SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
TUGAS SEJARAH
                 ELLA AMIR
                XI IPA KHUSUS



                    TUGAS   SEJARAH
 Mendeskripsikan dampak kebijakan pemerintah kolonial
terhadap hubungan antar masyarakat dengan masyarakat,
dan masyarakat dengan pemerinta kolonial.

                Mengklasifikasikan ideologi – ideologi yang berkembang
                pada masa pergerakan nasional dan pengaruhnya terhadap
                strategi organisasi pergerakan kebangsaan Indonesia

  Menganalisis beberapa peristiwa – peristiwa penting
  yang mengakibatkan munculnya kebijakan keras
  pemerintah kolonial Belanda terhadap pergerakan
  kemerdekaan bangsa Indonesia.


                  Menganalisis perbandingan kebijakan kolonial Belanda
                  pada Abad ke 19 dan ke 20.
Kemiskinan dan kemelaratan timbul dimana – mana
     karena rakyat tidak memiliki kesempatan untuk
  mengerjakan sawah, ladang dan peternakan mereka
sendiri. Terjadinya penyimpangan kebijakan tanam paksa
   diberbagai daerah seperti Demak, Purwodadi, dan
   Cirebon banyak terjadi kelaparan. Pemerasan dan
    penindasan menimbulkan rasa anti pemerintah di
    kalangan masyarakat yang pada akhirnya memacu
          timbulnya perlawanan – perlawanan.
Pemerintah lokal tidak lagi memiliki kekuasaan yang

besar karena sering dicampuri pemerintah kolonial.

Penguasa lokal tidak jarang kehilangan sebagian atau

seluruh haknya atas suatu daerah.
Pejabat lokal yang dulu sangat berkuasa hanya
menjadi pegawai pemerintah kolonial, sehingga
derajat mereka seakan – akan turun dimata rakyat.
Muncul suatu kelompok masyarakat berdasarkan
golongan yaitu : Kelompok masyarakat Eropa
(Kolonial) dan kelompok masyarakat bengsawan
dan kelompok masyarakat jelata.
Tradisi barat berkembang dalam           masyarakat pribumi,
seperti   dansa      dikalangan   bangsawan.     Banyak   tradisi
kerajaan loka yang luntur setelah campur tangan Belanda.
Adanya tradisi lokal yang berkulturasi dengan budaya
barat (Belanda) yang membentuk kebudayaan baru yang
disebut kebudayaan Indis. Pengaruh kehidupan barat di
lingkungan   masyarakat      Indonesia   makin    meluas,    pola
hidup, cara berpakaian, tradisi keraton mulai menghilang.
Dalam     bidang   agama,     mulai   banyak   penduduk     yang
memeluk      agama     nasrani.   Besarnya     pengaruh     barat
menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat bahwa
kebudayaan barat dapat merusak nilai – nilai kehidupan
Ideologi – ideologi yang berkembang
 pada masa pergerakan nasional dan
   pengaruhnya terhadap strategi
 organisasi pergerakan kebangsaan
             Indonesia
1. Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu ideologi yang menyatakan
bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan
kepada Negara kebangsaan. Sebagai sebuah ideologi,
nasionalisme di Indonesiamulai tumbuh dan berkembang
sejak berdirinya organisasi – organisasi pergerakan
nasional pertama kali, yaitu Budi Utomo pada tahun
1908. Sejak saat itu nasionalisme dijadikan sebagai
sebuah landasan ideologi bagi organisasi – organisasi
pergerakan di Indonesia, baik yang bergerak dalam
bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan pendidikan.
Organisasi – organisasi yang menganut ideologi
nasionalisme adalah Budi Utomo, Indistche Partij,
Perhimpunan Indonesia, Partai Nasional Indonesia, dan
Taman Siswa


                                                          Next
BUDI UTOMO
Organisasi Budi Utomo (BU) didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 oleh
para mahasiswa STOVIA di Jakarta, dengan Sutomo sebagai ketuanya.
Terbentuknya organisasi tersebut atas ide dr. Wahidin Sudirohusodo
yang
sebelumnya telah berkeliling Jawa untuk menawarkan idenya yakni
membentuk
Studiefounds. Gagasan Studiesfounds yang bertujuan untuk menghimpun
dana
guna memberikan beasiswa bagi pelajar yang berprestasi namun tidak
mampu
melanjutkan studinya Budi Utomo telah muncullah BU nasionalisme
          Kelahiran tidak terwujud dan dilandasi oleh
         dalam bentuk yang masih samar-samar, hal itu tampak dari
         aktivitasnya.
         Perkumpulan Budi Utomo dengan jelas membatasi gerakannya pada
         Jawa dan Madura. Sasaran perjuangannya juga tampak
         belum tegas perjuangan politik atau terbatas
          pada sosial budaya. Sikap ragu-ragu itu menyebabkan aktivitasnya
         cenderung hanya di bidang kebudayaan.
Indistche Partij,
Indische Partij ( IP ) didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember
1912oleh Tiga Serangkai, yakni Douwes Dekker (Setyabudi Danudirjo),
dr. CiptoMangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara

                 Organisasi ini mempunyai cita-cita
                 untuk menyatukan semua golongan yang ada di Indonesia, baik
                 golongan Indonesia asli maupun golongan Indo,Cina, Arab, dan
                 sebagainya. Mereka akan dipadukan dalam kesatuan bangsa dengan
                 semangat nasionalisme Indo-nesia.

 Cita-cita IP banyak disebarluaskan melalui surat kabar De Expres. Di
 samping itu juga disusun program kerja sebagai berikut.
 a. Menyerapkan cita-cita nasionalHindia (Indonesia).
 b. Memberantas kesombongan sosial dalam pergaulan baik di bidang
 pemerintahan maupun kemasyarakatan.
 c. Memberantas usaha-usaha yang membangkitkan kebencian antara agama
 yang satu dengan yang lain.
 d. Memperbesar pengaruh pro-Hindia di lapangan pemerintahan
Perhimpunan Indonesia,


Perhimpunan Indonesia (PI) merupakan penjelmaan dari Indische
Vereeniging yang didirikan oleh mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang
sedang belajar di negeri Belanda pada tahun 1908. Mereka itu antara
lain, Sutan Kesayangan, R.N. Notokusumo, R.P. Sastrokartono, R. Husein
Jayadiningrat, dan Notodiningrat. Pada mulanya hanya bersifat
organisasi sosial yang berjuang untuk mengurus kepentingan bersama
orang-orang Indonesia yang berada di negeri Belanda. Kedatangan tiga
tokoh Indische Partij di negeri Belanda tahun 1913 ( sebagai orang
buangan), unsur politik mulai masuk dalam tubuh IndischeVereeniging.
Partai Nasional Indonesia
Algemene Studie Club di Bandung yang didirikan oleh Ir. Soekarno pada
tahun 1925 telah mendorong para pemimpin lainnya untuk mendirikan
partai politik yakni Partai Nasional Indonesia ( PNI). PNI didirikan di
Bandung pada tanggal 4 Juli 1927 oleh 8 pemimpin, yakni dr. Cipto
Mangunkusumo, Ir. Anwari, Mr. Sartono, Mr. Iskak, Mr. Sunaryo, Mr.
Budiarto, Dr. Samsi, dan Ir. Soekarno sebagai ketuanya. Kebanyakan dari
mereka adalah bekas anggota Perhimpunan Indonesia di negeri
Belanda yang baru kembali ke tanah air.


