SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
KRITIK SASTRA
DR. I MADE SUARTA, S.H.,M.HUM




I MADE JULIADI SUPADI, S.Pd
A. TUJUAN
   Mhs memahami hakikat,
    kedudukan, dan fungsi kritik sastra
   Memahami pengertian kritik sastra
   Mhs memahami pendekatan yg
    digunakan dlm pelaksanaan kritik
    sastra
   Mhs memahami tipe dan jenis kritik
    sastra
   Mhs memahami sejarah singkat
    perkembangan kritik sastra di
A. POKOK BAHASAN
   Hakikat dan kedudukan kritik sastra
   Sifat dan fungsi kritik sastra
   Pengertian kritik sastra
   Pendekatan dlm kritik sastra
   Jenis dan tipe kritik sastra
   Kritik sastra dan apresiasi sastra
   Metode kritik sastra
   Tokoh-tokoh kritik sastra
   Kritik sastra dan masyarakat sastra
   Gambaran kritik sastra
1.PENGERTIAN KS
   Adlh cabang ilmu sastra yg berurusan dg
    penilaian sastra atau suatu kegiatan yg
    menilai baik-buruknya karya sastra atau
    kritik sastra (KS) itu semacam resensi
    dan ulasan karya sastra.
   Prinsip KS adlh mengobrak-abrik karya
    sastra utk memperoleh mana yg baik
    dan mana yg buruk.
   HB. Yassin : KS adlh pertimbangan baik
    & buruk sesuatu hasil karya sastra.
2. KEDUDUKAN KS
   Gunawan Mohamad & Arif Budiman: KS
    termasuk karya sastra, alasan bahwa KS
    merupakan rekreasi (penciptaan
    kembali)
   Y.U. Nasution: KS termasuk ilmu krn
    didlmnya dijumpai kaidah-kaidah yg
    umum tertentu sbagaiman biasanya
    dimiliki sastra adlh objektif dan dpt ilmiah
   Effendi: KS tdk termasuk karya sastra
    juga tdk termasuk ilmu. Atau sebaliknya
    ya karya sastra, ya juga ilmu. Alasannya
    kedua syarat di atas (syarat yg harus
    dimiliki olh karya sastra & ilmu) dimiliki
    oleh KS. Ia berada pd batas sbh karya s.
3. SIFAT DAN FUNGSI
KS
   SIFAT, KS bersifat ilmiah karena terikat
    pd teori, metode, dan objek
   FUNGSI, KS memberikan penilaian atas
    karya sastra brdasrkan teori & sejarah
    sastra. Artinya KS memerlukan teori &
    sejarah sastra & sbaliknya KS
    memberikan sumbangan pendpt/ bahan2
    bagi penyusunan/pengembangan teori
    sastra & sejarah sastra.
   KS dpt memberikan petunjuk kpd
    pembaca ttg karya sastra yg unggul dan
    yg rendah, yg asli & yg bukan serta
    memberikan sumbangan
    pndpt/pertimbangan kpd pengarang ttg
    karyanya
4. METODE KS
   Dlm melakukan penelitian dan kritik thd
    sbh ciptasastra dikenal dua metode,
    yaitu metode ganzheit, dan metode
    analitik.
   M. Ganzheit adlh met yg digunakan utk
    menangkap, mempelajari & menjelaskan
    sbh karya sastra secara keseluruhan.
    Keseluruhan lebih penting dari
    bagian2nya. Contoh permainan musik
    (bukan gitarnya, drum, pianonya tapi
    keseluruhan : musik), juga manusia:
    bukan tangan, hidung dstnya.
   M. Analitik adlh menganalisa kary sastra
    bagian demi bagian. Mis temanya apa,
    alurnya dstnya
PENDEKATAN KS
    ABRAMS: ada empat
     pendekatan yg dpt dijadikan
     acuan dlm KS, yaitu:
2.   Pendekatan mimetik
3.   Pendekatan ekspresif
4.   Pendekatan objektif
5.   Pendekatan pragmatik
PENDEKATAN MIMETIK
   Pendekatan ini memandang karya sastra
    sbg tiruan atau pembayangan dunia
    kehidupan nyata sbgmana dikemukakan
    pertamakali oleh Plato dan Aristoteles.
   Plato: seni hanyalah tiruan alam yg
    nilainya jauh di bawah realitas sosial dan
    ide.
   Aristoteles: tiruan itu justru
    membedakannya dari segala sesuatu yg
    nyata dan umum krn seni merupakan
    aktivitas manusia.
PENDEKATAN
EKSPRESIF
   Pendekatan ini memandang karya sastra
    sbg pernyataan dunia batin pengarang.
    Dg demikian apabila segala gagasan,
    cita, rasa, emosi, ide, angan2
    merupakan “dunia dalam” pengarang,
    maka karya sastra merupakan “dunia
    luar” yg bersesuaian dg dunia dlm itu.
   Dgn pendekatan ini penilaian sastra
    tertuju pd emosi atau keadaan jiwa
    pengarang sehingga karya sastra
    merupakan sarana utk memahami
    keadaan jiwa pengarang.
PENDEKATAN
OBJEKTIF
   Pendekatan ini memandang karya
    sastra sbg dunia otonom yg dpt
    dilepaskan dari dunia pengarang
    dan latar belakang sosial budaya
    zamannya sehingga karya sastra
    dpt dianalisis berdasarkan
    strukturnya, dg kata lain karya
    sastra dipahami berdasarkan segi
    intrinsiknya.
PENDEKATAN
PRAGMATIK
   Pendekatan ini memandang
    makna karya sastra ditentukan
    oleh publik pembaca selaku
    penyambut karya sastra. Dg
    demikian karya sastra dipandang
    sbg karya seni yg berhasil atau
    unggul apabila bermanfaat bagi
    masyarakat, spt: mendidik,
    menghibur, menyenangkan, dst.
5. JENIS-JENIS KS

