2. Pendahuluan
Fungsi fundamental ketiga dari fungsi
manajerial adalah menggerakkan orang
untuk melaksanakan aktifitas organisasi
sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Planning Organizing
Implementing
/ Actuating
3. Menggerakan jelas membutuhkan adanya
kematangan pribadi dan pemahaman
terhadap karakter manusia yang memiliki
kecenderungan berbeda dan dinamis,
sehingga membutuhkan adanya
sinkronisasi fungsi leadership
4. Seorang administrator atau manajer perlu
menguasai :
1. Pengetahuan dan ketrampilan motivasi
2. Pengetahuan dan ketrampilan komunikasi
3. Pengetahuan dan ketrampilan kepemimpinan
4. Pengetahuan dan ketrampilan pengarahan
5. Pengetahuan dan ketrampilan pengawasan
6. Pengetahuan dan ketrampilan supervisi
5.
6. MOTIVASI
Motivasi sebagai “proses psikologikal yang
yang menyebabkan timbulnya,
diarahkannya dan terjadinya persistensi
kegiatan sukarela yang diarahkan kearah
tujuan tertentu” (Mitchell, 1982:81)
Motivasi adalah “hasil proses-proses yang
bersifat internal atau eksternal bagi seorang
individu yang menimbulkan sikap entusias
dan persistensi untuk mengikuti arah
tindakan tindakan tertentu” (Gray, 1984:69)
7. Motivasi akan berhasil sempurna
apabila :
Tujuan organisasi yang telah
ditetapkan adalah juga menjadi tujuan
perorangan dan atau kelompok orang
yang akan melaksanakan kegiatan.
Perbuatan yang diharapkan untuk
dilakukan adalah sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki seseorang
dan atau kelompok orang.
8. Tabel 1. Prinsip dasar motivasi
TUJUAN YG DIMILIKI
Sesuai dgn
tujuan pribadi
Tidak sesuai
dgn tujuan
pribadi
Aktivitas
yang
diharapkan
untuk
dilakukan
Sesuai dgn
kemampuan
Motivasi
mudah dan
tujuan dapat
dicapai
Motivasi sulit,
tujuan masih
mungkin
dicapai
Tidak sesuai
kemampuan
Motivasi
mudah, tujuan
masih
mungkin
dicapai
Motivasi sulit,
tujuan sulit
dicapai
9. Menurut Hilgard dan Atkinson, tidaklah
mudah untuk menjelaskan motifasi sebab :
Pernyataan motif antar orang adalah tidak
sama, budaya yang berbeda akan menghasilkan
ekspresi motif yang berbeda pula.
Motif yang tidak sama dapat diwujudkan dalam
berbagai prilaku yang tidak sama.
Motif yang tidak sama dapat diekspresikan
melalui prilaku yang sama.
Motif dapat muncul dalam bentuk-bentuk prilaku
yang sulit dijelaskan
Suatu ekspresi prilaku dapat muncul sebagai
perwujudan dari berbagai motif.
10. Motif yang ada pada manusia sebagai faktor
pendorong dari perilaku manusia antara lain :
Motif kekuasaan
Motif berprestasi
Motif untuk bergabung
Motif keamanan
Motif status
11. Merupakan kebutuhan manusia untuk
memanipulasi manusia lain melalui
keunggulan-keunggulan yang dimilikinya.
12. Merupakan keinginan atau kehendak
untuk menyelesaikan suatu tugas secara
sempurna, atau sukses didalam situasi
persaingan (Chelland).
Menurut Chelland, setiap orang
mempunyai kadar n Ach (needs for
achievement) yang berlainan.
13. Karakteristik seseorang yang mempunyai kadar n Ach
yang tinggi (high achiever) adalah :
1. Risiko moderat (Moderate Risks) adalah memilih
suatu resiko secara moderat
2. Umpan balik segera (Immediate Feedback) adalah
cenderung memilih tugas yang segera dapat
memberikan umpan balik mengenai kemajuan yang
telah dicapai dalam mewujudkan tujuan, cenderung
memilih tugas-tugas yang mempunyai criteria
performansi yang spesifik.
