1. Oleh :
Kelompok 1
1. Beryl Yudha Kurniawan
2. Ella Dwi Ernawati
3. Maulana Fajar Alfathoni
4. Warsikah
5. Arofatul Muslimah
2. Judul Activity Test of Dexamethasone Therapy
to Humoral Immunity in Balb/c Mice with
Biliary Atresia
Penulis Churi Wardah, Muhamin Rifa’i,
Laboratory of Animal Physiology,
Department of Biology, Faculty of
Mathematics and Natural Science,
Brawijaya University, Malang, Indonesia
Publikasi Jurnal Biotropika | Vol. 2 No. 3 | 2014
Penelaah Kelompok 1 :
1. Beryl Yudha Kurniawan
2. Ella Dwi Ernawati
3. Maulana Fajar Alfathoni
4. Warsikah
5. Arofatul Muslimah
Tanggal telaah 06 November 2015
3. Diskripsi Jurnal
• Tujuan utama penelitian
Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui
pengaruh deksametason pada
jumlah absolut IgA, IgD, IgE,
IgG, dan IgM pada tikus Balb
/ c model atresia bilier.
• Tujuan tambahan penelitian
Tidak ada tujuan tambahan
pada jurnal
4. • Hasil utama penelitian
Injeksi subkutan dari RRV (Rhesus Rotavirus) di mencit
Balb / c di dari umur <24 jam mampu merangsang
produksi imunoglobulin, terutama pada penghentian
minggu ketiga. Hal ini dapat dibuktikan dengan
peningkatan IgD, IgA, IgD, dan IgG. Deksametason
adalah glukokortikoid yang berperan sebagai
imunosupresan dengan kemampuan dalam
menurunkan kadar IgD, IgM, IgD, dan IgG di kedua
terminasi. Selanjutnya kami menunjukkan bahwa
deksametason mampu merangsang produksi IgA di
minggu ketiga.
5. • Hasil tambahan penelitian
Tidak ada hasil tambahan
dalam jurnal
6. • Kesimpulan penelitian
RRV (Rhesus Rotavirus) injeksi subkutan di mencit
Balb / c berusia <24 jam terbukti mampu
merangsang produksi imunoglobulin, terutama
pada penghentian minggu ketiga. Hal ini dapat
dibuktikan dengan peningkatan IgD, IgA, IgD, IgG.
Deksametason sebagai glukokortikoid yang
terbukti untuk mengatur aktivitas
immunosupresant. Hal ini dapat dibuktikan oleh
penurunan IgD, IgM, IgD, IgG pertama dan kedua
terminasi. Deksametason mampu merangsang
produksi IgA di minggu ketiga.
7. Telaah Jurnal
Validitas Seleksi
Komponen validitas seleksi
• Kriteria seleksi
• Metode alokasi subjek
• Concealment
• Angka drop out
• Jenis analisis : intention to
treat atau preprotocol analisis
8. Uraian Validitas Seleksi
• Kriteria seleksi
Penelitian ini menggunakan
hewan percobaan tikus Balb / c
yang baru lahir. Pemilihan
sampel populasi tikus bayi dan
penempatan kelompok
mencoba, induksi rotavirus (R),
deksametason theraphy (RD)
dan kontrol (K) alokasi
dilakukan secara acak.
9. • Metode alokasi subjek
Penelitian ini dilakukan pada Juli
2013 sampai Januari 2014 di
Laboratorium Hewan fisiologi,
Departemen Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Brawijaya
Universitas, Malang. Hewan
percobaan telah disetujui oleh
Perawatan Hewan dan
Penggunaan Komite Universitas
Brawijaya.