           Menurut ENSIKLOPEDI INDONESIA. Meliputi:
         1. Kritik tekstual
         2. Kritik linguistik
         3. Kritik historik
         4. Kritik biografik
         5. Kritik komparatif
         6. Kritik stilistik-estetik
         7. Kritik sosiologik
         8. Kritik ideologik
         9. Kritik impresinistik
         10. Kritik integratif
   Kritik Tektual; Cabang ilmu yang menilai buruknya
    suatu karya sastra berdasarkan teks yang ada.
   -Kritik Linguistik; Kritik sastra yang mengkaji
    tentang segala bahasa linguistik.
   -Kritik Historik; Kritik sastra yang mengkaji
    penilain sastra tentang baik buruknya
    suatu karya sastra tentang sejarah.
   -Kritik Biografik; Kritik sastra yang mengkaji
    penyebaran organisme dalam ruang dan waktu
    serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
   Kritik Komperatif; Kritik sastra yang mengkaji
    tentang penilain baik buruknya karya sastra dengan
    cara membandingkan karya sastra.
   -Kritik Stilistik-Estetik; Kritik sastra yang mengkaji
    tentang keindahan, kesenian karya sastra.
   -Kritik Sosiologik; Kritik sastra yang mengkaji
    tentang struktur-struktur sosial danproses-proses
    sosial termasuk didalamnya perubahan-perubahan
    sosial.
   -Kritik Idiologik; Kritik sastra yang mengkaji tentang
    suatu pemikiran utuh yang mengandung kaedah-
    kaedah dan nilai0nilai yang dianggap dapat memberi
    petunjuk mengenai mana yang baik dan buruk.
   -
   Kritik Impresenistik; Kritik sastra yang mengkaji
    tentang suatu ekspresi seni yang tidak hanya
    ditemukan dalam seni lukis, tetapi juga dalam
    satra dan seni.
   -Kritik Integratif; Kritik sastra yang mengkaji
    tentang suatu sosiologis yang mengacu pada
    perkembangan proses kebudayaan.
JENIS-JENIS KS
              Berdasarkan teori
               pendekatannya KS dikenal
               empat jenis:
          2.   KS mimetik
          3.   KS sastra pragmatik
          4.   KS ekspresif
          5.   KS objektif
KS. MIMETIK

   KS Mimetik Adlh KS yg menekankan perhatian atau
    analisisnya pd ketepatan atau kesesuaian karya sastra
    dg objek yg dilukiskan.
   Aristoteles: Memandang karya sastra sbg tiruan atau
    pembayangan dunia kehidupan nyata.
   Plato: seni hanyalah tiruan alam yg nilainya jauh di
    bawah realitas sosial dan ide
KS PRAGMATIK
          KS Pragmatik adlh KS yg
           menelaah manfaat karya sastra
           bagi masyarakat atau publik
           pembaca
          Memandang karya sastra
           ditentukan oleh publik pembaca
           selaku penyambut karya sastra.
           Dg demikian karya sastra
           dipandang sbg karya seni yg
           berhasil atau unggul apabila
           bermanfaat bagi masyarakt spt
           menyenangkan,
           menghibur,mndidik.
KS EKSPRESIF
   KS Ekspresif berarti KS yg
    menelaah hub karya sastra dg
    dunia batin (pengalaman jiwa)
    pengarang.
   Memandang karya sastra sbg
    pernyataan dunia batin pengarang
KS OBJEKTIF
   KS Objektif berarti KS yg menelaah
    struktur karya sastra dg kemungkinan
    membebaskannya dari dunia pengarang,
    pembaca, dan stuasi zamannya.
   Memandang karya sastra sbg dunia
    otonom yg dpt dilepaskan dari dunia
    pengarang dan latar belakang sosial
    budaya zamannya sehingga karya sastra
    dpt dianalisis berdasarkan strukturnya
    sendiri.
Tahapan Kritik Sastra
Seseorang yang melakukan kritik sastra secara
  baik harus melalui tahapan-tahapan yang
  sistematis dan operasional, yaitu melalui
  tahapan sebagai berikut:
 (1) Tahap Deskritif;

 (2) Tahap Penafsiran;

 (3) Tahap Menguraikan; dan

 (4) Tahap Penilaian.
Apresiasi Sastra & kritik Sastra
                bali
Apresiasi sastra berlangsung di masyarakat ketika
ada kegiatan ritual, atau di radio dan televisi lewat
kidung interaktif, dagang gantal, atau gita shanti.
Fakta-fakta ini mengindikasikan kreativitas dan
apresiasi seni sastra di Bali berjalan ,namun isi dan
pesan karya banyak disimak tapi tidak pernah dikritik
sebagai karya sastra. Tulisan kritik sastra jarang
dibuat.
Kalau apresiasi sastra diumpamakan kepompong
dan kritik sastra ibarat kupu-kupu, maka dalam
kehidupan sastra kepompong jarang sekali yang
berubah menjadi kupu-kupu. Apresiasi riuh rendah
tetapi kritik sastra sepi-jampi.
Perkembangan Sastra Bali
   Sesudah kemerdekaan, perkembangan sastra
    sangat dinamis seperti bisa diikuti lewat puisi dan
    cerpen yang dimuat di majalah Bhakti dan Damai
    serta Mingguan Harapan. Penulis Windhya Wirawan,
    Putu Shanti, dan Made Kirtya, dan Tjok Rai Sudharta
    banyak berkarya tahun 1950-an. Tahun 1960-an,
    geliat itu kian ramai akibat serunya perseteruan
    antara seniman yang pro-partai politik PNI dan PKI,
    atau antara LKN dan Lekra, sayap kanan dan sayap
    kiri. Koran Suara Indonesia, Suluh Indonesia, atau
    Suluh Marhaen (nama lama Bali Post) banyak
Lanjutan