               Keradikalan PNI telah tampak sejak awal berdirinya. Hal ini
               terlihat darianggaran dasarnya, bahwa tujuan PNI adalah
               Indonesia merdeka, dengan strategi perjuangannya
               nonkooperasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka PNI
               berasaskan pada: (a) self help, yakni prinsip menolong diri
               sendiri, prinsip "percaya pada diri sendiri"; artinya memperbaiki
               keadaan politik, ekonomi, dansosial budaya yang telah rusak
               oleh penjajah, dengan kekuatan sendiri; (b) nonkooperatif,
               yakni tidak mengadakan kerja sama dengan pemerintah
               Belanda,dan (c) marhaenisme, yakni mengentaskan massa dari
               kemiskinan dan kesengsaraan.
Taman Siswa
Sekembalinya dari tanah pembuangannya di negeri Belanda (1919), Suwardi Suryaningrat
memfokuskan perjuangannya dalam bidang pendidikan. Pada tanggal 3 Juli 1922 Suwardi
Suryaningrat (lebih dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara) berhasil mendirikan perguruan
tinggi Taman Siswa di Yogyakarta. Sumber: Kalender Global Gambar 5.4 Ki Hajar Dewantara
160 Sejarah SMA/MA Kelas XI Bahasa Tanggap Fenomena Dengan berdirinya Taman Siswa,
Suwardi Suryaningrat memulai gerakan baru bukan lagi dalam bidang politik melainkan
bidang pendidikan, yaknimendidik angkatan muda dengan jiwa kebangsaan Indonesia
berdasarkan akarbudaya bangsa.

Sekolah Taman Siswa dijadikan sarana untuk menyampaikan paham ideologi yaitu nasionalisme
kebudayaan, perkembangan politik, dan juga digunakan untuk mendidik calon-calon pemimpin bangsa
yang akan datang. Dalam hal ini, sekolah merupakan wahana untuk meningkatkan derajat bangsa
melalui pengajaran itu sendiri. Selain pengajaran bahasa (baik bahasa asing maupun
bahasa Indonesia), pendidikan Taman Siswa juga memberikan pelajaran sejarah, seni, sastra (terutama
sastra Jawa dan wayang), agama, pendidikan jasmani, dan keterampilan (pekerjaan tangan)
merupakan kegiatan utama perguruan Taman Siswa. Pendidikan Taman Siswa dilakukan dengan sistem
"Among" dengan pola belajar "asah, asih dan asuh". Dalam hal ini diwajibkan bagi para guru untuk
bersikap dan berlaku "sebagai pemimpin" yakni di depan memberi contoh, di tengah dapat
memberikan motivasi dan di belakang dapat memberikan pengawasan yang berpengaruh. Prinsip
pengajaran inilah yang kemudian dikenal dengan pola kepemimpinan: "Ing ngarsa sung tulodho, ing
madya mangun karsa, tut wuri handayani". Pola kepemimpinan ini sampai sekarang masihmenjadi ciri
kepemimpinan nasional.
2. ISLAM

Pada masa pergerakan nasional, ideologi Islam tumbuh dan
berkembang sebagai suatu asas bagi organisasi – organisasi
pergerakan nasional dalam memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia. Ideologi Islam pertama kali dipakai oleh Sarekat Islam
yang berdiri pada tahun 1911 – 1912 dan dijadikan sebagai asas
organisasi Sarekat Islam. Salah satu tujuan organisasi Sarekat Islam
adalah untuk meluruskan pendapat – pendapat yang keliru
mengenai ajaran agama Islam. Sejak didirikannya Sarekat Islam,
ideologi Islam semakin berkembang dan menjadi daya tarik utama
bagi rakyat Indonesia untuk menjadi anggota suatu organisasi yang
berasaskan Islam. Hal itu dapat dimengerti karena sebagian besar
penduduk Indonesia beragama Islam. Adapun organisasi –
organisasi pergerakan nasional yang menganut ideologi Islam adalah
Sarekat Islam, Jong Islamiten Bonds (JIB), Muhammadiyah,
Nahdatul Ulama (NU), dan PSII.
Sarekat Islam


Tiga tahun setelah berdirinya BU, yakni tahun 1911 berdirilah Sarekat
Dagang Islam (SDI) di Solo oleh H. Samanhudi, seorang pedagang batik dari
Laweyan Solo. Organisasi SDI berdasar pada dua hal, yakni :
a. Agama, yakni agama Islam.
b. Ekonomi, yakni untuk memperkuat diri dari pedagang Cina yang berperan
sebagai leveransir (seperti kain putih, malam, dan sebagainya). Atas prakarsa
H.O.S. Cokroaminoto, nama SDI kemudian diubah menjadi Sarekat Islam (SI),
dengan tujuan untuk memperluas anggota dan tidak hanya terbatas pada
pedagang saja. Berdasarkan Akte Notaris pada tanggal 10
September 1912 , ditetapkan tujuan SI sebagai berikut.
a. Memajukan perdagangan.
b. Membantu para anggotanya yang mengalami kesulitan dalam bidang
usaha(permodalan).
c. Memajukan kepentingan rohani dan
Muhammadiyah
Muhammadiyah didirikan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada tanggal
18 November 1912. Asas perjuangannya ialah Islam dan kebangsaan Indonesia,
sifatnya nonpolitik. Muhammadiyah bergerak di bidang keagamaan, pendidikan
dan sosial, menuju kepada tercapainya kebahagiaan lahir batin.
Tujuan Muhammadiyah adalah sebagai berikut.
a. Memajukan pendidikan dan pengajaran berdasarkan agama Islam.
b. Mengembangkan pengetahuan ilmu agama dan cara-cara hidup menurut
agama Islam.
Untuk mencapai tujuan tersebut, usaha yang dilakukan oleh Muhammadiyah
adalah sebagai berikut.
a. Mendirikan sekolah-sekolah yang berdasarkan agama Islam (dari TK sampai
dengan Perguruan Tinggi).
b. Mendirikan poliklinik-poliklinik, rumah sakit, rumah yatim, masjid, dan
sebagainya.
c. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan
3. KOMUNISME


Dalam pengertian ideologi modern, komunisme adalah suatu gerakan
atau ajaran yang berdasarkan pada ideologi marxisne dan lenisme.
Ajaran ideologi komunisme tertuang dalam konsep dialetika
matereliasme dan meyakini materi sebagai satu satunya penggerak
sejarah, dengan demikian dengan konsep ateis yang berorientasi pada
kekuatan materi dalam kehidupan sosial. Paham marxisme di
perkenalakn pertama kali di indonesia oleh H.J F.M sherlit. Seorang
warga negara belanda yang tiba di indonesia pada tahun1913. Pada
tahun 1914 ia mendirikan ISDL di semarang. Mulai organisai ini
snerllith mulai mengembangkan paham marxisme di kalangan kaum
buruh . Selain ideologi itu, masih ada ideologi lain yang berkembang pada
           masa pergerakan nasional. Seperti ideologi agama kristen.

