2002 : 1168) SIKAP •Perbuatan berdasarkan pada pendirian/ keyakinan. Gerak-gerik, perilaku (Kamus Bahasa Indonesia, 2002 : 1063) SIFAT •Dasar watak (dibawa sejak lahir); tabiat •Ciri khas yang ada pada sesuatu (untuk membedakan dari yang lain) (Kamus Bahasa Indonesia, 2002 : 1062)
  • 12. • Personality (kepribadian) : sejumlah karakteristik individu yang cenderung menetap dan kemudian ditampilkan lewat perilaku • Character (karakter) : suatu kualitas atau sifat yang terus-menerus dan kekal yang dapat dijadikan mengidentifikasikan individu. • Disposition (watak) : karakter yang lama dimiliki dan sampai sekarang belum berubah. • Temperament (temperamen) : kepribadian yang berkaitan erat dengan determinan biologik atau fisiologik. • Trait (sifat) : respon yang senada (sama) terhadap sekelompok stimuli yang mirip, berlangsung dalam kurun waktu yang (relatif) lama. • Type (ciri) : aspek yang yang mengkategorikan manusia menjadi beberapa jenis model atau jenis tingkah laku. • Habit (kebiasaan) : respon yang sama untuk stimulus yang sama pula dan cenderung berulang
  • 13. Bermacam kategori yang digunakan untuk menggolongkan Teori Kepribadian : 1. Atas dasar metode/ jalan yang ditempuh dalam menyusun teori psikologi kepribadian •Disusun atas dasar pemikiran spekulatif, terutama oleh ahli filsafat  teori Plato, Kant •Disusun atas dasar data penyelidikan empiris/ eksperimental  teori Freud, Jung, Adler, dll
  • 14. 2. Atas dasar komponen kepribadian yang dipakai sbg landasan/ titik tolak dalam penyusunan perumusan teoritis • Teori Konstitusional  Mazhab Italia, mazhab Perancis, Kretschmer, Sheldon, dll • Teori Temperamen  Kant, Meumann, dll • Teori Ketidaksadaran  Freud, Jung, Adler • Teori Faktor  Eysenck, Cattel • Teori Kebudayaan  Spranger
  • 15. 3. Penggolongan atas dasar cara pendekatan (approach) •Pendekatan tipologis (typological approach) •Pendekatan pensifatan (trait approach)  Jung, Allport, Freud, dll Berangkat dari pandangan bahwa kepribadian manusia itu variasinya tidak terhingga banyaknya namun dapat dipahami melalui komponen-komponen dasarnya. Cara pendekatan tipologis kurang tepat karena menggolongkan manusia berdasarkan tipe-tipe berarti mengabaikan sifat-sifat khas individu yang justru penting dalam psikologi kepribadian Membahas kepribadian dari struktur, dinamika, serta perkembangan kepribadian.
  • 16. 16