SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
TEORI STRUKTURALISME
  PROSA FIKSI
Nama Kelompok:
          1. Cici Arini
          2. Destri Virani Ivira
          3. Fiqi Nurmanda Sari
          4. Fitriani
          5. Laila Purnamasari
Dosen    :Dra. Hj. Latifah Ratnawati, M.Hum.
LATAR BELAKANG
       Sejarah Strukturalisme
 Strukturalisme   dapat dipandang sebagai suatu
  pendekatan objektif.
 Pendekatan struktural berangkat dari pandangan
  kaum strukturalisme yang menganggap karya sastra
  sebagai struktur yang unsurnya berhubungan antara
  satu dan lainnya
 Aristoteles meletakkan dasar yang kuat untuk
  pandangan yang menganggap karya sastra sebagai
  struktur yang otonom (dalam bukunya berjudul
  poetika, 340 SM di Athena).
 Pendekatan secara struktural sempat tidak diminati
  pada abad ke-19, setelah itu pada abad ke-20
  pendekatan ini muncul kembali.
Lanjutan (sejarah)

Pendekatan strukturalisme dalam karya
sastra dipelopori oleh kaum formalis Rusia
dan strukturalisme Praha ia mendapat
pengaruh langsung dari teori Linguistik
Ferdinand De Saussure. Konsep Saussure
menganggap linguistik sebagai ilmu yang
otonom, jika ditarik dalam ilmu sastra maka
karya sastra juga memiliki sifat
keotonomian sehingga pembicaraan
mengenai karya sastra tidak perlu dikaitkan
dengan ilmu-ilmu yang lainnya.
Tokoh-Tokoh dan Konsep Dasar Teori
  Struktural
A. Aristoteles
  Empat konsep Aristoteles yaitu :
 Order berarti urutan dan aturan. Urutan aksi harus teratur
  dan logis.
 Unity berarti bahwa semua unsur dalam plot harus ada,
  dan tidak bisa bertukar tempat tanpa mengacaukan
  keseluruhannya.
 Complexity berarti bahwa luasnya ruang lingkup dan
  kekomplekan karya harus cukup untuk memungkinkan
  perkembangan peristiwa yang logis untuk menghasilkan
  peredaran dari nasib baik ke nasib buruk ataupun
  sebaliknya.
 Coherence berarti bahwa sastrawan tidak bertugas untuk
  menyebutkan hal-hal yang benar terjadi, tetapi hal-hal
Lanjutan (tokoh)
B. Ferdinand De Saussure
   linguistik merupakan ilmu yang otonom. karya sastra juga memiliki
   sifat keotonomian sehingga pembicaraan mengenai karya sastra
   tidak perlu dikaitkan dengan ilmu-ilmu yang lainnya
C. Kaum Formalis
 Tokoh-tokoh kaum formalis yaitu Jakobson, Shklovsky,
   Erchenbaum, Tynjanov
 Teori kaum formalis antara 1915 dan 1930 mengalami
   perkembangan. Konsep kaum formalis yaitu :
    ◦ Konsep yang sangat penting dalam pandangan kaum formalis
      adalah konsep dominan ciri yang paling menonjol menurut
      pendapat dan pengalaman mereka dalam sebuah karya sastra
      (seringkali pula dalam aliran atau zaman tertentu) aspek bahasa
      tertentu secara dominan menentukan ciri-ciri khas hasil karya
      sastra.
    ◦ Konsep kaum formalis bersifat otonom artinya dapat dipahami
      sebagai kesatuan yang bulat.
PEMBAHASAN
            Hakikat Strukturalisme