 Secara garis besar ideologi tersebut dapat di golngkan menjadi dua jenis, yaitu
 ideologi nasionalis seluler yang di wakili oleh PNI, PKI, PI, PARINRA dan ideologi
 nasional.
Peristiwa – peristiwa penting
yang mengakibatkan munculnya
 kebijakan keras pemerintah
  kolonial Belanda terhadap
   pergerakan kemerdekaan
      bangsa Indonesia.
• Tahun 1913 adalah tahun keseratus terbebasnya negeri
  Belanda dari kekuasaan Perancis. Pemerintah kolonial
  Belanda ingin merayakan kemerdekaan negeri Belanda
  di Indonesia dengan memungut dana dari rakyat
  Indonesia, akan tetapi tokoh Indische Partij melarang
  keras dengan memuculkan artikel yang ditulis oleh
  Suwardi Suryaningrat yang berjudul “Alks ik een
  Nederlandess was” yang artinya andaikan aku seorang
  Belanda. berdasarkan tulisan itu tokoh Indische Partij
  yaitu Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo dan
  Suwardi Suryaningrat ditangkap, dan dibuang ke
  Negeri Belanda.
    Penyebaran Paham Sosialis oleh ISDV


Sneevliet adalah seorang pekerja pada jawatan perkereta apian
yang berkebangsaan Belanda, tetapi dia memiliki paham sosialis
yan menyebabkan ia memiliki keinginan untuk memberi bantuan
kepada rakyat Indonesia yang menderita akibat dibawah
kekuasaan Belanda. kemudian sneevliet bertemu Semaun,
seorang tokoh Sarekat Islam cabang Semarang dan melalui
Semaun juga Sneevliet bisa menyalurkan ide-idenya agar
disalurkan ke masyarakat. Dengan berkembangnya ide sosial,
masyarakat akhirnya dapat melakukan berbagai gerakan yang
menuntut pemerintah kolonial Belanda. namun Belanda
mengetahuinya dan sneevliet pun dikembalikan ke negeri
Belanda.
Pemberontakan PKI Tahun
                       1926 dan 1927

• Pada tahun 1920 dibentuk Partai Komunis Indonesia (PKI)
  yang merupakan penggabungan ISDV dengan Sarekat Islam
  Merah. Organisasi PKI bersifat non kooperatif dan bergerak
  sangat radikal serta berpengaruh dikalangan rakyat
  Indonesia pada tahun 1926 dan 1927 PKI mengadakan
  pemberontakan terhadap pemerintah kolonial Belanda tapi
  dua kali mengalami kegagalan. Akibatnya pemerintah
  kolonial Belanda bertindak tegas dengan menyatakan PKI
  sebagai partai terlarang di wilayah Hindia Belanda.
  sedangkan para pemimpinnya di tangkap dan dibuang
  keluar negeri da ada juga yang meloloskan diri ke Rusia dan
  Belanda.
Propaganda Bung Karno Melalui PNI



Dengan terbentuknya Partai Nasional (PNI), Bung Karno melakukkan propaganda-
propaganda yang berhasil menggoyahkan kedudukan pemerintah kolonial Belanda,
karena perjuangannya adalah untuk mencapai Indonesia merdeka sekarang yang
berdasarkan kepada sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi. Tapi akhirnya bung Karno
bersama para pemimpin PNI lainnya ditangkap dan diadili di Pengadilan Tinggi Negrei
Bandung. Kemudian Bung Karno memberikan pidato pembelaan yang berjudul
“Indonesia Menggugat”, walaupun begitu Bung Karno dan para pemimpinnya
dinyatakan bersalah oleh para pengadilan lalu dijatuhi hukuman penjara.
Perbandingan kebijakan
   pemerintah kolonial
belanda pada abad ke 19
         dan 20
ABAD KE 19
Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda di bawah
   Gubernur Jenderal Daendels.




Daendels, sebagai Gubernur Jendral di Indonesia atas nama
Perancis, mempunyai tugas utama, yakni mempertahankan Indonesia
agar tidak dikuasai oleh Inggris, yang sewaktu-waktu dapat
menyerang dari India. Selama mengemban tugas tersebut, Daendels
mengeluarkan beberapa kebijakan yang berlaku bagi rakyat
Indonesia terutama di Jawa yaitu : membuat jalan dari Anyer
sampai Panarukan, mendirikan benteng-benteng pertahanan,
membangun     pangkalan   laut,    memperkuat    pasukan   yang
beranggotakan orang Indonesia, dan membuat pabrik senjata.
Pemerintah Kolonial Inggris
•   Pada saat Jansens berkuasa di Indonesia tahun 1811, mendaratlah
    pasukan Inggris ke Jawa pasukan Inggris tidak mengalami kesulitan
    untuk menghadapi pasukan Belanda disamping itu pasukan Belanda juga
    mendapat serangan dari raja-raja Jawa, serangan itu menyebabkan
    menyerahnya pasukan Belanda kepada Inggris tanpa Syarat dan sejak
    saat itu Indonesia dibawah penjajahan East Indian Company ( EIC)
    dibawah pimpinan Gubernur Jendral Lord Minto.

