SlideShare a Scribd company logo
1 of 59
Dr. Rudy Joegijantoro, MMRS
Pendahuluan
 Fungsi fundamental ketiga dari fungsi
manajerial adalah menggerakkan orang
untuk melaksanakan aktifitas organisasi
sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Planning Organizing
Implementing
/ Actuating
 Menggerakan jelas membutuhkan adanya
kematangan pribadi dan pemahaman
terhadap karakter manusia yang memiliki
kecenderungan berbeda dan dinamis,
sehingga membutuhkan adanya
sinkronisasi  fungsi leadership
 Seorang administrator atau manajer perlu
menguasai :
1. Pengetahuan dan ketrampilan motivasi
2. Pengetahuan dan ketrampilan komunikasi
3. Pengetahuan dan ketrampilan kepemimpinan
4. Pengetahuan dan ketrampilan pengarahan
5. Pengetahuan dan ketrampilan pengawasan
6. Pengetahuan dan ketrampilan supervisi
MOTIVASI
 Motivasi sebagai “proses psikologikal yang
yang menyebabkan timbulnya,
diarahkannya dan terjadinya persistensi
kegiatan sukarela yang diarahkan kearah
tujuan tertentu” (Mitchell, 1982:81)
 Motivasi adalah “hasil proses-proses yang
bersifat internal atau eksternal bagi seorang
individu yang menimbulkan sikap entusias
dan persistensi untuk mengikuti arah
tindakan tindakan tertentu” (Gray, 1984:69)
 Motivasi akan berhasil sempurna
apabila :
 Tujuan organisasi yang telah
ditetapkan adalah juga menjadi tujuan
perorangan dan atau kelompok orang
yang akan melaksanakan kegiatan.
 Perbuatan yang diharapkan untuk
dilakukan adalah sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki seseorang
dan atau kelompok orang.
Tabel 1. Prinsip dasar motivasi
TUJUAN YG DIMILIKI
Sesuai dgn
tujuan pribadi
Tidak sesuai
dgn tujuan
pribadi
Aktivitas
yang
diharapkan
untuk
dilakukan
Sesuai dgn
kemampuan
Motivasi
mudah dan
tujuan dapat
dicapai
Motivasi sulit,
tujuan masih
mungkin
dicapai
Tidak sesuai
kemampuan
Motivasi
mudah, tujuan
masih
mungkin
dicapai
Motivasi sulit,
tujuan sulit
dicapai
 Menurut Hilgard dan Atkinson, tidaklah
mudah untuk menjelaskan motifasi sebab :
 Pernyataan motif antar orang adalah tidak
sama, budaya yang berbeda akan menghasilkan
ekspresi motif yang berbeda pula.
 Motif yang tidak sama dapat diwujudkan dalam
berbagai prilaku yang tidak sama.
 Motif yang tidak sama dapat diekspresikan
melalui prilaku yang sama.
 Motif dapat muncul dalam bentuk-bentuk prilaku
yang sulit dijelaskan
 Suatu ekspresi prilaku dapat muncul sebagai
perwujudan dari berbagai motif.
Motif yang ada pada manusia sebagai faktor
pendorong dari perilaku manusia antara lain :
 Motif kekuasaan
 Motif berprestasi
 Motif untuk bergabung
 Motif keamanan
 Motif status
 Merupakan kebutuhan manusia untuk
memanipulasi manusia lain melalui
keunggulan-keunggulan yang dimilikinya.
 Merupakan keinginan atau kehendak
untuk menyelesaikan suatu tugas secara
sempurna, atau sukses didalam situasi
persaingan (Chelland).
 Menurut Chelland, setiap orang
mempunyai kadar n Ach (needs for
achievement) yang berlainan.
Karakteristik seseorang yang mempunyai kadar n Ach
yang tinggi (high achiever) adalah :
1. Risiko moderat (Moderate Risks) adalah memilih
suatu resiko secara moderat
2. Umpan balik segera (Immediate Feedback) adalah
cenderung memilih tugas yang segera dapat
memberikan umpan balik mengenai kemajuan yang
telah dicapai dalam mewujudkan tujuan, cenderung
memilih tugas-tugas yang mempunyai criteria
performansi yang spesifik.
3. Kesempurnaan (accomplishment) adalah senang
dalam pekerjaan yang dapat memberikan kepuasaan
pada dirinya.
4. Pemilihan tugas adalah menyelesaikan pekerjaan
yang telah dipilih secara tuntas dengan usaha
maksimum sesuai dengan kemampuannya.
 Menurut Schachter motif untuk bergabung
dapat diartikan sebagai kebutuhan untuk
berada bersama orang lain.
 Kesimpulan ini diperoleh oleh Schachter
dari studinya yang mempelajari hubungan
antara rasa takut dengan kebutuhan
berafiliansi.
 Merupakan kebutuhan untuk melindungi
diri dari hambatan atau gangguan yang
akan mengancam keberadaannya.
 Di dalam sebuah perusahaan misalnya,
salah satu cara untuk menjaga agar para
karyawan merasa aman di hari tuanya
kelak, adalah dengan memberikan
jaminan hari tua, pesangon, asuransi, dan
sebagainya.
Motif Status
 Merupakan kebutuhan manusia untuk
mencapai atau menduduki tingkatan
tertentu di dalam sebuah kelompok,
organisasi atau masyarakat.
 Parsons, seorang ahli sosiologi
menyimpulkan adanya beberapa sumber
status seseorang yaitu :
Sumber status....
 Keanggotaan di dalam sebuah keluarga.
Misalnya, seorang anggota keluarga yang
memperoleh status yang tinggi oleh karena
keluarga tersebut mempunyai status yang
tinggi di lingkungannya.
 kualitas perseorangan yang termasuk dalam
kualitas perseorangan antara lain
karakteristik fisik, usia, jenis kelamin,
kepribadian.
 Prestasi yang dicapai oleh seseorang dapat
mempengaruhi statusnya. Misalnya, pekerja
yang berpendidikan, berpengalaman,
mempunyai gelar, dsb.
Sumber status....
 Aspek materi dapat mempengaruhi status
seseorang di dalam lingkungannya.
Misalnya, jumlah kekayaan yang dimiliki oleh
seseorang.
 Kekuasaan dan kekuatan (Autority and
Power). Dalam suatu organisasi, individu
yang memiliki kekuasaan atau kewenangan
yang formal akan memperoleh status yang
lebih tinggi dibandingkan dengan individu-
individu yang ada di bawahnya.
Teori Motivasi itu juga dapat dirumuskan kembali
menjadi 3 kelompok, yaitu :
 Teori Kepuasan ( Content Theory )
 Teori Proses ( Process Theory )
 Teori Pengukuhan ( Reinforcement Theory )
Teori Kepuasan ( Content Theory )
 Hal yang memotivasi semangat bekerja
seseorang adalah :
 Untuk memenuhi kebutuhan dan
 Untuk memenuhi kepuasan material maupun
nonmaterial yang diperolehnya dari hasil
pekerjaannya.
Misalnya mahasiswa A ingin lulus dengan IPK 3,8. Dia
akan terdorong untuk lebih giat belajar dibandingkan
dengan mahasiswa B yang ingin lulus dengan IP 2,8.
 Yang termasuk dapal teori kepuasan (content
theory) diantaranya adalah :
