SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Penilaian Status Gizi
Pendahuluan
Tingkat kesehatan dipengaruhi oleh bebas dari
penyakit/cacat, keadaan sosial ekonomi yang baik,
keadaan lingkungan yang baik, status gizi juga baik
Peran → mengetahui ada tidaknya status
gizi yang salah
Status gizi baik → sesuai dengan kebutuhan
Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
Konsep
Zat yang terdapat dalam makanan
dan diperlukan untuk proses
metabolisme
Zat Gizi Gizi
Keseimbangan antara zat gizi yang
masuk dengan yang dibutuhkan
Status Gizi
Keadaan yang diakibatkan oleh
keseimbangan asupan dengan
kebutuhan
Indikator Status
Gizi
Tanda-tanda yang dapat diketahui untuk
menggambarkan status gizi seseorang
Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
Penilaian Status Gizi
Status gizi ditentukan dengan melakukan penilaian berbagai faktor berikut:
1. Asupan makanan/nutrien
2. Pemenuhan kebutuhan energi dan protein
Harus memperhatikan status klinis anak apakah sehat atau sedang sakit & faktor
aktivitas nya
1. Parameter pertumbuhan, pengukuran antropometri, dan penilaian hasil
antropometri dengan kurva WHO:
● Usia 0-5 thn: BB menurut usia, PB menurut usia (<2 thn) / TB menurut usia
(>2 thn), BB menurut PB/TB, Lingkar kepala menurut usia (<36 bulan)
● Usia >5 thn: BB menurut usia (<10 thn), TB menurut usia, BMI menurut usia
Metode Penilaian Status Gizi
Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
Antropometri
● Anthropo (manusia) dan metri (ukuran) → pengukuran tubuh/bagian tubuh manusia
● Kelebihan:
○ Cukup sederhana dan aman
○ Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli
○ Alat yang cukup murah dan terjangkau, mudah dibawa, tahan lama
○ Hasilnya tepat dan akurat
○ Dapat mendeteksi riwayat asupan gizi
○ Dapat mengidentifikasi status gizi baik, sedang, kurang, dan buruk
○ Dapat digunakan untuk skrining
● Kekurangan:
○ Hasil pengukuran tidak sensitif
○ Faktor-faktor diluar gizi dapat menurunkan spesifikasi dan sensitivitas ukuran
○ Kesalahan waktu pengukuran dapat mempengaruhi hasil
● Parameter → berat badan, tinggi/panjang badan, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar
lengan atas, panjang depa, tinggi lutut, tinggi duduk, rasio lingkar pinggang dan panggul
Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
Antropometri
● Fungsi:
○ Menilai status
pertumbuhan
○ Menilai status gizi pada
populasi tertentu
● Penilaian status gizi dengan
antropometri memerlukan 4
variabel:
○ Jenis kelamin
○ Umur
○ Berat badan
○ Tinggi/panjang badan
Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
Pemantauan Pertumbuhan
● Menempatkan hasil data
antropometri ke dalam grafik
pertumbuhan anak yang
dibedakan berdasarkan jenis
kelamin
● Grafik pertumbuhan:
PB-TB/U
BB/U
BB/PB-TB
IMT/U
Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
PB-TB/U
Contoh
Seorang anak perempuan
berusia 2 tahun 4 bulan dengan
tinggi 92 cm
BB/U
Contoh
Seorang anak laki-laki usia 10
bulan dengan berat 7 kg
BB/PB-TB
Contoh
Seorang anak perempuan
berusia 5 tahun dengan
tinggi badan 110 cm dan
berat badan 20 kg
IMT/U
Contoh
Seorang anak laki-laki
berusia 6 tahun dengan
berat 30 kg dan tinggi 120
cm.
→ BMI: 30/(1,2)^2 = 20,83
kg/m2
Interpretasi
1. Seorang anak pada kategori ini termasuk sangat tinggi
dan biasanya tidak menjadi masalah kecuali anak