•   Pemerintahan Inggris di pimpin oleh Gubernur Jenderal Thomas
    Stamford Raffles (1811-1816). Kebijakan politik pemerintahannya
    berdasarkan asas-asas liberal yang menekankan kebebasan dan
    persamaan manusia. Sesuai dengan kebijakan politik itu, Raffles ingin
    menerapkan kebijakan ekonomi seperti kebijakan Inggris di India yang
    bertujuan mengurangi beban kehidupan rakyat karena India dan
    Indonesia sama-sama berciri agraris. Kebijakan Raffles tersebut dikenal
    dengan nama sistem pajak tanah (Landrentsystem) atau sistem sewa
    tanah (Landelijk Stelsel).
Setelah tanam paksa diganti dengan sistem politik liberal
oleh pemerintah Belanda, golongan pengusaha swasta
Belanda berduyun-duyun datang ke Indonesia terutama ke
Pulau Jawa dan Sumatra untuk menanamkan modal mereka
melalui usaha perkebunan kopi, teh dan kina. Tidak hanya
dari Belanda saja, para penanam modal dari negara-negara
Eropa pun ikut pula berdatangan ke Indonesia. Sistem
politik ekonomi baru ini dikenal dengan sebutan Politik
Pintu Terbuka. Dengan dijalankannya Sistem politik pintu
terbuka pada tahun 1870, segera pemerintah Belanda
membuat Undang-Undang Gula dan Undang-Undang
Agraria yang dikeluarkan pada tahun itu juga.
ABAD KE 20
Politik Etis atau Politik Balas Budi adalah suatu pemikiran yang menyatakan bahwa
pemerintah kolonial memegang tanggung jawab moral bagi kesejahteraan pribumi.
Pemikiran ini merupakan kritik terhadap politik tanam paksa.
Pada 17 September 1901, Ratu Wilhelmina yang baru naik tahta menegaskan dalam
pidato pembukaan Parlemen Belanda, bahwa pemerintah Belanda mempunyai
panggilan moral dan hutang budi (een eerschuld) terhadap bangsa pribumi di Hindia
Belanda. Ratu Wilhelmina menuangkan panggilan moral tadi ke dalam kebijakan
politik etis, yang terangkum dalam program Trias Van deventer yang meliputi:
 Irigasi (pengairan), membangun dan memperbaiki pengairan-pengairan .
 Emigrasi yakni mengajak penduduk untuk bertransmigrasi
 Edukasi yakni memperluas dalam bidang pengajaran




                      Politik Etis
SEJARAH NASIONAL

More Related Content

What's hot

PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3Kinanti Jati Kinasih
 
Faktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan Nasionalisme
Faktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan NasionalismeFaktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan Nasionalisme
Faktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan NasionalismeFrestiany Regina Putri
 
makalah organisasi pergerakan di indonesia
makalah organisasi pergerakan di indonesiamakalah organisasi pergerakan di indonesia
makalah organisasi pergerakan di indonesiaetto kono
 
pergerakan nasional dan sumpah pemuda
pergerakan nasional dan sumpah pemudapergerakan nasional dan sumpah pemuda
pergerakan nasional dan sumpah pemudaabd_
 
Materi ajar kl xi wajib
Materi ajar  kl xi wajibMateri ajar  kl xi wajib
Materi ajar kl xi wajibWarto Susastro
 
Pergerakan nasional national movement 1908
Pergerakan nasional national movement 1908Pergerakan nasional national movement 1908
Pergerakan nasional national movement 1908Muhammad Muhammad
 
Organisasi pergerakan nasional
Organisasi pergerakan nasionalOrganisasi pergerakan nasional
Organisasi pergerakan nasionalRohman Efendi
 
Organisasi pergerakan indonesia Part 1
Organisasi pergerakan indonesia Part 1Organisasi pergerakan indonesia Part 1
Organisasi pergerakan indonesia Part 1Suci Mairoza Sya
 
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )Yulia Fauzi
 
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan NasionalBerkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan NasionalAlya Titania Annisaa
 
Organisasi pergerakan indonesia part 2
Organisasi pergerakan indonesia part 2Organisasi pergerakan indonesia part 2
Organisasi pergerakan indonesia part 2Suci Mairoza Sya
 
Pergerakan dan perlawanan nasional
Pergerakan dan perlawanan nasional Pergerakan dan perlawanan nasional
Pergerakan dan perlawanan nasional Ania Zahra
 
SEJARAH KELAS 11 - BUDI UTOMO (ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL)
SEJARAH KELAS 11 - BUDI UTOMO (ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL)SEJARAH KELAS 11 - BUDI UTOMO (ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL)
SEJARAH KELAS 11 - BUDI UTOMO (ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL)maghfiraputeri
 
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5Stefanus Raditya
 
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonial
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonialstrategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonial
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonialAey Doank
 
Proses Terbentuknya Kesadaran Nasional dan Perkembangan Pergerakan Bangsa Ind...
Proses Terbentuknya Kesadaran Nasional dan Perkembangan Pergerakan Bangsa Ind...Proses Terbentuknya Kesadaran Nasional dan Perkembangan Pergerakan Bangsa Ind...
Proses Terbentuknya Kesadaran Nasional dan Perkembangan Pergerakan Bangsa Ind...Zaidan Dzulfathi
 

What's hot (17)

PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3
 
Faktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan Nasionalisme
Faktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan NasionalismeFaktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan Nasionalisme
Faktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan Nasionalisme
 
makalah organisasi pergerakan di indonesia
makalah organisasi pergerakan di indonesiamakalah organisasi pergerakan di indonesia
makalah organisasi pergerakan di indonesia
 
Gerakan kebangsaan di indonesia
Gerakan kebangsaan di indonesiaGerakan kebangsaan di indonesia
Gerakan kebangsaan di indonesia
 
pergerakan nasional dan sumpah pemuda
pergerakan nasional dan sumpah pemudapergerakan nasional dan sumpah pemuda
pergerakan nasional dan sumpah pemuda
 
Materi ajar kl xi wajib
Materi ajar  kl xi wajibMateri ajar  kl xi wajib
Materi ajar kl xi wajib
 
Pergerakan nasional national movement 1908
Pergerakan nasional national movement 1908Pergerakan nasional national movement 1908
Pergerakan nasional national movement 1908
 
Organisasi pergerakan nasional
Organisasi pergerakan nasionalOrganisasi pergerakan nasional
Organisasi pergerakan nasional
 
Organisasi pergerakan indonesia Part 1
Organisasi pergerakan indonesia Part 1Organisasi pergerakan indonesia Part 1
Organisasi pergerakan indonesia Part 1
 
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
 
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan NasionalBerkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
 
Organisasi pergerakan indonesia part 2
Organisasi pergerakan indonesia part 2Organisasi pergerakan indonesia part 2
Organisasi pergerakan indonesia part 2
 
Pergerakan dan perlawanan nasional
Pergerakan dan perlawanan nasional Pergerakan dan perlawanan nasional
Pergerakan dan perlawanan nasional
 
SEJARAH KELAS 11 - BUDI UTOMO (ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL)
SEJARAH KELAS 11 - BUDI UTOMO (ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL)SEJARAH KELAS 11 - BUDI UTOMO (ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL)
SEJARAH KELAS 11 - BUDI UTOMO (ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL)
 
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonial
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonialstrategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonial
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonial
 
Proses Terbentuknya Kesadaran Nasional dan Perkembangan Pergerakan Bangsa Ind...
Proses Terbentuknya Kesadaran Nasional dan Perkembangan Pergerakan Bangsa Ind...Proses Terbentuknya Kesadaran Nasional dan Perkembangan Pergerakan Bangsa Ind...
Proses Terbentuknya Kesadaran Nasional dan Perkembangan Pergerakan Bangsa Ind...
 

