Dokumen tersebut membahas tentang pengakuan aset tetap sesuai dengan pedoman akuntansi berbasis IFRS. Aset tetap didefinisikan sebagai aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan lebih dari satu periode. Biaya perolehan aset tetap harus diakui jika manfaat ekonomis akan mengalir dan biaya dapat diukur secara andal. Biaya setelah perolehan dapat dikapitalisasi jika memperpanjang umur manfaat atau
2. 1
PT Perkebunan Nusantara V
Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau
untuk tujuan administratif; dan
2. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
Aset tetap antara lain meliputi :
a. tanah;
b. gedung dan bangunan fisik lainnya;
c. mesin dan instalasi;
d. alat pertanian;
e. alat inventaris/peralatan;
f. jalan, jembatan, dan saluran air;
g. kendaraan.
3. 2
PT Perkebunan Nusantara V
Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan
hanya jika : (par 7)
a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan
berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke
entitas; dan
b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
Suku cadang utama dan peralatan siap pakai termasuk aset tetap
jika:
digunakan lebih dari satu periode
hanya digunakan untuk aset tertentu
komponen yang diganti tidak diakui
4. 3
PT Perkebunan Nusantara V
Suku cadang dan peralatan pemeliharaan (service equipment)
biasanya dicatat sebagai persediaan dan diakui dalam laba rugi
pada saat dikonsumsi. Namun demikian, suku cadang utama
dan peralatan siap pakai memenuhi kriteria aset tetap ketika
entitas memperkirakan akan menggunakan aset tersebut
selama lebih dari satu periode. Sama halnya jika suku cadang
dan peralatan pemeliharaan yang hanya bisa digunakan untuk
suatu aset tetap tertentu, hal ini juga dicatat sebagai aset
tetap.
Entitas harus mengevaluasi berdasarkan prinsip pengakuan ini
terhadap semua biaya perolehan aset tetap pada saat
terjadinya. Biaya-biaya tersebut termasuk biaya awal untuk
memperoleh atau mengkonstruksi aset tetap dan biaya-biaya
selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti, atau
memperbaikinya.
5. 4
PT Perkebunan Nusantara V
• Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui
sebagai aset pada awalnya harus diukur sebesar biaya
perolehan
• Biaya perolehan aset tetap terdiri dari :
– harga perolehannya, termasuk bea impor dan pajak
pembelian yang tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi
diskon pembelian dan potongan-potongan lain;
– biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk
membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar
aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud
manajemen;
– estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset
tetap dan restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya
tersebut timbul ketika aset tersebut diperoleh atau karena
entitas menggunakan aset tersebut selama periode tertentu
untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan.
6. 5
• Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung
adalah:
– biaya imbalan kerja yang timbul secara langsung dari
pembangunan atau akuisisi aset tetap;
– biaya penyiapan lahan untuk pabrik;
– biaya handling dan penyerahan awal;
– biaya perakitan dan instalasi;
– biaya pengujian aset baru apakah aset berfungsi
dengan baik, setelah dikurangi hasil bersih penjualan
produk yang dihasilkan sehubungan dengan pengujian
tersebut, misalnya sampel yang diproduksi dari
peralatan baru yang sedang diuji;
– komisi profesional, misalnya biaya arsitek.
PT Perkebunan Nusantara V
7. 6
Biaya-biaya yang bukan merupakan biaya perolehan aset
tetap adalah:
biaya pembukaan fasilitas baru;
biaya pengenalan produk baru, termasuk biaya iklan dan aktivitas
promosi;
biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru atau kelompok
pelanggan baru, termasuk biaya pelatihan staf;
biaya administrasi dan overhead umum lainnya.
biaya saat alat belum beroperasi penuh
kerugian awal operasi
biaya relokasi dan reorganisasi operasi entitas.
hasil dari aset sebelum dimanfaatkan (hasil sewa dari lahan yang
belum digunakan).
laba internal jika aset tersebut merupakan persediaan perusahaan.
PT Perkebunan Nusantara V
8. 7
PT Perkebunan Nusantara V
Sesuai dengan Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan Berbasis IFRS Bab III
poin 3.355 mengenai biaya setelah perolehan awal disebutkan bahwa
biaya-biaya yang terjadi setelah perolehan awal diakui sebagai penambah
nilai tercatat aset tetap (dikapitalisasi) jika memenuhi syarat kualitatif dan
kuantitatif sebagai berikut :
1. Syarat Kualitatif ,yaitu:
a. memperpanjang umur manfaat aset tetap, atau
b. kemungkinan besar memberikan manfaat ekonomis di masa
datang dalam bentuk peningkatan kapasitas produksi, peningkatan
mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja.
2. Syarat Kuantitatif,yaitu jumlah batasan biaya yang dapat dikapitalisasi;
a. Batasan jumlah tersebut ditentukan oleh kebijakan masing-masing
entitas;
b. Kebijakan tersebut didasarkan pada pertimbangan bisnis yang
rasional.