yang sangat tinggi mungkin mengalami gangguan
endokrin seperti adanya tumor yang memproduksi
hormon pertumbuhan. Rujuklah anak tersebut jika
diduga mengalami gangguan endokrin (mis. Anak
yang tinggi sekali menurut umurnya, sedangkan tinggi
orangtua normal).
2. Seorang anak berdasarkan BB/U pada kategori ini
kemungkinan mempunyai masalah pertumbuhan,
tetapi akan lebih baik jika anak ini dinilai berdasarkan
indikator BB/PB atau BB/TB atau IMT/U.
3. Hasil ploting di atas 1 menunjukkan kemungkinan
risiko. Bila kecenderungannya menuju garis Z-Score 2
berarti risiko lebih pasti.
4. Anak yang pendek atau sangat pendek, kemungkinan
akan menjadi gemuk bila mendapatkan intervensi gizi
yang salah.
Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
Pulungan AB. Auxology, Kurva Pertumbuhan, Antropometri, dan Pemantauan Pertumbuhan. Sari Pediatr. 2020;22(2):123.
CDC
Interpretasi CDC
Tren pada Grafik Pertumbuhan
• Normalnya : anak tumbuh mengikuti tren yang secara umum sejajar dengan garis
median & z-skor
• Beberapa tren pada grafik pertumbuhan yang harus diwaspadai (karena dapat
menunjukkan masalah atau risiko) :
○ Garis pertumbuhan anak melewati garis skor-z
○ Peningkatan/penurunan tajam pada garis pertumbuhan anak
○ Garis pertumbuhan anak stagnan : tidak ada peningkatan BB atau PB/TB
● Garis pertumbuhan cenderung mendekat ke arah median 🡪 good change
● Garis pertumbuhan menjauh dari median 🡪 problem/risk of a problem
● Garis A: garis
pertumbuhan tidak berisiko
karena mendekati median
● Garis B: meskipun garis
pertumbuhan tetap
diantara -1 dan -2 SD,
namun mengindikasikan
risiko 🡪 karena menjauhi
median dan berpotensi
melewati garis z-score.
A
B
WHO. Training Course on Child Growth Assessment- Interpreting Growth Indicators. 2008
Garis Pertumbuhan Melewati Z-Score
● PB/U turun dari -1
menjadi <-2 SD
dalam periode 9
bulan
● melewati 2 garis z-
score pada periode
diharapkannya
terjadi pertumbuhan
pesat (<2 tahun)
Kesan : stunted
(problem)
WHO. Training Course on Child Growth Assessment- Interpreting Growth Indicators. 2008
Garis Pertumbuhan Melewati Z-Score
● Kunjungan pertama >2
SD (overweight)
● Lalu pertambahan BB
melambat sehubungan
dengan tinggi
badannya
● mendekati median
Kesan: good trend
WHO. Training Course on Child Growth Assessment- Interpreting Growth Indicators. 2008
Peningkatan/Penurunan Tajam pada Garis
Pertumbuhan
Dapat terjadi akibat :
• Anak sakit/kekurangan gizi 🡪
akhirnya memasuki periode
refeeding 🡪 anak mengalami
“catch-up growth”
• Perubahan dalam pola makan
• Masalah pertumbuhan
Contoh:
X, anak laki-laki, mengalami diare
sehingga kehilangan 1,3 kg
🡪 diberikan asupan makanan cukup
🡪 BB Joshua meningkat kembali
WHO. Training Course on Child Growth Assessment- Interpreting Growth Indicators. 2008
Garis Pertumbuhan Anak Stagnan (Problem)
Contoh pada grafik:
- dari usia 6-8 bulan
- dari usia 1 tahun 4 bulan – 2
tahun
Karena periode stagnan
tersebut, BB/U anak sekarang
hampir melewati garis Z-score -
2 SD
Kesan: problem
WHO. Training Course on Child Growth Assessment- Interpreting Growth Indicators. 2008
Garis Pertumbuhan Anak Stagnan (Good
Trend)
● awalnya overweight (> +2 SD)
● lalu BB menetap sementara
TB meningkat
● garis pertumbuhan stagnan
mendekati median (anak tidak
overweight lagi)
