SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
DOSEN PENGAJAR:
DENIS NASRI,M.Psi.,Psikolog
DISUSUN OLEH: KELOMPOK 3
1. FITRAALFISAHRI
2. FITRI RAMADHANI
3. HARTINIK
4. HERLINDA KUSUMAWIJAYANTI
5. ICHWAN HADIKUSUMA
6. ILVI ERMALIZA
7. IRZA OKTARI
1 Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata lain “MOVERE” yang berarti dorongan atau
bahasa Inggrisnya to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat
dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat (driving force). Motif
tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan faktor-faktor lain, baik
faktor eksternal, maupun faktor internal. Hal-hal yang mempengaruhi motif
disebut motivasi. Michel J. Jucius menyebutkan motivasi sebagai kegiatan
memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil
suatu tindakan yang dikehendaki.Menurut Dadi Permadi, motivasi adalah
dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu, baikyang positif maupun yang
negatif.
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) penggerak seseorang
yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam
melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu
sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:80) “Motivasi dipandang sebagai
dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia
termasuk perilaku belajar”. Sejalan dengan itu, Ratumanan (2002:72)
mengatakan bahwa; “Motivasi adalah sebagai dorongan dasar yang
menggerakkan seseorang bertingkah laku”. Sedangkan motivasi belajar adalah
“Keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan
arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan (Tadjab,
1994:102)”.
Motivasi dapat dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik (Sardiman, 2005:189). Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang
menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam
diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan
motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena
adanya perangsang dari luar. Sejalan dengan itu pula, Suryabrata (1994:72)
juga membagi motivasi menjadi 2 yaitu: a) motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi
yang berfungsi karena adanya rangsangan dari luar; dan b) motivasi intrinsik,
2 Teori Motivasi Abraham Maslow (Teori Kebutuhan)
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua
manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang
berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima
tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai
dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang
hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu
peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada
peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting;
• Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
• Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
• Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain,
diterima, memiliki)
• Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan
dukungan serta pengakuan)
• Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan
menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan;
kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
3 Teori Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi pertama kali diperkenalkan oleh Murray (dalam Martaniah,
1998) yang diistilahkan dengan need for achievement dan dipopulerkan oleh Mc
Clelland (1961) dengan sebutan “n-ach”, yang beranggapan bahwa motif berprestasi
merupakan virus mental sebab merupakan pikiran yang berhubungan dengan cara
melakukan kegiatan dengan lebih baik daripada cara yang pernah dilakukan
sebelumnya. Jika sudah terjangkit virus ini mengakibatkan perilaku individu
menjadi lebih aktif dan individu menjadi lebih giat dalam melakukan kegiatan untuk
mencapai prestasi yang lebih baik dari sebelumnya.
Individu yang menunjukkan motivasi berprestasi menurut Mc.Clelland adalah
mereka yang task oriented dan siap menerima tugas-tugas yang menantang dan
kerap mengevaluasi tugas-tugasnya dengan beberapa cara, yaitu membandingkan
dengan hasil kerja orang lain atau dengan standard tertentu (McClelland, dalam
Morgan 1986). Selain itu mcClelland juga mengartikan motivasi berprestasi sebagai
standard of exellence yaitu kecenderungan individu untuk mencapai prestasi secara
optimal (McClelland,1987). Selanjutnya menurut Haditono (Kumalasari, 2006),
motivasi berprestasi adalah kecenderungan untuk meraih prestasi dalam hubungan
dengan nilai standar keunggulan.
Teori yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal
penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
a. Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
Kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk mengungguli,
berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar bergulat untuk sukses.
Kebutuhan ini pada hirarki Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan
dan kebutuhan akan aktualisasi diri.
b. Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan
soscialneed-nya Maslow)
Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain
berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan
berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain. Kebutuhan ini pada teori Maslow
terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri.
McClelland menyatakan bahwa kebutuhan akan kekuasaan sangat berhubungan
dengan kebutuhan untuk mencapai suatu posisi kepemimpinan. n-pow adalah
motivasi terhadap kekuasaan.
c. Need for Power (dorongan untuk mengatur) atau kebutuhan untuk Berafiliasi atau
Bersahabat (n-AFI)
Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang
ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang
erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang
mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang
memerlukan interaksi sosial yang tinggi. Mc Clelland mengatakan bahwa kebanyakan
orang memiliki jombinasi karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi
perilaku karyawan dalam bekerja atau mengelola organisasi.
4 Teori Motivasi 2 faktor
Teori Dua Faktor (juga dikenal sebagai teori motivasi Herzberg atau teori hygiene-
motivator). Teori ini dikembangkan oleh Frederick Irving Herzberg (1923-2000),
seorang psikolog asal Amerika Serikat. Ia dianggap sebagai salah satu pemikir besar
dalam bidang manajemen dan teori motivasi.
Frederick Herzberg menyatakan bahwa ada faktor-faktor tertentu di tempat kerja yang
menyebabkan kepuasan kerja, sementara pada bagian lain ada pula faktor lain yang
menyebabkan ketidakpuasan. Dengan kata lain kepuasan dan ketidakpuasan kerja
berhubungan satu sama lain.
Faktor-faktor tertentu di tempat kerja tersebut oleh Frederick Herzberg
diidentifikasi sebagai hygiene factors (faktor kesehatan) dan motivation factors
(faktor pemuas). Dua faktor ini oleh Frederick Herzberg dialamatkan kepada faktor
intrinsik dan faktor ekstrinsik, dimana faktor intrinsik adalah faktor yang mendorong
karyawan termotivasi, yaitu daya dorong yang timbul dari dalam diri masing-masing
orang, dan faktor ekstrinsik yaitu daya dorong yang datang dari luar diri seseorang,
terutama dari organisasi tempatnya bekerja. Teori ini merupakan pengembangan dari
teori hirarki kebutuhan Maslow dan juga berhubungan erat dengan teori tiga faktor
sosial McClelland.
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk
berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu
disebutnya faktor higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik).
a. Faktor Higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk
didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan
sebagainya (faktor ekstrinsik),
b. Faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang
termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan,
dsb (faktor intrinsik).
5. Teori Motivasi VROOM (Teori Harapan )
Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa
seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun
hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi
seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
• Harapan (Expectancy) adalah suatu kesempatan yang diberikan akan terjadi karena perilaku.
Harapan akan berkisar antara nilai negatif (sangat tidak diinginkan sampai dengan nilai positif
(sangat diinginkan). Harapan negatif menunjukkan tidak ada kemungkinan sesuatu hasil akan
muncul sebagai akibat dari tindakan tertentu, bahkan hasilnya bisa lebih buruk. Sedangkan
harapan positif menunjukkan kepastian bahwa hasil tertentu akan muncul sebagai konsekuensi
dari suatu tindakan atau perilaku.
• Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan
suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu).
• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif.Motivasi
tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapan. Motivasi rendah jika usahanya
menghasilkan kurang dari yang diharapkan.
Dalam hal ini Victor Vroom (1994) yang pertama kali mengemukakan teori harapan secara
konseptual dengan mengajukan persamaan sebagai berikut :
Hubungan antara unsur Teori Harapan (Harapan, Instrumen dan Valensi) Robert E. Quinn
selanjutnya menjelaskan sepeti berikut : bahwa hubungan fundamental dari ketiga unsur-unsur
teori harapan dengan persamaan yang baru sebenarnya sama. Bedanya teori yang terakhir
telah dikembangkan dengan mempertimbangkan beberapa hasil usaha.. Bila motivasinya
rendah jangan berharap hasil kerjanya (kinerjanya) baik. Dan motivasi dipengaruhi oleh
berbagai pertimbangan pribadi seperti rasa tertarik atau memperoleh harapan.
Harapan Instrumen Valensi
Kemungkinan
melakukan tugas
untuk mencapai target
kinerja
Kemungkinan
mencapai target
kinerja yang dipandu
berbagai program kerja
Nilai hasil kerja
karyawan baik atau
buruk
PenKep ppt

