SlideShare a Scribd company logo
1 of 59
ZAMAN PERGERAKAN
NASIONAL HINGGA
KEMERDEKAAN
KELOMPOK 3:
1. ANANDITA ZHERVITA CH
2. DWIKO KURNIAWAN
3. MAULANA RAMADHANI
4. NADIA LISTIA
5. PRAKAS ADIRA
Zaman Pergerakan Nasional
hingga Kemerdekaan
A. Perbedaan Gerakan Bangsa Indonesia Sebelum dan Sesudah tahun
1900.
 Gerakan Bangsa Indonesia Sebelum 1900
Reaksi perlawanan terhadap penjajahan Belanda:
1. Perlawanan lokal (kedaerahan)
2. Perlawanan negatif:
a. pindah tempat atau mengundurkan diri ke daerah yang tidak atau belum terjangkau
b. mencari perlindingan kepada ilmu gaib.
3. Perlawanan yang irasionil, yang tergantung kepada kekuatan seorang pemimpin yang karismatis.
4. Belum terpikirkan bagaimana tindak lanjut (follow-up) daripada gerakan tersebut.
 Gerakan Bangsa Indonesia Setelah 1900
Reaksi perlawanan terhadap penjajahan Belanda:
1. Perlawanan bersifat nasional yaitu meliputi seluruh indonesia
2. Perlawanan yang positif (senjata dan taktik modern).
3. Perlawanan itu diorganisir secara teratur dan rasionil.
4. Sudah ada tindak lanjut.
B.Faktor-faktor yang menyebabkan pertumbuhan
pergerakan nasional.
Adapun faktor atau sebab-sebab yang berasal dari dalam negeri (intern)
ialah:
1. Penderitahan akibat penjajahan.
2. Kesatuan Indonesia dibawah Pax Neerlandica memberi jalan kearah
kesatuan bangsa.
3. Pembangunan komunikasi antar pulau.
4. Pembatasan penggunaan atau penyebaran bahasa
Belanda dan penggunaan bahasa Melayu dipopulerkan.
5. Undang-undang desentralisasi 1903 (pembentukan kotapraja)
6. Pergerakan kebangsaan di Indonesia dapat juga disebut sebagai reaksi
terhadap semangat kedaerahan.
7. Inspirasi kejayaan Sriwijaya dan Majapahit.
Faktor atau sebab-sebab yang berasal dari luar negeri (ekstern) adalah:
1. Ide-ide barat yang masuk lewat pendidikan barat yang modern
menggantikan pendidikan tradisional.
2. Kemenangan Jepang atas Rusia pada 1905 mengembalikan
kepercayaan bangsa Indonesia akan kemampuan diri sendiri.
3. Pergerakan dan perjuangan bangsa lain menentang penjajahan:
India, Turki, Irlandia dan lain-lain.
C.Berdirinya Organisasi Pergerakan Nasional
Pergerakan nasional menentang penjajahan berhasil
membangun RI sebagai suatu negara yang merdeka dan berdaulat.
Adapun gerakan nasional sebagai wujud dari nasionalisme adalah
berdirinya organisasi yang bersifat nasioanal antara lain adalah
berdirinya:
1. Boedi Oetomo (BO) atau Budi Utomo (BU)
Didirikan oleh mahasiswa-mahasiswa Stovia (sekolah untuk
mendidik dokter-dokter pilihan) di Jakarta yaitu: Sutomo, Gunawan,
Suraji dan sebagainya, pada tanggal 20 Mei 1908. Inspirasi
pendiriannya datang dari dokter Wahidin Sudirohusodo dari Yogyakarta,
1906 mendirikan Yayasan Bea Siswa (Studie-fonds), maksudnya
merupakan "budi ingkang utami". Begitulah kemudian nama organisasi
pemuda-pemuda tadi mendapatkan namanya "Budi Utomo".
Berdirinya Budi Utomo menandai perkembangan baru dalam
sejarah bangsa Indonesi dan tanggal berdirinya selalu diperingati
bangsa Indonesia sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Sifat BU pada mulanya adalah keanggotaannya
yang terbatas pada golongan elite Jawa yang umumnya
terdiri dari golongan kaum intelektual.
2.Sarekat Dagang Islam 1911-1912
Revolusi Cina pada 10-10-1911 bergema pula di Indonesia. Orang-
orang Cina di perantauan sadar akan harga diri mereka, lalu mendirikan
ikatan-ikatan yang eksklusif, ikatan-ikatan yang sangat mementingkan diri
sendiri dan bercorak nasionalis Cina(realistis).
Kedudukan mereka dibidang ekonomi sangat kuat. Pedagang-
pedagang batik merasa terdesak atau dirugikan. Karena itu untuk
mengahadapi mereka, pedagang- pedagang batik
dari Surakarta di bawah pimpinan Haji Samanhudi
mendirikan Sarekat Dagang Islam.
Hubungan antara pedagang-pedagang Cina dan
Indonesia menjadi begitu tegang. Antar pemuda
terjadi perkelahian-perkelahian. SDI bertanggungjawab
namun demikian SDI kemudian dilarang.
3.Sarekat Islam
Pada hakekatnya SI merupakan kelanjutan dari SDI. Dasar
organisasi: persatuan bangsa dengan islam sebagai tali atau simbol
persatuan, sedang tujuannya: kemajuan perdagangan, kemajuan hidup
kerohanian dan menggalang persatuan diantara umat Islam. SI
merupakan partai yang diorganisir oleh kelas
pengusaha kecil Indonesia. Agama Islam dijadikan
umpan untuk menarik minat dukungan golongan
mereka ini.
4.Muhammadiyah
Organisasi ini didirikan pada tanggal 18 November 1912 di
Yogyakarta oleh K.H. Akhmad Dakhlan. Tujuan organisasi ini yaitu
pemurnian agama Islam dari unsur-unsur non Islam. Aliran wahabi
(Arab) dan Muh. Abduh (Mesir) menjadi pengaruh dari organisasi ini.
Tujuan dari pergerakan ini adalah :
1. Menyesuaikan diri dengan kemajuan jaman (modernisasi) sehingga
orang islam tidak hanya paham tentang ajaran- ajaran
agama tetapi juga pengetahuan modern
2. Memurnikan diri dari unsur-unsur non-islam,
terutama tradisi Jawa yang dianggap salah dan
menyimpang atau bertentangan dengan ajaran Islam
Kh ahmad
dahlanmuhammadiy
ah
5.Indische Partij
IP merupakan organisasi "politik murni" didirikan pada 6
September 1912. Pendirinya adalah tiga serangkai yaitu : E.F.E. Douwes
Dekker, Dr. Cipto Mangunkusumo dan R.M. Suwardi Suryaningrat ( Ki
Hajar Dewantara ). Pemimpin-pemimpin IP adalah orang-orang yang
agresif dan berani dalam menentang pemerintah kolonial.
Pergerakan ini berdasarkan nasionalisme (kebangsaan), adapun
tujuannya adalah :
1. Jangka pendek : mempersatukan seluruh bangsa India (termasuk
Indo-Eropa yang mau mengakui dasar pergerakan tadi )
2. Jangka panjang : mencapai India merdeka
Sikap pergerakan ini terhadap pemerintah Belanda yaitu tegas-tegas
non-kooperasi yang diilhami oleh perasaan tidak puas, antara lain :
a. Golongan Indonesia karena kehilangan peranan yang berarti
dalam politik dan sosial ekonomi
b. Golongan Indo-Eropa karena merasa dianaktirikan oleh masyarakat
dan pemerintah Belanda dan merasa terjepit dalam pergaulan
sosial, kehidupan politik dan ekonomi (merasa diperlakukan lebih
rendah daripada orang Belanda totok).
6. ISDV (Indische Social Democratische
Vereniging)1914
Pada tahun 1913, seorang sosialis Belanda yang bernama :
Hendriek Sneevlier datang ke Semarang dan pada tahuhn
berikutnya mendirikan ISDV yang merupakan perkumpulan Marxistis.
Semarang memeng menguntungkan sebabnya :
1. Banyak terdapat buruh, unsur utama pendukung Marxisme
2. Adanya organisasi yang telah berkembang, yaitu SI yang sesuai
dengan taktik ISDV mencari pendukung, yaitu infiltrasi ketubuh SI
dan dengan demikian dapat merebut massa pendukungnya.
Jadi ISDV merupakan perkumpulan yang merintis berdirinya PKI, ia
mempersiapkan kader-kader bagi partai itu.
D.Perkembangan Politik Sekitar Perang Dunia I
Dalam Perang Dunia I, Nederland mengambil sikap netral, namun
situasi perang mempersulit pula hubungan antara Nederland dan
Indonesia. Situasi tersebut menjadi salah satu sebab pergerakan yang ada
menjadi semakin radikal. BU dan SI menuntut diadakannya milisi bagi bumi
putera India-Belanda. Pada tahun 1916 telah diterima suatu undang-undang
tentang pembentukan Volksraad (Dewan Rakyat) ditingkat pusat. Hal ini yang
membuat partai-partai yang bersifat radikal masuk dalam Dewan rakyat hal
ini menyebabkan berkembangnya salah satu aliran sosialisme ke Indonesia
lewat ISDV.
Maka perkembangan politik di Indonesia semakin kuat dan banyak
organisasi politik tumbuh dengan subur dan semakin terang-terangan.
Menurut aturan tambahan yang mulai berlaku sejak September 1919 hak
berserikat diakui penuh, termasuk mendirikan partai-partai politik. Tetapi
cara mempergunakn hak itu dapat dibatasi oleh keputusan raja (koninklijk
Besluit) hal ini dapat dilihat dari berdirinya organisasi politik nasional
misalnya :
1.Perserikatan Komunis India
ISDV pada tanggal 23 Mei 1920 telah berubah menjadi PKI, partai ini
berkembang cepat karena propagandaanya yang sangat menarik, memiliki
pemimpin-pemimpin yang berjiwa kerakyatan dan pandai merebut massa
rakyat. Namun kekuatan sesungguhnya terletak pada anggota-anggotanya
dari kalangan buruh. Sejak lahirnya PKI selalu berusaha mengembangkan
kekuatan organisasi dan idiologinya.
Pada Desember 1920 PKI menjadi anggota komintern sebab
perkembangan kapitalisme berarti perkembangan poletariat. Pada tahun
1921, ketika diadakan konggres di Semarang PKI sudah sungguh-sungguh
bercorak internasional, terbukti dalam konggres itu
Lenin dan Trotsky mendapat sanjungan hebat. Untuk
mendalami ajaran komunis, PKI mengadakan
kursus-kursus politik, yang memberi uraian tentang
pokok-pokok Marxisme- Komunisme. Tetapi kemudian
partai ini dilarang oleh pemerintah.
2.Perhimpunan Indonesia
Pada tahun 1908, bersama dengan didirikannya BU,
didirikanlah perkumpulan pelajar di Belanda yang disebut Indische
Vereniging (perhimpunan India). Sejumlah pelajar indonesia mendirikan itu
dengan tujuan kekeluargaan semata-mata karena merasa senasib
sepenanggungan di perantauan. Masyarakat Belanda menaruh simpati dan
memberikan bantuan terhadap mereka.
PI juga memberikan corak baru bagi perkembangan pergerakan
kebangsaan, karena pada tahun 1923 PI mengeluarkan suatu pernyataan
politik yang konsepnya telah disepakati pada akhir tahun 1922. Tujuan
perkumpulan juga dipertegas : Indonesia Merdeka. Asas politik
perjuangannya adalah berdikari (self help) dan tidak meminta- minta (not-
mendicancy). Karena itu sikapnya terhadap pemerintah kolonial antipati dan
non-kooperasi (tidak bekerjasama).
Untuk mempermudah perkembangannya dan mempropa-gandakan
ide-idenya, PI mempunyai alat komunikasi berupa majalah yang semula
bernama India Putera, tetapi kemudian diubah menjadi Indonesia Merdeka,
untuk mempertegas tujuan yang hendak dicapai.
Dalam usaha memperjuangkan tujuannya PI menyebarkan
keyakinan:
1. Perlunya persatuan seluruh nusa Indonesia
2. Perlunya seluruh rakyat indonesia diikutsertakan
3. Adanya pertentangan antara penjajah dan terjajah yang
tidak boleh dikaburkan
4. Memulihkan kerusakan jasmani dan rohani rakyat
3. Partai Nasional Indonesia
Pergerakan ini didirikan di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927 oleh
sejumlah pejuang kemerdekaan diantaranya: Sukarno, Iskak Cokroadisuryo,
Cokro Aminoto, Samsi, Sartono, Budiarto, Sunario dan Anwari. PNI dalam
mengobarkan semangat nasional secara meluas, karena semangat nasional
itu harus disalurkan. Untuk itu Bung Karno mengajukan Trilogi sebagai
pegangan perjuangan :
1. Kesadaran nasional.
2. Kemauan nasional
3. Perbuatan nasional
Dasar PNI adalah : Marhaenisme(sosio-nasionalisme
dan sosio-demokrasi ). Menurut Bung Karno Marhaeinisme
adalah suatu idiologi kerakyatan yang mencita-citakan
terbentuknya masyarakat sejahtera secara merata. Adapun
tujuan PNI adalah ; Mencapai Indonesia Merdeka.
2 PARTAI KARNA ADANYA PRO DAN
KONTRA
PNI BARU (PENDIRI PEMIMPIN
YANG KONTRA )
PARTINDO ( PENDIRI SARTONO)
4. Pergerakan wanita
Pergerakan wanita yang mula-mula berupa pergerakan sosial,
yaitu suatu gerakan yang berjuang untuk menaikkan derajat
(kedudukan) wanita dalam masyarakat. Sering dinamakan pergerakan
emansipasi.
Pergerakan wanita dipelopori oleh RA. Kartini (1879-
1904) menurutnya, wanita mengalami nasib yang buruk karena
kurangnya pendidikan mereka, sehingga dalam banyak hal hidup
mereka tergantung pada laki-laki. Karyanya yang terkenal adalah“Habis
Gelap Terbitlah Terang”.
Disamping R.A Kartini, bangsa Indonesia mengenal
nama Ibu Dewi Sartika dari Bandung. Pejuang kemajuan wanita lain
yaitu Maria Walanda Maramis. Ia adalah puteri Minahasa yang lahir
pada tahun 1872. Panggilan persatuan kebangsaan mendorong
perhimpunan- perhimpunan wanita untuk mengadakan kongres
persatuan Indonesia pertama pada tanggal 22-25 Desember 1928 di
Yogyakarta. Pergerakan wanita yang bercorak politik berdiri pada tahun
1931 di Bandung yaitu : Isteri Sedar.
Tujuannya ialah untuk mencapai Indonesia merdeka.
Seorang pemimpinnya adalah Suwarni Jayaseputra.
Tahun 1932 berdiri pula Isteri Indonesia yang
tujuannya mencapai Indonesia Raya,
pemimpinnya ialah Maria Ulfah dan Ny. Sunaryo
Mangunpuspito. Dengan demikian wanita
tidak mau ketinggalan. Bersama laki-laki
mereka berjuang mencapai Indonesia Merdeka.
5.Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
Tokoh-tokoh konggres pemuda yaitu
1. Sugondo Joyopuspito (Ketua),
2. Muh. Yamin (Sekretaris),
3. Abuhanafiah, W. R. Supratman,
4. Sukarjo Wiryoranoto,