Kesan: good trend
WHO. Training Course on Child Growth Assessment- Interpreting Growth Indicators. 2008
Laboratorium
● Metode yang dilakukan secara langsung pada tubuh/bagian tubuh
● Tujuan: mengetahui tingkat ketersediaan zat gizi dalam tubuh sebagai akibat dari asupan
gizi dari makanan
● Mencakup 2 pengukuran:
○ Uji biokimia
○ Tes fungsi fisik
● Kelebihan:
○ Dapat mengukur tingkat gizi pada jaringan tubuh secara tepat
○ Dapat memprediksi kejadian yang akan datang
○ Hasil cukup valid dan dapat dipercaya
● Kekurangan:
○ Peralatan yang cukup mahal
○ Peralatan sangat sensitif dan mudah pecah
○ Perlu tempat dan kondisi khusus
○ Batasan kecukupan gizi tidak mutlak, tetapi berdasarkan kisaran
Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
Klinis
● Melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik (observasi, palpasi, perkusi, auskultasi)
● Tujuan: mengetahui ada tidaknya gangguan kesehatan termasuk gangguan gizi yang
dialami
● Kelebihan:
○ Mudah dilakukan dan cepat
○ Tidak perlu alat yang rumit
○ Tempat pemeriksaan bisa dimana saja
○ Jika dilakukan dengan tepat, menghasilkan data yang cukup akurat
● Kekurangan:
○ Memerlukan pelatihan khusus
○ Ketepatan hasil kadang bersifat subjektif
○ Untuk kepastian data status gizi, terkadang diperlukan data pendukung lain
○ Seseorang yang menderita gejala klinis kekurangan gizi, biasanya tingkat defisiensi
zat cenderung sudah tinggi
○ Waktu pelaksanaan pengukuran dipengaruhi oleh lingkungan
Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
Konsumsi Pangan
● Tujuan umum: mengetahui asupan gizi dan makanan serta mengetahui kebiasaan dan
pola makan, baik individu, RT, maupun kelompok masyarakat
● Tujuan khusus:
○ Menentukan tingkat kecukupan asupan gizi pada individu
○ Menentukan tingkat asupan gizi individu hubungannya dengan penyakit
○ Mengetahui rata-rata asupan gizi pada kelompok masyarakat
○ Menentukan proporsi masyarakat yang asupan gizinya kurang
● Kelebihan:
○ Dapat memprediksi status gizi yang akan datang
○ Hasil cukup akurat untuk menilai asupan gizi/ketersediaan pangan
○ Mudah dilakukan dengan pelatihan khusus
○ Tidak memerlukan alat yang mahal dan rumit
● Kekurangan:
○ Tidak dapat menilai status gizi secara bersamaan
○ Hanya dapat dipakai sebagai bukti awal akan kemungkinan terjadinya
kekurangan/kelebihan gizi
○ Lebih efektif apabila disertai pemeriksaan biokimia, klinis, atau antropometri
Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
Faktor Ekologi
● Beberapa informasi ekologi yang berkaitan dengan penyebab gizi kurang:
○ Data sosial ekonomi
○ Data kependudukan
○ Keadaan lingkungan fisik
○ Data vital statistik
● Faktor ekologi yang berkaitan dengan status gizi
○ Faktor lingkungan
○ Data vital statistik
● Kelebihan:
○ Keadaan ekologi lingkungan lebih mudah diketahui secara umum
○ Data tentang ekologi lingkungan tersebar di berbagai instansi
○ Data vital statistik selalu dikumpulkan setiap periode tertentu
● Kekurangan:
○ Tidak langsung mempengaruhi status gizi
○ Data sering tidak akurat
○ Kecenderungan data ditutupi
○ Faktor lain yang mempengaruhi status gizi
Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Gangguan identitas jenis kelamin
Gangguan identitas jenis kelaminGangguan identitas jenis kelamin
Gangguan identitas jenis kelamin
widyawira3
 