 “Strukturalime merupakan salah satu pendekatan
  kesastraan yang lebih menekankan pada kajian
  hubungan antarunsur pembangun karya yang
  bersangkutan. Jadi strukturalisme (disamakan
  dengan pendekatan objektif) dapat
  dipertentangkan dengan pendekatan lain, seperti
  pendekatan mimetik, ekspresif, dan pragmatik
  Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2010:37).”
 Haweks (dalam Nurgiantoro 2010:37),
  “strukturalisme pada dasarnya dapat dipandang
  sebagai cara berpikir tentang dunia (baca:dunia
  kesusastraan) yang lebih merupakan susunan
  hubungan daripada susunan benda.”
Lanjutan (hakikat)
   Walaupun penganut strukturalisme ini bermacam-macam, namun di
    antara mereka terdapat kesatupahaman dalam memahami karya
    sastra, yaitu pada struktur.
   Robert Scholes membatasi struktur merupakan suatu cara untuk
    mencari kenyataan, bukan benda-benda secara sendiri-sendiri,
    melainkan dalam hubungan antarbenda-benda itu
   Teeuw mengatakan bahwa dasar struktur sebuah karya sastra
    merupakan keseluruhan, kesatuan makna yang bulat, mempunyai kohesi
    intrinsik, dalam keseluruhan itu setiap bagian dan unsur memainkan
    peranan yang hakiki, sebaliknya unsur dan bagian mendapat makna
    seluruhnya dari makna keseluruhan teks (lingkaran hermeneutik).
   Dapat disimpulkan struktur merupakan suatu organisasi menyeluruh
    yang bagian-bagiannya saling berhubungan secara fungsional, artinya
    bagian itu saling mempengaruhi, saling menentukan makna, dan hanya
    bermakna di dalam kesatuan.
Tujuan strukturlisme
Menurut Nrgiantoro, (2010:37), “pada
dasarnya analissis struktural bertujuan untuk
memaparkan secermat mungkin fungsi dan
keterkaiatan antarberbagai unsur karya
sastra yang secara bersamaan menghasilkan
sebuah kemenyeluruhan.” Analissi struktural
ini tidak hanya terbatas kepada menganalisis
unsur intrinsiknya saja tetapi yang lebih
penting yaitu mengaitkan hubungan antar
unsur tersebut, dan makan keseluruhan yang
ingin dicapai. Hal ini dilakukan karena karya
sastra merupakan sesuatu yang kompleks
dan unik.
Prinsip Dasar Pendekatan Struktural
 menurut   Teeuw (1984) adalah (a) pendekatan
  struktural bertujuan membongkar dan
  memaparkan secermat mungkin keterkaitan
  unsur-unsur karya sastra yang membentuk makna
  menyeluruh (universal), (b) pendekatan struktural
  tidak menjumlahkan unsur-unsur, (c) pendekatan
  struktural berusaha menyematikkan termasuk
  menyemantikkan gejala bunyi dalam karya puisi,
  dan (d) pendekatan struktural menganggap bahwa
  keseluruhan makna karya sastra berada dalam
  keterpaduan struktur total.
 Rene Wellek dan Warren menyatakan bahwa
  pendekatan struktural dalam menganalisis karya
  sastra harus mementingkan segi intrinsik dan anti
  ekstrinsik (Wellek dan Warren, 1974:24)
 Kelemahan strukturalisme terletak pada
  keyakinannya yang terlalu berlebihan
  terhadap otonomi karya sastra. Akibatnya
  sejarah dan sosial budaya yang mengitari
  karya sastra tersebut terabaikan.
  Melepaskan karya sastra dari latar
  belakang sosial budaya dan
  kesejarahannya akan mengakibatkan
  karya sastra kurang bermakna, atau
  makannya sangat terbatas.
 keuntungan strukturalisme yaitu
  memegang teguh kelengkapan,
  keterjalinan struktur dan otonomi karya
  sastra.
Langkah-langkah Penerapan Teori
    Struktural untuk Memahami Karya Sastra
   Analisis struktural dalam karya sastra khususnya
    prosa fiksi dapat dilakukan dengan
    mengidentifikasi, mengkaji, dan mendeskripsikan
    fungsi dan hubungan antarunsur intrinsik fiksi.
    Misalnya mendeskripsikan unsur intrinsik seperti
    plot, tokoh, penokohan, latar, sudut pandang,
    tema, dan amanat. Setelah itu kita mengetahui
    fungsi masing-masing unsur dalam menunjang
    keseluruhan dan bagaimana hubungan antar
    unsur itu sehingga membentuk suatu makna yang
    padu. Keterpaduan ini dapat dilihat dari hubungan
    antar peristiwa satu dengan peristiwa lainnya,
    kaitannya dengan pelompatan yang tidak
    kronologis, kaitannya dengan tokoh penokohan,
    dengan latar dan sebagainya.
   Dalam hal pembelajarannya terdapat juga pola
    pembelajaran apresiasi sastra yang berdasarkan
    pendekatan struktural menekankan pada pola
    penggunaan analisis.
   tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran apresiasi sastra
    tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
                       Pemahama          Rangkuman
      Pengenala                          dan
                       n/
      n informasi                        penyimpula
                       menganalisi
        tentang                          n hasil
                       s informasi
        struktur                         analisis
                       struktur
        intrinsik                        untuk
                       untuk
         karya                           memperoleh
                       pembentuka
         sastra                          gambaran
                       n konsep
                                         makna
Kesimpulan
   Di antara berbagai pendapat ahli tentang strukturakisme
    terdapat kesatupahaman dalam memahami karya sastra, yaitu
    pada struktur.
   Analisis struktural bertujuan untuk memaparkan fungsi dan
    keterkaiatan antarberbagai unsur karya sastra. Analisis ini tidak
    hanya terbatas kepada menganalisis unsur intrinsiknya saja
    tetapi yang lebih penting yaitu mengaitkan hubungan antar unsur
    tersebut, dan membentuk makan keseluruhan yang ingin dicapai.
    Hal inilah yang menjadi keuntungan metode strukturalisme yang
    memegang teguh kelengkapan, keterjalinan struktur dan otonomi
    karya sastra.
   Analisis struktural ini juga memiliki kelemahan yaitu mengabaikan
    sejarah dan sosial budaya yang mengitari karya sastra tersebut.
    Hal ini mengakibatkan karya sastra kurang bermakna dan kurang
    bermanfaat bagi kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
Asri, Yasnur. 2012.
  http://asriyasnur.blogspot.com/2012/01/aplika
  si-pendekatan-struktural-dalam.html. Diakses
  25 November 2012.
Ensens,Seprianus.2011.http://duniasastradanb
  ahasaindonesia.blogspot.com/2011/05/teori-
  struktural.html. Diakses 25 November 2012.
Nurgiantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian
  Fiksi. Jakarta: Gadjah Mada University Press.
http://www.anakunhas.com/2011/12/teori-
  strukturalisme-sastra-dan-tokoh-tokoh-
  pencetusnya.html. Diakses 25 November
  2012.