5. Kuncoro Purbopranoto,
6. M. H. Thamrin
• a. Jong Java
• Dianggap anak dari BU, semula bernama Tri Koro Darmo yang
didirikan tanggal 7 Maret 1915 di Jakarta. Tujuan utamanya adalah
mempersiapkan pemuda-pemuda menjadi pemimpin bangsa dikemudian
hari.
• b. Lain-lain daerah
• Pemuda-pemuda lain daerah tidak mau ketinggalan, pada tanggal 9
Desember 1917 berdirilah Jong Sumatranen Bond.Meskipun perkumpulan
ini merupakan wadah bagi pemuda-pemuda Sumatera, tetapi perkumpulan
ini aktif di Jawa karena disinilah tempat pemuda-pemuda bersekolah.
• Pada tahun 1918 berdiri pula Jong Minahasa, lalu Jong Ambon dan
Jong Celebes (Sulawesi), Jong Borneo (Kalimantan).
Konggres pemuda-pemuda Indonesia yang kedua diadakan pada
26 s/d 28 Oktober di Jakarta. Para utusan yang datang dari berbagai
daerah di Indonesia mempertegas rasa persatuan kebangsaan mereka
dengan mengucapkan sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928,
pada hari terakhir penyelenggaraan konggres itu. Dan hari itu
kemudiam dikenal sebagai hari Sumpah Pemuda. Pada hari itu para
utusan pemuda mengucapkan sumpah yang berbunyi sebagai berikut:
Pertama: kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah
yang satu tanah Indonesia.
Kedua: kami putra dan putri Indonesia menjunjung Bahasa Persatuan,
Bahasa Indonesia.
Ketiga: kami putra dan putri Indonesia berbangsa satu, bangsa
Indonesia.
Karena pertimbangan politik, maka rumusan Sumpah pemuda
tersebut mengalami perubahan urutan ayat, yang intinya satu tanah air, satu
bangsa dan satu bahasa
Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu,
tanah air Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia
Disamping kesepakatan tersebut, para pemuda juga menerima lagu
Indonesia Raya ciptaan WR Supratman sebagai lagu kebangsaan dan bendera
merah putih sebagai bendera kebangsaan Indonesia. Pada upacara
penutupan konggres lagu kebangsaan itu dinyanyikan secara instrumentalia.
E. Krisis Pergerakan
Pada tahun 1930-1935 masa pergerakan kebangsaan mengalami masa
krisis, yaitu hidup subur tidak dapat, matipun tidak mau. Mengapa mengalami
krisis?
1. Pengaruh krisis ekonomi 1929/1930 yang memaksa pemerintah tidak
keras untuk menjaga ketertiban dan keamanan
2. Pembatasan hak berkumpul dan berserikat
3. Tanpa melalui suatu proses pengadilan Gubernur Jendral dapat
menyatakan sesuatu pergerakan atau kegiatannya bertentangan
dengan law and order sesuai dengan Koninklijk Besluit tanggal 1 September
1919
4. Sebagai akibat kerasnya pemerintah kolonial, banyak pemuka pergerakan
nasional yang diasingkan. Antara lain Soekarno, Hatta, dan Syahrir.
Meskipun pada 1935 keadaan ekonomi sudah normal kembali,
pemerintah kolonial belum bersedia memulihkan kebebasan-kebebasan politik
karena disebabkan bukan saja oleh sifat konservatif pemerintah, tetapi juga
karena kegentingan dari luar yang mengganggun ketenangan pemerintah India-
Belanda yaitu bahaya kuning (ekspansi Jepang).
Pergerakan nasional antara tahun 1935-1942
 Parindra
Permulaannya Parindra dipimpin oleh Dr. Sutomo sampai
wafatnya tahun 1938. Kemudian diganti oleh Wuryaningrat. Tokoh
Parindra lain yang terkemuka adalah M.H Thamrin dari
kaum Betawi. Dasar Parindra adalah nasionalisme Indonesia raya.
Tujuannya adalah Indonesia mulia dan sempurna.
 Gerindo
Partai ini didirikan pada tahun1937 oleh mantan orang-orang
Partindo. Tokoh- tokohnya Sartono, AK Gani, Sanusi Pane, Sipahutar,
Moh. Yamin dan sebagainya.
Federasi Partai-Partai
Di Indonesia terdapat berbagai pergerakan yang terpisah-pisah.
Banyaknya pergerakan di Indonesia memang kurang menguntungkan,
namun ini sesuai dengan sifat masyarakat Indonesia yang pluralistik
dengan batas-batas kepentingan, paham politik, paham agama,
kesukuan, ras dan sebagainya. Sistem kepartaian itu dipengaruhi dari
Belanda.
Namun demikian partai-partai menyadari perlunya persatuan,
meskipun tidak dalam bentuk peleburan (fusi). Selama masa
pergerakan, ada beberapa kali percobaan untuk mempersatukan
partai-partai seperti:
a.Konsentrasi Radikal
Yang sudah kita sebut dimuka (perkembangan politik sekitar PDI) yang
dibentuk pada 1918 oleh BU, SI, ISDP dan Insulinde.Namun tidak bisa
bertahan, karena perselisihan paham diantara anggota-anggotanya.
b.PPPKI(Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Partai Kebangsaan
Indonesia)
Merupakan persatuan partai atau pergerakan-pergerakan dalam
bentuk federasi. Pendiriannya dipelopori oleh Sukarno (PNI) yang begitu
mendambakan persatuan. Anggota federasi itu PNI, PSI, BU, Gerakan-
gerakan daerah seperti Pasundan, Kaum Betawi, Sarekat Sumatra dan
studieclub-studieclub.
Federasi ini dibentuk dengan tujuan:
1. Mencegah perselisihan antar partai
2. Menyatukan organisasi
3. Mengembangkan persatuan kebangsaan Indonesia
cC. Gapi (Gabungan Politik Indonesia)
Gapi berdiri pada 1939, dorongan langsung pembentukan Gapi
adalah penolakan petisi Sutarjo tahun 1938, padahal petisi itu telah
diterima oleh Volksraad. Anggotanya terdiri dari Parindra, Gerindo,
Pasundan, Persatuan Minahasa, PSII, PII dan Perhimpunan Politik
Katolik Indonesia.
d.MIAI (Majelis Islam Ala Indonesia)
Merupakan federasi dari Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama,
yang dibentuk pada 1937 di Surabaya. Federasi ini didirikan khusus
untuk maksud-maksud keagamaan dan persatuan Umat Islam.
e. PVPN (Persatuan Vakbonden Pegawai Negeri)
Didirikan pada 1929 di Jakarta dan merupakan sentral sarekat-
sarekat sekerja pegawai pemerintah. PVPN tidak berpolitik. Ia semata-
mata bertujuan memperbaiki kesejahteraan anggota.
f. Konfederasi Pergerakan
Untuk menggalang persatuan yang lebih kokoh, federasi- federasi
pergerakan itu mengadakan konfederasi bernama Konggres Rakyat
Indonesia pada 1939 atas inisiatif Gapi. Anggotanya: Gapi,
MIAI, PVPN. Dan pada tahun 1941 namanya diubah menjadi Majelis
Rakyat Indonesia. Mengingat situasi dunia yang kritis, Majelis Rakyat
Indonesia bersedia bekerja sama dengan pemerintah. Namun
kesediaan ini menimbulkan perpecahan dengan demikian majelis
sampai jatuhnya Indonesia ke tangan Jepang belum bisa menghasilkan
yang berarti.
Usul Perubahan Kenegaraan Menjelang Perang
Dunia II
Pada 1935 kondisi sosial ekonomi Indonesia sudah bebas dari
pengaruh krisis ekonomi yang terjadi 5 tahun sebelumnya. Kondisi
sosial ekonomi sudah pulih, kaum pergerakan mengharapkan agar hak-
hak politik berdasarkan paham demokrasi dipulihkan juga.
Pergerakan rakyat mendesak agar pemerintah suka mengadakan
pembaharuan yang demokratis. Tuntutan penting yang menghendaki
pembaharuan itu ialah yang kemudian dikenal sebagai petisi Sutarjo
dan mosi Wiwoho, yaitu keduanya diajukan lewat dan dengan
dukungan volksraad. Bulan Nopember 1938 keluarlah putusan
pemerintah Nederland yang menolak petisi. Dengan ditolaknya petisi
itu terbukti jelas bahwa perjuangan kemerdekaan lewat volksraad tidak
bermanfaat sebab suatu usul yang telah diterima lembaga ini tidak
dapat dilaksanakan.
Dengan demikian bangsa Indonesia penuh kekecewaan, karena
pemerintah Belanda meskipun dalam kondisi yang genting tidak mau
mengerti cita-cita (aspirasi) rakyat Indonesia akan kemerdekaan.
Karenanya bangsa Indonesia merasa tidak perlu melakukan pembelaan
bila ada serbuan dari luar, karena bangsa Indonesia tidak dipersiapkan
untuk melakukan. Jepang dengan kecepatan yang mengagumkan
bergerak ke selatan dan dalam waktu singkat Belanda harus
menyerahkan tanggung jawabnya di Indonesia kepada Jepang pada
tanggal 9 Maret 1942. Sejak saat ini mulailah masa penjajahan Jepang
yang akan berlangsung kira-kira 3 1/2 tahun.
MASA PENJAJAHAN JEPANG
A. Hubungan Indonesia - Jepang sebelum 1942
A. Hubungan Indonesia - Jepang sebelum 1942
Sudah sejak awal abad ini Jepang menjadi imperialistis karena
berbagai faktor, antara lain karena Jepang dihadapkan kepada persoalan
kepadatan penduduk. Kemajuan industri yang cepat dan adanya pembatasan
imigerasi ke Australia dan Amerika mendorong jepang menjalankan
imperialisme modern.
Sesudah PDI minat terhadap Indonesia bangkit. Alasan idiil bangkitnya
minat itu adalah ajaran Shintoisme tentang Hakko- ichiu yaitu ajaran tentang
kesatuan keluarga umat manusia. Khususnya yang menyangkut bangsa
Indonesia, ajaran Hakko-ichiu diperkuat oleh keterangan para anthropolog
Jepang sekitar 1930 yang menyatakan bahwa bangsa Jepang dan Indonesia
itu serumpun. Karena itu beralasan pula di kelak kemudian hari mengaku
“saudara tua”. Kecuali alasan tersebut masih ada lagi alasan riil yaitu alasan
ekonomis. Yaitu membutuhkan sumber-sumber alam seperti minyak tanah,
timah, karet, tungsten dan kina.
B. Jalannya Invasi (Penyerbuan)
Pada tanggal 8 Desember 1941*), Jepang menyerbu Pearl
Harbour, pangkalan armada laut AS di Pasifik. Maksud dari penyerbuan
itu adalah melumpuhkan kekuatan AS di Pasifik sehingga penyerbuan
Jepang ke Asia Tenggara bisa berlangsung dengan cepat dan aman.
Penyerbuan ke daerah-daerah selatan dilakukan baik oleh
Angkatan Darat (Rikugun) maupun Angkatan Laut (Kaigun) Jepang.
Sesuai dengan tujuan penyerbuan, maka penyerbuan ke Indonesia
dilakukan dengan menduduki daerah-daerah minyak di Sumatera dan
Kalimantan terlebih dahulu
Penyerbuan jepang secara singkat dapat dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Dari arah barat
Sebelum pendaratan tentara dilakukan, angkatan udara Jepang melakukan
pemboman-pemboman pada kota-kota penting dan kekuatan pertahanan lawan.
1. Kearah Kalimantan Barat, jepang langsung mengirimkan tentara dari Indo-Cina
2. Kearah Malaya dan Sumatera. Kota-kota terutama pelabuhan-[elabuhan di Sumatera
telah mengalami pemboman-pemboman, baru kemudian diduduki.
b. Dari arah timur
Jepang mendirikan pangkalan operasi di Kepulauan Palau, yang terletak disebelah
timur Mindanau. Dari Palau dilancarkan serangan untuk menduduki Tarakan dan
Balikpapan Manado, Ambon (Januari 1942), Ujung Pandang, Kepulauan Nusa Tenggara dan
Papua (Februari 1942).
c. Serangan ke Jawa
Jepang melancarkan serangan serentak dengan mengerahkan ketiga angkatan.
Angkatan Laut Belanda yang mencoba menghalang-halangipun tidak kuasa melawan dan
Jepang dapat memukul mundur. Setelah itu pada tanggal 1 Maret 1942, Jepang berhasil
melakukan pendaratan di pantai Banten, Indramayu dan Bojonegoro.
Akibat suksesnya serangan kilat tersebut kecuali prestise Belanda merosot, bangsa
Indonesia menjadi makin percaya pada kemampuan sendiri. Kalau diberi kesempatan,
kemampuan untuk menang seperti Jepang itu pastilah mungkin.
C.Organisasi Pemerintah Jepang di Indonesia
Berbeda dengan Belanda yang menganggap India-Belanda
(Indonesia) sebagai satu kesatuan koloni, Jepang membagi Indonesia
dalam tiga koloni. Dasar dari pembagian itu bersifat baik strategis
militer maupun politis. Strategi militer berarti disesuikan dengan
organisasi pertahanan Jepang politis disesuikan dengan penilaian
Jepang terhadap perkembangan sosial politik di Indonesia. Jepang
menilai Jawa lebih maju dari pada Sumatera, tetapi hanya kaya akan
tenaga manusia, sedangkan pulau lain kaya akan sumber-sumber alam
tetapi penduduknya jarang,
karena itu wilayah Indonesia dibagi menjadi tiga koloni terpisah :
1. Jawa-Madura dengan pusatnya Jakarta dibawah Tentara XVI
2. Sumatra dengan pusatnya Bukittinggi dibawah Tentara XXV
3. Pulau-pulau lain dengan pusatnya Ujung Pandang
(Makasar) dibawah Angkatan Laut, yang mempunyai penghubung
di Jakarta, yaitu Laksamana Maeda yang besar sumbangannya
terhadap Indonesia menjelang proklamasi. Jadi dengan demikian
Jepang menjalankan politik " Devide et impera".
Untuk memerintah Indonesia memang Jepang mengalami kesulitan.
Pertama, berhubungan dengan keadaan geogerafi, masyarakatnya
heterogen dan pluralistik. Kedua, kurangnya pengetahuan Jepang
tentang Indonesia mengenai sifat-sifatnya tadi. Ketiga, Jepang
kekurangan tenaga untuk mengisi jabatan-jabatan yang menjadi kosong
karena ditinggalkan Belanda.
ORGANISASI PEMERINTAH
SECARA VERTIKAL
AZA = DUKUH
SYUU = KERESIDENAN
KEN = KABUPATEN
GUN = KAWEDANAN
SON = ASISTEN
KU = DESA
SI = KOTAPRAJA
GUMI = RT / RUKUN
TETANGGA
D. Tanggapan Bangsa Indonesia
Reklame Jepang memang menarik hingga sebagian bangsa
Indonesiapun tertarik. Hingga pemimpin-pemimpin Indonesia seperti
Soekarno, Hatta, Syahrir sekitar tahun 1930 telah meramalkan
kemungkinan terjadinya perang Pasifik.
Mereka datang untuk membebaskan Indonesia dari penjajahan
