2. Pendahuluan
Tingkat kesehatan dipengaruhi oleh bebas dari
penyakit/cacat, keadaan sosial ekonomi yang baik,
keadaan lingkungan yang baik, status gizi juga baik
Peran → mengetahui ada tidaknya status
gizi yang salah
Status gizi baik → sesuai dengan kebutuhan
Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
3. Konsep
Zat yang terdapat dalam makanan
dan diperlukan untuk proses
metabolisme
Zat Gizi Gizi
Keseimbangan antara zat gizi yang
masuk dengan yang dibutuhkan
Status Gizi
Keadaan yang diakibatkan oleh
keseimbangan asupan dengan
kebutuhan
Indikator Status
Gizi
Tanda-tanda yang dapat diketahui untuk
menggambarkan status gizi seseorang
Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
4. Penilaian Status Gizi
Status gizi ditentukan dengan melakukan penilaian berbagai faktor berikut:
1. Asupan makanan/nutrien
2. Pemenuhan kebutuhan energi dan protein
Harus memperhatikan status klinis anak apakah sehat atau sedang sakit & faktor
aktivitas nya
1. Parameter pertumbuhan, pengukuran antropometri, dan penilaian hasil
antropometri dengan kurva WHO:
● Usia 0-5 thn: BB menurut usia, PB menurut usia (<2 thn) / TB menurut usia
(>2 thn), BB menurut PB/TB, Lingkar kepala menurut usia (<36 bulan)
● Usia >5 thn: BB menurut usia (<10 thn), TB menurut usia, BMI menurut usia
6. Antropometri
● Anthropo (manusia) dan metri (ukuran) → pengukuran tubuh/bagian tubuh manusia
● Kelebihan:
○ Cukup sederhana dan aman
○ Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli
○ Alat yang cukup murah dan terjangkau, mudah dibawa, tahan lama
○ Hasilnya tepat dan akurat
○ Dapat mendeteksi riwayat asupan gizi
○ Dapat mengidentifikasi status gizi baik, sedang, kurang, dan buruk
○ Dapat digunakan untuk skrining
● Kekurangan:
○ Hasil pengukuran tidak sensitif
○ Faktor-faktor diluar gizi dapat menurunkan spesifikasi dan sensitivitas ukuran
○ Kesalahan waktu pengukuran dapat mempengaruhi hasil
● Parameter → berat badan, tinggi/panjang badan, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar
lengan atas, panjang depa, tinggi lutut, tinggi duduk, rasio lingkar pinggang dan panggul
Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
7. Antropometri
● Fungsi:
○ Menilai status
pertumbuhan
○ Menilai status gizi pada
populasi tertentu
● Penilaian status gizi dengan
antropometri memerlukan 4
variabel:
○ Jenis kelamin
○ Umur
○ Berat badan
○ Tinggi/panjang badan
Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
8. Pemantauan Pertumbuhan
● Menempatkan hasil data
antropometri ke dalam grafik
pertumbuhan anak yang
dibedakan berdasarkan jenis
kelamin
● Grafik pertumbuhan:
PB-TB/U
BB/U
BB/PB-TB
IMT/U
Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
20. Interpretasi
1. Seorang anak pada kategori ini termasuk sangat tinggi
dan biasanya tidak menjadi masalah kecuali anak
yang sangat tinggi mungkin mengalami gangguan
endokrin seperti adanya tumor yang memproduksi
hormon pertumbuhan. Rujuklah anak tersebut jika
diduga mengalami gangguan endokrin (mis. Anak
yang tinggi sekali menurut umurnya, sedangkan tinggi
orangtua normal).
2. Seorang anak berdasarkan BB/U pada kategori ini
kemungkinan mempunyai masalah pertumbuhan,
tetapi akan lebih baik jika anak ini dinilai berdasarkan
indikator BB/PB atau BB/TB atau IMT/U.
3. Hasil ploting di atas 1 menunjukkan kemungkinan
risiko. Bila kecenderungannya menuju garis Z-Score 2
berarti risiko lebih pasti.
4. Anak yang pendek atau sangat pendek, kemungkinan
akan menjadi gemuk bila mendapatkan intervensi gizi
yang salah.
Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
21.
22.
