SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
AKUNTANSI
PERSEDIAAN
Subtitle
PERSEDIAAN
 Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang
yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat. (PSAP 05 Par. 4; PMK 234/2021)
Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka kegiatan
operasional pemerintah
Bahan atau perlengkapan (supplies) yang akan digunakan dalam proses produksi
Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan
kepada masyarakat
Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam
rangka kegiatan pemerintahan
Barang-barang untuk tujuan berjaga-jaga atau strategis seperti cadangan minyak
dan cadangan beras
PERSEDIAAN
• Untuk persediaan barang-barang operasional kegiatan, persediaan tidak dapat dilihat
dari bentuk barangnya, melainkan niat awal (intention) pada saat penyusunan
perencanaan kegiatan dan penyusunan RKA KL-nya, sehingga untuk barang-barang
yang memang direncanakan habis pada satu kegiatan tidak dialokasikan dari Belanja
Barang Persediaan dan tidak menjadi persediaan.
• Suatu barang dapat digolongkan sebagai barang persediaan apabila perencanaan
pengadaan barang tersebut bersifat kontinu atau berkelanjutan, tidak hanya untuk
satu kali kegiatan saja dalam jangka waktu pendek.
Pertimbangan Dalam Pencatatan Persediaan
Dalam hal barang berasal dari bantuan pemerintah untuk
diserahkan kepada masyarakatjpemda, harus dicatat sebagai
persediaan.
Pertimbangan dalam
pencatatan persediaan
Pencerminan
tugas fungsi
Pengendalia
n internal
Materialitas
Jenis-jenis Persediaan menurut sifat pemakaian
Jenis-jenis Persediaan
menurut sifat
pemakaian
Barang habis
pakai
Barang tak
habis pakai
Barang
bekas
dipakai
Barang Persediaan Berdasarkan Bentuk dan Jenisnya
1. Barang konsumsi
2. Amunisi
3. Bahan untuk pemeliharaan
4. Suku cadang
5. Persediaan untuk tujuan
strategis/berjaga-jaga
6. Pita cukai dan leges
7. Bahan Baku
8. Barang dalam
proses/setengah jadi
9. Tanah/bangunan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat
10. Peralatan dan mesin untuk dijual
kepada masyarakat
11. Jalan, irigasi, dan jaringan untuk dijual
kepada masyarakat
12. Aset tetap lainnya untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat
13. Hewan dan tanaman untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat
14. Persediaan lainnya untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat
Pengakuan dan Pengukuran Persediaan
Pengakuan
a. Pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan
diperoleh dan mempunyai nilai atau biaya yang
dapat diukur dengan andal; atau
b. pada saat diterima atau hak kepemilikannya
dan/atau kepenguasaannya berpindah
Pengukuran
a. Biaya perolehan apabila diperoleh dengan
pembelian.
b. Harga pokok produksi (HPP) apabila diperoleh
dengan memproduksi sendiri
c. Nilai wajar apabila persediaan diperoleh dari cara
lainnya.
Pengakuan dan Pengukuran Persediaan
• Pencatatan persediaan dilakukan dengan menggunakan Metode Perpetual
• Persediaan dinilai dengan menggunakan Metode First In First Out (FIFO) atau Masuk
Pertama Keluar Pertama (MPKP)
• Dalam hal metode First In First Out (FIFO) belum dapat diterapkan, maka penilaian
Persediaan dilakukan dengan metode perhitungan berdasarkan harga perolehan
terakhir.
• Pada akhir periode pelaporan, catatan persediaan disesuaikan dengan hasil
inventarisasi fisik (stock opname).
• Saldo akhir persediaan yang diperhitungkan adalah nilai persediaan hasil stock
opname, bukan catatan saldo persediaan dalam hal terjadi perbedaan nilai.
Pengukuran Persediaan – Biaya Perolehan
Persediaan diukur dengan Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian
Perolehan persediaan melalui beban APBN dilakukan melalui realisasi belanja barang
Biaya
perolehan
harga pembelian
+ biaya pengangkutan
+ biaya penanganan
+ biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan
pada perolehan persediaan
- Potongan harga
- Rabat dan lainnya yang serupa
Pengukuran Persediaan - HPP
Persediaan diukur dengan HPP apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri
• HPP dapat terdiri dari biaya langsung yang terkait dengan
persediaan yang diproduksi dan biaya tidak langsung yang
dialokasikan secara sistematis.
• Dalam menghitung harga pokok produksi, dapat digunakan
biaya standar dalam hal perhitungan biaya riil sulit dilakukan.
Pengukuran Persediaan – Nilai Wajar
Persediaan diukur dengan Nilai wajar digunakan apabila
diperoleh dari cara lainnya
• Contoh: proses pengembangbiakan hewan dan tanaman,
donasi, rampasan dan lainnya
Penyajian dan Pengungkapan Persediaan
Penyajian
1. Persediaan disajikan di neraca pada bagian aset lancar.
2. Dalam rangka penyajian persediaan di neraca, satuan
kerja melaksanakan inventarisasi fisik (stock opname)
persediaan yang dilakukan setiap semester.
3. Hasil inventarisasi fisik digunakan sebagai dasar
perhitungan persediaan dan beban persediaan dan
sebagai dasar penyesuaian data nilai persediaan yang
berguna bagi pengendalian pengelolaan persediaan.
4. Persediaan dalam kondisi rusak atau usang tidak
dilaporkan dalam neraca, tetapi diungkapkan dalam
CaLK. Untuk itu, laporan keuangan melampirkan daftar
persediaan barang rusak atau usang.
Penyajian dan Pengungkapan Persediaan
Pengungkapan
Persediaan diungkapkan secara memadai dalam CaLK hal-hal sebagai
berikut antara lain:
1. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan
2. Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang atau
perlengkapan yang digunakan dalam pelayanan masyarakat,
barang atau perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi,
barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat, dan barang yang masih dalam proses produksi yang
dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat;
3. Penjelasan atas selisih antara pencatatan dengan hasil inventarisasi
fisik
4. Jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam kondisi rusak atau usang.
Penyajian dan Pengungkapan Beban Persediaan
Penyajian
dan
Pengungkapan
1. Beban persediaan disajikan di Laporan Operasional pada bagian
Kegiatan Operasional dicatat sebesar pemakaian persediaan (use
of goods).
2. Koreksi beban persediaan atas beban persediaan TAYL dilakukan
langsung pada pos persediaan dengan akun pasangannya “ekuitas”
yang disajikan di Laporan Perubahan Ekuitas.
3. Pengungkapan informasi terkait penyajian nilai beban persediaan
antara lain:
a. Metode penilaian persediaan;
b. Perhitungan beban persediaan yang meliputi saldo awal,
perolehan dan saldo akhir;
c. Persediaan yang diperoleh atau dikeluarkan dari transaksi hibah
atau transfer dari/kepada satker lain;
d. Nilai persediaan yang hilang, rusak atau usang;
Penyajian dan Pengungkapan Persediaan Beban Persediaan
Penyajian
dan
Pengungkapan
Dikecualikan dari Beban Persediaan adalah
1. Pemakaian barang Persediaan untuk pemeliharaan yang
dicatat sebagai Beban Pemeliharaan
2. Penyerahan Barang Persediaan untuk dijual/diserahkan
kepada Masyarakat/Pemda yang dicatat sebagai Beban
Barang untuk dijual/diserahkan kepada
Masyarakat/Pemda.
Penyajian Persediaan dalam BAS
Perlakuan Khusus
Barang persediaan yang memiliki nilai nominal yang dimaksudkan
untuk dijual seperti pita cukai dinilai dengan biaya perolehan terakhir.
Persediaan berupa barang yg akan diserahkan kepada masyarakat/
pihak ketiga yg masih dalam proses pembangunan s.d. tgl pelaporan,
maka atas pengeluaran yg dapat diatribusikan untuk pembentukan aset
tersebut tetap disajikan sebagai persediaan (bukan KDP).
Ada kalanya unit pemerintah, karena tugas dan fungsinya, menerima
hibah berupa emas, seperti penerimaan Hadiah Tidak Tertebak (HTT)
atau Hadiah Yang Tidak Diambil oleh Pemenang pada Kementerian
Sosial. Persediaan berupa emas tersebut dicatat sebesar harga wajar
pada saat perolehan.
Perlakuan Khusus
 Beban persediaan tidak memperhitungkan persediaan yang
diperoleh dari:
 Belanja barang yang akan diserahkan kepada masyarakat /
pemda; dan
 Belanja Bantuan Sosial berbentuk barang.
1. Persediaan yang diserahkan kepada Satker Lain dalam satu