1. Teori Motivasi klasik oleh F.W. Taylor.
2. Maslow’s Need Hierarchy Theory (A Theory
of Human Motivation) oleh A.H. Maslow.
3. Herzberg’s Two Factor Theory oleh Frederick
Herzberg.
4. Mc. Clelland’s Achievement Motivation
Theory oleh Mc.Clelland.
5. Existence, Relatedness and Growth (ERG)
Theory oleh Alderfer.
6. Teori Motivasi Human Relations
7. Teori Motivasi Claude S. George
Teori Proses ( Process Theory )
 Teori proses ini pada dasarnya berusaha
untuk menjawab pertanyaan :
 bagaimana menguatkan,
 mengarahkan,
 memelihara,
 menghentikan
 perilaku individu, agar setiap individu bekerja
giat sesuai dengan keinginan manajer.
 Teori ini juga merupakan proses sebab
dan akibat bagaimana seseorang bekerja
serta hasil apa yang akan diperolehnya.
 Jadi hasil yang dicapai tercermin dalam
bagaimana proses kegiatan yang
dilakukan seseorang. Bisa dikatakan
bahwa hasil hari ini merupakan kegiatan
hari kemarin.
Teori Proses ini, dikenal atas :
 Teori Harapan ( Expectancy Theory )
 Teori ini dikemukakan oleh Victor H. Vroom
yang menyatakan bahwa kekuatan yang
memotivasi seseorang untuk bekerja giat
dalam mengerjakan pekerjaannya
tergantung dari hubungan timbal balik
antara apa yang diinginkan dan dibutuhkan
dari hasil pekerjaan itu.
 Teori Keadilan (Equaty Theory)
 Keadilan merupakan daya penggerak yang
memotivasi semangat kerja seseorang,
jadi atasan harus bertindak adil terhadap
setiap bawahannya.
 Penilaian dan pengakuan mengenai
perilaku bawahan harus dilakukan secara
objektif.
Teori Pengukuhan (Reinforcement
Theory)
 Teori ini didasarkan atas hubungan sebab
dan akibat dari perilaku dengan
pemberian konpensasi.
 Misalnya promosi seorang karyawan itu
tergantung dari prestasi yang selalu dapat
dipertahankan. Sifat ketergantungan
tersebut bertautan dengan hubungan
antara perilaku dan kejadian yang
mengikuti perilaku tersebut.
Pengertian komunikasi
Organisasi
 Komunikasi berasal dari bahasa latin
“communis” atau ‘common” dalam Bahasa
Inggris yang berarti sama.
 Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk
mencapai kesamaan makna,
“commonness”.
 melalui komunikasi kita mencoba berbagi
informasi, gagasan atau sikap kita dengan
partisipan lainnya.
 Kendala utama dalam berkomunikasi
adalah kita seringkali mempunyai makna
yang berbeda terhadap lambang yang
sama.
 Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss dalam
Human Communication menguraikan ada
tiga model dalam komunikasi:
1. model komunikasi linier (one-way
communication).
2. model komunikasi interaksional.
3. model komunikasi transaksional.
1. Model komunikasi linier (one-
way communication)
 Dalam model ini komunikator
memberikan suatu stimuli dan
komunikan melakukan respon
yang diharapkan tanpa
mengadakan seleksi dan
interpretasi.
 Komunikasinya bersifat monolog.
2. Model komunikasi interaksional
 Sebagai kelanjutan dari model yang
pertama, pada tahap ini sudah terjadi
feedback atau umpan balik.
 Komunikasi yang berlangsung bersifat
dua arah dan ada dialog, di mana setiap
partisipan memiliki peran ganda, dalam
arti pada satu saat bertindak sebagai
komunikator, pada saat yang lain
bertindak sebagai komunikan.
Model komunikasi transaksional
 Dalam model ini komunikasi hanya dapat
dipahami dalam konteks hubungan
(relationship) antara dua orang atau lebih.
 Pandangan ini menekankan bahwa semua
perilaku adalah komunikatif. Tidak ada
satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.
Komunikasi organisasi…..
 Jadi komunikasi organisasi yaitu
komunikasi antar manusia (human
communication) yang terjadi dalam kontek
organisasi.
 Atau menurut Goldhaber komunikasi
organisasi diberi batasan sebagai arus
pesan dalam suatu jaringan yang sifat
hubungannya saling bergantung satu
sama lain (the flow of messages within a
network of interdependent relationships).
Arus komunikasi
 arus komunikasi dalam organisasi meliputi
komunikasi vertikal dan komunikasi
horisontal.
 Masing-masing arus komunikasi tersebut
mempunyai perbedaan fungsi yang
sangat tegas.
Ronald Adler dan George Rodman :
1. Downward communication, yaitu komunikasi yang
berlangsung ketika orang-orang yang berada pada
tataran manajemen mengirimkan pesan kepada
bawahannya.
Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini
adalah:
a. Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job
instruction)
b. Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas
perlu untuk dilaksanakan (job retionnale)
c. Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan
yang berlaku (procedures and practices)
d. Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih
baik.
2. Upward communication, yaitu komunikasi
yang terjadi ketika bawahan (subordinate)
mengirim pesan kepada atasannya.
Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini
adalah:
a. Penyampaian informai tentang pekerjaan ataupun
tugas yang sudah dilaksanakan
b. Penyampaian informasi tentang persoalan-
persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak
dapat diselesaikan oleh bawahan
c. Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan
d. Penyampaian keluhan dari bawahan tentang
dirinya sendiri maupun pekerjaannya.
3. Horizontal communication, yaitu tindak
komunikasi ini berlangsung di antara para
karyawan ataupun bagian yang memiliki
kedudukan yang setara.
Fungsi arus komunikasi horisontal ini
adalah:
a. Memperbaiki koordinasi tugas
b. Upaya pemecahan masalah
c. Saling berbagi informasi
d. Upaya pemecahan konflik
e. Membina hubungan melalui kegiatan bersama.
Proses Komunikasi
 Perspektif kognitif menurut Colin Cherry :
 penggunaan lambang-lambang (symbols)
untuk mencapai kesamaan makna atau
berbagi informasi (fakta, opini, gagasan )
tentang satu objek atau kejadian.
 Jika pesan yang disampaikan diterima
secara akurat, receiver akan memiliki
informasi yang sama seperti yang dimiliki
sender, oleh karena itu tindak komunikasi
telah terjadi.
 Perspektif perilaku menurut BF. Skinner :