   Zaman Orde Baru kehidupan sastra berjalan
    terus, ditandai dengan publikasi karya di surat
    kabar dan majalah, apresiasi sastra, lomba baca
    puisi, pentas drama, dan sebagainya. Ada juga
    teks yang diangkat menjadi sinetron seperti
    “Ketika Kentongan Dipukul di Bale Banjar” karya
    Nyoman Rastha Sindhu. Cerpen ini keluar
    sebagai cerpen terbaik Horison tahun 1969,
    menorehkan sebuah prestasi nasional penulis
    Bali.
Lanjutan
   Sastra Bali modern pertama muncul tahun 1910-an
    berupa cerita pendek yang ditulis Made Pasek
    (seorang guru dari Singaraja) dan Mas Nitisastro
    (seorang guru di Bali Utara). Dalam sepuluh tahun
    terakhir, banyak sekali terbit karya sastra Bali
    modern, tetapi ulasan terhadap karya yang muncul
    nyaris tidak ada.
Lanjutan
   Media massa memainkan peran sangat besar
    karena membuka diri untuk mempublikasikan puisi,
    cerpen, novel atau naskah dramaSastrawan Bali
    seperti Oka Rusmini dan Aryantha Soethama
    berjaya di tingkat nasional. Antologi cerpen
    Aryantha Soethama berjudul Mandi Api berhasil
    menyabet gelar prestisius Khatulistiwa Literary
    Award tahun 2006. Sementara itu, sejumlah penyair
    Bali diundang ke forum baca puisi internasional
    sampai ke Den Haag, Jerman, atau Paris seperti
    Warih Wisatsana, Oka Rusmini, Tan Lioe Ie.
Kritikus Bali
   Kalau mencari siapakah kritikus
    sastra Indonesia di Bali, kita
    mungkin hanya menemukan satu-
    dua nama seperti almarhum I
    Made Sukada (dosen Fakultas
    Sastra Unud) dan I Nyoman Tusthi
    Eddy (seorang guru SMA di
    Karangasem). Mereka menulis
    ulasan sastra di koran, menulis
    makalah dan menerbitkan buku. Itu
    pun     tidak   banyak,    tidak
    berpengaruh.
Tahap Deskripsi
Tahap deskripsi karya sastra merupakan tahap
kegiatan mamaparkan data apa adanya, misalnya
mengklasifikasikan data sebuah cerpen atau novel
berdasarkan urutan cerita, mendeskripsikan nama-
nama tokoh uatama dan tokoh-tokoh bawahan yang
menjadi ciri fisik maupun fisikisnya, mendata latar fifk
ruang dan waktu atau latar sosial tokoh-tokohnya,
dan mendeskripsikan alur setiap bab atau setiap
episode.
Tahap Penafsiran
Tahap    penafsiran     karya   sastra   merupakan
penjelasan     atau    penerangan    karya  sastra.
Menafsirkan karya sastra berarti menangkap makna
karya sastra, tidak hanya menurut apa adanya, tetapi
menerangkan juga apa yang tersirat dengan
mengemukakan pendapat sendiri.
Tahap Analisis
Tahap Analisi merupakan tahap kritik yang sudah
menguaraikan data. Pada tahap ini kritikus sudah
mencari makna dan membandingkan-bandingkan
dengan karya sastra lain, dengan sejarah atau
dengan yang ada di masyarakat
Tahap Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir suatu kritik
sastra. Dalam suatu evaluasi dapat dilakukan
melalui pujian, seperti berbobot, baik, buruk,
menarik, dan unik. Sebaliknya, dapat pula
dilakukan pencemohan, ejekan, dianggap jelek
dan tidak bermutu, serta tidak menyentuhnilai-
nilai kemanusiaan. Jadi kritik sastra mencapai
kesempurnaan setelah diadakan evaluasi atau
penilaian.
6. MASYARAKAT KS
    Masyarakat KS meliputi:
2.   Pengarang,
3.   Kritikus,
4.   Penerbit dan
5.   Pembaca.
PENGARANG
   Masalah kepengarangan, tdk kalah
    menariknya utk dibahas secara
    akademis. Kenyataannya selama ini tdk
    ada sekolah kepengarangan, tetapi terus
    bermunculan sejumlah pengarang dlm
    konteks pendidikan, pengalaman,
    pengetahuan, dan latar sosial
    budayanya.
   Ada pengarang yg produktif & bertahan
    lama spt Ajip Rosidi, Nh. Dini, Rendra,
    Pramudia Ananta Toer, ttpi banyak juga
    yg muncul sebentar kemudian pensiun
    dstnya.
PEMBACA
   Masy pembaca hrs dipandang sbg
    komponen yg penting dlm dunia
    KS Indo. Pembaca buku2 KS dpt
    dipilah bdsarkan penddkan, daya
    beli, domisilinya.
   Berdasarkan penddkan maka
    masy pembaca KS itu dpt dipilah
    menjadi kalangan pelajar, mhs,
    dan umum
PEMBACA lanjutan
   Berdasarkan daya beli maka
    mereka dpt dipilah menjadi
    kalangan menengah, menengah
    atas atau kalangan pembaca
    berdaya beli rendah atau tinggi.
   Berdasarkan wilayah domisili
    mereka dpt dipilah menjadi
    masyarakat di kota besar dan kota
    kecil
KRITIKUS
   Menampilkan kritikus mapan dan
    terkenal itu semakin marak
    disejumlah buku, baik berupa
    komentar singkat maupun artikel
    KS yg mengantar atau menutup
    sbh buku sastra.
   Tentu saja gejala itu sah dan
    wajar dlm konteks pemasaran
    buku
PENERBIT
   Dlm konteks bisnis buku, penerbit
    berhak melakukan promosi apapun
    bentuknya.
   Promosi memang perlu dilakukan
    demi sukses pemasaran,
    tujuannya agar buku yg
    diterbitkannya itu laku terjual
   Terkait dg laku jual, penerbit akan
    menampilkan
    tokoh/pengarang/kritikus yg punya
    nama.
Analisis Kririk sastra Objektif dan
                 Ekspresif
kritik sastra sebagai kegiatan ilmiah yg mengikat kita
pada asas-asas keilmuan yang ditandai adanya
kerangka, teori, wawasan, konsep, metode analisis
dan objek empiris. Namun, kritik sastra pada kajian
objektif dan ekspresif merupakan wujud dari apresiasi
sastra. Jika kritik sastra objektif lebih menekankan
pada unsur pembangun prosa terdiri dari struktur
dalam atau unsur intrinsik serta struktur luar atau unsur
ekstrinsik. Unsur intrinsik prosa terdiri dari tema dan
amanat, alur, tokoh, latar, sudut pandang, serta
bahasa yang dipergunakan oleh pengarang.
Lanjutan


Lain halnya kritik sastra ekspresif mengkaji
sejauh mana wujud ekpresi penulis/pengarang
dan mengaitkannya pada kehidupan sehari-
hari atau latar belakang kehidupan penulis.
Menulis Kritik Sastra
 Tulisan kritikan sastera menampilkan pengalaman dan
pengetahuan pengkritik yang berusaha secara objektik
menghuraikan, mentafsir dan memperjelaskan nilai
teks atau karya sastera. Pengkritik yang baik dan
berwibawa, dalam usaha meletakkan nilai sesuatu
karya itu, seharusnya mengetahui poetika pengarang.
terdapat enam ciri kritikan sastera iaitu sanjungan,
terguran, saranan, pendekatan, penganalisisan, dan
penilaian (STSPPP). Berikut ini, dibincangkan setiap
satu ciri kritikan sastera itu.
Om Santi santi Santi Om