10. Lanjutan…
Jenis penelitian yang digunakan adalah pra-experimental
designs (non-designs) dengan bentuk one group pretest-
posttest design (satu kelompok prates-postes) dimana
penelitian ini terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah
pra-kondisi dimana saluran empedu yang terbuat dari bayi
tikus yang diinduksi fibrosis dengan 20 mL fosfat buffered
saline yang mengandung 1.5x106 fluoresensi unit
pembentuk Rhesus rotavirus (RRV) subkutan di 24 jam
pertama setelah kelahiran. Tahap kedua, bayi tikus yang
diinduksi deksametason 0,5 mg / kg BB secara subkutan
pada hari-hari 7 dan 14 setelah induksi RRV.
11. • Concealment
Concealment merupakan teknik
lain yang dapat meningkatkan
kualitas suatu hasil uji klinis.
Kriteria memenuhi validitas
seleksi adalah alokasi sampel
yang digunakan adalah dengan
cara random dan dilakukan
dengan metode concealment.
Dalam penelitian ini tidak tertulis
mengenai concealment.
12. • Angka drop out
Pada penelitian ini tidak
ada drop out
13. • Jenis analisis : intention to treat
atau preprotocol analisis
Pada analisis per protocol, subyek
yang dianalisis adalah subyek
yang mengikuti protocol
penelitian secara penuh. Pada
analisis intention to treat, subyek
yang dianalisis adalah semua
subyek penelitian yang telah
mengikuti penelitian yang
ditandai oleh proses randomisasi.
Pada penelitian ini analisis yang
digunakan tidak termasuk dalam
kedua jenis analisis tersebut.
14. • Kesimpulan validitas seleksi
Penelitian ini telah memiliki
validitas seleksi baik, pada
penelitian ini concealment
tidak diperlukan, tidak
terdapat angka drop out.
15. Validitas pengontrolan perancu
Komponen validitas pengontrolan
perancu
• Pengontrolan perancu pada
tahap desain dengan restriksi
• Pengontrolan perancu pada
tahap desain dengan cara
rendomisasi
• Analsis terhadap komparabilitas
baseline data
• Pengontrolan perancu pada saat
analisis (bila diperlukan)
16. • Uraian validitas pengontrolan
perancu
Pada penelitian ini peneliti
tidak mencantumkan
pengontrolan perancu
17. • Kesimpulan validitas
pengontrolan perancu
Karena jurnal ini tidak
tercantumnya pengontrol
perancu maka tidak perlu
dilakukan identifikasi.
18. Validitas informasi
Komponen
• Blinding (penyamaran)
• Komponen pengukuran
variable penelitian
(kualifikasi pengkur,
kualifikasi alat ukur,
kualifikasi cara pengukuran,
kualifikasi tepat pengukur)
19. Uraian
• Blinding (penyamaran)
Pada penelitian ini tidak perlu
dilakukan blinding (penyamaran)
• Komponen pengukuran variable
penelitian (kalifikasi pengkur,
kualifikasi alat ukur, kualifikasi
cara pengukuran, kualifikasi tepat
pengukur)
Pada penelitian ini dijelaskan
variable penelitian, yaitu kriteria
pemilihan sampel, dan bahan yang
diinjeksi.
20. • Kesimpulan
Penelitian ini mempunyai
validitas informasi yang baik,
karena peneliti tidak perlu
melakukan blinding.
21. Validitas analisis
Komponen
• Analisis terhadap baseline data
• Analisi dan interpretasi terhadap
hasil utama dan hasil tambahan
• Bila dilakukan analisis interim,
jelas stopping rule nya
• Dilakukan analysis lanjutan bila
baseline data tidak sama
22. • Uraian
Jenis penelitian yang digunakan adalah pra-
experimental designs (non-designs) dengan bentuk
one group pretest-posttest design (satu kelompok
prates-postes).
Penelitian ini diuji dengan tes Kruskal-Wallis
menggunakan tingkat signifikansi (a) 0,05. Data yang
digunakan dalam bentuk perubahan kuantitas
jumlah absolut imunoglobulin. Jika diperoleh p
<0,05, yang hasil penelitian menunjukkan
signifikansi antara masing-masing pengobatan.