 Komunikasi sebagai perilaku verbal atau
simbolik di mana sender berusaha
mendapatkan satu efek yang dikehendakinya
pada receiver  hubungan stimulus respons
antara sender dan receiver.
Proses komunikasi dalam suatu
organisasi
 Menurut Jerry W. Koehler dan kawan-
kawan, bagi suatu organisasi, perspektif
perilaku dipandang lebih praktis karena
komunikasi dalam organisasi bertujuan
untuk mempengaruhi penerima
(receiver).
 Satu respons khusus diharapkan oleh
pengirim pesan (sender) dari setiap pesan
yang disampaikannya.
Proses komunikasi antar manusia
•Penciptaan satu
gagasan
Ideation
•sumber menerjemahkan
informasi atau gagasan
dalam wujud kata-kaya,
tanda-tanda atau
lambang-lambang
Encoding •Berbicara
•Menulis
•Menggambar
•Dll
Penyampaian
pesan
•Penerima pesan
memberikan penafsiran
interpretasi terhadap
pesan yang
disampaikan
kepadanya.
Decoding
Umpan balik
Faktor-faktor yang
mempengaruhi komunikasi
 Encoder – Decoder
 Persepsi
 Situasi saat itu
 Perhatiannya
 Adat istiadat
 Tradisi
 Norma-norma
lingkungan
 Keadaan fisik
 Pesan
 Bahasa
 Rumit / tidaknya
 Kejelasan
 Menarik / tidak
 Sesuai dengan
norma
Faktor yg mempengaruhi komunikasi...
 Media (saluran komunikasi)
 Menarik / tidak
 Gangguan lingkungan
 Cukup / tidak
 Umpan balik
 Persepsi
Proses Penerimaan Pesan
Teori
perubahan
sikap
Teori
adaptasi
tingkah laku
A. Teori Perubahan Sikap (Teori
3 proses dari Kelman)
 Compliance : Mengubah sikap untuk
mendapatkan reaksi diri yang
menyenangkan atau untuk menghindari hal-
hal yang tidak menyenangkan.
 Identification : Menganut sikap yang dimiliki
orang lain yang ia kagumi, segani atau yang
disenangi.
 Internalization : Menerima sikap yang baru
karena perubahan sikap itu masih selaras
dengan sikap dan nilai-nilai yang telah ia
miliki sebelumnya.
Contoh : Perilaku dokter menulis
resep (adaptasi dari Kelman)
1. Karena terpaksa (compliance)
 Imbalan : materi / non materi
 Pengakuan dari kelompoknya
 Terhindar dari kelompoknya
 Terpeliharanya hubungan baik
2. Ingin meniru / ingin dipersamakan
(identification)
3. Menyadari manfaatnya (internalization)
B. Proses Adopsi Tingkah Laku
(Adoption Process dari Biel &
Bohlen)
 Awareness : Sadar
 Interest : Tertarik
 Evaluation : Menilai
 Trial : Mencoba
 Adoption : Menganut
Fungsi Komunikasi dalam
Organisasi
1. Fungsi informatif
 Organisasi dapat dipandang sebagai suatu
sistem pemrosesan informasi (information-
processing system).
 Informasi yang didapat memungkinkan setiap
anggota organisasi dapat melaksanakan
pekerjaannya secara lebih pasti .
2. Fungsi Regulatif
 Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-
peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.
 Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi
regulatif ini, yaitu:
a. Atasan atau orang-orang yang berada dalam
tataran manajemen yaitu mereka yang memiliki
kewenangan untuk mengendalikan semua
informasi yang disampaikan, memberikan
instruksi atau perintah.
Fungsi Komunikasi dalam Organisasi……
Dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini…….
b. berkaitan dengan pesan atau
message. Pesan-pesan regulatif pada
dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya,
bawahan membutuhkan kepastian peraturan-
peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan
tidak boleh untuk dilaksanakan.
Sikap bawahan untuk menjalankan perintah
banyak bergantung pada:
1. keabsahan pimpinan dalam
penyampaikan perintah
2. kekuatan pimpinan dalam memberi
sanksi
3. kepercayaan bawahan terhadap atasan
sebagai seorang pemimpin sekaligus
sebagai pribadi
4. tingkat kredibilitas pesan yang diterima
bawahan.
3. Fungsi Persuasif
 Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan
dan kewenangan tidak akan selalu membawa
hasil sesuai dengan yang diharapkan.
 Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan
yang lebih suka untuk mempersuasi
bawahannya daripada memberi perintah.
 pekerjaan yang dilakukan secara sukarela
oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian
yang lebih besar dibanding kalau pimpinan
sering memperlihatkan kekuasaan dan
kewenangannya.
Fungsi Komunikasi dalam Organisasi……
4. Fungsi Integratif
 Setiap organisasi berusaha menyediakan
saluran yang memungkinkan karyawan
dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan
dengan baik.
 Ada dua saluran komunikasi : 1) formal seperti
penerbitan khusus dalam organisasi tersebut
(newsletter, buletin) dan laporan kemajuan
oraganisasi; juga 2) informal seperti
perbincangan antarpribadi selama masa
istirahat kerja, pertandingan olahraga ataupun
kegiatan darmawisata.
Fungsi Komunikasi dalam Organisasi……
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
 Definisi :
 Merupakan suatu proses
mempengaruhi aktivitas seseorang
atau sekelompok untuk diarahkan
kepada pencapaian tujuan di dalam
suatu situasi tertentu “
 “Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya
Mbangun Karsa, Tut Wuri Handayani”
(Ki Hadjar dewantoro)
 “Pemimpin sebagai pemuka harus dapat
memberikan contoh teladan, ditengah
kelompok harus dapat menumbuhkan
keinginan untuk mau berusaha
(memotivir) dan dibelakang mampu
memberi pengaruh yang menentukan”
Gaya Kepemimpinan (Leaderhip Style) R.R. Blake
& Js. Mouton
9
8
7
6
5
4
3
2
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Low High
Concern For Production
Low
High
Concern
For
People
1.1. The Deserter
1.9. The Missionary
9.1. The Autocrat
9.5. The Compromiser
9.9. The Executive
PERBEDAAN
Leadership Manajemen
Subyektif Obyektif
Tidak dapat diajarkan tapi dapat
dipelajari
Dapat diajarkan di sekolah : MBA,
MM dll
Sukar diukur (derajat
kepemimpinan)
Keberhasilan / Kegagalan dapat
diukur
Berdasarkan naluri (Instingtual) Lebih teknis
Berakar pada kekuasaan (power) 
untuk mempengaruhi orang
Bertumpu pada kepemimpinan yang
efektif
Banyak tergantung dari watak dan
kepribadian pemimpin
Dikembangkan dari pengalaman
hidup
MANAJEMEN MOTIVASI

