2. Sinopsis: Mata kuliah ini membahas tentang perjuangan
bangsa Indonesia menentang penjajahan bangsa asing
(Belanda dan Jepang) sejak awal abad ke-20 hingga tahun
1949.
Meliputi:
-Masa Pergerakan Nasional (1900-1941)
-Masa Pendudukan Jepang (1942-1945)
-Masa Perang Kemerdekaan (1945-1949)
3. KEBANGKITAN DAN PERTUMBUHAN
NASIONALISME INDONESIA
Dalam konteks perjuangan penduduk di wilayah Indonesia melawan
kolonialisme bangsa Barat/Belanda, periode ini (abad 20)
memperlihatkan perbedaan yang mendasar jika dibandingkan dengan
periode sebelumnya. Aspek yang membedakan adalah: tujuan,
ideologi,kepemimpinan, skala dan bentuk-bentuknya.
Kelima aspek tersebut dilandasi oleh kesadaran dan semangat
nasionalisme atau kebangsaan.
Bangsa (nation): sekelompok manusia yang merasa bahwa mereka
terpaut satu sama lain, dalam arti karena mereka memiliki warisan
sejarah bersama yang mendalam atau karena memiliki tujuan yang
sama (Emmerson; 1960)
4. Warisan sejarah: pengalaman hidup bersama di wilayah nusantara
yang berada dibawah penjajahan Belanda.
Tujuan bersama: membebaskan diri dari belenggu penjajahan/
Indonesia merdeka.
Nasionalisme: Paham yang memberikan perhatian yang besar
terhadap kecintaan bangsa/nasionalisme.
Hans Kohn: Nasionalisme adalah suatu paham yang menyebut
bahwa kesetiaan (loyality) setiap individu harus diberikan kepada
negara bangsa (Nation-State).
5. FAKTOR-FAKTOR PERTUMBUHAN NASIONALISME:
1.Suatu wilayah yang berada di bawah kekuasaan Belanda/Hindia
Belanda
2.Tradisi masa lalu, kekuasaan kerajaan yang kuat dan besar yaitu
Sriwijaya dan Majapahit
3.Penduduk yang mayoritas beragama Islam. Islam memberikan
motivasi bagi perjuangan dalam bentuk semangat perang melawan
orang kafir.
4.Peranan bahasa Melayu sebagai lingua franca, yang digunakan oleh
hampir sebagian besar penduduk sebagai bahasa pengantar (kelak
menjadi Bahasa Nasional)
5.Volksraad (Badan Penasehat bagi Pem. HB, didirikan1917) menjadi
wadah yang dapat mempertemukan dan membentuk gagasan
nasionalisme Indonesia.
6.Peranan komunikasi sosial memberi andil bagi penyebaran
nasionalisme (perangkat keras: surat kabar, majalah, transportasi, dll)
(perangkat lunak: tulisan, berita, dll)
6. POLITIK ETIKA DAN LAHIRNYA GERAKAN NASIONAL INDONESIA:
Politik etis/etika:
-Protes kelompok etisi/moral/gereja thd eksploitasi (van deventer,
dkk)---politik balas budi---Pidato Ratu Wilhemina 1901---politik
etis/etische politiek (irigasi, emigrasi, Edukasi)
-Dibukanya sekolah-sekolah bagi rakyat pribumi dari kalangan
tertentu---elit modern---memiliki keahlian strategis tertentu untuk
memajukan nasib bangsanya (nasionalis sekuler); Pesantren,
Madrasah (nasionalis Islam) ; Taman Siswa (faktor Internal)
-Pan Islamisme (faktor Eksternal)
-Kemenangan Jepang atas Rusia (faktor eksternal)
7. Gerakan Nasional Indonesia
-Landasan: gagasan nasional bukan kedaerahan
-Kelompok elit yang menggerakkan kegiatan lahir dari sistim
pendidikan barat (disamping unsur pendidikan lainnya)
8. MASA AWAL PERTUMBUHAN
Budi Utomo
Jong Java
Jong Sumatranen Bond
Sarekat Dagang Islam
Indische Partij
dll
9. RADIKALISME DALAM PERGERAKAN NASIONAL
• HJFM Sneevliet membawa paham sosialisme ke HB th 1914. Sneevliet
memimpin organisasi SDAP (Sociale Democratische Arbeiders Partij) di
Belanda. di HB ia mendirikan ISDV (Indische Sociale Democratische
Vereeniging) dalam upayanya menyebarkan ideologi sosialisme di HB. Cara:
“Block Within”. Ada anggota orgnss lain yang menjadi anggota ISDV antara
lain dari SI (Semaun, Darsono, dll)
• Revolusi Rusia 1917 membawa pengaruh besar. Sebagian anggota ISDV
menjadi radikal, mengakibatkan pecahnya organisasi tsb. Yang moderat keluar
dari ISDV dan membentuk cabang SDAP di Jakarta. Sedangkan lainnya tetap
di ISDV----yang kelak berubah menjadi Perserikatan Komunis Hindia---
menjadi anggota Partai Komunis Internasional di bawah pimp. Rusia.----PKH
berubah menjadi PKI (Partai Komunis Indonesia) th 1920.