More Related Content

What's hot

Contoh sastra pada masa angkatan 45
Contoh sastra pada masa angkatan 45Contoh sastra pada masa angkatan 45
Contoh sastra pada masa angkatan 45Inka Kania Nurandari
 
Peranan bahasa indonesia dalam perkembangan budaya daerah
Peranan bahasa indonesia dalam perkembangan budaya daerahPeranan bahasa indonesia dalam perkembangan budaya daerah
Peranan bahasa indonesia dalam perkembangan budaya daerahHikmah Siti Nazwah
 
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modernCoral Reef
 
Penulisan Daftar Rujukan
Penulisan Daftar RujukanPenulisan Daftar Rujukan
Penulisan Daftar RujukanA Faiz
 
Makalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan Majas
Makalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan MajasMakalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan Majas
Makalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan MajasNasruddin Asnah
 
Karya-Tulis-Ilmiah.ppt
Karya-Tulis-Ilmiah.pptKarya-Tulis-Ilmiah.ppt
Karya-Tulis-Ilmiah.pptasril17
 
Kritik sastra prosa
Kritik sastra prosaKritik sastra prosa
Kritik sastra prosaNuril anwar
 
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)Inunks Peihhcc
 
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XIPPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XINurul Abidah
 
7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modern
7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modern7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modern
7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modernCoral Reef
 

What's hot (20)

Feminisme
FeminismeFeminisme
Feminisme
 
Contoh sastra pada masa angkatan 45
Contoh sastra pada masa angkatan 45Contoh sastra pada masa angkatan 45
Contoh sastra pada masa angkatan 45
 
Peranan bahasa indonesia dalam perkembangan budaya daerah
Peranan bahasa indonesia dalam perkembangan budaya daerahPeranan bahasa indonesia dalam perkembangan budaya daerah
Peranan bahasa indonesia dalam perkembangan budaya daerah
 
Analisis PUISI
Analisis PUISIAnalisis PUISI
Analisis PUISI
 
Diksi (pilihan kata)
Diksi (pilihan kata)Diksi (pilihan kata)
Diksi (pilihan kata)
 
Contoh jurnal
Contoh jurnalContoh jurnal
Contoh jurnal
 
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
 
Penulisan Daftar Rujukan
Penulisan Daftar RujukanPenulisan Daftar Rujukan
Penulisan Daftar Rujukan
 
Ppt sejarah sastra
Ppt sejarah sastraPpt sejarah sastra
Ppt sejarah sastra
 
Makalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan Majas
Makalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan MajasMakalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan Majas
Makalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan Majas
 
Karya-Tulis-Ilmiah.ppt
Karya-Tulis-Ilmiah.pptKarya-Tulis-Ilmiah.ppt
Karya-Tulis-Ilmiah.ppt
 
keterampilan Menulis.pptx
keterampilan Menulis.pptxketerampilan Menulis.pptx
keterampilan Menulis.pptx
 
Keterampilan menulis populer
Keterampilan menulis populerKeterampilan menulis populer
Keterampilan menulis populer
 
Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatifPenelitian kualitatif
Penelitian kualitatif
 
makalah Transformasi generatif
makalah Transformasi generatif makalah Transformasi generatif
makalah Transformasi generatif
 
Kritik sastra prosa
Kritik sastra prosaKritik sastra prosa
Kritik sastra prosa
 
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)
 
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XIPPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
 
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa IndonesiaMakalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
 
7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modern
7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modern7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modern
7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modern
 

Viewers also liked

Kritik sastra
Kritik sastraKritik sastra
Kritik sastraPenulis
 
2. macam macam kritik sastra
2. macam macam kritik sastra2. macam macam kritik sastra
2. macam macam kritik sastraCoral Reef
 
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademikCoral Reef
 
(Kaedah struktural & teknik soal jawab)
(Kaedah struktural & teknik soal jawab)(Kaedah struktural & teknik soal jawab)
(Kaedah struktural & teknik soal jawab)ZAIM RAHIMI
 
KRITIK DAN ESAI SASTRA
KRITIK DAN ESAI SASTRAKRITIK DAN ESAI SASTRA
KRITIK DAN ESAI SASTRAFaraz Sonia
 
Sastera panji
Sastera panjiSastera panji
Sastera panjilauchen32
 
Kerja kursus kesusasteraan melayu
Kerja kursus kesusasteraan melayuKerja kursus kesusasteraan melayu
Kerja kursus kesusasteraan melayuMazliza Suleiman
 

Viewers also liked (12)

Kritik sastra
Kritik sastraKritik sastra
Kritik sastra
 
Kritik dan esai
Kritik dan esaiKritik dan esai
Kritik dan esai
 
Kritik sastra
Kritik sastraKritik sastra
Kritik sastra
 
Makalah Kausal Komparatif
Makalah Kausal KomparatifMakalah Kausal Komparatif
Makalah Kausal Komparatif
 
2. macam macam kritik sastra
2. macam macam kritik sastra2. macam macam kritik sastra
2. macam macam kritik sastra
 
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
 
(Kaedah struktural & teknik soal jawab)
(Kaedah struktural & teknik soal jawab)(Kaedah struktural & teknik soal jawab)
(Kaedah struktural & teknik soal jawab)
 
KRITIK DAN ESAI SASTRA
KRITIK DAN ESAI SASTRAKRITIK DAN ESAI SASTRA
KRITIK DAN ESAI SASTRA
 
GENRE KESUSATERAAN MELAYU
GENRE KESUSATERAAN MELAYUGENRE KESUSATERAAN MELAYU
GENRE KESUSATERAAN MELAYU
 
Sastera panji
Sastera panjiSastera panji
Sastera panji
 
Kesusasteraan melayu
Kesusasteraan melayuKesusasteraan melayu
Kesusasteraan melayu
 
Kerja kursus kesusasteraan melayu
Kerja kursus kesusasteraan melayuKerja kursus kesusasteraan melayu
Kerja kursus kesusasteraan melayu
 