entitas yang terkonsolidasi tidak diperhitungkan sebagai beban
persediaan maupun beban hibah, melainkan dicatat sebagai
transfer keluar persediaan (transfer out) dan disajikan pada LPE.
2. Persediaan yang diterima dari Satker Lain dalam satu entitas
yang terkonsolidasi tidak diperhitungkan sebagai pendapatan
hibah, melainkan dicatat sebagai transfer masuk persediaan
(transfer in) dan disajikan pada LPE.
Ilustrasi Jurnal Perolehan Persediaan
No Entry
a) Jurnal atas komitmen belanja sebagaimana pembahasan pada jurnal Anggaran
b) Pada saat diterimanya persediaan namun belum terverifikasi kondisi BMN dan belum terverifikasi
resume tagihan (SPP/SPM) belanja yang menambah aset BMN intrakomtabel.
c) Jurnal pada entitas akuntansi/pelaporan belanja atas resume tagihan belanja
Utang yang belum diterima
tagihannya
Xxx
Belanja yang masih harus dibayar Xxx
No Entry
Jurnal pada entitas akuntansi/pelaporan atas transaksi belanja persediaan sebagai berikut:
Persediaan yang belum di register Xxx
Utang yang belum diterima
tagihannya
Xxx
*belum terverifikasi = belum dilakukan perekaman atau pendetilan pada aplikasi persediaan atau modul persediaan aplikasi SAKTI
Ilustrasi Jurnal Perolehan Persediaan
Jurnal pada entitas akuntansi/pelaporan atas transaksi belanja persediaan sebagai berikut:
d. Jurnal pada entitas akuntansi/pelaporan belanja atas verifikasi kondisi BMN
Persediaan Xxx
Persediaan yang belum di register Xxx
No Entry
e. Jurnal pada entitas akuntansi/pelaporan belanja atas realisasi pembayaran
belanja yang menghasilkan barang persediaan
Belanja barang (persediaan) Xxx
Ditagihkan ke entitas lain Xxx
Belanja yang masih harus dibayar Xxx
Ditagihkan ke entitas lain Xxx
Ilustrasi Jurnal Perolehan Persediaan
Jurnal pada entitas akuntansi/pelaporan belanja atas pemakaian atau
penggunaan barang persediaan
Beban Persediaan Xxx
Persediaan Xxx
No Entry Xxx
Xxx
Ilustrasi Jurnal Perolehan Persediaan
Pengembalian belanja atas belanja persediaan TAB
Pada saat pengembalian belanja yang menambah aset BMN intrakomtabel yang realisasinya di
TAB dan pengembalian langsung ke rekening kas Negara.
Atas pengaruh pengurangan nilai aset/persediaan
Diterima dari Entitas Lain (DDEL) Xxx
Persediaan yang belum diregister Xxx
Diterima dari Entitas Lain (DDEL) Xxx
Belanja Barang Xxx
Persediaan yang belum diregister Xxx
Persediaan Xxx
No Entry
Ilustrasi Jurnal Perolehan Persediaan
Pengembalian belanja atas belanja persediaan TAYL
Pada saat pengembalian belanja yang menambah aset BMN intrakomtabel yang realisasinya di TAYL dan
pengembalianya langsung ke rekening kas Negara:
Diterima dari Entitas Lain (DDEL) Xxx
PNBP Lainnya Xxx
Diterima dari Entitas Lain (DDEL) Xxx
PNBP Lainnya Xxx
Atas pengaruh pengurangan nilai aset/persediaan
Koreksi Ekuitas Xxx
Persediaan Xxx
PNBP Lainnya
Koreksi Ekuitas
No Entry
Ilustrasi Jurnal Perolehan Persediaan
Perolehan persediaan di luar beban APBN
a) Mekanisme transfer antar instansi pemerintah pusat
Persediaan yang Belum Diregister Xxx
Transfer Masuk Xxx
-
-
b) Mekanisme hibah/donasi
Persediaan yang Belum Diregister Xxx
Hibah yang belum disahkan Xxx
-
-
Ilustrasi Jurnal Perolehan Persediaan
Perolehan persediaan di luar beban APBN
c) Mekanisme Rampasan
Persediaan yang Belum Diregister Xxx
Pendapatan Rampasan/Sitaan Xxx
-
-
Persediaan Xxx
Persediaan yang belum di register Xxx
-
-
Pada saat verifikasi/perekaman persediaan ke dalam aplikasi Persediaan atau Perekaman ke dalam Modul
Persediaan pada Aplikasi SAKTI
Ilustrasi Jurnal Perolehan Persediaan
Pada saat penyesuaian nilai persediaan akhir tahun berdasarkan inventarisasi fisik
a) Jika hasil inventarisasi fisik lebih kecil dibanding dengan catatan/perhitungan yang ada
Beban Persediaan Xxx
Persediaan Xxx
-
-
Persediaan Xxx
Beban Persediaan Xxx
-
-
b) Jika hasil inventarisasi fisik lebih kecil dibanding dengan catatan/perhitungan yang ada
Ilustrasi Jurnal Perolehan Persediaan
Persediaan Xxx
Koreksi Ekuitas Xxx
-
-
Pada saat penyesuaian nilai persediaan akibat kurang saji pada TA sebelumnya

