2. Demokrasi merupakan salah satu ideologi besar yang
masuk ke Indonesia seiring berkembangnya masa
pergerakan nasional di Indonesia.
Istilah demokrasi berasal dari bahasa yunani :
demos : rakyat
kratia : pemerintahan, kekuasaan,
kedaulatan
Demokrasi : pemerintahan oleh rakyat sehingga
kekuasan tertinggi ada di tangan rakyat
8. 1. Volksraad
Volksraad berasal dari bahasa Belanda yang artinya
Dewan Rakyat
Wacana pembentukan Volksraad berkembang setelah
pecahnya Perang Dunia 1, Budi Utomo mengusulkan
agar Hindia Belanda mempersiapkan diri dengan wajib
militer agar Hindia Belanda siap jika sewaktu-waktu ada
intervensi pihak asing.
Selanjutnya BU mengusulkan agar dibentuk perwakilan
rakyat.
Akhirnya pada 16 Desember 1916 Belanda
mengesahkan undang-undang pembentukan lembaga
perwakilan rakyat (Volksraad)
10. Sidang Volksraad pertama pada 18 Mei 1918 dibuka
oleh Gubernur Jenderal IF. van Limburg Stirum.
Anggota Volksraad berjumlah 38 orang. Dari jumlah itu
15 orang dari Indonesia. Orang Indonesia yang aktif
dalam Volksraad diantaranya H.O.S. Cokroaminoto, H.
Agus Salim, Abdul Muis, M. Husni Thamrin, Otto
Iskandardinata dan dr, radjiman Wideoddiningrat
Pada 1921 keanggotaan Indonesia menjadi 49 orang,
tahun 1927 porsi orang Indonesia mencapai 50%
11. Perkembangan Volksraad
Pada awalnya Volksraad hanya bertugas sebagai penasehat
pemerintah Belanda.
Baru sejak 1927, Volksraad memiliki kewenangan legislatif.
Namun Gubernur Jenderal memiliki hak veto sehingga
kewenangan Volksraad terbatas
Ususlan-usulan pihak pribumi juga sering ditolak oleh
pemerintah Belanda.
Pada 27 Januari 1930, M. Husni Thamrim membentuk Fraksi
Nasional dalam Volksraad. Tujuan Fraksi Nasional adalah
mengusahakan kemerdekaan nasional dalam waktu
sesingkat-singkatnya.
Kegiatan pertama Fraksi Nasional adalah melakukan
pembelaan terhadap pemimpin PNI yang ditangkap
kemudian dalam bidang pendidikan Volksraad menuntut
pemerintah mencabut peraturan sekolah liar
12. Volksraad dibentuk pemerintah Belanda untuk
menunjukkan bahwa pemerintah kolonial memberikan
kesempatan bagi masyarakat pribumi berpartisipasi
dalam pemerintahan
Meskipun dalam perjalanannya Volksraad tidak dapat
bekerja secara maksimal, setidaknya Volksraad menjadi
bukti penerapan demokrasi pada masa kolonial
Beberapa tindakan Fraksi Nasional dalam Volksraad
menunjukkan upaya para wakil rakyat untuk
memperjuangkan kepentingan rakyat
13. 2. Petisi Sutardjo
Usul yang dicetuskan oleh Soetardjo
Kartohadikoesoemo dan beberapa rekannya pada
sidang Volksraad bulan Juli 1936.
Petisi atau usul tersebut berisi permohonan agar
diadakan suatu musyawarah (konferensi) antara wakil-
wakil Indonesia dan negara Belanda (Nederland) yang
anggota-anggotanya mempunyai hak sama dan
sederajat.
Tujuan diadakannya konferensi tersebut adalah
membicarakan kemungkinan Hindia Belanda
(Indonesia) diberi suatu pemerintahan otonom
dalam kerangka konstitusi Belanda dalam jangka waktu
10 tahun mendatang.
14.
15. Petisi ini diperdebatkan dalam Volksraad pada 29
September 1936, petisi ini mendapat 26 suara setuju dan
20 suara menolak. Dengan demikian tanggal 1 Oktober
1936 petisi itu menjadi Petisi Volksraad dan
dikirim kepada ratu, staten generaal, dan menteri jajahan
di negeri Belanda
Berdasarkan Keputusan Kerajaan Belanda no 40 tanggal
16 November 1938, Ratu Belanda menolak Petisi
Sutardjo
Alasan penolakan : “bangsa Indonesia belum matang
untuk memikul tanggung jawab memerintah sendiri”
16. Gagalnya perjuangan Petisi
Soetardjo menjadi salah satu
cambuk bagi
kaum pergerakan nasional
untuk menuntut
dan menyusun barisan
kembali dalam
wadah organisasi persatuan,
yakni Gabungan
Politik Indonesia (Gapi) yang
menuntut
"Indonesia Berparlemen".
17. 3. Gabungan Politik Indonesia
(GAPI)
Pembentukan GAPI diprakarsai oleh Moh. Husni
Thamrin pada tanggal 21 Mei 1939
Alasan dibentuknya GAPI yaitu :
1. Kegagalan dari petisi sutardjo
2. Kegentingan internasional akibat timbulnya fasisme
3. Sikap pemerintah yang kurang memperhatikan
kepentingan – kepentingan bangsa Indonesia
18. Tujuan terbentuknya GAPI adalah untuk menuntut
pemerintah Belanda agar Indonesia memiliki parlemen
sendiri, sehingga GAPI memiliki semboyan Indonesia
Berparlemen.
Tuntutan Indonesia Berparlemen diperjuangkan terus
menerus dengan gigih. Sehingga pada akhirnya
pemerintah Belanda membentuk komisi yang dikenal
dengan nama Komisi Visman yang diketuai oleh Dr.
F.H.Visman.
Tugas dari Komisi Visman ini ialah menyelidiki serta
mempelajari berbagai perubahan ketatanegaraan.
19. Komisi Visman diketuai oleh Dr. F. H. Visman.
Namun, sayangnya, gerakan ini belum dapat
diwujudkan karena terjadinya Perang Dunia II
yang muncul di Eropa pada tahun 1939 dan
tidak lama kemudian negara Indonesia dijajah
oleh Jepang pada tahun 1942
20. Meskipun usaha GAPI gagal tetapi
perjuangan GAPI sangat berarti dalam
pergerakan nasional, yaitu
mempersatukan organisasi-organisasi
pergerakan dalam satu wadah
perjuangan dan memperkuat rasa
kebangsaan sebagai modal pokok untuk
mewujudkan kemerdekaan bagi bangsa
Indonesia