bangsa barat. Untuk itu perlu bantuan rakyat setempat agar maksud
tersebut dapat tercapai, Bangsa Indonesia diharuskan memberikan
bantuan berupa hasil-hasil alam maupun tenaga. Makin banyak
bantuan diberikan, makin cepat pembebasan dicapai.
Tidak lama setelah Jepang menguasai Indonesia, sekarang yang
dihadapi bangsa Indonesia adalah masa penindasan total yang lebih
kejam daripada sebelumnya. Jepang telah melakukan perampasan
kebebasan yang semula dimilikinya.
Perampasan kekayaan dalam berbagai bentuk, misal : raja brana
dan raja kaya. Rakyat dikenakan tanam paksa untuk kebutuhan perang :
kapas, randu, rami, jarak dan sebagainya. Mereka juga dikenakan kerja
paksa (romusha atau narakarya) untuk membangun bangunan
militer. Sesungguhnyalah di jaman Jepang bangsa Indonesia tidak hidup
dalam lingkungan Kemakmuran Bersamamelainkan Lingkungan
Kemiskinan Bersama. Namun orang Indonesia tentulah tidak dapat
ditipu, karena itu sikap ramah bangsa Indonesia mengalami
perubahan. Bangsa Indonesia berusaha melawan, meskipun kerap kali
dengan cara yang terselubung.
Di Indonesia terdapat berbagai kekuatan sosial politik yang
memperjuangkan tercapainya tujuan Indonesia Merdeka.Diantaranya:
1. Golongan pangreh praja dan pegawai
2. Para santri dan ulama islam
3. Golongan sosialis dibawah Syahrir sejak semula sudah memusuhi
Jepang karena alasan ideologis
4. Golongan komunis dibawah Amir Syarifuddin, seorang sosialis (kiri)
5. Golongan pemuda yang mempunyai prinsip mirip dengan golongan
kumunis
6. Golongan Pemuda Menteng, erat berhubungan dengan golongan
Kaigun, pegawai- pegawai pada dinas Angkatan Laut yang dipimpin
oleh A. Subarjo
7. Golongan Nasionalis non agama dibawah Sukarno- Hatta.
Disamping gerakan-gerakan perlawanan yang tersebut , pada
akhir penjajahan Jepang terjadi pula gerakan perlawanan terang-
terangan, yaitu yang memnggunakan kekerasan. Karena penindasan
yang tiada tertahankan terjadilah pemberontakan rakyat di
Tasikmalaya dan Indramayu. Tetapi yang lebih berarti adalah
pemberontakan Peta di Blitar ( 14 Februari 1945) yang dipimpin oleh
Supriyadi, seorang shodanco dari daidan Blitar. Mereka sendiri
nasibnya tidak begitu sengsara, tetapi umumnya tiada tahan melihat
penderitaan rakyat. Semua pemberontakan ini dapat mudah
dipadamkan, karena memang tidak punya kekuatan senjata untuk
menang. Jepang dengan mudah melokalisir pemberontakan itu. Namun
pemberontakan itu cukup mendebarkan Jepang, sehingga
mempercepat tindak lanjut dari pernyataan koiso, terbukti pada 1
Maret dikeluarkanlah keputusan pembentukan BPUPKI.
E. Sikap Jepang
Karena kurang berminat dan optimisme yang begitu besar akibat
penyerbuan kilat yang berhasil maka pemerintah Jepang hanya
berpedoman asal:
1. Keamanan dan ketertiban terjamin.
2. Sumber-sumber alam yang vital dapat dikuasai dengan aman
3. Prinsip berdikari (tidak tergantung pada Tokyo) dapat dilaksanakan.
Karena itu sehari setelah mendarat di Jawa, maka tentara Jepang
mengeluarkan maklumat yang mengancam hukuman mati bagi siapa yang
melakukan tindakan pembumihangusan bangunan vital dan menimbulkan
gangguan atas keamanan dan ketertiban. Oleh karena terlalu optimis dan
terlalu percaya kepada diri sendiri, maka Jepang tidak memandang perlu
mengikutsertakan rakyat indonesia secara serius dalam urusan
pemerintahan.
Buktinya Jepang hanya mendirikan Gerakan Tiga A pada tanggal 29
April 1942 yang berbunyi:
1. Nippon Cahaya Asia
2. Nippon Pelindung Asia
3. Nippon Pemimpin Asia.
Minat terhadap kerjasama dengan bangsa Indonesia makin membesar
setalah Jepang terpukul dalam pertempuran laut Karang pada tanggal 7
Mei 1942. Jepang harus memberi konsesi makin besar kepada bangsa
Indonesia agar makin besar pula kesediaan bangsa Indonesia untuk
memberikan kerjasamanya.
Berbagai kegiatan masa dibentuk, diantaranya:
1. Seinendan = barisan pemuda
2. Seinentai = barisan murid-murid sekolah dasar
3. Gakukotai = barisan murid-murid sekolah lanjutan
4. Fujin-seinentai = barisangadis-gadis
5. Fujinkai = barisan wanita
6. Keibodan = barisan cadangan polisi
7. Heiho = barisan cadangan prajurit (militer)
8. Romusha = barisan pekerja (paksaan)
SEINENTAI GOKUKOTAI
SEINENDAN
ROMUSHA
HEIHOKEIBODAN FUJINKAI
Badan yang lebih penting dalam pergerakan dana dan daya
rakyat Indonesia adalah Putera yang dibentuk pada bulan Maret 1943
sebagai pengganti Gerakan Tiga A. Putera dipimpin oleh empat
serangkai, Soekarno, Hatta, Ki Hajar Dewantara dan K.H Msnsyur.
Untuk menjalankan tugasnya, mereka seringkali harus berpidato atau
berhubungan dengan masyarakat.
Untuk mengawasi gerak-gerik Peta, Jepang menempatkan
sejumlah pelatih (instruktur) yang berpangkat perwira (shidokan)dan
bintara (shido kasyikan).
F.Jepang Gulung Tikar, Republik Indonesia
Diproklamasikan
Pada waktu Jepang menyusun rencana penyerbuannya, ia tidak
mengira bahwa USA setelah dipukul di Pearl Harbour bisa bangkit kembali
dalam waktu begitu cepat. Dalam usahanya menguasai Australia, Jepang
terpukul di dalam pertempuran Laut Karang pada tanggal 7 Mei 1942.
Pertempuran ini ternyata merupakan titik balik bagi panah penyerbuan
Jepang yang semula dengan cepat meluncur dati busurnya. Sejak itu, panah
tersebut berbalik kembali ke utara.
Agar supaya rakyat Indonesia makin bersedia membantu Jepang
dengan segala pengorbanannya, maka Perdana Menteri Koiso pada tanggal 7
September 1944 mengucapkan pidato dimuka parlemen Jepang yang antara
lain menjanjikan pemberian kemerdekaan kepada India Timur (Indonesia) di
kemudian hari, dan inilah yang dikenal dengan sebutan " Koiso declaration".
Sementara itu kedudukan Jepang terus-menerus terdesak. Komando
tentara Jepang diwilayah selatan mengadakan rapat pada akhir bulan Juli
1945 di Singapura. Disetujui bahwa kemerdekaan bagi Indonesia akan
diberikan pada tanggal 7 September 1945, setahun setelah pernyataan Koiso.
Dalam bulan Agustus, perubahan bertambah cepat. Pada tanggal 7 Agustus,
Jendral Terauchi menyetujui pembentukan PanitiaPersiapanKemerdekaan
Indonesia (PPKI = Dokuritzu Zyunbi Inkai) yang bertugas melanjutkan
pekerjaan BPUPKI dan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan
karena akan diadakannya pemindahaan kekuasaan dari Jepang kepada
bangsa Indonesia
Anggota PPKI terdiri atas seluruhnya 21 orang Indonesia dan diketuai
oleh Sukarno, sedang Hatta menjadi wakil ketuanya. PPKI secara simbolik
dilantik oleh Jendral Terauchi dengan mendatangkan Sukarno-Hatta ke
Saigon pada tanggal 9 Agustus 1945. Setelah dilantik Sukarno,Hatta pulang
ke Indonesia tanggal 14 Agustus 1945 dengan singgah di Singapura, dan
bertemu anggota-anggota PPKI dari Sumatra yaitu : Moh Amir, Teuku
Hassan, Abdul Abbas. Dari pertemuan mereka dengan kol. Nomura di
Saigon, Sukarno-Hatta mengetahui bahwa kekelahan Jepang akan terjadi
dalam waktu yang pendek setelah diketahui pihak Rusia telah menyatakan
perang melawan Jepang pada tanggal 9 Agustus.
Sementara itu pada tanggal 15 Agustus Syahrir telah mendengar
kabar bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Karena itu ia mendesak
supaya proklamasi segera dikalsanakan. Namun Sukarno-Hatta belum
bersedia karena kabar itu baru diterima lewat radio gelap. Setelah kabar
resmi tentang penyerahan Jepang diterima, Sukarno-Hatta dan para pemuda
diantaranya Sukarni kembali ke Jakarta. Sukarno-Hatta tiba dikota itu sudah
jam 11 malam. Segera Hatta mempersiapkan rapat dan menghubungi para
anggota yang tentunya telah dibuat bingung. Tetapi peraturan melarang
adanya rapat-rapat sesudah jam 10 malam. Karena itu rapat atas tawaran
Maeda yang baik hati diselenggarakan dirumahnya di Miyokodori (sekarang
Jln. Imam Bonjol No. 1 Jakarta).
Sementara itu pada malam hari tanggal 15 Agustus terjadi dua hal
penting, yaitu persiapan rapat PPKI dan rapat Gerakan Pemuda. Setelah
Jepang diberitakan menyerah, PPKI akan mengadakan rapat pada tanggal 16
Agustus pagi. Undangan kilat telah disampaikan kepada para anggota yang
pada waktu itu telah berkumpul di Jakarta. Rapat akan diadakan di Hotel Des
Indes (duta Indonesia)
Rapat yang semula dierencanakan merupakan rapat PPKI itu kini diikuti
pula oleh anggota-anggota Cuo Sangi In dan pemimpin-pemimpin
pemuda. Rapat berlangsupukul 6 pagi, tanggal 17 Agustus 1945.
Hasilnya adalah rumusan teks proklamasi yang akan diumumkan pada
hari itu juga pukul 10 pagi, teks tersebut adalah teks yang resmi dan
ditandatangani oleh dwitunggal Sukarno-Hatta. Dan Sukarno lah nanti
pada pukul 10 pagi harus membacakan teks tersebut, dan bertempat
dirumahnya, jalan Pegangsaan Timur No 56. Setelah itu dikibarkan pula
Sang Saka dengan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Karena
Jepang menyiarkan proklamasi itu , maka penyiarannya dilakukan
secara gelap baik lewat radio maupun dengan pamflet- pamflet dan
edaran-edaran maupun dari mulut ke mulut.
G.Tindak Lanjut dari Proklamasi
Hasil Sidang PPKI 18 Agustus 1945
1. Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945 . UUD yang terdiri atas Pembukaan,
Batang Tubuh yang terdiri atas 37 pasal, 4 pasal Aturan Peralihan dan 2 pasal
Aturan Tambahan disertai Penjelasan yang dibuat oleh BPUPKI.
2. Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil
3. Dibentuk Komite Nasional untuk membantu tugas Presiden sementara,
sebelum dibentuknya MPR dan DPR.
Sidang PPKI 19 Agustus 1945
1. Pembagian wilayah, terdiri atas 8 provinsi.
2. Membentuk Komite Nasional (Daerah).
3. Menetapkan 12 departemen dengan menterinya yang mengepalai departemen
dan 4
menteri negara.
4. Perubahan wilayah itu didasarkan atas pertimbangan demi tidak menimbulkan
kesulitan untuk memperoleh pengakuan (dokumen) internasional dan
menghindarkan tuduhan, Indonesia lepas dari penjajahan kini menjalankan
penjajahan.
Sidang PPKI 22 Agustus 1945
1. Pembentukan Komite Nasional.
2. Membentuk Partai Nasional Indonesia.
3. Pembentukan Badan Keamanan Rakyat.
Sukarno dan pemimpin-pemimpin Indonesia pada waktu itu masih
belum melihat urgensi pembentukan tentara. Karena itu pada tanggal
22 Agustus diputuskan pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR)
yang semula bertugas sebagai kepolisian saja.
Ketaatan rakyat terhadap Sukarno, membuat pihak Jepang sadar
akan kedudukan Sukarno sebagai pemimpin rakyat. Jelasnya pihak
Jepang menyadari bahwa pergerakan kemerdekaan benar-benar
didukung rakyat. Rakyat menaati perintah pimpinannya. Untuk tidak
menimbulkan kesulitan di pihak Jepang sendiri, maka harus berhati-hati
sikapnya terhadap pihak Indonesia.
H. Perjuangan Proklamasi di Luar Jawa
Perjuangan Proklamasi di Luar Jawa, betapapun kerasnya sikap
Jepang terhadap daerah luar Jawa, namun karena perkembangan
situasi tidak menguntungkan Jepang, tentara XXV (dibawah Jendral
Tanabe sebagai Panglima dan Jendral Shimura sebagai Kepala Staf)
terpaksa juga mengadakan pembaharuan seperti di Jawa. Hanya
Angkatan Laut yang masih bersifat keras.
Namun bagaimanapun juga Sumatra harus mengikuti
perkembangan di Jawa. Pada bulan Maret 1945 dibentuklah Cuo Sangi
In di Sumatra, hampir dua tahun setelah Jawa. Kemudian menyusul
pembentukian BPUPKI Sumatra pada bulan Juli 1945 dengan ketuanya
Moh Syafei dan sekretarisnya Adinegoro keempat orang itu merupakan
empat serangkai dari Sumatera.
Sementara itu politik Jepang memisahkan Sumatra dari Jawa
ditinggalkan, tiga orang utusan Sumatra, Abdul Abbas, Moh Amir dan T.
Moh Hassan, diijinkan menjadi anggota PPKI di Jakarta yang berangkat
ke Jawa lewat Singapura dalam satu bomber bersama Sukarno dan
Hatta yang pulang dari Saigon pada tanggal 14 Agustus 1945. Mereka
menyaksikan Proklamasi 17 Agustus 1945.
Ketiga utusan Sumatra pada PPKI mengikuti sidang-sidang Panitia
itu sampai 22 Agustus. Dalam sidang 19 Agustus T. Hassan telah
diangkat menjadi Gubernur RI untuk Sumatra dan menentukan Medan
menjadi ibukota Sumatera.
Pihak Jepang pad aumumnya bersikap netral (tidak membantu,
tidang merintangi) terhadap pihak republik. Yang penting bagi
mereka law and order terpelihara. Karena itu tidak mustahil bahwa
dalam waktu singkat, pemerintahan telah ditangan penjabat-penjabat
Indonesia jauh sebelum sekutu dan NICA datang.
Dengan demikian maka persoalan yang dihadapi Sumatrapun
kemudian sama dengan Jawa yaitu bagaimana pihak Republik harus
membuat perhitungan dengan pihak Sekutu, khususnya Belanda, yang
ingin memulihkan kekuasaannya di Indonesia seperti sebelum perang.
SEKIAN TERIMAKASIH 

