2. Sehat adalah keadaan meliputi sehat fisik, sehat jiwa,
dan sehat sosial.
UU.KES. No 36 Tahun 2009
ADALAH KEADAAN SEHAT BAIK SECARA FISIK,
MENTAL, SPIRITUAL MAUPUN SOSIAL YANG
MEMUNGKINKAN SETIAP ORANG UNTUK HIDUP
PRODUKTIF SECARA SOSIAL DAN EKONOMIS.
3. Kondisi dimana seorang individu dapat berkembang
secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu
tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi
tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan
mampumemberikan kontribusi untuk komunitasnya.
Perasaan senang
dan bahagia
Mampu menyesuaikan
diri dengan kehidupan
sehari-hari
Menerima
kelebihan dan
kekurangan
dirisendiri
Melakukan
kegiatan
bermanfaat
Aktif menyumbang
tenaga, pikiran,
kepedulian kepada
orang disekitar
5. Menurut WHO gangguan kesehatan jiwa
adalah salah satu yang menyebabkan
disabilitas di dunia,
3 dari 10 kasus dari disabilitas terjadi di usia
antara 15 hingga 44 tahun, dan semuanya
berhubungan dengan ganggaun kejiwaan
6.
7.
8.
9. Kesehatan Jiwa dalam Angka
KESEHATAN ADALAH KEADAAN SEHAT, BAIK SECARA FISIK, MENTAL, SPIRITUAL MAUPUN SOSIAL YANG
MEMUNGKINKAN SETIAP ORANG HIDUP PRODUKTIF SECARA SOSIAL DAN EKONOMIS
Kondisi Kesehatan Jiwa di Indonesia semakin memprihatinkan, Berikut kondisi kesehatan jiwa di
Indonesia dalam angka:
Lebih dari 19 juta penduduk usia ≥ 15 tahun mengalami
GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL
Rp730 miliar dana
BPJS untuk
gangguan jiwa (2016)
Sumber data: Riskesdas 2018, SRS 2016, BPJS, WHO
17. Karakteristik anak
Jenis kelamin
Usia
Sukua
Kesehatan fisik
Fungsi kognitif dan psikologinya
Menderita penyakit saat pre-atau perinatal
Mengalami stress fisik
Alkohol
Obat-obatan terlarang
Nutrisi
Infeksi
Pengaruh kesehatan lingkungan
Karakter keluarga dan orang tua
Termasuk pendidikan orang tua
usia
social class,
Pekerjaan
psychiatric and medical history,
Hubungan keluarga dan bertetangga
18. langkah sebelum dilakukannya proses diagnosis
menjamin terlaksananya pengobatan atau penatalaksanaan
penyakit sedini mungkin sehingga mencegah terjadinya
konsekuensi yang lebih buruk, seperti bertambah parahnya
penyakit, terjadinya penyulit dan kecacatan.
Idealnya setiap pasien yang datang dilakukan pendekatan
dengan prinsip holistik, baik fisik maupun jiwa.
19. kelompok pasien yang berisiko tinggi, yaitu
1. Pasien dengan penyakit fisik kronis (infeksi & non-infeksi)
2. Pasien dengan keluhan fisik yang diduga ada hubungannya dengan
masalah kejiwaan (keluhan fisik timbul/memberat jika ada masalah
psikis)
3. Keluhan fisik beraneka ragam/berganti-ganti, gangguan
fisik/kelainan organik (-)
4. Pasien yang mengalami pengalaman hidup yang ekstrem (trauma
psikologis, stress yang berat, kehilangan)
5. Pasien dengan disabilitas
20. Keluhan Utama
KU Fisik KU Mental-Emosional
KU Fisik Murni KU Fisik Terindikasi ME
• Keluhan Psikosomatik
• Hipertensi
• Rheumatoid Arthtritis
• Tirotoksikosis
• Ulkus Peptikum
• Kolitis Ulserativa
• Asma Bronkial
• Neurodermatitis
Keluhan berhubungan
dengan perasaan,
pikiran & perilaku:
• Gangguan tidur
• Gangguan perilaku
• Gangguan emosi
• Gangguan pikiran
Pemeriksaan Fisik
• Diagnosis Banding
• DIAGNOSIS
• Pemeriksaan Status Mental
• Pemeriksaan Fisik
• Keluhan fisik
banyak dan
berganti-ganti
• Penyakit kronis
(infeksi dan non-
infeksi)
• Pengalaman hidup
yang ekstrem
• Disabilitas
SKRINING
MASTE
R
CHART
21. 1. Selama dua minggu terakhir bagaimana perasaan Bapak/Ibu?