More Related Content

Similar to Akuntansi Persediaan.pptx

Persediaan
PersediaanPersediaan
PersediaanIndra Yu
 
Kieso - Chapter 8 Inventories (1).pptx
Kieso - Chapter 8 Inventories (1).pptxKieso - Chapter 8 Inventories (1).pptx
Kieso - Chapter 8 Inventories (1).pptxzarang haee
 
Bab persediaan kel.4 akt-c
Bab persediaan   kel.4 akt-cBab persediaan   kel.4 akt-c
Bab persediaan kel.4 akt-cAnnisa Safira
 
Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan PergudanganAudit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan PergudanganLuthfi Nk
 
Akuntansi persediaan
Akuntansi persediaanAkuntansi persediaan
Akuntansi persediaanAdi Jauhari
 
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barang
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barangContoh jurnal-akuntansi-belanja-barang
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barangDicky Setiawan
 
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi PemerintahanAkuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi PemerintahanToyib Abdulloh
 
Materi 5 AKUNTANSI-PERSEDIAAN.pdf
Materi 5 AKUNTANSI-PERSEDIAAN.pdfMateri 5 AKUNTANSI-PERSEDIAAN.pdf
Materi 5 AKUNTANSI-PERSEDIAAN.pdfWawan Kurniadi
 
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...Ilham Akbar
 
02. Akuntansi Belanja + Hibah Langsung.pptx
02. Akuntansi Belanja + Hibah Langsung.pptx02. Akuntansi Belanja + Hibah Langsung.pptx
02. Akuntansi Belanja + Hibah Langsung.pptxhamdanikemendagri
 
Pelaporan Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT" Rumah Sakit
Pelaporan Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT" Rumah SakitPelaporan Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT" Rumah Sakit
Pelaporan Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT" Rumah SakitKanaidi ken
 
Rangkuman 6 persediaan
Rangkuman 6 persediaanRangkuman 6 persediaan
Rangkuman 6 persediaanIntan Diliyana
 
audit siklus persedian pergudangan.pptx
audit siklus persedian  pergudangan.pptxaudit siklus persedian  pergudangan.pptx
audit siklus persedian pergudangan.pptxOJITV19
 
Sistem Akuntansi Persediaan.pdf
Sistem Akuntansi Persediaan.pdfSistem Akuntansi Persediaan.pdf
Sistem Akuntansi Persediaan.pdfRiaMennita
 
Pelatihan Aplikasi PERSEDIAAN.pptx
Pelatihan Aplikasi PERSEDIAAN.pptxPelatihan Aplikasi PERSEDIAAN.pptx
Pelatihan Aplikasi PERSEDIAAN.pptxdiannice0129
 