Selain itu, tindak lanjut Mann Whitney dengan α
0,05 jika p <0,05 maka menunjukkan perbedaan
yang nyata antara kedua terapi perbandingan.
23. • Kesimpulan
Penggunaan metode
penelitian, hasil dan
interpretasi penelitian ini
baik. Sehingga validitas
analisis penelitian ini dapat
disimpulkan baik dan
memenuhi validitas analisis.
25. • Uraian
Ikwal kesahihan penelitian yang menyangkut
pernyataan; sejauh mana perubahan yang
diamati dalam suatu penelitian (terutama
penelitian ekprimental) benar-benar hanya
terjadi karena perlakuan yang di berikan dan
bukan pengaruh factor lain (variabel luar).
26. Lanjutan…
Pada jurnal, RRV (Rhesus Rotavirus) yang diinjeksi
subkutan pada mencit Balb / c berusia <24 jam terbukti
mampu merangsang produksi imunoglobulin, terutama
pada penghentian minggu ketiga. Hal ini dapat
dibuktikan dengan peningkatan IgD, IgA, IgD, IgG.
Deksametason sebagai glukokortikoid yang terbukti
untuk mengatur aktivitas immunosupresant. Hal ini
dapat dibuktikan oleh penurunan IgD, IgM, IgD, IgG
pertama dan kedua terminasi. Deksametason mampu
merangsang produksi IgA di minggu ketiga.
28. Validitas eksterna
Komponen
1. Validitas eksternal 1
• Besar sampel
• Participation rate
2. Validitas eksternal 2
• Validitas eksternal 1
• Logika akademik untuk
generalisasi penelitian
29. • Uraian
Penelitian ini menggunakan
hewan percobaan tikus Balb /
c yang baru lahir. Pemilihan
sampel populasi tikus bayi
dan penempatan kelompok
mencoba, induksi rotavirus
(R), deksametason theraphy
(RD) dan kontrol (K) alokasi
dilakukan secara acak.
31. Importancy
Komponen
• Perbandingan efek size yang
diperoleh dengan effek size
yang diharapkan oleh
pembaca
• Bila outcome kategorik: nilai
relative risk, relative riks
reduction, absolute risk
reduction, number needed to
treat dan cost analysis
32. • Uraian
Deksametason adalah sintetis
glukokortikoid dengan
aktivitas imunosupresan, efek
choleretic dan anti-inflamasi.
Penelitian ini sangat berguna
untuk menjadi sebuah salah
satu alternative terapi atresia
bilier.
33. • Kesimpulan
Penelitian ini memiliki aspek
importancy karena penting
bagi peneliti dan pembaca
sehingga dapat disimpulkan
bahwa jurnal ini importancy
35. Uraian
• Transportability
Hasil penelitian berupa
pengaruh pemberian
deksametason pada mencit
yang terinfeksi Rhesus
rotavirus (RRV) ini tidak
dapat digeneralisasi, karena
ini merupakan jurnal
eksperimen.
36. • Kemampuan pelayanan,
ekonomi, dan social budaya
Penelitian ini belum bisa
diterapkan karena pada hasil
penelitian dituliskan hanya
ada satu peningkatan pada
immunoglobulin yaitu pada
IgA, sehingga penelitian ini
masih dibutuhkan penelitian
lebih lanjut.
38. Kesimpulan dan Saran
• Kesimpulan
Penelitian ini memiliki kriteria
validitas seleksi, validitas informasi,
validitas pengontrolan perancu, dan
validitas analitis yang baik serta
memiliki importancy yang penting.
Pada validitas internal dan eksternal
sudah baik, namun penelitian ini
memiliki applicability yang tidak
baik karena belum bisa diterapkan
dalam masyarakat.
39. • Saran
Peneliti seharusnya
mencantumkan validitas
perancu atau apa saja yang
bisa menjadi pengganggu
dalam penelitiannya beserta
cara pengendaliannya
sehingga pembaca bisa
menarik kesimpulan dengan
jelas dari hasil penelitian.