More Related Content

What's hot

Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanSukistinah
 
Metode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi KesehatanMetode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi Kesehatanpjj_kemenkes
 
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)Warnet Raha
 
Konsep keperawatan lansia
Konsep keperawatan lansiaKonsep keperawatan lansia
Konsep keperawatan lansiaYesi Tika
 
Pencatatan&pelaporan
Pencatatan&pelaporanPencatatan&pelaporan
Pencatatan&pelaporanFahlevi Qalbi
 
konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakitnuniek20
 
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventifUpaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventifdhewychabi
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasLSIM
 
Model perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanModel perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanYurie Arsyad Temenggung
 
Pelayanan Kesehatan pada Kondisi Bencana
Pelayanan Kesehatan pada Kondisi BencanaPelayanan Kesehatan pada Kondisi Bencana
Pelayanan Kesehatan pada Kondisi BencanaDhenok Citra Panyuluh
 
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGsPeran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGsCut Ampon Lambiheue
 
Monitoring dan evaluasi penerapan promkes
Monitoring dan evaluasi penerapan promkesMonitoring dan evaluasi penerapan promkes
Monitoring dan evaluasi penerapan promkesVinaAnnisa2
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012Zakiah dr
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiSulistia Rini
 
Penyuluhan kelompok
Penyuluhan kelompokPenyuluhan kelompok
Penyuluhan kelompokom_wiez
 

What's hot (20)

Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
 
Strategi promkes
Strategi promkesStrategi promkes
Strategi promkes
 
Metode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi KesehatanMetode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi Kesehatan
 
KEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
KEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATANKEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
KEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
 
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
 
Konsep keperawatan lansia
Konsep keperawatan lansiaKonsep keperawatan lansia
Konsep keperawatan lansia
 
Pencatatan&pelaporan
Pencatatan&pelaporanPencatatan&pelaporan
Pencatatan&pelaporan
 
konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakit
 
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventifUpaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
 
Advokasi kesehatan jf pkm
Advokasi kesehatan   jf pkmAdvokasi kesehatan   jf pkm
Advokasi kesehatan jf pkm
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitas
 
Model perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanModel perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatan
 
Pelayanan Kesehatan pada Kondisi Bencana
Pelayanan Kesehatan pada Kondisi BencanaPelayanan Kesehatan pada Kondisi Bencana
Pelayanan Kesehatan pada Kondisi Bencana
 
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGsPeran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
 
Monitoring dan evaluasi penerapan promkes
Monitoring dan evaluasi penerapan promkesMonitoring dan evaluasi penerapan promkes
Monitoring dan evaluasi penerapan promkes
 
Promosi kesehatan nasional
Promosi kesehatan nasional Promosi kesehatan nasional
Promosi kesehatan nasional
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisi
 
Penyuluhan kelompok
Penyuluhan kelompokPenyuluhan kelompok
Penyuluhan kelompok
 
Komunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatanKomunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatan
 

Similar to MANAJEMEN MOTIVASI

Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...
Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...
Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...YohanesSukamdi1
 
Pengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASIPengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASIAjeng Pipit
 
Motivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasiMotivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasiGondo Madden
 
perilaku organisasi
perilaku organisasi perilaku organisasi
perilaku organisasi Maria Khusuma
 
Persepsi dan Motivasi
Persepsi dan MotivasiPersepsi dan Motivasi
Persepsi dan Motivasipjj_kemenkes
 
Konsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasiKonsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasideni kurniawan
 
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana MentengPresentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Mentengkel1psikosos
 
EKMA 4116 - Modul 11 Komunikasi dan Motivasi dalam Organisasi
EKMA 4116 - Modul 11 Komunikasi dan Motivasi dalam OrganisasiEKMA 4116 - Modul 11 Komunikasi dan Motivasi dalam Organisasi
EKMA 4116 - Modul 11 Komunikasi dan Motivasi dalam OrganisasiAncilla Kustedjo
 
Motivasi kerjaya
Motivasi kerjayaMotivasi kerjaya
Motivasi kerjayaridzuangrik
 
Teori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang Efektif
Teori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang EfektifTeori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang Efektif
Teori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang EfektifUniversitas Pendidikan Indonesia
 
Psikologi modul 2 kb 1
Psikologi modul 2 kb 1Psikologi modul 2 kb 1
Psikologi modul 2 kb 1Uwes Chaeruman
 
defenisi kepemimpinan dari pendekatan
defenisi kepemimpinan dari pendekatandefenisi kepemimpinan dari pendekatan
defenisi kepemimpinan dari pendekatanrani rizka
 

Similar to MANAJEMEN MOTIVASI (20)

Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...
Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...
Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...
 
Pengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASIPengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASI
 
Actuating
ActuatingActuating
Actuating
 
Motivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasiMotivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasi
 
perilaku organisasi
perilaku organisasi perilaku organisasi
perilaku organisasi
 
Persepsi dan Motivasi
Persepsi dan MotivasiPersepsi dan Motivasi
Persepsi dan Motivasi
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Konsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasiKonsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasi
 
motivasi dalam organisasi
motivasi dalam organisasimotivasi dalam organisasi
motivasi dalam organisasi
 
PenKep ppt
PenKep pptPenKep ppt
PenKep ppt
 
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana MentengPresentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
 
EKMA 4116 - Modul 11 Komunikasi dan Motivasi dalam Organisasi
EKMA 4116 - Modul 11 Komunikasi dan Motivasi dalam OrganisasiEKMA 4116 - Modul 11 Komunikasi dan Motivasi dalam Organisasi
EKMA 4116 - Modul 11 Komunikasi dan Motivasi dalam Organisasi
 
Motivasi kerjaya
Motivasi kerjayaMotivasi kerjaya
Motivasi kerjaya
 
TUGAS 4
TUGAS 4TUGAS 4
TUGAS 4
 
TUGAS 4
TUGAS 4TUGAS 4
TUGAS 4
 
Mengintegrasikan teori
Mengintegrasikan teoriMengintegrasikan teori
Mengintegrasikan teori
 
Teori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang Efektif
Teori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang EfektifTeori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang Efektif
Teori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang Efektif
 
teori-motivasi1.ppt
teori-motivasi1.pptteori-motivasi1.ppt
teori-motivasi1.ppt
 
Psikologi modul 2 kb 1
Psikologi modul 2 kb 1Psikologi modul 2 kb 1
Psikologi modul 2 kb 1
 
defenisi kepemimpinan dari pendekatan
defenisi kepemimpinan dari pendekatandefenisi kepemimpinan dari pendekatan
defenisi kepemimpinan dari pendekatan
 

More from TriEvelina1

Pelatihan Microsoft Office.pptx
Pelatihan Microsoft Office.pptxPelatihan Microsoft Office.pptx
Pelatihan Microsoft Office.pptxTriEvelina1
 
Microsoft Word.ppt
Microsoft Word.pptMicrosoft Word.ppt
Microsoft Word.pptTriEvelina1
 
Mengelola Sumberdaya Manusia Proyek.pptx
Mengelola Sumberdaya Manusia Proyek.pptxMengelola Sumberdaya Manusia Proyek.pptx
Mengelola Sumberdaya Manusia Proyek.pptxTriEvelina1
 
RAHASIA_DAGANG.ppt
RAHASIA_DAGANG.pptRAHASIA_DAGANG.ppt
RAHASIA_DAGANG.pptTriEvelina1
 
(5)_E-Business_dan_E-Commerce.ppt
(5)_E-Business_dan_E-Commerce.ppt(5)_E-Business_dan_E-Commerce.ppt
(5)_E-Business_dan_E-Commerce.pptTriEvelina1
 
10E_COMMERCE.ppt
10E_COMMERCE.ppt10E_COMMERCE.ppt
10E_COMMERCE.pptTriEvelina1
 
1238598839_jurnal_bukubesar.ppt
1238598839_jurnal_bukubesar.ppt1238598839_jurnal_bukubesar.ppt
1238598839_jurnal_bukubesar.pptTriEvelina1
 
e-commerce-k-051.ppt
e-commerce-k-051.ppte-commerce-k-051.ppt
e-commerce-k-051.pptTriEvelina1
 
Materi 1 (Pengertian Biaya).ppt
Materi 1 (Pengertian Biaya).pptMateri 1 (Pengertian Biaya).ppt
Materi 1 (Pengertian Biaya).pptTriEvelina1
 
LAPORAN KEUANGAN.ppt
LAPORAN KEUANGAN.pptLAPORAN KEUANGAN.ppt
LAPORAN KEUANGAN.pptTriEvelina1
 
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.pptMetodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.pptTriEvelina1
 
Micro Teaching.pptx
Micro Teaching.pptxMicro Teaching.pptx
Micro Teaching.pptxTriEvelina1
 

More from TriEvelina1 (20)

2921513 (3).ppt
2921513 (3).ppt2921513 (3).ppt
2921513 (3).ppt
 
01.ppt
01.ppt01.ppt
01.ppt
 
Pelatihan Microsoft Office.pptx
Pelatihan Microsoft Office.pptxPelatihan Microsoft Office.pptx
Pelatihan Microsoft Office.pptx
 
Microsoft Word.ppt
Microsoft Word.pptMicrosoft Word.ppt
Microsoft Word.ppt
 
11930483.ppt
11930483.ppt11930483.ppt
11930483.ppt
 
Mengelola Sumberdaya Manusia Proyek.pptx
Mengelola Sumberdaya Manusia Proyek.pptxMengelola Sumberdaya Manusia Proyek.pptx
Mengelola Sumberdaya Manusia Proyek.pptx
 
HAKI.ppt
HAKI.pptHAKI.ppt
HAKI.ppt
 
RAHASIA_DAGANG.ppt
RAHASIA_DAGANG.pptRAHASIA_DAGANG.ppt
RAHASIA_DAGANG.ppt
 
(5)_E-Business_dan_E-Commerce.ppt
(5)_E-Business_dan_E-Commerce.ppt(5)_E-Business_dan_E-Commerce.ppt
(5)_E-Business_dan_E-Commerce.ppt
 