Similar to SEJARAH NASIONAL

sejarah pergerakan nasiona Indonesia
sejarah pergerakan nasiona Indonesiasejarah pergerakan nasiona Indonesia
sejarah pergerakan nasiona IndonesiaKusmiati
 
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.pptBENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.pptIsembelSianipar
 
Sejarah organisasi fantasia imanda
Sejarah organisasi   fantasia imanda Sejarah organisasi   fantasia imanda
Sejarah organisasi fantasia imanda OSIS SMA Bina Insani
 
Pergerakan nasional
Pergerakan nasionalPergerakan nasional
Pergerakan nasionallisa widya
 
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesiaTerbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesiaTerbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
Sejarah perjuangan kemerdekaan indonesia
Sejarah perjuangan kemerdekaan indonesiaSejarah perjuangan kemerdekaan indonesia
Sejarah perjuangan kemerdekaan indonesiaShafiraaaaa
 
MEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAAN
MEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAANMEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAAN
MEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAANWinda Rizkiana
 
PERGERAKAN NASIONAL OK.ppt
PERGERAKAN NASIONAL OK.pptPERGERAKAN NASIONAL OK.ppt
PERGERAKAN NASIONAL OK.pptAretaParahita
 
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdfBAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdfAhmadFauzanBaihaqi
 
Tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan
Tumbuh  dan berkembangnya semangat kebangsaanTumbuh  dan berkembangnya semangat kebangsaan
Tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaanfaridaaritonang
 
Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Sejarah Perjuangan Kemerdekaan IndonesiaSejarah Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Sejarah Perjuangan Kemerdekaan IndonesiaMuhamad Yogi
 
SUMPAH_PEMUDA_DAN_JATI_DIRI_KEINDONESIAAa.pptx
SUMPAH_PEMUDA_DAN_JATI_DIRI_KEINDONESIAAa.pptxSUMPAH_PEMUDA_DAN_JATI_DIRI_KEINDONESIAAa.pptx
SUMPAH_PEMUDA_DAN_JATI_DIRI_KEINDONESIAAa.pptxJuliSihite2
 
Bangkitnya Nasionalisme.pptx
Bangkitnya Nasionalisme.pptxBangkitnya Nasionalisme.pptx
Bangkitnya Nasionalisme.pptxPusriIndariyah
 
Proses terbentuknya perkembangan pergerakan
Proses terbentuknya perkembangan pergerakanProses terbentuknya perkembangan pergerakan
Proses terbentuknya perkembangan pergerakanRatih Juniarti Maulida
 
PERGERAKAN NASIONAL.pptx
PERGERAKAN NASIONAL.pptxPERGERAKAN NASIONAL.pptx
PERGERAKAN NASIONAL.pptxSusiAgustini12
 
Sejarah Indonesia XI - Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
Sejarah Indonesia XI - Organisasi Pergerakan Nasional IndonesiaSejarah Indonesia XI - Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
Sejarah Indonesia XI - Organisasi Pergerakan Nasional IndonesiaTrie Nakita Sabrina
 

Similar to SEJARAH NASIONAL (20)

sejarah pergerakan nasiona Indonesia
sejarah pergerakan nasiona Indonesiasejarah pergerakan nasiona Indonesia
sejarah pergerakan nasiona Indonesia
 
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.pptBENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
 
Sejarah organisasi fantasia imanda
Sejarah organisasi   fantasia imanda Sejarah organisasi   fantasia imanda
Sejarah organisasi fantasia imanda
 
Pergerakan nasional
Pergerakan nasionalPergerakan nasional
Pergerakan nasional
 
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesiaTerbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
 
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesiaTerbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
 
Sejarah perjuangan kemerdekaan indonesia
Sejarah perjuangan kemerdekaan indonesiaSejarah perjuangan kemerdekaan indonesia
Sejarah perjuangan kemerdekaan indonesia
 
MEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAAN
MEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAANMEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAAN
MEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAAN
 
PERGERAKAN NASIONAL OK.ppt
PERGERAKAN NASIONAL OK.pptPERGERAKAN NASIONAL OK.ppt
PERGERAKAN NASIONAL OK.ppt
 
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdfBAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
 
Tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan
Tumbuh  dan berkembangnya semangat kebangsaanTumbuh  dan berkembangnya semangat kebangsaan
Tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan
 
Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Sejarah Perjuangan Kemerdekaan IndonesiaSejarah Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
 
Pni
PniPni
Pni
 
SUMPAH_PEMUDA_DAN_JATI_DIRI_KEINDONESIAAa.pptx
SUMPAH_PEMUDA_DAN_JATI_DIRI_KEINDONESIAAa.pptxSUMPAH_PEMUDA_DAN_JATI_DIRI_KEINDONESIAAa.pptx
SUMPAH_PEMUDA_DAN_JATI_DIRI_KEINDONESIAAa.pptx
 
Bangkitnya Nasionalisme.pptx
Bangkitnya Nasionalisme.pptxBangkitnya Nasionalisme.pptx
Bangkitnya Nasionalisme.pptx
 
Proses terbentuknya perkembangan pergerakan
Proses terbentuknya perkembangan pergerakanProses terbentuknya perkembangan pergerakan
Proses terbentuknya perkembangan pergerakan
 
PERGERAKAN NASIONAL.pptx
PERGERAKAN NASIONAL.pptxPERGERAKAN NASIONAL.pptx
PERGERAKAN NASIONAL.pptx
 
ips kelas 8
ips kelas 8ips kelas 8
ips kelas 8
 
Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan IndonesiaPerhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia
 
Sejarah Indonesia XI - Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
Sejarah Indonesia XI - Organisasi Pergerakan Nasional IndonesiaSejarah Indonesia XI - Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
Sejarah Indonesia XI - Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
 

