Hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar adalah sama-sama memiliki objek yang sama yaitu manusia. sama-sama mempelajari hubungan antar manusia melalui suatu komunikasi yang beraneka ragam macamnya. dan bayangkan jika manusia hidup tanpa seni. jika manusia hidup tanpa bisa menyalurkan ekspresi mereka. jika manusia tidak bisa berkomunikasi dengan manusia lainnya. maka akan menggangu kejiwaan atau psikologis manusia tersebut.
1. KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM
KESUSASTRAAN
Mata Kuliah :
Ilmu Budaya Dasar
Disusun Oleh :
Angling Seto
4KA37
2. Sastra
Sastra atau dalam bahasa Indonesia disebut juga kesusastraan adalah
merupakan suatu tulisan atau kata-kata yang mempunyai nilai seni
dan budaya serta keindahan dengan makna tertentu.
Seni
Suatu kegiatan dimana kita mencoba menuangkan ide dan gagasan
kita kedalam sebuah karya agar orang lain bisa merasakan ide
tersebut.
Pendekatan Kesusastraan
3. Peranan Sastra
Peran sastra di kehidupan sebagai alat komunikasi bagi banyak orang yang
memiliki pengalaman yang hebat, pikiran – pikiran cemerlang, dan perasaan –
perasaan yang mendalam yang tidak mampu mengekspresikan keluar, jadi
mereka mengekspresikannya lewat karya sastra, yang akan diterima atau
diketahui orang lain. Dan dapat diekspresikan keluar dalam berbagai bentuk,
karena tanpa tidak akan mungkin sisampaikan pada orang lain.
Hubungan antara sastra, seni , dengan ilmu budaya dasar
Hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar adalah sama-sama
memiliki objek yang sama yaitu manusia. sama-sama mempelajari hubungan
antar manusia melalui suatu komunikasi yang beraneka ragam macamnya. dan
bayangkan jika manusia hidup tanpa seni. jika manusia hidup tanpa bisa
menyalurkan ekspresi mereka. jika manusia tidak bisa berkomunikasi dengan
manusia lainnya. maka akan menggangu kejiwaan atau psikologis manusia
tersebut.
4. Prosa
Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang bebas, tidak terikat
oleh rima, irama, dan kemerduan bunyi seperti puisi. Prosa
berdasarkan pembabakannya, menjadi :
• Prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi
budaya barat.
• Prosa baru adalah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Ilmu Budaya Dasar yang
dihubungkan dengan prosa
5. Menurut isinya prosa dapat dibagi menjadi 2, yaitu prosa fiksi dan nonfiksi :
1. Prosa Fiksi
Prosa fiksi adalah prosa yang berbentuk karangan/Khayalan yang dibuat oleh
pengarangnya. Isi cerita yang dibuat tidak sepenuhnya berdasarkan pada fakta
yang terjadi. Prosa fiksi ini disebut juga karangan narasi sugestif/imajinatif.
Contoh prosa fiksi : Cerpen, novel, dan dongeng.
2. Prosa Nonfiksi
Prosa nonfiksi merupakan karangan yang dibuat bukan berdasarkan
rekaan/khayalan sang pengarang, tetapi berisi hal-hal berupa informasi faktual (
kenyataan ) atau berupa pengamatan pengarang. Jenis prosa non fiksi ini juga
disebut karangan semi ilmiah. Contoh Prosa nonfiksi : Artikel, tajuk rencana,
opini, feature, biografi, tips, reportase, jurnalisme baru, iklan dan pidato.
6. 5 Komponen prosa lama dan baru :
Prosa lama
• Statis, lamban perubahannya
• Istana Sentris, bersifat kerajaan
• Bersifat fantastis, bentuknya hikayat, dongeng
• Di pengaruhi sastra Hindu dan Arab
• Tidak ada pengarang atau anonim
Prosa baru
• 1. Dinamis, perubahannya cepat
• 2. Rakyat Sentris, mengambil bahan dari rakyat sekitar
• 3. Realistis, bentuknya roman, novel, cerpen, drama, kisah, dsb.
• 4. Di pengaruhi sastra Barat
• 5. Nama pencipta selalu dicantumkan
7. Nilai-nilai dalam prosa fiksi
Prosa fiksi adalah prosa yang berbentuk karangan/Khayalan yang dibuat oleh pengarangnya.
Nilai-nilai dalamprosa fiksi :
• Prosa fisksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca
mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian
yang dikisahkan.
• Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimulai imajinasi, dan merupakan sarana bagi peminfajan uang tak
henti-hentinya dan warisan budaya bangsa. Novel se[erti Siti Nurbaya, salah asuhan,
sengsara membawa nikmat, layar terkembang mengungkapkan impian-impian, harapan-
harapan, aspirasi-aspirasi dari generasi yang terdahulu yang seharusnya dihayati oleh
generasi kini.
8. • Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam
ensiklopedi.
• Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan
pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga
memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-
respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat
berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
9. 2 Jenis Karya Sastra
Karya sastra dapat digolongkan ke dalam dua kelompok, yakni karya
sastra imajinatif dan karya sastra nonimajinatif.
• Ciri karya sastra imajinatif adalah karya sastra tersebut lebih
menonjolkan sifat khayali, menggunakan bahasa yang konotatif,
dan memenuhi syarat-syarat estetika seni.
• Ciri karya sastra nonimajinatif adalah karya sastra tersebut lebih
banyak unsur faktualnya daripada khayalinya, cenderung
menggunakan bahasa denotatif, dan tetap memenuhi syarat-syarat
estetika seni.
10. Contoh Prosa :
pandanganku
semalam sore aku ingat sekali…
Aku ingin berlari lari dengan kapasitas diri sendiri, melawan sepi dengan diri, menantang rindu ,
kadang aku tak mengerti cinta, entah itu buta atau nafsu belaka.
Aku pernah menitipkannya dalam dalam denganmu, lalu kau bawa pergi sambil berlari lari, aku
coba mengejar dan menemuimu yang entah ada dimana, siapakah yang salah? Aku atau kita?
Atau siapa? Aku juga tidak mengerti apa-apa.
Tidak juga dengan rindu yang dibelit belit oleh kamuflase yang mengeras pada diri lalu menjadi
menghilang.
Tapi taukah kau bahwa dibalik harapan yang dulunya terbakar muncul pelanpelan abunya yang
selalu membawa harapan hidup baru.
suatu malam di satu cafe di setiabudi jakarta
kopi robusta, laptop dan saya sendiri..
11. Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan puisi.
Puisi adalah ungkapan perasaan atau pikiran
penyairnya yang dirangkai menjadi suatu bentuk
tulisan yang mengandung makna.
12. Kreativitas Penyair dalam membangun Puisinya.
1. Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan,
alegori, dsb sehinggga puisi menjadi segar, hidup menarik dan memberi kejelasan
gambaran angan.
2. Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3. Kata-kata yang berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan
dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4. Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan
asosiasi-asosiasi tertentu.
5. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga
lebih menggugah hati.
13. Alasan – alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan
IBD adalah sebagai berikut :
1. Hubungan puisi deengan pengalaman hidup manusia.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
3. Puisi dan keinsyafan social
14. Contoh Puisi :
Waktu
Waktu seperti burung tanpa hinggapan
melewati hari-hari rubuh tanpa ratapan
sayap-sayap mu'jizat terkebar dengan cekatan
Waktu seperti butir-butir air
dengan nyanyi dan tangis angin silir
berpejam mata dan pelesir tanpa akhir.
Dan waktu juga seperti pawang tua
menunjuk arah cinta dan arah keranda.
W.S Rendra