More Related Content

What's hot

Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)Ikha Mardiyah
 
Motif dan motivasi (Kelompok 2)
Motif dan motivasi (Kelompok 2)Motif dan motivasi (Kelompok 2)
Motif dan motivasi (Kelompok 2)Zara Neur
 
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana MentengPresentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Mentengkel1psikosos
 
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASIMAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASIGhian Velina
 
Teori teori motivasi
Teori teori motivasiTeori teori motivasi
Teori teori motivasiNaila Greenny
 
Teori motivasi dalam manajemen
Teori motivasi dalam manajemenTeori motivasi dalam manajemen
Teori motivasi dalam manajemennasutionnasril
 
Presentasi teori organisasi kel 4
Presentasi teori organisasi kel 4Presentasi teori organisasi kel 4
Presentasi teori organisasi kel 4kartika_merliana
 
Makalah Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Makalah Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana MentengMakalah Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Makalah Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Mentengkel1psikosos
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikanruriintannia
 
Teori – teori motivasi
Teori – teori motivasiTeori – teori motivasi
Teori – teori motivasiIda Hasniza
 
Motif dan motivasi
Motif dan motivasiMotif dan motivasi
Motif dan motivasielmakrufi
 
Menurut mc donald.(motivasi)
Menurut mc donald.(motivasi)Menurut mc donald.(motivasi)
Menurut mc donald.(motivasi)Mohd Yusrie Masri
 
Motivasi sosial
Motivasi sosialMotivasi sosial
Motivasi sosialelmakrufi
 
Motivasi
MotivasiMotivasi
Motivasivera78
 

What's hot (19)

Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)
 
Motif dan motivasi (Kelompok 2)
Motif dan motivasi (Kelompok 2)Motif dan motivasi (Kelompok 2)
Motif dan motivasi (Kelompok 2)
 
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana MentengPresentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
 
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASIMAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
 
Teori teori motivasi
Teori teori motivasiTeori teori motivasi
Teori teori motivasi
 
Teori motivasi dalam manajemen
Teori motivasi dalam manajemenTeori motivasi dalam manajemen
Teori motivasi dalam manajemen
 
Presentasi teori organisasi kel 4
Presentasi teori organisasi kel 4Presentasi teori organisasi kel 4
Presentasi teori organisasi kel 4
 
Makalah Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Makalah Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana MentengMakalah Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Makalah Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
 
Gejala konasi
Gejala konasiGejala konasi
Gejala konasi
 
Gejala konasi kholipah 1
Gejala konasi kholipah 1Gejala konasi kholipah 1
Gejala konasi kholipah 1
 
Gejala konasi
Gejala konasiGejala konasi
Gejala konasi
 
Motivasi berprestasi
Motivasi berprestasiMotivasi berprestasi
Motivasi berprestasi
 
Teori – teori motivasi
Teori – teori motivasiTeori – teori motivasi
Teori – teori motivasi
 
Motivasi 1 pp
Motivasi 1  ppMotivasi 1  pp
Motivasi 1 pp
 
Motif dan motivasi
Motif dan motivasiMotif dan motivasi
Motif dan motivasi
 
Menurut mc donald.(motivasi)
Menurut mc donald.(motivasi)Menurut mc donald.(motivasi)
Menurut mc donald.(motivasi)
 
Motivasi sosial
Motivasi sosialMotivasi sosial
Motivasi sosial
 
Motivasi
MotivasiMotivasi
Motivasi
 

Viewers also liked

Bab 7 an 015 kepimpinan
Bab 7 an 015 kepimpinanBab 7 an 015 kepimpinan
Bab 7 an 015 kepimpinanwalidsofea78
 
Motivasi kerjaya
Motivasi kerjayaMotivasi kerjaya
Motivasi kerjayaridzuangrik
 
Customer Experience in Financial Services Asia Pacific Brochure
Customer Experience in Financial Services Asia Pacific BrochureCustomer Experience in Financial Services Asia Pacific Brochure
Customer Experience in Financial Services Asia Pacific BrochureSarah Leonard
 
