Dokumen tersebut membahas tentang zat aditif, zat adiktif, dan dampaknya terhadap kesehatan. Zat aditif adalah zat yang ditambahkan pada makanan untuk memperindah dan memperpanjang masa simpan, sementara zat adiktif dapat menyebabkan kecanduan. Dokumen ini juga membedah jenis-jenis zat aditif dan adiktif serta dampaknya, seperti pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap makanan
1. Zat Aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada
makanan selama proses produksi.
Zat Adiktif adalah zat-zat yang bila dikonsumsi
akan menyebabkan kecanduan atau
ketergantungan sehingga mengkonsumsinya terus
menerus.
2. Kompetensi Dasar (KD):
3.6. Memahami berbagai zat aditif dalam
makanan dan minuman dan zat adiktif
serta dampaknya terhadap kesehatan.
4.6 Membuat karya tulis tentang dampak
penyalahgunaan zat aditif dan zat adiktif
bagi kesehatan.
3. Bahan pewarna ada 2 jenis:
ØAlami (berasal dari bagian tumbuhan)
ØBuatan/Sintetis (berasal dari bahan kimia)
Manfaat Pewarna Makanan diantaranya:
1.Menggugah selera makan.
2.Membuat makanan tampil lebih menarik.
A. ZAT ADITIF
4. No. Jenis Kelebihan/
Keuntungan
Kekurangan/
Efek Samping
1. Alami - Aman bagi kesehatan.
- Pemakaiannya tidak
dibatasi.
- Warna yang dihasilkan tidak
stabil/tidak mencolok/pudar.
- Memberikan rasa khas
tertentu yang tak diinginkan.
- Pembuatannya dianggap
tidak praktis.
2. Buatan/
Sintetis
- Warna yang dihasilkan
lebih mencolok/stabil.
- Tidak mempengaruhi
rasa makanan.
- Lebih praktis.
- Tidak aman bagi kesehatan
- Pemakaiannya harus dalam
batas tertentu.
5. Pewarna Alami diantaranya :
1. Daun Suji/Pandan, menghasilkan warna hijau, untuk mewarnai
dadar gulung, klepon, gethuk, dll.
2. Kunyit, menghasilkan warna kuning, untuk mewarnai nasi
kuning, opor, tahu, dll.
3. Daun Jati, menghasilkan warna merah kecoklatan, untuk
mewarnai gudeg.
4. Kluwek, menghasilkan warna coklat kehitaman, untuk mewarnai
rawon.
5. Oman, menghasilkan warna hitam, untuk mewarnai ciwel dan
dawet.
6. Cabe merah, menghasilkan warna merah, untuk mewarnai
balado, sambel goreng, dll.
7. Karamel, menghasilkan warna coklat, untuk mewarnai cake dan
permen.
8. Wortel, menghasilkan warna jingga, untuk mewarnai minuman
dan puding.
9. Jeruk, menghasilkan warna orange, untuk mewarnai minuman
dan puding.
6.
7.
8. Pewarna Buatan/Sintetis diantaranya :
Penghasil warna:
1. Merah [Amaranth, Fast Red E(dilarang),
Erythrosine, Carmoisine, Rhodamin
B(dilarang), Ponceau 4R].
2. Kuning [Tartrazine, Sunset Yellow,
Methanil Yellow(dilarang)].
3. Hijau (Fast Green FCF, Malachite Green).
4. Biru (Brilliant Blue, Indigo Carmine).
9.
10. No. Jenis Kelebihan/
Keuntungan
Kekurangan/
Efek Samping
1. Alami - Aman bagi kesehatan
(tidak bersifat
karsinogenik).
- Bergizi (menambah
kalori & energi).
- Bila berlebihan akan
menyebabkan kegemukan
dan kencing manis.
- Rasa manisnya kurang.
- Relatif lebih mahal.
2. Buatan/
Sintetis
- Rendah kalori,
sehingga tidak
menimbulkan
kegemukan.
- Lebih manis.
- Lebih murah.
- Tidak aman bagi kesehatan
(bersifat karsinogenik).
- Penggunaan harus dibatasi.