3. Kesempurnaan (accomplishment) adalah senang
dalam pekerjaan yang dapat memberikan kepuasaan
pada dirinya.
4. Pemilihan tugas adalah menyelesaikan pekerjaan
yang telah dipilih secara tuntas dengan usaha
maksimum sesuai dengan kemampuannya.
14. Menurut Schachter motif untuk bergabung
dapat diartikan sebagai kebutuhan untuk
berada bersama orang lain.
Kesimpulan ini diperoleh oleh Schachter
dari studinya yang mempelajari hubungan
antara rasa takut dengan kebutuhan
berafiliansi.
15. Merupakan kebutuhan untuk melindungi
diri dari hambatan atau gangguan yang
akan mengancam keberadaannya.
Di dalam sebuah perusahaan misalnya,
salah satu cara untuk menjaga agar para
karyawan merasa aman di hari tuanya
kelak, adalah dengan memberikan
jaminan hari tua, pesangon, asuransi, dan
sebagainya.
16. Motif Status
Merupakan kebutuhan manusia untuk
mencapai atau menduduki tingkatan
tertentu di dalam sebuah kelompok,
organisasi atau masyarakat.
Parsons, seorang ahli sosiologi
menyimpulkan adanya beberapa sumber
status seseorang yaitu :
17. Sumber status....
Keanggotaan di dalam sebuah keluarga.
Misalnya, seorang anggota keluarga yang
memperoleh status yang tinggi oleh karena
keluarga tersebut mempunyai status yang
tinggi di lingkungannya.
kualitas perseorangan yang termasuk dalam
kualitas perseorangan antara lain
karakteristik fisik, usia, jenis kelamin,
kepribadian.
Prestasi yang dicapai oleh seseorang dapat
mempengaruhi statusnya. Misalnya, pekerja
yang berpendidikan, berpengalaman,
mempunyai gelar, dsb.
18. Sumber status....
Aspek materi dapat mempengaruhi status
seseorang di dalam lingkungannya.
Misalnya, jumlah kekayaan yang dimiliki oleh
seseorang.
Kekuasaan dan kekuatan (Autority and
Power). Dalam suatu organisasi, individu
yang memiliki kekuasaan atau kewenangan
yang formal akan memperoleh status yang
lebih tinggi dibandingkan dengan individu-
individu yang ada di bawahnya.
19. Teori Motivasi itu juga dapat dirumuskan kembali
menjadi 3 kelompok, yaitu :
Teori Kepuasan ( Content Theory )
Teori Proses ( Process Theory )
Teori Pengukuhan ( Reinforcement Theory )
20. Teori Kepuasan ( Content Theory )
Hal yang memotivasi semangat bekerja
seseorang adalah :
Untuk memenuhi kebutuhan dan
Untuk memenuhi kepuasan material maupun
nonmaterial yang diperolehnya dari hasil
pekerjaannya.
Misalnya mahasiswa A ingin lulus dengan IPK 3,8. Dia
akan terdorong untuk lebih giat belajar dibandingkan
dengan mahasiswa B yang ingin lulus dengan IP 2,8.
21. Yang termasuk dapal teori kepuasan (content
theory) diantaranya adalah :
1. Teori Motivasi klasik oleh F.W. Taylor.
2. Maslow’s Need Hierarchy Theory (A Theory
of Human Motivation) oleh A.H. Maslow.
3. Herzberg’s Two Factor Theory oleh Frederick
Herzberg.
4. Mc. Clelland’s Achievement Motivation
Theory oleh Mc.Clelland.
5. Existence, Relatedness and Growth (ERG)
Theory oleh Alderfer.
6. Teori Motivasi Human Relations
7. Teori Motivasi Claude S. George
22. Teori Proses ( Process Theory )
Teori proses ini pada dasarnya berusaha
untuk menjawab pertanyaan :
bagaimana menguatkan,
mengarahkan,
memelihara,
menghentikan
perilaku individu, agar setiap individu bekerja
giat sesuai dengan keinginan manajer.