Intubasi sulit pr dr danu1
Intubasi sulit pr dr danu1Intubasi sulit pr dr danu1
Intubasi sulit pr dr danu1
Nur Hajriya
 
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. bPresus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Woro Nugroho
 

What's hot (20)

Kimia klinik jurnal 1
Kimia klinik jurnal 1Kimia klinik jurnal 1
Kimia klinik jurnal 1
 
Gangguan identitas jenis kelamin
Gangguan identitas jenis kelaminGangguan identitas jenis kelamin
Gangguan identitas jenis kelamin
 
Intubasi sulit pr dr danu1
Intubasi sulit pr dr danu1Intubasi sulit pr dr danu1
Intubasi sulit pr dr danu1
 
Malformasi ano rektal
Malformasi ano rektalMalformasi ano rektal
Malformasi ano rektal
 
Telaah jurnal metode via
Telaah jurnal metode viaTelaah jurnal metode via
Telaah jurnal metode via
 
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. bPresus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
 
Dismorfik
DismorfikDismorfik
Dismorfik
 
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisLaporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
 
Sampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampelSampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampel
 
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
 
Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikus
 
Wsd
WsdWsd
Wsd
 
Cairan infuse
Cairan infuseCairan infuse
Cairan infuse
 
Terapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anakTerapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anak
 
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan NeurotikPerbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
 
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi SpinalPresentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
 
LESI PRA KANKER
LESI PRA KANKERLESI PRA KANKER
LESI PRA KANKER
 
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasioBAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
 
Invaginasi
InvaginasiInvaginasi
Invaginasi
 

Similar to 27. Penilaian Status Gizi.pptx

TIM PAKAR DR WILMA_Peran Nutrisi.pptx
TIM PAKAR DR WILMA_Peran Nutrisi.pptxTIM PAKAR DR WILMA_Peran Nutrisi.pptx
TIM PAKAR DR WILMA_Peran Nutrisi.pptx
YainPanggalo3
 
Asuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahun
Asuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahunAsuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahun
Asuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahun
enggar46
 
Parameter pertumbuhan pada anak - BMD
Parameter pertumbuhan pada anak - BMDParameter pertumbuhan pada anak - BMD
Parameter pertumbuhan pada anak - BMD
REISA Class
 
Penilaian st gizi
Penilaian st giziPenilaian st gizi
Penilaian st gizi
Priyo1212
 
Program gizi di puskesmas
Program gizi di puskesmasProgram gizi di puskesmas
Program gizi di puskesmas
Joni Iswanto
 
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptxPENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
MiraMarianaUlfah1
 

Similar to 27. Penilaian Status Gizi.pptx (20)

8. Failure to thrive.pptx
8. Failure to thrive.pptx8. Failure to thrive.pptx
8. Failure to thrive.pptx
 
TIM PAKAR DR WILMA_Peran Nutrisi.pptx
TIM PAKAR DR WILMA_Peran Nutrisi.pptxTIM PAKAR DR WILMA_Peran Nutrisi.pptx
TIM PAKAR DR WILMA_Peran Nutrisi.pptx
 
6. pemantauan pertumbuhan balita
6. pemantauan pertumbuhan balita6. pemantauan pertumbuhan balita
6. pemantauan pertumbuhan balita
 
Topik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdf
Topik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdfTopik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdf
Topik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdf
 
Asuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahun
Asuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahunAsuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahun
Asuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahun
 
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015
 
PENENTUAN STATUS GIZI KPM_ Wanti.pptx
PENENTUAN STATUS GIZI KPM_ Wanti.pptxPENENTUAN STATUS GIZI KPM_ Wanti.pptx
PENENTUAN STATUS GIZI KPM_ Wanti.pptx
 
Parameter pertumbuhan pada anak - BMD
Parameter pertumbuhan pada anak - BMDParameter pertumbuhan pada anak - BMD
Parameter pertumbuhan pada anak - BMD
 
PERTEMUAN_KE-4_ANTROPOMETRI_GIZI.ppt
PERTEMUAN_KE-4_ANTROPOMETRI_GIZI.pptPERTEMUAN_KE-4_ANTROPOMETRI_GIZI.ppt
PERTEMUAN_KE-4_ANTROPOMETRI_GIZI.ppt
 
antropometrigizi-190228012756.pdf
antropometrigizi-190228012756.pdfantropometrigizi-190228012756.pdf
antropometrigizi-190228012756.pdf
 
Antropometri gizi
Antropometri giziAntropometri gizi
Antropometri gizi
 
Penilaian st gizi
Penilaian st giziPenilaian st gizi
Penilaian st gizi
 
PENILAIAN STATUS GIZI
PENILAIAN STATUS GIZI  PENILAIAN STATUS GIZI
PENILAIAN STATUS GIZI
 
Pertemuan IBI Cengkareng.pptx
Pertemuan IBI Cengkareng.pptxPertemuan IBI Cengkareng.pptx
Pertemuan IBI Cengkareng.pptx
 
Kelompok Sasaran Intervensi
Kelompok Sasaran IntervensiKelompok Sasaran Intervensi
Kelompok Sasaran Intervensi
 