9. 8
PT Perkebunan Nusantara V
Sesuai dengan syarat kuantitatif maka perlu dikaji untuk penetapan
jumlah batasan biaya yang dapat dikapitalisasi sebagai pedoman dalam
menetapkan apakah pengeluaran atas aset dapat dikapitalisasi atau
dibebankan pada tahun berjalan.
Selain itu sesuai dengan prinsip pengakuan, entitas tidak boleh
mengakui biaya perawatan sehari-hari aset tetap sebagai bagian dari
aset bersangkutan. Biaya-biaya ini diakui dalam laba rugi saat terjadinya.
Biaya perawatan sehari-hari terutama terdiri atas biaya tenaga kerja dan
bahan habis pakai (consumables), termasuk di dalamnya suku cadang
kecil. Pengeluaran-pengeluaran untuk hal tersebut sering disebut “biaya
pemeliharaan dan perbaikan” aset tetap.
Sesuai dengan prinsip pengakuan, entitas mengakui biaya penggantian
komponen suatu aset dalam jumlah tercatat aset saat biaya itu terjadi
jika pengeluaran tersebut memenuhi kriteria untuk diakui sebagai
bagian dari aset. Jumlah tercatat komponen yang diganti tersebut tidak
lagi diakui apabila telah memenuhi ketentuan penghentian pengakuan.
10. 9
PT Perkebunan Nusantara V
Biaya pemeliharaan
dan perbaikan
Misal: perawatan, suku
cadang
diakui beban di Laporan Laba/Rugi periode
berjalan
Penggantian aset
menambah aset jika
Memenuhi kriteria aset tetap dan komponen
yang diganti tidak lagi dicatat sebagai aset
Inspeksi yang
signifikan
diakui sebagai jumlah
tercatat aset jika
Memenuhi kriteria aset tetap dan nilai
inspeksi terdahulu (dibedakan dari fisik)
dihentikan pencatatanya
11. 10
PT Perkebunan Nusantara V
1. Belum adanya keseragaman pencatatan aset dalam administrasi diseluruh
Unit Kerja PT PN V;
2. Belum adanya pedoman menyangkut kriteria investasi atas biaya perolehan
yang dapat dikapitalisasi baik dalam penganggaran perusahaan (RKAP)
maupun dalam pembukuan;
3. Belum ada pedoman yang jelas yang mengatur pembukuan aset tetap yang
berasal dari overhoul / perbaikan / rehab terhadap aset tetap yang rusak;
4. Penyajian aset tetap sebagaimana tercatat dalam Daftar Aset Tetap tidak
mencerminkan kondisi yang sebenarnya;
5. Pencatatan aset belum dilakukan secara sistematis dan struktural;
6. Aset yang rusak/idle/non produktif masih tercatat sebagai aset yang
produktif;
7. Masih ada aset perusahaan terutama yang berhubungan dengan
kepemilikan lahan yang belum didukung dengan dokumen legal;
8. Pemindahan aset antar Unit Kerja belum dilaksanakan secara prosedural;
9. Ketidak akuratan pelaporan aset;
10. Masih rendahnya kualitas/pemahaman SDM bidang administrasi yang
menangani administrasi aset sehingga pengelolaan aset menjadi belum
optimal.
12. 11
PT Perkebunan Nusantara V
• Biaya perbaikan (maintenance) aset dan overhoul atas suatu aset
dibukukan sebagai aset tetap berdasarkan anggarannya yang
dianggarkan sebagai aset tetap.
• Contoh pembukuan yang berasal dari biaya perbaikan dan
overhoul:
TANGGAL URAIAN UNIT NILAI PEROLEHAN
01/01/92 BY. REP. BOILER PRASSHER NO. 1 PKS SEI BUATAN 89.537.625
30/04/03 CLEANING SERVICE PIPA BOILER NO. 2 TAKUMA PKS SEI BUATAN 141.106.000
10/01/05 PERBAIKAN/GULUNG ALTERNATOR TURBINE NO. 1 PKS SEI BUATAN 108.434.000
01/01/93 REHAB. ACB & AVP TURBINE NO. 3 PKS SEI BUATAN 70.457.000
31/08/12 PERBAIKAN BOILER NO.01 PKS SEI PAGAR 1.111.663.700
12/01/03 PERBAIKAN GENSET CUMMIN PKS SEI PAGAR 102.578.300
06/01/11 PERBAIKAN PIPA AIR BOILER NO.2 PKS TANJUNG MEDAN 1.712.397.000
30/06/13 KLAIM ASURANSI UNRELEVAN GENSET NO.2 PKS TANJUNG MEDAN 114.491.850
01/01/00 OVERHOUL GENSET CUMMINS NO. 1 PKS SEI ROKAN 237.257.000
11/01/05 SERVICE MAINTENANCE STEAM TURBIN NO.2 PKS SEI GARO 158.964.000