What Is It That's Stopping You From Achieving Goals
What Is It That's Stopping You From Achieving GoalsWhat Is It That's Stopping You From Achieving Goals
What Is It That's Stopping You From Achieving GoalsYang Lee
 
Sarahy ejer, teoria de control
Sarahy ejer, teoria de controlSarahy ejer, teoria de control
Sarahy ejer, teoria de controlAri Diaz
 
20% teorio ariday
20% teorio ariday20% teorio ariday
20% teorio aridayAri Diaz
 
տնտեսական խաղ
տնտեսական խաղ տնտեսական խաղ
տնտեսական խաղ AnoushHrach
 
MARKET SHARE OF WOMEN & CHILDREN HEALTH DRINKS
MARKET SHARE OF WOMEN & CHILDREN HEALTH DRINKSMARKET SHARE OF WOMEN & CHILDREN HEALTH DRINKS
MARKET SHARE OF WOMEN & CHILDREN HEALTH DRINKSMADHU SHREE
 
CURRICULUM VITAE josephine
CURRICULUM VITAE                                                   josephineCURRICULUM VITAE                                                   josephine
CURRICULUM VITAE josephineISABELLA MUTHONI
 
William Shakespeare App. Design
William Shakespeare App. DesignWilliam Shakespeare App. Design
William Shakespeare App. Design수정 정
 
Presentacion el incendio
Presentacion el incendioPresentacion el incendio
Presentacion el incendioEmiry Duque
 
The Future of Digital Banking Asia Pacific 2016
The Future of Digital Banking Asia Pacific 2016The Future of Digital Banking Asia Pacific 2016
The Future of Digital Banking Asia Pacific 2016Sarah Leonard
 
Flyktingkatastrofen
FlyktingkatastrofenFlyktingkatastrofen
Flyktingkatastrofendaad52
 

Viewers also liked (20)

Bab 7 an 015 kepimpinan
Bab 7 an 015 kepimpinanBab 7 an 015 kepimpinan
Bab 7 an 015 kepimpinan
 
Motivasi kerjaya
Motivasi kerjayaMotivasi kerjaya
Motivasi kerjaya
 
My last vacations
My last vacationsMy last vacations
My last vacations
 
My daily routine
My daily routineMy daily routine
My daily routine
 
My daily routine
My daily routineMy daily routine
My daily routine
 
Customer Experience in Financial Services Asia Pacific Brochure
Customer Experience in Financial Services Asia Pacific BrochureCustomer Experience in Financial Services Asia Pacific Brochure
Customer Experience in Financial Services Asia Pacific Brochure
 
Marcapassos en edat avançada
Marcapassos en edat avançadaMarcapassos en edat avançada
Marcapassos en edat avançada
 
Wikipedia
WikipediaWikipedia
Wikipedia
 
What Is It That's Stopping You From Achieving Goals
What Is It That's Stopping You From Achieving GoalsWhat Is It That's Stopping You From Achieving Goals
What Is It That's Stopping You From Achieving Goals
 
Sarahy ejer, teoria de control
Sarahy ejer, teoria de controlSarahy ejer, teoria de control
Sarahy ejer, teoria de control
 
20% teorio ariday
20% teorio ariday20% teorio ariday
20% teorio ariday
 
տնտեսական խաղ
տնտեսական խաղ տնտեսական խաղ
տնտեսական խաղ
 
MARKET SHARE OF WOMEN & CHILDREN HEALTH DRINKS
MARKET SHARE OF WOMEN & CHILDREN HEALTH DRINKSMARKET SHARE OF WOMEN & CHILDREN HEALTH DRINKS
MARKET SHARE OF WOMEN & CHILDREN HEALTH DRINKS
 
CURRICULUM VITAE josephine
CURRICULUM VITAE                                                   josephineCURRICULUM VITAE                                                   josephine
CURRICULUM VITAE josephine
 