23. Teori ini juga merupakan proses sebab
dan akibat bagaimana seseorang bekerja
serta hasil apa yang akan diperolehnya.
Jadi hasil yang dicapai tercermin dalam
bagaimana proses kegiatan yang
dilakukan seseorang. Bisa dikatakan
bahwa hasil hari ini merupakan kegiatan
hari kemarin.
24. Teori Proses ini, dikenal atas :
Teori Harapan ( Expectancy Theory )
Teori ini dikemukakan oleh Victor H. Vroom
yang menyatakan bahwa kekuatan yang
memotivasi seseorang untuk bekerja giat
dalam mengerjakan pekerjaannya
tergantung dari hubungan timbal balik
antara apa yang diinginkan dan dibutuhkan
dari hasil pekerjaan itu.
25. Teori Keadilan (Equaty Theory)
Keadilan merupakan daya penggerak yang
memotivasi semangat kerja seseorang,
jadi atasan harus bertindak adil terhadap
setiap bawahannya.
Penilaian dan pengakuan mengenai
perilaku bawahan harus dilakukan secara
objektif.
26. Teori Pengukuhan (Reinforcement
Theory)
Teori ini didasarkan atas hubungan sebab
dan akibat dari perilaku dengan
pemberian konpensasi.
Misalnya promosi seorang karyawan itu
tergantung dari prestasi yang selalu dapat
dipertahankan. Sifat ketergantungan
tersebut bertautan dengan hubungan
antara perilaku dan kejadian yang
mengikuti perilaku tersebut.
27.
28. Pengertian komunikasi
Organisasi
Komunikasi berasal dari bahasa latin
“communis” atau ‘common” dalam Bahasa
Inggris yang berarti sama.
Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk
mencapai kesamaan makna,
“commonness”.
29. melalui komunikasi kita mencoba berbagi
informasi, gagasan atau sikap kita dengan
partisipan lainnya.
Kendala utama dalam berkomunikasi
adalah kita seringkali mempunyai makna
yang berbeda terhadap lambang yang
sama.
30. Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss dalam
Human Communication menguraikan ada
tiga model dalam komunikasi:
1. model komunikasi linier (one-way
communication).
2. model komunikasi interaksional.
3. model komunikasi transaksional.
31. 1. Model komunikasi linier (one-
way communication)
Dalam model ini komunikator
memberikan suatu stimuli dan
komunikan melakukan respon
yang diharapkan tanpa
mengadakan seleksi dan
interpretasi.
Komunikasinya bersifat monolog.
32. 2. Model komunikasi interaksional
Sebagai kelanjutan dari model yang
pertama, pada tahap ini sudah terjadi
feedback atau umpan balik.
Komunikasi yang berlangsung bersifat
dua arah dan ada dialog, di mana setiap
partisipan memiliki peran ganda, dalam
arti pada satu saat bertindak sebagai
komunikator, pada saat yang lain
bertindak sebagai komunikan.
33. Model komunikasi transaksional
Dalam model ini komunikasi hanya dapat
dipahami dalam konteks hubungan
(relationship) antara dua orang atau lebih.
Pandangan ini menekankan bahwa semua
perilaku adalah komunikatif. Tidak ada
satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.
34. Komunikasi organisasi…..
Jadi komunikasi organisasi yaitu
komunikasi antar manusia (human
communication) yang terjadi dalam kontek
organisasi.
Atau menurut Goldhaber komunikasi
organisasi diberi batasan sebagai arus
pesan dalam suatu jaringan yang sifat
hubungannya saling bergantung satu
sama lain (the flow of messages within a
network of interdependent relationships).
35. Arus komunikasi
arus komunikasi dalam organisasi meliputi
komunikasi vertikal dan komunikasi
horisontal.
Masing-masing arus komunikasi tersebut
mempunyai perbedaan fungsi yang
sangat tegas.
36. Ronald Adler dan George Rodman :
1. Downward communication, yaitu komunikasi yang
berlangsung ketika orang-orang yang berada pada
tataran manajemen mengirimkan pesan kepada
bawahannya.
Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini
adalah:
a. Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job
instruction)
b. Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas
perlu untuk dilaksanakan (job retionnale)
c. Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan
yang berlaku (procedures and practices)
d. Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih
baik.
37. 2. Upward communication, yaitu komunikasi
yang terjadi ketika bawahan (subordinate)
mengirim pesan kepada atasannya.
Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini
adalah:
a. Penyampaian informai tentang pekerjaan ataupun
tugas yang sudah dilaksanakan
b. Penyampaian informasi tentang persoalan-
persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak
dapat diselesaikan oleh bawahan
c. Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan
d. Penyampaian keluhan dari bawahan tentang
dirinya sendiri maupun pekerjaannya.
38. 3. Horizontal communication, yaitu tindak
komunikasi ini berlangsung di antara para
karyawan ataupun bagian yang memiliki
kedudukan yang setara.
Fungsi arus komunikasi horisontal ini
adalah:
a. Memperbaiki koordinasi tugas
b. Upaya pemecahan masalah
c. Saling berbagi informasi
d. Upaya pemecahan konflik
e. Membina hubungan melalui kegiatan bersama.
39. Proses Komunikasi
Perspektif kognitif menurut Colin Cherry :
penggunaan lambang-lambang (symbols)
untuk mencapai kesamaan makna atau
berbagi informasi (fakta, opini, gagasan )
tentang satu objek atau kejadian.
Jika pesan yang disampaikan diterima
secara akurat, receiver akan memiliki
informasi yang sama seperti yang dimiliki
sender, oleh karena itu tindak komunikasi
telah terjadi.
40. Perspektif perilaku menurut BF. Skinner :
Komunikasi sebagai perilaku verbal atau
simbolik di mana sender berusaha
mendapatkan satu efek yang dikehendakinya
pada receiver hubungan stimulus respons
antara sender dan receiver.
41. Proses komunikasi dalam suatu
organisasi
Menurut Jerry W. Koehler dan kawan-
kawan, bagi suatu organisasi, perspektif
perilaku dipandang lebih praktis karena
komunikasi dalam organisasi bertujuan
untuk mempengaruhi penerima
(receiver).
Satu respons khusus diharapkan oleh
pengirim pesan (sender) dari setiap pesan
yang disampaikannya.
42. Proses komunikasi antar manusia
•Penciptaan satu
gagasan
Ideation
•sumber menerjemahkan
informasi atau gagasan
dalam wujud kata-kaya,
tanda-tanda atau
lambang-lambang
Encoding •Berbicara
•Menulis
•Menggambar
•Dll
Penyampaian
pesan
•Penerima pesan
memberikan penafsiran
interpretasi terhadap
pesan yang
disampaikan
kepadanya.
Decoding
Umpan balik
43. Faktor-faktor yang
mempengaruhi komunikasi
Encoder – Decoder
Persepsi
Situasi saat itu
Perhatiannya
Adat istiadat
Tradisi
Norma-norma
lingkungan
Keadaan fisik
Pesan
Bahasa
Rumit / tidaknya
Kejelasan
Menarik / tidak
Sesuai dengan
norma
44. Faktor yg mempengaruhi komunikasi...
Media (saluran komunikasi)
Menarik / tidak
Gangguan lingkungan
Cukup / tidak
Umpan balik
Persepsi
46. A. Teori Perubahan Sikap (Teori
3 proses dari Kelman)
Compliance : Mengubah sikap untuk
mendapatkan reaksi diri yang
menyenangkan atau untuk menghindari hal-
hal yang tidak menyenangkan.
Identification : Menganut sikap yang dimiliki
orang lain yang ia kagumi, segani atau yang
disenangi.
Internalization : Menerima sikap yang baru
karena perubahan sikap itu masih selaras
dengan sikap dan nilai-nilai yang telah ia
miliki sebelumnya.