LK 01 MODUL 1 PROFESIONAL AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.docx
LK 01 MODUL 1 PROFESIONAL AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.docxLK 01 MODUL 1 PROFESIONAL AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.docx
LK 01 MODUL 1 PROFESIONAL AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.docxNurul Jie Bolang
 

Similar to Akuntansi Persediaan.pptx (20)

Persediaan
PersediaanPersediaan
Persediaan
 
Kieso - Chapter 8 Inventories (1).pptx
Kieso - Chapter 8 Inventories (1).pptxKieso - Chapter 8 Inventories (1).pptx
Kieso - Chapter 8 Inventories (1).pptx
 
Bab persediaan kel.4 akt-c
Bab persediaan   kel.4 akt-cBab persediaan   kel.4 akt-c
Bab persediaan kel.4 akt-c
 
Audit atas Persediaan
Audit atas PersediaanAudit atas Persediaan
Audit atas Persediaan
 
Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan PergudanganAudit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
 
Akuntansi persediaan
Akuntansi persediaanAkuntansi persediaan
Akuntansi persediaan
 
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barang
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barangContoh jurnal-akuntansi-belanja-barang
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barang
 
Hanna delight
Hanna delightHanna delight
Hanna delight
 
148977774 akuntansi-pemerintahan-indonesia
148977774 akuntansi-pemerintahan-indonesia148977774 akuntansi-pemerintahan-indonesia
148977774 akuntansi-pemerintahan-indonesia
 
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi PemerintahanAkuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
 
Materi 5 AKUNTANSI-PERSEDIAAN.pdf
Materi 5 AKUNTANSI-PERSEDIAAN.pdfMateri 5 AKUNTANSI-PERSEDIAAN.pdf
Materi 5 AKUNTANSI-PERSEDIAAN.pdf
 
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...
 
Psak14
Psak14Psak14
Psak14
 
02. Akuntansi Belanja + Hibah Langsung.pptx
02. Akuntansi Belanja + Hibah Langsung.pptx02. Akuntansi Belanja + Hibah Langsung.pptx
02. Akuntansi Belanja + Hibah Langsung.pptx
 
Pelaporan Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT" Rumah Sakit
Pelaporan Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT" Rumah SakitPelaporan Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT" Rumah Sakit
Pelaporan Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT" Rumah Sakit
 
Rangkuman 6 persediaan
Rangkuman 6 persediaanRangkuman 6 persediaan
Rangkuman 6 persediaan
 
audit siklus persedian pergudangan.pptx
audit siklus persedian  pergudangan.pptxaudit siklus persedian  pergudangan.pptx
audit siklus persedian pergudangan.pptx
 
Sistem Akuntansi Persediaan.pdf
Sistem Akuntansi Persediaan.pdfSistem Akuntansi Persediaan.pdf
Sistem Akuntansi Persediaan.pdf
 
Pelatihan Aplikasi PERSEDIAAN.pptx
Pelatihan Aplikasi PERSEDIAAN.pptxPelatihan Aplikasi PERSEDIAAN.pptx
Pelatihan Aplikasi PERSEDIAAN.pptx
 
LK 01 MODUL 1 PROFESIONAL AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.docx
LK 01 MODUL 1 PROFESIONAL AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.docxLK 01 MODUL 1 PROFESIONAL AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.docx
LK 01 MODUL 1 PROFESIONAL AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.docx
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 

