SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Download to read offline
PENILAIAN PERTUMBUHAN &
PERKEMBANGAN ANAK
PERTUMBUHAN
Bertambahnya ukuran & jumlah sel serta jaringan
interseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan
struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga
dapat diukur dengan satuan panjang & berat.
PERKEMBANGAN
Bertambahnya struktur & fungsi tubuh yg lebih
kompleks dalam kemampuan gerak kasar,
gerak halus, bicara & bahasa serta sosialisasi
dan kemandirian.
Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan
perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan merupakan hasil interaksi
kematangan susunan saraf pusat dengan organ
yg dipengaruhinya, misalnya perkembangan
sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi,
dan sosialisasi.
CIRI-CIRI DAN PRINSIP-PRINSIP TUMBUH
KEMBANG ANAK
1. Perkembangan menimbulkan perubahan
2. Pertumbuhan dan perkembangan pada awal menentukan perkembangan
selanjutnya
3. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yg berbeda
4. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan
5. Perkembangan mempunyai pola yg tetap
6. Perkembangan memiliki tahap yg berurutan
PERTUMBUHAN
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
Dua tahun pertama kehidupan adalah periode
kritis bagi anak. Masa ini merupakan kesempatan
emas dalam memenuhi maupun memperbaiki
asupan nutrisi anak agar tercapai tumbuh
kembang yang optimal serta mencegah terjadi
masalah kesehatan di kemudian hari.
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
B. PENYEBAB HAMBATAN PERTUMBUHAN
(GROWTH FALTERING)
Penyebab Utama
1. Kurangnya asupan makanan (kuantitas dan
kualitas)
2. Penyakit Infeksi Akut/Kronis
3. Kelainan / Cacat Bawaan
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
FAKTOR RISIKO TERJADINYA HAMBATAN PERTUMBUHAN
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
Anak Ibu
∙ Berat bayi lahir rendah (BBLR)
∙ Kesulitan dalam proses menyusui
∙ Menderita sakit infeksi, baik akut atau
kronik
∙ Kelainan kongenital.
∙ Terlambat memperkenalkan makanan
padat
∙ Pemberian makan menurut umur yang
tidak adekuat (kuantitas dan kualitas)
∙ Ibu dengan gangguan kesehatan,
termasuk kesehatan mental, yang
dapat mempengaruhi pola asuh anak
∙ Ibu remaja
∙ Ibu yang terpapar asap rokok saat
hamil (perokok aktif atau pasif)
∙ Ibu pekerja
Faktor ekonomi
∙ Akses ke fasilitas kesehatan yang sulit
∙ Kesehatan lingkungan dan praktek kebersihan diri yang tidak optimal.
c. Pemantauan pertumbuhan dan penentuan status gizi dengan
indeks antropometri
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
Tabel standar antropometri
Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak
Indeks Antropometri Kategori Nilai
BB/PB atau BB/TB
Gizi Buruk Skor z <-3,0 SD
Gizi Kurang Skor z -3,0 sampai dengan <-2,0 SD
Gizi Baik Skor z -2,0 sampai dengan +1,0 SD
Risiko gizi lebih Skor >+1 sampai dengan +2,0 SD
Gizi Lebih (overweight) Skor >+2 sampai dengan +3,0 SD
Gemuk (Obese) Skor > +3,0 SD
PB/U atau TB/U
Sangat Pendek Skor z <-3,0 SD
Pendek Skor z -3,0 sampai dengan <-2,0 SD
Normal Skor z -2,0 SD sampai dengan +3,0 SD
Tinggi* Skor z > +3,0 SD
LiLA
Gizi Buruk <11,5 cm
Gizi Kurang 11,5 – 12,4 cm
Gizi Baik ≥12,5 cm
Lingkar Kepala
Sangat kecil Skor z <-3,0 SD
Kecil Skor z -3,0 sampai dengan <-2,0 SD
Normal Skor z ≥-2,0 SD sampai dengan ≤+2 SD
Sangat besar Skor z ≥ 2,0 SD
BB/U
Berat badan sangat
kurang
Skor z <-3,0 SD
Berat badan kurang Skor z -3,0 sampai dengan <-2,0 SD
Berat badan normal Skor z -2,0 sampai dengan +1,0 SD
Risiko berat badan lebih** Skor z >+1,0 SD
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
Menentukan status gizi berdasarkan antropometri
• Indeks BB/U, PB/U atau TB/U, BB/PB atau BB/TB, IMT/U dan LiLA.
• Status gizi balita ditentukan berdasarkan plotting indeks BB/PB atau
BB/TB untuk anak laki-laki dan perempuan pada grafik pertumbuhan
WHO 2006. Grafik tersebut terdapat di dalam buku KIA dan juga
dalam bentuk tabel antropometri.
• Alat antropometri terdiri dari alat timbang berat badan, alat ukur
panjang atau tinggi badan dan pita ukur lingkar lengan atas.
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk – MPI.1
Hal-hal yang penting untuk diperhatikan:
▪ Semua alat harus diperiksa dan dikalibrasi secara berkala.
▪ Alat timbang berat badan:
• Untuk bayi, gunakan timbangan bayi dengan ketepatan 10 gram.
Umumnya alat timbang bayi mampu menimbang hingga 10 kg, namun
ada beberapa alat timbang bayi yang mampu menimbang hingga 20 kg.
• Untuk balita, gunakan timbangan dengan ketepatan 100 gram.
▪ Alat ukur panjang atau tinggi badan dengan ketepatan 0,1 cm.
▪ Pita ukur lingkar lengan atas balita dengan ketepatan 0,1 cm.
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk – MPI.1
Hal-hal yang penting untuk diperhatikan:
▪ Untuk cara pengukuran, pastikan:
• Selalu mengikuti protokol pengukuran.
• Berikan petunjuk kepada ibu/pengasuh dan/atau balita yang akan
diukur dengan jelas dan ramah.
• Untuk keamanan, pastikan pengukur tidak memegang pensil atau
pena saat memegang atau mengukur balita, kecuali untuk memberi
tanda pada lengan saat pengukuran LiLA.
• Ukur balita satu per satu.
• Catat hasil pengukuran dengan hati-hati. Pastikan penulisan angka
yang jelas.
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk – MPI.1
Cara Menghitung Umur
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk – MPI.1
• Selisih antara tanggal lahir dan tanggal kunjungan.
• Jika ibu tidak tahu pasti kapan anak dilahirkan, perkirakan umur anak dengan
menghubungkan terhadap peristiwa penting (bulan puasa, lebaran, natal atau
hari kemerdekaan), dapat juga menggunakan kalender lokal
• Umur anak dihitung berdasarkan bulan penuh artinya umur dianggap 1 bulan
apabila telah genap 30 hari. Contoh:
- umur 25 hari = 0 bulan
- umur 5 bulan 14 hari = 5 bulan
- umur 5 bulan 29 hari = 5 bulan
Langkah Menghitung Umur Anak
• Tentukan tanggal lahir anak, dalam format tanggal, bulan, tahun misalnya 5
April 2016, ditulis 05-04-2016
• Tulis tanggal kunjungan, misalnya 19 September 2018, ditulis 19-09-2018
• Hitung umur anak dengan mengurangi tanggal kunjungan dengan tanggal
lahir, misalnya:
Tanggal kunjungan 19 09 2018
Tanggal lahir 05 04 2016 -
14 05 2
= 2 tahun 5 bulan 14 hari
Jadi umur anak dibulatkan menjadi 24 bulan + 5 bulan = 29 bulan.
Sisa hari tidak diperhitungkan.
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk – MPI.1
Cara menimbang bayi/Balita → lihat video antropometri
Cara Mengukur Panjang Badan/Tinggi Badan
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk – MPI.1
Anak < 2 tahun
• Pengukuran dilakukan pada anak dengan posisi berbaring terlentang (PB).
• Jika anak diukur dengan berdiri maka ditambahkan 0,7 cm untuk mengonversi
menjadi panjang badan.
Anak ≥ 2 tahun dan anak sudah mampu berdiri tegak
• Pengukuran dilakukan pada anak dengan posisi berdiri tegak (TB)
• Jika anak diukur berbaring terlentang maka dikurangi 0,7 cm untuk
mengonversi menjadi tinggi badan.
Peralatan yang diperlukan untuk mengukur panjang dan tinggi badan adalah
infantometer dan stadiometer), dengan kriteria kuat, tahan lama, presisi sampai
0,1 cm, sudah dikalibrasi dan memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI).