2. Apakah Bapak/Ibu kehilangan minat atau rasa senang terhadap hal-hal yang
dulunya dinikmati?
3. Apakah Bapak/Ibu merasa tenaganya berkurang atau lelah sepanjang waktu?
Perasaan apa yang paling banyak Bapak/Ibu rasakan
selama dua minggu terakhir, apakah senang/gembira,
sedih, cemas/kawatir, takut, atau marah?
22. • Merasa murung, mudah sedih
• Hilang minat & ketertarikan terhadap aktivitas yang biasanya menyenangkan
• Perasaan mudah lelah, gangguan lambung, sakit kepala, atau keluhan
fisik lain yang berkepanjangan
• Gangguan tidur
DEPRESI
•Pikiran, rencana, tindakan menyakiti diri sendiri atau bunuh diri yang
dimiliki saat ini / riwayat sebelumnya
MENYAKITI
DIRI/USAHA
BUNUH DIRI
• Merasa kuatir atau takut yang berlebihan
• Merasa gelisah atau tidak dapat duduk tenang
• Mudah berkeringat dingin, berdebar-debar, gemetar, keluhan fisik lain seperti
pusing, mual
ANSIETAS
• Mengalami ketakutan atau mempunyai pikiran-pikiran tidak masuk akal
(merasa seseorang bermaksud mencelakai, curiga berlebihan, orang-orang
membicarakan dirinya) – (waham)
• Melihat bayangan atau suara-suara yang tidak jelas sumbernya (halusinasi)
• Gejala manik (gembira abnormal, terlalu bersemangat, banyak bicara,
mudah tersinggung)
PSIKOSIS
MASTER CHART: KONDISI PRIORITAS UNTUK PENAPISAN
23. 1. F00# Gangguan Mental Organik
Demensia (F00#)
Delirium (F05)
2. F10# Gangguan Penggunaan
NAPZA
Gangguan penggunaan alkohol (F10)
Gangguan penggunaan zat (F11#)
Gangguan penggunaan tembakau
(F17.1)
3. F20# Skizofrenia dan Gangguan
Psikotik Kronik Lain
4. F23 Gangguan Psikotik Akut
5. F31 Gangguan Bipolar
6. F32# Gangguan Depresi
7. F40# Gangguan Neurotik (ansietas)
Gangguan fobik (F40), Gangguan panik
(F41.0), Gangguan ansietas menyeluruh
(F41.1), Gangguan campuran ansietas &
depresi ( F41.2), Gangguan obsesif
kompulsif (F42), Gangguan penyesuaian
(F43.2), Gangguan somatoform ( F45)
8. F70 Retardasi Mental
9. F80-90# Gangguan kesehatan jiwa
anak dan remaja
Gangguan perkembangan pervasif
(F84), Gangguan hiperkinetik (F90)
10. G40# Epilepsi
26. NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH
1. AMBON 5
2. SERAM BAGIAN TIMUR 1
3. BURU SELATAN 2
4. BURU 1
5. MALUKU BARAT DAYA 0
6. SERAM BAGIAN BARAT 0
7. KOTA TUAL 0
8. MALUKU TENGGARA BARAT 0
9. MALUKU TENGGARA 2
10. MALUKU TENGAH 2
11. KEPULAUAN ARU 0
27. NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH
1. AMBON 8
2. SERAM BAGIAN TIMUR 4
3. BURU SELATAN 2
4. BURU 2
5. MALUKU BARAT DAYA 0
6. SERAM BAGIAN BARAT 0
7. KOTA TUAL 2
8. MALUKU TENGGARA BARAT 0
9. MALUKU TENGGARA 4
10. MALUKU TENGAH 2
11. KEPULAUAN ARU 0
Editor's Notes
Skrining dilakukan terhadap pasien yang termasuk dalam kelompok berisiko.
Master Chart digunakan sebagai pengingat