23. Pulungan AB. Auxology, Kurva Pertumbuhan, Antropometri, dan Pemantauan Pertumbuhan. Sari Pediatr. 2020;22(2):123.
26. Tren pada Grafik Pertumbuhan
• Normalnya : anak tumbuh mengikuti tren yang secara umum sejajar dengan garis
median & z-skor
• Beberapa tren pada grafik pertumbuhan yang harus diwaspadai (karena dapat
menunjukkan masalah atau risiko) :
○ Garis pertumbuhan anak melewati garis skor-z
○ Peningkatan/penurunan tajam pada garis pertumbuhan anak
○ Garis pertumbuhan anak stagnan : tidak ada peningkatan BB atau PB/TB
● Garis pertumbuhan cenderung mendekat ke arah median 🡪 good change
● Garis pertumbuhan menjauh dari median 🡪 problem/risk of a problem
27. ● Garis A: garis
pertumbuhan tidak berisiko
karena mendekati median
● Garis B: meskipun garis
pertumbuhan tetap
diantara -1 dan -2 SD,
namun mengindikasikan
risiko 🡪 karena menjauhi
median dan berpotensi
melewati garis z-score.
A
B
WHO. Training Course on Child Growth Assessment- Interpreting Growth Indicators. 2008
28. Garis Pertumbuhan Melewati Z-Score
● PB/U turun dari -1
menjadi <-2 SD
dalam periode 9
bulan
● melewati 2 garis z-
score pada periode
diharapkannya
terjadi pertumbuhan
pesat (<2 tahun)
Kesan : stunted
(problem)
WHO. Training Course on Child Growth Assessment- Interpreting Growth Indicators. 2008
29. Garis Pertumbuhan Melewati Z-Score
● Kunjungan pertama >2
SD (overweight)
● Lalu pertambahan BB
melambat sehubungan
dengan tinggi
badannya
● mendekati median
Kesan: good trend
WHO. Training Course on Child Growth Assessment- Interpreting Growth Indicators. 2008
30. Peningkatan/Penurunan Tajam pada Garis
Pertumbuhan
Dapat terjadi akibat :
• Anak sakit/kekurangan gizi 🡪
akhirnya memasuki periode
refeeding 🡪 anak mengalami
“catch-up growth”
• Perubahan dalam pola makan
• Masalah pertumbuhan
Contoh:
X, anak laki-laki, mengalami diare
sehingga kehilangan 1,3 kg
🡪 diberikan asupan makanan cukup
🡪 BB Joshua meningkat kembali
WHO. Training Course on Child Growth Assessment- Interpreting Growth Indicators. 2008
31. Garis Pertumbuhan Anak Stagnan (Problem)
Contoh pada grafik:
- dari usia 6-8 bulan
- dari usia 1 tahun 4 bulan – 2
tahun
Karena periode stagnan
tersebut, BB/U anak sekarang
hampir melewati garis Z-score -
2 SD
Kesan: problem
WHO. Training Course on Child Growth Assessment- Interpreting Growth Indicators. 2008
32. Garis Pertumbuhan Anak Stagnan (Good
Trend)
● awalnya overweight (> +2 SD)
● lalu BB menetap sementara
TB meningkat
● garis pertumbuhan stagnan
mendekati median (anak tidak
overweight lagi)
Kesan: good trend
WHO. Training Course on Child Growth Assessment- Interpreting Growth Indicators. 2008
33. Laboratorium
● Metode yang dilakukan secara langsung pada tubuh/bagian tubuh
● Tujuan: mengetahui tingkat ketersediaan zat gizi dalam tubuh sebagai akibat dari asupan
gizi dari makanan
● Mencakup 2 pengukuran:
○ Uji biokimia
○ Tes fungsi fisik
● Kelebihan:
○ Dapat mengukur tingkat gizi pada jaringan tubuh secara tepat
○ Dapat memprediksi kejadian yang akan datang
○ Hasil cukup valid dan dapat dipercaya
● Kekurangan:
○ Peralatan yang cukup mahal
○ Peralatan sangat sensitif dan mudah pecah
○ Perlu tempat dan kondisi khusus
○ Batasan kecukupan gizi tidak mutlak, tetapi berdasarkan kisaran
Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
34. Klinis
● Melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik (observasi, palpasi, perkusi, auskultasi)
● Tujuan: mengetahui ada tidaknya gangguan kesehatan termasuk gangguan gizi yang
dialami
● Kelebihan:
○ Mudah dilakukan dan cepat
○ Tidak perlu alat yang rumit
○ Tempat pemeriksaan bisa dimana saja
○ Jika dilakukan dengan tepat, menghasilkan data yang cukup akurat
● Kekurangan:
○ Memerlukan pelatihan khusus
○ Ketepatan hasil kadang bersifat subjektif
○ Untuk kepastian data status gizi, terkadang diperlukan data pendukung lain