47. Contoh : Perilaku dokter menulis
resep (adaptasi dari Kelman)
1. Karena terpaksa (compliance)
Imbalan : materi / non materi
Pengakuan dari kelompoknya
Terhindar dari kelompoknya
Terpeliharanya hubungan baik
2. Ingin meniru / ingin dipersamakan
(identification)
3. Menyadari manfaatnya (internalization)
48. B. Proses Adopsi Tingkah Laku
(Adoption Process dari Biel &
Bohlen)
Awareness : Sadar
Interest : Tertarik
Evaluation : Menilai
Trial : Mencoba
Adoption : Menganut
49. Fungsi Komunikasi dalam
Organisasi
1. Fungsi informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu
sistem pemrosesan informasi (information-
processing system).
Informasi yang didapat memungkinkan setiap
anggota organisasi dapat melaksanakan
pekerjaannya secara lebih pasti .
50. 2. Fungsi Regulatif
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-
peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.
Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi
regulatif ini, yaitu:
a. Atasan atau orang-orang yang berada dalam
tataran manajemen yaitu mereka yang memiliki
kewenangan untuk mengendalikan semua
informasi yang disampaikan, memberikan
instruksi atau perintah.
Fungsi Komunikasi dalam Organisasi……
51. Dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini…….
b. berkaitan dengan pesan atau
message. Pesan-pesan regulatif pada
dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya,
bawahan membutuhkan kepastian peraturan-
peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan
tidak boleh untuk dilaksanakan.
52. Sikap bawahan untuk menjalankan perintah
banyak bergantung pada:
1. keabsahan pimpinan dalam
penyampaikan perintah
2. kekuatan pimpinan dalam memberi
sanksi
3. kepercayaan bawahan terhadap atasan
sebagai seorang pemimpin sekaligus
sebagai pribadi
4. tingkat kredibilitas pesan yang diterima
bawahan.
53. 3. Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan
dan kewenangan tidak akan selalu membawa
hasil sesuai dengan yang diharapkan.
Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan
yang lebih suka untuk mempersuasi
bawahannya daripada memberi perintah.
pekerjaan yang dilakukan secara sukarela
oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian
yang lebih besar dibanding kalau pimpinan
sering memperlihatkan kekuasaan dan
kewenangannya.
Fungsi Komunikasi dalam Organisasi……
54. 4. Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan
saluran yang memungkinkan karyawan
dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan
dengan baik.
Ada dua saluran komunikasi : 1) formal seperti
penerbitan khusus dalam organisasi tersebut
(newsletter, buletin) dan laporan kemajuan
oraganisasi; juga 2) informal seperti
perbincangan antarpribadi selama masa
istirahat kerja, pertandingan olahraga ataupun
kegiatan darmawisata.
Fungsi Komunikasi dalam Organisasi……
55. KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
Definisi :
Merupakan suatu proses
mempengaruhi aktivitas seseorang
atau sekelompok untuk diarahkan
kepada pencapaian tujuan di dalam
suatu situasi tertentu “
56. “Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya
Mbangun Karsa, Tut Wuri Handayani”
(Ki Hadjar dewantoro)
“Pemimpin sebagai pemuka harus dapat
memberikan contoh teladan, ditengah
kelompok harus dapat menumbuhkan
keinginan untuk mau berusaha
(memotivir) dan dibelakang mampu
memberi pengaruh yang menentukan”
57. Gaya Kepemimpinan (Leaderhip Style) R.R. Blake
& Js. Mouton
9
8
7
6
5
4
3
2
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Low High
Concern For Production
Low
High
Concern
For
People
1.1. The Deserter
1.9. The Missionary
9.1. The Autocrat
9.5. The Compromiser
9.9. The Executive
58. PERBEDAAN
Leadership Manajemen
Subyektif Obyektif
Tidak dapat diajarkan tapi dapat
dipelajari
Dapat diajarkan di sekolah : MBA,
MM dll
Sukar diukur (derajat
kepemimpinan)
Keberhasilan / Kegagalan dapat
diukur
Berdasarkan naluri (Instingtual) Lebih teknis
Berakar pada kekuasaan (power)
untuk mempengaruhi orang
Bertumpu pada kepemimpinan yang
efektif
Banyak tergantung dari watak dan
kepribadian pemimpin
Dikembangkan dari pengalaman
hidup