Sd mielodisplassics
Sd mielodisplassics Sd mielodisplassics
Sd mielodisplassics
 
William Shakespeare App. Design
William Shakespeare App. DesignWilliam Shakespeare App. Design
William Shakespeare App. Design
 
FINAL RESUME
FINAL RESUMEFINAL RESUME
FINAL RESUME
 
Presentacion el incendio
Presentacion el incendioPresentacion el incendio
Presentacion el incendio
 
The Future of Digital Banking Asia Pacific 2016
The Future of Digital Banking Asia Pacific 2016The Future of Digital Banking Asia Pacific 2016
The Future of Digital Banking Asia Pacific 2016
 
Flyktingkatastrofen
FlyktingkatastrofenFlyktingkatastrofen
Flyktingkatastrofen
 

Similar to PenKep ppt

Teori teori motivasi
Teori teori motivasiTeori teori motivasi
Teori teori motivasiNaila Greenny
 
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.pptTeori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.pptRioAgungPrabowo
 
Pio motivasi kerja
Pio   motivasi kerjaPio   motivasi kerja
Pio motivasi kerjaJuanda Ipan
 
Motivasi kerja
Motivasi kerjaMotivasi kerja
Motivasi kerjaeki050988
 
Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...
Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...
Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...YohanesSukamdi1
 
teori_teori_motivasi.pdf
teori_teori_motivasi.pdfteori_teori_motivasi.pdf
teori_teori_motivasi.pdfdesilusi1
 
PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN.ppt
PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN.pptPELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN.ppt
PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN.pptTriEvelina1
 
XIII-PERILAKU-ORGANISASI.ppt
XIII-PERILAKU-ORGANISASI.pptXIII-PERILAKU-ORGANISASI.ppt
XIII-PERILAKU-ORGANISASI.pptrizaluddinakbar1
 
Psikologi modul 2 kb 1
Psikologi modul 2 kb 1Psikologi modul 2 kb 1
Psikologi modul 2 kb 1Uwes Chaeruman
 
Pengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASIPengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASIAjeng Pipit
 
Konsep Motivasi Manusia
Konsep Motivasi ManusiaKonsep Motivasi Manusia
Konsep Motivasi Manusiapjj_kemenkes
 
Pengantar Psikologi - Proses Mental Manusia (Gejala Konasi)
Pengantar Psikologi - Proses Mental Manusia (Gejala Konasi)Pengantar Psikologi - Proses Mental Manusia (Gejala Konasi)
Pengantar Psikologi - Proses Mental Manusia (Gejala Konasi)Muhammad Kahfi
 

Similar to PenKep ppt (20)

Motivasi kerja
Motivasi kerjaMotivasi kerja
Motivasi kerja
 
Motivasi dalam pekerjaan
Motivasi dalam pekerjaanMotivasi dalam pekerjaan
Motivasi dalam pekerjaan
 
Teori teori motivasi
Teori teori motivasiTeori teori motivasi
Teori teori motivasi
 
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.pptTeori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
 
Pio motivasi kerja
Pio   motivasi kerjaPio   motivasi kerja
Pio motivasi kerja
 
teori-motivasi1.ppt
teori-motivasi1.pptteori-motivasi1.ppt
teori-motivasi1.ppt
 
Motivasi kerja
Motivasi kerjaMotivasi kerja
Motivasi kerja
 
Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...
Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...
Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...
 
teori_teori_motivasi.pdf
teori_teori_motivasi.pdfteori_teori_motivasi.pdf
teori_teori_motivasi.pdf
 
Manajemen bisnis
Manajemen bisnisManajemen bisnis
Manajemen bisnis
 
PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN.ppt
PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN.pptPELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN.ppt
PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN.ppt
 
Mengintegrasikan teori
Mengintegrasikan teoriMengintegrasikan teori
Mengintegrasikan teori
 