3712492.ppt
3712492.ppt3712492.ppt
3712492.ppt
 
3349920.ppt
3349920.ppt3349920.ppt
3349920.ppt
 
12832554.ppt
12832554.ppt12832554.ppt
12832554.ppt
 
10E_COMMERCE.ppt
10E_COMMERCE.ppt10E_COMMERCE.ppt
10E_COMMERCE.ppt
 
KAS.ppt
KAS.pptKAS.ppt
KAS.ppt
 
1238598839_jurnal_bukubesar.ppt
1238598839_jurnal_bukubesar.ppt1238598839_jurnal_bukubesar.ppt
1238598839_jurnal_bukubesar.ppt
 
e-commerce-k-051.ppt
e-commerce-k-051.ppte-commerce-k-051.ppt
e-commerce-k-051.ppt
 
Materi 1 (Pengertian Biaya).ppt
Materi 1 (Pengertian Biaya).pptMateri 1 (Pengertian Biaya).ppt
Materi 1 (Pengertian Biaya).ppt
 
LAPORAN KEUANGAN.ppt
LAPORAN KEUANGAN.pptLAPORAN KEUANGAN.ppt
LAPORAN KEUANGAN.ppt
 
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.pptMetodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
 
Micro Teaching.pptx
Micro Teaching.pptxMicro Teaching.pptx
Micro Teaching.pptx
 

Recently uploaded

PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (19)

PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 

MANAJEMEN MOTIVASI

  • 2. Pendahuluan  Fungsi fundamental ketiga dari fungsi manajerial adalah menggerakkan orang untuk melaksanakan aktifitas organisasi sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Planning Organizing Implementing / Actuating
  • 3.  Menggerakan jelas membutuhkan adanya kematangan pribadi dan pemahaman terhadap karakter manusia yang memiliki kecenderungan berbeda dan dinamis, sehingga membutuhkan adanya sinkronisasi  fungsi leadership
  • 4.  Seorang administrator atau manajer perlu menguasai : 1. Pengetahuan dan ketrampilan motivasi 2. Pengetahuan dan ketrampilan komunikasi 3. Pengetahuan dan ketrampilan kepemimpinan 4. Pengetahuan dan ketrampilan pengarahan 5. Pengetahuan dan ketrampilan pengawasan 6. Pengetahuan dan ketrampilan supervisi
  • 5.
  • 6. MOTIVASI  Motivasi sebagai “proses psikologikal yang yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya dan terjadinya persistensi kegiatan sukarela yang diarahkan kearah tujuan tertentu” (Mitchell, 1982:81)  Motivasi adalah “hasil proses-proses yang bersifat internal atau eksternal bagi seorang individu yang menimbulkan sikap entusias dan persistensi untuk mengikuti arah tindakan tindakan tertentu” (Gray, 1984:69)
  • 7.  Motivasi akan berhasil sempurna apabila :  Tujuan organisasi yang telah ditetapkan adalah juga menjadi tujuan perorangan dan atau kelompok orang yang akan melaksanakan kegiatan.  Perbuatan yang diharapkan untuk dilakukan adalah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki seseorang dan atau kelompok orang.
  • 8. Tabel 1. Prinsip dasar motivasi TUJUAN YG DIMILIKI Sesuai dgn tujuan pribadi Tidak sesuai dgn tujuan pribadi Aktivitas yang diharapkan untuk dilakukan Sesuai dgn kemampuan Motivasi mudah dan tujuan dapat dicapai Motivasi sulit, tujuan masih mungkin dicapai Tidak sesuai kemampuan Motivasi mudah, tujuan masih mungkin dicapai Motivasi sulit, tujuan sulit dicapai
  • 9.  Menurut Hilgard dan Atkinson, tidaklah mudah untuk menjelaskan motifasi sebab :  Pernyataan motif antar orang adalah tidak sama, budaya yang berbeda akan menghasilkan ekspresi motif yang berbeda pula.  Motif yang tidak sama dapat diwujudkan dalam berbagai prilaku yang tidak sama.  Motif yang tidak sama dapat diekspresikan melalui prilaku yang sama.  Motif dapat muncul dalam bentuk-bentuk prilaku yang sulit dijelaskan  Suatu ekspresi prilaku dapat muncul sebagai perwujudan dari berbagai motif.
  • 10. Motif yang ada pada manusia sebagai faktor pendorong dari perilaku manusia antara lain :  Motif kekuasaan  Motif berprestasi  Motif untuk bergabung  Motif keamanan  Motif status
  • 11.  Merupakan kebutuhan manusia untuk memanipulasi manusia lain melalui keunggulan-keunggulan yang dimilikinya.
  • 12.  Merupakan keinginan atau kehendak untuk menyelesaikan suatu tugas secara sempurna, atau sukses didalam situasi persaingan (Chelland).  Menurut Chelland, setiap orang mempunyai kadar n Ach (needs for achievement) yang berlainan.
  • 13. Karakteristik seseorang yang mempunyai kadar n Ach yang tinggi (high achiever) adalah : 1. Risiko moderat (Moderate Risks) adalah memilih suatu resiko secara moderat 2. Umpan balik segera (Immediate Feedback) adalah cenderung memilih tugas yang segera dapat memberikan umpan balik mengenai kemajuan yang telah dicapai dalam mewujudkan tujuan, cenderung memilih tugas-tugas yang mempunyai criteria performansi yang spesifik. 3. Kesempurnaan (accomplishment) adalah senang dalam pekerjaan yang dapat memberikan kepuasaan pada dirinya. 4. Pemilihan tugas adalah menyelesaikan pekerjaan yang telah dipilih secara tuntas dengan usaha maksimum sesuai dengan kemampuannya.
  • 14.  Menurut Schachter motif untuk bergabung dapat diartikan sebagai kebutuhan untuk berada bersama orang lain.  Kesimpulan ini diperoleh oleh Schachter dari studinya yang mempelajari hubungan antara rasa takut dengan kebutuhan berafiliansi.
  • 15.  Merupakan kebutuhan untuk melindungi diri dari hambatan atau gangguan yang akan mengancam keberadaannya.  Di dalam sebuah perusahaan misalnya, salah satu cara untuk menjaga agar para karyawan merasa aman di hari tuanya kelak, adalah dengan memberikan jaminan hari tua, pesangon, asuransi, dan sebagainya.
  • 16. Motif Status  Merupakan kebutuhan manusia untuk mencapai atau menduduki tingkatan tertentu di dalam sebuah kelompok, organisasi atau masyarakat.  Parsons, seorang ahli sosiologi menyimpulkan adanya beberapa sumber status seseorang yaitu :
  • 17. Sumber status....  Keanggotaan di dalam sebuah keluarga. Misalnya, seorang anggota keluarga yang memperoleh status yang tinggi oleh karena keluarga tersebut mempunyai status yang tinggi di lingkungannya.  kualitas perseorangan yang termasuk dalam kualitas perseorangan antara lain karakteristik fisik, usia, jenis kelamin, kepribadian.  Prestasi yang dicapai oleh seseorang dapat mempengaruhi statusnya. Misalnya, pekerja yang berpendidikan, berpengalaman, mempunyai gelar, dsb.
  • 18. Sumber status....  Aspek materi dapat mempengaruhi status seseorang di dalam lingkungannya. Misalnya, jumlah kekayaan yang dimiliki oleh seseorang.  Kekuasaan dan kekuatan (Autority and Power). Dalam suatu organisasi, individu yang memiliki kekuasaan atau kewenangan yang formal akan memperoleh status yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu- individu yang ada di bawahnya.
  • 19. Teori Motivasi itu juga dapat dirumuskan kembali menjadi 3 kelompok, yaitu :  Teori Kepuasan ( Content Theory )  Teori Proses ( Process Theory )  Teori Pengukuhan ( Reinforcement Theory )
  • 20. Teori Kepuasan ( Content Theory )  Hal yang memotivasi semangat bekerja seseorang adalah :  Untuk memenuhi kebutuhan dan  Untuk memenuhi kepuasan material maupun nonmaterial yang diperolehnya dari hasil pekerjaannya. Misalnya mahasiswa A ingin lulus dengan IPK 3,8. Dia akan terdorong untuk lebih giat belajar dibandingkan dengan mahasiswa B yang ingin lulus dengan IP 2,8.
  • 21.  Yang termasuk dapal teori kepuasan (content theory) diantaranya adalah : 1. Teori Motivasi klasik oleh F.W. Taylor. 2. Maslow’s Need Hierarchy Theory (A Theory of Human Motivation) oleh A.H. Maslow. 3. Herzberg’s Two Factor Theory oleh Frederick Herzberg. 4. Mc. Clelland’s Achievement Motivation Theory oleh Mc.Clelland. 5. Existence, Relatedness and Growth (ERG) Theory oleh Alderfer. 6. Teori Motivasi Human Relations 7. Teori Motivasi Claude S. George
  • 22. Teori Proses ( Process Theory )  Teori proses ini pada dasarnya berusaha untuk menjawab pertanyaan :  bagaimana menguatkan,  mengarahkan,  memelihara,  menghentikan  perilaku individu, agar setiap individu bekerja giat sesuai dengan keinginan manajer.
  • 23.  Teori ini juga merupakan proses sebab dan akibat bagaimana seseorang bekerja serta hasil apa yang akan diperolehnya.  Jadi hasil yang dicapai tercermin dalam bagaimana proses kegiatan yang dilakukan seseorang. Bisa dikatakan bahwa hasil hari ini merupakan kegiatan hari kemarin.
  • 24. Teori Proses ini, dikenal atas :  Teori Harapan ( Expectancy Theory )  Teori ini dikemukakan oleh Victor H. Vroom yang menyatakan bahwa kekuatan yang memotivasi seseorang untuk bekerja giat dalam mengerjakan pekerjaannya tergantung dari hubungan timbal balik antara apa yang diinginkan dan dibutuhkan dari hasil pekerjaan itu.
  • 25.  Teori Keadilan (Equaty Theory)  Keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang, jadi atasan harus bertindak adil terhadap setiap bawahannya.  Penilaian dan pengakuan mengenai perilaku bawahan harus dilakukan secara objektif.
  • 26. Teori Pengukuhan (Reinforcement Theory)  Teori ini didasarkan atas hubungan sebab dan akibat dari perilaku dengan pemberian konpensasi.  Misalnya promosi seorang karyawan itu tergantung dari prestasi yang selalu dapat dipertahankan. Sifat ketergantungan tersebut bertautan dengan hubungan antara perilaku dan kejadian yang mengikuti perilaku tersebut.
  • 27.
  • 28. Pengertian komunikasi Organisasi  Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” atau ‘common” dalam Bahasa Inggris yang berarti sama.  Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai kesamaan makna, “commonness”.
  • 29.  melalui komunikasi kita mencoba berbagi informasi, gagasan atau sikap kita dengan partisipan lainnya.  Kendala utama dalam berkomunikasi adalah kita seringkali mempunyai makna yang berbeda terhadap lambang yang sama.