4. MPI 3_Materi pokok 1 dan 2 sdidtk.pptx
4. MPI 3_Materi pokok 1 dan 2 sdidtk.pptx4. MPI 3_Materi pokok 1 dan 2 sdidtk.pptx
4. MPI 3_Materi pokok 1 dan 2 sdidtk.pptx
 
Program gizi di puskesmas
Program gizi di puskesmasProgram gizi di puskesmas
Program gizi di puskesmas
 
Materi inti i jan 2013
Materi inti i jan 2013Materi inti i jan 2013
Materi inti i jan 2013
 
review buku KIA_compressed.pdf
review buku KIA_compressed.pdfreview buku KIA_compressed.pdf
review buku KIA_compressed.pdf
 
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptxPENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
 

More from TiffanieAlmas

More from TiffanieAlmas (9)

Anatomy femoral arteryooooooooooooo.pptx
Anatomy femoral arteryooooooooooooo.pptxAnatomy femoral arteryooooooooooooo.pptx
Anatomy femoral arteryooooooooooooo.pptx
 
Laporan Kasus 3 - HIL - Salman.pptx.pdf
Laporan Kasus 3 - HIL - Salman.pptx.pdfLaporan Kasus 3 - HIL - Salman.pptx.pdf
Laporan Kasus 3 - HIL - Salman.pptx.pdf
 
Laporan Kasus 1_Abortus Spontan Inkomplit_Yusra Faisal Hamid.pptx
Laporan Kasus 1_Abortus Spontan Inkomplit_Yusra Faisal Hamid.pptxLaporan Kasus 1_Abortus Spontan Inkomplit_Yusra Faisal Hamid.pptx
Laporan Kasus 1_Abortus Spontan Inkomplit_Yusra Faisal Hamid.pptx
 
Prediksi - Rematologi.pptx
Prediksi - Rematologi.pptxPrediksi - Rematologi.pptx
Prediksi - Rematologi.pptx
 
Prediksi - Endokrin.pptx
Prediksi - Endokrin.pptxPrediksi - Endokrin.pptx
Prediksi - Endokrin.pptx
 
Asah - Infeksi.pptx
Asah - Infeksi.pptxAsah - Infeksi.pptx
Asah - Infeksi.pptx
 
Asah - Endokrin.pptx
Asah - Endokrin.pptxAsah - Endokrin.pptx
Asah - Endokrin.pptx
 
Asah - Nefro.pptx
Asah - Nefro.pptxAsah - Nefro.pptx
Asah - Nefro.pptx
 
Asah - Rematologi.pptx
Asah - Rematologi.pptxAsah - Rematologi.pptx
Asah - Rematologi.pptx
 

Recently uploaded

PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
ssuserbb0b09
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
cheatingw995
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
YosuaNatanael1
 

Recently uploaded (20)

Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 

27. Penilaian Status Gizi.pptx

  • 2. Pendahuluan Tingkat kesehatan dipengaruhi oleh bebas dari penyakit/cacat, keadaan sosial ekonomi yang baik, keadaan lingkungan yang baik, status gizi juga baik Peran → mengetahui ada tidaknya status gizi yang salah Status gizi baik → sesuai dengan kebutuhan Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
  • 3. Konsep Zat yang terdapat dalam makanan dan diperlukan untuk proses metabolisme Zat Gizi Gizi Keseimbangan antara zat gizi yang masuk dengan yang dibutuhkan Status Gizi Keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan asupan dengan kebutuhan Indikator Status Gizi Tanda-tanda yang dapat diketahui untuk menggambarkan status gizi seseorang Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
  • 4. Penilaian Status Gizi Status gizi ditentukan dengan melakukan penilaian berbagai faktor berikut: 1. Asupan makanan/nutrien 2. Pemenuhan kebutuhan energi dan protein Harus memperhatikan status klinis anak apakah sehat atau sedang sakit & faktor aktivitas nya 1. Parameter pertumbuhan, pengukuran antropometri, dan penilaian hasil antropometri dengan kurva WHO: ● Usia 0-5 thn: BB menurut usia, PB menurut usia (<2 thn) / TB menurut usia (>2 thn), BB menurut PB/TB, Lingkar kepala menurut usia (<36 bulan) ● Usia >5 thn: BB menurut usia (<10 thn), TB menurut usia, BMI menurut usia
  • 5. Metode Penilaian Status Gizi Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
  • 6. Antropometri ● Anthropo (manusia) dan metri (ukuran) → pengukuran tubuh/bagian tubuh manusia ● Kelebihan: ○ Cukup sederhana dan aman ○ Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli ○ Alat yang cukup murah dan terjangkau, mudah dibawa, tahan lama ○ Hasilnya tepat dan akurat ○ Dapat mendeteksi riwayat asupan gizi ○ Dapat mengidentifikasi status gizi baik, sedang, kurang, dan buruk ○ Dapat digunakan untuk skrining ● Kekurangan: ○ Hasil pengukuran tidak sensitif ○ Faktor-faktor diluar gizi dapat menurunkan spesifikasi dan sensitivitas ukuran ○ Kesalahan waktu pengukuran dapat mempengaruhi hasil ● Parameter → berat badan, tinggi/panjang badan, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan atas, panjang depa, tinggi lutut, tinggi duduk, rasio lingkar pinggang dan panggul Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
  • 7. Antropometri ● Fungsi: ○ Menilai status pertumbuhan ○ Menilai status gizi pada populasi tertentu ● Penilaian status gizi dengan antropometri memerlukan 4 variabel: ○ Jenis kelamin ○ Umur ○ Berat badan ○ Tinggi/panjang badan Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
  • 8. Pemantauan Pertumbuhan ● Menempatkan hasil data antropometri ke dalam grafik pertumbuhan anak yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin ● Grafik pertumbuhan: PB-TB/U BB/U BB/PB-TB IMT/U Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
  • 10.
  • 11. Contoh Seorang anak perempuan berusia 2 tahun 4 bulan dengan tinggi 92 cm
  • 12. BB/U
  • 13.
  • 14. Contoh Seorang anak laki-laki usia 10 bulan dengan berat 7 kg
  • 16. Contoh Seorang anak perempuan berusia 5 tahun dengan tinggi badan 110 cm dan berat badan 20 kg
  • 17. IMT/U
  • 18.
  • 19. Contoh Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun dengan berat 30 kg dan tinggi 120 cm. → BMI: 30/(1,2)^2 = 20,83 kg/m2
  • 20. Interpretasi 1. Seorang anak pada kategori ini termasuk sangat tinggi dan biasanya tidak menjadi masalah kecuali anak yang sangat tinggi mungkin mengalami gangguan endokrin seperti adanya tumor yang memproduksi hormon pertumbuhan. Rujuklah anak tersebut jika diduga mengalami gangguan endokrin (mis. Anak yang tinggi sekali menurut umurnya, sedangkan tinggi orangtua normal). 2. Seorang anak berdasarkan BB/U pada kategori ini kemungkinan mempunyai masalah pertumbuhan, tetapi akan lebih baik jika anak ini dinilai berdasarkan indikator BB/PB atau BB/TB atau IMT/U. 3. Hasil ploting di atas 1 menunjukkan kemungkinan risiko. Bila kecenderungannya menuju garis Z-Score 2 berarti risiko lebih pasti. 4. Anak yang pendek atau sangat pendek, kemungkinan akan menjadi gemuk bila mendapatkan intervensi gizi yang salah. Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
  • 21.
  • 22.
  • 23. Pulungan AB. Auxology, Kurva Pertumbuhan, Antropometri, dan Pemantauan Pertumbuhan. Sari Pediatr. 2020;22(2):123.
  • 24. CDC
  • 26. Tren pada Grafik Pertumbuhan • Normalnya : anak tumbuh mengikuti tren yang secara umum sejajar dengan garis median & z-skor • Beberapa tren pada grafik pertumbuhan yang harus diwaspadai (karena dapat menunjukkan masalah atau risiko) : ○ Garis pertumbuhan anak melewati garis skor-z ○ Peningkatan/penurunan tajam pada garis pertumbuhan anak ○ Garis pertumbuhan anak stagnan : tidak ada peningkatan BB atau PB/TB ● Garis pertumbuhan cenderung mendekat ke arah median 🡪 good change ● Garis pertumbuhan menjauh dari median 🡪 problem/risk of a problem