11. Pemanis Alami diantaranya :
1. Gula Tebu, terdiri dari gula pasir (berbentuk kristal
curah), digunakan untuk pemanis minuman teh/kopi,
kue dan masakan lain, dan gula batu (tanpa tahap
pengkristalan), digunakan untuk pemanis minuman
dan bahan obat.
2. Gula Merah, terdiri dari gula jawa (terbuat dari air
sadapan bunga kelapa), digunakan untuk pemanis
minuman dan kue-kue tradisional serta sebagai
campuran bumbu dapur, dan gula aren (terbuat dari
sadapan bunga aren), digunakan untuk pemanis
jamu.
3. Gula Bit, terbuat dari umbi tanaman bit, digunakan
untuk pemanis minuman dan kue.
4. Madu, dihasilkan oleh lebah dari nektar bunga,
digunakan untuk pemanis jamu.
12.
13. Pemanis Buatan/Sintetis diantaranya :
1. Aspartam, menghasilkan rasa manis
180-200 kali lebih manis daripada
gula.
2. Siklamat, menghasilkan rasa manis
30-80 kali lebih manis daripada gula.
3. Sakarin, menghasilkan rasa manis
200-700 kali lebih manis daripada
gula.
4. Sorbitol, menghasilkan rasa manis 0,6
kali lebih manis daripada gula.
14.
15.
16. No. Jenis Kelebihan/
Keuntungan
Kekurangan/
Efek Samping
1. Alami - Aman bagi kesehatan
(tidak bersifat
karsinogenik).
- Jangka waktunya lebih
pendek dibanding pengawet
sintetis.
- Lebih mahal.
2. Buatan/
Sintetis
- Jangka waktu lebih
lama dibanding
pengawet alami.
- Lebih murah.
- Tidak aman bagi kesehatan
(bersifat karsinogenik).
17.
18. Pengawet Buatan/Sintetis diantaranya :
1. Asam Benzoat/natrium benzoat.
Ø untuk mengawetkan minuman ringan dan
kecap: 600 mg/kg.
Ø untuk mengawetkan buah, saus tomat, saus
sambal, manisan, jem dan jelly: 1 gr/kg.
2. Asam Propionat/natrium propionat.
Ø untuk pengawet Keju olahan: 3 gr/kg.
3. Natrium Nitrit dan Natrium Nitrat.
Ø untuk mengawetkan daging olahan atau
yang diawetkan seperti sosis: 125 mg
nirit/kg atau 500 mg nitrat/kg.
4. Asam Sorbat.
Ø Untuk mengawetkan margarin: 1 gr/kg.
19. Pengawet yang sering disalahgunakan!
1. Boraks dan Formalin.
ØBoraks adalah bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu,
dan pengontrol kecoak.
ØFormalin adalah bahan kimia yang kegunaannya untuk pembunuh hama,
pengawet mayat, bahan disinfektan dalam industri plastik, busa, dan resin untuk
kertas.
2. Gejala yang timbul akibat mengkonsumsi Boraks dan Formalin.
ØBoraks:
Tanda dan gejala akut :
Muntah, diare, merah dilendir, konvulsi dan depresi SSP(Susunan Syaraf Pusat).
Tanda dan gejala kronis:
Nafsu makan menurun, Gangguan pencernaan, Gangguan SSP : bingung dan
bodoh, Anemia, rambut rontok dan kanker.
ØFormalin:
Tanda dan gejala akut:
Tampak dengan gejala alergi, mata berair, mual, muntah, seperti iritasi,
kemerahan, rasa terbakar, sakit perut, dan pusing.
Tanda dan gejala kronis:
Iritasi parah, mata berair, gangguan pencernaan, hati, ginjal, pankreas, sistem
saraf pusat, menstruasi, dan memicu kanker.
20.
21. No. Jenis Kelebihan/
Keuntungan
Kekurangan/
Efek Samping
1. Alami - Aman bagi kesehatan
(tidak bersifat
karsinogenik).
- Rasa yang dihasilkan kurang
tegas.
- Kurang praktis.
2. Buatan/
Sintetis
- Menghasilkan rasa
yang lebih tegas.
- Lebih praktis.