Akuntansi Persediaan.pptx

  • 2. PERSEDIAAN  Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. (PSAP 05 Par. 4; PMK 234/2021) Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka kegiatan operasional pemerintah Bahan atau perlengkapan (supplies) yang akan digunakan dalam proses produksi Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam rangka kegiatan pemerintahan Barang-barang untuk tujuan berjaga-jaga atau strategis seperti cadangan minyak dan cadangan beras
  • 3. PERSEDIAAN • Untuk persediaan barang-barang operasional kegiatan, persediaan tidak dapat dilihat dari bentuk barangnya, melainkan niat awal (intention) pada saat penyusunan perencanaan kegiatan dan penyusunan RKA KL-nya, sehingga untuk barang-barang yang memang direncanakan habis pada satu kegiatan tidak dialokasikan dari Belanja Barang Persediaan dan tidak menjadi persediaan. • Suatu barang dapat digolongkan sebagai barang persediaan apabila perencanaan pengadaan barang tersebut bersifat kontinu atau berkelanjutan, tidak hanya untuk satu kali kegiatan saja dalam jangka waktu pendek.
  • 4. Pertimbangan Dalam Pencatatan Persediaan Dalam hal barang berasal dari bantuan pemerintah untuk diserahkan kepada masyarakatjpemda, harus dicatat sebagai persediaan. Pertimbangan dalam pencatatan persediaan Pencerminan tugas fungsi Pengendalia n internal Materialitas
  • 5. Jenis-jenis Persediaan menurut sifat pemakaian Jenis-jenis Persediaan menurut sifat pemakaian Barang habis pakai Barang tak habis pakai Barang bekas dipakai
  • 6. Barang Persediaan Berdasarkan Bentuk dan Jenisnya 1. Barang konsumsi 2. Amunisi 3. Bahan untuk pemeliharaan 4. Suku cadang 5. Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga 6. Pita cukai dan leges 7. Bahan Baku 8. Barang dalam proses/setengah jadi 9. Tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat 10. Peralatan dan mesin untuk dijual kepada masyarakat 11. Jalan, irigasi, dan jaringan untuk dijual kepada masyarakat 12. Aset tetap lainnya untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat 13. Hewan dan tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat 14. Persediaan lainnya untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat
  • 7. Pengakuan dan Pengukuran Persediaan Pengakuan a. Pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal; atau b. pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah Pengukuran a. Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian. b. Harga pokok produksi (HPP) apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri c. Nilai wajar apabila persediaan diperoleh dari cara lainnya.
  • 8. Pengakuan dan Pengukuran Persediaan • Pencatatan persediaan dilakukan dengan menggunakan Metode Perpetual • Persediaan dinilai dengan menggunakan Metode First In First Out (FIFO) atau Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP) • Dalam hal metode First In First Out (FIFO) belum dapat diterapkan, maka penilaian Persediaan dilakukan dengan metode perhitungan berdasarkan harga perolehan terakhir. • Pada akhir periode pelaporan, catatan persediaan disesuaikan dengan hasil inventarisasi fisik (stock opname). • Saldo akhir persediaan yang diperhitungkan adalah nilai persediaan hasil stock opname, bukan catatan saldo persediaan dalam hal terjadi perbedaan nilai.
  • 9. Pengukuran Persediaan – Biaya Perolehan Persediaan diukur dengan Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian Perolehan persediaan melalui beban APBN dilakukan melalui realisasi belanja barang Biaya perolehan harga pembelian + biaya pengangkutan + biaya penanganan + biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan - Potongan harga - Rabat dan lainnya yang serupa
  • 10. Pengukuran Persediaan - HPP Persediaan diukur dengan HPP apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri • HPP dapat terdiri dari biaya langsung yang terkait dengan persediaan yang diproduksi dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara sistematis. • Dalam menghitung harga pokok produksi, dapat digunakan biaya standar dalam hal perhitungan biaya riil sulit dilakukan.