XIII-PERILAKU-ORGANISASI.ppt
XIII-PERILAKU-ORGANISASI.pptXIII-PERILAKU-ORGANISASI.ppt
XIII-PERILAKU-ORGANISASI.ppt
 
Motivasi q
Motivasi qMotivasi q
Motivasi q
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Psikologi modul 2 kb 1
Psikologi modul 2 kb 1Psikologi modul 2 kb 1
Psikologi modul 2 kb 1
 
Pengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASIPengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASI
 
Konsep Motivasi Manusia
Konsep Motivasi ManusiaKonsep Motivasi Manusia
Konsep Motivasi Manusia
 
Pengantar Psikologi - Proses Mental Manusia (Gejala Konasi)
Pengantar Psikologi - Proses Mental Manusia (Gejala Konasi)Pengantar Psikologi - Proses Mental Manusia (Gejala Konasi)
Pengantar Psikologi - Proses Mental Manusia (Gejala Konasi)
 
Bab 9 motivasi kerja
Bab 9 motivasi kerjaBab 9 motivasi kerja
Bab 9 motivasi kerja
 

PenKep ppt

  • 1. PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DOSEN PENGAJAR: DENIS NASRI,M.Psi.,Psikolog DISUSUN OLEH: KELOMPOK 3 1. FITRAALFISAHRI 2. FITRI RAMADHANI 3. HARTINIK 4. HERLINDA KUSUMAWIJAYANTI 5. ICHWAN HADIKUSUMA 6. ILVI ERMALIZA 7. IRZA OKTARI
  • 2. 1 Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata lain “MOVERE” yang berarti dorongan atau bahasa Inggrisnya to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat (driving force). Motif tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan faktor-faktor lain, baik faktor eksternal, maupun faktor internal. Hal-hal yang mempengaruhi motif disebut motivasi. Michel J. Jucius menyebutkan motivasi sebagai kegiatan memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki.Menurut Dadi Permadi, motivasi adalah dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu, baikyang positif maupun yang negatif. Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) penggerak seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).
  • 3. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:80) “Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar”. Sejalan dengan itu, Ratumanan (2002:72) mengatakan bahwa; “Motivasi adalah sebagai dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku”. Sedangkan motivasi belajar adalah “Keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan (Tadjab, 1994:102)”. Motivasi dapat dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik (Sardiman, 2005:189). Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sejalan dengan itu pula, Suryabrata (1994:72) juga membagi motivasi menjadi 2 yaitu: a) motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang berfungsi karena adanya rangsangan dari luar; dan b) motivasi intrinsik,
  • 4. 2 Teori Motivasi Abraham Maslow (Teori Kebutuhan) Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting; • Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya) • Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya) • Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki) • Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan) • Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
  • 5. 3 Teori Motivasi Berprestasi Motivasi berprestasi pertama kali diperkenalkan oleh Murray (dalam Martaniah, 1998) yang diistilahkan dengan need for achievement dan dipopulerkan oleh Mc Clelland (1961) dengan sebutan “n-ach”, yang beranggapan bahwa motif berprestasi merupakan virus mental sebab merupakan pikiran yang berhubungan dengan cara melakukan kegiatan dengan lebih baik daripada cara yang pernah dilakukan sebelumnya. Jika sudah terjangkit virus ini mengakibatkan perilaku individu menjadi lebih aktif dan individu menjadi lebih giat dalam melakukan kegiatan untuk mencapai prestasi yang lebih baik dari sebelumnya. Individu yang menunjukkan motivasi berprestasi menurut Mc.Clelland adalah mereka yang task oriented dan siap menerima tugas-tugas yang menantang dan kerap mengevaluasi tugas-tugasnya dengan beberapa cara, yaitu membandingkan dengan hasil kerja orang lain atau dengan standard tertentu (McClelland, dalam Morgan 1986). Selain itu mcClelland juga mengartikan motivasi berprestasi sebagai standard of exellence yaitu kecenderungan individu untuk mencapai prestasi secara optimal (McClelland,1987). Selanjutnya menurut Haditono (Kumalasari, 2006), motivasi berprestasi adalah kecenderungan untuk meraih prestasi dalam hubungan dengan nilai standar keunggulan.