- Tidak aman bagi kesehatan
(bersifat karsinogenik).
22. Penyedap/Perisa Alami diantaranya :
1. Kayu manis, ditambahkan pada kolak, minuman
penghangat, dll.
2. Daun pandan, ditambahkan pada kolak, nagasari, nasi
kukus, dll.
3. Garam dan gula, ditambahkan pada masakan untuk
menghasilkan rasa gurih.
4. Terasi, ditambahkan pada beberapa masakan dan
sambal.
5. Bumbu dapur (mis: bawang merah, bawang putih,
bawang bombai, merica, ketumbar, jintan, daun salam,
lengkuas, jahe, daun jeruk purut, dll), ditambahkan pada
aneka masakan .
6. Vanili, ditambahkan pada kolak, pisang goreng, gethuk,
dll.
23. Kayu Manis Daun Pandan Garam dan Gula
Terasi
Vanili
Bumbu Dapur
25. Beberapa dampak penggunaan bahan
penyedap/perisa buatan:
Penyedap/perisa buatan dapat menimbulkan
gangguan gangguan a.l:
1. Kesemutan pada leher, rahang bawah, lengan
serta punggung lengan terasa panas.
2. Wajah berkeringat, mulut kering, sesak napas
dan pusing.
3. Tekanan darah tinggi, jantung berdebar, stroke
ringan, gangguan tidur, kelelahan kronis, asma,
sulit menelan, dan kegemukan.
4. Hiperaktivitas, sulit konsentrasi dan
menurunnya daya ingat.
26. Batas pemakaian MSG yang
aman untuk manusia:
1.Dewasa: 1,8 – 3,0 gram/hari.
2.Anak-anak: 0,3 – 1,7 gram/hari.
3.Balita: 0,18 – 0,2 gram/hari.
27. Makanan bebas MSG yang setara
dengan makanan ber-MSG
1. Daging segar.
2. Buah-buahan dan sayuran.
3. Ikan dan makanan laut segar.
4. Roti/kue yang dibuat sendiri.
5. Keju dan susu.
28. Yang perlu diperhatikan agar makanan kemasan aman
dikonsumsi dan tidak membahayakan kesehatan:
1. Memeriksa kondisi kemasan makanan (kebocoran,
karat, segel rusak, cacat, dll).
2. Memeriksa tanggal kadaluwarsa yang tercantum
pada kemasan.
3. Memeriksa komposisi bahan kimia yang terkandung
dalam makanan kemasan.
4. Memeriksa kemasan makanan apakah terdaftar di
Departemen Kesehatan atau belum. [Bagi Muslim,
MUI (Majelis Ulama Indonesia) memberi label
HALAL dan BPOM (Badan Pengawasan Obat dan
Makanan) mengeluarkan sertifikat bernomor pada
makanan yang aman bagi kesehatan. Misalnya,
dalam kemasan tertulis: BPOM RI MD. 23310247119.
29. Menurut Undang-Undang No.5 Tahun 1997, beberapa
obat yang mengandung zat adiktif di antaranya adalah:
ØAmfetamin
ØAmobarbital, Flunitrazepam
ØDiahepam, Bromazepam, Fenobarbital
ØBahan pelarut seperti bensin, tiner, lem, cat solvent, dll
ØTembakau/Rokok/Lisong
ØHalusinogen
ØMinuman beralkohol/minuman keras/miras
ØRokok
30. - Bahan utamanya adalah daun tembakau.
-Rokok dijuluki Pabrik Kimia Mini sebab
rokok mengandung ± 1000 jenis senyawa
kimia berbahaya.
-Asap rokok tidak hanya berbahaya bagi si
perokok (perokok aktif) tapi juga
berbahaya bagi orang disekitarnya
(perokok pasif).
33. • Tar dan Resin adalah suatu cairan kental berwarna
kuning coklat.
± 30 jenis senyawa dalam Tar dapat menyebabkan:
Kanker, rusak sel paru-paru, iritasi pada paru-paru
hingga batuk.
• Karbon Monoksida (CO) adalah gas beracun yang
dapat menghambat kemampuan sel darah merah
(eritrosit) mengikat oksigen.