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Ppt sejarah sastra
Ppt sejarah sastraPpt sejarah sastra
Ppt sejarah sastra
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaran
 
Fungsi Sastra 1
Fungsi Sastra 1Fungsi Sastra 1
Fungsi Sastra 1
 
Kajian Fonologi
Kajian FonologiKajian Fonologi
Kajian Fonologi
 
Materi Esai
Materi EsaiMateri Esai
Materi Esai
 
Makalah semantik
Makalah semantikMakalah semantik
Makalah semantik
 
Fonologi
FonologiFonologi
Fonologi
 
Makna konotatif dan denotatif
Makna konotatif dan denotatif Makna konotatif dan denotatif
Makna konotatif dan denotatif
 
Kritik sastra
Kritik sastraKritik sastra
Kritik sastra
 
Perkembangan Drama
Perkembangan DramaPerkembangan Drama
Perkembangan Drama
 
Jenis-Jenis Semantik
Jenis-Jenis SemantikJenis-Jenis Semantik
Jenis-Jenis Semantik
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
 
MASYARAKAT BAHASA
MASYARAKAT BAHASA MASYARAKAT BAHASA
MASYARAKAT BAHASA
 
Teori Strukturalisme Genetik Klp 5..pdf
Teori Strukturalisme Genetik Klp 5..pdfTeori Strukturalisme Genetik Klp 5..pdf
Teori Strukturalisme Genetik Klp 5..pdf
 
Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1
 
Hakikat Bahasa Indonesia
Hakikat Bahasa IndonesiaHakikat Bahasa Indonesia
Hakikat Bahasa Indonesia
 
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
 
Teori mimetik 1
Teori mimetik 1Teori mimetik 1
Teori mimetik 1
 
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
 

Viewers also liked

Hakikat menulis dalam bahasa Indonesia
Hakikat menulis dalam bahasa IndonesiaHakikat menulis dalam bahasa Indonesia
Hakikat menulis dalam bahasa IndonesiaNia Suharta
 
Makalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara Reseptif
Makalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara ReseptifMakalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara Reseptif
Makalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara ReseptifUniversitas Negeri Semarang
 
Dhanyko Novas-5160811340
Dhanyko Novas-5160811340Dhanyko Novas-5160811340
Dhanyko Novas-5160811340Dhanyko Novas
 
Prosa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan DramaProsa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan DramaIfwhar Yuhono
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaEntertainment
 
Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaran
Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaranMakalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaran
Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaranhfzarfah
 
State of the Word 2011
State of the Word 2011State of the Word 2011
State of the Word 2011photomatt
 

Viewers also liked (8)

Hakikat menulis dalam bahasa Indonesia
Hakikat menulis dalam bahasa IndonesiaHakikat menulis dalam bahasa Indonesia
Hakikat menulis dalam bahasa Indonesia
 
Makalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara Reseptif
Makalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara ReseptifMakalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara Reseptif
Makalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara Reseptif
 
Diktat apresiasi-puisi
Diktat apresiasi-puisiDiktat apresiasi-puisi
Diktat apresiasi-puisi
 
Dhanyko Novas-5160811340
Dhanyko Novas-5160811340Dhanyko Novas-5160811340
Dhanyko Novas-5160811340
 
Prosa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan DramaProsa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan Drama
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaran
Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaranMakalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaran
Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaran
 
State of the Word 2011
State of the Word 2011State of the Word 2011
State of the Word 2011
 

Similar to TEORI STRUKTURALISME DAN PROSA FIKSI

Makalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMakalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMila Wati
 
Teori Struktural Genetik.ppt
Teori Struktural Genetik.pptTeori Struktural Genetik.ppt
Teori Struktural Genetik.pptCiciLidaPutri
 
Bahan presentasi mata kuliah teori sastra
Bahan presentasi mata kuliah teori sastraBahan presentasi mata kuliah teori sastra
Bahan presentasi mata kuliah teori sastraNisha Komik
 
Bmm3108 kaedah struktural
Bmm3108 kaedah strukturalBmm3108 kaedah struktural
Bmm3108 kaedah strukturalPrincess Nikko
 
KRITIK SASTRA.pptx
KRITIK SASTRA.pptxKRITIK SASTRA.pptx
KRITIK SASTRA.pptxAbiAziz3
 
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesiaManfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesiaMujahid Vanquisher
 
Afinitas, tradisi dan pengaruh dalam sastra banding.pptx
Afinitas, tradisi dan pengaruh dalam sastra banding.pptxAfinitas, tradisi dan pengaruh dalam sastra banding.pptx
Afinitas, tradisi dan pengaruh dalam sastra banding.pptxDinaAngreani
 
FORMALISME RUSIA.pptx
FORMALISME RUSIA.pptxFORMALISME RUSIA.pptx
FORMALISME RUSIA.pptxmella63
 
3. metode kritik sastra
3. metode kritik sastra3. metode kritik sastra
3. metode kritik sastraCoral Reef
 
Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)Nuril anwar
 
APRESIASI SASTRA DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL kel 8.pptx
APRESIASI SASTRA DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL kel 8.pptxAPRESIASI SASTRA DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL kel 8.pptx
APRESIASI SASTRA DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL kel 8.pptxNandaLawe
 
Tugas kajian cerita anak..
Tugas kajian cerita anak..Tugas kajian cerita anak..
Tugas kajian cerita anak..Arwifach Reza
 
Analisis-struktural-dan-semiotik-puisi.pptx
Analisis-struktural-dan-semiotik-puisi.pptxAnalisis-struktural-dan-semiotik-puisi.pptx
Analisis-struktural-dan-semiotik-puisi.pptxKurnia Fajar
 
Kritik sastra prosa
Kritik sastra prosaKritik sastra prosa
Kritik sastra prosaNuril anwar
 
Jawaban uas no 1 prof benny hoed
Jawaban uas no 1 prof benny hoedJawaban uas no 1 prof benny hoed
Jawaban uas no 1 prof benny hoedjuniato
 
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1Raden Mas Fatah
 

Similar to TEORI STRUKTURALISME DAN PROSA FIKSI (20)

Makalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMakalah kritik sastra
Makalah kritik sastra
 
Teori Struktural Genetik.ppt
Teori Struktural Genetik.pptTeori Struktural Genetik.ppt
Teori Struktural Genetik.ppt
 
Bahan presentasi mata kuliah teori sastra
Bahan presentasi mata kuliah teori sastraBahan presentasi mata kuliah teori sastra
Bahan presentasi mata kuliah teori sastra
 
Bmm3108 kaedah struktural
Bmm3108 kaedah strukturalBmm3108 kaedah struktural
Bmm3108 kaedah struktural
 
KRITIK SASTRA.pptx
KRITIK SASTRA.pptxKRITIK SASTRA.pptx
KRITIK SASTRA.pptx
 
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesiaManfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
 
Afinitas, tradisi dan pengaruh dalam sastra banding.pptx
Afinitas, tradisi dan pengaruh dalam sastra banding.pptxAfinitas, tradisi dan pengaruh dalam sastra banding.pptx
Afinitas, tradisi dan pengaruh dalam sastra banding.pptx
 
FORMALISME RUSIA.pptx
FORMALISME RUSIA.pptxFORMALISME RUSIA.pptx
FORMALISME RUSIA.pptx
 
Analisis PUISI
Analisis PUISIAnalisis PUISI
Analisis PUISI
 
3. metode kritik sastra
3. metode kritik sastra3. metode kritik sastra
3. metode kritik sastra
 
Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)
 
APRESIASI SASTRA DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL kel 8.pptx
APRESIASI SASTRA DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL kel 8.pptxAPRESIASI SASTRA DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL kel 8.pptx
APRESIASI SASTRA DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL kel 8.pptx
 
Tugas kajian cerita anak..
Tugas kajian cerita anak..Tugas kajian cerita anak..
Tugas kajian cerita anak..
 
Tugas kajian cerita anak..
Tugas kajian cerita anak..Tugas kajian cerita anak..
Tugas kajian cerita anak..
 
Makalah sosiologi
Makalah sosiologiMakalah sosiologi
Makalah sosiologi
 
Analisis-struktural-dan-semiotik-puisi.pptx
Analisis-struktural-dan-semiotik-puisi.pptxAnalisis-struktural-dan-semiotik-puisi.pptx
Analisis-struktural-dan-semiotik-puisi.pptx
 
Analisis wacana
Analisis wacanaAnalisis wacana
Analisis wacana
 
Kritik sastra prosa
Kritik sastra prosaKritik sastra prosa
Kritik sastra prosa
 
Jawaban uas no 1 prof benny hoed
Jawaban uas no 1 prof benny hoedJawaban uas no 1 prof benny hoed
Jawaban uas no 1 prof benny hoed
 