More Related Content

What's hot

Pemberontakan PKI Madiun 1948
Pemberontakan PKI Madiun 1948Pemberontakan PKI Madiun 1948
Pemberontakan PKI Madiun 1948Afan lathofy
 
Perang Dunia II
Perang Dunia IIPerang Dunia II
Perang Dunia IIamirapp
 
PPT sejarah peminatan - revolusi rusia
PPT sejarah peminatan - revolusi rusiaPPT sejarah peminatan - revolusi rusia
PPT sejarah peminatan - revolusi rusiaErika N. D
 
Partai nasional indonesia (pni)
Partai nasional indonesia (pni)Partai nasional indonesia (pni)
Partai nasional indonesia (pni)Rohmatul Uslah
 
Revolusi rusia
Revolusi rusiaRevolusi rusia
Revolusi rusiaFiza Xiena
 
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5Stefanus Raditya
 
Perang tondano lengkap banget
Perang tondano lengkap bangetPerang tondano lengkap banget
Perang tondano lengkap bangetttanitaaprilia
 
Materi 2: Berakhirnya Politik Apartheid di Afrika Selatan
Materi 2: Berakhirnya Politik Apartheid di Afrika SelatanMateri 2: Berakhirnya Politik Apartheid di Afrika Selatan
Materi 2: Berakhirnya Politik Apartheid di Afrika Selatankirana1004
 
Gerakan nasionalisme Philipina
Gerakan nasionalisme PhilipinaGerakan nasionalisme Philipina
Gerakan nasionalisme Philipinaaswansetiawan
 
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonial
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonialstrategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonial
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonialAey Doank
 
Sejarah indonesia, DI/TII jawabarat
Sejarah indonesia, DI/TII jawabaratSejarah indonesia, DI/TII jawabarat
Sejarah indonesia, DI/TII jawabaratDicko Agustian
 
Ppt SNI Organisasi Masa Pendudukan Jepang
Ppt SNI Organisasi Masa Pendudukan JepangPpt SNI Organisasi Masa Pendudukan Jepang
Ppt SNI Organisasi Masa Pendudukan JepangDewi_Sejarah
 
Gerakan nasionalisme india
Gerakan nasionalisme indiaGerakan nasionalisme india
Gerakan nasionalisme indiaaswansetiawan
 

What's hot (20)

Permesta
PermestaPermesta
Permesta
 
Pemberontakan PKI Madiun 1948
Pemberontakan PKI Madiun 1948Pemberontakan PKI Madiun 1948
Pemberontakan PKI Madiun 1948
 
Perang Dunia II
Perang Dunia IIPerang Dunia II
Perang Dunia II
 
Sistem Demokrasi Parlementer
Sistem Demokrasi ParlementerSistem Demokrasi Parlementer
Sistem Demokrasi Parlementer
 
Pemberontakan DI / TII
Pemberontakan DI / TIIPemberontakan DI / TII
Pemberontakan DI / TII
 
PPT sejarah peminatan - revolusi rusia
PPT sejarah peminatan - revolusi rusiaPPT sejarah peminatan - revolusi rusia
PPT sejarah peminatan - revolusi rusia
 
Partai nasional indonesia (pni)
Partai nasional indonesia (pni)Partai nasional indonesia (pni)
Partai nasional indonesia (pni)
 
Revolusi rusia
Revolusi rusiaRevolusi rusia
Revolusi rusia
 
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 
Ppt teladan para tokoh persatuan
Ppt  teladan para tokoh persatuanPpt  teladan para tokoh persatuan
Ppt teladan para tokoh persatuan
 
Perang tondano lengkap banget
Perang tondano lengkap bangetPerang tondano lengkap banget
Perang tondano lengkap banget
 
Budi utomo
Budi utomoBudi utomo
Budi utomo
 
Materi 2: Berakhirnya Politik Apartheid di Afrika Selatan
Materi 2: Berakhirnya Politik Apartheid di Afrika SelatanMateri 2: Berakhirnya Politik Apartheid di Afrika Selatan
Materi 2: Berakhirnya Politik Apartheid di Afrika Selatan
 
Sejarah pki
Sejarah pkiSejarah pki
Sejarah pki
 
Gerakan nasionalisme Philipina
Gerakan nasionalisme PhilipinaGerakan nasionalisme Philipina
Gerakan nasionalisme Philipina
 
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonial
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonialstrategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonial
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonial
 
Sejarah indonesia, DI/TII jawabarat
Sejarah indonesia, DI/TII jawabaratSejarah indonesia, DI/TII jawabarat
Sejarah indonesia, DI/TII jawabarat
 
Ppt SNI Organisasi Masa Pendudukan Jepang
Ppt SNI Organisasi Masa Pendudukan JepangPpt SNI Organisasi Masa Pendudukan Jepang
Ppt SNI Organisasi Masa Pendudukan Jepang
 
Gerakan nasionalisme india
Gerakan nasionalisme indiaGerakan nasionalisme india
Gerakan nasionalisme india
 
Tugas PKI Madiun
Tugas PKI MadiunTugas PKI Madiun
Tugas PKI Madiun
 

Viewers also liked

upaya mengatasi disintegrasi bangsa indonesia.
upaya mengatasi disintegrasi bangsa indonesia. upaya mengatasi disintegrasi bangsa indonesia.
upaya mengatasi disintegrasi bangsa indonesia. BFOST
 
Syaja’ah dan tawadhu’
Syaja’ah dan tawadhu’Syaja’ah dan tawadhu’
Syaja’ah dan tawadhu’Fafa Pie
 
Dok mapel sejarah wajib final hotel jayakarta_11-13 mei 2013
Dok mapel sejarah wajib final  hotel jayakarta_11-13 mei 2013Dok mapel sejarah wajib final  hotel jayakarta_11-13 mei 2013
Dok mapel sejarah wajib final hotel jayakarta_11-13 mei 2013Suaidin -Dompu
 
Rpp 1 konsep berpikir sejarah
Rpp 1 konsep berpikir sejarahRpp 1 konsep berpikir sejarah
Rpp 1 konsep berpikir sejarahRessa
 
Upaya Mengatasi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Upaya Mengatasi Ancaman Disintegrasi BangsaUpaya Mengatasi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Upaya Mengatasi Ancaman Disintegrasi BangsaFXC 41
 
Peran Indonesia di Dunia Internasional - IPS
Peran Indonesia di Dunia Internasional - IPSPeran Indonesia di Dunia Internasional - IPS
Peran Indonesia di Dunia Internasional - IPSAngelica Cendana
 
Contoh Makalah (Orde Baru dan Reformasi)
Contoh Makalah (Orde Baru dan Reformasi)Contoh Makalah (Orde Baru dan Reformasi)
Contoh Makalah (Orde Baru dan Reformasi)SMAN 2 Genteng
 
Pembentukan Pemerintahan Pertama Indonesia
Pembentukan Pemerintahan Pertama IndonesiaPembentukan Pemerintahan Pertama Indonesia
Pembentukan Pemerintahan Pertama IndonesiaGede Prasadana
 
Presentasi kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa hindu budha
Presentasi kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa hindu budhaPresentasi kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa hindu budha
Presentasi kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa hindu budhaAnnisa Wakhidathus
 
Peta jalur masuknya bangsa barat ke indonesia
Peta jalur masuknya bangsa barat ke indonesiaPeta jalur masuknya bangsa barat ke indonesia
Peta jalur masuknya bangsa barat ke indonesiayuni mediyanti sari
 
Sejarah jenis & ciri manusia pra aksara
Sejarah   jenis & ciri manusia pra aksaraSejarah   jenis & ciri manusia pra aksara
Sejarah jenis & ciri manusia pra aksararizkaaafu
 

Viewers also liked (11)

upaya mengatasi disintegrasi bangsa indonesia.
upaya mengatasi disintegrasi bangsa indonesia. upaya mengatasi disintegrasi bangsa indonesia.
upaya mengatasi disintegrasi bangsa indonesia.
 