SEJARAH NASIONAL

  • 1.
  • 2. TUGAS SEJARAH ELLA AMIR XI IPA KHUSUS TUGAS SEJARAH
  • 3.  Mendeskripsikan dampak kebijakan pemerintah kolonial terhadap hubungan antar masyarakat dengan masyarakat, dan masyarakat dengan pemerinta kolonial. Mengklasifikasikan ideologi – ideologi yang berkembang pada masa pergerakan nasional dan pengaruhnya terhadap strategi organisasi pergerakan kebangsaan Indonesia Menganalisis beberapa peristiwa – peristiwa penting yang mengakibatkan munculnya kebijakan keras pemerintah kolonial Belanda terhadap pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia. Menganalisis perbandingan kebijakan kolonial Belanda pada Abad ke 19 dan ke 20.
  • 4.
  • 5. Kemiskinan dan kemelaratan timbul dimana – mana karena rakyat tidak memiliki kesempatan untuk mengerjakan sawah, ladang dan peternakan mereka sendiri. Terjadinya penyimpangan kebijakan tanam paksa diberbagai daerah seperti Demak, Purwodadi, dan Cirebon banyak terjadi kelaparan. Pemerasan dan penindasan menimbulkan rasa anti pemerintah di kalangan masyarakat yang pada akhirnya memacu timbulnya perlawanan – perlawanan.
  • 6. Pemerintah lokal tidak lagi memiliki kekuasaan yang besar karena sering dicampuri pemerintah kolonial. Penguasa lokal tidak jarang kehilangan sebagian atau seluruh haknya atas suatu daerah.
  • 7. Pejabat lokal yang dulu sangat berkuasa hanya menjadi pegawai pemerintah kolonial, sehingga derajat mereka seakan – akan turun dimata rakyat. Muncul suatu kelompok masyarakat berdasarkan golongan yaitu : Kelompok masyarakat Eropa (Kolonial) dan kelompok masyarakat bengsawan dan kelompok masyarakat jelata.
  • 8. Tradisi barat berkembang dalam masyarakat pribumi, seperti dansa dikalangan bangsawan. Banyak tradisi kerajaan loka yang luntur setelah campur tangan Belanda. Adanya tradisi lokal yang berkulturasi dengan budaya barat (Belanda) yang membentuk kebudayaan baru yang disebut kebudayaan Indis. Pengaruh kehidupan barat di lingkungan masyarakat Indonesia makin meluas, pola hidup, cara berpakaian, tradisi keraton mulai menghilang. Dalam bidang agama, mulai banyak penduduk yang memeluk agama nasrani. Besarnya pengaruh barat menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat bahwa kebudayaan barat dapat merusak nilai – nilai kehidupan
  • 9. Ideologi – ideologi yang berkembang pada masa pergerakan nasional dan pengaruhnya terhadap strategi organisasi pergerakan kebangsaan Indonesia
  • 10. 1. Nasionalisme Nasionalisme adalah suatu ideologi yang menyatakan bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara kebangsaan. Sebagai sebuah ideologi, nasionalisme di Indonesiamulai tumbuh dan berkembang sejak berdirinya organisasi – organisasi pergerakan nasional pertama kali, yaitu Budi Utomo pada tahun 1908. Sejak saat itu nasionalisme dijadikan sebagai sebuah landasan ideologi bagi organisasi – organisasi pergerakan di Indonesia, baik yang bergerak dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan pendidikan. Organisasi – organisasi yang menganut ideologi nasionalisme adalah Budi Utomo, Indistche Partij, Perhimpunan Indonesia, Partai Nasional Indonesia, dan Taman Siswa Next
  • 11. BUDI UTOMO Organisasi Budi Utomo (BU) didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 oleh para mahasiswa STOVIA di Jakarta, dengan Sutomo sebagai ketuanya. Terbentuknya organisasi tersebut atas ide dr. Wahidin Sudirohusodo yang sebelumnya telah berkeliling Jawa untuk menawarkan idenya yakni membentuk Studiefounds. Gagasan Studiesfounds yang bertujuan untuk menghimpun dana guna memberikan beasiswa bagi pelajar yang berprestasi namun tidak mampu melanjutkan studinya Budi Utomo telah muncullah BU nasionalisme Kelahiran tidak terwujud dan dilandasi oleh dalam bentuk yang masih samar-samar, hal itu tampak dari aktivitasnya. Perkumpulan Budi Utomo dengan jelas membatasi gerakannya pada Jawa dan Madura. Sasaran perjuangannya juga tampak belum tegas perjuangan politik atau terbatas pada sosial budaya. Sikap ragu-ragu itu menyebabkan aktivitasnya cenderung hanya di bidang kebudayaan.
  • 12. Indistche Partij, Indische Partij ( IP ) didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912oleh Tiga Serangkai, yakni Douwes Dekker (Setyabudi Danudirjo), dr. CiptoMangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara Organisasi ini mempunyai cita-cita untuk menyatukan semua golongan yang ada di Indonesia, baik golongan Indonesia asli maupun golongan Indo,Cina, Arab, dan sebagainya. Mereka akan dipadukan dalam kesatuan bangsa dengan semangat nasionalisme Indo-nesia. Cita-cita IP banyak disebarluaskan melalui surat kabar De Expres. Di samping itu juga disusun program kerja sebagai berikut. a. Menyerapkan cita-cita nasionalHindia (Indonesia). b. Memberantas kesombongan sosial dalam pergaulan baik di bidang pemerintahan maupun kemasyarakatan. c. Memberantas usaha-usaha yang membangkitkan kebencian antara agama yang satu dengan yang lain. d. Memperbesar pengaruh pro-Hindia di lapangan pemerintahan
  • 13. Perhimpunan Indonesia, Perhimpunan Indonesia (PI) merupakan penjelmaan dari Indische Vereeniging yang didirikan oleh mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di negeri Belanda pada tahun 1908. Mereka itu antara lain, Sutan Kesayangan, R.N. Notokusumo, R.P. Sastrokartono, R. Husein Jayadiningrat, dan Notodiningrat. Pada mulanya hanya bersifat organisasi sosial yang berjuang untuk mengurus kepentingan bersama orang-orang Indonesia yang berada di negeri Belanda. Kedatangan tiga tokoh Indische Partij di negeri Belanda tahun 1913 ( sebagai orang buangan), unsur politik mulai masuk dalam tubuh IndischeVereeniging.