Similar to Kritik sastra

Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1ErFani RetNo
 
Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)Nuril anwar
 
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1Raden Mas Fatah
 
Paradigma kerakyatan Sinrilik I Manakkuk di Tanah Lakbakkang
Paradigma kerakyatan Sinrilik I Manakkuk di Tanah LakbakkangParadigma kerakyatan Sinrilik I Manakkuk di Tanah Lakbakkang
Paradigma kerakyatan Sinrilik I Manakkuk di Tanah LakbakkangNursabilah Sehun
 
Pendekatan Pengkajian Sastra.ppt
Pendekatan Pengkajian Sastra.pptPendekatan Pengkajian Sastra.ppt
Pendekatan Pengkajian Sastra.pptTiaBronte
 
Modul sejarah sastra Indonesia
Modul sejarah sastra IndonesiaModul sejarah sastra Indonesia
Modul sejarah sastra IndonesiaInunks Peihhcc
 
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)Lailin Luthfiana
 
Bahan presentasi mata kuliah teori sastra
Bahan presentasi mata kuliah teori sastraBahan presentasi mata kuliah teori sastra
Bahan presentasi mata kuliah teori sastraNisha Komik
 
Makalah tentangsastra
Makalah tentangsastraMakalah tentangsastra
Makalah tentangsastraMustain Doang
 
Kul sosas 2, sastra dan mayarakat
Kul sosas 2, sastra dan mayarakatKul sosas 2, sastra dan mayarakat
Kul sosas 2, sastra dan mayarakatSyukrina Rahmawati
 
kajian stilistika
kajian stilistika kajian stilistika
kajian stilistika Oyax Ruqoyah
 

Similar to Kritik sastra (20)

Kritik satra
Kritik satraKritik satra
Kritik satra
 
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
 
Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)
 
Tugas kritik sastra
Tugas kritik sastraTugas kritik sastra
Tugas kritik sastra
 
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
 
SOSIOSASTRA.ppt
SOSIOSASTRA.pptSOSIOSASTRA.ppt
SOSIOSASTRA.ppt
 
Kritik Sastra
Kritik SastraKritik Sastra
Kritik Sastra
 
Bm 2 kandung
Bm 2 kandungBm 2 kandung
Bm 2 kandung
 
Paradigma kerakyatan Sinrilik I Manakkuk di Tanah Lakbakkang
Paradigma kerakyatan Sinrilik I Manakkuk di Tanah LakbakkangParadigma kerakyatan Sinrilik I Manakkuk di Tanah Lakbakkang
Paradigma kerakyatan Sinrilik I Manakkuk di Tanah Lakbakkang
 
Pendekatan Pengkajian Sastra.ppt
Pendekatan Pengkajian Sastra.pptPendekatan Pengkajian Sastra.ppt
Pendekatan Pengkajian Sastra.ppt
 
Sosiologi sastra
Sosiologi sastraSosiologi sastra
Sosiologi sastra
 
Modul sejarah sastra Indonesia
Modul sejarah sastra IndonesiaModul sejarah sastra Indonesia
Modul sejarah sastra Indonesia
 
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
 
Sejarah sastra
Sejarah sastraSejarah sastra
Sejarah sastra
 
Bahan presentasi mata kuliah teori sastra
Bahan presentasi mata kuliah teori sastraBahan presentasi mata kuliah teori sastra
Bahan presentasi mata kuliah teori sastra
 
A310060126
A310060126A310060126
A310060126
 
Makalah sosiologi
Makalah sosiologiMakalah sosiologi
Makalah sosiologi
 
Makalah tentangsastra
Makalah tentangsastraMakalah tentangsastra
Makalah tentangsastra
 
Kul sosas 2, sastra dan mayarakat
Kul sosas 2, sastra dan mayarakatKul sosas 2, sastra dan mayarakat
Kul sosas 2, sastra dan mayarakat
 
kajian stilistika
kajian stilistika kajian stilistika
kajian stilistika
 

More from SMK Negeri 2 Denpasar, Bali

More from SMK Negeri 2 Denpasar, Bali (20)

BAHASA DAERAH BALI KLS XII
BAHASA DAERAH BALI KLS  XIIBAHASA DAERAH BALI KLS  XII
BAHASA DAERAH BALI KLS XII
 
BAHASA DAERAH BALI KLS XI
 BAHASA DAERAH  BALI KLS XI  BAHASA DAERAH  BALI KLS XI
BAHASA DAERAH BALI KLS XI
 
Buku Bahasa Bali KLS x
 Buku Bahasa Bali  KLS x Buku Bahasa Bali  KLS x
Buku Bahasa Bali KLS x
 
Trend baru 2020 bisnis ngopi dapat income
Trend baru 2020 bisnis ngopi dapat incomeTrend baru 2020 bisnis ngopi dapat income
Trend baru 2020 bisnis ngopi dapat income
 
Puisi bali anyar
Puisi bali anyarPuisi bali anyar
Puisi bali anyar
 
Periodisasi kasusastraan Bali
Periodisasi kasusastraan BaliPeriodisasi kasusastraan Bali
Periodisasi kasusastraan Bali
 
Silabus xii k 13
Silabus xii k 13Silabus xii k 13
Silabus xii k 13
 
Silabus xi kk 13
Silabus xi  kk  13Silabus xi  kk  13
Silabus xi kk 13
 
Cara pengetikan bali dj
Cara pengetikan bali djCara pengetikan bali dj
Cara pengetikan bali dj
 
S ilabus basa bali kls x k 13
S ilabus  basa bali kls x k  13S ilabus  basa bali kls x k  13
S ilabus basa bali kls x k 13
 
Materi aksara bali
Materi aksara baliMateri aksara bali
Materi aksara bali
 
Periodisasi kasusastraan bali
Periodisasi kasusastraan baliPeriodisasi kasusastraan bali
Periodisasi kasusastraan bali
 
Bisnis visioner 2016
Bisnis visioner 2016Bisnis visioner 2016
Bisnis visioner 2016
 
Kasusastraan tembang bali
Kasusastraan tembang baliKasusastraan tembang bali
Kasusastraan tembang bali
 
Malajah basa bali ring soal basa bali
Malajah basa bali ring soal basa baliMalajah basa bali ring soal basa bali
Malajah basa bali ring soal basa bali
 