Syaja’ah dan tawadhu’
Syaja’ah dan tawadhu’Syaja’ah dan tawadhu’
Syaja’ah dan tawadhu’
 
Dok mapel sejarah wajib final hotel jayakarta_11-13 mei 2013
Dok mapel sejarah wajib final  hotel jayakarta_11-13 mei 2013Dok mapel sejarah wajib final  hotel jayakarta_11-13 mei 2013
Dok mapel sejarah wajib final hotel jayakarta_11-13 mei 2013
 
Rpp 1 konsep berpikir sejarah
Rpp 1 konsep berpikir sejarahRpp 1 konsep berpikir sejarah
Rpp 1 konsep berpikir sejarah
 
Upaya Mengatasi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Upaya Mengatasi Ancaman Disintegrasi BangsaUpaya Mengatasi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Upaya Mengatasi Ancaman Disintegrasi Bangsa
 
Peran Indonesia di Dunia Internasional - IPS
Peran Indonesia di Dunia Internasional - IPSPeran Indonesia di Dunia Internasional - IPS
Peran Indonesia di Dunia Internasional - IPS
 
Contoh Makalah (Orde Baru dan Reformasi)
Contoh Makalah (Orde Baru dan Reformasi)Contoh Makalah (Orde Baru dan Reformasi)
Contoh Makalah (Orde Baru dan Reformasi)
 
Pembentukan Pemerintahan Pertama Indonesia
Pembentukan Pemerintahan Pertama IndonesiaPembentukan Pemerintahan Pertama Indonesia
Pembentukan Pemerintahan Pertama Indonesia
 
Presentasi kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa hindu budha
Presentasi kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa hindu budhaPresentasi kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa hindu budha
Presentasi kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa hindu budha
 
Peta jalur masuknya bangsa barat ke indonesia
Peta jalur masuknya bangsa barat ke indonesiaPeta jalur masuknya bangsa barat ke indonesia
Peta jalur masuknya bangsa barat ke indonesia
 
Sejarah jenis & ciri manusia pra aksara
Sejarah   jenis & ciri manusia pra aksaraSejarah   jenis & ciri manusia pra aksara
Sejarah jenis & ciri manusia pra aksara
 

Similar to zaman pergerakan nasional hingga kemerdekaan

sumpah pemuda dan peneguh kebangsaan bab 4 fix.pptx
sumpah pemuda dan peneguh kebangsaan bab 4  fix.pptxsumpah pemuda dan peneguh kebangsaan bab 4  fix.pptx
sumpah pemuda dan peneguh kebangsaan bab 4 fix.pptxsigitkurniawan381
 
Sejarah organisasi fantasia imanda
Sejarah organisasi   fantasia imanda Sejarah organisasi   fantasia imanda
Sejarah organisasi fantasia imanda OSIS SMA Bina Insani
 
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdfBAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdfAhmadFauzanBaihaqi
 
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesiaTerbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesiaTerbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
Pergerakan Nasional Indonesia.pptx
Pergerakan Nasional Indonesia.pptxPergerakan Nasional Indonesia.pptx
Pergerakan Nasional Indonesia.pptxBerlinaShobirah
 
PERGERAKAN_NASIONAL_INDONESIA.ppt
PERGERAKAN_NASIONAL_INDONESIA.pptPERGERAKAN_NASIONAL_INDONESIA.ppt
PERGERAKAN_NASIONAL_INDONESIA.pptYelaPurnamasari1
 
Pergerakan nasional indonesia
Pergerakan nasional indonesiaPergerakan nasional indonesia
Pergerakan nasional indonesiaBlpt Thomas
 
Keragaman ideologi serta dampak terhadap pergerakan bangsa indonesia
Keragaman ideologi serta dampak terhadap pergerakan bangsa indonesiaKeragaman ideologi serta dampak terhadap pergerakan bangsa indonesia
Keragaman ideologi serta dampak terhadap pergerakan bangsa indonesiaayu larissa
 
Pergerakan dan perlawanan nasional
Pergerakan dan perlawanan nasional Pergerakan dan perlawanan nasional
Pergerakan dan perlawanan nasional Ania Zahra
 
Pergerakan nasional
Pergerakan nasionalPergerakan nasional
Pergerakan nasionallisa widya
 
Sejarah Wajib - Membangun Jati Diri Keindonesiaan
Sejarah Wajib - Membangun Jati Diri KeindonesiaanSejarah Wajib - Membangun Jati Diri Keindonesiaan
Sejarah Wajib - Membangun Jati Diri Keindonesiaanmaghfiraputeri
 
sejarah pergerakan nasiona Indonesia
sejarah pergerakan nasiona Indonesiasejarah pergerakan nasiona Indonesia
sejarah pergerakan nasiona IndonesiaKusmiati
 
Dinamika Pancasila Dalam Sejarah Bangsa
Dinamika Pancasila Dalam Sejarah BangsaDinamika Pancasila Dalam Sejarah Bangsa
Dinamika Pancasila Dalam Sejarah BangsaMisiTriCahyanti
 
Ips kelas 8 kesadaran-nasional
Ips kelas 8 kesadaran-nasionalIps kelas 8 kesadaran-nasional
Ips kelas 8 kesadaran-nasionalJeJe JeJe
 
Tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan
Tumbuh  dan berkembangnya semangat kebangsaanTumbuh  dan berkembangnya semangat kebangsaan
Tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaanfaridaaritonang
 
pergerakan nasional dan sumpah pemuda
pergerakan nasional dan sumpah pemudapergerakan nasional dan sumpah pemuda
pergerakan nasional dan sumpah pemudaabd_
 
28784107 organisasi-serikat-islam-pada-awalnya-merupakan-perkumpulan-pedagang
28784107 organisasi-serikat-islam-pada-awalnya-merupakan-perkumpulan-pedagang28784107 organisasi-serikat-islam-pada-awalnya-merupakan-perkumpulan-pedagang
28784107 organisasi-serikat-islam-pada-awalnya-merupakan-perkumpulan-pedagangMar Tunis
 
MEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAAN
MEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAANMEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAAN
MEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAANWinda Rizkiana
 

Similar to zaman pergerakan nasional hingga kemerdekaan (20)

sumpah pemuda dan peneguh kebangsaan bab 4 fix.pptx
sumpah pemuda dan peneguh kebangsaan bab 4  fix.pptxsumpah pemuda dan peneguh kebangsaan bab 4  fix.pptx
sumpah pemuda dan peneguh kebangsaan bab 4 fix.pptx
 
Sejarah organisasi fantasia imanda
Sejarah organisasi   fantasia imanda Sejarah organisasi   fantasia imanda
Sejarah organisasi fantasia imanda
 
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdfBAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
 
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesiaTerbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
 
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesiaTerbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
 
Pergerakan Nasional Indonesia.pptx
Pergerakan Nasional Indonesia.pptxPergerakan Nasional Indonesia.pptx
Pergerakan Nasional Indonesia.pptx
 
PERGERAKAN_NASIONAL_INDONESIA.ppt
PERGERAKAN_NASIONAL_INDONESIA.pptPERGERAKAN_NASIONAL_INDONESIA.ppt
PERGERAKAN_NASIONAL_INDONESIA.ppt
 
PPT KELAS XI.ppt
PPT KELAS XI.pptPPT KELAS XI.ppt
PPT KELAS XI.ppt
 
Pergerakan nasional indonesia
Pergerakan nasional indonesiaPergerakan nasional indonesia
Pergerakan nasional indonesia
 
Keragaman ideologi serta dampak terhadap pergerakan bangsa indonesia
Keragaman ideologi serta dampak terhadap pergerakan bangsa indonesiaKeragaman ideologi serta dampak terhadap pergerakan bangsa indonesia
Keragaman ideologi serta dampak terhadap pergerakan bangsa indonesia
 
Pergerakan dan perlawanan nasional
Pergerakan dan perlawanan nasional Pergerakan dan perlawanan nasional
Pergerakan dan perlawanan nasional
 
Pergerakan nasional
Pergerakan nasionalPergerakan nasional
Pergerakan nasional
 
Sejarah Wajib - Membangun Jati Diri Keindonesiaan
Sejarah Wajib - Membangun Jati Diri KeindonesiaanSejarah Wajib - Membangun Jati Diri Keindonesiaan
Sejarah Wajib - Membangun Jati Diri Keindonesiaan
 
sejarah pergerakan nasiona Indonesia
sejarah pergerakan nasiona Indonesiasejarah pergerakan nasiona Indonesia
sejarah pergerakan nasiona Indonesia
 
Dinamika Pancasila Dalam Sejarah Bangsa
Dinamika Pancasila Dalam Sejarah BangsaDinamika Pancasila Dalam Sejarah Bangsa
Dinamika Pancasila Dalam Sejarah Bangsa
 
Ips kelas 8 kesadaran-nasional
Ips kelas 8 kesadaran-nasionalIps kelas 8 kesadaran-nasional
Ips kelas 8 kesadaran-nasional
 
Tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan
Tumbuh  dan berkembangnya semangat kebangsaanTumbuh  dan berkembangnya semangat kebangsaan
Tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan
 
pergerakan nasional dan sumpah pemuda
pergerakan nasional dan sumpah pemudapergerakan nasional dan sumpah pemuda
pergerakan nasional dan sumpah pemuda
 
28784107 organisasi-serikat-islam-pada-awalnya-merupakan-perkumpulan-pedagang
28784107 organisasi-serikat-islam-pada-awalnya-merupakan-perkumpulan-pedagang28784107 organisasi-serikat-islam-pada-awalnya-merupakan-perkumpulan-pedagang
28784107 organisasi-serikat-islam-pada-awalnya-merupakan-perkumpulan-pedagang
 
MEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAAN
MEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAANMEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAAN
MEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAAN
 

More from ecstasya

Kerajaan Islam di indonesia
Kerajaan Islam di indonesiaKerajaan Islam di indonesia
Kerajaan Islam di indonesiaecstasya
 
Kerajaan hindu-budha di indonesia
Kerajaan hindu-budha di indonesiaKerajaan hindu-budha di indonesia
Kerajaan hindu-budha di indonesiaecstasya
 
Masa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesiaMasa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesiaecstasya
 
Mata uang dunia (tugas IPS kelas 9)
Mata uang dunia (tugas IPS kelas 9)Mata uang dunia (tugas IPS kelas 9)
Mata uang dunia (tugas IPS kelas 9)ecstasya
 
Tugas seni tari
Tugas seni tariTugas seni tari
Tugas seni tariecstasya
 
Perilaku jujur (agama Islam) kelas X
Perilaku jujur (agama Islam) kelas XPerilaku jujur (agama Islam) kelas X
Perilaku jujur (agama Islam) kelas Xecstasya
 
B ing peminatan
B ing peminatanB ing peminatan
B ing peminatanecstasya
 
Tugas TIK kelas IX
Tugas TIK kelas IXTugas TIK kelas IX
Tugas TIK kelas IXecstasya
 
Tugas agama islam
Tugas agama islamTugas agama islam
Tugas agama islamecstasya
 
Tugas pkn (bentuk ancaman nkri)
Tugas pkn (bentuk ancaman nkri)Tugas pkn (bentuk ancaman nkri)
Tugas pkn (bentuk ancaman nkri)ecstasya
 

More from ecstasya (10)

Kerajaan Islam di indonesia
Kerajaan Islam di indonesiaKerajaan Islam di indonesia
Kerajaan Islam di indonesia
 
Kerajaan hindu-budha di indonesia
Kerajaan hindu-budha di indonesiaKerajaan hindu-budha di indonesia
Kerajaan hindu-budha di indonesia
 
Masa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesiaMasa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesia
 
Mata uang dunia (tugas IPS kelas 9)
Mata uang dunia (tugas IPS kelas 9)Mata uang dunia (tugas IPS kelas 9)
Mata uang dunia (tugas IPS kelas 9)
 
Tugas seni tari
Tugas seni tariTugas seni tari
Tugas seni tari
 
Perilaku jujur (agama Islam) kelas X
Perilaku jujur (agama Islam) kelas XPerilaku jujur (agama Islam) kelas X
Perilaku jujur (agama Islam) kelas X
 
B ing peminatan
B ing peminatanB ing peminatan
B ing peminatan
 
Tugas TIK kelas IX
Tugas TIK kelas IXTugas TIK kelas IX
Tugas TIK kelas IX
 
Tugas agama islam
Tugas agama islamTugas agama islam
Tugas agama islam
 
Tugas pkn (bentuk ancaman nkri)
Tugas pkn (bentuk ancaman nkri)Tugas pkn (bentuk ancaman nkri)
Tugas pkn (bentuk ancaman nkri)
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 