Cara mengukur PB/TB → lihat video antropometri
21
• Luruskan lengan anak: tangan harus santai, sejajar dengan
badan
• Lingkarkan pita LILA di titik tengah yang sudah ditandai.
Pastikan pita menempel rata di sekeliling kulit, tidak terlalu
ketat [8] atau terlalu longgar [9]
• Ukur hingga ke angka 0.1 cm terdekat [10]
Warna Batas Status
≥12.5 cm Normal
11.5 - 12.4 cm Gizi Kurang
<11.5 cm Gizi Buruk
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk – MPI.1
Cara mengukur lingkar lengan atas (LiLA) anak usia 6-59 bulan
Lingkar Kepala
• Untuk mengetahui LK anak
normal/tidak
• Umur 0 - 11 bulan, pengukuran
dilakukan setiap tiga bulan,
• umur 12 – 72 bulan, pengukuran
dilakukan setiap enam bulan
• Lingkar kepala diukur menggunakan
pita ukur pada lingkar terbesar
kepala, yaitu melalui dahi tepat di
atas alis, bagian atas daun telinga
dan bagian belakang kepala yang
paling menonjol.
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
Menentukan status gizi menggunakan grafik pertumbuhan
anak
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk – MPI.1
• Di dalam Buku KIA terdapat 8 grafik yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin
untuk anak umur 0-2 tahun dan umur 2-5 tahun.
• Untuk tiap kelompok umur terdiri dari 4 grafik yaitu BB/U, PB/U atau TB/U,
BB/PB atau BB/TB dan IMT/U.
• Hasil pengukuran akan diplot pada grafik untuk setiap indikator pertumbuhan.
• Umur anak diplot sesuai bulan dan tidak ada pembulatan hari.
• Angka panjang/tinggi badan dibulatkan menjadi angka tanpa desimal yang
terdekat, misalnya 0,1 s.d 0,4 dibulatkan ke bawah, sedangkan ≥ 0,5 dibulatkan
ke atas.
• Tentukan status gizi berdasarkan tabel indikator pertumbuhan.
• Bila hasil ploting tepat pada garis Z, dianggap masuk pada kategori yang lebih
ringan. Sebagai contoh, BB/U tepat pada garis -3, dianggap berat badan kurang
dan bukan berat badan sangat kurang.
d. Pemantauan Pertumbuhan Balita Menggunakan KMS dan
Buku KIA
Berat Badan menurut umur (BB/U)
Panjang atau Tinggi Badan
menurut umur (PB/U atau TB/U)
Lingkar kepala menurut umur
Berat Badan menurut Panjang atau
Tinggi Badan (BB/PB atau BB/TB)
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
Grafik BB/U
Update KMS dalam Buku KIA
2020
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
KBM gunakan bila ada keraguan
menginterpretasikan arah kurva
pertumbuhan
Balita yang tumbuh secara normal akan mengikuti jalur
pertumbuhannya, yang umumnya berada pada atau antara garis
standar deviasi +2 dan -2 (+2 hingga -2 SD)
Perhatikan kondisi-kondisi yang mengindikasikan adanya risiko atau
telah terjadi hambatan pertumbuhan, yaitu:
• Garis pertumbuhan balita keluar atau menyimpang dari jalurnya
• Garis pertumbuhan turun atau naik tajam
• Garis pertumbuhan mendatar, misalnya tidak terjadi kenaikan berat
atau panjang/ tinggi badan.
Sangat penting untuk melihat situasi balita secara keseluruhan pada
saat menginterpretasi arah pertumbuhan di grafik pertumbuhan.
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
Garis Pertumbuhan Balita keluar atau menyimpang dari jalur
pertumbuhannya
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
Apa yang dapat
disimpulkan dari
jalur
pertumbuhan di
samping ?
Garis Pertumbuhan Balita Keluar atau Menyimpang dari
Jalur Pertumbuhannya
Apa yang dapat
disimpulkan dari grafik
jalur pertumbuhan ini ?
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
GARIS PERTUMBUHAN TURUN ATAU NAIK TAJAM
Penurunan garis
pertumbuhan berat badan
yang tajam untuk balita dengan
status gizi baik atau kurang gizi
harus segera diperiksa dan
ditangani. Bahkan pada balita
gemuk, tidak seharusnya terjadi
penurunan berat badan yang
tajam.
TITIK A
TITIK B
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
GARIS PERTUMBUHAN MENDATAR
• Apabila PB bertambah
menunjukkan adanya
hambatan pertumbuhan
• Apabila PB tetap, maka Balita
tidak bertumbuh
• Pengecualian bila balita gemuk
atau obese mampu
mempertahankan berat
badannya yang sama untuk
beberapa waktu hingga
mencapai berat badan menurut
panjang/tinggi badan yang
lebih baik.
A
B
C
D
E F
G
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
Contoh di samping menggambarkan status
pertumbuhan berdasarkan grafik
pertumbuhan anak dalam KMS:
• TIDAK NAIK (T), grafik berat badan
memotong garis pertumbuhan
dibawahnya;
• NAIK (N), grafik berat badan memotong
garis pertumbuhan di atasnya;
• NAIK (N), grafik berat badan memotong
garis pertumbuhan di atasnya;
• TIDAK NAIK (T), grafik berat badan
mendatar;
• TIDAK NAIK (T), grafik berat badan
menurun;)
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
Bila balita ini tidak
mendapatkan
penangganan yang
tepat (termasuk
tepat waktu), maka
arah jalur
pertumbuhan
panjang badan
menurut umur akan
semakin menjauhi
garis median dan
balita akan menjadi
pendek
(stunting).
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
RUJUK ke
Layanan Kesehatan
Indikasi hambatan pertumbuhan atau
risiko terjadinya hambatan pertumbuhan
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
5. Tindak lanjut Balita Berisiko Gizi Buruk
1) Bayi < 6 bulan
a. Lakukan pemeriksaan semua indikator pertumbuhan, yaitu BB/U,
PB/U, BB/PB dan LK/U
b. Lakukan penilaian proses menyusui atau pemberian ASI, serta
status gizi dan asupan makan ibu. Lakukan juga penilaian
pemberian ASI saat bayi sakit (bila ada riwayat bayi sakit).
c. Lakukan penilaian riwayat imunisasi dan riwayat kesehatan lain,
termasuk penyakit yang diderita.
d. Lakukan juga penilaian faktor risiko lain.
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
Tindak lanjut sesuai dengan kondisi yang ditemukan, seperti:
• Konseling menyusui
• Konseling gizi bagi ibu menyusui
• Rujukan ke program kesehatan terkait, misalnya imunisasi
• Konseling stimulasi tumbuh kembang
• Tatalaksana gizi buruk (bagi balita yang teridentifikasi gizi buruk)
• Bila ada penyakit atau faktor risiko maka lakukan tatalaksana
penyakit atau faktor risiko sesuai standar
• Pantau perbaikan masalah pertumbuhan tiap 2 minggu, hingga
masalah teratasi
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
2) Balita 6 bulan - 5 tahun
a. Lakukan pemeriksaan semua indikator pertumbuhan, yaitu BB/U,
PB/U atau TB/U, BB/PB atau BB/TB, LK/U, LiLA
b. Lakukan penilaian asupan makan dan pola pemberian makan
menurut umur, termasuk pola pemberian makan saat balita sakit
(bila ada Riwayat sakit)
c. Lakukan penilaian riwayat imunisasi dan riwayat kesehatan lain,
termasuk penyakit yang diderita
d. Lakukan juga penilaian faktor risiko lain
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
• Konseling pemberian makan bayi dan anak
• Rujukan ke program kesehatan terkait, misalnya imunisasi,
pemberian vitamin A dan obat cacing (untuk balita ≥ 12 bulan)
• Konseling stimulasi tumbuh kembang
• Tatalaksana gizi buruk (bagi balita yang teridentifikasi gizi buruk)
• Pemberian PMT untuk balita gizi kurang (bila tersedia)
• Bila ada penyakit atau faktor risiko maka lakukan tatalaksana
penyakit atau faktor risiko sesuai standar
• Pantau perbaikan masalah pertumbuhan tiap 2 minggu, hingga
masalah teratasi
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
Tindak lanjut :
Terima kasih