Kasusastraan bali
Kasusastraan baliKasusastraan bali
Kasusastraan bali
 
Bali Simbar B
Bali Simbar BBali Simbar B
Bali Simbar B
 
Sorohan lan fungsi aksara baliné
Sorohan  lan fungsi aksara balinéSorohan  lan fungsi aksara baliné
Sorohan lan fungsi aksara baliné
 
7. model pembelajaran ,120209
7. model pembelajaran ,1202097. model pembelajaran ,120209
7. model pembelajaran ,120209
 
Metode pembelajaran
Metode pembelajaranMetode pembelajaran
Metode pembelajaran
 

Kritik sastra

  • 1. KRITIK SASTRA DR. I MADE SUARTA, S.H.,M.HUM I MADE JULIADI SUPADI, S.Pd
  • 2. A. TUJUAN  Mhs memahami hakikat, kedudukan, dan fungsi kritik sastra  Memahami pengertian kritik sastra  Mhs memahami pendekatan yg digunakan dlm pelaksanaan kritik sastra  Mhs memahami tipe dan jenis kritik sastra  Mhs memahami sejarah singkat perkembangan kritik sastra di
  • 3. A. POKOK BAHASAN  Hakikat dan kedudukan kritik sastra  Sifat dan fungsi kritik sastra  Pengertian kritik sastra  Pendekatan dlm kritik sastra  Jenis dan tipe kritik sastra  Kritik sastra dan apresiasi sastra  Metode kritik sastra  Tokoh-tokoh kritik sastra  Kritik sastra dan masyarakat sastra  Gambaran kritik sastra
  • 4. 1.PENGERTIAN KS  Adlh cabang ilmu sastra yg berurusan dg penilaian sastra atau suatu kegiatan yg menilai baik-buruknya karya sastra atau kritik sastra (KS) itu semacam resensi dan ulasan karya sastra.  Prinsip KS adlh mengobrak-abrik karya sastra utk memperoleh mana yg baik dan mana yg buruk.  HB. Yassin : KS adlh pertimbangan baik & buruk sesuatu hasil karya sastra.
  • 5. 2. KEDUDUKAN KS  Gunawan Mohamad & Arif Budiman: KS termasuk karya sastra, alasan bahwa KS merupakan rekreasi (penciptaan kembali)  Y.U. Nasution: KS termasuk ilmu krn didlmnya dijumpai kaidah-kaidah yg umum tertentu sbagaiman biasanya dimiliki sastra adlh objektif dan dpt ilmiah  Effendi: KS tdk termasuk karya sastra juga tdk termasuk ilmu. Atau sebaliknya ya karya sastra, ya juga ilmu. Alasannya kedua syarat di atas (syarat yg harus dimiliki olh karya sastra & ilmu) dimiliki oleh KS. Ia berada pd batas sbh karya s.
  • 6. 3. SIFAT DAN FUNGSI KS  SIFAT, KS bersifat ilmiah karena terikat pd teori, metode, dan objek  FUNGSI, KS memberikan penilaian atas karya sastra brdasrkan teori & sejarah sastra. Artinya KS memerlukan teori & sejarah sastra & sbaliknya KS memberikan sumbangan pendpt/ bahan2 bagi penyusunan/pengembangan teori sastra & sejarah sastra.  KS dpt memberikan petunjuk kpd pembaca ttg karya sastra yg unggul dan yg rendah, yg asli & yg bukan serta memberikan sumbangan pndpt/pertimbangan kpd pengarang ttg karyanya
  • 7. 4. METODE KS  Dlm melakukan penelitian dan kritik thd sbh ciptasastra dikenal dua metode, yaitu metode ganzheit, dan metode analitik.  M. Ganzheit adlh met yg digunakan utk menangkap, mempelajari & menjelaskan sbh karya sastra secara keseluruhan. Keseluruhan lebih penting dari bagian2nya. Contoh permainan musik (bukan gitarnya, drum, pianonya tapi keseluruhan : musik), juga manusia: bukan tangan, hidung dstnya.  M. Analitik adlh menganalisa kary sastra bagian demi bagian. Mis temanya apa, alurnya dstnya
  • 8. PENDEKATAN KS  ABRAMS: ada empat pendekatan yg dpt dijadikan acuan dlm KS, yaitu: 2. Pendekatan mimetik 3. Pendekatan ekspresif 4. Pendekatan objektif 5. Pendekatan pragmatik
  • 9. PENDEKATAN MIMETIK  Pendekatan ini memandang karya sastra sbg tiruan atau pembayangan dunia kehidupan nyata sbgmana dikemukakan pertamakali oleh Plato dan Aristoteles.  Plato: seni hanyalah tiruan alam yg nilainya jauh di bawah realitas sosial dan ide.  Aristoteles: tiruan itu justru membedakannya dari segala sesuatu yg nyata dan umum krn seni merupakan aktivitas manusia.
  • 10. PENDEKATAN EKSPRESIF  Pendekatan ini memandang karya sastra sbg pernyataan dunia batin pengarang. Dg demikian apabila segala gagasan, cita, rasa, emosi, ide, angan2 merupakan “dunia dalam” pengarang, maka karya sastra merupakan “dunia luar” yg bersesuaian dg dunia dlm itu.  Dgn pendekatan ini penilaian sastra tertuju pd emosi atau keadaan jiwa pengarang sehingga karya sastra merupakan sarana utk memahami keadaan jiwa pengarang.
  • 11. PENDEKATAN OBJEKTIF  Pendekatan ini memandang karya sastra sbg dunia otonom yg dpt dilepaskan dari dunia pengarang dan latar belakang sosial budaya zamannya sehingga karya sastra dpt dianalisis berdasarkan strukturnya, dg kata lain karya sastra dipahami berdasarkan segi intrinsiknya.
  • 12. PENDEKATAN PRAGMATIK  Pendekatan ini memandang makna karya sastra ditentukan oleh publik pembaca selaku penyambut karya sastra. Dg demikian karya sastra dipandang sbg karya seni yg berhasil atau unggul apabila bermanfaat bagi masyarakat, spt: mendidik, menghibur, menyenangkan, dst.
  • 13. 5. JENIS-JENIS KS  Menurut ENSIKLOPEDI INDONESIA. Meliputi: 1. Kritik tekstual 2. Kritik linguistik 3. Kritik historik 4. Kritik biografik 5. Kritik komparatif 6. Kritik stilistik-estetik 7. Kritik sosiologik 8. Kritik ideologik 9. Kritik impresinistik 10. Kritik integratif