  • 14. Partai Nasional Indonesia Algemene Studie Club di Bandung yang didirikan oleh Ir. Soekarno pada tahun 1925 telah mendorong para pemimpin lainnya untuk mendirikan partai politik yakni Partai Nasional Indonesia ( PNI). PNI didirikan di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927 oleh 8 pemimpin, yakni dr. Cipto Mangunkusumo, Ir. Anwari, Mr. Sartono, Mr. Iskak, Mr. Sunaryo, Mr. Budiarto, Dr. Samsi, dan Ir. Soekarno sebagai ketuanya. Kebanyakan dari mereka adalah bekas anggota Perhimpunan Indonesia di negeri Belanda yang baru kembali ke tanah air. Keradikalan PNI telah tampak sejak awal berdirinya. Hal ini terlihat darianggaran dasarnya, bahwa tujuan PNI adalah Indonesia merdeka, dengan strategi perjuangannya nonkooperasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka PNI berasaskan pada: (a) self help, yakni prinsip menolong diri sendiri, prinsip "percaya pada diri sendiri"; artinya memperbaiki keadaan politik, ekonomi, dansosial budaya yang telah rusak oleh penjajah, dengan kekuatan sendiri; (b) nonkooperatif, yakni tidak mengadakan kerja sama dengan pemerintah Belanda,dan (c) marhaenisme, yakni mengentaskan massa dari kemiskinan dan kesengsaraan.
  • 15. Taman Siswa Sekembalinya dari tanah pembuangannya di negeri Belanda (1919), Suwardi Suryaningrat memfokuskan perjuangannya dalam bidang pendidikan. Pada tanggal 3 Juli 1922 Suwardi Suryaningrat (lebih dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara) berhasil mendirikan perguruan tinggi Taman Siswa di Yogyakarta. Sumber: Kalender Global Gambar 5.4 Ki Hajar Dewantara 160 Sejarah SMA/MA Kelas XI Bahasa Tanggap Fenomena Dengan berdirinya Taman Siswa, Suwardi Suryaningrat memulai gerakan baru bukan lagi dalam bidang politik melainkan bidang pendidikan, yaknimendidik angkatan muda dengan jiwa kebangsaan Indonesia berdasarkan akarbudaya bangsa. Sekolah Taman Siswa dijadikan sarana untuk menyampaikan paham ideologi yaitu nasionalisme kebudayaan, perkembangan politik, dan juga digunakan untuk mendidik calon-calon pemimpin bangsa yang akan datang. Dalam hal ini, sekolah merupakan wahana untuk meningkatkan derajat bangsa melalui pengajaran itu sendiri. Selain pengajaran bahasa (baik bahasa asing maupun bahasa Indonesia), pendidikan Taman Siswa juga memberikan pelajaran sejarah, seni, sastra (terutama sastra Jawa dan wayang), agama, pendidikan jasmani, dan keterampilan (pekerjaan tangan) merupakan kegiatan utama perguruan Taman Siswa. Pendidikan Taman Siswa dilakukan dengan sistem "Among" dengan pola belajar "asah, asih dan asuh". Dalam hal ini diwajibkan bagi para guru untuk bersikap dan berlaku "sebagai pemimpin" yakni di depan memberi contoh, di tengah dapat memberikan motivasi dan di belakang dapat memberikan pengawasan yang berpengaruh. Prinsip pengajaran inilah yang kemudian dikenal dengan pola kepemimpinan: "Ing ngarsa sung tulodho, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani". Pola kepemimpinan ini sampai sekarang masihmenjadi ciri kepemimpinan nasional.
  • 16. 2. ISLAM Pada masa pergerakan nasional, ideologi Islam tumbuh dan berkembang sebagai suatu asas bagi organisasi – organisasi pergerakan nasional dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ideologi Islam pertama kali dipakai oleh Sarekat Islam yang berdiri pada tahun 1911 – 1912 dan dijadikan sebagai asas organisasi Sarekat Islam. Salah satu tujuan organisasi Sarekat Islam adalah untuk meluruskan pendapat – pendapat yang keliru mengenai ajaran agama Islam. Sejak didirikannya Sarekat Islam, ideologi Islam semakin berkembang dan menjadi daya tarik utama bagi rakyat Indonesia untuk menjadi anggota suatu organisasi yang berasaskan Islam. Hal itu dapat dimengerti karena sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam. Adapun organisasi – organisasi pergerakan nasional yang menganut ideologi Islam adalah Sarekat Islam, Jong Islamiten Bonds (JIB), Muhammadiyah, Nahdatul Ulama (NU), dan PSII.
  • 17. Sarekat Islam Tiga tahun setelah berdirinya BU, yakni tahun 1911 berdirilah Sarekat Dagang Islam (SDI) di Solo oleh H. Samanhudi, seorang pedagang batik dari Laweyan Solo. Organisasi SDI berdasar pada dua hal, yakni : a. Agama, yakni agama Islam. b. Ekonomi, yakni untuk memperkuat diri dari pedagang Cina yang berperan sebagai leveransir (seperti kain putih, malam, dan sebagainya). Atas prakarsa H.O.S. Cokroaminoto, nama SDI kemudian diubah menjadi Sarekat Islam (SI), dengan tujuan untuk memperluas anggota dan tidak hanya terbatas pada pedagang saja. Berdasarkan Akte Notaris pada tanggal 10 September 1912 , ditetapkan tujuan SI sebagai berikut. a. Memajukan perdagangan. b. Membantu para anggotanya yang mengalami kesulitan dalam bidang usaha(permodalan). c. Memajukan kepentingan rohani dan
  • 18. Muhammadiyah Muhammadiyah didirikan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912. Asas perjuangannya ialah Islam dan kebangsaan Indonesia, sifatnya nonpolitik. Muhammadiyah bergerak di bidang keagamaan, pendidikan dan sosial, menuju kepada tercapainya kebahagiaan lahir batin. Tujuan Muhammadiyah adalah sebagai berikut. a. Memajukan pendidikan dan pengajaran berdasarkan agama Islam. b. Mengembangkan pengetahuan ilmu agama dan cara-cara hidup menurut agama Islam. Untuk mencapai tujuan tersebut, usaha yang dilakukan oleh Muhammadiyah adalah sebagai berikut. a. Mendirikan sekolah-sekolah yang berdasarkan agama Islam (dari TK sampai dengan Perguruan Tinggi). b. Mendirikan poliklinik-poliklinik, rumah sakit, rumah yatim, masjid, dan sebagainya. c. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan
  • 19. 3. KOMUNISME Dalam pengertian ideologi modern, komunisme adalah suatu gerakan atau ajaran yang berdasarkan pada ideologi marxisne dan lenisme. Ajaran ideologi komunisme tertuang dalam konsep dialetika matereliasme dan meyakini materi sebagai satu satunya penggerak sejarah, dengan demikian dengan konsep ateis yang berorientasi pada kekuatan materi dalam kehidupan sosial. Paham marxisme di perkenalakn pertama kali di indonesia oleh H.J F.M sherlit. Seorang warga negara belanda yang tiba di indonesia pada tahun1913. Pada tahun 1914 ia mendirikan ISDL di semarang. Mulai organisai ini snerllith mulai mengembangkan paham marxisme di kalangan kaum buruh . Selain ideologi itu, masih ada ideologi lain yang berkembang pada masa pergerakan nasional. Seperti ideologi agama kristen. Secara garis besar ideologi tersebut dapat di golngkan menjadi dua jenis, yaitu ideologi nasionalis seluler yang di wakili oleh PNI, PKI, PI, PARINRA dan ideologi nasional.