zaman pergerakan nasional hingga kemerdekaan

  • 1. ZAMAN PERGERAKAN NASIONAL HINGGA KEMERDEKAAN KELOMPOK 3: 1. ANANDITA ZHERVITA CH 2. DWIKO KURNIAWAN 3. MAULANA RAMADHANI 4. NADIA LISTIA 5. PRAKAS ADIRA
  • 3. A. Perbedaan Gerakan Bangsa Indonesia Sebelum dan Sesudah tahun 1900.  Gerakan Bangsa Indonesia Sebelum 1900 Reaksi perlawanan terhadap penjajahan Belanda: 1. Perlawanan lokal (kedaerahan) 2. Perlawanan negatif: a. pindah tempat atau mengundurkan diri ke daerah yang tidak atau belum terjangkau b. mencari perlindingan kepada ilmu gaib. 3. Perlawanan yang irasionil, yang tergantung kepada kekuatan seorang pemimpin yang karismatis. 4. Belum terpikirkan bagaimana tindak lanjut (follow-up) daripada gerakan tersebut.  Gerakan Bangsa Indonesia Setelah 1900 Reaksi perlawanan terhadap penjajahan Belanda: 1. Perlawanan bersifat nasional yaitu meliputi seluruh indonesia 2. Perlawanan yang positif (senjata dan taktik modern). 3. Perlawanan itu diorganisir secara teratur dan rasionil. 4. Sudah ada tindak lanjut.
  • 4. B.Faktor-faktor yang menyebabkan pertumbuhan pergerakan nasional. Adapun faktor atau sebab-sebab yang berasal dari dalam negeri (intern) ialah: 1. Penderitahan akibat penjajahan. 2. Kesatuan Indonesia dibawah Pax Neerlandica memberi jalan kearah kesatuan bangsa. 3. Pembangunan komunikasi antar pulau. 4. Pembatasan penggunaan atau penyebaran bahasa Belanda dan penggunaan bahasa Melayu dipopulerkan. 5. Undang-undang desentralisasi 1903 (pembentukan kotapraja) 6. Pergerakan kebangsaan di Indonesia dapat juga disebut sebagai reaksi terhadap semangat kedaerahan. 7. Inspirasi kejayaan Sriwijaya dan Majapahit.
  • 5. Faktor atau sebab-sebab yang berasal dari luar negeri (ekstern) adalah: 1. Ide-ide barat yang masuk lewat pendidikan barat yang modern menggantikan pendidikan tradisional. 2. Kemenangan Jepang atas Rusia pada 1905 mengembalikan kepercayaan bangsa Indonesia akan kemampuan diri sendiri. 3. Pergerakan dan perjuangan bangsa lain menentang penjajahan: India, Turki, Irlandia dan lain-lain.
  • 6. C.Berdirinya Organisasi Pergerakan Nasional Pergerakan nasional menentang penjajahan berhasil membangun RI sebagai suatu negara yang merdeka dan berdaulat. Adapun gerakan nasional sebagai wujud dari nasionalisme adalah berdirinya organisasi yang bersifat nasioanal antara lain adalah berdirinya:
  • 7. 1. Boedi Oetomo (BO) atau Budi Utomo (BU) Didirikan oleh mahasiswa-mahasiswa Stovia (sekolah untuk mendidik dokter-dokter pilihan) di Jakarta yaitu: Sutomo, Gunawan, Suraji dan sebagainya, pada tanggal 20 Mei 1908. Inspirasi pendiriannya datang dari dokter Wahidin Sudirohusodo dari Yogyakarta, 1906 mendirikan Yayasan Bea Siswa (Studie-fonds), maksudnya merupakan "budi ingkang utami". Begitulah kemudian nama organisasi pemuda-pemuda tadi mendapatkan namanya "Budi Utomo". Berdirinya Budi Utomo menandai perkembangan baru dalam sejarah bangsa Indonesi dan tanggal berdirinya selalu diperingati bangsa Indonesia sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Sifat BU pada mulanya adalah keanggotaannya yang terbatas pada golongan elite Jawa yang umumnya terdiri dari golongan kaum intelektual.
  • 8. 2.Sarekat Dagang Islam 1911-1912 Revolusi Cina pada 10-10-1911 bergema pula di Indonesia. Orang- orang Cina di perantauan sadar akan harga diri mereka, lalu mendirikan ikatan-ikatan yang eksklusif, ikatan-ikatan yang sangat mementingkan diri sendiri dan bercorak nasionalis Cina(realistis). Kedudukan mereka dibidang ekonomi sangat kuat. Pedagang- pedagang batik merasa terdesak atau dirugikan. Karena itu untuk mengahadapi mereka, pedagang- pedagang batik dari Surakarta di bawah pimpinan Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam. Hubungan antara pedagang-pedagang Cina dan Indonesia menjadi begitu tegang. Antar pemuda terjadi perkelahian-perkelahian. SDI bertanggungjawab namun demikian SDI kemudian dilarang.
  • 9. 3.Sarekat Islam Pada hakekatnya SI merupakan kelanjutan dari SDI. Dasar organisasi: persatuan bangsa dengan islam sebagai tali atau simbol persatuan, sedang tujuannya: kemajuan perdagangan, kemajuan hidup kerohanian dan menggalang persatuan diantara umat Islam. SI merupakan partai yang diorganisir oleh kelas pengusaha kecil Indonesia. Agama Islam dijadikan umpan untuk menarik minat dukungan golongan mereka ini.
  • 10. 4.Muhammadiyah Organisasi ini didirikan pada tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta oleh K.H. Akhmad Dakhlan. Tujuan organisasi ini yaitu pemurnian agama Islam dari unsur-unsur non Islam. Aliran wahabi (Arab) dan Muh. Abduh (Mesir) menjadi pengaruh dari organisasi ini. Tujuan dari pergerakan ini adalah : 1. Menyesuaikan diri dengan kemajuan jaman (modernisasi) sehingga orang islam tidak hanya paham tentang ajaran- ajaran agama tetapi juga pengetahuan modern 2. Memurnikan diri dari unsur-unsur non-islam, terutama tradisi Jawa yang dianggap salah dan menyimpang atau bertentangan dengan ajaran Islam Kh ahmad dahlanmuhammadiy ah
  • 11. 5.Indische Partij IP merupakan organisasi "politik murni" didirikan pada 6 September 1912. Pendirinya adalah tiga serangkai yaitu : E.F.E. Douwes Dekker, Dr. Cipto Mangunkusumo dan R.M. Suwardi Suryaningrat ( Ki Hajar Dewantara ). Pemimpin-pemimpin IP adalah orang-orang yang agresif dan berani dalam menentang pemerintah kolonial. Pergerakan ini berdasarkan nasionalisme (kebangsaan), adapun tujuannya adalah : 1. Jangka pendek : mempersatukan seluruh bangsa India (termasuk Indo-Eropa yang mau mengakui dasar pergerakan tadi ) 2. Jangka panjang : mencapai India merdeka
  • 12. Sikap pergerakan ini terhadap pemerintah Belanda yaitu tegas-tegas non-kooperasi yang diilhami oleh perasaan tidak puas, antara lain : a. Golongan Indonesia karena kehilangan peranan yang berarti dalam politik dan sosial ekonomi b. Golongan Indo-Eropa karena merasa dianaktirikan oleh masyarakat dan pemerintah Belanda dan merasa terjepit dalam pergaulan sosial, kehidupan politik dan ekonomi (merasa diperlakukan lebih rendah daripada orang Belanda totok).
  • 13. 6. ISDV (Indische Social Democratische Vereniging)1914 Pada tahun 1913, seorang sosialis Belanda yang bernama : Hendriek Sneevlier datang ke Semarang dan pada tahuhn berikutnya mendirikan ISDV yang merupakan perkumpulan Marxistis. Semarang memeng menguntungkan sebabnya : 1. Banyak terdapat buruh, unsur utama pendukung Marxisme 2. Adanya organisasi yang telah berkembang, yaitu SI yang sesuai dengan taktik ISDV mencari pendukung, yaitu infiltrasi ketubuh SI dan dengan demikian dapat merebut massa pendukungnya. Jadi ISDV merupakan perkumpulan yang merintis berdirinya PKI, ia mempersiapkan kader-kader bagi partai itu.
  • 14. D.Perkembangan Politik Sekitar Perang Dunia I Dalam Perang Dunia I, Nederland mengambil sikap netral, namun situasi perang mempersulit pula hubungan antara Nederland dan Indonesia. Situasi tersebut menjadi salah satu sebab pergerakan yang ada menjadi semakin radikal. BU dan SI menuntut diadakannya milisi bagi bumi putera India-Belanda. Pada tahun 1916 telah diterima suatu undang-undang tentang pembentukan Volksraad (Dewan Rakyat) ditingkat pusat. Hal ini yang membuat partai-partai yang bersifat radikal masuk dalam Dewan rakyat hal ini menyebabkan berkembangnya salah satu aliran sosialisme ke Indonesia lewat ISDV. Maka perkembangan politik di Indonesia semakin kuat dan banyak organisasi politik tumbuh dengan subur dan semakin terang-terangan. Menurut aturan tambahan yang mulai berlaku sejak September 1919 hak berserikat diakui penuh, termasuk mendirikan partai-partai politik. Tetapi cara mempergunakn hak itu dapat dibatasi oleh keputusan raja (koninklijk Besluit) hal ini dapat dilihat dari berdirinya organisasi politik nasional misalnya :
  • 15. 1.Perserikatan Komunis India ISDV pada tanggal 23 Mei 1920 telah berubah menjadi PKI, partai ini berkembang cepat karena propagandaanya yang sangat menarik, memiliki pemimpin-pemimpin yang berjiwa kerakyatan dan pandai merebut massa rakyat. Namun kekuatan sesungguhnya terletak pada anggota-anggotanya dari kalangan buruh. Sejak lahirnya PKI selalu berusaha mengembangkan kekuatan organisasi dan idiologinya. Pada Desember 1920 PKI menjadi anggota komintern sebab perkembangan kapitalisme berarti perkembangan poletariat. Pada tahun 1921, ketika diadakan konggres di Semarang PKI sudah sungguh-sungguh bercorak internasional, terbukti dalam konggres itu Lenin dan Trotsky mendapat sanjungan hebat. Untuk mendalami ajaran komunis, PKI mengadakan kursus-kursus politik, yang memberi uraian tentang pokok-pokok Marxisme- Komunisme. Tetapi kemudian partai ini dilarang oleh pemerintah.
  • 16. 2.Perhimpunan Indonesia Pada tahun 1908, bersama dengan didirikannya BU, didirikanlah perkumpulan pelajar di Belanda yang disebut Indische Vereniging (perhimpunan India). Sejumlah pelajar indonesia mendirikan itu dengan tujuan kekeluargaan semata-mata karena merasa senasib sepenanggungan di perantauan. Masyarakat Belanda menaruh simpati dan memberikan bantuan terhadap mereka. PI juga memberikan corak baru bagi perkembangan pergerakan kebangsaan, karena pada tahun 1923 PI mengeluarkan suatu pernyataan politik yang konsepnya telah disepakati pada akhir tahun 1922. Tujuan perkumpulan juga dipertegas : Indonesia Merdeka. Asas politik perjuangannya adalah berdikari (self help) dan tidak meminta- minta (not- mendicancy). Karena itu sikapnya terhadap pemerintah kolonial antipati dan non-kooperasi (tidak bekerjasama). Untuk mempermudah perkembangannya dan mempropa-gandakan ide-idenya, PI mempunyai alat komunikasi berupa majalah yang semula bernama India Putera, tetapi kemudian diubah menjadi Indonesia Merdeka, untuk mempertegas tujuan yang hendak dicapai.
  • 17. Dalam usaha memperjuangkan tujuannya PI menyebarkan keyakinan: 1. Perlunya persatuan seluruh nusa Indonesia 2. Perlunya seluruh rakyat indonesia diikutsertakan 3. Adanya pertentangan antara penjajah dan terjajah yang tidak boleh dikaburkan 4. Memulihkan kerusakan jasmani dan rohani rakyat
  • 18. 3. Partai Nasional Indonesia Pergerakan ini didirikan di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927 oleh sejumlah pejuang kemerdekaan diantaranya: Sukarno, Iskak Cokroadisuryo, Cokro Aminoto, Samsi, Sartono, Budiarto, Sunario dan Anwari. PNI dalam mengobarkan semangat nasional secara meluas, karena semangat nasional itu harus disalurkan. Untuk itu Bung Karno mengajukan Trilogi sebagai pegangan perjuangan : 1. Kesadaran nasional. 2. Kemauan nasional 3. Perbuatan nasional Dasar PNI adalah : Marhaenisme(sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi ). Menurut Bung Karno Marhaeinisme adalah suatu idiologi kerakyatan yang mencita-citakan terbentuknya masyarakat sejahtera secara merata. Adapun tujuan PNI adalah ; Mencapai Indonesia Merdeka.
  • 19. 2 PARTAI KARNA ADANYA PRO DAN KONTRA PNI BARU (PENDIRI PEMIMPIN YANG KONTRA ) PARTINDO ( PENDIRI SARTONO)
  • 20. 4. Pergerakan wanita Pergerakan wanita yang mula-mula berupa pergerakan sosial, yaitu suatu gerakan yang berjuang untuk menaikkan derajat (kedudukan) wanita dalam masyarakat. Sering dinamakan pergerakan emansipasi. Pergerakan wanita dipelopori oleh RA. Kartini (1879- 1904) menurutnya, wanita mengalami nasib yang buruk karena kurangnya pendidikan mereka, sehingga dalam banyak hal hidup mereka tergantung pada laki-laki. Karyanya yang terkenal adalah“Habis Gelap Terbitlah Terang”.
  • 21. Disamping R.A Kartini, bangsa Indonesia mengenal nama Ibu Dewi Sartika dari Bandung. Pejuang kemajuan wanita lain yaitu Maria Walanda Maramis. Ia adalah puteri Minahasa yang lahir pada tahun 1872. Panggilan persatuan kebangsaan mendorong perhimpunan- perhimpunan wanita untuk mengadakan kongres persatuan Indonesia pertama pada tanggal 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta. Pergerakan wanita yang bercorak politik berdiri pada tahun 1931 di Bandung yaitu : Isteri Sedar. Tujuannya ialah untuk mencapai Indonesia merdeka. Seorang pemimpinnya adalah Suwarni Jayaseputra. Tahun 1932 berdiri pula Isteri Indonesia yang tujuannya mencapai Indonesia Raya, pemimpinnya ialah Maria Ulfah dan Ny. Sunaryo Mangunpuspito. Dengan demikian wanita tidak mau ketinggalan. Bersama laki-laki mereka berjuang mencapai Indonesia Merdeka.