  • 11. Pengukuran Persediaan – Nilai Wajar Persediaan diukur dengan Nilai wajar digunakan apabila diperoleh dari cara lainnya • Contoh: proses pengembangbiakan hewan dan tanaman, donasi, rampasan dan lainnya
  • 12. Penyajian dan Pengungkapan Persediaan Penyajian 1. Persediaan disajikan di neraca pada bagian aset lancar. 2. Dalam rangka penyajian persediaan di neraca, satuan kerja melaksanakan inventarisasi fisik (stock opname) persediaan yang dilakukan setiap semester. 3. Hasil inventarisasi fisik digunakan sebagai dasar perhitungan persediaan dan beban persediaan dan sebagai dasar penyesuaian data nilai persediaan yang berguna bagi pengendalian pengelolaan persediaan. 4. Persediaan dalam kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan dalam neraca, tetapi diungkapkan dalam CaLK. Untuk itu, laporan keuangan melampirkan daftar persediaan barang rusak atau usang.
  • 13. Penyajian dan Pengungkapan Persediaan Pengungkapan Persediaan diungkapkan secara memadai dalam CaLK hal-hal sebagai berikut antara lain: 1. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan 2. Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang atau perlengkapan yang digunakan dalam pelayanan masyarakat, barang atau perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi, barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat, dan barang yang masih dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat; 3. Penjelasan atas selisih antara pencatatan dengan hasil inventarisasi fisik 4. Jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam kondisi rusak atau usang.
  • 14. Penyajian dan Pengungkapan Beban Persediaan Penyajian dan Pengungkapan 1. Beban persediaan disajikan di Laporan Operasional pada bagian Kegiatan Operasional dicatat sebesar pemakaian persediaan (use of goods). 2. Koreksi beban persediaan atas beban persediaan TAYL dilakukan langsung pada pos persediaan dengan akun pasangannya “ekuitas” yang disajikan di Laporan Perubahan Ekuitas. 3. Pengungkapan informasi terkait penyajian nilai beban persediaan antara lain: a. Metode penilaian persediaan; b. Perhitungan beban persediaan yang meliputi saldo awal, perolehan dan saldo akhir; c. Persediaan yang diperoleh atau dikeluarkan dari transaksi hibah atau transfer dari/kepada satker lain; d. Nilai persediaan yang hilang, rusak atau usang;
  • 15. Penyajian dan Pengungkapan Persediaan Beban Persediaan Penyajian dan Pengungkapan Dikecualikan dari Beban Persediaan adalah 1. Pemakaian barang Persediaan untuk pemeliharaan yang dicatat sebagai Beban Pemeliharaan 2. Penyerahan Barang Persediaan untuk dijual/diserahkan kepada Masyarakat/Pemda yang dicatat sebagai Beban Barang untuk dijual/diserahkan kepada Masyarakat/Pemda.
  • 17. Perlakuan Khusus Barang persediaan yang memiliki nilai nominal yang dimaksudkan untuk dijual seperti pita cukai dinilai dengan biaya perolehan terakhir. Persediaan berupa barang yg akan diserahkan kepada masyarakat/ pihak ketiga yg masih dalam proses pembangunan s.d. tgl pelaporan, maka atas pengeluaran yg dapat diatribusikan untuk pembentukan aset tersebut tetap disajikan sebagai persediaan (bukan KDP). Ada kalanya unit pemerintah, karena tugas dan fungsinya, menerima hibah berupa emas, seperti penerimaan Hadiah Tidak Tertebak (HTT) atau Hadiah Yang Tidak Diambil oleh Pemenang pada Kementerian Sosial. Persediaan berupa emas tersebut dicatat sebesar harga wajar pada saat perolehan.
  • 18. Perlakuan Khusus  Beban persediaan tidak memperhitungkan persediaan yang diperoleh dari:  Belanja barang yang akan diserahkan kepada masyarakat / pemda; dan  Belanja Bantuan Sosial berbentuk barang. 1. Persediaan yang diserahkan kepada Satker Lain dalam satu entitas yang terkonsolidasi tidak diperhitungkan sebagai beban persediaan maupun beban hibah, melainkan dicatat sebagai transfer keluar persediaan (transfer out) dan disajikan pada LPE. 2. Persediaan yang diterima dari Satker Lain dalam satu entitas yang terkonsolidasi tidak diperhitungkan sebagai pendapatan hibah, melainkan dicatat sebagai transfer masuk persediaan (transfer in) dan disajikan pada LPE.