More Related Content

Similar to Topik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdf

Pemantauan Pertumbuhan dengan KMS
Pemantauan Pertumbuhan dengan KMSPemantauan Pertumbuhan dengan KMS
Pemantauan Pertumbuhan dengan KMSHealth
 
27. Penilaian Status Gizi.pptx
27. Penilaian Status Gizi.pptx27. Penilaian Status Gizi.pptx
27. Penilaian Status Gizi.pptxTiffanieAlmas
 
Antropometri gizi
Antropometri giziAntropometri gizi
Antropometri giziYenniJanggu
 
PEMERIKSAAN STATUS GIZI.pptx
PEMERIKSAAN STATUS GIZI.pptxPEMERIKSAAN STATUS GIZI.pptx
PEMERIKSAAN STATUS GIZI.pptxRianAlDavid
 
antropometrigizi-190228012756.pdf
antropometrigizi-190228012756.pdfantropometrigizi-190228012756.pdf
antropometrigizi-190228012756.pdfPkmBadean1
 
Bahan Tayang Bayi dan Balita.pdf
Bahan Tayang Bayi dan Balita.pdfBahan Tayang Bayi dan Balita.pdf
Bahan Tayang Bayi dan Balita.pdfviviyusfina350
 
Bahan Tayang Bayi dan Balita Posyandu ILP.pptx
Bahan Tayang Bayi dan Balita Posyandu ILP.pptxBahan Tayang Bayi dan Balita Posyandu ILP.pptx
Bahan Tayang Bayi dan Balita Posyandu ILP.pptxssuserbe74c71
 
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balita
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balitaGizi, pertumbuhan & perkembangan balita
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balitaCut Ampon Lambiheue
 
Deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Deteksi dini gangguan tumbuh kembangDeteksi dini gangguan tumbuh kembang
Deteksi dini gangguan tumbuh kembangJoni Iswanto
 
2. Bahan Tayang Bayi dan Balita.pptx
2. Bahan Tayang Bayi dan Balita.pptx2. Bahan Tayang Bayi dan Balita.pptx
2. Bahan Tayang Bayi dan Balita.pptxmilaintan
 
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptxKeterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptxRefinna Sari
 
Penilaian st gizi
Penilaian st giziPenilaian st gizi
Penilaian st giziPriyo1212
 
PPT KEL 4 IBU ELITA.pptx
PPT KEL 4 IBU ELITA.pptxPPT KEL 4 IBU ELITA.pptx
PPT KEL 4 IBU ELITA.pptxAyRahayu1
 
Persentasi Pengisian Kartu Menuju Sehat bagi Kader
Persentasi Pengisian Kartu Menuju Sehat bagi KaderPersentasi Pengisian Kartu Menuju Sehat bagi Kader
Persentasi Pengisian Kartu Menuju Sehat bagi Kaderlanggengsefti2
 
BAB IX MU - BBL, BAYI, BALITA DAN ANAK USIA PRA SEKOLAH - 08072021.pdf
BAB IX MU - BBL, BAYI, BALITA DAN ANAK USIA PRA SEKOLAH - 08072021.pdfBAB IX MU - BBL, BAYI, BALITA DAN ANAK USIA PRA SEKOLAH - 08072021.pdf
BAB IX MU - BBL, BAYI, BALITA DAN ANAK USIA PRA SEKOLAH - 08072021.pdfGumalarubiah
 

Similar to Topik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdf (20)

Pemantauan Pertumbuhan dengan KMS
Pemantauan Pertumbuhan dengan KMSPemantauan Pertumbuhan dengan KMS
Pemantauan Pertumbuhan dengan KMS
 
27. Penilaian Status Gizi.pptx
27. Penilaian Status Gizi.pptx27. Penilaian Status Gizi.pptx
27. Penilaian Status Gizi.pptx
 
review buku KIA_compressed.pdf
review buku KIA_compressed.pdfreview buku KIA_compressed.pdf
review buku KIA_compressed.pdf
 
Antropometri gizi
Antropometri giziAntropometri gizi
Antropometri gizi
 
PEMERIKSAAN STATUS GIZI.pptx
PEMERIKSAAN STATUS GIZI.pptxPEMERIKSAAN STATUS GIZI.pptx
PEMERIKSAAN STATUS GIZI.pptx
 
antropometrigizi-190228012756.pdf
antropometrigizi-190228012756.pdfantropometrigizi-190228012756.pdf
antropometrigizi-190228012756.pdf
 
Bahan Tayang Bayi dan Balita.pdf
Bahan Tayang Bayi dan Balita.pdfBahan Tayang Bayi dan Balita.pdf
Bahan Tayang Bayi dan Balita.pdf
 
Bahan Tayang Bayi dan Balita Posyandu ILP.pptx
Bahan Tayang Bayi dan Balita Posyandu ILP.pptxBahan Tayang Bayi dan Balita Posyandu ILP.pptx
Bahan Tayang Bayi dan Balita Posyandu ILP.pptx
 
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balita
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balitaGizi, pertumbuhan & perkembangan balita
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balita
 
Deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Deteksi dini gangguan tumbuh kembangDeteksi dini gangguan tumbuh kembang
Deteksi dini gangguan tumbuh kembang
 
2. Bahan Tayang Bayi dan Balita.pptx
2. Bahan Tayang Bayi dan Balita.pptx2. Bahan Tayang Bayi dan Balita.pptx
2. Bahan Tayang Bayi dan Balita.pptx
 
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptxKeterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
 
Gizi_Anak_Usia_Sekolah.pptx
Gizi_Anak_Usia_Sekolah.pptxGizi_Anak_Usia_Sekolah.pptx
Gizi_Anak_Usia_Sekolah.pptx
 
Penilaian st gizi
Penilaian st giziPenilaian st gizi
Penilaian st gizi
 
Alat Antro.pptx
Alat Antro.pptxAlat Antro.pptx
Alat Antro.pptx
 
PPT KEL 4 IBU ELITA.pptx
PPT KEL 4 IBU ELITA.pptxPPT KEL 4 IBU ELITA.pptx
PPT KEL 4 IBU ELITA.pptx
 
DETEKSI_AWAL_UNTUK_KADER.pptx
DETEKSI_AWAL_UNTUK_KADER.pptxDETEKSI_AWAL_UNTUK_KADER.pptx
DETEKSI_AWAL_UNTUK_KADER.pptx
 
Persentasi Pengisian Kartu Menuju Sehat bagi Kader
Persentasi Pengisian Kartu Menuju Sehat bagi KaderPersentasi Pengisian Kartu Menuju Sehat bagi Kader
Persentasi Pengisian Kartu Menuju Sehat bagi Kader
 
Materi inti i jan 2013
Materi inti i jan 2013Materi inti i jan 2013
Materi inti i jan 2013
 
BAB IX MU - BBL, BAYI, BALITA DAN ANAK USIA PRA SEKOLAH - 08072021.pdf
BAB IX MU - BBL, BAYI, BALITA DAN ANAK USIA PRA SEKOLAH - 08072021.pdfBAB IX MU - BBL, BAYI, BALITA DAN ANAK USIA PRA SEKOLAH - 08072021.pdf
BAB IX MU - BBL, BAYI, BALITA DAN ANAK USIA PRA SEKOLAH - 08072021.pdf
 

More from Eka Safitri

Topik 2. Pemeriksaan Fisik pada Bayi Baru Lahir.pdf
Topik 2. Pemeriksaan Fisik pada Bayi Baru Lahir.pdfTopik 2. Pemeriksaan Fisik pada Bayi Baru Lahir.pdf
Topik 2. Pemeriksaan Fisik pada Bayi Baru Lahir.pdfEka Safitri
 
Pert 1. Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi dan Balita.pdf
Pert 1. Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi dan Balita.pdfPert 1. Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi dan Balita.pdf
Pert 1. Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi dan Balita.pdfEka Safitri
 