  • 14. Kritik Tektual; Cabang ilmu yang menilai buruknya suatu karya sastra berdasarkan teks yang ada.  -Kritik Linguistik; Kritik sastra yang mengkaji tentang segala bahasa linguistik.  -Kritik Historik; Kritik sastra yang mengkaji penilain sastra tentang baik buruknya  suatu karya sastra tentang sejarah.  -Kritik Biografik; Kritik sastra yang mengkaji penyebaran organisme dalam ruang dan waktu serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
  • 15. Kritik Komperatif; Kritik sastra yang mengkaji tentang penilain baik buruknya karya sastra dengan cara membandingkan karya sastra.  -Kritik Stilistik-Estetik; Kritik sastra yang mengkaji tentang keindahan, kesenian karya sastra.  -Kritik Sosiologik; Kritik sastra yang mengkaji tentang struktur-struktur sosial danproses-proses sosial termasuk didalamnya perubahan-perubahan sosial.  -Kritik Idiologik; Kritik sastra yang mengkaji tentang suatu pemikiran utuh yang mengandung kaedah- kaedah dan nilai0nilai yang dianggap dapat memberi petunjuk mengenai mana yang baik dan buruk.  -
  • 16. Kritik Impresenistik; Kritik sastra yang mengkaji tentang suatu ekspresi seni yang tidak hanya ditemukan dalam seni lukis, tetapi juga dalam satra dan seni.  -Kritik Integratif; Kritik sastra yang mengkaji tentang suatu sosiologis yang mengacu pada perkembangan proses kebudayaan.
  • 17. JENIS-JENIS KS  Berdasarkan teori pendekatannya KS dikenal empat jenis: 2. KS mimetik 3. KS sastra pragmatik 4. KS ekspresif 5. KS objektif
  • 18. KS. MIMETIK  KS Mimetik Adlh KS yg menekankan perhatian atau analisisnya pd ketepatan atau kesesuaian karya sastra dg objek yg dilukiskan.  Aristoteles: Memandang karya sastra sbg tiruan atau pembayangan dunia kehidupan nyata.  Plato: seni hanyalah tiruan alam yg nilainya jauh di bawah realitas sosial dan ide
  • 19. KS PRAGMATIK  KS Pragmatik adlh KS yg menelaah manfaat karya sastra bagi masyarakat atau publik pembaca  Memandang karya sastra ditentukan oleh publik pembaca selaku penyambut karya sastra. Dg demikian karya sastra dipandang sbg karya seni yg berhasil atau unggul apabila bermanfaat bagi masyarakt spt menyenangkan, menghibur,mndidik.
  • 20. KS EKSPRESIF  KS Ekspresif berarti KS yg menelaah hub karya sastra dg dunia batin (pengalaman jiwa) pengarang.  Memandang karya sastra sbg pernyataan dunia batin pengarang
  • 21. KS OBJEKTIF  KS Objektif berarti KS yg menelaah struktur karya sastra dg kemungkinan membebaskannya dari dunia pengarang, pembaca, dan stuasi zamannya.  Memandang karya sastra sbg dunia otonom yg dpt dilepaskan dari dunia pengarang dan latar belakang sosial budaya zamannya sehingga karya sastra dpt dianalisis berdasarkan strukturnya sendiri.
  • 22. Tahapan Kritik Sastra Seseorang yang melakukan kritik sastra secara baik harus melalui tahapan-tahapan yang sistematis dan operasional, yaitu melalui tahapan sebagai berikut:  (1) Tahap Deskritif;  (2) Tahap Penafsiran;  (3) Tahap Menguraikan; dan  (4) Tahap Penilaian.
  • 23. Apresiasi Sastra & kritik Sastra bali Apresiasi sastra berlangsung di masyarakat ketika ada kegiatan ritual, atau di radio dan televisi lewat kidung interaktif, dagang gantal, atau gita shanti. Fakta-fakta ini mengindikasikan kreativitas dan apresiasi seni sastra di Bali berjalan ,namun isi dan pesan karya banyak disimak tapi tidak pernah dikritik sebagai karya sastra. Tulisan kritik sastra jarang dibuat. Kalau apresiasi sastra diumpamakan kepompong dan kritik sastra ibarat kupu-kupu, maka dalam kehidupan sastra kepompong jarang sekali yang berubah menjadi kupu-kupu. Apresiasi riuh rendah tetapi kritik sastra sepi-jampi.
  • 24. Perkembangan Sastra Bali  Sesudah kemerdekaan, perkembangan sastra sangat dinamis seperti bisa diikuti lewat puisi dan cerpen yang dimuat di majalah Bhakti dan Damai serta Mingguan Harapan. Penulis Windhya Wirawan, Putu Shanti, dan Made Kirtya, dan Tjok Rai Sudharta banyak berkarya tahun 1950-an. Tahun 1960-an, geliat itu kian ramai akibat serunya perseteruan antara seniman yang pro-partai politik PNI dan PKI, atau antara LKN dan Lekra, sayap kanan dan sayap kiri. Koran Suara Indonesia, Suluh Indonesia, atau Suluh Marhaen (nama lama Bali Post) banyak
  • 25. Lanjutan  Zaman Orde Baru kehidupan sastra berjalan terus, ditandai dengan publikasi karya di surat kabar dan majalah, apresiasi sastra, lomba baca puisi, pentas drama, dan sebagainya. Ada juga teks yang diangkat menjadi sinetron seperti “Ketika Kentongan Dipukul di Bale Banjar” karya Nyoman Rastha Sindhu. Cerpen ini keluar sebagai cerpen terbaik Horison tahun 1969, menorehkan sebuah prestasi nasional penulis Bali.
  • 26. Lanjutan  Sastra Bali modern pertama muncul tahun 1910-an berupa cerita pendek yang ditulis Made Pasek (seorang guru dari Singaraja) dan Mas Nitisastro (seorang guru di Bali Utara). Dalam sepuluh tahun terakhir, banyak sekali terbit karya sastra Bali modern, tetapi ulasan terhadap karya yang muncul nyaris tidak ada.