  • 27. ● Garis A: garis pertumbuhan tidak berisiko karena mendekati median ● Garis B: meskipun garis pertumbuhan tetap diantara -1 dan -2 SD, namun mengindikasikan risiko 🡪 karena menjauhi median dan berpotensi melewati garis z-score. A B WHO. Training Course on Child Growth Assessment- Interpreting Growth Indicators. 2008
  • 28. Garis Pertumbuhan Melewati Z-Score ● PB/U turun dari -1 menjadi <-2 SD dalam periode 9 bulan ● melewati 2 garis z- score pada periode diharapkannya terjadi pertumbuhan pesat (<2 tahun) Kesan : stunted (problem) WHO. Training Course on Child Growth Assessment- Interpreting Growth Indicators. 2008
  • 29. Garis Pertumbuhan Melewati Z-Score ● Kunjungan pertama >2 SD (overweight) ● Lalu pertambahan BB melambat sehubungan dengan tinggi badannya ● mendekati median Kesan: good trend WHO. Training Course on Child Growth Assessment- Interpreting Growth Indicators. 2008
  • 30. Peningkatan/Penurunan Tajam pada Garis Pertumbuhan Dapat terjadi akibat : • Anak sakit/kekurangan gizi 🡪 akhirnya memasuki periode refeeding 🡪 anak mengalami “catch-up growth” • Perubahan dalam pola makan • Masalah pertumbuhan Contoh: X, anak laki-laki, mengalami diare sehingga kehilangan 1,3 kg 🡪 diberikan asupan makanan cukup 🡪 BB Joshua meningkat kembali WHO. Training Course on Child Growth Assessment- Interpreting Growth Indicators. 2008
  • 31. Garis Pertumbuhan Anak Stagnan (Problem) Contoh pada grafik: - dari usia 6-8 bulan - dari usia 1 tahun 4 bulan – 2 tahun Karena periode stagnan tersebut, BB/U anak sekarang hampir melewati garis Z-score - 2 SD Kesan: problem WHO. Training Course on Child Growth Assessment- Interpreting Growth Indicators. 2008
  • 32. Garis Pertumbuhan Anak Stagnan (Good Trend) ● awalnya overweight (> +2 SD) ● lalu BB menetap sementara TB meningkat ● garis pertumbuhan stagnan mendekati median (anak tidak overweight lagi) Kesan: good trend WHO. Training Course on Child Growth Assessment- Interpreting Growth Indicators. 2008
  • 33. Laboratorium ● Metode yang dilakukan secara langsung pada tubuh/bagian tubuh ● Tujuan: mengetahui tingkat ketersediaan zat gizi dalam tubuh sebagai akibat dari asupan gizi dari makanan ● Mencakup 2 pengukuran: ○ Uji biokimia ○ Tes fungsi fisik ● Kelebihan: ○ Dapat mengukur tingkat gizi pada jaringan tubuh secara tepat ○ Dapat memprediksi kejadian yang akan datang ○ Hasil cukup valid dan dapat dipercaya ● Kekurangan: ○ Peralatan yang cukup mahal ○ Peralatan sangat sensitif dan mudah pecah ○ Perlu tempat dan kondisi khusus ○ Batasan kecukupan gizi tidak mutlak, tetapi berdasarkan kisaran Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
  • 34. Klinis ● Melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik (observasi, palpasi, perkusi, auskultasi) ● Tujuan: mengetahui ada tidaknya gangguan kesehatan termasuk gangguan gizi yang dialami ● Kelebihan: ○ Mudah dilakukan dan cepat ○ Tidak perlu alat yang rumit ○ Tempat pemeriksaan bisa dimana saja ○ Jika dilakukan dengan tepat, menghasilkan data yang cukup akurat ● Kekurangan: ○ Memerlukan pelatihan khusus ○ Ketepatan hasil kadang bersifat subjektif ○ Untuk kepastian data status gizi, terkadang diperlukan data pendukung lain ○ Seseorang yang menderita gejala klinis kekurangan gizi, biasanya tingkat defisiensi zat cenderung sudah tinggi ○ Waktu pelaksanaan pengukuran dipengaruhi oleh lingkungan Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
  • 35.
  • 36. Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
  • 37. Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
  • 38. Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
  • 39. Konsumsi Pangan ● Tujuan umum: mengetahui asupan gizi dan makanan serta mengetahui kebiasaan dan pola makan, baik individu, RT, maupun kelompok masyarakat ● Tujuan khusus: ○ Menentukan tingkat kecukupan asupan gizi pada individu ○ Menentukan tingkat asupan gizi individu hubungannya dengan penyakit ○ Mengetahui rata-rata asupan gizi pada kelompok masyarakat ○ Menentukan proporsi masyarakat yang asupan gizinya kurang ● Kelebihan: ○ Dapat memprediksi status gizi yang akan datang ○ Hasil cukup akurat untuk menilai asupan gizi/ketersediaan pangan ○ Mudah dilakukan dengan pelatihan khusus ○ Tidak memerlukan alat yang mahal dan rumit ● Kekurangan: ○ Tidak dapat menilai status gizi secara bersamaan ○ Hanya dapat dipakai sebagai bukti awal akan kemungkinan terjadinya kekurangan/kelebihan gizi ○ Lebih efektif apabila disertai pemeriksaan biokimia, klinis, atau antropometri Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017
  • 40. Faktor Ekologi ● Beberapa informasi ekologi yang berkaitan dengan penyebab gizi kurang: ○ Data sosial ekonomi ○ Data kependudukan ○ Keadaan lingkungan fisik ○ Data vital statistik ● Faktor ekologi yang berkaitan dengan status gizi ○ Faktor lingkungan ○ Data vital statistik ● Kelebihan: ○ Keadaan ekologi lingkungan lebih mudah diketahui secara umum ○ Data tentang ekologi lingkungan tersebar di berbagai instansi ○ Data vital statistik selalu dikumpulkan setiap periode tertentu ● Kekurangan: ○ Tidak langsung mempengaruhi status gizi ○ Data sering tidak akurat ○ Kecenderungan data ditutupi ○ Faktor lain yang mempengaruhi status gizi Penilaian Status Gizi. Bahan Ajar Gizi. Kemenkes RI 2017

