Dokumen tersebut membahas hubungan antara sastra dan masyarakat, di mana sastra dipengaruhi oleh masyarakat dan lingkungan sosial pengarangnya. Sastra tidak terlepas dari konteks sosial dan budaya pengarang serta pembacanya. Sosiologi sastra mempelajari sastra dalam hubungannya dengan faktor-faktor sosial seperti latar belakang pengarang, pandangan sosial yang tersirat dalam karya, serta
2. ssastrawan, karya sastra,astrawan, karya sastra,
masyarakatmasyarakat
Karya sastra tidak jatuh dari langit;Karya sastra tidak jatuh dari langit;
SastraSastra diciptakan oleh sastrawan untukdiciptakan oleh sastrawan untuk
dinikmati, dihayati, dipahami, dandinikmati, dihayati, dipahami, dan
dimanfaatkan oleh masyarakat.dimanfaatkan oleh masyarakat.
Sastrawan adalah anggota masyarakat;Sastrawan adalah anggota masyarakat;
ia terikat oleh status sosial tertentuia terikat oleh status sosial tertentu..
3. lisan, tulis, cetak
Tradisi lisan, tradisi tulis, dan tradisi cetak.
Sastra menampilkan gambaran kehidupan.
Kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan
sosial.
4. status sastrawan dan karyanya
“Apakah latar belakang sosial pengarang
menentukan isi karangannya?”
“Apakah dalam karya-karyanya si pengarang
mewakili golongannya?”
“Apakah karya sastra yang digemari
masyarakat (best-seller) dengan sendirinya
tinggi mutunya?”
5. sastra sebagai cermin
Sampai berapa jauhkah karya sastra
mencerminkan keadaan zamannya?
Apa pengaruh masyarakat yang semakin
rumit organisasinya ini terhadap penulisan
karya sastra?
Apakah perkembangan bentuk dan isi karya
sastra membuktikan bahwa sastrawan
mengabdi kepada selera pembacanya?
6. epiphenomenon
anggapan bahwa sastra merupakan cermin proses sosial-
ekonomis belaka;
bergerak dari faktor-faktor di luar sastra untuk
membicarakan sastra; sastra hanya berharga dalam
hubungannya dengan faktor-faktor di luar sastra itu
sendiri;
teks sastra tidak dianggap utama, ia hanya merupakan
epiphenomenon (gejala kedua).
7. struktur sastra
mengutamakan teks sastra sebagai bahan
penelaahan:
analisis teks untuk mengetahui strukturnya,
dipergunakan memahami lebih dalam lagi
gejala sosial yang di luar sastra.
8. sosiologi pengarangsosiologi pengarang,, karya sastrakarya sastra,,
pembacapembaca
• sosiologi pengarang memasalahkan status sosial,sosiologi pengarang memasalahkan status sosial,
ideologi sosial, dan lain-lain yang menyangkutideologi sosial, dan lain-lain yang menyangkut
pengarang sebagai penghasil sastra.pengarang sebagai penghasil sastra.
• sosiologi karya sastra memasalahkan karya sastrasosiologi karya sastra memasalahkan karya sastra
itu sendiri; yang menjadi pokok penelaahan adalahitu sendiri; yang menjadi pokok penelaahan adalah
apa yang tersirat dalam karya sastra dan apa yangapa yang tersirat dalam karya sastra dan apa yang
menjadi tujuannyamenjadi tujuannya..
• sosiologi pembacasosiologi pembaca sastra memasalahkan pembacasastra memasalahkan pembaca
dan pengaruh sosial karya sasta.dan pengaruh sosial karya sasta.
9. konteks sosial pengarang (a)
bagaimana si pengarang
mendapatkan mata pencahariannya:
apakah ia menerima bantuan dari
pengayom (patron),
atau dari masyarakat secara langsung,
atau dari kerja rangkap.
10. konteks sosial pengarang (b)
profesionalisme dalam
kepengarangan:
sejauh mana pengarang itu menganggap
pekerjaannya sebagai suatu profesi.
11. konteks sosial pengarang (c)
masyarakat apa yang dituju oleh
pengarang?:
hubungan antara pengarang dan
masyarakat dalam hal ini sangat penting.
bahasa sangat menentukan khalayak
pembaca pertama.
12. sastra: cermin masyarakat?
Sastra mungkin tidak mencerminkan
masyarakat pada waktu ia ditulis.
Sastra yang menampilkan keadaan
masyarakat secermat-cermatnya mungkin
saja tidak bisa dipercaya sebagai cermin
masyarakat.
13. pandangan sosial pengarang
Sifat “lain dari yang lain” &
pandangan sosial pengarang
mempengaruhi pemilihan dan
penampilan fakta sosial dalam
karyanya.
14. fungsi sosial sastrafungsi sosial sastra ((a)a)
sudut pandangan ekstrim kaum Romantiksudut pandangan ekstrim kaum Romantik;;
sastra sama derajatnya dengan karya pendetasastra sama derajatnya dengan karya pendeta
atau nabi; pendirian bahwa sastra harusatau nabi; pendirian bahwa sastra harus
berfungsi sebagai pembaharu dan perombakberfungsi sebagai pembaharu dan perombak;;
15. fungsi sosial sastrafungsi sosial sastra (b)(b)
sastra bertugas sebagai penghibur belaka;sastra bertugas sebagai penghibur belaka;
dalam hal ini, gagasan “seni untuk seni”dalam hal ini, gagasan “seni untuk seni”
tak ada bedanya dengan praktektak ada bedanya dengan praktek
melariskan dagangan untuk menjadimelariskan dagangan untuk menjadi best-best-
sellerseller;;
16. fungsi sosial sastrafungsi sosial sastra (c)(c)
kompromi : sastra harus mengajarkankompromi : sastra harus mengajarkan
sesuatu dengan cara menghibursesuatu dengan cara menghibur..
17. sastra, kebudayaan,
dan peradaban
Karya sastra tidak dapat dipahami
selengkap-lengkapnya apabila
dipisahkan dari lingkungan
kebudayaan atau peradaban yang
telah menghasilkan.
18. gagasan: bentuk
Gagasan yang ada dalam karya sastra
sama pentingnya dengan bentuk bahkan
boleh dikatakan bahwa bentuk dan teknik
itu ditentukan gagasan tersebut.
19. sastra sebagai moral
Setiap karya sastra yang bisa bertahan
lama pada hakikatnya adalah suatu moral,
baik dalam hubungannya dengan
kebudayaan sumbernya maupun dalam
hubungannya dengan orang-seorang.
20. Sosiologi sastra adlh cabang ilmu
sastra yg mempelajari sastra dlm
hubnya dg kenyataan sosial.
Tugas sosiologi sastra adalah
menghubungkan pengalaman
tokoh-tokoh khayali & situasi
ciptaan pengarang itu dg keadaan
sejarah yg merupakan asal-usulnya
(Damono, 2003: 14)