  • 30.  Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss dalam Human Communication menguraikan ada tiga model dalam komunikasi: 1. model komunikasi linier (one-way communication). 2. model komunikasi interaksional. 3. model komunikasi transaksional.
  • 31. 1. Model komunikasi linier (one- way communication)  Dalam model ini komunikator memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan respon yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi.  Komunikasinya bersifat monolog.
  • 32. 2. Model komunikasi interaksional  Sebagai kelanjutan dari model yang pertama, pada tahap ini sudah terjadi feedback atau umpan balik.  Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog, di mana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada satu saat bertindak sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai komunikan.
  • 33. Model komunikasi transaksional  Dalam model ini komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan (relationship) antara dua orang atau lebih.  Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah komunikatif. Tidak ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.
  • 34. Komunikasi organisasi…..  Jadi komunikasi organisasi yaitu komunikasi antar manusia (human communication) yang terjadi dalam kontek organisasi.  Atau menurut Goldhaber komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain (the flow of messages within a network of interdependent relationships).
  • 35. Arus komunikasi  arus komunikasi dalam organisasi meliputi komunikasi vertikal dan komunikasi horisontal.  Masing-masing arus komunikasi tersebut mempunyai perbedaan fungsi yang sangat tegas.
  • 36. Ronald Adler dan George Rodman : 1. Downward communication, yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah: a. Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction) b. Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale) c. Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices) d. Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
  • 37. 2. Upward communication, yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah: a. Penyampaian informai tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan b. Penyampaian informasi tentang persoalan- persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan c. Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan d. Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.
  • 38. 3. Horizontal communication, yaitu tindak komunikasi ini berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah: a. Memperbaiki koordinasi tugas b. Upaya pemecahan masalah c. Saling berbagi informasi d. Upaya pemecahan konflik e. Membina hubungan melalui kegiatan bersama.
  • 39. Proses Komunikasi  Perspektif kognitif menurut Colin Cherry :  penggunaan lambang-lambang (symbols) untuk mencapai kesamaan makna atau berbagi informasi (fakta, opini, gagasan ) tentang satu objek atau kejadian.  Jika pesan yang disampaikan diterima secara akurat, receiver akan memiliki informasi yang sama seperti yang dimiliki sender, oleh karena itu tindak komunikasi telah terjadi.
  • 40.  Perspektif perilaku menurut BF. Skinner :  Komunikasi sebagai perilaku verbal atau simbolik di mana sender berusaha mendapatkan satu efek yang dikehendakinya pada receiver  hubungan stimulus respons antara sender dan receiver.
  • 41. Proses komunikasi dalam suatu organisasi  Menurut Jerry W. Koehler dan kawan- kawan, bagi suatu organisasi, perspektif perilaku dipandang lebih praktis karena komunikasi dalam organisasi bertujuan untuk mempengaruhi penerima (receiver).  Satu respons khusus diharapkan oleh pengirim pesan (sender) dari setiap pesan yang disampaikannya.
  • 42. Proses komunikasi antar manusia •Penciptaan satu gagasan Ideation •sumber menerjemahkan informasi atau gagasan dalam wujud kata-kaya, tanda-tanda atau lambang-lambang Encoding •Berbicara •Menulis •Menggambar •Dll Penyampaian pesan •Penerima pesan memberikan penafsiran interpretasi terhadap pesan yang disampaikan kepadanya. Decoding Umpan balik
  • 43. Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi  Encoder – Decoder  Persepsi  Situasi saat itu  Perhatiannya  Adat istiadat  Tradisi  Norma-norma lingkungan  Keadaan fisik  Pesan  Bahasa  Rumit / tidaknya  Kejelasan  Menarik / tidak  Sesuai dengan norma
  • 44. Faktor yg mempengaruhi komunikasi...  Media (saluran komunikasi)  Menarik / tidak  Gangguan lingkungan  Cukup / tidak  Umpan balik  Persepsi
  • 46. A. Teori Perubahan Sikap (Teori 3 proses dari Kelman)  Compliance : Mengubah sikap untuk mendapatkan reaksi diri yang menyenangkan atau untuk menghindari hal- hal yang tidak menyenangkan.  Identification : Menganut sikap yang dimiliki orang lain yang ia kagumi, segani atau yang disenangi.  Internalization : Menerima sikap yang baru karena perubahan sikap itu masih selaras dengan sikap dan nilai-nilai yang telah ia miliki sebelumnya.
  • 47. Contoh : Perilaku dokter menulis resep (adaptasi dari Kelman) 1. Karena terpaksa (compliance)  Imbalan : materi / non materi  Pengakuan dari kelompoknya  Terhindar dari kelompoknya  Terpeliharanya hubungan baik 2. Ingin meniru / ingin dipersamakan (identification) 3. Menyadari manfaatnya (internalization)
  • 48. B. Proses Adopsi Tingkah Laku (Adoption Process dari Biel & Bohlen)  Awareness : Sadar  Interest : Tertarik  Evaluation : Menilai  Trial : Mencoba  Adoption : Menganut
  • 49. Fungsi Komunikasi dalam Organisasi 1. Fungsi informatif  Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi (information- processing system).  Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti .
  • 50. 2. Fungsi Regulatif  Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan- peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.  Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini, yaitu: a. Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan, memberikan instruksi atau perintah. Fungsi Komunikasi dalam Organisasi……
  • 51. Dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini……. b. berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan- peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
  • 52. Sikap bawahan untuk menjalankan perintah banyak bergantung pada: 1. keabsahan pimpinan dalam penyampaikan perintah 2. kekuatan pimpinan dalam memberi sanksi 3. kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang pemimpin sekaligus sebagai pribadi 4. tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahan.
  • 53. 3. Fungsi Persuasif  Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan.  Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah.  pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya. Fungsi Komunikasi dalam Organisasi……
  • 54. 4. Fungsi Integratif  Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.  Ada dua saluran komunikasi : 1) formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (newsletter, buletin) dan laporan kemajuan oraganisasi; juga 2) informal seperti perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga ataupun kegiatan darmawisata. Fungsi Komunikasi dalam Organisasi……
  • 55. KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)  Definisi :  Merupakan suatu proses mempengaruhi aktivitas seseorang atau sekelompok untuk diarahkan kepada pencapaian tujuan di dalam suatu situasi tertentu “
  • 56.  “Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mbangun Karsa, Tut Wuri Handayani” (Ki Hadjar dewantoro)  “Pemimpin sebagai pemuka harus dapat memberikan contoh teladan, ditengah kelompok harus dapat menumbuhkan keinginan untuk mau berusaha (memotivir) dan dibelakang mampu memberi pengaruh yang menentukan”
  • 57. Gaya Kepemimpinan (Leaderhip Style) R.R. Blake & Js. Mouton 9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Low High Concern For Production Low High Concern For People 1.1. The Deserter 1.9. The Missionary 9.1. The Autocrat 9.5. The Compromiser 9.9. The Executive
  • 58. PERBEDAAN Leadership Manajemen Subyektif Obyektif Tidak dapat diajarkan tapi dapat dipelajari Dapat diajarkan di sekolah : MBA, MM dll Sukar diukur (derajat kepemimpinan) Keberhasilan / Kegagalan dapat diukur Berdasarkan naluri (Instingtual) Lebih teknis Berakar pada kekuasaan (power)  untuk mempengaruhi orang Bertumpu pada kepemimpinan yang efektif Banyak tergantung dari watak dan kepribadian pemimpin Dikembangkan dari pengalaman hidup