Faktor Memengaruhi Kehamilan.pdf
Faktor Memengaruhi Kehamilan.pdfFaktor Memengaruhi Kehamilan.pdf
Faktor Memengaruhi Kehamilan.pdfEka Safitri
 
Topik 1. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.pdf
Topik 1. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.pdfTopik 1. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.pdf
Topik 1. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.pdfEka Safitri
 
Pert. 15 Tumbuh Kembang Anak.pdf
Pert. 15 Tumbuh Kembang Anak.pdfPert. 15 Tumbuh Kembang Anak.pdf
Pert. 15 Tumbuh Kembang Anak.pdfEka Safitri
 
Topik 14. Konsep dasar Neonatus, Bayi dan Balita.pdf
Topik 14. Konsep dasar Neonatus, Bayi dan Balita.pdfTopik 14. Konsep dasar Neonatus, Bayi dan Balita.pdf
Topik 14. Konsep dasar Neonatus, Bayi dan Balita.pdfEka Safitri
 
Pert 13. Adaptasi Psikologis Masa Nifas.pdf
Pert 13. Adaptasi Psikologis Masa Nifas.pdfPert 13. Adaptasi Psikologis Masa Nifas.pdf
Pert 13. Adaptasi Psikologis Masa Nifas.pdfEka Safitri
 
Pert 12. KONSEP DASAR MASA NIFAS.pdf
Pert 12. KONSEP DASAR MASA NIFAS.pdfPert 12. KONSEP DASAR MASA NIFAS.pdf
Pert 12. KONSEP DASAR MASA NIFAS.pdfEka Safitri
 
Pert 11. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.pdf
Pert 11. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.pdfPert 11. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.pdf
Pert 11. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.pdfEka Safitri
 
Pert 9. ADAPTASI PSIKOLOGIS PADA PERSALINAN.pdf
Pert 9. ADAPTASI PSIKOLOGIS PADA PERSALINAN.pdfPert 9. ADAPTASI PSIKOLOGIS PADA PERSALINAN.pdf
Pert 9. ADAPTASI PSIKOLOGIS PADA PERSALINAN.pdfEka Safitri
 
Pertemuan 5. Konseling Reproduksi.pdf
Pertemuan 5. Konseling Reproduksi.pdfPertemuan 5. Konseling Reproduksi.pdf
Pertemuan 5. Konseling Reproduksi.pdfEka Safitri
 
Pertemuan 4. Komplikasi masalah kesehatan reproduksi wanita.pdf
Pertemuan 4. Komplikasi masalah kesehatan reproduksi wanita.pdfPertemuan 4. Komplikasi masalah kesehatan reproduksi wanita.pdf
Pertemuan 4. Komplikasi masalah kesehatan reproduksi wanita.pdfEka Safitri
 
Pertemuan 3. Masalah Gangguan Kesehatan Reproduksi Wanita.pdf
Pertemuan 3. Masalah Gangguan Kesehatan Reproduksi Wanita.pdfPertemuan 3. Masalah Gangguan Kesehatan Reproduksi Wanita.pdf
Pertemuan 3. Masalah Gangguan Kesehatan Reproduksi Wanita.pdfEka Safitri
 
Pertemuan 2. Gender.pdf
Pertemuan 2. Gender.pdfPertemuan 2. Gender.pdf
Pertemuan 2. Gender.pdfEka Safitri
 
Pertemuan 2. Siklus Kehidupan Wanita dan Indikator Kesehatan.pdf
Pertemuan 2. Siklus Kehidupan Wanita dan Indikator Kesehatan.pdfPertemuan 2. Siklus Kehidupan Wanita dan Indikator Kesehatan.pdf
Pertemuan 2. Siklus Kehidupan Wanita dan Indikator Kesehatan.pdfEka Safitri
 
Pertemuan 1. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi.pdf
Pertemuan 1. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi.pdfPertemuan 1. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi.pdf
Pertemuan 1. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi.pdfEka Safitri
 
Rps farmakologi kebidanan
Rps farmakologi kebidanan Rps farmakologi kebidanan
Rps farmakologi kebidanan Eka Safitri
 

More from Eka Safitri (18)

Topik 2. Pemeriksaan Fisik pada Bayi Baru Lahir.pdf
Topik 2. Pemeriksaan Fisik pada Bayi Baru Lahir.pdfTopik 2. Pemeriksaan Fisik pada Bayi Baru Lahir.pdf
Topik 2. Pemeriksaan Fisik pada Bayi Baru Lahir.pdf
 
Pert 1. Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi dan Balita.pdf
Pert 1. Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi dan Balita.pdfPert 1. Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi dan Balita.pdf
Pert 1. Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi dan Balita.pdf
 
Faktor Memengaruhi Kehamilan.pdf
Faktor Memengaruhi Kehamilan.pdfFaktor Memengaruhi Kehamilan.pdf
Faktor Memengaruhi Kehamilan.pdf
 
Topik 1. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.pdf
Topik 1. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.pdfTopik 1. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.pdf
Topik 1. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.pdf
 
Pert. 15 Tumbuh Kembang Anak.pdf
Pert. 15 Tumbuh Kembang Anak.pdfPert. 15 Tumbuh Kembang Anak.pdf
Pert. 15 Tumbuh Kembang Anak.pdf
 
Topik 14. Konsep dasar Neonatus, Bayi dan Balita.pdf
Topik 14. Konsep dasar Neonatus, Bayi dan Balita.pdfTopik 14. Konsep dasar Neonatus, Bayi dan Balita.pdf
Topik 14. Konsep dasar Neonatus, Bayi dan Balita.pdf
 
Pert 13. Adaptasi Psikologis Masa Nifas.pdf
Pert 13. Adaptasi Psikologis Masa Nifas.pdfPert 13. Adaptasi Psikologis Masa Nifas.pdf
Pert 13. Adaptasi Psikologis Masa Nifas.pdf
 
Pert 12. KONSEP DASAR MASA NIFAS.pdf
Pert 12. KONSEP DASAR MASA NIFAS.pdfPert 12. KONSEP DASAR MASA NIFAS.pdf
Pert 12. KONSEP DASAR MASA NIFAS.pdf
 
Pert 11. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.pdf
Pert 11. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.pdfPert 11. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.pdf
Pert 11. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.pdf
 