  • 19. Ilustrasi Jurnal Perolehan Persediaan No Entry a) Jurnal atas komitmen belanja sebagaimana pembahasan pada jurnal Anggaran b) Pada saat diterimanya persediaan namun belum terverifikasi kondisi BMN dan belum terverifikasi resume tagihan (SPP/SPM) belanja yang menambah aset BMN intrakomtabel. c) Jurnal pada entitas akuntansi/pelaporan belanja atas resume tagihan belanja Utang yang belum diterima tagihannya Xxx Belanja yang masih harus dibayar Xxx No Entry Jurnal pada entitas akuntansi/pelaporan atas transaksi belanja persediaan sebagai berikut: Persediaan yang belum di register Xxx Utang yang belum diterima tagihannya Xxx *belum terverifikasi = belum dilakukan perekaman atau pendetilan pada aplikasi persediaan atau modul persediaan aplikasi SAKTI
  • 20. Ilustrasi Jurnal Perolehan Persediaan Jurnal pada entitas akuntansi/pelaporan atas transaksi belanja persediaan sebagai berikut: d. Jurnal pada entitas akuntansi/pelaporan belanja atas verifikasi kondisi BMN Persediaan Xxx Persediaan yang belum di register Xxx No Entry e. Jurnal pada entitas akuntansi/pelaporan belanja atas realisasi pembayaran belanja yang menghasilkan barang persediaan Belanja barang (persediaan) Xxx Ditagihkan ke entitas lain Xxx Belanja yang masih harus dibayar Xxx Ditagihkan ke entitas lain Xxx
  • 21. Ilustrasi Jurnal Perolehan Persediaan Jurnal pada entitas akuntansi/pelaporan belanja atas pemakaian atau penggunaan barang persediaan Beban Persediaan Xxx Persediaan Xxx No Entry Xxx Xxx
  • 22. Ilustrasi Jurnal Perolehan Persediaan Pengembalian belanja atas belanja persediaan TAB Pada saat pengembalian belanja yang menambah aset BMN intrakomtabel yang realisasinya di TAB dan pengembalian langsung ke rekening kas Negara. Atas pengaruh pengurangan nilai aset/persediaan Diterima dari Entitas Lain (DDEL) Xxx Persediaan yang belum diregister Xxx Diterima dari Entitas Lain (DDEL) Xxx Belanja Barang Xxx Persediaan yang belum diregister Xxx Persediaan Xxx No Entry
  • 23. Ilustrasi Jurnal Perolehan Persediaan Pengembalian belanja atas belanja persediaan TAYL Pada saat pengembalian belanja yang menambah aset BMN intrakomtabel yang realisasinya di TAYL dan pengembalianya langsung ke rekening kas Negara: Diterima dari Entitas Lain (DDEL) Xxx PNBP Lainnya Xxx Diterima dari Entitas Lain (DDEL) Xxx PNBP Lainnya Xxx Atas pengaruh pengurangan nilai aset/persediaan Koreksi Ekuitas Xxx Persediaan Xxx PNBP Lainnya Koreksi Ekuitas No Entry
  • 24. Ilustrasi Jurnal Perolehan Persediaan Perolehan persediaan di luar beban APBN a) Mekanisme transfer antar instansi pemerintah pusat Persediaan yang Belum Diregister Xxx Transfer Masuk Xxx - - b) Mekanisme hibah/donasi Persediaan yang Belum Diregister Xxx Hibah yang belum disahkan Xxx - -
  • 25. Ilustrasi Jurnal Perolehan Persediaan Perolehan persediaan di luar beban APBN c) Mekanisme Rampasan Persediaan yang Belum Diregister Xxx Pendapatan Rampasan/Sitaan Xxx - - Persediaan Xxx Persediaan yang belum di register Xxx - - Pada saat verifikasi/perekaman persediaan ke dalam aplikasi Persediaan atau Perekaman ke dalam Modul Persediaan pada Aplikasi SAKTI
  • 26. Ilustrasi Jurnal Perolehan Persediaan Pada saat penyesuaian nilai persediaan akhir tahun berdasarkan inventarisasi fisik a) Jika hasil inventarisasi fisik lebih kecil dibanding dengan catatan/perhitungan yang ada Beban Persediaan Xxx Persediaan Xxx - - Persediaan Xxx Beban Persediaan Xxx - - b) Jika hasil inventarisasi fisik lebih kecil dibanding dengan catatan/perhitungan yang ada
  • 27. Ilustrasi Jurnal Perolehan Persediaan Persediaan Xxx Koreksi Ekuitas Xxx - - Pada saat penyesuaian nilai persediaan akibat kurang saji pada TA sebelumnya

Editor's Notes

  1. NOTE: To change the image on this slide, select the picture and delete it. Then click the Pictures icon in the placeholder to insert your own image.