• Nikotin adalah zat bersifat racun, adiksi, merusak
jantung dan sirkulasi darah, detak jantung meningkat
karena kebutuhan oksigen meningkat, akibatnya
dapat mengalami kerusakan otot jantung.
34.
35.
36.
37. • Dibuat melalui fermentasi/peragian berbagai
jenis bahan, misalnya anggur, apel, gandum,
beras, singkong serta madu.
• Mengandung bahan kimia yaitu etanol/alkohol.
• Alkohol bersifat Adiktif/kecanduan,
merangsang, menenangkan, menghilangkan
rasa sakit, membius, membuat gembira.
38.
39.
40.
41. a. Dapat mengganggu sistem saraf.
b. Dapat menimbulkan warna kemerahan pada kulit.
c. Dalam konsentrasi tinggi, alkohol dapat mempengaruhi saraf pusat sehingga
menyebabkan pernapasan tiba-tiba terhenti dan menimbulkan kerusakan
otak serta kematian.
d. Menyebabkan penyakit jantung karena terjadi penimbunan lemak dalam
pembuluh arteri.
e. Menyebabkan kerusakkan sel-sel hati/sirosis karena hati bekerja lebih keras
untuk menghilangkan racun pada alkohol.
f. Menyebabkan kerusakan ginjal , karena ginjal tidak dapat menyerap cairan
dengan baik, akibatnya tubuh mengalami dehidrasi/kekurangan cairan.
g. Menyebabkan kanker lidah dan kerongkongan.
h. Pada ibu hamil, alkohol dapat menghambat pembentukan saraf bayi
sehingga bayi mengalami gangguan mental.
i. Dapat memperlambat kerja alat-alat tubuh, karena alkohol bersifat depresan.
j. Dapat menyebabkan iritasi usus, sehingga usus tidak dapat menyerap
makanan dengan baik, akibatnya tubuh menjadi kurus.
42.
43.
44. • Zat atau obat yang berasal dari
tanaman/bukan tanaman.
• Dapat menimbulkan pengaruh
berupa pembiusan, hilangnya
rasa sakit, rangsangan semangat,
halusinasi/khayalan & adiksi.
45. • Narkotika golongan I :
Hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan,
mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contoh: heroin, kokain dan ganja.
• Narkotika golongan II :
Berkhasiat untuk pengobatan, terapi &/ untuk tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan, mempunyai potensi tinggi mengakibatkan
ketergantungan. Contoh : morfin, petidin, turunan/garam dalam
golongan tersebut.
• Narkotika golongan III :
Berkhasiat untuk pengobatan, terapi &/ untuk tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan, mempunyai potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan. Contoh : kodein, garam-garam narkotika dalam
golongan tersebut.
46. • Ganja atau Mariyuana merupakan narkotika dari
golongan kanabinoid.
• Ganja terbuat dari daun, bunga, biji dan ranting
muda tanaman Mariyuana/Ganja (Cannabis sativa).
• Ganja dapat mengikat pikiran dan bersifat
adiksi/ketagihan/kecanduan.
• Asap ganja mengandung Tar 3 kali lebih banyak dan
karbonmonoksida (CO) 5 kali lebih banyak dari pada
rokok biasa.
47.
48.
49. v Tanda-tanda pengguna ganja:
o tertawa dan gembira tanpa sebab
o santai dan lemah
o banyak bicara sendiri
o pengendalian diri menurun
o menguap dan mengantuk tapi susah tidur
o mata merah dan tidak tahan pada cahaya.
v Tanda-tanda putus ganja:
o sukar tidur
o hiperaktif
o hilang napsu makan
v Tanda-tanda overdosis ganja:
o ketakutan
odaya pikir menurun
o denyut nadi dan napas tidak teratur
o gangguan jiwa
50. • Gejala fisik pengguna ganja lama-kelamaan
menimbulkan kerusakan seperti bronchitis,
sinusitis, emphysema, dan pharingitis. Efek-efek
yang ditimbulkan adalah antara lain hilangnya
konsentrasi, peningkatan denyut jantung,
kehilangan keseimbangan dan koordinasi tubuh,
rasa gelisah dan panik, depresi, kebingungan atau
halusinasi.