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
 

TEORI STRUKTURALISME DAN PROSA FIKSI

  • 1. TEORI STRUKTURALISME PROSA FIKSI Nama Kelompok: 1. Cici Arini 2. Destri Virani Ivira 3. Fiqi Nurmanda Sari 4. Fitriani 5. Laila Purnamasari Dosen :Dra. Hj. Latifah Ratnawati, M.Hum.
  • 2. LATAR BELAKANG Sejarah Strukturalisme  Strukturalisme dapat dipandang sebagai suatu pendekatan objektif.  Pendekatan struktural berangkat dari pandangan kaum strukturalisme yang menganggap karya sastra sebagai struktur yang unsurnya berhubungan antara satu dan lainnya  Aristoteles meletakkan dasar yang kuat untuk pandangan yang menganggap karya sastra sebagai struktur yang otonom (dalam bukunya berjudul poetika, 340 SM di Athena).  Pendekatan secara struktural sempat tidak diminati pada abad ke-19, setelah itu pada abad ke-20 pendekatan ini muncul kembali.
  • 3. Lanjutan (sejarah) Pendekatan strukturalisme dalam karya sastra dipelopori oleh kaum formalis Rusia dan strukturalisme Praha ia mendapat pengaruh langsung dari teori Linguistik Ferdinand De Saussure. Konsep Saussure menganggap linguistik sebagai ilmu yang otonom, jika ditarik dalam ilmu sastra maka karya sastra juga memiliki sifat keotonomian sehingga pembicaraan mengenai karya sastra tidak perlu dikaitkan dengan ilmu-ilmu yang lainnya.
  • 4. Tokoh-Tokoh dan Konsep Dasar Teori Struktural A. Aristoteles Empat konsep Aristoteles yaitu :  Order berarti urutan dan aturan. Urutan aksi harus teratur dan logis.  Unity berarti bahwa semua unsur dalam plot harus ada, dan tidak bisa bertukar tempat tanpa mengacaukan keseluruhannya.  Complexity berarti bahwa luasnya ruang lingkup dan kekomplekan karya harus cukup untuk memungkinkan perkembangan peristiwa yang logis untuk menghasilkan peredaran dari nasib baik ke nasib buruk ataupun sebaliknya.  Coherence berarti bahwa sastrawan tidak bertugas untuk menyebutkan hal-hal yang benar terjadi, tetapi hal-hal
  • 5. Lanjutan (tokoh) B. Ferdinand De Saussure linguistik merupakan ilmu yang otonom. karya sastra juga memiliki sifat keotonomian sehingga pembicaraan mengenai karya sastra tidak perlu dikaitkan dengan ilmu-ilmu yang lainnya C. Kaum Formalis  Tokoh-tokoh kaum formalis yaitu Jakobson, Shklovsky, Erchenbaum, Tynjanov  Teori kaum formalis antara 1915 dan 1930 mengalami perkembangan. Konsep kaum formalis yaitu : ◦ Konsep yang sangat penting dalam pandangan kaum formalis adalah konsep dominan ciri yang paling menonjol menurut pendapat dan pengalaman mereka dalam sebuah karya sastra (seringkali pula dalam aliran atau zaman tertentu) aspek bahasa tertentu secara dominan menentukan ciri-ciri khas hasil karya sastra. ◦ Konsep kaum formalis bersifat otonom artinya dapat dipahami sebagai kesatuan yang bulat.
  • 6. PEMBAHASAN Hakikat Strukturalisme  “Strukturalime merupakan salah satu pendekatan kesastraan yang lebih menekankan pada kajian hubungan antarunsur pembangun karya yang bersangkutan. Jadi strukturalisme (disamakan dengan pendekatan objektif) dapat dipertentangkan dengan pendekatan lain, seperti pendekatan mimetik, ekspresif, dan pragmatik Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2010:37).”  Haweks (dalam Nurgiantoro 2010:37), “strukturalisme pada dasarnya dapat dipandang sebagai cara berpikir tentang dunia (baca:dunia kesusastraan) yang lebih merupakan susunan hubungan daripada susunan benda.”
  • 7. Lanjutan (hakikat)  Walaupun penganut strukturalisme ini bermacam-macam, namun di antara mereka terdapat kesatupahaman dalam memahami karya sastra, yaitu pada struktur.  Robert Scholes membatasi struktur merupakan suatu cara untuk mencari kenyataan, bukan benda-benda secara sendiri-sendiri, melainkan dalam hubungan antarbenda-benda itu  Teeuw mengatakan bahwa dasar struktur sebuah karya sastra merupakan keseluruhan, kesatuan makna yang bulat, mempunyai kohesi intrinsik, dalam keseluruhan itu setiap bagian dan unsur memainkan peranan yang hakiki, sebaliknya unsur dan bagian mendapat makna seluruhnya dari makna keseluruhan teks (lingkaran hermeneutik).  Dapat disimpulkan struktur merupakan suatu organisasi menyeluruh yang bagian-bagiannya saling berhubungan secara fungsional, artinya bagian itu saling mempengaruhi, saling menentukan makna, dan hanya bermakna di dalam kesatuan.