• Setelah Komintern terbentuk th 1919, pengaruhnya sangat terasa di
Indonesia, keputusan-keputusan Komintern banyak ditentukan oleh
pandangan Partai Komunis Rusia.
10. • Rusia memandang agama Islam dapat digunakan sebagai alat
propaganda untuk menarik simpati rakyat yang beragama Islam.
Walaupun Rusia menentang pembentukan Pan Islamisme, karena
dianggap bersifat ke-nasional-an dan ke-agama-an, hal mana
bertentangan dengan kepentingan Komintern (internasionalis).
•Garis politik untuk Asia (Lenin): politik Komintern harus mendekati
dan bekerjasama dengan kaum borjuis nasional dan
mempergunakan organisasi rakyat terjajah.
•Kongres Komintern ke-2 th 1920, sneevliet hadir sbg wakil dari
Ind/HB dengan nama samaran Maring. Taktik ISDV bekerja sama
dengan SI disetujui Komintern.
• garis politik Komintern mempengaruhi organisasi-organisasi di
HB.
12. • ISDV/PKI; SI Merah/Sarekat Rakyat; SI Putih; Sarekat Hindia
(Insulinde).
• Organisasi nasionalis Ind. Di Belanda jg smkn aktif dan
berpengaruh di HB: Indische Vereeniging---Indonesische V---PI.
(nama orgnss, judul majalah, azas orgnss).
• yang mendpt pengaruh: ASC (Algemeene Studie Club); PNI
(Perserikatan Nasional Ind---Partai Nasional Ind); gab. Orgnss
PPPKI; kongres-kongres pemuda dan wanita
13. MASA BERTAHAN
Kata kunci:
• kooperatif
• represif
• depresi ekonomi
• nasionalis sekuler
• nasionalis agama
• identitas nasional Indonesia (tdk ada unsur keagamaan dan
kedaerahan)
• Bahasa Nasional “Indonesia” semakin kuat dan meluas.
• Renaisance Asia
• bayang-bayang perang di Eropa dan Pasifik
15. MASA PENDUDUKAN JEPANG DI
INDONESIA (1942-1945)
Sebelum Pendudukan
• Kemenangan Jepang atas Rusia
• Propaganda Jepang
• Dominasi ekonomi
• kegiatan mata-mata
• bayang-bayang perang di Eropa dan
Pasifik
16. Kedatangan Jepang
• Tujuan kedatangan
• Serangan Jepang---kekalahan Belanda
• reaksi bangsa Indonesia
• pendekatan kepada kelompok Islam dan
nasionalis
• perlakuan terhadap orang Belanda
•Minshin haku (Bendera, lagu Ind.Raya, dll)
17. Masa Pendudukan Jepang
•Gerk.3A---Poetera---Jawa Hokokai
•Kelp.Nasionalis dan pemuda
•Ekonomi---Ekonomi perang
•Sosial---mobilisasi dan kontrol
•Budaya---media, pendidikan, seni, film, dll
•Militer---pelatihan fisik dan mental,
perekrutan tenaga milt.
18. Masa akhir Pendudukan Jepang
• Pemuda dan mahasiswa
•Perlawanan---terbuka dan tertutup
• rencana kemerdekaan Birma dan Philp.---
Janji Koiso
•Minshin Haku---Sanyo, chuo sangi in,
BPUPKI, dll
•Kekalahan Jepang---Gentlemen Agreement
•Rengasdengklok
•Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Dalam konteks perjuangan penduduk di wilayah Indonesia melawan kolonialisme bangsa Barat/Belanda, periode ini (abad 20) memperlihatkan perbedaan yang mendasar jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Aspek yang membedakan adalah: tujuan, ideologi,kepemimpinan, skala dan bentuk-bentuknya. Dalam konteks perjuangan penduduk di wilayah Indonesia melawan kolonialisme bangsa Barat/Belanda, periode ini (abad 20) memperlihatkan perbedaan yang mendasar jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Aspek yang membedakan adalah: tujuan, ideologi,kepemimpinan, skala dan bentuk-bentuknya. Dalam konteks perjuangan penduduk di wilayah Indonesia melawan kolonialisme bangsa Barat/Belanda, periode ini (abad 20) memperlihatkan perbedaan yang mendasar jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Aspek yang membedakan adalah: tujuan, ideologi,kepemimpinan, skala dan bentuk-bentuknya.
FAKTOR-FAKTOR PERTUMBUHAN NASIONALISME a.l.: Suatu wilayah yang berada di bawah kekuasaan Belanda/Hindia Belanda Tradisi masa lalu, kekuasaan kerajaan yang kuat dan besar yaitu Sriwijaya dan Majapahit Penduduk yang mayoritas beragama Islam. Islam memberikan motivasi bagi perjuangan dalam bentuk semangat perang melawan orang kafir. Peranan bahasa Melayu sebagai lingua franca, yang digunakan oleh hampir sebagian besar penduduk sebagai bahasa pengantar (kelak menjadi Bahasa Nasional)
Landasan: gagasan/ide nasional bukan kedaerahan Kelompok elit yang menggerakkan kegiatan lahir dari sistim pendidikan bara
RADIKALISME DALAM PERGERAKAN NASIONAL
Rusia memandang agama Islam dapat digunakan sebagai alat propaganda untuk menarik simpati rakyat yang beragama Islam.