  • 20. Peristiwa – peristiwa penting yang mengakibatkan munculnya kebijakan keras pemerintah kolonial Belanda terhadap pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia.
  • 21. • Tahun 1913 adalah tahun keseratus terbebasnya negeri Belanda dari kekuasaan Perancis. Pemerintah kolonial Belanda ingin merayakan kemerdekaan negeri Belanda di Indonesia dengan memungut dana dari rakyat Indonesia, akan tetapi tokoh Indische Partij melarang keras dengan memuculkan artikel yang ditulis oleh Suwardi Suryaningrat yang berjudul “Alks ik een Nederlandess was” yang artinya andaikan aku seorang Belanda. berdasarkan tulisan itu tokoh Indische Partij yaitu Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat ditangkap, dan dibuang ke Negeri Belanda.
  • 22. Penyebaran Paham Sosialis oleh ISDV Sneevliet adalah seorang pekerja pada jawatan perkereta apian yang berkebangsaan Belanda, tetapi dia memiliki paham sosialis yan menyebabkan ia memiliki keinginan untuk memberi bantuan kepada rakyat Indonesia yang menderita akibat dibawah kekuasaan Belanda. kemudian sneevliet bertemu Semaun, seorang tokoh Sarekat Islam cabang Semarang dan melalui Semaun juga Sneevliet bisa menyalurkan ide-idenya agar disalurkan ke masyarakat. Dengan berkembangnya ide sosial, masyarakat akhirnya dapat melakukan berbagai gerakan yang menuntut pemerintah kolonial Belanda. namun Belanda mengetahuinya dan sneevliet pun dikembalikan ke negeri Belanda.
  • 23. Pemberontakan PKI Tahun 1926 dan 1927 • Pada tahun 1920 dibentuk Partai Komunis Indonesia (PKI) yang merupakan penggabungan ISDV dengan Sarekat Islam Merah. Organisasi PKI bersifat non kooperatif dan bergerak sangat radikal serta berpengaruh dikalangan rakyat Indonesia pada tahun 1926 dan 1927 PKI mengadakan pemberontakan terhadap pemerintah kolonial Belanda tapi dua kali mengalami kegagalan. Akibatnya pemerintah kolonial Belanda bertindak tegas dengan menyatakan PKI sebagai partai terlarang di wilayah Hindia Belanda. sedangkan para pemimpinnya di tangkap dan dibuang keluar negeri da ada juga yang meloloskan diri ke Rusia dan Belanda.
  • 24. Propaganda Bung Karno Melalui PNI Dengan terbentuknya Partai Nasional (PNI), Bung Karno melakukkan propaganda- propaganda yang berhasil menggoyahkan kedudukan pemerintah kolonial Belanda, karena perjuangannya adalah untuk mencapai Indonesia merdeka sekarang yang berdasarkan kepada sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi. Tapi akhirnya bung Karno bersama para pemimpin PNI lainnya ditangkap dan diadili di Pengadilan Tinggi Negrei Bandung. Kemudian Bung Karno memberikan pidato pembelaan yang berjudul “Indonesia Menggugat”, walaupun begitu Bung Karno dan para pemimpinnya dinyatakan bersalah oleh para pengadilan lalu dijatuhi hukuman penjara.
  • 25. Perbandingan kebijakan pemerintah kolonial belanda pada abad ke 19 dan 20
  • 27. Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda di bawah Gubernur Jenderal Daendels. Daendels, sebagai Gubernur Jendral di Indonesia atas nama Perancis, mempunyai tugas utama, yakni mempertahankan Indonesia agar tidak dikuasai oleh Inggris, yang sewaktu-waktu dapat menyerang dari India. Selama mengemban tugas tersebut, Daendels mengeluarkan beberapa kebijakan yang berlaku bagi rakyat Indonesia terutama di Jawa yaitu : membuat jalan dari Anyer sampai Panarukan, mendirikan benteng-benteng pertahanan, membangun pangkalan laut, memperkuat pasukan yang beranggotakan orang Indonesia, dan membuat pabrik senjata.
  • 28. Pemerintah Kolonial Inggris • Pada saat Jansens berkuasa di Indonesia tahun 1811, mendaratlah pasukan Inggris ke Jawa pasukan Inggris tidak mengalami kesulitan untuk menghadapi pasukan Belanda disamping itu pasukan Belanda juga mendapat serangan dari raja-raja Jawa, serangan itu menyebabkan menyerahnya pasukan Belanda kepada Inggris tanpa Syarat dan sejak saat itu Indonesia dibawah penjajahan East Indian Company ( EIC) dibawah pimpinan Gubernur Jendral Lord Minto. • Pemerintahan Inggris di pimpin oleh Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles (1811-1816). Kebijakan politik pemerintahannya berdasarkan asas-asas liberal yang menekankan kebebasan dan persamaan manusia. Sesuai dengan kebijakan politik itu, Raffles ingin menerapkan kebijakan ekonomi seperti kebijakan Inggris di India yang bertujuan mengurangi beban kehidupan rakyat karena India dan Indonesia sama-sama berciri agraris. Kebijakan Raffles tersebut dikenal dengan nama sistem pajak tanah (Landrentsystem) atau sistem sewa tanah (Landelijk Stelsel).
  • 29. Setelah tanam paksa diganti dengan sistem politik liberal oleh pemerintah Belanda, golongan pengusaha swasta Belanda berduyun-duyun datang ke Indonesia terutama ke Pulau Jawa dan Sumatra untuk menanamkan modal mereka melalui usaha perkebunan kopi, teh dan kina. Tidak hanya dari Belanda saja, para penanam modal dari negara-negara Eropa pun ikut pula berdatangan ke Indonesia. Sistem politik ekonomi baru ini dikenal dengan sebutan Politik Pintu Terbuka. Dengan dijalankannya Sistem politik pintu terbuka pada tahun 1870, segera pemerintah Belanda membuat Undang-Undang Gula dan Undang-Undang Agraria yang dikeluarkan pada tahun itu juga.
  • 31. Politik Etis atau Politik Balas Budi adalah suatu pemikiran yang menyatakan bahwa pemerintah kolonial memegang tanggung jawab moral bagi kesejahteraan pribumi. Pemikiran ini merupakan kritik terhadap politik tanam paksa. Pada 17 September 1901, Ratu Wilhelmina yang baru naik tahta menegaskan dalam pidato pembukaan Parlemen Belanda, bahwa pemerintah Belanda mempunyai panggilan moral dan hutang budi (een eerschuld) terhadap bangsa pribumi di Hindia Belanda. Ratu Wilhelmina menuangkan panggilan moral tadi ke dalam kebijakan politik etis, yang terangkum dalam program Trias Van deventer yang meliputi:  Irigasi (pengairan), membangun dan memperbaiki pengairan-pengairan .  Emigrasi yakni mengajak penduduk untuk bertransmigrasi  Edukasi yakni memperluas dalam bidang pengajaran Politik Etis