  • 6. Teori yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu: a. Need for achievement (kebutuhan akan prestasi) Kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar bergulat untuk sukses. Kebutuhan ini pada hirarki Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. b. Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan soscialneed-nya Maslow) Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain. Kebutuhan ini pada teori Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. McClelland menyatakan bahwa kebutuhan akan kekuasaan sangat berhubungan dengan kebutuhan untuk mencapai suatu posisi kepemimpinan. n-pow adalah motivasi terhadap kekuasaan.
  • 7. c. Need for Power (dorongan untuk mengatur) atau kebutuhan untuk Berafiliasi atau Bersahabat (n-AFI) Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi. Mc Clelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki jombinasi karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja atau mengelola organisasi. 4 Teori Motivasi 2 faktor Teori Dua Faktor (juga dikenal sebagai teori motivasi Herzberg atau teori hygiene- motivator). Teori ini dikembangkan oleh Frederick Irving Herzberg (1923-2000), seorang psikolog asal Amerika Serikat. Ia dianggap sebagai salah satu pemikir besar dalam bidang manajemen dan teori motivasi. Frederick Herzberg menyatakan bahwa ada faktor-faktor tertentu di tempat kerja yang menyebabkan kepuasan kerja, sementara pada bagian lain ada pula faktor lain yang menyebabkan ketidakpuasan. Dengan kata lain kepuasan dan ketidakpuasan kerja berhubungan satu sama lain.
  • 8. Faktor-faktor tertentu di tempat kerja tersebut oleh Frederick Herzberg diidentifikasi sebagai hygiene factors (faktor kesehatan) dan motivation factors (faktor pemuas). Dua faktor ini oleh Frederick Herzberg dialamatkan kepada faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik, dimana faktor intrinsik adalah faktor yang mendorong karyawan termotivasi, yaitu daya dorong yang timbul dari dalam diri masing-masing orang, dan faktor ekstrinsik yaitu daya dorong yang datang dari luar diri seseorang, terutama dari organisasi tempatnya bekerja. Teori ini merupakan pengembangan dari teori hirarki kebutuhan Maslow dan juga berhubungan erat dengan teori tiga faktor sosial McClelland. Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktor higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik). a. Faktor Higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), b. Faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).
  • 9. 5. Teori Motivasi VROOM (Teori Harapan ) Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu: • Harapan (Expectancy) adalah suatu kesempatan yang diberikan akan terjadi karena perilaku. Harapan akan berkisar antara nilai negatif (sangat tidak diinginkan sampai dengan nilai positif (sangat diinginkan). Harapan negatif menunjukkan tidak ada kemungkinan sesuatu hasil akan muncul sebagai akibat dari tindakan tertentu, bahkan hasilnya bisa lebih buruk. Sedangkan harapan positif menunjukkan kepastian bahwa hasil tertentu akan muncul sebagai konsekuensi dari suatu tindakan atau perilaku. • Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu). • Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapan. Motivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan.
  • 10. Dalam hal ini Victor Vroom (1994) yang pertama kali mengemukakan teori harapan secara konseptual dengan mengajukan persamaan sebagai berikut : Hubungan antara unsur Teori Harapan (Harapan, Instrumen dan Valensi) Robert E. Quinn selanjutnya menjelaskan sepeti berikut : bahwa hubungan fundamental dari ketiga unsur-unsur teori harapan dengan persamaan yang baru sebenarnya sama. Bedanya teori yang terakhir telah dikembangkan dengan mempertimbangkan beberapa hasil usaha.. Bila motivasinya rendah jangan berharap hasil kerjanya (kinerjanya) baik. Dan motivasi dipengaruhi oleh berbagai pertimbangan pribadi seperti rasa tertarik atau memperoleh harapan. Harapan Instrumen Valensi Kemungkinan melakukan tugas untuk mencapai target kinerja Kemungkinan mencapai target kinerja yang dipandu berbagai program kerja Nilai hasil kerja karyawan baik atau buruk