  • 27. Lanjutan  Media massa memainkan peran sangat besar karena membuka diri untuk mempublikasikan puisi, cerpen, novel atau naskah dramaSastrawan Bali seperti Oka Rusmini dan Aryantha Soethama berjaya di tingkat nasional. Antologi cerpen Aryantha Soethama berjudul Mandi Api berhasil menyabet gelar prestisius Khatulistiwa Literary Award tahun 2006. Sementara itu, sejumlah penyair Bali diundang ke forum baca puisi internasional sampai ke Den Haag, Jerman, atau Paris seperti Warih Wisatsana, Oka Rusmini, Tan Lioe Ie.
  • 28. Kritikus Bali  Kalau mencari siapakah kritikus sastra Indonesia di Bali, kita mungkin hanya menemukan satu- dua nama seperti almarhum I Made Sukada (dosen Fakultas Sastra Unud) dan I Nyoman Tusthi Eddy (seorang guru SMA di Karangasem). Mereka menulis ulasan sastra di koran, menulis makalah dan menerbitkan buku. Itu pun tidak banyak, tidak berpengaruh.
  • 29. Tahap Deskripsi Tahap deskripsi karya sastra merupakan tahap kegiatan mamaparkan data apa adanya, misalnya mengklasifikasikan data sebuah cerpen atau novel berdasarkan urutan cerita, mendeskripsikan nama- nama tokoh uatama dan tokoh-tokoh bawahan yang menjadi ciri fisik maupun fisikisnya, mendata latar fifk ruang dan waktu atau latar sosial tokoh-tokohnya, dan mendeskripsikan alur setiap bab atau setiap episode.
  • 30. Tahap Penafsiran Tahap penafsiran karya sastra merupakan penjelasan atau penerangan karya sastra. Menafsirkan karya sastra berarti menangkap makna karya sastra, tidak hanya menurut apa adanya, tetapi menerangkan juga apa yang tersirat dengan mengemukakan pendapat sendiri.
  • 31. Tahap Analisis Tahap Analisi merupakan tahap kritik yang sudah menguaraikan data. Pada tahap ini kritikus sudah mencari makna dan membandingkan-bandingkan dengan karya sastra lain, dengan sejarah atau dengan yang ada di masyarakat
  • 32. Tahap Evaluasi Evaluasi merupakan tahap akhir suatu kritik sastra. Dalam suatu evaluasi dapat dilakukan melalui pujian, seperti berbobot, baik, buruk, menarik, dan unik. Sebaliknya, dapat pula dilakukan pencemohan, ejekan, dianggap jelek dan tidak bermutu, serta tidak menyentuhnilai- nilai kemanusiaan. Jadi kritik sastra mencapai kesempurnaan setelah diadakan evaluasi atau penilaian.
  • 33. 6. MASYARAKAT KS  Masyarakat KS meliputi: 2. Pengarang, 3. Kritikus, 4. Penerbit dan 5. Pembaca.
  • 34. PENGARANG  Masalah kepengarangan, tdk kalah menariknya utk dibahas secara akademis. Kenyataannya selama ini tdk ada sekolah kepengarangan, tetapi terus bermunculan sejumlah pengarang dlm konteks pendidikan, pengalaman, pengetahuan, dan latar sosial budayanya.  Ada pengarang yg produktif & bertahan lama spt Ajip Rosidi, Nh. Dini, Rendra, Pramudia Ananta Toer, ttpi banyak juga yg muncul sebentar kemudian pensiun dstnya.
  • 35. PEMBACA  Masy pembaca hrs dipandang sbg komponen yg penting dlm dunia KS Indo. Pembaca buku2 KS dpt dipilah bdsarkan penddkan, daya beli, domisilinya.  Berdasarkan penddkan maka masy pembaca KS itu dpt dipilah menjadi kalangan pelajar, mhs, dan umum
  • 36. PEMBACA lanjutan  Berdasarkan daya beli maka mereka dpt dipilah menjadi kalangan menengah, menengah atas atau kalangan pembaca berdaya beli rendah atau tinggi.  Berdasarkan wilayah domisili mereka dpt dipilah menjadi masyarakat di kota besar dan kota kecil
  • 37. KRITIKUS  Menampilkan kritikus mapan dan terkenal itu semakin marak disejumlah buku, baik berupa komentar singkat maupun artikel KS yg mengantar atau menutup sbh buku sastra.  Tentu saja gejala itu sah dan wajar dlm konteks pemasaran buku
  • 38. PENERBIT  Dlm konteks bisnis buku, penerbit berhak melakukan promosi apapun bentuknya.  Promosi memang perlu dilakukan demi sukses pemasaran, tujuannya agar buku yg diterbitkannya itu laku terjual  Terkait dg laku jual, penerbit akan menampilkan tokoh/pengarang/kritikus yg punya nama.
  • 39. Analisis Kririk sastra Objektif dan Ekspresif kritik sastra sebagai kegiatan ilmiah yg mengikat kita pada asas-asas keilmuan yang ditandai adanya kerangka, teori, wawasan, konsep, metode analisis dan objek empiris. Namun, kritik sastra pada kajian objektif dan ekspresif merupakan wujud dari apresiasi sastra. Jika kritik sastra objektif lebih menekankan pada unsur pembangun prosa terdiri dari struktur dalam atau unsur intrinsik serta struktur luar atau unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik prosa terdiri dari tema dan amanat, alur, tokoh, latar, sudut pandang, serta bahasa yang dipergunakan oleh pengarang.
  • 40. Lanjutan Lain halnya kritik sastra ekspresif mengkaji sejauh mana wujud ekpresi penulis/pengarang dan mengaitkannya pada kehidupan sehari- hari atau latar belakang kehidupan penulis.
  • 41. Menulis Kritik Sastra Tulisan kritikan sastera menampilkan pengalaman dan pengetahuan pengkritik yang berusaha secara objektik menghuraikan, mentafsir dan memperjelaskan nilai teks atau karya sastera. Pengkritik yang baik dan berwibawa, dalam usaha meletakkan nilai sesuatu karya itu, seharusnya mengetahui poetika pengarang. terdapat enam ciri kritikan sastera iaitu sanjungan, terguran, saranan, pendekatan, penganalisisan, dan penilaian (STSPPP). Berikut ini, dibincangkan setiap satu ciri kritikan sastera itu.
  • 42. Om Santi santi Santi Om