  • 22. 5.Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 Tokoh-tokoh konggres pemuda yaitu 1. Sugondo Joyopuspito (Ketua), 2. Muh. Yamin (Sekretaris), 3. Abuhanafiah, W. R. Supratman, 4. Sukarjo Wiryoranoto, 5. Kuncoro Purbopranoto, 6. M. H. Thamrin
  • 23. • a. Jong Java • Dianggap anak dari BU, semula bernama Tri Koro Darmo yang didirikan tanggal 7 Maret 1915 di Jakarta. Tujuan utamanya adalah mempersiapkan pemuda-pemuda menjadi pemimpin bangsa dikemudian hari. • b. Lain-lain daerah • Pemuda-pemuda lain daerah tidak mau ketinggalan, pada tanggal 9 Desember 1917 berdirilah Jong Sumatranen Bond.Meskipun perkumpulan ini merupakan wadah bagi pemuda-pemuda Sumatera, tetapi perkumpulan ini aktif di Jawa karena disinilah tempat pemuda-pemuda bersekolah. • Pada tahun 1918 berdiri pula Jong Minahasa, lalu Jong Ambon dan Jong Celebes (Sulawesi), Jong Borneo (Kalimantan).
  • 24. Konggres pemuda-pemuda Indonesia yang kedua diadakan pada 26 s/d 28 Oktober di Jakarta. Para utusan yang datang dari berbagai daerah di Indonesia mempertegas rasa persatuan kebangsaan mereka dengan mengucapkan sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, pada hari terakhir penyelenggaraan konggres itu. Dan hari itu kemudiam dikenal sebagai hari Sumpah Pemuda. Pada hari itu para utusan pemuda mengucapkan sumpah yang berbunyi sebagai berikut: Pertama: kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu tanah Indonesia. Kedua: kami putra dan putri Indonesia menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia. Ketiga: kami putra dan putri Indonesia berbangsa satu, bangsa Indonesia.
  • 25. Karena pertimbangan politik, maka rumusan Sumpah pemuda tersebut mengalami perubahan urutan ayat, yang intinya satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia Disamping kesepakatan tersebut, para pemuda juga menerima lagu Indonesia Raya ciptaan WR Supratman sebagai lagu kebangsaan dan bendera merah putih sebagai bendera kebangsaan Indonesia. Pada upacara penutupan konggres lagu kebangsaan itu dinyanyikan secara instrumentalia.
  • 26. E. Krisis Pergerakan Pada tahun 1930-1935 masa pergerakan kebangsaan mengalami masa krisis, yaitu hidup subur tidak dapat, matipun tidak mau. Mengapa mengalami krisis? 1. Pengaruh krisis ekonomi 1929/1930 yang memaksa pemerintah tidak keras untuk menjaga ketertiban dan keamanan 2. Pembatasan hak berkumpul dan berserikat 3. Tanpa melalui suatu proses pengadilan Gubernur Jendral dapat menyatakan sesuatu pergerakan atau kegiatannya bertentangan dengan law and order sesuai dengan Koninklijk Besluit tanggal 1 September 1919 4. Sebagai akibat kerasnya pemerintah kolonial, banyak pemuka pergerakan nasional yang diasingkan. Antara lain Soekarno, Hatta, dan Syahrir. Meskipun pada 1935 keadaan ekonomi sudah normal kembali, pemerintah kolonial belum bersedia memulihkan kebebasan-kebebasan politik karena disebabkan bukan saja oleh sifat konservatif pemerintah, tetapi juga karena kegentingan dari luar yang mengganggun ketenangan pemerintah India- Belanda yaitu bahaya kuning (ekspansi Jepang).
  • 27. Pergerakan nasional antara tahun 1935-1942  Parindra Permulaannya Parindra dipimpin oleh Dr. Sutomo sampai wafatnya tahun 1938. Kemudian diganti oleh Wuryaningrat. Tokoh Parindra lain yang terkemuka adalah M.H Thamrin dari kaum Betawi. Dasar Parindra adalah nasionalisme Indonesia raya. Tujuannya adalah Indonesia mulia dan sempurna.  Gerindo Partai ini didirikan pada tahun1937 oleh mantan orang-orang Partindo. Tokoh- tokohnya Sartono, AK Gani, Sanusi Pane, Sipahutar, Moh. Yamin dan sebagainya.
  • 28. Federasi Partai-Partai Di Indonesia terdapat berbagai pergerakan yang terpisah-pisah. Banyaknya pergerakan di Indonesia memang kurang menguntungkan, namun ini sesuai dengan sifat masyarakat Indonesia yang pluralistik dengan batas-batas kepentingan, paham politik, paham agama, kesukuan, ras dan sebagainya. Sistem kepartaian itu dipengaruhi dari Belanda. Namun demikian partai-partai menyadari perlunya persatuan, meskipun tidak dalam bentuk peleburan (fusi). Selama masa pergerakan, ada beberapa kali percobaan untuk mempersatukan partai-partai seperti:
  • 29. a.Konsentrasi Radikal Yang sudah kita sebut dimuka (perkembangan politik sekitar PDI) yang dibentuk pada 1918 oleh BU, SI, ISDP dan Insulinde.Namun tidak bisa bertahan, karena perselisihan paham diantara anggota-anggotanya. b.PPPKI(Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Partai Kebangsaan Indonesia) Merupakan persatuan partai atau pergerakan-pergerakan dalam bentuk federasi. Pendiriannya dipelopori oleh Sukarno (PNI) yang begitu mendambakan persatuan. Anggota federasi itu PNI, PSI, BU, Gerakan- gerakan daerah seperti Pasundan, Kaum Betawi, Sarekat Sumatra dan studieclub-studieclub. Federasi ini dibentuk dengan tujuan: 1. Mencegah perselisihan antar partai 2. Menyatukan organisasi 3. Mengembangkan persatuan kebangsaan Indonesia
  • 30. cC. Gapi (Gabungan Politik Indonesia) Gapi berdiri pada 1939, dorongan langsung pembentukan Gapi adalah penolakan petisi Sutarjo tahun 1938, padahal petisi itu telah diterima oleh Volksraad. Anggotanya terdiri dari Parindra, Gerindo, Pasundan, Persatuan Minahasa, PSII, PII dan Perhimpunan Politik Katolik Indonesia. d.MIAI (Majelis Islam Ala Indonesia) Merupakan federasi dari Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama, yang dibentuk pada 1937 di Surabaya. Federasi ini didirikan khusus untuk maksud-maksud keagamaan dan persatuan Umat Islam.
  • 31. e. PVPN (Persatuan Vakbonden Pegawai Negeri) Didirikan pada 1929 di Jakarta dan merupakan sentral sarekat- sarekat sekerja pegawai pemerintah. PVPN tidak berpolitik. Ia semata- mata bertujuan memperbaiki kesejahteraan anggota. f. Konfederasi Pergerakan Untuk menggalang persatuan yang lebih kokoh, federasi- federasi pergerakan itu mengadakan konfederasi bernama Konggres Rakyat Indonesia pada 1939 atas inisiatif Gapi. Anggotanya: Gapi, MIAI, PVPN. Dan pada tahun 1941 namanya diubah menjadi Majelis Rakyat Indonesia. Mengingat situasi dunia yang kritis, Majelis Rakyat Indonesia bersedia bekerja sama dengan pemerintah. Namun kesediaan ini menimbulkan perpecahan dengan demikian majelis sampai jatuhnya Indonesia ke tangan Jepang belum bisa menghasilkan yang berarti.
  • 32. Usul Perubahan Kenegaraan Menjelang Perang Dunia II Pada 1935 kondisi sosial ekonomi Indonesia sudah bebas dari pengaruh krisis ekonomi yang terjadi 5 tahun sebelumnya. Kondisi sosial ekonomi sudah pulih, kaum pergerakan mengharapkan agar hak- hak politik berdasarkan paham demokrasi dipulihkan juga. Pergerakan rakyat mendesak agar pemerintah suka mengadakan pembaharuan yang demokratis. Tuntutan penting yang menghendaki pembaharuan itu ialah yang kemudian dikenal sebagai petisi Sutarjo dan mosi Wiwoho, yaitu keduanya diajukan lewat dan dengan dukungan volksraad. Bulan Nopember 1938 keluarlah putusan pemerintah Nederland yang menolak petisi. Dengan ditolaknya petisi itu terbukti jelas bahwa perjuangan kemerdekaan lewat volksraad tidak bermanfaat sebab suatu usul yang telah diterima lembaga ini tidak dapat dilaksanakan.
  • 33. Dengan demikian bangsa Indonesia penuh kekecewaan, karena pemerintah Belanda meskipun dalam kondisi yang genting tidak mau mengerti cita-cita (aspirasi) rakyat Indonesia akan kemerdekaan. Karenanya bangsa Indonesia merasa tidak perlu melakukan pembelaan bila ada serbuan dari luar, karena bangsa Indonesia tidak dipersiapkan untuk melakukan. Jepang dengan kecepatan yang mengagumkan bergerak ke selatan dan dalam waktu singkat Belanda harus menyerahkan tanggung jawabnya di Indonesia kepada Jepang pada tanggal 9 Maret 1942. Sejak saat ini mulailah masa penjajahan Jepang yang akan berlangsung kira-kira 3 1/2 tahun.
  • 35. A. Hubungan Indonesia - Jepang sebelum 1942 A. Hubungan Indonesia - Jepang sebelum 1942 Sudah sejak awal abad ini Jepang menjadi imperialistis karena berbagai faktor, antara lain karena Jepang dihadapkan kepada persoalan kepadatan penduduk. Kemajuan industri yang cepat dan adanya pembatasan imigerasi ke Australia dan Amerika mendorong jepang menjalankan imperialisme modern. Sesudah PDI minat terhadap Indonesia bangkit. Alasan idiil bangkitnya minat itu adalah ajaran Shintoisme tentang Hakko- ichiu yaitu ajaran tentang kesatuan keluarga umat manusia. Khususnya yang menyangkut bangsa Indonesia, ajaran Hakko-ichiu diperkuat oleh keterangan para anthropolog Jepang sekitar 1930 yang menyatakan bahwa bangsa Jepang dan Indonesia itu serumpun. Karena itu beralasan pula di kelak kemudian hari mengaku “saudara tua”. Kecuali alasan tersebut masih ada lagi alasan riil yaitu alasan ekonomis. Yaitu membutuhkan sumber-sumber alam seperti minyak tanah, timah, karet, tungsten dan kina.
  • 36. B. Jalannya Invasi (Penyerbuan) Pada tanggal 8 Desember 1941*), Jepang menyerbu Pearl Harbour, pangkalan armada laut AS di Pasifik. Maksud dari penyerbuan itu adalah melumpuhkan kekuatan AS di Pasifik sehingga penyerbuan Jepang ke Asia Tenggara bisa berlangsung dengan cepat dan aman. Penyerbuan ke daerah-daerah selatan dilakukan baik oleh Angkatan Darat (Rikugun) maupun Angkatan Laut (Kaigun) Jepang. Sesuai dengan tujuan penyerbuan, maka penyerbuan ke Indonesia dilakukan dengan menduduki daerah-daerah minyak di Sumatera dan Kalimantan terlebih dahulu
  • 37. Penyerbuan jepang secara singkat dapat dapat digambarkan sebagai berikut: a. Dari arah barat Sebelum pendaratan tentara dilakukan, angkatan udara Jepang melakukan pemboman-pemboman pada kota-kota penting dan kekuatan pertahanan lawan. 1. Kearah Kalimantan Barat, jepang langsung mengirimkan tentara dari Indo-Cina 2. Kearah Malaya dan Sumatera. Kota-kota terutama pelabuhan-[elabuhan di Sumatera telah mengalami pemboman-pemboman, baru kemudian diduduki. b. Dari arah timur Jepang mendirikan pangkalan operasi di Kepulauan Palau, yang terletak disebelah timur Mindanau. Dari Palau dilancarkan serangan untuk menduduki Tarakan dan Balikpapan Manado, Ambon (Januari 1942), Ujung Pandang, Kepulauan Nusa Tenggara dan Papua (Februari 1942). c. Serangan ke Jawa Jepang melancarkan serangan serentak dengan mengerahkan ketiga angkatan. Angkatan Laut Belanda yang mencoba menghalang-halangipun tidak kuasa melawan dan Jepang dapat memukul mundur. Setelah itu pada tanggal 1 Maret 1942, Jepang berhasil melakukan pendaratan di pantai Banten, Indramayu dan Bojonegoro. Akibat suksesnya serangan kilat tersebut kecuali prestise Belanda merosot, bangsa Indonesia menjadi makin percaya pada kemampuan sendiri. Kalau diberi kesempatan, kemampuan untuk menang seperti Jepang itu pastilah mungkin.
  • 38. C.Organisasi Pemerintah Jepang di Indonesia Berbeda dengan Belanda yang menganggap India-Belanda (Indonesia) sebagai satu kesatuan koloni, Jepang membagi Indonesia dalam tiga koloni. Dasar dari pembagian itu bersifat baik strategis militer maupun politis. Strategi militer berarti disesuikan dengan organisasi pertahanan Jepang politis disesuikan dengan penilaian Jepang terhadap perkembangan sosial politik di Indonesia. Jepang menilai Jawa lebih maju dari pada Sumatera, tetapi hanya kaya akan tenaga manusia, sedangkan pulau lain kaya akan sumber-sumber alam tetapi penduduknya jarang,
  • 39. karena itu wilayah Indonesia dibagi menjadi tiga koloni terpisah : 1. Jawa-Madura dengan pusatnya Jakarta dibawah Tentara XVI 2. Sumatra dengan pusatnya Bukittinggi dibawah Tentara XXV 3. Pulau-pulau lain dengan pusatnya Ujung Pandang (Makasar) dibawah Angkatan Laut, yang mempunyai penghubung di Jakarta, yaitu Laksamana Maeda yang besar sumbangannya terhadap Indonesia menjelang proklamasi. Jadi dengan demikian Jepang menjalankan politik " Devide et impera". Untuk memerintah Indonesia memang Jepang mengalami kesulitan. Pertama, berhubungan dengan keadaan geogerafi, masyarakatnya heterogen dan pluralistik. Kedua, kurangnya pengetahuan Jepang tentang Indonesia mengenai sifat-sifatnya tadi. Ketiga, Jepang kekurangan tenaga untuk mengisi jabatan-jabatan yang menjadi kosong karena ditinggalkan Belanda.
  • 40. ORGANISASI PEMERINTAH SECARA VERTIKAL AZA = DUKUH SYUU = KERESIDENAN KEN = KABUPATEN GUN = KAWEDANAN SON = ASISTEN KU = DESA SI = KOTAPRAJA GUMI = RT / RUKUN TETANGGA
  • 41. D. Tanggapan Bangsa Indonesia Reklame Jepang memang menarik hingga sebagian bangsa Indonesiapun tertarik. Hingga pemimpin-pemimpin Indonesia seperti Soekarno, Hatta, Syahrir sekitar tahun 1930 telah meramalkan kemungkinan terjadinya perang Pasifik. Mereka datang untuk membebaskan Indonesia dari penjajahan bangsa barat. Untuk itu perlu bantuan rakyat setempat agar maksud tersebut dapat tercapai, Bangsa Indonesia diharuskan memberikan bantuan berupa hasil-hasil alam maupun tenaga. Makin banyak bantuan diberikan, makin cepat pembebasan dicapai.