Pert 9. ADAPTASI PSIKOLOGIS PADA PERSALINAN.pdf
Pert 9. ADAPTASI PSIKOLOGIS PADA PERSALINAN.pdfPert 9. ADAPTASI PSIKOLOGIS PADA PERSALINAN.pdf
Pert 9. ADAPTASI PSIKOLOGIS PADA PERSALINAN.pdf
 
Pertemuan 5. Konseling Reproduksi.pdf
Pertemuan 5. Konseling Reproduksi.pdfPertemuan 5. Konseling Reproduksi.pdf
Pertemuan 5. Konseling Reproduksi.pdf
 
Pertemuan 4. Komplikasi masalah kesehatan reproduksi wanita.pdf
Pertemuan 4. Komplikasi masalah kesehatan reproduksi wanita.pdfPertemuan 4. Komplikasi masalah kesehatan reproduksi wanita.pdf
Pertemuan 4. Komplikasi masalah kesehatan reproduksi wanita.pdf
 
Pertemuan 3. Masalah Gangguan Kesehatan Reproduksi Wanita.pdf
Pertemuan 3. Masalah Gangguan Kesehatan Reproduksi Wanita.pdfPertemuan 3. Masalah Gangguan Kesehatan Reproduksi Wanita.pdf
Pertemuan 3. Masalah Gangguan Kesehatan Reproduksi Wanita.pdf
 
Pertemuan 2. Gender.pdf
Pertemuan 2. Gender.pdfPertemuan 2. Gender.pdf
Pertemuan 2. Gender.pdf
 
Pertemuan 2. Siklus Kehidupan Wanita dan Indikator Kesehatan.pdf
Pertemuan 2. Siklus Kehidupan Wanita dan Indikator Kesehatan.pdfPertemuan 2. Siklus Kehidupan Wanita dan Indikator Kesehatan.pdf
Pertemuan 2. Siklus Kehidupan Wanita dan Indikator Kesehatan.pdf
 
Pertemuan 1. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi.pdf
Pertemuan 1. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi.pdfPertemuan 1. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi.pdf
Pertemuan 1. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi.pdf
 
Rps psikologi
Rps psikologi Rps psikologi
Rps psikologi
 
Rps farmakologi kebidanan
Rps farmakologi kebidanan Rps farmakologi kebidanan
Rps farmakologi kebidanan
 

Recently uploaded

Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 

Recently uploaded (20)

Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 

Topik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdf

  • 2. PERTUMBUHAN Bertambahnya ukuran & jumlah sel serta jaringan interseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang & berat.
  • 3. PERKEMBANGAN Bertambahnya struktur & fungsi tubuh yg lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara & bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
  • 4. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yg dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi, dan sosialisasi.
  • 5. CIRI-CIRI DAN PRINSIP-PRINSIP TUMBUH KEMBANG ANAK 1. Perkembangan menimbulkan perubahan 2. Pertumbuhan dan perkembangan pada awal menentukan perkembangan selanjutnya 3. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yg berbeda 4. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan 5. Perkembangan mempunyai pola yg tetap 6. Perkembangan memiliki tahap yg berurutan
  • 7. Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
  • 8. Dua tahun pertama kehidupan adalah periode kritis bagi anak. Masa ini merupakan kesempatan emas dalam memenuhi maupun memperbaiki asupan nutrisi anak agar tercapai tumbuh kembang yang optimal serta mencegah terjadi masalah kesehatan di kemudian hari. Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
  • 9. B. PENYEBAB HAMBATAN PERTUMBUHAN (GROWTH FALTERING) Penyebab Utama 1. Kurangnya asupan makanan (kuantitas dan kualitas) 2. Penyakit Infeksi Akut/Kronis 3. Kelainan / Cacat Bawaan Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
  • 10. FAKTOR RISIKO TERJADINYA HAMBATAN PERTUMBUHAN Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2 Anak Ibu ∙ Berat bayi lahir rendah (BBLR) ∙ Kesulitan dalam proses menyusui ∙ Menderita sakit infeksi, baik akut atau kronik ∙ Kelainan kongenital. ∙ Terlambat memperkenalkan makanan padat ∙ Pemberian makan menurut umur yang tidak adekuat (kuantitas dan kualitas) ∙ Ibu dengan gangguan kesehatan, termasuk kesehatan mental, yang dapat mempengaruhi pola asuh anak ∙ Ibu remaja ∙ Ibu yang terpapar asap rokok saat hamil (perokok aktif atau pasif) ∙ Ibu pekerja Faktor ekonomi ∙ Akses ke fasilitas kesehatan yang sulit ∙ Kesehatan lingkungan dan praktek kebersihan diri yang tidak optimal.
  • 11. c. Pemantauan pertumbuhan dan penentuan status gizi dengan indeks antropometri Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2 Tabel standar antropometri
  • 12. Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak Indeks Antropometri Kategori Nilai BB/PB atau BB/TB Gizi Buruk Skor z <-3,0 SD Gizi Kurang Skor z -3,0 sampai dengan <-2,0 SD Gizi Baik Skor z -2,0 sampai dengan +1,0 SD Risiko gizi lebih Skor >+1 sampai dengan +2,0 SD Gizi Lebih (overweight) Skor >+2 sampai dengan +3,0 SD Gemuk (Obese) Skor > +3,0 SD PB/U atau TB/U Sangat Pendek Skor z <-3,0 SD Pendek Skor z -3,0 sampai dengan <-2,0 SD Normal Skor z -2,0 SD sampai dengan +3,0 SD Tinggi* Skor z > +3,0 SD LiLA Gizi Buruk <11,5 cm Gizi Kurang 11,5 – 12,4 cm Gizi Baik ≥12,5 cm Lingkar Kepala Sangat kecil Skor z <-3,0 SD Kecil Skor z -3,0 sampai dengan <-2,0 SD Normal Skor z ≥-2,0 SD sampai dengan ≤+2 SD Sangat besar Skor z ≥ 2,0 SD BB/U Berat badan sangat kurang Skor z <-3,0 SD Berat badan kurang Skor z -3,0 sampai dengan <-2,0 SD Berat badan normal Skor z -2,0 sampai dengan +1,0 SD Risiko berat badan lebih** Skor z >+1,0 SD Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
  • 13. Menentukan status gizi berdasarkan antropometri • Indeks BB/U, PB/U atau TB/U, BB/PB atau BB/TB, IMT/U dan LiLA. • Status gizi balita ditentukan berdasarkan plotting indeks BB/PB atau BB/TB untuk anak laki-laki dan perempuan pada grafik pertumbuhan WHO 2006. Grafik tersebut terdapat di dalam buku KIA dan juga dalam bentuk tabel antropometri. • Alat antropometri terdiri dari alat timbang berat badan, alat ukur panjang atau tinggi badan dan pita ukur lingkar lengan atas. Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk – MPI.1
  • 14. Hal-hal yang penting untuk diperhatikan: ▪ Semua alat harus diperiksa dan dikalibrasi secara berkala. ▪ Alat timbang berat badan: • Untuk bayi, gunakan timbangan bayi dengan ketepatan 10 gram. Umumnya alat timbang bayi mampu menimbang hingga 10 kg, namun ada beberapa alat timbang bayi yang mampu menimbang hingga 20 kg. • Untuk balita, gunakan timbangan dengan ketepatan 100 gram. ▪ Alat ukur panjang atau tinggi badan dengan ketepatan 0,1 cm. ▪ Pita ukur lingkar lengan atas balita dengan ketepatan 0,1 cm. Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk – MPI.1
  • 15. Hal-hal yang penting untuk diperhatikan: ▪ Untuk cara pengukuran, pastikan: • Selalu mengikuti protokol pengukuran. • Berikan petunjuk kepada ibu/pengasuh dan/atau balita yang akan diukur dengan jelas dan ramah. • Untuk keamanan, pastikan pengukur tidak memegang pensil atau pena saat memegang atau mengukur balita, kecuali untuk memberi tanda pada lengan saat pengukuran LiLA. • Ukur balita satu per satu. • Catat hasil pengukuran dengan hati-hati. Pastikan penulisan angka yang jelas. Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk – MPI.1
  • 16. Cara Menghitung Umur Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk – MPI.1 • Selisih antara tanggal lahir dan tanggal kunjungan. • Jika ibu tidak tahu pasti kapan anak dilahirkan, perkirakan umur anak dengan menghubungkan terhadap peristiwa penting (bulan puasa, lebaran, natal atau hari kemerdekaan), dapat juga menggunakan kalender lokal • Umur anak dihitung berdasarkan bulan penuh artinya umur dianggap 1 bulan apabila telah genap 30 hari. Contoh: - umur 25 hari = 0 bulan - umur 5 bulan 14 hari = 5 bulan - umur 5 bulan 29 hari = 5 bulan
  • 17. Langkah Menghitung Umur Anak • Tentukan tanggal lahir anak, dalam format tanggal, bulan, tahun misalnya 5 April 2016, ditulis 05-04-2016 • Tulis tanggal kunjungan, misalnya 19 September 2018, ditulis 19-09-2018 • Hitung umur anak dengan mengurangi tanggal kunjungan dengan tanggal lahir, misalnya: Tanggal kunjungan 19 09 2018 Tanggal lahir 05 04 2016 - 14 05 2 = 2 tahun 5 bulan 14 hari Jadi umur anak dibulatkan menjadi 24 bulan + 5 bulan = 29 bulan. Sisa hari tidak diperhitungkan. Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk – MPI.1 Cara menimbang bayi/Balita → lihat video antropometri
  • 18. Cara Mengukur Panjang Badan/Tinggi Badan Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk – MPI.1 Anak < 2 tahun • Pengukuran dilakukan pada anak dengan posisi berbaring terlentang (PB). • Jika anak diukur dengan berdiri maka ditambahkan 0,7 cm untuk mengonversi menjadi panjang badan. Anak ≥ 2 tahun dan anak sudah mampu berdiri tegak • Pengukuran dilakukan pada anak dengan posisi berdiri tegak (TB) • Jika anak diukur berbaring terlentang maka dikurangi 0,7 cm untuk mengonversi menjadi tinggi badan. Peralatan yang diperlukan untuk mengukur panjang dan tinggi badan adalah infantometer dan stadiometer), dengan kriteria kuat, tahan lama, presisi sampai 0,1 cm, sudah dikalibrasi dan memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI). Cara mengukur PB/TB → lihat video antropometri