• Gejala psikologis: hilang semangat, menurunnya
prestasi sekolah dan prestasi olahraga, cepat
berubahnya suasana hati, sulit berkonsentrasi,
hilang ingatan jangka pendek.
51. • Opium merupakan narkotika golongan opioid.
• Opium dikenal dengan sebutan Candu.
• Opium diambil dari getah buah mentah Pavaper
sommiverum.
• Opium mengandung lebih dari 20 macam senyawa.
• Opium (merupakan kelompok obat yang bersifat
menenangkan saraf dan mengurangi rasa sakit).
54. • Morfin pada awalnya digunakan untuk menghilangkan rasa
sakit karena luka atau penderita kanker, tetapi banyak yang
mengalami adiksi/ketergantungan. Pada pemakaian dosis
tinggi dapat menyebabkan kematian.
• Pengaruh fisik morfin adalah mual, mengecilnya pupil mata,
beratnya rasa kaki, gatal-gatal pada muka dan hidung,
seringnya menguap, panas pada perut, berkeringat,
berkurangnya pernafasan, merinding, dan menurunnya suhu
badan.
• Efek psikologis morfin adalah terganggunya fungsi mental,
berkurangnya nafsu makan, apatis, dan sulit berkonsentrasi,
serta menghilangkan rasa cemas dan takut.
55. • Kodein merupakan senyawa turunan dari
morfin.
• Dipakai dalam obat batuk/antitusif dan
penghilang rasa nyeri/analgetik.
• Dapat menimbulkan rasa ngantuk, nafas berat
dan lemah, pupil mata mengecil, mual, susah
BAB dan sulit berfikir.
• Bila overdosis, napas tersengal-sengal, kulit
lembab, tertawa yang tidak wajar dan dapat
mengakibatkan kematian.
56. • Heroin adalah senyawa turunan/hasil sintesis dari morfin dan dikenal
dengan sebutan Putau.
• Heroin bisa ditemukan dalam bentuk pil, bubuk dan juga dalam cairan.
• Heroin merupakan obat bius yang sangat mudah membuat seseorang
kecanduan karena efeknya sangat kuat secara fisik maupun mental.
• Jika pecandu heroin berhenti mengkonsumsi heroin, maka akan
mengalami rasa sakit yang berkesinambungan/sakaw/gejala putus obat.
• Heroin mempunyai kekuatan 2 kali lebih kuat daripada morfin.
• Penggunaan heroin yang disuntikkan dapat memicu terjadinya penularan
HIV/AIDS dan Hepatitis C, karena penggunaan jarum suntik dan peralatan
lainnya secara bersamaan.
• Heroin dapat mengurangi rasa sakit, mengurangi kecemasan ,
menenangkan dan memberikan rasa aman.
• Gejala-gejala yang muncul dalam usaha berhenti memakai heroin berupa
rasa sakit disertai kejang-kejang, kram di perut disertai rasa seperti akan
pingsan, menggigil dan muntah-muntah, keluar ingus, mata berair, tidak
ada nafsu makan, dan kehilangan cairan tubuh.
57. • Kokain merupakan hasil ekstraksi dari tanaman koka (Erythroxylum coca).
• Kokain adalah zat perangsang berupa bubuk kristal putih yang disuling
dari daun koka.
• Dapat digunakan sebagai anaestetik(pembius) dan mempunyai efek
merangsang otak/saraf pusat.
• Tanaman ini berasal dari Amerika Serikat, daunnya dikunyah-kunyah oleh
penduduk setempat untuk mendapatakan efek stimulan, seperti untuk
meningkatkan daya tahan, stamina, mengurangi kelelahan, rasa lapar
dan untuk memberikan efek eforia.
• Penggunaan secara kronis /terus menerus dapat menimbulkan gangguan
pencernaan, mual, hilangnya nafsu makan, berkurangnya berat badan,
sulit tidur, dan waham atau halusinasi ringan.
• Dapat menyebabkan pemakai suka bicara, gembira yang meningkat
menjadi gaduh dan gelisah, demam, perut nyeri dan muntah.
• Dapat menyebabkan depresi, paranoid, serangan jantung, kejang, stroke
dan psikosis.