  • 42. Tidak lama setelah Jepang menguasai Indonesia, sekarang yang dihadapi bangsa Indonesia adalah masa penindasan total yang lebih kejam daripada sebelumnya. Jepang telah melakukan perampasan kebebasan yang semula dimilikinya. Perampasan kekayaan dalam berbagai bentuk, misal : raja brana dan raja kaya. Rakyat dikenakan tanam paksa untuk kebutuhan perang : kapas, randu, rami, jarak dan sebagainya. Mereka juga dikenakan kerja paksa (romusha atau narakarya) untuk membangun bangunan militer. Sesungguhnyalah di jaman Jepang bangsa Indonesia tidak hidup dalam lingkungan Kemakmuran Bersamamelainkan Lingkungan Kemiskinan Bersama. Namun orang Indonesia tentulah tidak dapat ditipu, karena itu sikap ramah bangsa Indonesia mengalami perubahan. Bangsa Indonesia berusaha melawan, meskipun kerap kali dengan cara yang terselubung.
  • 43. Di Indonesia terdapat berbagai kekuatan sosial politik yang memperjuangkan tercapainya tujuan Indonesia Merdeka.Diantaranya: 1. Golongan pangreh praja dan pegawai 2. Para santri dan ulama islam 3. Golongan sosialis dibawah Syahrir sejak semula sudah memusuhi Jepang karena alasan ideologis 4. Golongan komunis dibawah Amir Syarifuddin, seorang sosialis (kiri) 5. Golongan pemuda yang mempunyai prinsip mirip dengan golongan kumunis 6. Golongan Pemuda Menteng, erat berhubungan dengan golongan Kaigun, pegawai- pegawai pada dinas Angkatan Laut yang dipimpin oleh A. Subarjo 7. Golongan Nasionalis non agama dibawah Sukarno- Hatta.
  • 44. Disamping gerakan-gerakan perlawanan yang tersebut , pada akhir penjajahan Jepang terjadi pula gerakan perlawanan terang- terangan, yaitu yang memnggunakan kekerasan. Karena penindasan yang tiada tertahankan terjadilah pemberontakan rakyat di Tasikmalaya dan Indramayu. Tetapi yang lebih berarti adalah pemberontakan Peta di Blitar ( 14 Februari 1945) yang dipimpin oleh Supriyadi, seorang shodanco dari daidan Blitar. Mereka sendiri nasibnya tidak begitu sengsara, tetapi umumnya tiada tahan melihat penderitaan rakyat. Semua pemberontakan ini dapat mudah dipadamkan, karena memang tidak punya kekuatan senjata untuk menang. Jepang dengan mudah melokalisir pemberontakan itu. Namun pemberontakan itu cukup mendebarkan Jepang, sehingga mempercepat tindak lanjut dari pernyataan koiso, terbukti pada 1 Maret dikeluarkanlah keputusan pembentukan BPUPKI.
  • 45. E. Sikap Jepang Karena kurang berminat dan optimisme yang begitu besar akibat penyerbuan kilat yang berhasil maka pemerintah Jepang hanya berpedoman asal: 1. Keamanan dan ketertiban terjamin. 2. Sumber-sumber alam yang vital dapat dikuasai dengan aman 3. Prinsip berdikari (tidak tergantung pada Tokyo) dapat dilaksanakan. Karena itu sehari setelah mendarat di Jawa, maka tentara Jepang mengeluarkan maklumat yang mengancam hukuman mati bagi siapa yang melakukan tindakan pembumihangusan bangunan vital dan menimbulkan gangguan atas keamanan dan ketertiban. Oleh karena terlalu optimis dan terlalu percaya kepada diri sendiri, maka Jepang tidak memandang perlu mengikutsertakan rakyat indonesia secara serius dalam urusan pemerintahan.
  • 46. Buktinya Jepang hanya mendirikan Gerakan Tiga A pada tanggal 29 April 1942 yang berbunyi: 1. Nippon Cahaya Asia 2. Nippon Pelindung Asia 3. Nippon Pemimpin Asia. Minat terhadap kerjasama dengan bangsa Indonesia makin membesar setalah Jepang terpukul dalam pertempuran laut Karang pada tanggal 7 Mei 1942. Jepang harus memberi konsesi makin besar kepada bangsa Indonesia agar makin besar pula kesediaan bangsa Indonesia untuk memberikan kerjasamanya.
  • 47. Berbagai kegiatan masa dibentuk, diantaranya: 1. Seinendan = barisan pemuda 2. Seinentai = barisan murid-murid sekolah dasar 3. Gakukotai = barisan murid-murid sekolah lanjutan 4. Fujin-seinentai = barisangadis-gadis 5. Fujinkai = barisan wanita 6. Keibodan = barisan cadangan polisi 7. Heiho = barisan cadangan prajurit (militer) 8. Romusha = barisan pekerja (paksaan)
  • 49. Badan yang lebih penting dalam pergerakan dana dan daya rakyat Indonesia adalah Putera yang dibentuk pada bulan Maret 1943 sebagai pengganti Gerakan Tiga A. Putera dipimpin oleh empat serangkai, Soekarno, Hatta, Ki Hajar Dewantara dan K.H Msnsyur. Untuk menjalankan tugasnya, mereka seringkali harus berpidato atau berhubungan dengan masyarakat. Untuk mengawasi gerak-gerik Peta, Jepang menempatkan sejumlah pelatih (instruktur) yang berpangkat perwira (shidokan)dan bintara (shido kasyikan).
  • 50. F.Jepang Gulung Tikar, Republik Indonesia Diproklamasikan Pada waktu Jepang menyusun rencana penyerbuannya, ia tidak mengira bahwa USA setelah dipukul di Pearl Harbour bisa bangkit kembali dalam waktu begitu cepat. Dalam usahanya menguasai Australia, Jepang terpukul di dalam pertempuran Laut Karang pada tanggal 7 Mei 1942. Pertempuran ini ternyata merupakan titik balik bagi panah penyerbuan Jepang yang semula dengan cepat meluncur dati busurnya. Sejak itu, panah tersebut berbalik kembali ke utara. Agar supaya rakyat Indonesia makin bersedia membantu Jepang dengan segala pengorbanannya, maka Perdana Menteri Koiso pada tanggal 7 September 1944 mengucapkan pidato dimuka parlemen Jepang yang antara lain menjanjikan pemberian kemerdekaan kepada India Timur (Indonesia) di kemudian hari, dan inilah yang dikenal dengan sebutan " Koiso declaration".
  • 51. Sementara itu kedudukan Jepang terus-menerus terdesak. Komando tentara Jepang diwilayah selatan mengadakan rapat pada akhir bulan Juli 1945 di Singapura. Disetujui bahwa kemerdekaan bagi Indonesia akan diberikan pada tanggal 7 September 1945, setahun setelah pernyataan Koiso. Dalam bulan Agustus, perubahan bertambah cepat. Pada tanggal 7 Agustus, Jendral Terauchi menyetujui pembentukan PanitiaPersiapanKemerdekaan Indonesia (PPKI = Dokuritzu Zyunbi Inkai) yang bertugas melanjutkan pekerjaan BPUPKI dan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan karena akan diadakannya pemindahaan kekuasaan dari Jepang kepada bangsa Indonesia Anggota PPKI terdiri atas seluruhnya 21 orang Indonesia dan diketuai oleh Sukarno, sedang Hatta menjadi wakil ketuanya. PPKI secara simbolik dilantik oleh Jendral Terauchi dengan mendatangkan Sukarno-Hatta ke Saigon pada tanggal 9 Agustus 1945. Setelah dilantik Sukarno,Hatta pulang ke Indonesia tanggal 14 Agustus 1945 dengan singgah di Singapura, dan bertemu anggota-anggota PPKI dari Sumatra yaitu : Moh Amir, Teuku Hassan, Abdul Abbas. Dari pertemuan mereka dengan kol. Nomura di Saigon, Sukarno-Hatta mengetahui bahwa kekelahan Jepang akan terjadi dalam waktu yang pendek setelah diketahui pihak Rusia telah menyatakan perang melawan Jepang pada tanggal 9 Agustus.
  • 52. Sementara itu pada tanggal 15 Agustus Syahrir telah mendengar kabar bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Karena itu ia mendesak supaya proklamasi segera dikalsanakan. Namun Sukarno-Hatta belum bersedia karena kabar itu baru diterima lewat radio gelap. Setelah kabar resmi tentang penyerahan Jepang diterima, Sukarno-Hatta dan para pemuda diantaranya Sukarni kembali ke Jakarta. Sukarno-Hatta tiba dikota itu sudah jam 11 malam. Segera Hatta mempersiapkan rapat dan menghubungi para anggota yang tentunya telah dibuat bingung. Tetapi peraturan melarang adanya rapat-rapat sesudah jam 10 malam. Karena itu rapat atas tawaran Maeda yang baik hati diselenggarakan dirumahnya di Miyokodori (sekarang Jln. Imam Bonjol No. 1 Jakarta). Sementara itu pada malam hari tanggal 15 Agustus terjadi dua hal penting, yaitu persiapan rapat PPKI dan rapat Gerakan Pemuda. Setelah Jepang diberitakan menyerah, PPKI akan mengadakan rapat pada tanggal 16 Agustus pagi. Undangan kilat telah disampaikan kepada para anggota yang pada waktu itu telah berkumpul di Jakarta. Rapat akan diadakan di Hotel Des Indes (duta Indonesia)
  • 53. Rapat yang semula dierencanakan merupakan rapat PPKI itu kini diikuti pula oleh anggota-anggota Cuo Sangi In dan pemimpin-pemimpin pemuda. Rapat berlangsupukul 6 pagi, tanggal 17 Agustus 1945. Hasilnya adalah rumusan teks proklamasi yang akan diumumkan pada hari itu juga pukul 10 pagi, teks tersebut adalah teks yang resmi dan ditandatangani oleh dwitunggal Sukarno-Hatta. Dan Sukarno lah nanti pada pukul 10 pagi harus membacakan teks tersebut, dan bertempat dirumahnya, jalan Pegangsaan Timur No 56. Setelah itu dikibarkan pula Sang Saka dengan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Karena Jepang menyiarkan proklamasi itu , maka penyiarannya dilakukan secara gelap baik lewat radio maupun dengan pamflet- pamflet dan edaran-edaran maupun dari mulut ke mulut.
  • 54. G.Tindak Lanjut dari Proklamasi Hasil Sidang PPKI 18 Agustus 1945 1. Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945 . UUD yang terdiri atas Pembukaan, Batang Tubuh yang terdiri atas 37 pasal, 4 pasal Aturan Peralihan dan 2 pasal Aturan Tambahan disertai Penjelasan yang dibuat oleh BPUPKI. 2. Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil 3. Dibentuk Komite Nasional untuk membantu tugas Presiden sementara, sebelum dibentuknya MPR dan DPR. Sidang PPKI 19 Agustus 1945 1. Pembagian wilayah, terdiri atas 8 provinsi. 2. Membentuk Komite Nasional (Daerah). 3. Menetapkan 12 departemen dengan menterinya yang mengepalai departemen dan 4 menteri negara. 4. Perubahan wilayah itu didasarkan atas pertimbangan demi tidak menimbulkan kesulitan untuk memperoleh pengakuan (dokumen) internasional dan menghindarkan tuduhan, Indonesia lepas dari penjajahan kini menjalankan penjajahan.
  • 55. Sidang PPKI 22 Agustus 1945 1. Pembentukan Komite Nasional. 2. Membentuk Partai Nasional Indonesia. 3. Pembentukan Badan Keamanan Rakyat. Sukarno dan pemimpin-pemimpin Indonesia pada waktu itu masih belum melihat urgensi pembentukan tentara. Karena itu pada tanggal 22 Agustus diputuskan pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang semula bertugas sebagai kepolisian saja. Ketaatan rakyat terhadap Sukarno, membuat pihak Jepang sadar akan kedudukan Sukarno sebagai pemimpin rakyat. Jelasnya pihak Jepang menyadari bahwa pergerakan kemerdekaan benar-benar didukung rakyat. Rakyat menaati perintah pimpinannya. Untuk tidak menimbulkan kesulitan di pihak Jepang sendiri, maka harus berhati-hati sikapnya terhadap pihak Indonesia.
  • 56. H. Perjuangan Proklamasi di Luar Jawa Perjuangan Proklamasi di Luar Jawa, betapapun kerasnya sikap Jepang terhadap daerah luar Jawa, namun karena perkembangan situasi tidak menguntungkan Jepang, tentara XXV (dibawah Jendral Tanabe sebagai Panglima dan Jendral Shimura sebagai Kepala Staf) terpaksa juga mengadakan pembaharuan seperti di Jawa. Hanya Angkatan Laut yang masih bersifat keras. Namun bagaimanapun juga Sumatra harus mengikuti perkembangan di Jawa. Pada bulan Maret 1945 dibentuklah Cuo Sangi In di Sumatra, hampir dua tahun setelah Jawa. Kemudian menyusul pembentukian BPUPKI Sumatra pada bulan Juli 1945 dengan ketuanya Moh Syafei dan sekretarisnya Adinegoro keempat orang itu merupakan empat serangkai dari Sumatera.
  • 57. Sementara itu politik Jepang memisahkan Sumatra dari Jawa ditinggalkan, tiga orang utusan Sumatra, Abdul Abbas, Moh Amir dan T. Moh Hassan, diijinkan menjadi anggota PPKI di Jakarta yang berangkat ke Jawa lewat Singapura dalam satu bomber bersama Sukarno dan Hatta yang pulang dari Saigon pada tanggal 14 Agustus 1945. Mereka menyaksikan Proklamasi 17 Agustus 1945. Ketiga utusan Sumatra pada PPKI mengikuti sidang-sidang Panitia itu sampai 22 Agustus. Dalam sidang 19 Agustus T. Hassan telah diangkat menjadi Gubernur RI untuk Sumatra dan menentukan Medan menjadi ibukota Sumatera.
  • 58. Pihak Jepang pad aumumnya bersikap netral (tidak membantu, tidang merintangi) terhadap pihak republik. Yang penting bagi mereka law and order terpelihara. Karena itu tidak mustahil bahwa dalam waktu singkat, pemerintahan telah ditangan penjabat-penjabat Indonesia jauh sebelum sekutu dan NICA datang. Dengan demikian maka persoalan yang dihadapi Sumatrapun kemudian sama dengan Jawa yaitu bagaimana pihak Republik harus membuat perhitungan dengan pihak Sekutu, khususnya Belanda, yang ingin memulihkan kekuasaannya di Indonesia seperti sebelum perang.