  • 8. Tujuan strukturlisme Menurut Nrgiantoro, (2010:37), “pada dasarnya analissis struktural bertujuan untuk memaparkan secermat mungkin fungsi dan keterkaiatan antarberbagai unsur karya sastra yang secara bersamaan menghasilkan sebuah kemenyeluruhan.” Analissi struktural ini tidak hanya terbatas kepada menganalisis unsur intrinsiknya saja tetapi yang lebih penting yaitu mengaitkan hubungan antar unsur tersebut, dan makan keseluruhan yang ingin dicapai. Hal ini dilakukan karena karya sastra merupakan sesuatu yang kompleks dan unik.
  • 9. Prinsip Dasar Pendekatan Struktural  menurut Teeuw (1984) adalah (a) pendekatan struktural bertujuan membongkar dan memaparkan secermat mungkin keterkaitan unsur-unsur karya sastra yang membentuk makna menyeluruh (universal), (b) pendekatan struktural tidak menjumlahkan unsur-unsur, (c) pendekatan struktural berusaha menyematikkan termasuk menyemantikkan gejala bunyi dalam karya puisi, dan (d) pendekatan struktural menganggap bahwa keseluruhan makna karya sastra berada dalam keterpaduan struktur total.  Rene Wellek dan Warren menyatakan bahwa pendekatan struktural dalam menganalisis karya sastra harus mementingkan segi intrinsik dan anti ekstrinsik (Wellek dan Warren, 1974:24)
  • 10.  Kelemahan strukturalisme terletak pada keyakinannya yang terlalu berlebihan terhadap otonomi karya sastra. Akibatnya sejarah dan sosial budaya yang mengitari karya sastra tersebut terabaikan. Melepaskan karya sastra dari latar belakang sosial budaya dan kesejarahannya akan mengakibatkan karya sastra kurang bermakna, atau makannya sangat terbatas.  keuntungan strukturalisme yaitu memegang teguh kelengkapan, keterjalinan struktur dan otonomi karya sastra.
  • 11. Langkah-langkah Penerapan Teori Struktural untuk Memahami Karya Sastra  Analisis struktural dalam karya sastra khususnya prosa fiksi dapat dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji, dan mendeskripsikan fungsi dan hubungan antarunsur intrinsik fiksi. Misalnya mendeskripsikan unsur intrinsik seperti plot, tokoh, penokohan, latar, sudut pandang, tema, dan amanat. Setelah itu kita mengetahui fungsi masing-masing unsur dalam menunjang keseluruhan dan bagaimana hubungan antar unsur itu sehingga membentuk suatu makna yang padu. Keterpaduan ini dapat dilihat dari hubungan antar peristiwa satu dengan peristiwa lainnya, kaitannya dengan pelompatan yang tidak kronologis, kaitannya dengan tokoh penokohan, dengan latar dan sebagainya.
  • 12. Dalam hal pembelajarannya terdapat juga pola pembelajaran apresiasi sastra yang berdasarkan pendekatan struktural menekankan pada pola penggunaan analisis.  tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran apresiasi sastra tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Pemahama Rangkuman Pengenala dan n/ n informasi penyimpula menganalisi tentang n hasil s informasi struktur analisis struktur intrinsik untuk untuk karya memperoleh pembentuka sastra gambaran n konsep makna
  • 13. Kesimpulan  Di antara berbagai pendapat ahli tentang strukturakisme terdapat kesatupahaman dalam memahami karya sastra, yaitu pada struktur.  Analisis struktural bertujuan untuk memaparkan fungsi dan keterkaiatan antarberbagai unsur karya sastra. Analisis ini tidak hanya terbatas kepada menganalisis unsur intrinsiknya saja tetapi yang lebih penting yaitu mengaitkan hubungan antar unsur tersebut, dan membentuk makan keseluruhan yang ingin dicapai. Hal inilah yang menjadi keuntungan metode strukturalisme yang memegang teguh kelengkapan, keterjalinan struktur dan otonomi karya sastra.  Analisis struktural ini juga memiliki kelemahan yaitu mengabaikan sejarah dan sosial budaya yang mengitari karya sastra tersebut. Hal ini mengakibatkan karya sastra kurang bermakna dan kurang bermanfaat bagi kehidupan.
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Asri, Yasnur. 2012. http://asriyasnur.blogspot.com/2012/01/aplika si-pendekatan-struktural-dalam.html. Diakses 25 November 2012. Ensens,Seprianus.2011.http://duniasastradanb ahasaindonesia.blogspot.com/2011/05/teori- struktural.html. Diakses 25 November 2012. Nurgiantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Jakarta: Gadjah Mada University Press. http://www.anakunhas.com/2011/12/teori- strukturalisme-sastra-dan-tokoh-tokoh- pencetusnya.html. Diakses 25 November 2012.