58.
59. • Psikotropika adalah zat/obat yang dapat
menurunkan aktivitas otak atau
merangsang susunan syaraf pusat dan
menimbulkan kelainan perilaku, kadang-
kadang disertai dengan timbulnya
halusinasi (gangguan persepsi visual dan
pendengaran), ilusi, gangguan cara
berpikir, perubahan alam perasaan.
60. • Psikotropika golongan I :
Hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan, mempunyai potensi amat
kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contoh : MDMA, ekstasi, LSD, ST.
• Psikotropika golongan II :
Berkhasiat untuk pengobatan, terapi &/ untuk tujuan ilmu pengetahuan,
mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contoh :
amfetamin, fensiklidin, sekobarbital, metakualon, metilfenidat (ritalin).
• Psikotropika golongan III :
Berkhasiat untuk pengobatan, terapi &/ untuk tujuan ilmu pengetahuan,
mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contoh :
fenobarbital, flunitrazepam.
• Psikotropika golongan IV :
Berkhasiat untuk pengobatan, terapi &/ untuk tujuan ilmu pengetahuan,
mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contoh:
diazepam, klobazam, bromazepam, klonazepam, khlordiazepoxide, nitrazepam (BK,
DUM, MG).
61. • Obat Penenang/Sedative-Hipnotika/Pil Koplo.
- Pemakaian obat ini dalam dosis kecil dapat
menenangkan, sedangkan dalam dosis besar dapat
menyebabkan orang tertidur.
- Jika kecanduan dan kemudian putus obat akan
menimbulkan gejala gelisah, sukar tidur, gemetar,
muntah berkeringat, denyut nadi cepat, tekanan
darah naik dan kejang-kejang.
- Contoh obat yang termasuk sedative-hipnotropika
adalah BK dan Magadon, Barbiturat.
62. • Ecstacy/Ineks.
- Ecstasy/MDMA (Metylen Dioxy MethAmphetamine) adalah salah
satu jenis narkoba yang dibuat secara ilegal di sebuah
laboratorium dalam bentuk tablet.
- Ecstasy akan mendorong tubuh untuk melakukan aktivitas yang
melampaui batas maksimum dari kekuatan tubuh itu sendiri.
- Kekurangan cairan tubuh dapat terjadi sebagai akibat dari pengerahan
tenaga yang tinggi/berlebihan dan lama, sehingga sering
menyebabkan kematian.
- Ecstasy juga mempengaruhi reseptor dopamin di otak sehingga
bila efek zat ini habis dapat menimbulkan gangguan jiwa(psychiatric)
seperti : gelisah, depresi, paranoid, tidak bisa tidur, dan gangguan
daya ingat.
- Efek fisik yang ditimbulkan oleh penggunaan ecstacy : diare, rasa
haus berlebihan, hiperaktif, sakit kepala dan pusing, menggigil tidak
terkontrol, detak jantung yang cepat dan sering, mual disertai muntah-
muntah, hilang nafsu makan.
63.
64. • Shabu-shabu/Methamphetamine.
- Berbentuk kristal atau tablet, seperti gula atau vetsin, tidak
berwarna dan tidak berbau, maka disebut juga Ice atau kristal.
- Pengaruhnya terhadap Syaraf a.l:
vMerasa nikmat, eforia, waspada, energik, sosial dan
percaya diri (bila digunakan lebih dari biasanya), Agitasi
(mengamuk), agresi (menyerang), cemas, panik, Mual,
berkeringat, geraham lengket, gigi terus mengunyah,
kehilangan napsu makan, susah tidur, gangguan jiwa berat,
Paranoid dan depresi.
Penurunan berat badan, impotensi, sawan yang parah,
halusinasi, kerusakan hati dan ginjal, kerusakan jantung,
stroke, bahkan kematian.
65.
66. A. DEPRESAN, MENEKAN SISTEM SYARAF PUSAT.
Berfungsi mengurangi aktivitas fungsional tubuh, membuat pemakai merasa tenang,
bahkan membuatnya tertidur/tidak sadarkan diri.
