Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki kesulitan belajar akibat kelainan fisik, emosional, mental, sosial, atau memiliki potensi kecerdasan istimewa. Pendidikan khusus dapat diselenggarakan di sekolah reguler maupun sekolah khusus, dan mengakomodasi berbagai jenis kelainan seperti tunanetra, tunarungu, autis, dan lainnya. Tujuannya adalah memberikan
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Materi pengayaan pengantar pendidikan anak berkebutuhan khusus sesi 1 (DWITYA SOBAT ADY DHARMA)
1. C
MATERI PENGAYAAN PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS
“HAKIKAT PENDIDIKAN KHUSUS”
KODE MATA KULIAH PDGK 4407
SESI 1
Dwitya Sobat Ady Dharma, M.Pd
2. Istilah Pendidikan Khusus digunakan dalam Undang-undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 32
undang-undang tersebut menggariskan bahwa “Pendidikan
khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki
tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena
kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewa.”
3. • Menurut pasal 130 (1) PP No. 17 Tahun 2010 Pendidikan khusus bagi
peserta didik berkelainan dapat diselenggarakan pada semua jalur dan
jenis pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. (2)
Penyelenggaraan pendidikan khusus dapat dilakukan melalui satuan
pendidikan khusus, satuan pendidikan umum, satuan pendidikan
kejuruan, dan/atau satuan pendidikan keagamaan. Pasal 133 ayat
(4)menetapkan bahwa Penyelenggaraan satuan pendidikan khusus
dapat dilaksanakan secara terintegrasi antarjenjang pendidikan
dan/atau antarjenis kelainan
4. • Teknis layanan pendidikan jenis Pendidikan Khusus untuk peserta didik yang
berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa dapat
diselenggarakan secara inklusif atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat
pendidikan dasar dan menengah.
• Untuk jenjang pendidikan tinggi secara khusus belum tersedia. PP No. 17 Tahun 2010
Pasal 129 ayat (3) menetapkan bahwa Peserta didik berkelainan terdiri atas peserta
didik yang: a. tunanetra; b. tunarungu; c. tunawicara; d. tunagrahita; e. tunadaksa; f.
tunalaras; g. berkesulitan belajar; h. lamban belajar; i. autis; j. memiliki gangguan
motorik; k. menjadi korban penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, dan zat adiktif
lain; dan l. memiliki kelainan lain.
5. • Pendidikan khusus mengakomodasi peserta didik yang
memerlukan layanan spesifik yang sesuai dengan
kebutuhan dari peserta didik itu sendiri. Secara umum
dapat diartikan bahwa Pendidikan khusus/pendidikan luar
biasa merupakan suatu sistem layanan pendidikan yang
diperuntukkan bagi anak atau individu yang memerlukan
layanan khusus/
6. • Pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus diakomodir dalam
pendidikan khusus. Anak berkebutuhan khusus merupakan anak
yang secara pendidikan memerlukan layanan yang spesifik sesuai
dengan kebutuhannya. Kauff dan Hallahan (Bandi,2006)
menyebutkan jenis-jenis anak berkebutuhan khusus yang paling
banyak memperoleh perhatian dari guru antara lain tunagrahita,
kesulitan belajar (learning disability), hiperaktif (ADD dan ADHD),
tunalaras, tunarungu -- wicara , tunanetra, autis, tunadaksa,
tunaganda, dan anak berbakat.