Editor's Notes

  1. P/U Di atas 2 / di atas 3 : Perawakan tinggi. Singkirkan kelainan hormonal sebagai penyebab perawakan tinggi. 0 (median) : normal Di bawah -2 : Perawakan pendek atau Stunting Di bawah -3 : Perawakan sangat pendek atau severely stunting
  2. BB/U Di atas 2 / di atas 3 : mungkin memiliki masalah pertumbuhan, namun harus tetap dicek dengan BB/PB dan BMI/U 0 (median) : normal Di bawah -2 : Underweight / gangguan tumbuh Di bawah -3 : Severely underweight / gangguan tumbuh berat
  3. BB/TB Di atas 3 : Obesitas Di atas 2 / di atas 3 : Overweight atau gizi lebih Di atas 1 : berisiko gizi lebih. Jika makin mengarah ke garis Z-skor 2 resiko gizi lebih makin meningkat. 0 (median) : normal Di bawah -2 : Gizi buruk / wasted Di bawah -3 : Gizi sangat buruk / severly wasted
  4. BMI/U Di atas 3 : Obesitas Di atas 2 / di atas 3 : Overweight atau gizi lebih Di atas 1 : berisiko gizi lebih. Jika makin mengarah ke garis Z-skor 2 resiko gizi lebih makin meningkat. 0 (median) : normal Di bawah -2 : Gizi buruk / wasted Di bawah -3 : Gizi sangat buruk / severly wasted
  5. Grafik Pertumbuhan CDC, dirilis pada Mei 2000, terdiri dari versi revisi grafik pertumbuhan yang dikembangkan oleh Pusat Statistik Kesehatan Nasional (NCHS) pada tahun 1977 dan penambahan grafik Indeks Massa Tubuh (BMI) baru untuk usia. Ada yang 5th-95th percentile (set 1) ada yang 3rd-97th percentile set 2) sementara untuk anak >5 tahun digunakan kurva CDC 2000. Set 1 memiliki batas luar kurva pada persentil ke-5 dan ke-95. Ini adalah bagan yang menurut sebagian besar pengguna di Amerika Serikat berguna untuk sebagian besar penilaian klinis rutin. Set 2 memiliki batas luar kurva pada persentil ke-3 dan ke-97 untuk aplikasi yang dipilih. Ahli endokrinologi anak dan lainnya yang menilai pertumbuhan anak dengan persyaratan perawatan kesehatan khusus mungkin ingin menggunakan format di set 2 untuk aplikasi tertentu.
  6. Anak mengalami beberapa kali episode malaria (ditunjukkan oleh panah hitam)