  • 19. 21 • Luruskan lengan anak: tangan harus santai, sejajar dengan badan • Lingkarkan pita LILA di titik tengah yang sudah ditandai. Pastikan pita menempel rata di sekeliling kulit, tidak terlalu ketat [8] atau terlalu longgar [9] • Ukur hingga ke angka 0.1 cm terdekat [10] Warna Batas Status ≥12.5 cm Normal 11.5 - 12.4 cm Gizi Kurang <11.5 cm Gizi Buruk Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk – MPI.1 Cara mengukur lingkar lengan atas (LiLA) anak usia 6-59 bulan
  • 20. Lingkar Kepala • Untuk mengetahui LK anak normal/tidak • Umur 0 - 11 bulan, pengukuran dilakukan setiap tiga bulan, • umur 12 – 72 bulan, pengukuran dilakukan setiap enam bulan • Lingkar kepala diukur menggunakan pita ukur pada lingkar terbesar kepala, yaitu melalui dahi tepat di atas alis, bagian atas daun telinga dan bagian belakang kepala yang paling menonjol. Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
  • 21. Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
  • 22. Menentukan status gizi menggunakan grafik pertumbuhan anak Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk – MPI.1 • Di dalam Buku KIA terdapat 8 grafik yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin untuk anak umur 0-2 tahun dan umur 2-5 tahun. • Untuk tiap kelompok umur terdiri dari 4 grafik yaitu BB/U, PB/U atau TB/U, BB/PB atau BB/TB dan IMT/U. • Hasil pengukuran akan diplot pada grafik untuk setiap indikator pertumbuhan. • Umur anak diplot sesuai bulan dan tidak ada pembulatan hari. • Angka panjang/tinggi badan dibulatkan menjadi angka tanpa desimal yang terdekat, misalnya 0,1 s.d 0,4 dibulatkan ke bawah, sedangkan ≥ 0,5 dibulatkan ke atas. • Tentukan status gizi berdasarkan tabel indikator pertumbuhan. • Bila hasil ploting tepat pada garis Z, dianggap masuk pada kategori yang lebih ringan. Sebagai contoh, BB/U tepat pada garis -3, dianggap berat badan kurang dan bukan berat badan sangat kurang.
  • 23. d. Pemantauan Pertumbuhan Balita Menggunakan KMS dan Buku KIA Berat Badan menurut umur (BB/U) Panjang atau Tinggi Badan menurut umur (PB/U atau TB/U) Lingkar kepala menurut umur Berat Badan menurut Panjang atau Tinggi Badan (BB/PB atau BB/TB) Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
  • 24.
  • 25.
  • 26. Grafik BB/U Update KMS dalam Buku KIA 2020 Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2 KBM gunakan bila ada keraguan menginterpretasikan arah kurva pertumbuhan
  • 27. Balita yang tumbuh secara normal akan mengikuti jalur pertumbuhannya, yang umumnya berada pada atau antara garis standar deviasi +2 dan -2 (+2 hingga -2 SD) Perhatikan kondisi-kondisi yang mengindikasikan adanya risiko atau telah terjadi hambatan pertumbuhan, yaitu: • Garis pertumbuhan balita keluar atau menyimpang dari jalurnya • Garis pertumbuhan turun atau naik tajam • Garis pertumbuhan mendatar, misalnya tidak terjadi kenaikan berat atau panjang/ tinggi badan. Sangat penting untuk melihat situasi balita secara keseluruhan pada saat menginterpretasi arah pertumbuhan di grafik pertumbuhan. Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
  • 28. Garis Pertumbuhan Balita keluar atau menyimpang dari jalur pertumbuhannya Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2 Apa yang dapat disimpulkan dari jalur pertumbuhan di samping ?
  • 29. Garis Pertumbuhan Balita Keluar atau Menyimpang dari Jalur Pertumbuhannya Apa yang dapat disimpulkan dari grafik jalur pertumbuhan ini ? Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
  • 30. GARIS PERTUMBUHAN TURUN ATAU NAIK TAJAM Penurunan garis pertumbuhan berat badan yang tajam untuk balita dengan status gizi baik atau kurang gizi harus segera diperiksa dan ditangani. Bahkan pada balita gemuk, tidak seharusnya terjadi penurunan berat badan yang tajam. TITIK A TITIK B Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
  • 31. GARIS PERTUMBUHAN MENDATAR • Apabila PB bertambah menunjukkan adanya hambatan pertumbuhan • Apabila PB tetap, maka Balita tidak bertumbuh • Pengecualian bila balita gemuk atau obese mampu mempertahankan berat badannya yang sama untuk beberapa waktu hingga mencapai berat badan menurut panjang/tinggi badan yang lebih baik. A B C D E F G Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
  • 32. Contoh di samping menggambarkan status pertumbuhan berdasarkan grafik pertumbuhan anak dalam KMS: • TIDAK NAIK (T), grafik berat badan memotong garis pertumbuhan dibawahnya; • NAIK (N), grafik berat badan memotong garis pertumbuhan di atasnya; • NAIK (N), grafik berat badan memotong garis pertumbuhan di atasnya; • TIDAK NAIK (T), grafik berat badan mendatar; • TIDAK NAIK (T), grafik berat badan menurun;) Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
  • 33. Bila balita ini tidak mendapatkan penangganan yang tepat (termasuk tepat waktu), maka arah jalur pertumbuhan panjang badan menurut umur akan semakin menjauhi garis median dan balita akan menjadi pendek (stunting). Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
  • 34. RUJUK ke Layanan Kesehatan Indikasi hambatan pertumbuhan atau risiko terjadinya hambatan pertumbuhan Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
  • 35. 5. Tindak lanjut Balita Berisiko Gizi Buruk 1) Bayi < 6 bulan a. Lakukan pemeriksaan semua indikator pertumbuhan, yaitu BB/U, PB/U, BB/PB dan LK/U b. Lakukan penilaian proses menyusui atau pemberian ASI, serta status gizi dan asupan makan ibu. Lakukan juga penilaian pemberian ASI saat bayi sakit (bila ada riwayat bayi sakit). c. Lakukan penilaian riwayat imunisasi dan riwayat kesehatan lain, termasuk penyakit yang diderita. d. Lakukan juga penilaian faktor risiko lain. Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
  • 36. Tindak lanjut sesuai dengan kondisi yang ditemukan, seperti: • Konseling menyusui • Konseling gizi bagi ibu menyusui • Rujukan ke program kesehatan terkait, misalnya imunisasi • Konseling stimulasi tumbuh kembang • Tatalaksana gizi buruk (bagi balita yang teridentifikasi gizi buruk) • Bila ada penyakit atau faktor risiko maka lakukan tatalaksana penyakit atau faktor risiko sesuai standar • Pantau perbaikan masalah pertumbuhan tiap 2 minggu, hingga masalah teratasi Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
  • 37. 2) Balita 6 bulan - 5 tahun a. Lakukan pemeriksaan semua indikator pertumbuhan, yaitu BB/U, PB/U atau TB/U, BB/PB atau BB/TB, LK/U, LiLA b. Lakukan penilaian asupan makan dan pola pemberian makan menurut umur, termasuk pola pemberian makan saat balita sakit (bila ada Riwayat sakit) c. Lakukan penilaian riwayat imunisasi dan riwayat kesehatan lain, termasuk penyakit yang diderita d. Lakukan juga penilaian faktor risiko lain Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2
  • 38. • Konseling pemberian makan bayi dan anak • Rujukan ke program kesehatan terkait, misalnya imunisasi, pemberian vitamin A dan obat cacing (untuk balita ≥ 12 bulan) • Konseling stimulasi tumbuh kembang • Tatalaksana gizi buruk (bagi balita yang teridentifikasi gizi buruk) • Pemberian PMT untuk balita gizi kurang (bila tersedia) • Bila ada penyakit atau faktor risiko maka lakukan tatalaksana penyakit atau faktor risiko sesuai standar • Pantau perbaikan masalah pertumbuhan tiap 2 minggu, hingga masalah teratasi Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk–MPD.2 Tindak lanjut :