○ Seseorang yang menderita gejala klinis kekurangan gizi, biasanya tingkat defisiensi
zat cenderung sudah tinggi
○ Waktu pelaksanaan pengukuran dipengaruhi oleh lingkungan
Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
39. Konsumsi Pangan
● Tujuan umum: mengetahui asupan gizi dan makanan serta mengetahui kebiasaan dan
pola makan, baik individu, RT, maupun kelompok masyarakat
● Tujuan khusus:
○ Menentukan tingkat kecukupan asupan gizi pada individu
○ Menentukan tingkat asupan gizi individu hubungannya dengan penyakit
○ Mengetahui rata-rata asupan gizi pada kelompok masyarakat
○ Menentukan proporsi masyarakat yang asupan gizinya kurang
● Kelebihan:
○ Dapat memprediksi status gizi yang akan datang
○ Hasil cukup akurat untuk menilai asupan gizi/ketersediaan pangan
○ Mudah dilakukan dengan pelatihan khusus
○ Tidak memerlukan alat yang mahal dan rumit
● Kekurangan:
○ Tidak dapat menilai status gizi secara bersamaan
○ Hanya dapat dipakai sebagai bukti awal akan kemungkinan terjadinya
kekurangan/kelebihan gizi
○ Lebih efektif apabila disertai pemeriksaan biokimia, klinis, atau antropometri
Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
40. Faktor Ekologi
● Beberapa informasi ekologi yang berkaitan dengan penyebab gizi kurang:
○ Data sosial ekonomi
○ Data kependudukan
○ Keadaan lingkungan fisik
○ Data vital statistik
● Faktor ekologi yang berkaitan dengan status gizi
○ Faktor lingkungan
○ Data vital statistik
● Kelebihan:
○ Keadaan ekologi lingkungan lebih mudah diketahui secara umum
○ Data tentang ekologi lingkungan tersebar di berbagai instansi
○ Data vital statistik selalu dikumpulkan setiap periode tertentu
● Kekurangan:
○ Tidak langsung mempengaruhi status gizi
○ Data sering tidak akurat
○ Kecenderungan data ditutupi
○ Faktor lain yang mempengaruhi status gizi
Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
P/U
Di atas 2 / di atas 3 : Perawakan tinggi. Singkirkan kelainan hormonal sebagai penyebab perawakan tinggi.
0 (median) : normal
Di bawah -2 : Perawakan pendek atau Stunting
Di bawah -3 :Perawakan sangat pendek atau severely stunting
BB/U
Di atas 2 / di atas 3 : mungkin memiliki masalah pertumbuhan, namun harus tetap dicek dengan BB/PB dan BMI/U
0 (median) : normal
Di bawah -2 : Underweight / gangguan tumbuh
Di bawah -3 :Severely underweight / gangguan tumbuh berat
BB/TB
Di atas 3 : Obesitas
Di atas 2 / di atas 3 : Overweight atau gizi lebih
Di atas 1 : berisiko gizi lebih. Jika makin mengarah ke garis Z-skor 2 resiko gizi lebih makin meningkat.
0 (median) : normal
Di bawah -2 : Gizi buruk / wasted
Di bawah -3 :Gizi sangat buruk / severly wasted
BMI/U
Di atas 3 : Obesitas
Di atas 2 / di atas 3 : Overweight atau gizi lebih
Di atas 1 : berisiko gizi lebih. Jika makin mengarah ke garis Z-skor 2 resiko gizi lebih makin meningkat.
0 (median) : normal
Di bawah -2 : Gizi buruk / wasted
Di bawah -3 :Gizi sangat buruk / severly wasted
Grafik Pertumbuhan CDC, dirilis pada Mei 2000, terdiri dari versi revisi grafik pertumbuhan yang dikembangkan oleh Pusat Statistik Kesehatan Nasional (NCHS) pada tahun 1977 dan penambahan grafik Indeks Massa Tubuh (BMI) baru untuk usia.
Ada yang 5th-95th percentile (set 1) ada yang 3rd-97th percentile set 2)
sementara untuk anak >5 tahun digunakan kurva CDC 2000.
Set 1 memiliki batas luar kurva pada persentil ke-5 dan ke-95. Ini adalah bagan yang menurut sebagian besar pengguna di Amerika Serikat berguna untuk sebagian besar penilaian klinis rutin. Set 2 memiliki batas luar kurva pada persentil ke-3 dan ke-97 untuk aplikasi yang dipilih. Ahli endokrinologi anak dan lainnya yang menilai pertumbuhan anak dengan persyaratan perawatan kesehatan khusus mungkin ingin menggunakan format di set 2 untuk aplikasi tertentu.
Anak mengalami beberapa kali episode malaria (ditunjukkan oleh panah hitam)