NAPZA yang termasuk jenis Depresan adalah:
1. Opioda/Opiat. Misalnya: Opium, Morfin, Kodein, Heroin, Metadon (merupakan jenis
opiat sintetik, digunakan dalam pengobatan pecandu morfin, heroin, dan opiat
lainnya).
2. Alkohol.
3. Sedativa atau sedatif-hipnotik. Misalnya:
Barbiturat, yaitu jenis obat sintetik yang digunakan untuk membuat orang tidur,
mengurangi rasa cemas, dan mengontrol kekejangan, mengurangi tekanan darah tinggi.
Contoh: Dumolid, Rohypnol, Magadon, Sedatin, Veronal, Luminal.
Non-Barbiturat. Contoh: Methaqualone/Mandrax/MX.
4. Trankuiliser atau obat penenang.
Digunakan untuk mengobati orang sakit jiwa agar dapat menenangkan. Contoh:
largactil, serenal, laponex, stelazine, benzodiazepin, meprobamate, antihistamin,
Activan, Mentalium, Diazepin, Frisium, Sedatin/BK, Lexotan, Valium).
67. B. STIMULAN, MERANGSANG SISTEM SYARAF PUSAT.
Merangsang syaraf pusat dan meningkatkan kegairahan (segar dan
bersemangat) dan kesadaran.
NAPZA yang termasuk jenis Stimulan adalah:
1. Kafein, ditemukan pada kopi, coklat dan minuman soda (seperti cocacola,
dll). Dalam dosis tinggi, kafein dapat menyebabkan gugup, tidak dapat
tidur, gemetar, naiknya kadar gula dalam darah, koordinasi hilang, nafsu
makan berkurang, bahkan bisa keracunan.
2. Kokain.
3. Amphetamin adalah zat perangsang yang digunakan untuk mengubah
suasana hati, meningkatkan semangat, mengurangi kelelahan dan rasa
ngantuk, meningkatkan rasa percaya diri, dan mengurangi berat badan.
Dosis tinggi menyebabkan seseorang merinding, pucat, gemetar, kehilangan
koordinasi, dan pingsan. Contoh: Dexedrine, Laroxyl, Reactivan.
4. MDMA (Methylene Dioxy Meth Amphetamine)/ Ecstasy/ Inex, I, Kancing,
dll.
5. Methamphetamine/ Shabu-shabu/Ubas, SS, Mecin, dll.
6. Tembakau.
68. C. HALUSINOGEN, MENIMBULKAN KESAN PALSU ATAU HALUSINASI.
Halusinogen merupakan obat alamiah maupun sintetik yang mengubah persepsi dan
pikiran seseorang (halusinasi).
NAPZA yang termasuk jenis Halusinogen adalah:
1. LSD (Lysergie Diethylamide Acid). Contoh: meskalina (kaktus), psilosibina dan
psilosina(jamur), pala, kecubung, dan berbagai tanaman khas lainnya. Gejala
intoksikasi/keracunan yang timbul antara lain: perubahan panca indera, pupil
melebar, denyut jantung cepat, berkeringat, berdebar, pandangan kabur, gemetar,
gangguan koordinasi motorik, kecemasan, serta gangguan daya penilaian realita.
2. Inhalansia/mudah menguap. Contoh: Bahan cair/pelarut (lem sejenis uhu,
penghilang cat kuku , gas korek api, bensin, spidol, minyak cat; Bahan semprot
(pembasmi nyamuk, pewangi ruangan, cat, hairspray); Obat bius (eter & chloroform).
Pengaruh fisik inhalansia adalah pusing-pusing, bersin, batuk, hidung berdarah,
merasa lelah, hilangnya koordinasi, hilangnya nafsu makan, detak jantung
dan pernafasan berkurang, gangguan penglihatan, bicara cadel, mata berair,
merusak liver, ginjal, darah, sumsum tulang, merusak otak dan kematian mendadak.
Secara psikologis menyebabkan : lupa, sukar berpikir, perasaan tertekan, sikap
bermusuhan, dan sikap curiga(waham).
3. Ganja atau Cannabis sativa. Contoh: Marijuana, gele, cimeng, hash, kangkung, oyen,
ikat, bang, labang, rumput atau grass, dll.